PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kepemimpinan & Manajer?
2. Apa metode pengurangan manjemen konflik
3. Apa jenis-jenis pengendalian?
4. Apa peranan komputer dalam manajemen dan peranan sistem informasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak
sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang
di miliki seseorang umtuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja,
mencapai tujuan dan sasaran.
C. Fungsi Pemimpin
D. Pengertian manajer
4
Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary: Third Edition
(Oxford University Press), Manager (n) person who organizes a
business, sports team, etc. (Orang yang mengorganisir bisnis, tim
olahraga, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer adalah seseorang yang
bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan
mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Menurut Robert tanembaum, manajer adalah sesorang yang
mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut.
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang
bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan
mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai
tujuan/sasaran organisasi.
5
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup
semua manajemen yang berada diantara lini pertama dan manajemen
puncak. Dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah
executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chif Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
6
Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan
yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu
orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi
yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer
umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
G. Tugas Manajer
Tugas seorang manajer diantaranya:
a. Perencanaan (Planning)
b. Tugas pertama seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin
dicapainya. Maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang dari organisasinya.
c. Pengorganisasian (Organizing)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai
tujuan, menunjukkan jumlah orang yang diperlukan serta
keterampilan-keterampilan yang diperlukan mereka – maksudnya:
posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu
dimiliki orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-
pekerjaan mana yang harus diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab
ynag berkaitan dengan masing-masing pekerjaan. Tetapi pekerjaan
yang dilaksanakan oleh para anggota organisasi yang bersangkutan
berkaitan erat satu sama lain; maka oleh karena itu diperlukan
koordinasi tertentu.
d. Pengkoordinasian (Coordination)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bagian esensial dari
“ORGANIZATION”. Dan cara mengkoordinasikan paling umun
adalah: menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang
pekerjaan mereka salaing berkaitan.
7
e. Penempatan Karyawan (Staffing)
Dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan
menentukan posisi-posisi dan ia memutuskan siapa saja yang
menduduki posisi tersebut. Dalam aktivitas “STAFFING” ia
berupaya menemukan orang yang tepat untuk masing-masing
pekerjaan.
Sebuah perusahaan yang mapan, sudah tentu memiliki
organisasi tertentu dan orang-orang yang mengisi posisi-posisi
tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun “STAFFING” merupakan
aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah perusahaan
tumbuh, atau memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi
posisi-posisi baru, dan ada kalanya perlu seluruh struktur organisasi
diubah. dan aktifitas “STAFFING” tidak mungkin dilakukan sekali
saja. oleh karena itu, orang-orang senantiasa menunggalkan organisasi
yang bersangkutan atau adakalanya mereka diberhentikan, kadang-
kadang ada yang pensiun dan ada pula yang meninggal dunia.
f. Memberikan Arah/Pengarahan (Direction)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE
MANAGEMENT OF PEOPLE, NOT THINGS”. Pernyatan tersebut
mengandung makna bahwa sang mnajer hanya perlu menggerakkan
orang-orang lain sesuai dengan keinginan. Manajemen manusia,
mengarahkan pihak bawahan merupakan bagian penting dari tugas
manajerial.
DIRECTION bukan saja berarti menyatakan kepada orang-
orang apa yang harus dilakukan mereke, tetapi pula:
Memastikan bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari
mereka dalam setiap situsi dan,
Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan
mereka.
8
Hal yang sangat penting adalah: bahwa direction juga mencakup
upaya untuk mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia
memberikan “segala-galanya” dan bukan sekedar bekerja asal bekerja.
g. Pengawasan (Control)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING”
sang manajer menerangkan kepada karyawannya apa yang harus
dilakukan mereka dan ia membantu meraka untuk melaksanakan tugas
sebaik mungkin dalam aktivitas “CONTROLLING” ia menentukan
kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-
sasaran. Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia
dapat segera melakukan intervensi dan mengubah prosedur-prosedur
apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk
mencapai sasaran-sasaran.
h. Inovasi (Inovasion)
Inovasi pada dasarnya perlu dimasukkan ke dalam fungsi
manajemen. Pada dasarnya, inovasi terdiri dari tindakan-tindakan
mengembangkan cara-cara baru yang lebih baik untuk melaksanakan
pekerjaan. Seseorang manajer dapat menghasilkan ide-ide baru
mengkombinasikan ide-ide lama menjadi ide-ide baru, dan
mengadaptasikan mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia
dapat bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta
menerapkan inovasi-inovasi.
i. Representasi (Representation)
Akhirnya tugas seorang manajer mencakup tugas mewakili
organisasinya dalam menghadapi kelompok-kelompok luar:
· Badan-badan pemerintahan
· Lembaga-lembaga finansial
· Perusahaan-perusahaan lain
· Para pemasok ( para “suppliers”)
· Para pembeli dan
· Publik umum
9
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para
pegawai, para pembeli, pihak pemerintah, dan masyarakat sewaktu
mereka mengambil keputusan-keputusan. Kepentingan-kepentingan
kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka karena apabila hal
tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-
akibatnya.
Contoh:
Apabila para karyawan merasa bahwa upah/gaji mereka terlampau
rendah, maka mereka akan meninggalkan perusahaan dalam jumlah
besar. Mereka yang masih ada dilingkungan perusahaan yang
bersangkutan akan bekerja setengah hati.
Keinginan para pembeli, pihak pemerintah dan juga masyarakat amat
penting. Maka oleh karnanya para manajer harus mengimbangkan
kepentingan semua kelompok yang diwakili oleh mereka, sewaktu
mereka mengambil keputusan-keputusan
Menurut Sugiyanto Wiryoputrao dalam buku "Dasar-dasar
Manajemen", yang menjadi tugas atau pekerjaan dari manajer itu
adalah sebagai berikut :
a. Kepala dalam organisasi.
b. Pemimpin dalam organisasi.
c. Wakil organisasi dalam bertindak keluar.
d. Penerima informasi.
e. Penerjemah informasi untuk disampaikan kepada bawahan.
f. Juru bicara atau humas organisasi.
g. Wirausaha.
h. Penangkal gangguan organisasi.
i. Pembagi sumber daya dalam organisasi.
j. Negosiator bagi organisasi.
10
H. Fungsi dan Peran Manajer
a. Fungsi seorang manajer adalah:
1) Memahami visi dan misi perusahaan.
2) Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a. Visi dan misi
b. Antisipasi (memperkirakan) tentang masa depan
Tujuan harus memenuhi empat syarat:
a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka
b) Chalenging (menentang), tidak boleh mudah dicapai sehingga
motivasi kerja akan dapat dibangkitkan
c) Realistis (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan
d) Time frame (jangka waktu).
11
o Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinnya.
o Leader: manajer harus bisa memimpin bawahannya secara
efektiftif
o Liaison: manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi
yang lain.
2. Informational Role (peran informasi)
o Monitoring: manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-
kegiatan unit yang dipimpinnya dalam rangka aktivitas produksi
dan pengumpulan data.
o Disseminator: manajer harus berperan menyampaikan informasi
yang dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya.
o Spoke person : manajer harus berperan menyampaikan
kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada
bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang mudah dimengerti
(bisa menyampaikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada
pimpinan).
3. Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-
persoalan yang muncul di unit organisasi yang dipimpinya. Setiap
keputusan mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Tetapi,
seorang manajer tidak boleh mundur untuk mengambil keputusan.
o Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat
peluang-peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk
memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang
dipimpinya.
o Disturbance Handler : manajer harus berperan mengambil
keputusan untuk mengatasi gangguan-gangguan.
o Resource Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan
alokasi sumber daya.
12
o Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam
berunding dengan unit-unit yang lain.
Menurut Sugiyanto Wiryoputro peran dari manajer, yang disadurnya
dari Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai produser.
2. Sebagai administrator.
3. Sebagai entrepreneur.
4. Sebagai integrator.
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan
bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia
kemudian mengelompokkan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur
untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar aktivitas
yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
13
o Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian).
Ciri : konservatif dan menunggu situasi berkembang
Hasil dari pendekatan ini adalah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi
follower.
o Planning Approach (pendekatan perencanaan).
Ciri : menggunakan pendekatan yang struktur dan sistematis
Hasil dari pendekatan ini adalah pertumbuhan yang terencana.
14
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan
lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin
menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan manajemen waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang
manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
Waktu yang dimiliki merupakan aset berharga, dan menyia-nyiakannya
berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas
perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan
menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan
membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
15
2. MANAJEMEN KONFLIK
a. Definisi konflik
16
Jenis-jenis konflik
Konflik dalam diri individu
Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
Konflik antar individu dan kelompok
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik antar organisasi
Metode – metode konflik
Meode stimulasi konflik
Metode pengurangan konflik
Metode penyelesaian konflik
o Konsensus
o Konfrontasi
o Penggunaan tujuan –tujuam yang lebh tinggi
(superordinategoals)
Konflik struktural
Dalam organisasi struktural klasik ada 4 daerah stuktural dimana
konflik sering terjadi :
Konflik hirarki, yaitu konflik antara berbagai tingkatan
organisasi.
Konflik fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen
fungsional organisasi
Konflik lini – staf, yaitu konflik antara lini dan staf.
Konflik formal – informal ,yaitu konflik antara organisasi
formal dan informal.
17
3. PENGENDALIAN
Definisi pengendalian
Menurut Robert J. Mokler (1972:2)
“pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk
menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaa, mendesain
sistem umpan balikinformasi, membandingkan kinejra aktual dengan
standar yang telah di tetapkan, menentukan apakah terdapat
penyimpangan dan mengukur signifikansi penyipangan tersebut, dan
mengambil tindakan perbaikan yang di perlukan untuk me jamin bahwa
sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara
lebih efesien dan efektif guna mencapai saaran perusahaan.”
Faktor – faktor pengendalian
Perubahan dalam lingkungan organisasi
Kompleksitas organisasi
Kesalahan yang sering terjadi
Dampak delegasi wewenang
Elmen pengendalian
Kondisi atau karakteristik yang di kendalikan
Instrumen atau metode sensor untuk mengukur kondisi atau
karakteristik yang di kendalikan
Kelompok
Kelompok atau mekanisme yang bergerak dan mampu mengadakan
inovasi dalam sistem informasi
Jenis – jenis pengendalian
Sistem pengendalian umpan balik
Sistem pengendalian umpan maju
Sistem pengendalian pencegahan
o Pengendalian sebelum tindakan
18
o Pengendalian kemudi
o Penyaringan atau pengendalian ya/ tidak
o Pengendalian setelah tindakan
Rancangan proses pengendalian
menentukan hasil yang di inginkan
menentukan prediktor hasil
pengukuran masukan
hasil tahap awal
gejala
perubahan dalam kondisi yang diasumsikan
menentukan standar atas prediktor dan hasil
Menentukan jaringan informasi dan umpan balik
Karakteristikpengendalian yang efektif
akurat
tepat waktu
objektif dan komprehensif
di pusatkan pada tempat pengendalian strategis
secara ekonomi realistik
secara organisasi realistik
dikoordinasikan dengan arus pekerjaan organisasi
fleksibel
preskriptif dan operasioal
diterima para anggota organisasi
19
4. PERAN KOMPUTER DALAM MANAJEMEN
20
5. Peranan sistem informasi
21
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem informasi
akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih
tepat, dan lebih bermakna.
f. Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran
startegis perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.
g. Perhatian terhadap manajemen informasi
Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar
terhadap manajemen informasi , yaitu :
1. Meningkatkan kompleksitas kegiatan usaha
2. Meningkatkan kemampuan komputer.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
23
e. Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
organisasi atau perrusahaan. Sistem informasi memiliki peran dalam
menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam
pengembilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategis kompetitif.
B. Saran
Makalah yang dibuat oleh penulis ini kurang banyak referensi dari
buku kebanyakan diperoleh dari internet jadi apabila ingin mempelajari
tentang Manajemen maka bacalah referensi yang lain juga jangan perpatokan
hanya dimakalah ini saja. Dan kami berharap mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya.
24