Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement,


yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum
memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata
manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang
berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal
dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh
dari bahasa
Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari
Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah
Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi
kata ini dari bahasa Inggris menjadiménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya
dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemimpinan & Manajer?
2. Apa metode pengurangan manjemen konflik
3. Apa jenis-jenis pengendalian?
4. Apa peranan komputer dalam manajemen dan peranan sistem informasi?

C. Tujuan Penulisan    


1. Untuk mengerti apa pengertian kepemimpinan & manajer
2. Mengetahui apasaja dalam manajemen konflik
3. Menambah ilmu wawasan tentang sistem informasi dan alat komputer
dalam manajemen

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. KEPEMIMPINAN DAN MANJER

A. Pengertian Kepemimpinan dan Manajer


Seperti manajemen, kepemimpinan (leadership) telah di
definisiskan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berebagai orang
yang berbeda pula. Menurut Stoner, Kepemimpinan manajerial dapat di
definisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh
pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling
berhubungan. Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut :

Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau


pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin,
para anggota kelompok membantu menentukan status/ kedudukan
pemimoin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa
bawahan semua kulitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi
tidak relevan.

Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan


yang tidak seimbang di antara pra pemimpin dan anggota kelompok. Para
pemimpin mempunyai kewewnangan untuk mengarahkan berbagai
kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak
dapat mengrahkan kegiatan- kegiatan pemimpin secara langsung.

Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan


atau pengikut, pemimpin dapat juga memperunakan pengaruh. Dengan
kata lain para pemimpim tidak hanya dapat memerinrtah bawahan apa
yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana
bawahan melaksanakan perintahnya.

3
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak
sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang
di miliki seseorang umtuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja,
mencapai tujuan dan sasaran.

B. Pendekatan-pendekatan dalam kepemimpinan bisa di bedakan menjadi


dua yaitu :
1. Traits approach berpendapat bahwa hanya mereka yang memiliki
kualitas-kualitas pribadi seperti intelegensi dan watak-watak tertentu
saja yang dapat menjadi pemimpin
2. Behavior approach atau situational approach yang mempokuskan
penelitiannya pada perilaku yang tersemak bukan pada pembawaan
(inborn)yang hipotik atau kemampuan yang di bawa atau potensi
untuk kepemimpinan.

C. Fungsi Pemimpin

Fungsi adalah tugas pokok. Fugsi kepemimpimnan terbagi menjadi 2


yaitu :

1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (“task-related”) atau


pemecahan masalah
2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“ group – maintenance”) atau
sosil.

D. Pengertian manajer

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajer


adalah (1) orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara
berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. (2)
orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,
mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaanya untuk
mencapai sasaran tertentu.

4
Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary: Third Edition
(Oxford University Press), Manager (n) person who organizes a
business, sports team, etc. (Orang yang mengorganisir bisnis, tim
olahraga, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer adalah seseorang yang
bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan
mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Menurut Robert tanembaum, manajer adalah sesorang yang
mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai
tujuan/sasaran organisasi.

E. Tingkatan – Tingkatan Manajer


Piramida jumlah karyawan pada sebuah organisasi dengan struktur
tradisional, berdasarkan tingkatnya. Pada organisasi berstruktur
tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak,
manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dalam bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih
besar dibagian bawah daripada di bagian puncak). Berikut ini adalah
tingkatan manajer mulai dari bawah ke hingga ke atas.
1. Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula
dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen
tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi
karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer
area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

5
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup
semua manajemen yang berada diantara lini pertama dan manajemen
puncak. Dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah
executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chif Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan


pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisioanal ini.
Misalnya pada organsasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah,
berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan
pekerjaan.

F. Manajer Fungsional dan Manajer Umum


Definisi dan Pengertian Manajer Fungsional (Functional Manager)
dan Manajer Umum (General Manager)
1. Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung
jawab pada satu bagian fungsional perusahaan atau organisasi saja
dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bagian lain.
Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran,
manajer akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak
lagi contoh lainnya.
2. Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab
seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.

6
Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan
yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu
orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi
yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer
umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.

G. Tugas Manajer
Tugas seorang manajer diantaranya:
a. Perencanaan (Planning)
b. Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin
dicapainya. Maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang dari organisasinya.
c. Pengorganisasian (Organizing)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan, menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta
keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka – maksudnya:
posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu
dimiliki orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-
pekerjaan mana yang harus diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab
ynag berkaitan dengan masing-masing pekerjaan. Tetapi pekerjaan
yang dilaksanakan oleh para anggota organisasi yang bersangkutan
berkaitan erat satu sama lain; maka oleh karena itu diperlukan
koordinasi tertentu.
d. Pengkoordinasian (Coordination)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensial dari
“ORGANIZATION”. Dan cara mengkoordinasikan paling umun
adalah: menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang
pekerjaan mereka salaing berkaitan.

7
e. Penempatan Karyawan (Staffing)
Dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan
menentukan posisi-posisi dan ia memutuskan siapa saja yang
menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas “STAFFING” ia
berupaya menemukan orang yang tepat untuk masing-masing
pekerjaan.
Sebuah perusahaan yang mapan, sudah tentu memiliki
organisasi tertentu dan orang-orang yang mengisi posisi-posisi
tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun “STAFFING” merupakan
aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah perusahaan
tumbuh, atau memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi
posisi-posisi baru, dan ada kalanya perlu seluruh struktur organisasi
diubah. dan aktifitas “STAFFING” tidak mungkin dilakukan sekali
saja. oleh karena itu, orang-orang senantiasa menunggalkan organisasi
yang bersangkutan atau adakalanya mereka diberhentikan, kadang-
kadang ada yang pensiun dan ada pula yang meninggal dunia.
f. Memberikan Arah/Pengarahan (Direction)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE
MANAGEMENT OF PEOPLE, NOT THINGS”. Pernyatan tersebut
mengandung makna bahwa sang mnajer hanya perlu menggerakkan
orang-orang lain sesuai dengan keinginan. Manajemen manusia,
mengarahkan pihak bawahan merupakan bagian penting dari tugas
manajerial.
DIRECTION bukan saja berarti menyatakan kepada orang-
orang apa yang harus dilakukan mereke, tetapi pula:
 Memastikan bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari
mereka dalam setiap situsi dan,
 Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan
mereka.

8
Hal yang sangat penting adalah: bahwa direction juga mencakup
upaya untuk mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia
memberikan “segala-galanya” dan bukan sekedar bekerja asal bekerja.
g. Pengawasan (Control)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING”
sang manajer menerangkan kepada karyawannya apa yang harus
dilakukan mereka dan ia membantu meraka untuk melaksanakan tugas
sebaik mungkin dalam aktivitas “CONTROLLING” ia menentukan
kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-
sasaran. Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia
dapat segera melakukan intervensi dan mengubah prosedur-prosedur
apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk
mencapai sasaran-sasaran.
h. Inovasi (Inovasion)
Inovasi pada dasarnya perlu dimasukkan ke dalam fungsi
manajemen. Pada dasarnya, inovasi terdiri dari tindakan-tindakan
mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik untuk melaksanakan
pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru
mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan
mengadaptasikan mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia
dapat bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta
menerapkan inovasi-inovasi.
i. Representasi (Representation)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili
organisasinya dalam menghadapi kelompok-kelompok luar:
·          Badan-badan pemerintahan
·          Lembaga-lembaga finansial
·          Perusahaan-perusahaan lain
·          Para pemasok ( para “suppliers”)
·          Para pembeli dan
·          Publik umum

9
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para
pegawai, para pembeli, pihak pemerintah, dan masyarakat sewaktu
mereka mengambil keputusan-keputusan. Kepentingan-kepentingan
kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena apabila hal
tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-
akibatnya.
Contoh:
Apabila para karyawan merasa bahwa upah/gaji mereka terlampau
rendah, maka mereka akan meninggalkan perusahaan dalam jumlah
besar. Mereka yang masih ada dilingkungan perusahaan yang
bersangkutan akan bekerja setengah hati.
Keinginan para pembeli, pihak pemerintah dan juga masyarakat amat
penting. Maka oleh karnanya para manajer harus mengimbangkan
kepentingan semua kelompok yang diwakili oleh mereka, sewaktu
mereka mengambil keputusan-keputusan
Menurut Sugiyanto Wiryoputrao dalam buku "Dasar-dasar
Manajemen", yang menjadi tugas atau pekerjaan dari manajer itu
adalah sebagai berikut :
a. Kepala dalam organisasi.
b. Pemimpin dalam organisasi.
c. Wakil organisasi dalam bertindak keluar.
d. Penerima informasi.
e. Penerjemah informasi untuk disampaikan kepada bawahan.
f. Juru bicara atau humas organisasi.
g. Wirausaha.
h. Penangkal gangguan organisasi.
i. Pembagi sumber daya dalam organisasi.
j. Negosiator bagi organisasi.

10
H. Fungsi dan Peran Manajer
a. Fungsi seorang manajer adalah:
1) Memahami visi dan misi perusahaan.
2) Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a. Visi dan misi
b. Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan
Tujuan harus memenuhi empat syarat:
a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka
b) Chalenging (menentang), tidak boleh mudah dicapai sehingga
motivasi kerja akan dapat dibangkitkan
c)   Realistis (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan
d)   Time frame (jangka waktu).

3) Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk


mencapai (membuat plan atau rencana).
4) Melakukan usaha untuk menyediakan resources dalam
melaksanakan plan yang telah dibuat.
5) Memimpin pelaksanaan rencana agar para pegawai bekerja dapat
dengan motivasi yang tinggi.
6) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources
agar rencana yang dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
7) Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menhadapi
hal-hal yang diluar perkiraan.

I. Peran seorang manajer adalah:


Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai peran berhubungan dengan pihak-
pihak lain.

11
o Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinnya.
o  Leader: manajer harus bisa memimpin bawahannya secara
efektiftif
o   Liaison: manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi
yang lain.
2. Informational Role (peran informasi)
o Monitoring: manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-
kegiatan unit yang dipimpinnya dalam rangka aktivitas produksi
dan pengumpulan data.
o Disseminator: manajer harus berperan menyampaikan informasi
yang dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya.
o Spoke person : manajer harus berperan menyampaikan
kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada
bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang mudah dimengerti
(bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada
pimpinan).
3. Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-
persoalan yang muncul di unit organisasi yang dipimpinya. Setiap
keputusan mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Tetapi,
seorang manajer tidak boleh mundur untuk mengambil keputusan.
o Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat
peluang-peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk
memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang
dipimpinya.
o Disturbance Handler : manajer harus berperan mengambil
keputusan untuk mengatasi gangguan-gangguan.
o Resource Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan
alokasi sumber daya.

12
o Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam
berunding dengan unit-unit yang lain.
Menurut Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya
dari Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai produser.
2. Sebagai administrator.
3. Sebagai entrepreneur.
4. Sebagai integrator.
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan
bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia
kemudian mengelompokkan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur
untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar aktivitas
yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.

J. Masalah (Problem) Manajer


Masalah dari seorang manajer adalah:
1. Para manajer selalu menghadapi ketidakpastian tentang masa depan.
2. Selalu menghadapi masalah keterbatasan sumber daya.
Untuk menghadapi problem tersebut, kita bisa menggunakan satu dari
tiga pendekatan berikut :
o Enterpreneur Approach (pendekatan kewirausahaan).
Ciri : intuitif dan agresif
Hasilnya sangat tergantung pada ketepatan filingnya (resikonya lebih
tinggi).

13
o Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian).
Ciri : konservatif dan menunggu situasi berkembang
Hasil dari pendekatan ini adalah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi
follower.
o Planning Approach (pendekatan perencanaan).
Ciri : menggunakan pendekatan yang struktur dan sistematis
Hasil dari pendekatan ini adalah pertumbuhan yang terencana.

K. Keahlian (Skill) Manajer


Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan
tersebut adalah:
a. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan
untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan
menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang
kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan
untuk membuat rencana kerja.
b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi
dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan
dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap
bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan
kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.

14
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan
lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin
menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
Waktu yang dimiliki merupakan aset berharga, dan menyia-nyiakannya
berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan
membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).

15
2. MANAJEMEN KONFLIK

a. Definisi konflik

Konflik organisasi (organizational conflict) adalah ketidak


sesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok-kelompok
organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber-sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja
atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status,
tujuan, nilai, atau persepsi.

 Perubahan pandangan tentang konflik


 Pandangan lama
 Konflik dapat dihindarkan
 Konflik disebabkan oleh kesalahan manajemen dalam
perancangan dan pengelolaan organisasi atau oleh pengacau
 Konflik mengganggu organisasi dan menghalangi
pelaksanaan optimal
 Tugas manajemen adalah menghilangkan konflik
 Pelaksaanaan kegiataan organisasi yang optimal
membutuhkan penghapusan konflik
 Pandangan baru
 Konflik tidak dapat di hindarkan
 Konflik timbul karena banyak sebab
 Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan
kegiatan oeganisasi dalam berbagai derajat
 Tugas manajemen adalah mengelola tingkat konflik dan
penyelesaiannya
 Pelaksanaan dan kegiatan organisasi yang optimal
membutuhkan tingkat konflik yang moderat.

16
 Jenis-jenis konflik
 Konflik dalam diri individu
 Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
 Konflik antar individu dan kelompok
 Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
 Konflik antar organisasi
 Metode – metode konflik
 Meode stimulasi konflik
 Metode pengurangan konflik
 Metode penyelesaian konflik
o Konsensus
o Konfrontasi
o Penggunaan tujuan –tujuam yang lebh tinggi
(superordinategoals)
 Konflik struktural
Dalam organisasi struktural klasik ada 4 daerah stuktural dimana
konflik sering terjadi :
 Konflik hirarki, yaitu konflik antara berbagai tingkatan
organisasi.
 Konflik fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen
fungsional organisasi
 Konflik lini – staf, yaitu konflik antara lini dan staf.
 Konflik formal – informal ,yaitu konflik antara organisasi
formal dan informal.

17
3. PENGENDALIAN

 Definisi pengendalian
Menurut Robert J. Mokler (1972:2)
“pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaa, mendesain
sistem umpan balikinformasi, membandingkan kinejra aktual dengan
standar yang telah di tetapkan, menentukan apakah terdapat
penyimpangan dan mengukur signifikansi penyipangan tersebut, dan
mengambil tindakan perbaikan yang di perlukan untuk me jamin bahwa
sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara
lebih efesien dan efektif guna mencapai saaran perusahaan.”
 Faktor – faktor pengendalian
 Perubahan dalam lingkungan organisasi
 Kompleksitas organisasi
 Kesalahan yang sering terjadi
 Dampak delegasi wewenang
 Elmen pengendalian
 Kondisi atau karakteristik yang di kendalikan
 Instrumen atau metode sensor untuk mengukur kondisi atau
karakteristik yang di kendalikan
 Kelompok
 Kelompok atau mekanisme yang bergerak dan mampu mengadakan
inovasi dalam sistem informasi
 Jenis – jenis pengendalian
 Sistem pengendalian umpan balik
 Sistem pengendalian umpan maju
 Sistem pengendalian pencegahan
o Pengendalian sebelum tindakan

18
o Pengendalian kemudi
o Penyaringan atau pengendalian ya/ tidak
o Pengendalian setelah tindakan
 Rancangan proses pengendalian
 menentukan hasil yang di inginkan
 menentukan prediktor hasil
 pengukuran masukan
 hasil tahap awal
 gejala
 perubahan dalam kondisi yang diasumsikan
 menentukan standar atas prediktor dan hasil
 Menentukan jaringan informasi dan umpan balik
 Karakteristikpengendalian yang efektif
 akurat
 tepat waktu
 objektif dan komprehensif
 di pusatkan pada tempat pengendalian strategis
 secara ekonomi realistik
 secara organisasi realistik
 dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi
 fleksibel
 preskriptif dan operasioal
 diterima para anggota organisasi

19
4. PERAN KOMPUTER DALAM MANAJEMEN

a. Aplikasi komputer dalam manajemen


 Aplikasi untuk desain kesehatan adalah komputer yang bisa merubah
secara mendasar cara mendesain dan mengorganisasi pekerjaan.
 Aplikasi untuk srtaffing adalah komputer yang bagaimana aplikasinya
untuk staffing sudah banyak tersedia termasuk untuk keperluan
training, penyimpanan informasi bagai pelamar, penegmabangan tes
seleksi dan lain-lain.
 Aplikasi untuk pengambilan keputusaan
 Aplikasi untuk pengendalian
 Aplikasi untuk manajemen operasui
 Aplikasi pengolahan data
 Aplikasi pengolahan kata aplikasi pengolah angka
b. Perkembangan Mikrokomputer
Mikrokomputer atau dikenal dengan istilah personal computer (pc)
berkembang dengan pesat, baik dari segi bentuk maupun kemampuan.
c. Permasalahan komputer
Selain keunggulan tersebut ada beberapa kelemahan seperti :
o Malfunctions
o Invansi
o Kesalahan penggunaan
o Kecenderungan untuk tidak bergerak
o Reaksi negatik manusia
d. Implikasi komputer dalam manajemen

20
5. Peranan sistem informasi

Mengapa teknologi semakin penting bagi sebuah perusahaan? Karena


Teknologi digunakan perusahaan untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan
administrasi atau back office organisasi. Akibatnya terjadi efesiensi.
Produktivitas adalah efesiensi atau hasil dari kegiatan (pekerjan ).
Peningkatan produktivitas terjadi ketika levih banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan pada saat yang sama atau sumber daya yang sedikit. Banyak
perusahaan menginvestasikan sistem informasi untuk meningkatkan
produktivitasnya. Sistem informasi kompute memungkinkan individual yang
bekerja atau anggota staff menjadi lebih produktif karena mereka yang
mengatasi (melakukan transaksi dalam jumlah yang besar.

a. Peran sistem informasi manajemen dalam sebuah perusahaan.


Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi atau perrusahaan. Sistem informasi memiliki peran dalam
menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam
pengembilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategis kompetitif.
b. Menunjang kegiatan bisnis operasional.
c. Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan,
sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi
kegiatan bisnis sehari-hari. Ketkka tanggapan atau respon yang cepat
menjadi penting, maka kemampuan sistem informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai fingsi bisnis
menjadi kritis atau penting.
d. Menunjang untuk pengambilan keputusan.
e. Sistem informasi dapat mengombinasikan informasi untuk membantu
manajer menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama
dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan

21
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem informasi
akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih
tepat, dan lebih bermakna.
f. Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran
startegis perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.
g. Perhatian terhadap manajemen informasi
Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar
terhadap manajemen informasi , yaitu :
1. Meningkatkan kompleksitas kegiatan usaha
2. Meningkatkan kemampuan komputer.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama


dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang di miliki
seseorang umtuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja, mencapai
tujuan dan sasaran.
a. manajer adalah sesorang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung
jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin adalah mereka yang
menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian
pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
b. “pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaa, mendesain sistem
umpan balikinformasi, membandingkan kinejra aktual dengan standar
yang telah di tetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpangan dan
mengukur signifikansi penyipangan tersebut, dan mengambil tindakan
perbaikan yang di perlukan untuk me jamin bahwa sumber daya
perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efesien
dan efektif guna mencapai saaran perusahaan.”
c. Aplikasi untuk desain kesehatan adalah komputer yang bisa merubah
secara mendasar cara mendesain dan mengorganisasi pekerjaan.
d. Aplikasi untuk srtaffing adalah komputer yang bagaimana aplikasinya
untuk staffing sudah banyak tersedia termasuk untuk keperluan training,
penyimpanan informasi bagai pelamar, penegmabangan tes seleksi dan
lain-lain.

23
e. Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi atau perrusahaan. Sistem informasi memiliki peran dalam
menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam
pengembilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategis kompetitif.

B. Saran

Makalah yang dibuat oleh penulis ini kurang banyak referensi dari
buku kebanyakan diperoleh dari internet jadi apabila ingin mempelajari
tentang Manajemen maka bacalah referensi yang lain juga jangan perpatokan
hanya dimakalah ini saja. Dan kami berharap mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya.

24

Anda mungkin juga menyukai