Week 3/ Sesi 4
Bisnis.com, JAKARTA -- Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengubah
strategi produksi dan jenis barang untuk memenuhi permintaan pasar yang dinamis. Laporan
SEA Insight terbaru berjudul “Revitalisasi UMKM Indonesia’ mengungkapkan 45 persen
pelaku UMKM baru lebih aktif berjualan di platform dagang-el selama masa pandemi virus
corona (Covid-19)”. Presiden Komisaris Sea Group Pandu P Sjahrir mengatakan 45 persen
pelaku UMKM yang bermigrasi ke daring terdiri atas ritel dan grosir, makanan dan
akomodasi, serta industri rumahan.
“Sektor ritel, industri rumahan, makanan dan akomodasi cenderung lebih aktif berjualan
melalui e-commerce. Selain memberikan layanan pengiriman makanan, UMKM sektor
makanan dan akomodasi dapat juga menjual makanan jadi di e-commerce," ujar Pandu
dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/7/2020).
Selain itu, sejumlah pelaku UMKM di sektor pertanian, pertambangan, dan kesehatan turut
tercatat beralih ke penjualan via platform dagang-el. Adapun, pelaku usaha di sektor
kesehatan cenderung menjual masker dan hand sanitizer. Bahkan, terdapat juga pelaku usaha
sektor pertanian yang memanfaatkan platform dagang-el untuk menjangkau konsumen.
Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku
UMKM dalam konteks pemanfaatan teknologi digital, antara lain modal, logistik, dan bahan
baku. Beberapa hal lain yang masih menjadi masalah adalah literasi digital dan akses internet
yang mahal dan tidak bisa diandalkan.
2. Apakah strategi migrasi dari offline ke online merupakan solusi selama masa pandemi
bagi pelaku UMKM di sector ritel? Uraikan alasan Anda dengan merujuk konsep strategi
dari Michael Porter. (Point 25)
Jawaban :
Menurut Michael Porter ada 5 strategi kompetitif yaitu, Cost Leadership (Strategi Biaya
yang Rendah), Differentiation (Strategi Pembedaan Produk dan jasa), innovation
(Strategi Inovasi), Growth (Strategi Tumbuh) dan Alliance (Strategi Kerjasama).
Dengan merujuk kepada pendapat tersebut migrasi strategi penjualan offline ke online
merupakan solusi yang sangat baik bagi pelaku retail.
Strategi biaya yang rendah, Dengan adanya toko online dapat menekan biaya
operasional dan biaya pemasaran.
Strategi pembedaan produk dan jasa, pelaku retail dapat melihat peluang penjualan
produk seperti apa yang sedang banyak di cari pada masa sekarang ini dan biasanya pada
toko online di e-commerce untuk mempermudah konsumen di sediakan kolom pencarian
menurut kategori barang yang dibutuhkan.
3. Bantu para pelaku UMKM untuk membuat konten digital dalam satu paragraph yang
siap untuk di share ke sosial media, agar konsumen lebih mengenal dan tertarik untuk
membeli. (Point 25)
Jawaban :
4. Salah satu isu dalam online retailing adalah mengelola pemenuhan pesanan dan logistic.
Bagaimana anda merespon isu ini sehingga tidak mengganggu pertumbuhan bisnis
UMKM sector ritel. (Point 25)
Jawaban :