Anda di halaman 1dari 8

Elemen-Elemen Komunikasi

  
  

 0 0 0 1 1

1. Source (sumber)

Source atau sumber adalah seseorang yang membuat keputusan untuk berkomunikasi. Sering
disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator, pembicara (speaker).

2. The message (pesan)

Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan
seperangkat simbol verbal maupun nonverbal yang berisi ide, sikap dan nilai komunikator. Pesan
mempunyai tiga komponen yaitu 1) makna, 2) simbol yang digunakan untuk menyampaikan
makna, dan 3) bentuk atau organisasi pesan.

3. The channel (saluran)

Saluran adalah alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada
penerima

4. The receiver (penerima)

The receiver atau penerima adalah orang yang menerima pesan. Penerima sering juga disebut
sasaran/tujuan (destination), komunikate (communicatee), penyandi-balik (decoder) atau
khalayak (audience), pendengar (listener), atau penafsir (interpreter).

5. Barriers (hambatan)

Hambatan adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan     pemaknaan pesan


yang komunikator sampaikan kepada penerima. Hambatan ini bisa berasal dari pesan, saluran,
dan pendengar. Beberapa buku menggunakan istilah noise untuk menyebut elemen pengganggu,
yang diartikan sebagai gangguan (disturbance/ interference) dalam proses komunikasi. External
noise meliputi latar belakang pembicaraan, lingkungan, dan teknis saluran. Sedangkan internal
noise meliputi aspek psikologi peserta komunikasi maupun aspek semantik. Misalnya sebuah
kata yang mengandung arti ambiguitas.

Hambatan komunikasi :[2]

• Perbedaan Persepsi
• Permasalahan Bahasa

• Kurang mendengarkan

• Perbedaan Emosional

• Perbedaan latar belakang

6. Feedback

Feedback adalah reaksi dan respons pendengar atas komunikasi yang komunikator lakukan.
Feedback bisa dalam bentuk komentar langsung atau tertulis, surat, atau public opinin polling.
Feedback juga berperan sebagai pengatur (regulator). Feedback mengontrol atau mengatur aksi
komunikasi kita. Feedback negatif misalnya berupa kritikan, atau penolakan. Contohnya,
”Bisakah Anda diam?”. Feedback positif misalnya berupa pujian.

7.The situation (situasi)

Situasi adalah salah satu elemen paling penting dalam proses komunikasi pidato (speech
communication). Situasi atau keadaan selama komunikasi berlangsung berpengaruh terhadap
mood pembicara maupun pendengar, saluran/ media yang dipakai, dan feedback audience.

Di antara model awal yang telah dibentuk untuk menerangkan maksud komunikasi.  Laswell
menggambarkan komunikasi sebagai suatu proses input / linear yaitu Siapa,  Berkata apa, Dalam
saluran apa,  Kepada siapa, Dengan kesan apa. Di dalam model ini unsur-unsur komunikasi yang
ditekankan adalah sumber, pesan, saluran, penerima, kesan dan bagaimana proses maklumat
disampaikan antara satu sama lain. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan
Weaver pula melihat komunikasi sebagai proses pemancaran pesan.  Model ini juga menjadi asas
Teori Komunikasi.  Shannon dalam terjemahan Othman Sharif dan Siti Zaleha Hashim
menggambarkan tindakan komunikasi ini mendatangkan umpan balik. [3]
hambatan komunikasi bisnis

Nama: Eka Tara Dila

Kelas: 1EB07

NPM: 22213820

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat


dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:

·         Hambatan Teknis

Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak


pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari
sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan
semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi
komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam
media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.

·         Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian


pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas
pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas,
akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.

Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator


harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan
penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.

·         Hambatan Manusiawi


Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi
oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator
maupun komunikan.

Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini  mencakup :

Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti


perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan
mendengarkan, pencarian informasi, penyaringan informasi.

Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau


lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata
nilai yang dianut.

MEMPERBAIKI KOMUNIKASI

      Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa


persyaratan,
atara lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan /
keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi
dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut:

1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati


2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima
pesan 

agar komunikasi berjalan secara efektif dan efisien maka ada 3 hal yang sangat penting yaitu :

1. Mampu membuat pesan dipahami.

2. Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.

3. Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.


      Selain itu agar  dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif,
seorang komunikan harus memiliki 3 kemampuan (skill), yaitu :

1. Empati,

2. Pembicara yang sederajat,

3. Proyeksi atau menciptakan dampak.

      Dengan demikian apabila komunikasi bisnis berjalan  secara efektif di


suatu perusahaan akan dapat menghasilkan beberapa hal  sebagai berikut :

 Mempercepat Penyelesaian Masalah.

 Memperkuat Pengambilan Keputusan.

 Meningkatkan Profesionalisme.

   Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.

 Meningkatkan Produktivitas.

 Memperkuat hubungan Bisnis.


Usaha-usaha Untuk Mengatasi Hambatan Komunikasi

            Ada hambatan dalam berkomunikasi tentunya juga ada usaha untuk mengatasi hambatan-

hambatan komunikasi tersebut. Citrobroto (1982) mengemukakan beberapa cara untuk mengatasi

hambatan dalam berkomunikasi, diantaranya :

                                a.            Belajar dan Berlatih, yaitu belajar mengenai teorinya kemudian mempraktekkannya. Belajar dan

berlatih untuk menjadi pembicara sekaligus pendengar yang baik.

                               b.            Memperdalam hubungan kemanusiaan, yaitu mempelajari tentang etiket. Dalam memperdalam

hubungan kemanusiaan ini yang diiperlukan adalah sikap simpatik, muka manis, tidak sombong, rendah

hati, dan cukup tegas dalam melakukan sesuatu.

                                c.            Memahami sistem sosial, baik komunikator maupun komunikan harus dapat memahami kondisi sosial

lawan bicaranya. Hal ini perlu karena bila pembicara kurang memahami sistem sosial, maka

pembicaraannya tidak dapat tepat, demikian pula si pendengar, bila kurang memahami si pembicara

tidak akan menangkap dengan tepat.

                               d.            Positive thinking, yaitu mencoba untuk selalu berpikir secara positif. Hal ini dimaksudkan untuk

menghilangkan prasangka yang sering menjadi penghambat dalam berkomunikasi.


                                e.            Menggunakan media komunikasi yang tepat, pemanfaatan media yang tepat akan memperlancar

jalannya komunikasi, karena komunikasi kurang bermakna jika hanya dengan kata-kata belaka.

Pemilihan media tentunya juga disesuaikan dengan tema atau topic pembicaraan.

                                f.            Menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikator dan komunikan, pemilihan bahasa yang tepat

ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan semantik yang menjadi penghambat komunikasi.

                               g.            Jarak fisik, semakin dekat dengan lawan bicara maka akan semakin baik. Komunikasi akan efektif jika

dilakukan secara bertatap muka antara komunikator dengan komunikan.

Sedangkan menurut Gitisudarmo dan Sudito (1997:216), untuk mengatasi hambatan-hambatan

dalam komunikasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

                                a.        Meningkatkan umpan balik, untuk mengetahui apakah pesan atau informasinya sudah diterima,

dipahami, dan dilaksanakan atau tidak.

                               b.            Empati, penyampaian pesan disesuaikan dengan keadaan penerima.

                                c.            Pengulangan, untuk menjamin bahwa pesan dapat dimengerti.

                               d.            Menggunakan bahasa yang sederhana, agar setiap orang dapat memahami isi pesan yang disampaikan.

                                e.            Penentuan waktu yang efektif, pesan disampaikan pada saat penerima siap mendengarnya.

                                f.            Mendengarkan secara efektif, sehingga komunikasi antara bawahan dan atasan dapat berlangsung

secara baik.

                               g.            Mengatur arus informasi, komunikasi harus diatur mutunya, jumlahnya, dan cara penyampaiannya.

F. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi


1. Membuat suatu pesan secara berhati-hati, tentukan maksud dan tujuan komunikasi serta
komunikan yang akan dituju.
2. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus berusahadapat
membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian pada pesan yang disampaikan
sehingga penyampaian pesan dapat berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan, Cara dan
waktu penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan dengan baik agar
mengahasilkan umpan balik dari komunikan sesuai harapan.

Anda mungkin juga menyukai