DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS UDAYANA
2020/2021
A. Konsep Pasar Keuangan
Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau
koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk
sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi).Pasar keuangan dibagi menjadi dua, yaitu pasar
uang dan pasar modal. Pasar uang adalah pasar yang menyediakan sarana pengelokasian dan
pinjaman dana jangka pendek karna itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Sebaliknya
pasar modal berkaitan dengan surat –surat yang berharga yang berjangka panjang. Oleh karena
itu, dana yang dijual belikan dalam pasar modal adalah dana yang bersifat permanen atau semi
permanen.
Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang tersebar
dalam berbagai jenis pasar keuangan, tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan.
Dalam prakteknya, jenis-jenis pasar keuangan antara lain:
Pasar Uang merupakan sarana lembaga keuangan, perusahaan non keuangan, dan
perusahaan lainnya dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek walaupun dalam rangka
melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditas atau dalam pasar uang, valuta asing
diperlukan untuk membayar kegiatan ekspor, impor, dan hutang luar negeri.
Sedangkan menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti ( 2001 : 20 ), pasar uang adalah suatu
tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada
calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara.
1. Lembaga - lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun dan perusahaan asuransi.
a.) Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal
kerja atau keperluan jangka pendek lainnya.
g.) Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada
perusahaan di indonesia.
3. Ada beberapa jenis instrumen surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang,
umumnya yang beredar antara lain:
• Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), yaitu surat berharga yang diperjualbelikan dengan cara
diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk oleh BI.
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yaitu surat berharga berbentuk hutang jangka pendek yang
diterbitkan oleh pemerintah.
• Deposito, yaitu instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Bank atas simpanan nasabahnya
dengan periode jatuh tempo dan tingkat suku bunga tertentu.
• Promissory Notes, yaitu surat pernyataan kesanggupan membayar atas transaksi hutang piutang
jangka pendek antara kreditur dengan debitur.
• Treasury Bills, yakni surat hutang yang diterbitkan oleh negara dimana jangka waktunya
dibawah satu tahun.
• Banker’s Acceptance, yakni salah satu instrumen pasar uang yang dipakai pada kegiatan
eksport dan import barang atau digunakan sebagai transaksi valuta asing (valas).
• Commercial Paper, yaitu Instrumen utang yang diterbitkan oleh perusahaan kepada investor
dengan tanpa jaminan (collateral), untuk membiayai kewajiban jangka pendeknya.
• Call Money, yaitu Instrumen yang dipergunakan pada kegiatan transaksi pinjam meminjam
sejumlah dana antar Bank untuk periode jangka pendek.
Dengan tingkat likuiditas serta percepatan pergerakan harga yang sangat tinggi itu, valuta asing
juga sudah menjadi alternatif yang populer sebab ROI (return on investmen atau tingkat
pembelian investasi) dan laba yang akan diperoleh dapat melebihi rata-rata perdagangan pada
umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, meka pasar valuta asing juga mempunyai
resiko yang tinggi.
Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi
peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya. Pentingnya aktivitas dalam foreign
exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya perdagangan internasional serta semakin
meningkatnya perpindahan uang dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign
exchange bukan sebatas money change tetapi lebih luas dari itu.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar di mana surat-surat
berharga jangka pendek diperdagangkan. Dan dalam perkembangannya uang berkembang
menjadi komoditas yang bisa di perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami
pertumbuhan yang pesat pada awal dekade 70’an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing
bertumbuh dengan pesat antara lain adalah:
1. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik
bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
2. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia
sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
3. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex,
faaximile, internet maka memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga
transaksi lebih mudah di lakukan.
4. Keuntungan yang di peroleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan
berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.
F. Peserta Valuta Asing
Terdapat pelaku ekonomi yang ikut dalam pasar valuta asing, antara lain yakni:
• Dealer
Dealer atau market maker merupakan pihak yang membuat pasar mata uang tertentu menjadi
bergairah. Seringkali dealer akan menentukan tngka persediaan pada mata uang tertentu.
Dealer memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing. Seringkali
yang menjadi dealer adalah seluruh Bank di dunia.
Arbitrator merupakan pihak ketga dalam suatu perundingan yang dapat memaksakan suatu
kesepatakan untuk memperoleh keuntungan dengan menggunakan perbedaan harga.
Sedangkan Spekulan merupakan orang yang menspekulasikan perubahan nilai mata uang
tertentu untuk memperoleh keuntungan dari perubahan atua fuktuasi harga umum. Arbitrator
dan spekulan ini berbuat atas kemauannya sendiri dan seringkali mereka tdak mempunyai
kewajiban untuk melayani pembeli dan tdak menjamin kelangsungan pasar.
• Pialang
Pialang merupakan pihak yang tugasnya memerantarai dalam pertemuan penawaran (penjual)
dan permintaan (pembeli) atas harga suatu mata uang tertentu. Seringkali pialang mempunyai
akses untuk dapat berkomunikasi dengan dealer dan bank seluruh dunia.
• Bank Sentral
Bank sentral mempunyai perang sebagai pengontrol pasar. Bank sentral berusaha melakukan
pengendalian mata uang, infasi, atau suku bunga. Bank sentral dapat melakukan pengendalian
keadaan ekonomi dengan memanfaatkan cadangan devisanya.
• Pemerintah
Dengan menggunakan berbagai instrumen dalam negara, pemerintah ikut campur dalam
perdangan valuta asing. Yang bertujuan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyak demi
menambah pendapatan nasional dan membayar hutang luar negeri. Pendapatan dari pasar
nantnya akan ditukarkan ke mata uang negara tersebut.
G. Bentuk dan Tujuan Transaksi Pasar Valuta Asing
• Mata Uang Asing (Indonesia Rupiah, USD, Euro, SGD dan lain sebagainya)
Pada umumnya, Pasar Modal sering disebut Bursa Efek. Pasar biasanya disebut bursa,
exchange atau market Sedangkan modal diistlahkan dengan efek, stock atau sekuritas
Sedangkan pihak pembeli biasanya disebut investor dan pihak penjual adalah perusahaan yang
biasanya disebut emiten. Pengertan Pasar Modal Menurut UU No.8 Th.1995 pasal 1 ayat 13,
definisi Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut UU No.8 Th.1995 pasal 1 ayat 4,
definisi Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka.
Pasar Modal di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan hasil merger dari
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Pasar Modal di luar negeri American
Stock Exchange (AMEX) di Amerika Serikat New York Stock Exchange(NYSE) di Amerika serikat,
Stock Exchange Of Singapore (SES) di Singapura, Nagoya Stock Exchange (NSE) di Jepang Tokyo
Stock Exchange (TSE) di Jepang, Hongkong Stock Exchane (HSE) di Hongkong, Euronext Lisbon di
Portugal, Franfurt Stock Exchange (DAX) di Jerman, London Stock Exchange (FTSE) di Inggris,
Indikator harga saham yang terdapat di pasar modal adalah indeks harga saham.
Di Bursa Efek Indonesia terdapat 7 jenis indeks saham yaitu: IHSG (Indeks Harga Saham
Gabungan), Indeks sektoral, Indeks LQ-45, JII (Jakarta Islamic Index ) Indeks Saham Papan
Utama (MBX), Indek Saham Papan Pengembangan (DBX), Indeks KOMPAS-100. Sedangkan
Indeks Saham dari luar negeri yang terkenal paling berpengaruh adalah: Dow Jones Industrial
Average (DJIA) dari Amerika Serikat, Standard and Poor (S&P500) dari Amerika Serikat, NASDAQ
Composite Index dari Amerika Serikat, Nikkei-225 dari Jepang, Hangseng33 dari Hongkong,
KOSPI-200 dari Korea, Shanghai Composite Index dari China, Morgan Stanley Capital
Internatonal Index (MSCI).
1.) Investor memperoleh dividen, capital gain (bagi pemegang saham) bunga/yield (bagi
pemegang obligasi)
Kebaikan keburukan
4. Mekanisme pasar modal yang cukup rumit menyulitkan pihak-pihak tertentu yang akan
terlibat di dalamnya.
5. Saham pasar modal bersifat spekulatf sehingga dapat merugikan pihak tertentu.
Instrumen pasar modal merupakan seluruh surat berharga atau efek yang pada umumnya
diperjualbelikan melalui pasar modal. Menurut undang-undang nomor 8 tahun 1995 mengenai
pasar modal, efek adalah setiap surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham,
obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap right, waran, opsi, atau derivatif dari efek,
atau setiap instrumen yang ditetapkan sebagai efek. Pada umumnya sekuritas yang
diperdagangkan di pasar modal ini meliputi saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen derivatif.
• Saham adalah surat tanda bukti kepemilikan atas aset perusahaan yang berbentuk PT. saham
juga menjadi salah satu jenis sekuritas yang paling populer di pasar modal. Dengan mempunyai
saham, investor akan mendapatkan deviden dan bisa memanfaatkan fluktuasi harga saham
dengan menjual saham itu sendiri. Untuk mendapatkan keuntungan yang dinamakan capital gain.
• Obligasi Adalah sebuah sertifikat yang isinya yaitu kontrak diantara investor dan perusahaan,
yang menyatakan bahwa investor adalah pemenang obligasi yang sudah meminjamkan sejumlah
uang pada perusahaan atau emiten. Perusahaan yang menerbitkan obligasi memiliki kewajiban
dalam membayar bunga dengan cara reguler, yang sesuai dengan jangka waktu yang sudah
ditentukan dan pokok pinjamannya saat jatuh tempo.
• Reksadana Adalah sebuah sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah
dana pada perusahaan reksadana untuk dikelola oleh manajer investasi profesional. Supaya
digunakan sebagai modal untuk berinvestasi baik di pasar modal ataupun di pasar uang.
• Instrumen Derivatif Adalah sekuritas turunan dari sekuritas lainnya sehingga nilai instrumen
derivatif bergantung dari harga sekuritas lainnya. Beberapa jenis instrumen derivatif diantaranya
yaitu waran, bukti right (right issue), opsi dan future.
2. Pemerataan Pendapatan
Pelaku Pasar Modal dan 5 Pemain Utama Pasar Modal adalah bahasan materi tentang
pihak – pihak yang terlibat dalam perdagangan efek di pasar modal. Terdapat banyak pihak yang
mengambil peran kegiatan di pasar modal. Pihak – pihak yang terlibat dalam pasar modal seperti
menteri keuangan, Bapepam, bursa efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, perusahaan efek, lembaga penunjang, profesi penunjang,
pemodal, dan emiten. Semua pihak yang terlibat dalam pasar modal tersebut merupakan pelaku
pasar modal.
Dalam kegiatan pasar modal, ada pihak yang menjadi pemain utama pelaku pasar modal.
Disebut pemain utama pasar modal karena pihak – pihak inilah yang paling berperan dalam
perdagangan efek. Pemain utama pasar modal tersebut terdiri dari 5 pelaku pasar modal, yang
meliputi Emiten, Investor, Penjamin Emisi (Underwriter), Perantara Perdagangan Efek
(Broker/Pialang), dan Manajer Investasi.
1. Emiten
Emiten adalah pihak yang melakukan penjualan surat – surat berharga kepada masyarakat
(go public) dengan cara menerbitkan efek berupa (saham, obligasi) di bursa. Atau dapat juga
dikatakan bahwa Emiten adalah perusahaan atau pihak yang akan melakukan emisi di bursa.
Emiten dapat berasal dari pihak swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selaku pelaku
pasar modal, emiten terdiri atas perusahaan publik dan reksadana. Perusahaan publik adalah
perusahaan yang sahamnya telah dimiliki oleh 300 pemegang saham atau lebih dan telah
memiliki modal disetor tiga milyar rupiah atau lebih. Sedangkan reksadana adalah emiten yang
menerbitkan unit – unit sertifikat saham dengan kegiatan utamanya melakukan investasi dalam
efek. Dalam melakukan penjualannya, emiten dapat memilih dua macam instrumen pasar modal,
yaitu bersifat kepemilikan atau utang.
Jika bersifat kepemilikan maka surat berharga yang diterbitkanlah adalah saham.
Jika yang dipilih adalah utang maka surat berharga yang diterbitkanlah obligasi.
2. Investor
Investor adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan
go public yang akan melakukan penjualan surat – surat berharga. Pemodal yang berlaku sebagai
investor dapat merupakan perorangan atau sebuah badan perusahaan. Pihak investor dapat
berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Investor yang bermaksud menanamkan modalnya ke
suatu perusahaan Sebelum membeli atau menanamkan modalnya, investor melakukan analisis
terhadap perusahaan tersebut, prospek emiten, dan lain-lainnya.
Perantara perdagangan yang menjadi pelaku pasar modal juga disebut sebagai broker atau
pialang. Peran broker atau pialang adalah sebagai perantara antara penjual dengan pembeli surat
– surat berharga. Pihak dalam jual beli efek ada dua yaitu pihak penjual (emiten) dan pembeli
(investor). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pialang atau broker adalah pihak yang menjadi
perantara antara emiten dan investor dalam melakukan transaksi surat – surat berharga. Tugas
pialang atau broker selaku pelaku pasar modal meliputi memberikan informasi tentang emiten
dan melakukan penjualan surat-surat berharga kepada para investor.
5. Manajer Investasi
Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola efek untuk para
nasabah. Seluruh kegiatan pelaku pasar modal yang berkegiatan di pasar modal dikelola oleh
pihak ini.
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal
adalah :
1.) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan
diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal masyarakat
umum.
• Bursa efek
• Reksa dana
• Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar dan
jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit)
• Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan
ketentuan-ketentuan Bapepam.
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat
dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin
usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan
pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.
d.) Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan anggaran dasar
dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas
melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan
menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali
aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar
aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal lembaga
sebagai berikut:
• Penanggung (Guarantor)
• Pedagang Efek
• Perusahaan Efek
Salah satu prinsip utama yang perlu diketahui dalam berinvestasi obligasi adalah harga obligasi
bergerak dengan arah yang berlawanan dibandingkan suku bunga dan imbal hasil (yield)
obligasi. Sebagai sebuah produk investasi, obligasi memiliki harga. Harga tersebut dapat
berubah, naik atau turun, karena berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga
tersebut adalah suku bunga. Perubahan suku bunga itu juga akan diikut dengan perubahan
yield. Yield adalah imbal hasil yang diharapkan oleh investor obligasi dalam kurun waktu satu
tahun. Yield biasanya dinyatakan dalam persentase.
Dalam hubungan dengan sejumlah konsep tersebut, apabila suku bunga meningkat maka harga
obligasi akan turun, begitupula sebaliknya. Sejalan dengan hal tersebut, apabila harga obligasi
turun maka yield obligasi akan meningkat. Hubungan ini dikenal dengan nama risiko suku bunga
(interest rate risk) atau salah satu risiko yang dihadapi oleh investor obligasi.
Hubungan terbalik antara suku bunga dan harga obligasi ini bisa dianalogikan dengan sebuah
papan jungkat-jungkit yang biasa dimainkan di taman kanak-kanak atau taman publik. Ketka
satu sisi papan tersebut naik maka sisi lain papan itu turun. Di sisi lain, seiring peningkatan
harga tersebut, yield atau tngkat keuntungan yang akan diperoleh investor obligasi dari obligasi
X hingga jatuh tempo akan mengalami penurunan. Bagaimana bila suku bunga meningkat?
Katakanlah suku bunga meningkat menjadi 7% setahun kemudian. Jika obligasi X itu hendak
dijual di pasar sekunder sebelum jatuh tempo, harga obligasi X itu akan lebih rendah
dibandingkan dengan harga satu tahun yang lalu. Mengapa? Obligasi X itu memiliki kupon yang
lebih rendah dibandingkan dengan obligasi yang diterbitkan setelah suku bunga dinaikkan yang
memiliki kupon lebih tnggi.
L. Konsep Pasar Uang Internasional
Pasar ini berfungsi untuk memastkan bahwa dana akan di transfer secara efisien dari pihak
yang memiliki kelebihan dana (penabung) pada pihak yang membutuhkan (peminjam).
Perbedaan pasar uang internasional dengan pasar uang domestk adalah dalam hal jenis
transaksi yang terjadi antara insttusi keuangan dengan MNC. Transaksi keuangan dilakukan
dalam berbagai jenis mata uang dan dalam jumlah besar.
Pasar uang internasional mencakup bank-bank besar pada negara di seluruh dunia, fungsi
utama dari bank dalam pasar ini adalah untuk menghubungkan dana dari deposan ke
peminjam, fungsi lainnya adalah peminjaman antar bank. Dua elemen pentng dalam pasar
uang internasional adalah pasar uang Eropa dan pasar uang Asia.
Pasar uang Eropa dapat ditelusuri pada pasar Eurocurrency yang berkembang selama tahun
1960 - 1970. Pada periode tersebut banyak MNC memperluas usahanya dan dollar AS
digunakan secara luas sebagai sarana perdagangan internasional. Penggunaan dollar AS sebagai
sarana perdagangan internasional maka akan selalu terdapat kebutuhan akan dollar di Eropa
dan berbagi negara.
Sepert pasar uang Eropa, pasar uang Asia berawal dari pasar yang melibatkan sebagian besar
deposito dalam dollar. Awalnya dikenal dengan nama pasar dollar Asia (Asian Dollar Market).
Timbulnya pasar uang Asia karena adanya batasan untuk pasar uang Eropa untuk negara-
negara di Asia sepert jarak, perbedaan waktu, dll.
Bank merupakan salah satu perantara dalam pasar keuangan internasional dan perkembangan
bank dalam pasar keuangan internasional dipengaruhi oleh banyak peraturan namun terdapat
3 peraturan yang paling signifikan memberikan kontribusi untuk arena persaingan global yaitu :
Peraturan ini dikeluarkan tahun 1992 dan berlaku di negara-negara Uni Eropa. Beberapa isi dari
peraturan ini yang relevan dengan industri perbankan :
• Bank dapat menawarkan bebrbagai jenis pinjaman, sewa guna usaha (leasing) dan sekuritas di
seluruh Uni Eropa.
• Peraturan terkait persaingan, marger, dan pajak akan serupa di seluruh Uni Eropa.
• Suatu bank yang didirikan pada salah satu negara Uni Eropa memiliki hak untuk melakukan
perluasan di negara Eropa lainnya.
Aturan lain dalam Undang - Undang tersebut menyatakan bahwa bank yang memasuki Eropa
memiliki kekuatan perbankan yang sama dengan bank yang telah ada. Aturan ini juga berlaku
untuk bank non AS yang memasuki AS.
b. Kesepakatan Basel
Sebelum 1987, standar modal yang harus dipenuhi bank berbeda antar negara sehingga
memungkinkan bank untuk memperoleh keunggulan persaingan dari bank lain. Pada Juli 1988,
melalui kesepakatan Basel (Basel Accord) disepakat bahwa bank harus memiliki modal yang
setara dengan minimal 4% dari assetnya.
c. Kesepakatan Basel II
Tujuan dari adanya kesepakatan Basel II adalah untuk mengoreksi ketdakkonsistenan yang
masih ada, diantaranya adalah mengatur perbedaan jaminan antar bank, mengatur risiko
operasional (risiko kerugian yang berasal dari proses atau sistem internal yang tdak baik atau
gagal).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.dbs.id/digibank/id/id/artcles/wealth-101-suku-bunga-harga-dan-yield-obligasi-
apa-hubungannya
https://www.academia.edu/6149385/Pasar_Keuangan_Internasional