Anda di halaman 1dari 5

Definisi Hambatan Komunikasi

Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mengganggu

tercapainya komunikasi yang efektif. Maksudnya adalah Hambatan komunikasi dapat

mempersulit dalam mengirim pesan yang jelas, mempersulit pemahaman terhadap pesan

yang dikirimkan, serta mempersulit dalam memberikan umpan balik yang sesuai, biasanya

disebabkan oleh faktor lingkungan maupun faktor fisik dan psikis dari individu itu sendiri.

Faktor Penghambat Komuniakasi Yang Efektif


Ada beberapa faktor yang dapat menghambat terciptanya komunikasi yang efektif

diantaranya adalah:

a) Mengubah subjek atau topik (Changing The Subject)

Mengubah objek pembicaraan akan menunjukkan empati yang kurang terhadap klien.

Hal ini akan menjadikan klien merasa tidak nyaman, tidak tertarik dan cemas, sehingga

idenya menjadi kacau dan informasi yang ingin didapatkan dari klien tidak tercukupi.

b) Mengungkapkan keyakinan palsu (Offering False Reassurance)

Memberikan keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan akan sangat berbahaya

karena dapat mengakibatkan rasa tidak percaya klien terhadap perawat.

c) Memberi nasihat (Giving Advice)

Memberi nasihat menunjukkan bahwa perawat tahu yang terbaik dan bahwa klien tidak

dapat berpikir untuk diri sendiri. Klien juga merasa bahwa dia harus melakukan apa yang

dipertahankan perawat. Hal ini akan mengakibatkan penolakan klien karena klien merasa

lebih berhak untuk menentukan masalah mereka sendiri.


d) Komentar yang bertahan (Defensive Comments)

Perawat yang menjadi defensif bisa menyebabkan klien tidak mempunyai hak untuk

berpendapat, sehingga klien menjadi tidak peduli. Sikap defensif ini muncul karena

perawat merasa terancaman yang disebabkan hubungan dengan klien. Agar tidak

defensif perawat perlu mendengarkan klien walaupun mendengarkan belum tentu setuju.

e) Pertanyaan penyelidikan (Prying or Probing Questions)

Pertanyaan penyelidikan akan membuat klien bersifat defensif. Karena klien merasa

digunakan dan dinilai hanya untuk informasi yangmereka dapat berikan. Banyak klien

yang marah karena pertanyaan yang bersifat pribadi.

f) Menggunakan kata klise (Using Cliches)

Kata-kata klise menunjukkan kurangnya penilaian pada hubungan perawat dan klien.

Klien akan merasa bahwa perawat tidak peduli dengan situasinya.

g) Mendengarkan dengan tidak memperhatikan (In Attentive Listening)

Perawat menunjukkan sikap tidak tertarik ketika klien sedang mencoba

mengeksplorasikan perasaannya, maka klien akan merasa bahwa dirinya tidak penting

dan perawat sudah bosan dengannya.

Hambatan Komunikasi Yang Efektif Dalam Organisasi

1. Hambatan Semantik

Hambatan semantik adalah hambatan yang terjadi karena proses penyampaian idea

atau pengertian tidak efektif. Semantik artinya studi yang mempelajari tentang pengertian

yang dijabarkan atau diungkapkan dalam bentuk bahasa. Kata-kata yang digunakan dalam

komunikasi akan membantu proses pertukaran makna dan pengertian dari pembicara kepada

audiens.
Untuk menghindarinya, seorang pembicara/komunikator sudah harus memilih kata-kata yang

tepat sesuai dengan karakteristik audien/komunikan. Dan melihat kemungkinan penafsiran

pada kata-kata yang digunakan.

2. Hambatan Manusiawi

Hambatan manusiawi terjadi karena faktor-faktor manusia atau pelaku komunikasi

organisasi. Faktor-faktor yang menyebabkannya seperti emosi dan prasangka pribadi,

kemampuan dan ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang, persepsi, kecakapan atau

ketidakcakapan dan sebagianya. Menuruh para ahli Cruden dan Sherman, hambatan

manusiawi dibagi menjadi 2 point, yaitu:

Hambatan yang timbul karena iklim psikologis dalam organisasi. Suasana iklim kerja

dapat mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan/staf/anggota dan efektifitas komunikasi

organisasi.

Hambatan yang berasal dari perbedaan individu manusia. Perbedaan umur, persepsi,

keterampilan mendengar, keadaan emosi, status, pencarian dan penyaringan informasi.

Hambatan komunikasi organisasi yang bersifat manusiawi dipengaruhi oleh 3 faktor,

yaitu:

 Persepsi Selektif (Selective Perception), maksudnya adalah manusia memiliki

persepsi sendiri dalam mengartikan isi dari informasi yang diberikan. Bisa saja terjadi

perbedaan penafsiran antara komunikan dengan maksud komunikator. Ini dapat

berakibat fatal jika bawahan salah menafsir maksud dan tujuan atasan dan begitu pula

sebaliknya.

 Atensi Selektif (Selective Attention), artinya manusia lebih cenderung untuk memilih

fokus pada komunikasi yang sesuai dengan pilihan pribadinya. Jadi, seseorang berhak
menentukan topik yang ia minati saat hendak berkomunikasi. Perlu diperhatikan bagi

pelaku komunikasi organisasi, baik komunikator dan komunikan untuk mendapatkan

perhatian dari lawan komunikasinya.

 Retensi Selektif (Selective Retention), artinya adalah kecenderungan manusia untuk

memilih mengingat hal yang mereka minati. Bisa saja dalam komunikasi organisasi,

audiens menangkap apa yang dimaksud pembicara, tapi belum tentu audiens tersebut

mengingat seluruh bagian dari informasi yang disampaikan. Hambatan ini harus

diminimalisir agar tidak terjadi kerancuan instruksi maupun koordinasi dalam proses

komunikasi organisasi.

3. Hambatan Ekologis

Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada kelancaran proses komunikasi organisasi.

Ada banyak kasus proses komunikasi yang terhambat akibat gangguan dari lingkungan

tempat komunikasi berlangsung. Sebagai contoh, lingkungan yang ramai atau bising, banyak

orang yang berlalu lalang, suara petir saat hujan, suara kendaraan yang berlalulintas.

Seorang komunikator yang handal akan memperhatikan hambatan ekologis ini untuk

memperlancar komunikasi organisasi. Misalnya seperti, saat meeting divisi, hendaknya kamu

pilih ruangan yang tenang dan terbebas dari suara yang mengganggu. Jika saat melakukan

komunikasi via telepon seperti conference call haru dipilih tempat atau ruangan yang bebas

dari kebisingan. Dengan antisipasi ini, proses komunikasi organisasi bisa berjalan lancar dan

efektif.

4. Hambatan Teknis

Hambatan teknis adalah jenis hambatan yang biasa terjadi karena media atau platform

yang digunakan dalam berkomunikasi. Ganggunan ini terjadi pada media komunikasi, seperti

gangguan radio, jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya yang menggangu proses
komunikasi dan mengurangi efektifitas komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam

buku “Personel Management”, hambatan teknis dijabarkan sebagai berikut:

 Tidak ada penjelasan atau informasi yang jelas.

 Tidak ada prosedur kerja ataupun rencara kerja yang jelas.

 Media yang dipilih tidak tepat.

 Kemampuan membaca yang kurang baik.

Dalam proses komunikasi organisasi, sangat penting untuk menggunakan media yang

tepat yang dapat digunakan secara efektif oleh semua anggota. Dengan perkembangan

tekonologi yang pesat sudah dapat meminimalisir hambatan komunikasi organisasi.

5. Hambatan Sosio-Antro-Psikologis

Hambatan sosio-antro-psikologis terjadi pada sisi komunikan/audiens atau penerima

informasi. Dalam proses komuniksasi termasuk komunikasi organisasi, terbentuk dalam

keadaan yang situasional. Artinya, pembicara atau komunikator benar-benar paham dengan

situasi dan kondisi saat komunikasi berlangsung. Karena situasi sangat berpengaruh terhadap

proses komunikasi yang berefek langsung pada keefektivitasan komunikasi organisasi.

Hambatan yang terjadi karena faktor situasional, misalnya tejadi komunikasi

organisasi antara manajer dengan bawahan yang mengalami musibah. Dalam proses

komunikasi, pembicara harus mengerti situasi psikologis dari komunikan sehingga proses

komunikasi organisasi berjalan seusai dengan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai