LEMBAR JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER GAZAL 2021/2022
MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM (EMA 203A KLS D1)
Dosen: Dr. I Putu Gde Sukaatmadja, SE, MP
01 November 2021
1. (Bobot 20%)
Industri pariwisata yaitu salah satu industri yang terdampak oleh penyebaran virus
ini. Lesunya sektor pariwisata memiliki efek domino terhadap sektor UMKM.
Dampak Negatif: Penjualan menurun, permodalan, pesanan menurun, kesulitan
bahan baku, dan kredit macet. Ekonomi tiba-tiba ambruk dalam sekejap. Tidak dapat
dipungkiri, perlahan semuanya sudah beralih ke arah digital, sehingga interaksi antara
manusia dan teknologi sudah tidak terelakkan lagi. Semua pemenuhan kebutuhan
sudah tesedia secara digital, mulai dari jual beli, jasa, hingga transaksi pembayaran.
Pemanfaatan teknologi merupakan dasar dari masing-masing revolusi industry.
Dampak positif: teknologi digital yang digunakan memungkinkan terjadinya
intekoneksi antara mesin fisik dengan system produksi. Teknologi menjadi unsur
utama untuk mengembangkan industri konvensional menuju industri digital sehingga
mampu mentransfer data tanpa bantuan manusia serta dengan adanya big data agar
mampu membantu dalam menentukan arah dalam bisnis.
Perlu strategi berbagai pihak untuk membangkitkan UMKM agar bisa survive
ditengah pandemi covid-19 ini dan berusaha kembali stabil. Terdapat empat hal yang
perlu diperhatikan pada saat pebisnis menyusun strategi bisnis. Pertama, mencermati
manajemen pendapatan dengan ketat. Kedua yaitu melakukan optimalisasi biaya,
memastikan manajemen SDM dan terakhir memastikan kesiapan infrastruktur
pendukung. Contoh sederhananya, di lini manajemen pendapatan. Pada sektor ini,
pebisnis harus menghindari kerugian lebih lanjut seraya mencari sumber pendapatan
baru dan mempertahankan stabilitas arus kas. Sementara itu, beragam pos biaya wajib
diminimalisasi dengan mencari cara yang lebih cost effective dalam berinteraksi
dengan pelanggan Strategi yang dapat dilakukan oleh pelaku usaha yaitu melayani
konsumen dengan melalui platform online, dan meningkatkan total quality
management terkait higienitas, serta perubahan dalam metode bisnis sementara agar
laporan keuangan tetap positif. Selain itu pemerintah memberikan bantuan sosial dan
insentif pajak, restrukturisasi dan relaksasi kredit, serta perluasan pembiayaan modal
bagi UMKM.
2. (Bobot 20%)
3. (Bobot 20%)
Dalam transaksi jual beli antara tengkulak/petani- pedagang dan petani berlahan
sempit, tidak memerlukan tawar menawar yang panjang. Walaupun harga yang
ditawarkan oleh tengkulak atau petani-pedagang murah, yang dimana dengan alasan
dimana kualitas hasil panen rendah, dan juga adanya isu- isu kenaikan biaya
kendaraan menuju pasar. Petani berlahan luas secara tidak langsung memberikan
hasil panenannya kepada tengkulak yang dimana datang untuk menawar hasil
panennya. Apabila harga yang telah disepakati dengan petani lahan luas dan juga oleh
tengkulak maka dari itu hasil panen dapat ditimbang, dan diberikan pembayaran tunai
yang dapat dibawa langsung oleh tengkulak, namun misal jika harga yang diberikan
oleh tengkulak atau petani-pedagang tidak sesuai dengan harapan petani berlahan luas
maka akan ditolak dan ditawarkan kepada tengkulak lain. Coba kita lihat dari
tindakan yang dipilih oleh petani yaitu berlahan luas dalam menjual hasil panennya
dapat menunjukkan jika bargaining position mereka ketika sedang menghadapi
tengkulak kuat.
Harga yang diberikan oleh tengkulak kepada petani-pedagang biasanya akan lebih
tinggi dibandingkan dengan harga ketika membeli secara langsung dari para petani.
Hal ini petani-pedagang memerankan sebagai pengumpul hasil panen atau dagangan
dari petani. Dilihat dari hubungan diantara kedua belah pihak ini juga dapat dikatakan
menguntungkan, petani-pedagang mendapatkan kemudahan dalam hal penjualan hasil
barang dagangannya tanpa harus mengeluarkan biaya, seperti biaya kendaraan dan
biaya panggul. Sedangkan dari pihak tengkulak besar dimudahkan dalam perolehan
hasil barang dagangan yang juga akan dijual kembali. Kemampuan petani-pedagang
dalam mencari barang dagang dan juga pengetahuannya mengenai informasi harga di
pasar menjadikan hubungan mereka dengan tengkulak besar hanya sebatas hubungan
kerja saja. Sehingga bargaining position yang terjadi diantara para petani-pedagang
(equivalent).
4. (Bobot 40%)
Pelaku usaha harus mulai patuh pada konsep Cleanliness (kebersihan) yang
merujuk pada keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan
bau. Selain itu kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan
kimia berbahaya. Mereka pun juga harus patuh pada konsep Health (kesehatan)
dengan memberikan layanan yang menerapkan aturan kesehatan terhadap manusia
dan lingkungan melalui kegiatan pencegahan, perawatan, pemantauan, dan
pengendalian. Pelaku UMKM di tanah air juga harus paham untuk mengedepankan
konsep Safety (keselamatan) yakni keadaan bebas dari risiko, bahaya, pencemaran,
ancaman, gangguan yang bersifat permanen dan nonpermanen, fisik dan nonfisik di
suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengelola, melindungi dan meningkatkan
kewaspadaan konsumen, masyarakat, hingga kualitas lingkungan. Suka tidak suka,
mau tidak mau, inilah kenormalan baru yang dibawa Covid-19 untuk semua
b. E-Commerce
Dimasa Pandemi ini, pelaku UKM sebaiknya tidak hanya berfokus pada
menjaring pelangan baru tapi harus mempertahankan produk dan menjaga
pelangan yang sudah ada, menciptakan kepuasan pelanggan hingga akhirnya
menciptakan loyalitas pelanggan. Pelangan yang loyal tidak akan berpindah ke
yang lain karena sudah memiliki kepercayaan terhadap produk kita. Salah satu
cara pelaku UMKM untuk dapat bertahan di tengah menurunnya geliat bisnis
adalah dengan melakukan pemasaran hubungan pelanggan (customer relationship
marketing). Customer relationship marketing (CRM) adalah sebuah konsep
strategi pemasaran yang berupaya menjalin hubungan jangka panjang dengan para
pelanggan, yaitu mempertahankan hubungan yang kokoh dan saling
menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan yang dapat membangun
transaksi ulangan dan menciptakan loyalitas pelanggan. CRM berpengaruh positif
dan signifikan didalam meningkatkan kinerja pemasaran UMKM melalui
peningkatan kualitas hubungan dan orientasi kewirausahaan. Semakin baik
kualitas hubungan pelaku UMKM dengan konsumen, pemasok dan yang lainnya,
semakin baik kemampuan peningkatan kinerja pemasarannya. Selain itu pelaku
usaha yang berani mengambil resiko, sudah memiliki pengalaman dalam bisnis
dan fleksibel terhadap bisnis, dapat meningkatkan jejaring dan menumbuhkan
kepercayaan dari konsumen, sehingga konsumen akan bertahan.
Selamat Bekerja