Anda di halaman 1dari 2

1.

Fungsi budaya
Budaya mendefinisikan aturan permainan. Pertama, budaya memiliki peran
sebagai pemberi batas: Ini menciptakan perbedaan antar organisasi. Kedua,
memberi sebuah identitasuntuk anggota organisasi. Ketiga, budaya mampu
memfasilitasi agar terciptanya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari
kepentingan driri individu. Keempat, meningkatkan stabilitas sistem.
Budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi
denganmenentukan standar tentang apa saja yang harus dikatakan dan
dilakukan karyawan. Berfungsi sebagai akal sehat dan mekanisme kontrol yang
memandu dan membentuk sikap karyawan dan perilakunya.
Budaya yang kuat didukung oleh aturan dan peraturan formal memastikan
karyawan akan bertindak dengan cara yang relatif seragam dan dapat diprediksi.
Tren organisasi hari ini lebih banyak menerapkan struktur desentralisasi
organisasi membuat budaya menjadi hal yang sangat penting dari sebelumnya,
tetapi ironisnya itu juga menyebabkan dalam membangun budaya yang kuat
menjadi lebih sulit. Ketika otoritas formal dikurangi melalui desentralisasi, makna
dapat mengarahkan semua orang ke arah yang sama. Namun, karyawan dalam
tim dapat menunjukkan kesetiaan yang lebih besar kepada tim mereka dan nilai-
nilainya daripada kepada organisasi secara keseluruhan. Selain itu, dalam
organisasi virtual, kurangnya kontak tatap muka yang sering membuat
pembentukan serangkaian norma umum menjadi sangat sulit. Kepemimpinan
yang kuat yang menumbuhkan budaya yang kuat dengan sering berkomunikasi
tentang tujuan dan prioritas umum sangatlah penting untuk organisasi.

https://suradji.blogs.umrah.ac.id/wp-content/uploads/sites/50/2019/11/13-
Budaya-Fungsi-Budaya-dan-Tipologi-budaya-dalam-organisasi.pdf (
diakses pada 30 April 2021 )

Anda mungkin juga menyukai