Anda di halaman 1dari 11

KOPERASI DALAM STRUKTUR PASAR PERSAINGAN

SEMPURNA DAN PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi

Dosen Pengampu :
H. M.A.S Sridjoko D, ST, M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 3

1. Ambar Febriyani 1902501177


2. Karlinda Emiraldin 1902501135
3. Nurwaidah 1902501170
4. Octavia Handayani 1902501171
5. Tiara Setiawati 1902501175

S1 Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Jakarta
2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Koperasi dalam struktur pasar persaingan sempurna
dan pasar persaingan tidak sempurna” yang merupakan salah satu tugas Mata
Kuliah Ekonomi Koperasi pada semester 6.

Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak


yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Jakarta, 30 Mei 2022

Penyusun

Kelompok 3

2|Page
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ….…………………………………………………… 2


Daftar Isi …………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang ………………………………………………….4
II. Rumusan Masalah ……………………………………………... 4
III. Tujuan dan Manfaat …………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Koperasi …………………………………………… 5


2. Koperasi dalam persaingan sempurna……………………………… 5
3. Peranan Koperasi di Pasar Persaingan Sempurna …………..……… 6
4. Peranan Koperasi di Pasar Monopoli ………………………..… 7
5. Peranan Koperasi di Pasar Monopolistik …………………………….
7
6. Peranan Koperasi di Pasar Oligopoli ……………………………… 8
7. Kekuatan & Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar
………………… 9

BAB III PENUTUP

I. Kesimpulan …………………………………………………… 11

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen,
berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi
dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi
yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti
menolong diri sendiri, percaya pada diri sendiri dan kebersamaan akan melahirkan efek
sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu
bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi
sebagai badan usaha yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan
ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Disinilah koperasi
harus tetap mempertahankan hidupnya agar dapat bersaing dalam pasar. Dalam persaingan
pasar, koperasi haruslah mampu mempertahankan dirinya agar para pelanggan tetap mau
berkerjasama dengan koperasi. Mulai bagaimana koperasi memproduksi barang dengan murah
mampu bersaing dengan para penjual dan bagaimana koperasi mempertahankan dirinya dalam
pasar persaingan sempurna dan tak sempurna dengan motode pertahanan harga pasar. Yang
mana seiring perkembangan zaman bahwa sistem pasar sangat membuat koperasi cukup
tergerus dalam mengahadapi pasar global yang tingkat persaingan yang sangat kompetitif, akan
tetapi mau tidak mausuka tidak suka koperasi harus mampu bertahan dengan kondisi tersebut,
karena koperasi memiliki keunggulan yang kompetitif yang mana keunggulan tersebut terletak
pada partisipasi anggota.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa Pengertian Koperasi?
2. Apa Pengertian Koperasi dalam Persaingan Sempurna?
3. Bagaimana Peranan Koperasi di Pasar Persaingan Sempurna?
4. Bagaimana Peranan Koperasi di Pasar Monopoli?
5. Bagaimana Peranan Koperasi di Pasar Monopolistik?
6. Bagaimana Peranan Koperasi di Pasar Oligopoli?
7. Bagaimana Kekuatan & Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar?

III. TUJUAN DAN MANFAAT.


1. Mengetahui Pengertian Koperasi.
2. Mengetahui Pengertian Koperasi dalam Persaingan Sempurna.
3. Mengetahui Peranan Koperasi di Pasar Persaingan Sempurna.
4. Mengetahui Peranan Koperasi di Pasar Monopoli.
5. Mengetahui Peranan Koperasi di Pasar Monopolistik.
6. Mengetahui Peranan Koperasi di Pasar Oligopoli.
4|Page
7. Mengetahui Kekuatan & Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi
kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak
yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip
koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-
pemerintah internasional) adalah :

 Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela


 Pengelolaan yang demokratis,
 Partisipasi anggota dalam ekonomi,
 Kebebasan dan otonomi,
 Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.

Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi
menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:

 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
 Kemandirian
 Pendidikan perkoperasian
 Kerjasama antar koperasi Kemungkinan koperasi untuk memperoleh keunggulan
komparatif dari perusahaan lain cukup besar mengingat koperasi mempunyai potensi

5|Page
kelebihan antara lain pada skala ekonomi, aktivitas yang nyata, faktor-faktor precuniary,
dan lain-lain.
2. Koperasi dalam Persaingan Sempurna

Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh ahli ekonomi.
Model persaingannya merupakan dasar analisis dan riset terapan yang luas. Karakteristik model
pasar persaingan sempurna, sebagai berikut:

1. Jumlah pembeli dan penjual yang besar/banyak. Jumlah yang besar merupakan gambaran
struktural dasar pasar persaingan sempurna. “Besar” disini, tidak mengacu pada jumlah
tertentu. Akan tetapi harus ada cukup perusahaan, sehingga masing-masing perusahaan,
sebesar apa pun hanya memasok sebagian kecil dari jumlah keseluruhan yang
mempengaruhi pasar. akibatnya, tingkat produksi perusahaan (kapasitas penuh atau tidak
berproduksi sama sekali), tidak akan berpengaruh besar pada harga pasar.
2. Seluruh perusahaan menjual produk yang identik (homogenitas product) Asumsi
homogenitas produk, memiliki beberapa implikasi penting:
a) Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk terlibat dalam pesaingan non harga
(melalui iklan dan bentuk-bentuk promosi penjualan lainnya). Karena produk-produknya
identik, dan pembeli mengetahui hal itu, persaingan non harga tidak akan menambah
keunggulan pasar bagi suatu perusahaan atas perusahaan lainnya.
b) Asumsi banyak penjual dan homogenitas produk menyatakan secara tidak
langsung bahwa masing-masing perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.
3. Perusahaan bebas keluar masuk pasar. Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar dari
pasar, baik dari perusahaan maupun sumber-sumber daya yang digunakannya.
Karakteristik ini merupakan bagian dari struktur pasar.
4. Pengetahuan yang sempurna dari pembeli dan penjual. Pembeli maupun penjual
diasumsikan memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai kondisi pasar. informasi
dapat diperoleh secara cuma-cuma.
3. Peranan Koperasi di Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dengan jumlah penjual dan pembeli banyak tapi
skala produksi relative kecil. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
 Setiap perusahaan adalah pengambil harga.

6|Page
 Perusahaan mudah keluar dan masuk pasar.
 Perusahaan menghasilkan barang yang sama.
 Banyak perusahaan dalam pasar.
 Pembeli memiliki informasi yang sempurna tentang kondisi pasar.
Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium dari suatu badan
usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur
pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand)
dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar
persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan
menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi
hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat
mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui
koperasi.
Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk
koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar,
maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut konsepsi koperasi, biaya
produksi akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi
produsen maupun konsumen.
4. Peranan Koperasi di Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah bentuk pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang menguasai pasar.
Contoh : PLN,PT.KAI
Ciri-ciri pasar monopoli :
 Tidak mempunyai barang pengganti
 Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry
 Dapat menguasai penentuan harga
 Usaha secara iklan kurang di perlukan
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak sulit bagi koperasi untuk menjadi pelaku monopoli
di masa yang akan datang, baik dalam cakupan lokal, regional maupun nasional. Dilihat dari
prospek bisnis di masa yang akan datang, struktur pasar monopoli tidak akan banyak memberi

7|Page
harapan bagi koperasi. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat
monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.
5. Peranan Koperasi di Pasar Monopolistik
Suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang serupa tetapi ada
perbedaan dalam beberapa aspek (gabungan antara persaingan sempurna dan monopoli)
Ciri-ciri pasar monopolistik :
 Terdapat banyak perusahaan di pasar tapi tidak sebanyak persaingan sempurn
 Barang produksinya berbeda corak
   Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan mempengaruhi harga
 Masuk dalam industri relative mudah
 Persaingan memproduksi penjualan sangat aktif
Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat tergantung kepada
pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk pengganti
yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih
cenderung ke pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, semakin jauh jarak perbedaannya maka
semakin cenderung ke arah bentuk pasar monopoli.
Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur pasar
monopolistik, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat
berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam
promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.
6. Peranan Koperasi di Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah  pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-
tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru,
perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan

8|Page
oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum
dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku
usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
 Terdapat banyak pembeli di pasar.
 Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
 Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi).
 Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
 Adanya hambatan bagi pesaing baru.
 Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
   Perlu melakukan promosi.
Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau pemerintah
menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada persaingan harga yang mencolok.
Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah sebagai retailer (pengecer), dikarenakan untuk
terjun ke dalam pasar oligopoly ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi
dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan
diperoleh dari laba penjualan.
7. Kekuatan & Kelemahan Koperasi Dalam Sistem Pasar
Sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, koperasi akan bersaing dengan perusahaan-
perusahaan lain yang bukan koperasi. Untuk memenangkan persaingan, bagaimanapun koperasi
harus mempunyai kemampuan bersaing di pasar. Berbagai strategi dan kebijaksanaan yang biasa
dilakukan oleh banyak perusahaan nonkoperasi harus digunakan oleh koperasi agar mampu
meraih target pasar yang dikehendaki. Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan
yang dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan, memanfaatkan
kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam
tubuh koperasi.  Sebagai organisasi yang dimiliki oleh para anggota, koperasi sangat mungkin
memanfaatkan kekuatannya yang berhubungan dengan:

9|Page
 Economies of scale & bargaining position di pasar sebagai   akibat   bersatunya   para  
produsen   dalam   koperasi,   kemampuan   dalam   menghadapi ketidakpastian
(uncertainty)
 Pemanfaatan inter-linkage market dan transaction cost sebagai akibat self
control dan self management.
Pemupukan modal memang biasa dilakukan melalui seperti tabungan, modal-modal pribadi yang
diberikan, dll tetapi cara itu sulit karena ada kelemahannya, yaitu :
a) Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, akan melemahkan struktur permodalan
dalam jangka panjang.
b) Prinsip control secara demokratis menyebabkan anggota yang memiliki modal besar akan
keluar pada perusahaan lain dimana pemilik modal terbesar akan memiliki kontrol
terbesar pula.
c) Prinsip pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi pemilik
modal memasuki koperasi.
d) Prinsip bunga yang terbatas atas modal, akan mengurangi kegiatan anggota untuk
menabung pada koperasi.

10 | P a g e
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Koperasi sendiri dapat berhubungan langsung ke pasar untuk menjual produksinya, tetapi
karena pertimbangan efisiensi atau adanya keuntungan ekonomis dan nonekonomis yang
lebih besar, mereka menyerahkan pemasarannya kepada koperasi.
Dalam persaingan sempurna, suatu koperasi tidak mempunyai kendala atas harga pasar.
kurva permintaan koperasi akan sangae elastis, ia dapat menjual sebanyak mungkin atau
sedikit mungkin output sebagaimana yang dikehendakinya tanpa mampu mempengaruhi
harga.
Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah sebagai retailer (pengecer), dikarenakan
untuk terjun ke dalam pasar oligopoly ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi).
Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen.
Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai