Anda di halaman 1dari 7

RPS 2

KOMUNIKASI BISNIS

Oleh :
I Made Adi Saputra Karya 1707532132

Program Studi Akuntansi


Reguler Sudirman
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Udayana
2019
1. Hambatan Komunikasi
1.1. Hambatan Komunikasi antar Manusia
a) Perbedaan presepsi dan Bahasa
Presepsi seseorang mendefinisikan suatu kata berbeda satu dengan yang lain.
b) Pendengaran yang buruk
Dalam keadaan melamun ataupun lelah minat mendengar seseorang akan
turun.
c) Gangguan emosional
Dalam keadaan kecewa, marah, sedih, atau takut, seseorang akan kesulitan
saat menyusun pesan ataupun menerima pesan
d) Perbedaan budaya
Perbedaan budaya merupakan hambatan komunikasi yang paling susah diatasi
e) Gangguan fisik
Gangguan fisik bisa menganggu konsentrasi dalam berkomunikasi
1.2. Hambatan Komunikasi dalam Organisasi
a) Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing
Perkembangan teknologi telah menyebabkan jumlah pesan dalam suatu
organisasi meningkat tajam hingga kecepatan yang semakin tinggi. Hal itu bisa
berakibat pada adanya pesan yang tidak ditanggapi, pesan yang dianggap tidak
penting, atau pemberian respon yang tidak akurat.
b) Penyaringan yang tidak tepat
Ketika meneruskan suatu pesan kepada orang lain di dalam organisasi,
biasanya terjadi penyaringan yang dilakukan dengan memotong atau
menyingkat pesan. Bisa jadi suatu pesan penting tidak sampai sebagian atau
bahkan seluruhnya karena telah dipotong atau dibuang.
c) Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai
Pertukaran informasi yang bebas dan terbuka merupakan salah satu ciri
komunikasi yang efektif. Iklim komunikasi sangat terkait dengan gaya
manajemen. Gaya manajemen yang tertutup cenderung menghambat
pertukaran informasi. Demikian pula saluran yang terlalu banyak bisa
mengubah pesan ketika bergerak vertical atau horizontal dalam sebuah
organisasi.
Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri dari atas tujuh macam gangguan dan
rintangan, yaitu :
1. Gangguan teknis, misalnya yang terjadi pada stasiun radio, jaringan telepon,
kerusakan pada alat komunikasi
2. Gangguan sematik, gangguan yang terjadi akibat kesalahan pada Bahasa yang
digunakan
3. Gangguan psikologis, merupakan rintangan yang terjadi karena adanya
persoalan dalam diri individu
4. Rintangan fisik atau organic, merupakan rintangan yang disebabkan oleh
masalah geografis
5. Rintangan status, merupakan rintangan yang terjadi akibat adanya perbedaan
status sosial
6. Rintangan kerangka pikir, merupakan rintangan yang terjadi Karena adanya
perbedaan pola pikir
7. Rintangan budaya, merupakan perbedaan yang disebabkan karena adanya
perbedaan norma, kebiasaan, dan nilai-nilai yang dianut.

2. Cara Mengatasi Hambatan Dan Memperbaiki Komunikasi


a. Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi, dan kebiasaan.
Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta
mempermudah umpan balik.
b. Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
Etika merupakan prinsip-prinsip yang mengatur seseorang untuk bersikap atau
membawa diri. Orang yang tidak etis biasanya egois dan tidak peduli salah atau
benar, serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
c. Memahami kesulitan komunikasi antar budaya
Maju berkembangnya teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya
interaksi antarbudaya, baik dalam lingkup regional, nasional, maupun
internasional. Memahami latar belakang, pengetahuan, kepribadian, dan persepsi
antarbudaya akan membantu mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi karena
perbedaan budaya.
d. Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang bepusat pada penerima berarti tetap mengingat
penerima ketika sedang berkomunikasi
e. Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk
memperoleh dan membagi informasi
f. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat
dilakukan dengan cara :
 Memahami penerima pesan
 Menyesuaikan pesan dan menghubungkan gagasan
 Mengembangkan dan menghubungkan gagasan
 Mengurangi jumlah pesan
 Memilih saluran atau media yang tepat
 Meningkatkan keterampilan berkomunikasi

3. Etika Dalam Berkomunikasi


Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu dengan individu
lainnya atau dengan kelompok orang. Seorang komunikator yang efektif akan mencoba
secara jelas dan akurat mengirimkan pesan berupa pikiran, perhatian, dan tujuan kepada
penerima pesan melalui sebuah proses. Komunikasi dapat dikatakan berhasil manakala
pengirim pesan dan penerima pesan memahami informasi yang sama. Sehubungan
dengan konteksnya, komunikasi juga melibatkan berbagai pilihan, merefleksikan nilai-
nilai, dan memiliki konsekuensi. Ketiga elemen kunci komunikasi tersebut membentuk
dasar-dasar bagi etika komunikasi. Agar tercipta komunikasi yang lebih baik, maka
dibutuhkan pemahaman mengenai berbagai isu yang berkaitan dengan komunikasi.
Beberapa perusahaan yang memiliki tujuan bertanggung jawab secara sosial dan etika
memerlukan sebuah prioritas etika komunikasi baik komunikasi di dalam perusahaan
maupun ketika berinteraksi dengan publik. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan
oleh S. Alejo (2008) bahwa komunikasi bisnis merupakan landasan utama bagi
berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan, baik di dalam organisasi maupun di luar
organisasi. Karena secara teori, banyak konsumen yang lebih tertarik untuk melakukan
bisnis dengan perusahaan yang mereka percayai secara etis dimana etika bisnis tersebut
memberikan keuntungan tersendiri dalam pasar.
Dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan kepada lawan bicara kita, kita harus
memperhatikan beberapa hal atau etika berkomunikasi untuk menjaga perasaan,
kepercayaan dan harga diri seseorang terutama pada dunia bisnis atau kerja, yaitu antara
lain:
1. Berbicara dengan suara yang jelas, dalam arti suara tidak kecil maupun tidak
terlalu kencang.
2. Tidak berbicara terlalu cepat maupun terlalu lambat.
3. Saat berbicara dengan lawan bicara maupun saat mendengarkan lawan bicara,
mata kita harus saling melihat, sehingga tidak terkesan malu ataupun tidak
mendengarkan lawan bicara.
4. Berbicara seperlunya, tidak panjang lebar tanpa arti yang jelas ataupun berputar-
putar (berbelit-belit)
5. Memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara, sehingga tidak
terkesan mendominasi berbicara.
6. Jangan menyela atau memutus pembicaraan lawan bicara apabila lawan bicara
kita belum selesai berbicara, karena itu akan membuat lawan bicara kita tiak
senang dan tidak dihargai.
7. Dalam berkomunikasi diharapkan menjaga emosi kita, yaitu jangan sampai
terbawa emosi sehingga marah-marah kepada lawan bicara.
8. Tidak tertawa secara berlebihan dan terus menerus.
9. Sebaiknya tidak menguap saat lawan bicara sedang berbicara, karena lawan bicara
akan merasa kita bosan dengan pembicaraannya.
10. Tidak mengerjakan sesuatu saat lawan bicara sedang berbicara (misalnya sambil
menulis, mengetik, dan lain sebagainya).
11. Menghargai pendapat, masukan atau kritik dari lawan bicara. Artinya tidak
langsung membantah.
4. Proses Mendengarkan Di Tempat Kerja
a. Persepsi
Proses mendengarka di mulai ketika anda mendengar suara dan berkonsentrasi
padanya,dan anda akan tersetem ketika anda merasa pesan tersebut pentung,tertarik
pada yopiknya,,atau sedang dalam suasana ingin mendengarkan.
b. Interpretasi
Setelah anda memutuskan perhatian pada sebuah suara atau pesan,anda mulai meng
intrpretasi ,atau menguraikannya,makna yang anda tangkap akan di saring melalui
harapan dan pengalaman hidup anda,jadi interpretasi mungkin berbeda dari apa yang
di maksud oleh pembicara.
c. Evaluasi
Anda menganalisis manfaatnya dan mengambil kesimpulan dan anda mulai
memisahkan fakta dengan opini.pendengar yang baik bersifat objektif dan
menghindari penilaian dini terhadap pesan.
Untuk mengevaluasi pesan secara akurat dapat di lakukan:
1. mempertimbangkan semua informasi
2. sadar akan prasangka anda sendiri
3. menghindari melompat pada kesimpulan yang tergesa-gesa.
d. Tindakan
Meliputi mengigat pesan,memberi reaksi, atau menyediakan umpan balik.
e. Meningkatkan ingatan
Mengingat dengan efektif meliputi tiga factor:
o memutuskan untuk mengingat
o menyusun informasi yang masuk untuk menyusun hubungan-hubungan
o meninjau kembali,.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Penerbit Andi
Bovee, L. Courtland and John V. Thill. 2008. Bussiness Comunication Today, Ninth Edition
Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai