Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN

DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS


PT KABELINDO MURNI Tbk.

2015

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menjalankan dan meningkatkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi Direksi dan Dewan Komisaris, Perseroan membuat dan
menerbitkan sebuah panduan tata kerja untuk para Direksi dan Dewan Komisaris yang bertujuan
agar Direksi dan Dewan Komisaris dapat melakukan pekerjaannya sesuai standar dan agar tidak
terjadi kesalahan hasil kerja yang mengakibatkan kerugian, baik secara waktu ataupun secara
financial.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan tata cara yang tegas dan jelas dalam hal pelaksanaan tugas bagi Direksi maupun
Dewan Komisaris
2. Agar penyelenggaraan kegiatan Perseroan dapat berjalan secara efektif dan efisien serta dapat
dipertanggungjawabkan sesuai peraturan yang berlaku.
C. LANDASAN HUKUM
Dasar hukum pembuatan Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3913);
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik;
3. Peraturan PT Bursa Efek Indonesia Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat
Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat;
4. Anggaran Dasar PT Kabelindo Murni Tbk.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

1 dari 16

BAB I
DIREKSI

A. KEANGGOTAAN
Direksi PT Kabelindo Murni Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan) terdiri dari sedikitnya 2 (dua)
orang Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Presiden Direktur, Perseroan wajib
mengangkat Direktur Independen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
B. PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN/ATAU PENGGANTIAN, SERTA MASA JABATAN
1. PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN/ATAU PENGGANTIAN
Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi harus
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi
nominasi dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut
RUPS) sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundanganundangan yang berlaku;
Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi
persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat, Direksi wajib memenuhi hal-hal
sebagai berikut:
1) Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
2) Cakap melakukan perbuatan hukum;
3) Tidak pernah dinyatakan pailit, tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan
pailit, tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan tidak pernah menjadi
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
a. pernah tidak menyelenggarakan RUPS Tahunan;
b. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak diterima oleh RUPS
atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS;
c. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau
pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan
laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan;
d. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
e. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

2 dari 16

Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud diatas, Direktur Independen wajib


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pengendali Perseroan paling kurang selama 6
(enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur Independen;
2) tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Komisaris atau Direktur Perseroan;
3) tidak bekerja rangkap sebagai anggota Direksi pada perusahaan lain;
4) tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang
jasanya digunakan oleh Perseroan selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai
Direktur;
2. MASA JABATAN
Anggota Direksi mempunyai masa jabatan 1 (satu) periode masa jabatan Direksi paling lama
3 (tiga) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada akhir 1 (satu) periode
masa jabatan dimaksud dan dapat diangkat kembali;
C. RANGKAP JABATAN
Anggota Direksi dapat merangkap jabatan, dengan pembatasan-pembatasan sebagai berikut:
1. Anggota Direksi paling banyak pada 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik lain;
2. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 3 (tiga) Emiten atau Perusahaan Publik lain;
dan/atau
3. Anggota komite paling banyak 5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana
yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
D. TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNG JAWAB
1. TUGAS
Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan dengan itikad baik,
penuh tanggung jawab dan kehati-hatian menjalankan tugasnya dengan mengindahkan
Anggaran Dasar Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan
wewenang itu oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada rapat Direksi.
Tugas Pokok Direksi adalah:
1) memimpin dan mengurus Perseroan dengan kebijakan yang dipandang tepat dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
Perseroan; dan

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

3 dari 16

2) memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan sesuai dengan aturan yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar Perseroan, serta dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Bahwa dalam pelaksanaannya, diatur hal-hal sebagai berikut:
a. Wajib menyusun rencana kerja tahunan (termasuk didalamnya anggaran tahunan
Perseroan untuk tahun buku yang akan datang) sebelum dimulainya tahun buku yang
akan datang sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan;
b. Wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada akuntan publik untuk diaudit
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
c. Wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan dibagikan sebagai
dividen, kecuali ditentukan lain dalam RUPS sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Wajib menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS setelah ditelaah
oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku Perseroan berakhir sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Setiap penyelenggaraan RUPS, risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh ketua
Rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh
peserta RUPS, namun hal demikian tidak disyaratkan apabila risalah RUPS tersebut
dibuat dengan akta notaris.
f.

Dalam hal melakukan tindakan-tindakan tertentu, Direksi wajib terlebih dahulu


mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, yang dibuktikan dengan Berita Acara atau
Kutipan dari Berita Acara Rapat Dewan Komisaris. Tindakan-tindakan tertentu tersebut
antara lain:
i. Mendapatkan barang-barang tidak bergerak dengan harga pasar diatas 25 % (dua
puluh lima persen) dari modal disetor;
ii. Melepaskan barang-barang yang tidak bergerak yang dimiliki oleh Perseroan yang
jumlahnya di atas 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor;
iii. Meminjam uang atas nama Perseroan untuk jumlah di atas 25% (dua puluh lima
persen) dari modal disetor;
iv. Menggadaikan dan mempertanggungjawabkan harta Perseroan untuk jumlah di
atas 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor;
v. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg/avalist) untuk jumlah di atas 25% (dua
puluh lima persen) dari modal disetor;

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

4 dari 16

vi. Membuat perjanjian atas nama Perseroan yang berjangka waktu lebih dari 1 (satu)
tahun serta bernilai di atas 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor;
vii. Mendirikan anak-anak perusahaan;
viii. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan atau badan hukum lain atau
menyelenggarakan perusahaan baru.
g. Wajib mengangkat Sekretaris Perusahaan dengan mengacu kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
dapat membentuk komite.
Dalam hal dibentuk komite, Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite
setiap akhir tahun buku.
2. WEWENANG
Direksi berwenang menjalankan pengurusan sesuai dengan kebijakan yang dipandang tepat,
sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Wewenang Direksi, antara lain:
1) Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala
kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta
menjalankan segala tindakan dan/atau perbuatan hukum termasuk tindakan dan/atau
perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan, baik yang
mengenai kepengurusan maupun kepemilikan dengan pembatasan-pembatasan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, keputusan-keputusan yang
diambil dalam RUPS, Rencana Kerja dan dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku;
2) Anggota Direksi tidak dapat mewakili Perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan,
apabila:
a. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang
bersangkutan; dan
b. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan
dengan kepentingan Perseroan.
3) Dalam hal anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan, maka yang berhak
mewakili Perseroan adalah:
a. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan
Perseroan;
b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan
kepentingan dengan Perseroan; atau

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

5 dari 16

c. pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan
Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.
4) Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
mewakili Perseroan;
Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal
mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Direksi akan diwakili oleh salah
seorang Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Presiden Direktur dan dalam hal
Presiden Direktur tidak melakukan penunjukan tersebut, maka Direksi akan diwakili oleh
2 (dua) orang anggota Direksi berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili Perseroan;
5) Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil
atau kuasanya dengan syarat yang ditentukan oleh Direksi dalam suatu kuasa khusus
dan wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan.
3. TANGGUNG JAWAB
a. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian
Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Direksi dalam
menjalankan tugasnya.
b. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan
sebagaimana dimaksud pada huruf a apabila dapat membuktikan:
i.

kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

ii.

telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan
kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;

iii.

tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

iv.

telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian


tersebut.

E. NILAI-NILAI ETIKA DIREKSI


Dalam pelaksanaan tugas profesionalnya, Direksi wajib mematuhi norma / asas kepatuhan dan
kepantasan sebagaimana diatur dalam Kode Etik Perseroan.
D. WAKTU KERJA
Waktu kerja anggota Direksi sesuai dengan waktu kerja Perseroan.
E. KEBIJAKAN RAPAT, TERMASUK KEBIJAKAN KEHADIRAN DALAM RAPAT, dan RISALAH RAPAT
1. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam
setiap bulan.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

6 dari 16

Selain rapat Direksi, Direksi juga wajib mengadakan rapat berkala Direksi bersama Dewan
Komisaris paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
2. Selain rapat berkala, rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu:
a. Bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi;
b. Atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau
c. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah.
3. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat wajib diungkapkan dalam laporan tahunan
Perseroan.
4. Direksi harus menjadwalkan Rapat Direksi, dan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris untuk
tahun berikutnya harus dijadwalkan oleh Direksi sebelum berakhirnya tahun buku.
5. Tata Cara Pemanggilan Rapat Direksi:
a. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk
dan atas nama Direksi menurut ketentuan Anggaran Dasar Perseroan;
b. Pemanggilan Rapat Direksi harus mencantumkan tanggal, waktu, acara, dan tempat
Rapat;
c. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat
yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda
terima atau dengan faksimili atau media elektronik lainnya sekurang-kurangnya 5 (lima)
hari sebelum rapat diadakan.
6. a. Bahan Rapat Direksi, dan Rapat Direksi dan Dewan Komisaris disampaikan kepada
peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum Rapat diselenggarakan.
b. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan diluar jadwal yang telah disusun, bahan
rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.
7. Pelaksanaan Rapat Direksi
a. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha
utama Perseroan didalam wilayah Negara Republik Indonesia. Apabila semua anggota
Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan
Rapat Direksi dapat diadakan dimana saja, asalkan didalam wilayah Negara Republik
Indonesia dan Rapat tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
b. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur dan dalam hal Presiden Direktur
berhalangan atau tidak hadir karena alasan apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih
oleh dan dari anggota Direksi yang hadir dalam rapat.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

7 dari 16

c. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi
lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan itu, dimana
surat kuasa tersebut dapat disampaikan melalui faksimili, e-mail atau alat komunikasi
elektronik lainnya (apabila disampaikan melalui faksimili, e-mail, atau alat komunikasi
elektronik lainnya diikuti dengan aslinya atau salinan yang telah dinyatakan sesuai
dengan aslinya yang dikirim dengan dibuktikan melalui tanda terima atau dengan surat
tercatat atau kurir yang dikenal secara international secepat mungkin);
d. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat
apabila lebih dari (satu per dua) jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah
dalam Rapat.
e. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan
diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari (satu per dua)
dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat.
f.

Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang maka Ketua Rapat Direksi
yang menentukan.

g. i.

Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.

ii. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa
tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara
lisan kecuali Ketua Rapat Direksi menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan
suara terbanyak dari yang hadir.
iii. Suara abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan
dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang
dikeluarkan.
8. a. Hasil rapat Direksi wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh Ketua
Rapat dan seluruh anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota
Direksi.
b. Hasil rapat Direksi bersama Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam risalah rapat,
ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan
disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
c. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris yang tidak
menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, yang
bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang
dilekatkan pada risalah rapat. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b
wajib didokumentasikan oleh Perseroan.
d. Risalah Rapat Direksi yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk anggota Direksi dan pihak
ketiga mengenai keputusan Direksi yang diambil dalam Rapat tersebut.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

8 dari 16

9. Rapat Direksi dapat diadakan melalui cara jarak jauh (seperti telekonferensi, video
konferensi atau sarana media elektronik lainnya) apabila cara tersebut memungkinkan
semua peserta saling mendengar atau melihat dan berpartisipasi secara langsung serta
berpartisipasi dalam Rapat. Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan
untuk rapat-rapat jarak jauh tersebut sama dengan persyaratan rapat biasa.
10. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat, dengan
ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan
yang dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan dengan
menandatangani usulan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat.
F. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Direksi wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham melalui RUPS.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

9 dari 16

BAB II
DEWAN KOMISARIS
A. KEANGGOTAAN
Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan) terdiri dari
sedikitnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai
Presiden Komisaris, Perseroan wajib mengangkat Komisaris Independen sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN/ATAU PENGGANTIAN, SERTA MASA JABATAN
1. PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN/ATAU PENGGANTIAN
Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris
harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan
fungsi nominasi dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut
RUPS) sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan perundangan-undangan
yang berlaku;
Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang
memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat, wajib memenuhi hal-hal
sebagai berikut:
1) Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;
2) Cakap melakukan perbuatan hukum;
3) Tidak pernah dinyatakan pailit, tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan
pailit, tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan tidak pernah menjadi
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:
a. pernah tidak menyelenggarakan RUPS Tahunan;
b. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak diterima oleh RUPS
atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi
dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan
c. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau
pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan
laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
4) memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
5) memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

10 dari 16

Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud diatas, Komisaris Independen wajib


memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan
dalam waktu 6 bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris
Independen Perseroan pada periode berikutnya;
2) tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;
3) tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, atau pemegang usaha utama Perseroan tersebut; dan
4) tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perseroan.
Pemenuhan persyaratan Komisaris Independen tersebut diatas wajib dibuktikan dalam surat
pernyataan yang ditandatangani oleh calon anggota Dewan Komisaris dan surat tersebut
diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.
2. MASA JABATAN
Anggota Dewan Komisaris mempunyai masa jabatan 1 (satu) periode masa jabatan Dewan
Komisaris paling lama 3 (tiga) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS Tahunan pada
akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud dan dapat diangkat kembali;
C. RANGKAP JABATAN
Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan, dengan pembatasan-pembatasan sebagai
berikut:
1. Anggota Direksi paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain;
2. Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 2 (dua) Emiten atau Perusahaan Publik lain;
3. Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, maka
anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris paling banyak pada 4 (empat) Emiten atau Perusahaan Publik lain;
4. Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota komite paling banyak pada
5 (lima) komite di Emiten atau Perusahaan Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat
sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.
D. TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNG JAWAB
1. TUGAS
1) Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik bertugas, penuh tanggung jawab dan kehatihatian melakukan:
a. pengawasan untuk kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan
para pemegang saham dan bertanggung jawab kepada RUPS;

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

11 dari 16

b. pengawasan terhadap kebijakan pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi,


jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan, maupun usaha
Perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan Perseroan
termasuk Rencana Pengembangan Perseroan, Pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Dasar Perseroan, keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
Sehubungan dengan tugas pada huruf a dan b diatas, maka Dewan Komisaris
berkewajiban:
i.

menyampaikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai rencana


pengembangan Perseroan, laporan tahunan dan laporan berkala lainnya dari
Direksi;

ii.

memberikan pelaporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama


tahun buku yang baru lampau kepada RUPS disertai dengan saran dan langkah
perbaikan yang harus ditempuh, apabila Perseroan menunjukan gejala
kemunduran;

iii.

memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai setiap persoalan


lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan;

iv.

mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disampaikan Direksi


dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tahun buku baru
dimulai.

v.

dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan tidak disahkan dalam waktu
30 (tiga puluh hari) sebelum dimulainya tahun buku baru, maka Rencana Kerja
dan Anggaran Perseroan tahun yang lampau diberlakukan.

vi.

melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS.

vii.

membuat risalah rapat Dewan Komisaris.

viii.

melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau


keluarganya pada Perseroan dan pada perusahaan lain.

c. meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi serta
menandatangani laporan tahunan tersebut;
2) Wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya serta wajib
melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya setiap akhir tahun buku.
2. WEWENANG
1) Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu
dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau
tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak
memeriksa semua pembukuan, surat-surat, bukti-bukti, memeriksa dari mencocokkan
keadaan uang kas dan lain sebagainya serta berhak untuk mengetahui segala tindakan
yang telah dijalankan oleh Direksi.
2) Direksi dan setiap anggota Direksi wajib memberikan penjelasan tentang setiap hal yang
ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

12 dari 16

3) Rapat Dewan Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu berhak memberhentikan
untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya dengan
menyebutkan alasannya apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan
dengan Anggaran Dasar Perseroan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan/atau merugikan maksud dan tujuan Perseroan dan/atau ia melalaikan
kewajibannya dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis kepada
anggota Direksi yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan
tersebut dengan tembusan kepada anggota Direksi yang lain.
b. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a ayat ini disampaikan dalam
waktu paling lambat 2 (dua) hari setelah ditetapkannya pemberhentian sementara
tersebut.
c.

Anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenang menjalankan


pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan serta mewakili Perseroan
untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan baik di
dalam maupun di luar pengadilan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar
Perseroan.
Pembatasan kewenangan berlaku sejak keputusan pemberhentian sementara oleh
Dewan Komisaris sampai dengan :
i)

terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian


sementara tersebut sebagaimana dimaksud pada huruf d; atau

ii) lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf e;


d. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah pemberhentian
sementara dimaksud harus diselenggarakan RUPS oleh Dewan Komisaris yang akan
memutuskan apakah mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian
sementara tersebut. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada
masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2
(dua) hari kerja setelah penyelenggaraan RUPS tersebut.
e. Dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS atau RUPS tidak dapat
mengambil keputusan, atau RUPS membatalkan pemberhentian sementara
tersebut, maka pemberhentian sementara menjadi batal dan anggota Direksi yang
diberhentikan sementara berhak untuk menduduki jabatannya semula.
f.

Dalam RUPS, anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela
diri.

3. TANGGUNG JAWAB
1) Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng
atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Dewan
Komisaris dalam menjalankan tugasnya.
2) Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam angka 7 apabila dapat membuktikan:
a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

13 dari 16

b. telah melakukan pengawasan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan
kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengawasan yang mengakibatkan kerugian; dan
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbulnya atau berlanjutnya kerugian
tersebut.
E. NILAI-NILAI ETIKA DEWAN KOMISARIS
Dalam pelaksanaan tugas profesionalnya, Dewan Komisaris wajib mematuhi norma / asas
kepatuhan dan kepantasan sebagaimana diatur dalam Kode Etik Perseroan.
F. WAKTU KERJA
Waktu Kerja Anggota Dewan Komisaris sesuai dengan waktu kerja Perseroan.
G. KEBIJAKAN RAPAT, TERMASUK KEBIJAKAN KEHADIRAN DALAM RAPAT, dan RISALAH RAPAT
1. a. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua)
bulan.
b. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang
1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.
2. Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat wajib diungkap dalam laporan tahunan
Perseroan.
3. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam angka 1 untuk
tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.
4. Bahan rapat yang telah dijadwalkan disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari
sebelum rapat diselenggarakan.
Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan diluar jadwal yang telah disusun, bahan
rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.
5. Rapat Dewan Komisaris dapat pula diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh:
a. Seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris;
b. Seorang atau lebih anggota Direksi;
c. Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah.
6. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden
Komisaris berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, pemanggilan
akan dilakukan oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya.
Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus disampaikan dengan surat tercatat atau dengan
surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat
tanda terima atau dengan faksimili atau media elektronik lainnya sekurang-kurangnya 5
(lima) hari sebelum rapat diadakan.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

14 dari 16

Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris harus mencantumkan tanggal, waktu, acara, dan
tempat rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat
kegiatan usaha utama Perseroan didalam wilayah Negara Republik Indonesia. Apabila semua
anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan
dan Rapat tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
7. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris dan dalam hal Presiden Komisaris
tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga,
maka Rapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari
anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat.
8. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh
anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk
keperluan itu, dimana surat kuasa tersebut dapat disampaikan melalui faksimili, e-mail atau
alat komunikasi elektronik lainnya (apabila disampaikan melalui faksimili, e-mail atau alat
komunikasi elektronik lainnya diikuti dengan aslinya atau salinan yang telah dinyatakan
sesuai dengan aslinya yang dikirim dengan dibuktikan melalui tanda terima atau dengan
surat tercatat atau kurir yang dikenal secara internasional secepat mungkin).
9. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat
apabila lebih dari (satu per dua) anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili secara sah
dalam Rapat.
10. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Apabila tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara setuju lebih dari
(satu per dua) dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.
11. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka usul dianggap ditolak, kecuali
mengenai diri orang Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.
12. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup tanpa tanda
tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan,
kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak
dari yang hadir.
c. Suara abstain dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan
dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang
dikeluarkan.
13. a. Hasil rapat Dewan Komisaris wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh
Ketua Rapat dan seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada
seluruh anggota Dewan Komisaris.
b. Hasil rapat Dewan Komisaris bersama Direksi wajib dituangkan dalam risalah rapat,
ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan
disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
c. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak
menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, yang
bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang
dilekatkan pada risalah rapat. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b
wajib didokumentasikan oleh Perseroan.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

15 dari 16

14. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan angka
11 berlaku sebagai tanda bukti yang sah, baik untuk anggota Dewan Komisaris dan pihak
ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam Rapat tersebut.
15. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan melalui cara jarak jauh (seperti telekonferensi, video
konferensi atau sarana media elektronik lainnya) apabila cara tersebut memungkinkan
semua peserta saling mendengar atau melihat dan mendengar secara langsung serta
berpartisipasi dalam rapat. Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan
untuk rapat-rapat jarak jauh tersebut sama dengan persyaratan rapat biasa.
16. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat
Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu
secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan
Komisaris memberikan persetujuan dengan menandatangani usulan tersebut. Keputusan
yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
H. PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Dewan Komisaris wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris PT Kabelindo Murni Tbk.

16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai