Disusun Oleh :
Kelompok 5
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya kami dapat
menyelesaikan tugas rangkuman matakuliah yang membahas mengenai Menjelaskan,
Menyusun dan Mengorganisasikan Presentasi Bisnis. Tugas ini kami buat untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Tugas ini telah kami susun dengan baik dan semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya dan juga dapat bermanfaat
bagi kami yang menyusun.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
PENUTUP................................................................................................................................ 25
B. Persiapan Dasar
Presentasi yang baik haruslah didahului dengan persiapan yang matang, karena
dengan melakukan persiapan setidaknya kita telah memiliki bahan yang akan kita
sampaikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :
1. Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.
Penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan merupakan hal
terpenting dalam sebuah presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah presentasi
bergantung pa kemampuan pembicara dalam memahami setiap detail hal-hal yang
terkan dung dalam isi materi presentasi. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan
dipresentasikan akan menghambat penyampaian pesan kepada audiens, serta akan
memberikan image yang kurang baik bagi pembicara tersebut.
2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.
Presentasi yang baik bukan hanya terlihat dari isi materi yang disampaikan
tetapi juga dipengaruhi oleh bagaimana cara membawakannya. Apabila
penyampaian presentasi dilakukan secara menarik, maka audiens akan merasa
senag. Terlebih jika pada saat presentasi pembicara menggunakan berbagai macam
alat bantu sebagai penunjang presentasi, seperti OHP, LCD pojector, slide serta
penggunaan audio visual.
3. Menganalisis siapa audiens.
Agar tujuan presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu mengenal siapa
sebenarnya yang menjadi audiens. Metode yang digunakan adalah dengan
menggunakan kata tanya seperti apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana,
maka pembicara akan dapat menidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang
dimaksud.
4. Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.
Seorang pembicara harus mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi
atau tempat dimana ia akan melakukan presentasi. Pengenalan terhadap lokasi
ataupun tempat akn sangat membantu pembicara dalam menyampaikan presentasi,
penggunaan alat serta menentukan teknik penyampaian presentasi.
E. Presentasi Informatif
Presentasi merupakan suatu cara penyampaian informasi yang dimiliki oleh seorang
pembicara kepada audiens. Biasanya informasi yang disampaikan memiliki muatan
tersendiri. Secara umum presentasi yang didalamnya terdapat penyampaian informasi
memiliki implementasi antara lain:
1. Presentasi yang bertujuan memberikan keterangan
2. Presentasi deskriptif yang bertujuan menyampaikan uraian atau penjabaran
3. Presentasi yang bertujuan menyampaikan definisi.
Keberhasilan presentasi juga didukung oleh empat macam faktor lain yaitu:
1. Paralaguage
Cara pembicara menyampaikan pesan, termasuk di dalamnya kecepatan
berbicara, nada, volume suara serta artikulasi kata.
2. Body language
Sering disebut juga dengan komunikasi non verbal, badan dan bagian badan
tertentu dapat dipergunakan sebagai alat pendukung efektifitas presentasi. Bagian
badan yang dapat membantu efektifitas presentasi terutama wajah, mata, tangan dan
posisi badan selama presentasi.
3. Kondisi ruangan presentasi
Tata ruang dan kondisi ruangan presentasi dapat membantu atau menghambat
efektifitas presentasi. Ruangan yang luasnya sepadan dengan jumlah audiens
dirasakan nyaman oleh pembicara dan audiens.
4. Faktor-faktor lain
Termasuk dalam faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan presentasi
adalah penampilan pembicara dan pakaian yang dikenakan.
F. Mengorganisasikan Presentasi
Presentasi yang baik dapat disampaikan dengan mengikuti pola-pola tertentu,
sehingga apa yang akan disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh orang yang
mendengar atau menyimak presentasi tersebut.
Ada beberapa pola yang dapat digunakan dalam mengorganisasikan suatu presentasi
antara lain:
1. Pola Kronologis
Pola penyampaian presentasi yang berisi urutan-urutan tentang isi dari
presentasi mulai dari membahas tentang latar belakang, kondisi yang terjadi saat
ini, kemudian dilanjutkan dengan inti atau maksud presentasi tersebut.
2. Pola Spasial
Pola ini lebih praktis untuk ringkasan informasional, tetapi pola ini dapat
diadaptasi untuk membuat proposal persuasif. Bila hal pokok suatu presentasi
berhubungan dengan promosi suatu produk atau jasa, dengan menekankan
struktur atau fungsi tiam item, maka menyajikan gagasan spasial terbukti akan
bermanfaat.
3. Pola Topikal
Pola yang berhubungan dengan topik, topik utama dibagi ke dalam dua
halatau kategori utama. Seringkali, hal ini melibatkan pembuatan daftar alasan
yang membenarkan penerimaan proposal. Makasud utama tidak memiliki
hubungan yang logis selain hubungan dengan tujuan atau topik utama. Pola ini
dapat digunakan pada hampir setiap persoalan, tujuan atau khalayak, pola
topikal ini merupakan metode yang berguna untuk organisasi presentasi.
4. Pola Kausal
Cara lain untuk menyusun gagasan adalah membahas penyebab suatu
masalah dan mempertimbangkan akibat atau hasil berikutnya. Atau dapat
membaliknya dengancara memeriksa kondisi yang sudah diketahui (akibat) dan
kemudian memberikan penjelasan mengenai penyebab-penyebabnya.
5. Pola Pemecahan Masalah
Dalam pola ini membagi topik menjadi dua hal utama merupakan cara
yang paling sederhana dalam menggunakan pola ini. Hal yang pertama
menunjukkan atau mendiagnosis masalah, dan dalam hal kedua memberikan
suatu cara.
G. Mengakhiri Presentasi
Setiap presentasi, apakah presentasi itu pendek atau panjang, memerlukan
pendahuluan pesan dan mengkaji pesan pada bagian akhir. Bagian akhir dari presentasi
disebut juga dengan penutup biasanya berisi kesimpulan dan beberapa hal yang
dijadikan rekomendasi untuk pelaksanaan suatu kegiatan.
Kesimpulan sebagian besar merupakan ulasan. Terdapat beberapa komponen yang
harus dikumpulkan untuk memenuhi fungsi tersebut.
1. Meringkaskan hal-hal utama
Dalam penyampaian presentasi, seorang pembicara hendaknya harus
mampu membuat isi atau materi presentasi dibuat seringkas mungkin, dalam
arti hanya pokok-pokok bahasan saja yang disampaikan. Perlu dihindari
penyampaiaan sesuatu yang menyimpang dari pokok bahasan utama serta hal-
hal yang hanya aakan membuang waktu saja.
2. Memusatkan tema dan tujuan anda
Saat penyampaian presentasi dilakukan, pembicara harus selalu fokus pada
apa yang disampaikan, jangan menyampaikan sesuatu diluar pokok materi yang
telah disiapkan. Hal ini bertujuan agar presentasi yang disampaikan akan
memiliki arah pembicaraan yang sesuai dengan tema dan tujuan presentasi.
3. Mengingatkan kembali para penyimak tentang desakan/urgensi perusahaan
Presentasi yang baik biasanya berisi hal-hal yang sangat ingin diketahui
oleh para penyimak. Penyimak tentu akan sangat antusias mengikuti presentasi
karena terdapat maksud didalamnya yaitu ingin mengetahui secara jelas isi dari
presentasi, Oleh karena itu tugas dari seorang pembicar adalah selalu
menyampaikan hal yang menuntut keseriusan penyimak untuk mampu
menerapkannya, terlebih jika menyangkut tentang kebijakan perusahhaa.
4. Memberikan jalan tindakan yang jelas kepada para penyimak
Sampaikan pila solusi atau tindakan yang dapat dijadikan pedoman bagi
para penyimak untuk dapat menjalankan hal-hal atau misi yang terkandung
dalam presentasi yang disampaikan.
5. Mempersilahkan pengajuan pertanyaan
Pada bagian-bagian tertentu, berikanlah kesempatan audiens atau penyimak
untuk menyampaikan sesuatu yang belum atau kurang jelad dengan cara
mengajukan pertanyaan. Hal ini merupakan feedback atau respons yang baik
apabila dalam presentasi tersebut terjadi interaksi, sehingga hal-hal yang belum
atau kurang jelas tadi dapat ditemukan solusi atau jalan keluarnya.
3. Bagian Penutup
Bagian penutup harus terstruktur sehingga audiens memahami ide pokok yang
disampaikan. Lebih dari itu, pada bagian ini pembicara harus memperhatiakan 3 hal yaitu:
(1) meringkas dan mengulang pokok pikiran;
(2) menggarisbawahi tahap selanjutnya; dan
(3) menutup dengan pesan positif (Bovee & Thill, 1995:604).
a. Meringkas pokok pikiran
Sebelum presentasi ditutup, pembicara harus mengulang pokok pikiranmyang
telah dijelaskan dibagian isi. Maksud pembuatan ringkasan pokok pikiran kemudian
membacanya adalah untuk mengingatkan kembali akan isi presentasi sehingga audiens
mampu memahami secara jelas isi dan maksud presentasi.
b. Menggarisbawahi tahap selanjutnya
Secara umum, tujuan presentasi bisnia adalah menginginkan audiens untuk
melakukan perubahan tertentu, seperti dalam hal sikap, perilaku, tindakan, nilai, dan
kepercayaan. Oleh karen itu, pembicara harus menekankan tindakan yang harus
dilakukan audiens setelah presentasi berakhir. Tindakan yang diinginkan harus cukup
jelas. Jika ada, pertanyaan biasa diajukan secara bergiliran baru kemudian dijawab. Ada
kemungkinan pertanyaan terlupakan atau kurang dipahami betul intinya sehingga
penanya mungkin kurang merasa puas.
3.1 Kesimpulan
Presentasi bisnis kerap kali dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam kaitannya dengan
masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi. Oleh karena itu,
mereka perlu memerhatikan berbagai faktor yang dapat menunjang keberhasilan presentasi
secara efektif.
Presentasi bisnis memiliki empat tujuan utama yaitu menginformasikan pesan-pesan bisnis,
menghibur audiens, menyentuh emosi audiens, dan memotivasi audiens untuk melakukan
sesuatu. Meskipun dalam prakteknya, suatu perusahaan dapat saja bertujuan untuk sekedar
menyampaikan pesan-pesan bisnis tertentu bagi audiens. Sebelum melakukan presentasi bisnis
perlu dipersiapkan beberapa hal seperti penguasaan materi yang ingin disampaikan,
penguasaan alat bantu presentasi bisnis, menganalisa audiens dan menganalisis lingkungan
tempat berlangsungnya presentasi bisnis.
Alat bantu presentasi bisnis yang ada di pasar saat ini cukup banyak variasinya mulai
dari yang paling sederhana sampai pada alat bantu visual elektronik dengan teknologi canggih.
Sebagai sarana pendukung dalam presentasi bisnis, alat bantu itu diharapkan mampu
memperjelas pemahaman para audiens dalam menangkap suatu materi dan menarik bagi
audiens. Selain itu, perlu juga seorang presenter menganalisis bahasa tubuh yang sebaiknya
digunakan, serta peninjauan lokasi secara sekilas. Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah
bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan rasa percaya diri dan berlatih melakukan
presentasi bisnis. Melalui presentasi ini, saya harap akan membawa hal yang positif bagi bisnis
saya dan dapat meningkatkan penjualan produk tersebut.
Presentasi bisnis bagi para staf manajer pada semua level atau tingkatan dalam suatu
perusahaan menengah dan besar merupakan hal yang biasa, baik dalam hal pemasaran,
keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi. Dalam melakukan presentasi bisnis
seorang pembicara sebaiknya melakukan persiapan dimulai dengan menentukan tujuan
penulisan pesan, analisis audiens, menentukan ide pokok, dan memilih saluran beserta
medianya. Secara umum, presentasi bisnis harus mencakup 3 format presentasi yaitu bagian
pembukaan, bagian isi, dan bagian penutup. Dan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan
dalam presentasi bisnis adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan rasa percaya
diri dan berlatih melakukan presentasi bisnis yang baik.
DAFTAR PUSTAKA