Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PRAKTIK PRESENTASI BISNIS


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Manajemen
Dosen Pengampu : Moh. Imron.,S.E.,M.M.

Oleh :
Bagus Andi Prastiawan (21120083)
Dwi Nurcahyo (21120001)
Agung Supriyanto (21120028)
Afista Yunaeni Nataliana (21120031)

KELAS SORE
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Praktik
Presentasi Bisnis ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada Bidang Studi Komunikasi Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Praktik Presentasi Bisnis bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Moh. Imron.,S.E.,M.M. selaku


Dosen Bidang Studi Komunikasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 04 Maret 2022

i
DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................... 2

C. TUJUAN PEMBAHASAN................................................................................................. 2

BAB 2
PEMBAHASAN
A. MENENTUKAN PENGERTIAN DAN TUJUAN PRESENTASI BISNIS.................2-3

B. PRESIAPAN PRESENTASI BISNIS............................................................................4-5

C. PENGEMBANGAN PRESENTASI BISNIS..............................................................5-11

D. SENI PENYAMPAIAN DAN KETERAMPILAN PRESENTASI BISNIS...........11-14

BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................................................................... 15-16

B. SARAN.............................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 17

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Presentasi dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pemikiran-


pemikiran baru mengenai suatu masalah agar dapat dipahami oleh audience.
Namun tidak semua orang bisa melakukan presentasi. Hal ini dikarenakan
presentasi dilakukan banyak orang, bahkan tidak jarang audience belum kenal
sama sekali oleh presentator. Sehingga wajar jika presentator merasa gugup dan
grogi yang akhirnya dapat mempengarui penampilannya di hadapan audience.
Persiapan yang kurang sangat mempengaruhi seseorang ketika akan
berpresentasi. Latihan dan memahami masalah yang akan dibahas terlebih
dahulu, terkadang orang yang sudah mahirpun tetap akan merasa gugup pada
awalnya. Ada beberapa trik dan tahap yang perlu diperhatikan dalam melakukan
presentasi agar bisa lancar dan tidak terlalu gugup ataupun canggung ketika
mengahadapi audience.

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau


salah satu bentuk komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu
topik, pendapat atau informasi kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang
lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih
sering dibawakan dalam acara bisnis.

Presentasi juga adalah penyampaian suatu materi atau masalah kepada


pendengar dan khalayak yang mengikuti presentasi. Presentasi dapat pula
diartikan sebagai kegiatan seseorang yang berbicara di hadapan public, baik
dalam kegiatan seminar, kuliah, mengajar di kelas, ataupun kegiatan sejenis.
Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter,
sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Selain makalah,
juga menyiapkan media/alat bantu yang diperlukan dalam presentasi. Kemudian
latihan sebelum melakukan presentasi agar benar-benar siap dan menyesuaikan
penyampaian materi dengan waktu yang disediakan.

1
B. RUMUSAN MASALAH

 Menentukan pengertian dan tujuan presentasi bisnis.


 Presiapan presentasi bisnis.
 Pengembangan presentasi bisnis.
 Seni penyampaian dan keterampilan presentasi bisnis.

C. TUJUAN PEMBAHASAN

 Untuk mengetahui cara berbicara dan presentasi dalam lingkungan bisnis.


 Untuk mengetahui persiapan berbicara dan presentasi.
 Untuk mengetahui cara untuk mengembangkan presentasi.
 Untuk mengetahui seni penyampaian presentasi.

BAB 2
PEMBAHASAN

A. MENENTUKAN PENGERTIAN DAN TUJUAN PRESENTASI BISNIS.

Presentasi bisnis adalah penyampaian informasi mengenal kegiatan bisnis


(pengembangan produk, perluasan pasar, pengajuan usul proyek baru dan lain-
lain) oleh pembicara kepada audiens yang hadir dalam suatu forum bisnis.
Presentasi dalam bisnis sangat penting dilakukan.

Tujuan presentasi bisnis dapat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
setiap kegiatan bisnis. Seorang pembicara yang melakukan presentasi di
hadapan audiens tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk
melaksanakan hal tersebut diatas tentu dibutuhkan kesiapan mental dan
pemahaman materi yang ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan serta
pemahaman yang baik terhadap audiens.

2
Adapun tujuan presentasi bisnis;

a) Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.


Informasi atau pesan-pesan bisnis yang ingin disampaikan harus menarik,
sederhana dan mudah dipahami oleh audiens. Dalam menyampaikan
informasi hindari menggunakan bahasa yang sulit dipahami serta bentuk
presentasi yang monoton dan membosankan.
b) Menghibur audiens.
Pembicara perlu menyelipkan humor yang mampu menghidupkan suasana
sehingga audiens akan terhibur dan tidak mudah bosan. Dalam menyelipkan
humor seorang pembicara harus mengetahui kapan humor dimasukkan ke
dalam pembicaraan dan jangan sampai lepas kendali sehingga suasana
menjadi dagelan atau lelucon.
c) Menyentuh emosi.
Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara
mampu menggugah emosi audiens.

Gambar 3.1 pembicara dapat menggugah emosi audiens untuk bersemangat


melalui ekspresi yang dimunculkan
d) Memotivasi audiens untuk bertindak.
Pembicara perlu menyatakan secara tegas dan jelas informasi yang tercakup
dalam presentasi. Contoh pembicara menghimbau karyawan untuk
mempertegas komitmen, meningkatkan disiplin kerja, dan meningkatkan
daya saing perusahaan melalui peningkatan kualitas produk dan sejenisnya.

3
B. PRESIAPAN PRESENTASI BISNIS.

Persiapan yang diperlukan untuk presentasi bisnis mencakup beberapa hal yaitu
sebagai berikut:

a) Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.


Salah satu syarat penting dalam suatu presentasi adalah penguasaan
terhadap materi. Apabila seorang pembicara kurang dapat menguasai materi
yang akan dipresentasikan akan menghambat penyampaian pesan terhadap
audiens dan akan memberikan citra kurang baik bagi pembicara.
b) Penguasaan berbagai alat bantu presentasi.
Alat bantu presentasi yang digunakan oleh pembicara menentukan
keberhasilan presentasi yang dilakukan. Dengan memanfaatkan berbagai
alat bantu akan dapat mencapai tujuan presentasi bisnis yang dikehendaki.
Berbagai alat bantu presentasi bisnis yang digunakan antara lain;
whiteboard, spidol, overhead projector (OHP), transparansi, slide, komputer,
bagan, flip chart, kamera video, tape, televisi, dan LCD projector.
c) Menganalisis audiens.
Seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens.
Untuk mengenal audiensnya pembicara perlu melakukan analisis yang
berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara, dengan melalui
pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya seperti; apa, siapa,
dimana, kapan, mengapa, bagaimana, seorang pembicara akan dapat
mengidentifikasi siapa sebenarnya audiens yang dimaksud. Dengan
mengenal audiens pembicara akan semakin mudah dalam melakukan
presentasi.
d) Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.
Pemahaman terhadap lingkungan atau suasana lokasi presentasi bisnis akan
memberi kemudahan kepada pembicara dalam mengatur alat bantu
presentasi yang sesuai dengan suasana lokasi tersebut.

4
Amatilah video yang ada pada link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=AG0vINd5c-w

Video ini berisi tentang tips presentasi


bisnis dapat berjalan dengan efektif.

C. PENGEMBANGAN PRESENTASI BISNIS.

Di dalam presentasi bisnis, audiens pada umumnya sudah siap untuk


mendengarkan apa yang akan dipresentasikan. Seperti halnya laporan tertulis,
sebagian besar presentasi bisnis dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari audiensnya. Meskipun presentasi bisnis bisa mengandung unsur
humor, tetapi presentasi bisnis tidak semata-mata dimaksudkan untuk memberi
hiburan. Secara umum, format presentasi terdiri dari 3 bagian yaitu bagian
pembukaan, bagian isi, dan bagian penutup.

1. Bagian Pembukaan.
Bagian pembukaan berisi/bertujuan mendapatkan perhatian audiens,
membangun kepercayaan diri, dan mempersiapkan audiens. Oleh karena itu,
bagian pembukaan harus dibuat menarik agar audiens tertarik dan siap
menerima presentasi.
a. Menarik perhatian audiens
Sebelum pembicara menyampaikan materi presentasi, ia harus dapat
menarik perhatian audiens terlebih dahulu. Mendapatkan perhatian
audiens merupakan faktor penting dalam kesusksesan presentasi. Oleh
karena sebaik apapun persiapan presentasi yang telah dilakukan, tanpa
perhatian dari audiens, presentasi tidak ada maknanya. Faktor penarik
perhatian audiens (umpan) dapat berupa intensitas, gerakan, keakraban,
kebaruan, humor dan ketegangan.

5
b. Intensitas
Sesuatu yang lain dari hal yang ada di sekitarnya akan menarik
perhatian, contohnya cahaya, suara, bau, dan objek. Cara menarik
perhatian dengan intensitas dapat dilakukan dengan menampilkan
objek, baik melalui OHP maupun viewer, atau menunjukkan objek yang
tidak dibawa atau tidak dimiliki audiens.
c. Gerakan
Objek yang bergerak biasanya lebih menarik daripada objek yang diam.
Seorang pembicara yang tadinya duduk kemudian membuat gerakan
berdiri akan lebih menarik perhatian audiens.
d. Keakraban
Salah satu cara untuk menarik perhatian adalah dengan mengacu pada
keakraban. Jika pembicara dapat mengenali audiens, baik dalam hal
nama, jabatan, atau prestasi, maka pembicara tersebut lebih menarik
perhatian audiens daripada tidak mengenal sama sekali. Hal yang
seringkali ditemui dalam presentasi adalah menyebut beberapa nama
atau jabatan, atau prestasi audiens sebelum membahas materi.
e. Kebaruan
Sesuatu yang baru akan lebih menarik perhatian audiens daripada
sesuatu yang sudah dikenalnya. Pendapat itu bertentangan dengan
Bovee & Thill yang menyatakan bahwa audiens akan lebih tertarik untuk
membahas materi yang sudah dipahaminya. Mereka juga mengatakan
bahwa materi yang kurang relevansinya dengan diri audiens akan
menjadi kurang menarik.
f. Humor
Humor akan menarik perhatian audiens karena humor akan
menurunkan ketegangan, baik dari audiens maupun dari pembicaranya.
Namun demikian, humor dalam presentasi bisnis harus relevan dan
dengan cita rasa yang baik. Selain itu, karena humor ini hanya untuk
menarik perhatian audiens, maka jumlahnya relatif kecil.

6
g. Ketegangan
Situasi yang diciptakan dengan kesan tegang juga dapat menarik
perhatian audiens. Namun demikian, situasi tegang itu sebaiknya segera
diakhiri agar audiens segera menangkap materi dan memberikan umpan
balik, baik dengan pertanyaan maupun dengan komentar-komentar.
Tidak semua faktor tersebut harus digunakan oleh pembicara secara
bersamaan, pembicara dapat menggunakan satu atau kombinasi
diantaranya. Pemilihan faktor penarik minat itu disesuaikan dengan
situasi, audiens, dan faktor pembicara sendiri.
h. Membangun kredibilitas
Pembicara yang memiliki kredibilitas tinggi lebih diterima audiens
daripada berkredibilitas rendah. Penampilan yang rapi akan
meningkatkan kredibiltas pembicara. Pada umumnya, orang yang
memiliki kompetensi paling baik dalam materi yang dipresentasikan
akan mendapatkan kredibiltas yang lebih tinggi.
i. Peninjauan audiens
Pada bagian awal presentasi perlu dilakukan peninjauan oleh audiens,
yaitu membiarkan audiens memahami apa yang akan dipresentasikan
dengan membacakan judul presentasi atau membacakan tujuan
presentasi. Pemahaman judul atau tujuan presentasi akan membantu
audiens memahami isi presentasi secara keseluruhan.
2. Bagian Isi (Body)
Bagian isi atau sering disebut batang tubuh merupaka bagian terpenting dari
presentasi, sedangkan bagain pembukaan dan penutup merupakan sarana
yang mendukung bagian isi. Pada bagian isi semua latar belakang, pokok
pikiran, alasan-alasan, dan kesimpulan dikemukakan. Oleh karena itu, bagian
isi harus memiliki struktur yang jelas, dengan urutan pembahasan yang
mudah dipahami dan berusaha mempertahankan perhatian audiens.
a. Penekanan struktur/format
Di dalam komunikasi tertulis, struktur penulisan bagian isi lebih mudah
diidentifikasi dengan melihat judul paragraf, jarak antar paragraf, dan
daftar yang ada. Didalam sebuah presentasi, format/struktur itu relatif
sulit diidentifikasi. Untuk melihat struktur/format presentasi, audiens

7
dapat menggunakan transisi. Transisi adalah kata-kata atau kalimat-
kalimat yang menghubungkan kalimat-kalimat atau bagian-bagian dalam
presentasi. Sementara untuk menghubungkan paragraf saru dengan
yang lain atau menghubungkan pokok pikiran satu dengan pokok
pikiran yang lain dapat digunakan transisi, seperti sekarang akan
dibahas masalah A, pembahasan kita sekarang adalah B, selanjutnya
akan dibahas pokok pikiran Z, atau berikut adalah kesimpulan yang
dapat diambil.
b. Urut-urutan bagian isi
Bagian isi harus memiliki urutan yang jelas dan logis untuk
mempermudah audiens dalam memahami presentasi. Urut-urutan
bagian isi akan berhubungan dengan pola organisasi pokok pikiran. Pola
organisasi pokok pikiran dapat dibedakan menjadi kronologikal, spasial,
topical, kausal, pemecahan masalah, klimaks, dan antiklimaks. Apabila
pembicara memilih pola organisasi pokok pikiran yang lain, maka
urutan pembahasannya mengikuti pola tersebut. Hal yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana pembicara memilih satu pola organisasi
yang sesuai dengan tujuan, audiens dan situasinya. Dengan demikian,
baik pembicara maupun audiens bisa mencapai tujuan.
c. Mempertahankan minat audiens
Apabila di bagian awal pembicara perlu menarik perhatian audiens,
maka pada bagian isi atau batang tubuh, pembicara harus dapat
mempertahankan perhatian audiens. Perhatian pada bagian isi sangat
penting karena di sinilah ide-ide pokok presentasi disampaiakan.
Menarik perhatian pada bagian pembukaan dimaksudkan sebagai
pancingan agar audiens lebih dahulu tertarik dengan presentasinya.
Sementara tahap selanjutnya berada pada isi presentasi.
Berikut beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk
mempertahankan perhatian audiens: menghubungkan topik presentasi
dengan kebutuhan audiens; menggunakan bahasa yang jelas; dan
menjelaskan hubungan antara tujuan presentasi dengan ide-ide
pokoknya.

8
d. Menghubungkan topik presentasi dengan kebutuhan audiens
Apabila pembicara dapat menghubungkan topik atau pokok pikiran
presentasi dengan kebutuhan audiens, maka dapat dipastikan bahwa
audiens akan memperhatiakn pembicara. Oleh karena audiens memiliki
suatu kebutuhan tertentu, dan pada saat topik yang berhubungan
dengan kebutuhan tersebut dikemukakan, maka mereka memandang
mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
e. Menggunakan bahasa yang jelas
Penggunaan bahasa yang tidak jelas akan membuat audiens cepat bosan.
Demikian juga dengan penggunaan istilah khusus (jargon) yang hanya
dipahami oleh kelompok tertentu. Oleh karena itu, gunakan bahasa yang
mudah dipahami atau yang familiar. Usahakan untuk tidak
menggunakan istilah khusus (jargon). Apabila harus menggunakannya,
berikan juga makna dari jargon tersebut.
f. Menjelaskan hubungan topik dengan ide-ide yang familiar
Dalam presentasi dengan audiens yang sudah sedikit memahami, cukup
memahami, dan sangat memahami, pembicara perlu menghubungkan
topik dengan ide-ide yang sudah mereka kenal sebelumnya. Hal tersebut
bukan hanya mempermudah audiens dalam memahami, tetapi juga
memungkinkan audiens untuk menghubungkannya dengan apa yang
sudah melekat di dalam ingatan audiens. Dengan demikian, presentasi
akan lebih menarik minat audiens.
3. Bagian Penutup
Bagian penutup harus terstruktur sehingga audiens memahami ide pokok
yang disampaikan. Lebih dari itu, pada bagian ini pembicara harus
memperhatiakan 3 hal yaitu (1) meringkas dan mengulang pokok pikiran;
(2) menggarisbawahi tahap selanjutnya; dan (3) menutup dengan pesan
positif.

9
a. Meringkas pokok pikiran
Sebelum presentasi ditutup, pembicara harus mengulang pokok pikiran
yang telah dijelaskan dibagian isi. Maksud pembuatan ringkasan pokok
pikiran kemudian membacanya adalah untuk mengingatkan kembali
akan isi presentasi sehingga audiens mampu memahami secara jelas isi
dan maksud presentasi.
b. Menggaris bawahi tahap selanjutnya
Secara umum, tujuan presentasi bisnia adalah menginginkan audiens
untuk melakukan perubahan tertentu, seperti dalam hal sikap, perilaku,
tindakan, nilai, dan kepercayaan. Oleh karen itu, pembicara harus
menekankan tindakan yang harus dilakukan audiens setelah presentasi
berakhir. Tindakan yang diinginkan harus cukup jelas. Jika ada,
pertanyaan biasa diajukan secara bergiliran baru kemudian dijawab. Ada
kemungkinan pertanyaan terlupakan atau kurang dipahami betul intinya
sehingga penanya mungkin kurang merasa puas.
4. Periode Tanya Jawab
Periode tanya jawab adalah suatu sesi yang hampir selalu ada dalam
presentasi. Tanya jawab di maksudkan untuk membantu audiens lebih
memahami pesan yang kita sampaikan. Namun sering kali sesi tanya jawab
menyebabkan ketakutan bagi presenter, yaitu ketakutan jika tidak bisa
menjawab pertanyaan dan ketakutan tidak bisa memberikan jawaban yang
maksimal. Bagi presenter yang tidak melakukan persiapan sangatlah wajar
apabila mengalami ketakutan. Jika ada presenter yang menghindar dari sesi
tanya jawab maka dia akan kehilangan peluang menjadi presenter yang lebih
baik. Ada beberapa manfaat yang akan kita peroleh dalam sesi tanya jawab.
Tanya jawab memiliki manfaat yang besar untuk presenter.
a. Memungkinkan kita menunjukkan keahlian dalam topik yang kita bahas.
b. Menyediakan kesempatan tambahan untuk berinteraksi dan
membangun hubungan dengan audiens.
c. Membantu kita mengukur pemahaman audiens.
d. Memberikan umpan balik yang membantu kita memperkuat presentasi
di masa yang akan datang.

10
Dalam menjawab pertanyaan audiens, presenter harus bersifat objektif,
sabar, dan tidak berkesan merendahkan. Dengan demikian, sesi tanya jawab
itu dapat membantu pembicara atau presenter dalam mencapai tujuan
presentasi, bukan malah sebaliknya.

D. SENI PENYAMPAIAN DAN KETERAMPILAN PRESENTASI BISNIS.

1. Ada berbagai seni dalam penyampain presentasi bisnis yaitu, sebagai


berikut:
a. Penggunaan Visual Aid
Dalam presentasi bisnis yang bersifat formal, pembicara memerlukan
visual aid. Beberapa manfaat penggunaan visual aid adalah
i. Dapat menyederhanakan materi yang kompleks sehingga mudah
dipahami audiens
ii. Visual aid dapat membantu, baik pembicara maupun audiens untuk
mengingat informasi penting dari presentasi itu.
iii. Dimaksudkan untuk menambah atau menciptakan daya tarik
presentasi. Setelah membahasa beberapa materi, pembicara
kemudian menunjukkan visual aid yang telah dipersiapkan agar
presentasi tidak terasa monoton.
Dalam penggunaan visual aid ada berbagai hal yang perlu di perhatikan
salah satunya, yaitu:
i. Menyusun Visual Aid
Dalam presentasi, pembicara dapat menggunakan dua jenis visual aid,
yaitu:
1. Visual aid alam bentuk tulisan (text visual aid).
Pada umumnya, visual aid dalam bentuk tulisan digunakan untuk
menunjukkan suatu kesimpulan presentasi atau untuk
menunjukkan garis presentasi.
2. Visual aid dalam bentuk grafik (graphic visual aid)
Visual yang termasuk visual aid grafik antara lain grafik garis,
diagram lingkaran, grafik batang, diagram organisasi, dan diagram
peta. Penggunaan masing-masing visual aid dalam bentuk grafik
disesuaikan dengan kebutuhannya.

11
3. Untuk menyusun visual aid yang benar-benar dapat membantu
presentasi sehingga didapatkan manfaat-manfaat seperti
disebutkan di atas tdaklah mudah. Oleh karena itu, penyusunannya
perlu dilakukan secara hati-hati. Visual aid harus sederhana.
Tujuan penyusunan visual aid yang sederhana adalah agar mudah
dipahami oleh audiens.
ii. Memilih Media Visual Aid
Setelah memahami dua bentuk visual aid, yaitu tertulis dan grafik,
selanjutnya adalah memilih media untuk menyampaikannya dalam
suatu presentasi. Media yang dapat digunakan untuk menyampaikan
visual aid tersedia dari yang paling sederhana seperti handout sampai
yang modern, yaitu komputer. Berikut akan dibahas masing-masing
media secara singkat.
1. Handout
Handout merupakan visual aid yang paling sederhana dan mudah
pembuatannya sehingga banyak digunakan. Media handout
memungkinkan pembicara untuk mempersiapkan, baik visual aid
tulisan maupun grafik ke dalam tulisan kemudian digandakan dan
dibagikan kepada audiens (biasanya sebelum presentasi dimulai).
Handout berisikan ringkasan materi presentasi, kesimpulan, dan
grafik-grafik yang membantu pemahaman audiens.
2. Papan tulis dan whiteboard
Papan tulis da whiteboard merupakan media visual aid yang
sederhana dan praktis. Dalam suatu presentasi yang dihadiri tidak
terlalu banyak orang, media papan tulis dan whiteboard dapat
digunakan. Namun untuk presentasi dengan audiens yang banyak,
tentu saja penggunaan media itu tidak efektif. Contoh presentasi
dengan media papan tulis dan whiteboard adalah presentasi yang
dilakukan oleh Manajer Pemasaran tentang cara-cara memasarkan
produk baru kepada stafnya.

12
2. Ketrampilan Praktis dalam presentasi
Disamping persiapan dalam hal materi dan media, pembicara perlu
memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
presentasi. Kemudian faktor-faktor tersebut disebut keterampilan praktis
dalam presentasi, diantaranya sebagai berikut:
a. Cara berpakaian
Dalam presentasi formal, cara berpakaian menentukan kredibilitas. Cara
berpakaian menunjukkan citra diri orang tersebut. Oleh karena itu, hal
ini perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Berikut beberapa
tipsnya:
i. Pakaian dipilih yang serasi, baik warna maupun bentuk/modelnya.
ii. Memperhatikan kelengkapan pakaian, seperti resleting, kaos kaki,
sepatu dan lain-lain.
iii. Memeriksa kerapian atau kesempurnaan berpakaian, seperti kerah
baju, kancing baju, tali sepatu dan lain-lain.
iv. Untuk pembicara perempuan, perhatikan penggunaan make up. Make
up tidak perlu tebal, dan tidak boleh juga tidak memakai make up
sama sekali karena akan terlihat citra kurang profesional.
b. Pandangan mata
Untuk menunjukkan etika dan kewibawaan, pembicara harus
memandang ke arah audiens. Pandangan mata menyapu seluruh
audiens, tetapi kalau sedikit, pembicara dapat memandang satu-persatu,
tetapi tidak boleh lama, dan juga tidak dibenarkan mamandang ke lantai,
ke atap, atau pada cacatan secara terus menerus pada saat berbicara.
c. Presentasi dengan sikap tubuh berdiri
Sikap tubuh pada saat presentasi adalah berdiri tegak dengan kaki
sedikit terbuka. Tujuannya agar dapat berdiri dengan kokoh, tetapi
sedikit terbuka. Tangan bisa digunakan untuk menekankan
pembicaraan, dan dapat pula untuk mengatur jalannya presentasi,
misalnya menulis di papan tulis, membuka file presentasi, atau yag lain.
Sikap yang harus dihindari adalah memasukkan tangan ke dalam saku
atau melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu secara terus-

13
menerus, seperti memegang dasi, taplak meja atau bahkan menggaruk-
garuk kepala.
d. Suara
Suara merupakan faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, harus
mendapatkan perhatian besar. Agar presentasi dapat berjalan dengan
baik, maka pembicara harus berlatih. Latihan mencakup mengeluarkan
suara dengan jelas, tidak menoton, dengan tekanan yang tepat dan
bersemangat.
i. Suara jelas dan keras
Pengucapan kata harus jelas agar makna mudah ditangkap. Selain itu,
kata-kata juga harus diucapkan cukup keras agar dapat didengar oleh
seluruh audiens.
ii. Suara tidak menoton
Kalimat harus diberi tekanan-tekanan tertentu agar suara tidak
menoton. Kata-kata tertentu yang dirasa penting diberi tekanan yang
lebih keras dan kata lain dapat lebih lemah.
iii. Suara bersemangat
Suara yang bersemangat lebih tercermin pada pengucapan yang
bersemangat. Presentasi tidak akan menarik jika pengucapan kata-
katanya tidak dilakukan tanpa semangat. Selain itu, pembicara juga
harus menghindari pengucapan kata dengan bergumam dan
merendahkan suara di akhir kalimat.
e. Bahasa
Dalam presentasi, pembicara menggunakan bahasa yang baku atau
bahasa formal. Pada setiap kalimat dipilih struktur bahasa yang
sederhana dan singkat agar mudah dipahami. Hindari penggunana
bahasa sehari-hari, karena akan menurunkan tingkat formalitas
presentasi. Hindari pulaPenggunaan jargon karena tidak semua audiens
mamahaminya.

14
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Presentasi bisnis kerap kali dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam kaitannya
dengan masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi
informasi. Oleh karena itu, mereka perlu memperhatikan berbagai faktor yang
dapat menunjang keberhasilan presentasi secara efektif.

Presentasi bisnis memiliki empat tujuan utama yaitu menginformasikan pesan-


pesan bisnis, menghibur audiens, menyentuh emosi audiens, dan memotivasi
audiens untuk melakukan sesuatu. Meskipun dalam prakteknya, suatu
perusahaan dapat saja bertujuan untuk sekedar menyampaikan pesan-pesan
bisnis tertentu bagi audiens. Sebelum melakukan presentasi bisnis perlu
dipersiapkan beberapa hal seperti penguasaan materi yang ingin disampaikan,
penguasaan alat bantu presentasi bisnis, menganalisa audiens dan menganalisis
lingkungan tempat berlangsungnya presentasi bisnis.

Alat bantu presentasi bisnis yang ada di pasar saat ini cukup banyak variasinya
mulai dari yang paling sederhana sampai pada alat bantu visual elektronik
dengan teknologi canggih. Sebagai sarana pendukung dalam presentasi bisnis,
alat bantu itu diharapkan mampu memperjelas pemahaman para audiens dalam
menangkap suatu materi dan menarik bagi audiens. Selain itu, perlu juga seorang
presenter menganalisis bahasa tubuh yang sebaiknya digunakan, serta
peninjauan lokasi secara sekilas. Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah
bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan rasa percaya diri dan berlatih
melakukan presentasi bisnis. Melalui presentasi ini, saya harap akan membawa
hal yang positif bagi bisnis saya dan dapat meningkatkan penjualan produk
tersebut.

Presentasi bisnis bagi para staf manajer pada semua level atau tingkatan dalam
suatu perusahaan menengah dan besar merupakan hal yang biasa, baik dalam
hal pemasaran, keuangan, personalia, produksi, dan teknologi informasi. Dalam
melakukan presentasi bisnis seorang pembicara sebaiknya melakukan persiapan
dimulai dengan menentukan tujuan penulisan pesan, analisis audiens,
15
menentukan ide pokok, dan memilih saluran beserta medianya. Secara umum,
presentasi bisnis harus mencakup 3 format presentasi yaitu bagian pembukaan,
bagian isi, dan bagian penutup. Dan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan
dalam presentasi bisnis adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan
rasa percaya diri dan berlatih melakukan presentasi bisnis yang baik.

B. SARAN

Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi
didalam pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya.

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah


diatas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

16
Rahmah Ayuningningsi, Ulfa.2018.Komunikasi Bisnis Bidang Keahlian Bisnis dan
Manajemen X.Surakarta: Mediatama

http://yoanasite.blogspot.co.id/2013/01/teknik-presentasi-dalam-bisnis.html (Diakses
pada tanggal 28 Februari 2022)

http://hamtox.blogspot.co.id/2014/11/presentasi-bisnis.html (Diakses pada tanggal


28 Februari 2022)

http://mikapanjaitan.blogspot.co.id/2009/12/keterampilan-berbicara-presentasi.html
(Diakses pada tanggal 28 Februari 2022)

https://www.academia.edu/22002491/Komunikasi_Bisnis (Diakses pada tanggal 28


Februari 2022)

http://www.ronapresentasi.com/ (Diakses pada tanggal 28 Februari 2022)

17

Anda mungkin juga menyukai