Anda di halaman 1dari 4

MASALAH-MASALAH TERBARU DALAM KOMUNIKASI

Pada bagian mengenal masalah terbatu dalam komunikasi ini akan diuraikan empat masalah komunikasi
yang terjadi dewasa ini: mengapa proa dan wanita sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
satu sama lain? Apakah implikasi dari gerakan yang “secara politis benar” terhadap komunikasi
organisasi? Bagaimana individu dapat memperbaiki komunikasi lintas budaya mereka? Dan bagaimana
elektronik mengubah cara orang berkomunkasi satu sama lain dalam organisasi?

Penghalang Komunikasi Antara Pria Dan Wanita

Riset yang pernah dilakukan oleh Deborah Tannen Memberikan beberapa wawasan penting mengenai
perbedaaan antara pria dan wanita dalam gaya berbicara mereke. Khususunya, ia mampu menjelaskan
mengapa gender sering kali menjadi penghalang komuikasi lisan.

Hakikat riset tannen adalah bahwa pria menggunakan pembicaraaan untuk menekankan status,
seentara wanita menggunakannya untuk menciptakan hubungan. Tannen menyatakan bahwa
komunikasi merupakan tindakan penyeimbangan yang berkesinambungan, yang mengubah konflik
antara keeratan dan ketidaktergantungan.

Keeratan menekankan pada kedekatn dan kebersamaan. Sementara itu ketidaktergantungan


menekankan pada keterpusaan dan perbedaaan. Akan tetapu, inilah masalahnya: wanita berbicara dan
mendengar dalam Bahasa hubungan dan keeratan; sementara pria berbicara dan mendengar dala
Bahasa status dan ketidaktergantungan. Dengan demikian, bagi banyak pria, pembicaraan trutama
merupakan suatu cara untuk melestarikan ketidaktergantungan dan mempertahankan status dalam
suatu hierarki social. Bagi banyak wanita, pembicaraan merupakan perundingan untuk menghasikan
kedekatan, dimana orang mencoba mencari dan memberikan informasi serta saling mendukung.

Sering pria mengeluh bahwa wanita terus-menerus membicarakan masalah pribadinya. Wanita
mengkritik pra karena tidak mendengarkan. Apa yang terjadi adalah bahwa ketika pria mendengar suatu
masalah, maka hasrat mereka akan ketidaktergantungan dan pengendalian sering dipertegas dengan
jalan mengemukakan pemecahan. Akan tetapi, banyak wanita merasa bahwa pembeberan suatu
masalah merupakan cara untuk meningkatkan kedekatan. Wanita mengungkapkan masalah untuk
memperoleh nasehat dari pria. Pemahaman timbal balik bersifat simetris. Namun, pemberian nasihat itu
bersifat tidak simetris karena pemberi nasihaat ditempatkan lebih tinggi sebagai orang yang lebih
mengetahui, lebih rasional, dan lebih terkendalikan. Hal ini menyebabkan terjadinya jaran antara pria
dan wanita dalam upaya mereka untuk berkomunikasi.
KOMUNIKASI YANG "BENAR SECARA POLITIS"

Kebanyakan orang menyadari secara mendalam mengenal bagaimana perbendaharaan katanya telah
dimodifikasi untuk mencerminkan ketepatan (correctnesy) secara post

“Saga harus peka terhadap perasaan orang lain Kata' mpuikan stereolipe. Mengancam, dan men Aga
tertentu dapar aa makin beragam, arang harus menyadari bapaima Idividu Ya am 2 at jam. Akan tetapi,
ada sisi buruk dari ketepatan Porit kata katy dapat meluka, daharaan kata dan menyulitkan orang orang
untuk Ketepatan ini menyusu hati Kata-kata merupakan alat utama untuk berk berkamuniikasa, Ikan
memnglarkan kota-kata dari perbendaharaannya kareng Pa kas jus, maka orang tersebut mengurangi
Pilihannya untuk ta itu dak tepat secara am yang paling jelas dan akurat. Pada umumnya, Mena
mengantar Pesan d3 am ta yang digunakan Oleh pengirim dan penerima, maka Membesar
Perbendaharaan situk menyampaikan pesan secara akurat. N besar kesempatan Dengan menghilangkan
kata-kata tertentu dari is akan lebih sulit untuk berkomunikasi secara apa aiaraanteseorang orang
merggantikan kata-kata Int dengan setilah baru yang maknanya uang panam an orang tersebut telah
memperkecil kemungkinan bahwa pesannya akan ditenma sea dengan yang 13 maksud ' Orang harus
peka terhadap pemilihan kata yang mungkin me:ukai hat orang an Akan tetapi, orang jupe harus berhati
hat untuk tidak meneterilkan buah rsay ang usu merintangi kere lasan komunikasi Tabik ad pemer ahan
yang “ulerhana terhaslap Gemar Hal yang ter penting sedalalt orang tersebut munyadan bahaya dan
perlunya menemukan keseimbangan yang tepat.

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

Komunikasi yang efektif sulit dilakukan pada kondisi terbaik. Fakta lintas budaya jelas menciptakan
potensi masalah komunikasi yang meningkat. Seorangpenulis telah mengidentifikasi empat masalah
spesifik yang dikaitkan dengan kesulitasn bahasa dalam komunikasi lintas budaya.

Pertama adalah penghalang yang siebabkan oleh sematic. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,
makna kata bisa berbeda untuk orang – orang berasal dari buaya nasional yang berlainan. Kedua adalah
penghalang yang disebabkan oleh konotasi kata. Kata menyiratkan hal-hal yang berlainan dalam bahasa
yang berlainan. Ketiga adalah penghalang yang disebabkan oleh perbedaan nada. Dalam bebrapa
budaya, bahasa tertentu adalah formal, sementara dalam bahasa lain adalah informal. Dalam beberapa
budaya, perubahan nada bergantung pada konteksnya, terdapat perbedaan anatara nada berbicara di
rumah, dalam pergaulan sosial, dan di tempat kerja. menggunakan gaya informal dan pribadi dalam
suatu situasi di mana gaya yang lebih formal adalah gaya yang lebih sesuai dapat memalukan dan
menggalkan maksud yang ingin dicapai. Keempat adalah penghalang yang disebabkan oleh perbedaan
persepsi. Orang yang berbicara dalam bahasa yang yag berlainan sebenarnya memandang dunia secara
berbeda. Orang eskimo memersepsikan salju secara berbeda karena mereka mempunyai banyak kata
untuk itu. Orang indonesia memersepsikan kata “ tidak “ secara berbeda dengan orang amerika.
Terdapat empat aturan yang dapat digunakan ketika berkomunikasi dengan orang yang berasal dari
budaya yang berbeda empat aturan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Asumsikan adanya perbedaan sampai terbukti ada persamaan. Kebanyakan orang


mengasusmsikan bahwa orang lain lebih serupa dengan dirinya daripada yang sebenarnya. Akan
tetapi, orang dari negeri lain sering kali sangat berbeda dari dita dengan demikian, kemungkinan
anda membuat kekeliruan akan jauh lebih kecil jika anda mengasusmsikan kemiripan sampai
terbukti ada perbedaan.
2. Tekanan pendeskripsian dan bukan penafsiran atau evaluasi. Menafsirkan atau mengevaluasi
apa yang dikatakan atau dilakukan oleh seseorang berbeda dengan deskripsi, karena penafsiran
atau evaluasi lebih didasarkan pada budaya dan latar belakang pengamat dibandingkan pada
situasi yang diamati. Oleh karena itu menunda penilaian sampai anda mempunyai cukup waktu
untuk mengamati dan menafsirkan situasi dari berbagai perspektif yang berlainan dari semua
budaya yang terkait.
3. Praktikan empati. Sebelum mengirim suatu pesan, tempatkan diri anda dalam situasi penerima.
Bagaimana nilai, pengalaman, dan kerangka referensi penerima? Apa yang anda ketahui
mengenai pendidikan, asuhan, dan latar belakang penerima yang dapat memberikan kepada
anda wawasan tambahan? Cobalah melihat orang lain dari sisi yang sebenarnya.
4. Perlakukan penafsiran anda sebagai hipotesis kerja. Ketika anda mengembangkan penjelasan
atau suatu situasi baru atau ketika anda pikir anda berempati dengan seseorang yang
berbudayanya asing, perlakukan penafsiran anda sebagai hipotesis yang memerlukan pengujian
lebih lanjut dan bukan sebagai kepastian. Niliailah secara teliti umum balik yang datang dari
penerima untuk melihat apakah umpan balik itu membenarkan hipotesis anda. Untuk keputusan
atau komunikasi yang penting anda juga dapat mengecek dengan rekan-rekan dari bangsa lain
untuk memastikan penafsiran anda mengenai target.

KOMUNIKASI ELEKTRONIK

Selama sepuluh atau lima bels tahun terakhir ini, hanya ada sedikit sekali terobosan teknologi yang
benar-benar memengaruhi komunikasi organisasi. Pada awal abad ke-20, telepon secara dramatis
mengurangi komunikasi tatap muka secara pribadi. Pengenalan mesin foto copy pada akhir dasawarsa
1960-an mengisyaratkan kematian kertas karbot dan membuat penyalinan dokumen menjadi lebih
cepat dan lebih mudah. Akan tetapi, sejak awal tahun 1980-an, manusia telah dibanjiri dengan teknologi
elektronik baru yang sebagian besar membentuk ulang cara orang berkomunikasi dalam organisasi
teknologi tersebut mencakup penyeranta (pager), mesin faksimile, konferensi video, rapat elektronik,
surat elektronik ( e-mail ), telepon, telepon genggam, dan pesan suara.
Komunikasi elektronik tidak lagi membuat anda perlu berada di tempat kerja atau meja pager, telepon
seluler, dan komunikator pribadi memungkinkan anda untuk dihubungi bila sedang rapat, beristrihat
makan siang, mengunjungi kantor pelanggan di lain kota, dan seterusnya.
Terdapat batas organisasi menjadi kurang relevan akibat adanya komunikasi elektronik yang
memungkinkan karyawan untuk mengambil jalan pintas terhadap tingkatan vertikal di dalam organisasi
itu, bekerja lembur di rumah atau di suatu tempat yang bukan merupakan fasilitas yang dioperasikan
oleh organisasi, dan berkomunikasi dengan orang lain dalam organisasi lain.
Walaupun telepon telah memungkinkan orang untuk meneruskan pesan secara variabel dalam sekejap,
akhir-akhir ini telepon baru menyediakan fasilitas pengiriman pesan tertulis ( layanan pesan singkat atau
short massage service-SMS ). Dalam pertengahan dasarwasa 1960-an, organisasi hampir seluruhnya
bergantung pada memo untuk menyampaikan pesan internal di kantor dan pada layanan telegram serta
kantor pos untuk pesan eksternal. Kemudian, muncul layanan pengiriman ekspress semalam dan mesin
faksimile. Dewasa ini, ketika hampir semua organisasi mempunyai e-mail, maka semakin banyak
organisasi yang memberikan akses internet kepada karyawannya. Dengan demikian semua komunikasi
tertulis dapat diteruskan dengan kecepatan telepon.

Anda mungkin juga menyukai