Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI

“Gen Z Restore The National Economy


Terhadap Pemulihan Ekonomi Pada Digitalisasi Bisnis
UMKM di Era Society 5.0”
Prof.Dr.H.Slamet Widodo.Ms,Mm

Disusun Oleh :
Putri Alisyah
07011182227031

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022/2023
A. DASAR PEMIKIRAN

Dalam era Society 5.0 yang ditandai dengan integrasi teknologi digital yang luas, inovasi
dan strategi yang dilakukan oleh Generasi Z (Gen-Z) memegang peranan penting dalam
menyambut perekonomian nasional yang berkembang. Inovasi dan strategi yang dilakukan oleh
Gen-Z membawa harapan baru dalam menghadapi era perubahan yang cepat ini. Pada artikel ini,
akan dibahas peran Gen-Z dalam menghadapi tantangan perekonomian nasional dengan fokus
pada sektor UMKM, ekonomi kreatif, financial technology, pasar modal, dan ekonomi digital.
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memainkan peran penting dalam perekonomian
nasional. UMKM merupakan tulang punggung ekonomi dengan kontribusi besar terhadap
pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pendapatan. Gen-Z memiliki
potensi untuk memperkuat sektor UMKM melalui inovasi dan strategi yang mereka terapkan. Gen-
Z membawa inovasi dalam pengembangan UMKM dengan memanfaatkan teknologi digital,
seperti pemasaran online, e-commerce, dan platform media sosial. Mereka memahami perilaku
konsumen digital dan mampu mengakses pasar global dengan lebih efektif. Selain itu, Gen-Z juga
mampu menggunakan pendekatan yang kreatif dalam membangun merek dan meningkatkan
kualitas produk atau layanan UMKM.

Digitalisasi bisnis adalah proses mengubah ide fisik menjadi ide virtual, yang mencakup
proses transaksi serta pemasangan sistem perusahaan. Yang bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi kerja, meminimalkan penggunaan manusia, memberikan lebih banyak hasil, dan
mencakup dunia. Dampak teknologi terhadap bisnis cukup signifikan karena berpotensi
mengurangi pengangguran, misalnya dengan memfasilitasi transaksi ekonomi melalui
marketplace. Salah satu metode paling sukses untuk menghadapi revolusi digital adalah digitalisasi
bisnis pada era society 5.0. Konsep society 5.0 adalah untuk membangun masyarakat yang
manusia-sentris ketika perkembangan ekonomi dan solusi atas permasalahan dapat diraih, serta
setiap orang dapat menikmati hidup yang berkualitas.

UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah
memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti diatur dalam peraturan perundang-undangan No.
20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Makro Kecil Dan Menengah.
Pada Pasal 4 Undang-Undang No.20 tahun 2008 bagian Prinsip pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah:

a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil, dan


menengah untuk
b. Berkarya dengan prakarsa sendiri; perwujudan kebijakan publik yang transparan,
akuntabel,dan berkeadilan
c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan
kompetensi Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah
d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; Dan
e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.

Serta Pada Pasal 5 Undang-Undang No.20 tahun 2008 Tujuan pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah :
• Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang Seimbang, berkembang, dan
berkeadilan.
• Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
menjadi usaha yang tangguh dan mandiri; dan
• Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah,
penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan
pengentasan rakyat dari kemiskinan.

Dalam hal permasalahan untuk mempertahankan serta mengembangkan UMKM ini Gen-
Z memfokuskan pada Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan agar dapat turut serta membantu UMKM
agar terus berinovasi melalui digitalisasi bisnis di era society 5.0 dengan mewujudkan peran
mereka dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat ini memerlukan partisipatif dan
kolaboratif dari berbagai kalangan. Pemulihan Ekonomi Nasional dilakukan melalaui 3 (tiga)
kebijakan, yaitu :

• Peningkatan Konsumsi dalam Negeri


• Peningkatan Aktivitas Dunia Usaha
• Menjaga Stabilitasi Ekonomi
Ketiga kebijakan tersebut dilaksanakan secara bersamaan dengan sinergy antara pemegang
kebijakan fiskal, pemegang kebijakan moneter dan institusi terkait. Peran Gen Z sangat penting
dalam mendorong berhasilnya program Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut. Melalui kebijakan
dalam Pemulihan Ekonomi Nasional, Gen Z dapat berperan melalaui serapan berbagai skema
program Pemerintah baik yang sifatnya konsumtif maupun produktif. Seperti halnya melalui
Program Bantuan Kartu Pra Kerja, penundaaan angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan,
subsidi bunga melalui Kredit Usaha Rakyat dan Usaha Mikro.

B. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN-PERMASALAHAN

• Minimnya Inovasi pada produk UMKM membuat banyak orang berpikir tidak
mengherankan jika produk UMKM lokal yang berhasil menembus pasar internasional
terbilang masih sedikit. Jika dibandingkan dengan produk sejenis dari negara luar,
produk UMKM Indonesia kalah saing baik dari segi kualitas
dan harga. Produk yang lahir dari latah atau ikut-ikutan tren ini tidak muncul dari
konsep yang matang dan memiliki kemiripan satu sama lain dengan produk sejenis.
• Kurang nya berpikir inovatif dan kritis oleh para pelaku UMKM diharapkan mampu
memproduksi barang dan jasa. Meski barang yang ditawarkan sejenis, tetapi jika
masing-masing memiliki perbedaan yang signifikan membuat konsumen mempunyai
banyak pilihan. Pelaku UMKM dapat melakukan riset terhadap perilaku konsumen
sekaligus trial and error untuk mengetahui formula yang tepat bagi produk yang
dihasilkan.
• Kurangnya Inisiatif mengikuti pelatihan atau workshop yang bermanfaat bagi
kelangsungan produk. Selain memperhatikan kualitas produk, peningkatan layanan
juga penting untuk diperhatikan terutama bagi pelaku UMKM di bidang jasa. Karena
inovasi justru terlahir tidak dengan sendirinya, melainkan melalui sebuah proses
panjang yang membuahkan hasil yang manis.
• Kaitan antara gagap teknologi dengan permasalahan UMKM? Perkembangan
teknologi yang terjadi sekarang ini melahirkan geliat ekonomi digital yang justru
membawa banyak manfaat bagi pelaku UMKM, tidak hanya dalam memasarkan
produknya tetapi juga memudahkan proses produktivitas para pelaku UMKM.
Kehadiran saluran marketplace dan media sosial membuka peluang bagi pelaku
UMKM dalam mengenalkan produk mereka ke ranah yang lebih luas. Selain itu,
produktivitas pegiat UMKM semakin lebih mudah dan efisien berkat adanya
perkembangan teknologi, mulai dari melakukan pembukuan secara digital, membayar
pajak melalui sistem aplikasi, dan lain-lain.
• Seperti yang sudah disebutkan di atas, salah satu faktor yang menjadi kendala adalah
tidak meratanya penyebaran informasi di Tanah Air yang menyebabkan munculnya
virus gaptek ini.

C. PRIORITAS / MASALAH SERTA HAL YANG HARUS DILAKU

• Peran Pemuda terhadap agent of change. Hal ini dapat diwujudkan dengan pemuda ikut
mendukung perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat, baik secara nasional
maupun daerah, menuju kepada arah yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.
• Gen Z dalam pergerakan roda ekonomi melalui semua sektor, mulai dari pelaku UMKM,
pelaku distribusi (driver transportasi), hingga konsumsi. Maraknya transaksi daring yang
dilakukan saat ini, kebanyakan dipelopori dan dilakukan oleh kalangan Generasi Z.
Generasi Z memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi karena lebih cakap dalam
menggunakan teknologi.
• Menetapkan Digitalisasi Bisnis Digitalisasi strategi pemasaran yang tepat dalam
menanggapi perubahan ini. Strategi pemasaran digital adalah salah satu upaya untuk
mempromosikan suatu merek melalui penggunaan media digital yang dapat menghubungi
pelanggan secara real time, secara personal, dan dengan informasi yang relevan.
Subkategori pemasaran digital ini mencakup sejumlah besar metode dan aktivitas yang
ditemukan dalam payung pemasaran internet. Selain itu, pemasaran digital
menggabungkan aspek psikologis, humanis, antropologis, dan teknis, menghasilkan
pengembangan media baru dengan kemampuan interaktif dan multimedia yang luas.
Interaksi antara produsen, perantara pasar, dan konsumen adalah hasil dari zaman baru.
• Pemulihan ekonomi merupakan komponen penting dari Kebijakan PBB untuk
Menciptakan Ekonomi yang Kondusif di suatu negara, terutama di negara yang baru saja
mengalami insiden atau konflik. Pemulihan ekonomi memerlukan berbagai pendekatan,
antara lain seperti strategi yang berpusat pada properti milik lokal atau daerah,
pengambilan keputusan yang inklusif, pendekatan berbasis permintaan untuk kebangkitan
pasar, meminimalkan distorsi pasar, memaksimalkan pemanfaatan sumber daya/daerah
lokal, dan memanfaatkan koneksi
• Pada era saat ini, para pelaku UMKM harus sangat perlu untuk didorong dalam hal
melebarkan bisnis mereka dengan jangkauan konsumen yang lebih besar dengan
memanfaatkan semua inovasi yang lahir di era society 5.0. Dapat dikatakan bahwa
transformasi UMKM menjadi serba digital dengan memanfaatkan inovasi yang timbul
pada era society 5.0 sudah menjadi kewajiban Di era digital (society 5.0) ini bisnis harus
mengikuti perkembangan zaman agar tetap survive. Tidak hanya teknologi, perdagangan
juga harus siap menghadapinya.

D . SITUASI KEADAAN SAAT INI

• Keadaan situasi UMKM saat ini dapat dikatakan baik dan stabil dikarenakan efek dari
keadaan penyebaran virus covid-19 yang melanda pada Indonesia kemarin membuat para
peranan UMKM membuat hampir semua transaksi jual beli dilakukan secara online hal
tersebut membuat peran UMKM melakukan segala nya dengan melalui e-commerce
online. Hal tersebut membuat paran pelaku UMKM merasa dilancarkan terhadap produksi
mereka.

• Setelah pemulihan pasca penyebaran covid-19 mulai dilakukan pemilu pemulihan


ekonomi melalui banyaknya kegiatan yang telah direalisasikan oleh genzie seperti festival
makanan bazar food dll. Serta belakangan ini mulai banyak tempat-tempat seperti cafe-
cafe yang menjadi tempat yang banyak diminati anak muda saat ini membuat banyak
peluang bagi orang-orang ingin membuka usaha pada bidang itu membuka banyak
peluang bagi pelaku UMKM.

• UMKM sedang dalam tren yang positif dengan jumlahnya yang terus bertambah setiap
tahunnya. Tren positif ini akan berdampak baik bagi perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UMKM terhadap PDB
Nasional sebesar 60,5%. Hal tersebut jelas membuat Gen-Z salah satu pendorong bagi
pemulihan ekonomi nasional.

• Selain itu juga, peranan digitalisasi bisnis ini sangat mempermudah para pelaku-pelaku
yang memiliki usaha-usaha terhadap alur produksi sampai terjual belikan produk mereka
hal tersebut juga membuka peluang besar untuk pengangguran pengangguran yang ada
pada Indonesia saat ini.

• Adanya bantuan subsidi rakyat untuk rakyat mempermudah: Program Kredit Usaha
Rakyat (KUR) dalam alur pelaksanaan nya. Serta sangat membantu para anak muda
terutama Gen-Z sebagai orang awam dan baru dalam dunia digitalisasi bisnis. Harapan
untuk Program KUR dapat terus dilanjutkan karena dengan suku bunga pinjaman yang
dirasa cukup rendah sebesar 7% saat ini sangat membantu meringankan beban usaha dan
mendorong perkembangan serta pertumbuhan usaha kecil.

• Banyaknya pelatihan atau workshop terkait dari pengembangan pelaku UMKM yang
dapat memudahkan mereka dalam menentukan hal apa saja yang harus dilakukan agar
produk atau usaha mereka tetap berjalan dengan lancar sesuai dengan perkembangan yang
ada.

E. DASAR SUMBER DANA

• Pemerintah berusaha menggerakkan dunia usaha melalui pemberian insentif/stimulus


kepada UMKM dan korporasi. Untuk UMKM, pemerintah antara lain memberikan
penundaaan angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi bunga melalui Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro,
• Penjaminan modal kerja sampai Rp10 miliar dan pemberian insentif pajak misalnya : Pajak
Penghasilan (PPh Pasal 21) Ditanggung Pemerintah. Untuk korporasi, Pemerintah
memberikan insentif pajak antara lain bebas PPh Pasal 22 impor pengurangan angsuran
PPh Pasal 25 dan pengembalian pendahuluan PPN; menempatkan dana Pemerintah di
perbankan untuk restrukturisasi debitur. Pemerintah juga memberikan penjaminan modal
kerja untuk korporasi yang strategis, prioritas atau padat karya.
• Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia menjaga
stabilisasi nilai tukar Rupiah, menurunkan suku bunga, melakukan pembelian Surat
Berharga Negara, dan stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. Tujuan
penurunan suku bunga adalah meningkatkan likuiditas keuangan untuk mendorong
aktivitas dunia usaha..

F. SUBJEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN

• Para pelaku UMKM Berbagai jenis usaha yang termasuk UMKM: mulai dari Usaha
Kuliner, Usaha Fashion,Usaha Agribisnis dan banyak lagi. Meskipun berbagai cara telah
dilakukan termasuk transformasi digital,namun ternyata kesiapan pelaku UMKM dengan
teknologi dan konektifitas internet masih menjadi kendala. Sehingga dibutuhkan suatu
sinergi dan kerja sama yang nyata antara pemrintah,pelaku usaha dan masyarakat dalam
mewujudkan transformasi digital UMKM ini.
• Gen Z berperan besar dalam menggerakkan roda ekonomi melalui semua sektor, mulai dari
pelaku UMKM, pelaku distribusi (driver transportasi), hingga konsumsi. Maraknya
transaksi daring yang dilakukan saat ini, kebanyakan dipelopori dan dilakukan oleh
kalangan Generasi Z. Generasi Z memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi
karena lebih cakap dalam menggunakan teknologi.
• Era society 5.0 dapat menyelesaikan segala tantangan dan permasalahan sosial yang terjadi
di tengah-tengah masyarakat dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang tercipta di era
revolusi industri 4.0. Konsep society 5.0 merupakan penyempurnaan dari berbagai macam
konsep yang sudah ada sebelumnya, mulai dari era society 1.0 hingga era society 4.0, era
ini hadir dengan membentuk konsep bahwa seluruh teknologi yang ada adalah bagian dari
manusia itu sendiri. Artinya, kehadiran teknologi internet di tengah-tengah masyarakat
tidak hanya berguna untuk berbagi informasi saja atau untuk menganalisis data saja,
melainkan juga untuk memudahkan para masyarakat dalam menjalani kehidupannya
sehari-hari.

G. OBJEK / SASARAN PROGRAM


• Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Sesual Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro adalah suatu
usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha mikro memiliki
kriteria aset maksimal sebesar Rp 50 juta dan omzet sebesar Rp 300 juta. Usaha Kecil
adalah suatu usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha kecil.
• Digitalisasi bisnis adalah jenis perusahaan yang paling maju saat ini, dan diperkirakan
akan terus tumbuh dari tahun ke tahun dan meningkat secara signifikan dari waktu ke
waktu. Perusahaan semacam ini menempatkan premium pada platform berbasis internet
seperti e-commerce dan e-business. Bisnis yang menggunakan media internet melampaui
batasan e-commerce tradisional dengan memungkinkan jaringan elektronik dapat diakses
melalui komputer pribadi biasa melalui infrastruktur telekomunikasi yang telah disiapkan
Memanfaatkan internet, khususnya browser, murah, sederhana, dan sangat fleksibel untuk
berbagai kebutuhan perusahaan. Peran dari Digitalisasi UMKM adalah Untuk
menggerakkan digitalisasi dan mempermudah pelaku UMKM dalam menghadapi iklim
perubahan yang terjadi saat ini, meningkatkan kemudahan jaringan dan melakukan
pertukaran teknologi kepada pelaku UMKM agar mampu bertahan di dalam persaingan
bisnis.
• Prinsip prinsip pemulihan ekonomi Pemulihan ekonomi merupakan komponen penting
dari Kebijakan PBB untuk Menciptakan Ekonomi yang Kondusif di suatu negara, terutama
di negara yang baru saja mengalami insiden atau konflik. Semua program dan intervensi
yang ditujukan untuk pemulihan ekonomi harus berpegang pada lima prinsip
komprehensif, antara lain: Koheren dan Komprehensif, Menghindari Masalah, Peka
Terhadap Masalah, Bertujuan Untuk Keberlanjutan(Francesca Battistin: 2010). Pemulihan
ekonomi memerlukan berbagai pendekatan, antara lain seperti strategi yang berpusat pada
properti milik lokal atau daerah, pengambilan keputusan yang inklusif, pendekatan
berbasis permintaan untuk kebangkitan pasar, meminimalkan distorsi pasar,
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya/daerah lokal, dan memanfaatkan koneksi.

H. Metode yang digunakan dalam Program

Strategi Pemulihan Ekonomi Pada Sektor UMKM :

• Kebijakan Negara-negara Lain dalam Pemulihan Ekonomi:Pertama, memberikan


subsidi gaji kepada UMKM yang tidak mampu membayar gaji pegawainya. Kedua,
mendorong pengembangan inovasi wiraswasta agar dapat menyerap tenaga kerja yang
menganggur. Ketiga. Memberikan penangguhan penyelesaian kewajiban atau utang
UMKM baik untuk kewajiban perpajakan maupun kewajiban pinjaman usaha. Keempat
memberikan pinjaman secara langsung kepada pelaku UMKM agar dapat memiliki modal
yang cukup untuk mempertahankan bisnis. Kelima, mendorong digitalisasi usaha UMKM
agar dapat tetap beroperasi dalam kondisi terdapat pembatasan pergerakan masyarakat.
• Kebijakan Pemulihan UMKM di Indonesia:
a) Pemberian Bantuan Sosial yang diberikan kepada para pelaku UMKM yang masuk
dalam kategori miskin dan rentan. Termasuk dalam skema bantuan sosial ini adalah
penurunan tarif listrik 50 persen untuk pelanggan listrik dengan kapasitas 450 watt
lebih dari tiga bulan Kendala pemberian bansos tersebut adalah masih banyak penerima
yang belum terdata secar detail. Insentit Perpajakan
b) Relaksasi dan Restrukturisasi Kredit bagi UMKM Kebijakan ini merupakan kebijakan
yang dikeluarkan pada tanggal 13 Maret 2020 sebagai respon non-fiskal berupa
pelonggaran atau restrukturisasi pinjaman bank ke UMKM berbarengan dengan
penyederhanaan proses sertifikasi untuk eksportir dan kemudahan impor bahan mentah
OECD (2020), Pemerintah akan memberikan keringanan kredit di bawah Rp10 millar
khususnya bagi pekerja informal.
c) Perluasan Pembiayaan Modal Kerja UMKM Perluasan pembiayaan modal kerja
UMKM ini sebagaimana ulasan Pakpahan (2020) dilakukan dengan mendorong
perbankan untuk dapat memberikan kredit lunak kepada UMKM.
d) Penyediaan Penyangga Produk , koperasi dan UMKM di bidang pertanian, perikanan,
kuliner dan indsutri rumah tangga perlu mendapatkan dukungan penyangga. Dengan
demikian, terdapat kepastian bahwa produk UMKM akan terserap, sehingga koperasi
dan UMKM akan dapat memiliki perputaran persediaan yang lebih baik.
e) Intervensi Pasar Tenaga Kerja UMKM Melalui Pelatihan dengan Metode E-
Learning. Program ini memberikan pelatihan bersubsidi yang bersifat skilling dan re-
skilling bagi 5,6 juta tenaga kerja terdampak khususnya di sektor usaha kecil dan mikro
Peserta program kartu prakerja dapat merupakan pekerja sektor UMKM yang telah
terkena pemutusan kerja maupun tenaga kerja baru yang belum mendapatkan
pekerjaan.
• Gen-Z dalam Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi. Sebagai Pelaku utama dalam ekonomi kreatif, Gen-Z memiliki
kecenderungan untuk berinovasi dan berkreasi. Mereka mampu menghasilkan konten
digital yang menarik dan menciptakan produk dan industri jasa kreatif yang terus
berkembang. Gen-Z berperan penting dalam mengembangkan ekonomi kreatif. Mereka
memanfaatkan teknologi dan media digital untuk menyebarkan karya kreatif, seperti
musik, seni visual, desain grafis, dan konten digital lainnya. Selain itu, Gen-Z juga terlibat
dalam perancangan produk kreatif dan berkontribusi dalam industri fashion, film, dan
permainan digital. Dalam mengembangkan ekonomi kreatif, Gen-Z menggunakan strategi
yang inklusif dan berorientasi pada pengalaman pengguna. Mereka memanfaatkan
platform digital untuk berkolaborasi dengan sesama kreator, membangun jaringan, dan
memasarkan produk mereka Gen-Z juga cenderung mengadopsi model bisnis yang
inovatif, seperti layanan Langganan, crowdfunding, dan monetisasi konten digital.
• Revolusi Digital Gen-Z di Era Ekonomi Digital
Ekonomi digital mencakup semua aktivitas ekonomi yang terkait dengan penggunaan
teknologi digital. Ini termasuk perdagangan elektronik, layanan digital, pengembangan
aplikasi, dan bisnis online. Revolusi di dunia digital telah mengubah cara kita menjalankan
bisnis dan berinteraksi dengan ekonomi. Gen-Z menggunakan inovasi dan strategi dalam
mengembangkan ekonomi digital. Mereka menciptakan platform online, mengoptimalkan
pengalaman pengguna, dan menggunakan analisis data untuk memahami tren pasar. Selain
itu, Gen-Z juga aktif dalam pemasaran digital, pengembangan konten online, dan
memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk mempromosikan bisnis mereka.
• Inovasi dan Strategi Gen-Z dalam Memanfaatkan Pasar Modal
yang memiliki peran penting dalam pengembangan perekonomian nasional. Pasar modal
merupakan tempat bertemunya penawaran dan permintaan instrumen keuangan. Seperti
saham dan obligast. Melalui pasar modal, perusahaan dapat memperoleh modal untuk
ekspansi dan investor dapat memperoleh keuntungan dari investasi mereka

I. INDIKATOR ATAU OUT PUT KEBERHASILAN


• Gen-Z Sebagai Promotor Perkembangan UMKM dalam Meningkatkan Nilai Jual
Produk Dalam Negeri.
Pada KTT ke-27 ASEAN di Kuala Lumpur, ASEAN telah mengadopsi Strategic Action
Plan For SME Development (SAPSMED) 2016-2025 dengan visi” Globally Competitive
and Innovative SME guna membangun UMKM yang semakin inovatif dan berdaya saing
secara global (Ashariyadi, 2016). Oleh karena itu UMKM harus bisa menghadapi berbagai
tantangan, baik secara internal seperti keterbatasan modal dan teknologi, maupun secara
eksternal yang antara lain terkait masalah perizinan, bahan baku, pemasaran hingga upaya
integrasi ke mata rantai produksi regional dan global. Perkembangan teknologi merupakan
aspek penting yang harus dimanfaatkan generasi muda sebagai promotor UMKM untuk
meningkatkan nilai jual dan daya saing UMKM, utamanya UMKM yang ada di Indonesia.
Kemunculan International Catalog Online (ICO) merupakan salah satu terobosan baru bagi
kebangkitan UMKM di Indonesia yang bergerak di bidang Industri perdagangan barang
dan jasa. International Catalog Online (ICO) berpotensi memperluas kesempatan bagi
produk lokal untuk semakin berkembang dan dikenal di luar negeri. Untuk menciptakan
produk yang berkualitas, UMKM Indonesia memerlukan paradigma yang berfokus pada
penambahan pengetahuan dan ketarampilan serta pemanfaatan teknolgi dan inovasi. Hal
ini merupakan tugas generasi muda dalam promotor UMKM melalui International Catalog
Online (ICO) yang akan meningkatkan nilai jual produk dalam negeri.
• Digitalisasi UMKM dan Manfaatnya Bagi Pelaku Bisnis
Program Digitalisasi UMKM Bank Indonesia | Bank Indonesia (Departemen Komunikasi).
Pada tahun 2022, Bank Indonesia mengumumkan pengembangan program “Digitalisasi
UMKM” untuk memperluas ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Beberapa program
Digitalisasi UMKM oleh Bank Indonesia adalah:
e-Farming dengan pemanfaatan teknologi digital pada pertanian untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan efisiensi biaya.
e-Commerce meliputi penguatan kapasitas dalam pemasaran digital dan pemasaran
UMKM ke posar global melaju ke platform digital
e-Financing dalam bentuk aplikasi digital bagi UMKM (SI APIK).
e-Payment sebagai sarana pembayaran digital untuk memudahkan transaksi UMKM
(ORIS UMKM).
• Membangun Peluang Bisnis UMKM Di Era Society 5.0
Mempersyaratkan tiga kemampuan utama yang perlu dimiliki setiap individu dalam
mengembangkan usahanya seperti UMKM, yaitu creativity, critical thinking,
communication and collaboration. Dengan bermodalkan alat atau tools seadaanya juga
menjadikan kita kelompok manusia di era 5.0 membuat sebuah karya yang bernilai.
Sehingga UMKM bisa mengambil peluang ini dengan cara berkolaborasi dengan conten
creator untuk memasarkan produknya lebih luas untuk mendapatkan target pasar yang
sesuai harapan atau menjadi konten kreator dan siap bersaing.
Oleh karena itu, tantangan dan peluang dalam membangun Inovasi, creativity, critical
thinking, communication and collaboration pada pembisnis UMKM di Era society 5.0
dapat merubah pola pikir dan sudut pandang yang luas dari segala sisi, serta meningkatkan
daya saing UMKM di era global. Dengan menjadi masyarakat society 5.0 kita bagian dari
perubahan untuk bisa mempersiapkan segala perubahan yang akan terjadi di masa depan,
dan berarti kita siap berubah membuat tantangan menjadi peluang, memiliki kesulitan
menjadi kekuatan.

Anda mungkin juga menyukai