Anda di halaman 1dari 5

Hambatan – Hambatan Pada Komunikasi

a. Penyaringan
Mengacu pada tujuan memanipulasi informasi oleh pengirim sehingga
si penerima akan melihatnya menjadi menguntungkan. Level yang semakin
vertical dalam hirearki organisasi, maka akan semakin membuka banyak
kesempatan dalam melakukan penyaringan. Namun beberapa penyaringan
akan terjadi di mana pun yang terdapat perbedaan status. Contohnya faktor
ketakukan untuk menyampaikan berita buruk dan keinginan untuk
menyenangkan pemimpin seringkali mengarahkan para pekerja untuk
memberitahukan kepada atasan mereka apa yang menurut pendapat mereka
ingin didengar oleh atasan mereka, sehingga mengganggu komunikasi ke
arah atas.
b. Pemilihan Presepsi
Kita telah menyebutkan pemilihan presepsi sebelumnya, presepsi
adalah hal yang penting karena para penerima dalam proses komunikasi
melihat dan mendengar secara selektif berdasarkan pada kebutuhan
mereka, motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik personal
lainnya. Seseorang pewawancara kerja yang cenderung melihat bahwa
semua pelamar wanita, tanpa memperhatikan apakah mereka benar – benar
memiliki pemikiran yang sama.
c. Informasi yang berlebihan
Informasi adalah suatu pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan
pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat
ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Maka informasi yang berlebihan
adalah kita telah melihat bahwa berhadapan dengan hal ini memiliki
tantangan besar bagi para individu dan bagi informasi. Dalam beberapa
kasus, informasi yang hilang dan hasil komunikasi yang kurang efektif,
membuatnya lebih menjadi lebih penting untuk menangani kelebihan ini
dengan lebih baik. Sebagaimana teknologi informasi dan teknologi langsung
telah menjadi sebuah komponen yang lebih lazim dalam kehidupan
organisasi modern semakin banyak pekerja yang mendapati bahwa mereka
tidak pernah dapat terpisah dari komunikasi secara online.

d. Emosi
Menginterpretasikan pesan yang sama secara berbeda ketika suatu
individu sedang marah atau putus asa disbanding ketika sedang bahagia,
sebagai contoh individu yang berada dalam suasana hati positif lebih
percaya diri mengenai opini mereka setelah membaca sebuah pesan yang
persuasive, sehingga argument dirancang dengan baik akan memiliki
dampak yang lebih kuat pada opini mereka. Emosi yang ekstrem seperti
kegembiraan yang berlebihan atau depresi beresiko menghalangi komunikasi
yang efektif.
e. Bahasa
Penggunaan Bahasa diantara masing – masing individu sangat tidak
beragam, jika mengetetahui bagaimana masing – masing dari kita
memodifikasi Bahasa, kita dapat meminimalkan kesulitan dalam komunikasi,
akan tetapi kita biasanya tetap mengetahuinya para pengirim cenderung
untuk mengasumsikan kata – kata dan istilah dengan tidak tepat yang mana
mereka pergunakan arti yang sama dengan yang mereka gunakan kepada
penerima.
f. Keheningan

Mengabaikan keheningan atau kurangnya komunikasi karena


didefinisikan dengan ketiadaan informasi. Riset menyarankan untuk
menggunakan keheningan dan penangguhan komunikasi yakni hal yang
umum dan problematis. Keheningan menjadi kurang dimana opini dari kaum
minoritas diperlakukan dengan hormat, keheningan dari para individu berarti
para manajer kurang informasi mengenai permasalahan operasional yang
sedang berlangsung. Keheningan mengacu pada diskriminasi, gangguan,
korupsi dan kelakuan buruk yang berarti ini terakhir, para individu yang
berdiam diri dengan permasalahan yang penting juga dapat berarti sedang
mengalami tekanan secara psikologis.
g. Berbohong
Hambatan terakhir terhadap komunikasi yang efektif adalah
kesalahan penyajian atas informasi secara sekaligus atau tidak jujur, definisi
dari sebuah kebohongan adalah membingunkan para ahli etika dan para
ilmuan sosial, terdapat penyangkalan kelaziman dari berbohong. Di dalam
sebuah organisasi yang besar , sejumlah besar penipuan yang terjadi setiap
harinya. Bukti menunjukan bahwa setiap individu akan lebih nyaman
berbohong melalui telephone daripada bicara langsung atau tatap muka.
h. Kekhawatiran komunikasi
Hambatan tersebut yang melemahkan tenaga dan kecemasan sosial.
Setiap individu akan merasa tegang dan kecemasan yang tidak semestinya
dalam komunikasi secara lisan, tertulis maupun keduanya. Kekhawatiran
dalam komunikasi secara lisan menghindari situasi, memberikan suatu
informasi yang mana komunikasi lisan merupakan suatu persyaratan yang
dominan. Akan tetapi hampir semua dari pekerjaan memerlukan beberapa
komunikasi secara lisan.

Cara mengatasi hambatan dalam Komunikasi

Cara mengatasi hambatan dalam komunikasi yakni dengan menggunakan


Umpan Balik (feedback), Setiap orang yang berbicara memperhatikan umpan balik
yang diberikan lawan bicaranya baik bahasa verbal maupun non verbal, kemudian
memberikan penafsiran terhadap umpan balik itu secara benar. Lalu yang kedua
pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik, jadi Setiap
individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang
psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan memahami, seseorang
dapat menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi. Lalu yang ketiga yakni
gunakan komunikasi langsung (face to face), Komunikasi langsung dapat mengatasi
hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif. Komunikator dapat
memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal. Disamping kata-kata yang
selektif dapat pula digunakan kontak mata, mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan
juga meta-language (isyarat di luar bahasa) yang membuat komunikasi lebih
berdaya guna. Lalu yang terakhir adalah Gunakan Bahasa yang Sederhana dan
Mudah, jadi kosa kata yang digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami
jangan menggunakan istilah-istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola
kalimat sederhana (kanonik) karena kalimat yang mengandung banyak anak kalimat
membuat pesan sulit dimengerti.
Daftar Pustaka

Stephen P . Robbins Timothy A Judge ( 2015 ), Perilaku Organisasi, Edisi 16,


Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai