Desiliana Wau
Benny Hamonangan
Lecture : Antropologi
B. Rumusan Masalah
1. Apa suku Nias dan Bagaimana asal-usul suku Nias ?
2. Kebudayaan dan Bahasa apa yang dipakai oleh masyarakat Nias ?
3. Bagaimana kependudukan, keadaan masyarakat dan sistem kemsyarakatan yang ada di Nias ?
4. Marga dan kekerabatan apa saja yang ada di Nias ?
5. Kepercayaan apa yang dianut oleh suku Nias ?
6. Bagaimana sistem pernikahan yang ada Nias ?
7. Mata pencaharian apa yang dimiliki oleh masyarakat Nias ?
C. Tujuan
Untuk Mengetahui apa itu suku Nias dan dimana letaknya, bagaimana
kependudukan di Nias, sistem kemasyarakatan yang ada di Nias, asal-usul suku Nias, marga dan
kekerabatan yang ada di Nias, kepercayaan yang dianut oleh suku Nias, sistem pernikahan yang
ada Nias, mata pencaharian yang dimiliki oleh masyarakat Nias, keadaan masyarakat Nias
sekarang, bahasa yang dipakai oleh masyarakat Nias dan kebudayaan yang terdapat di Nias.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Tari Maena
Suku Nias menjadikan tari Maena sebagai tarian kolosal yang penuh sukacita.
Tari Maena seringkali menjadi pertunjukan hiburan ketika suku Nias menyelenggarakan pesta
pernikahan adat. Dalam sebuah pertunjukan, tari Maena ditarikan oleh beberapa pasang penari
lelaki dan wanita. Dari awal hingga pertunjukan usai, gerakan tari Maena didominasi dengan
perpaduan gerak tangan dan kaki. Gerakannya terlihat sederhana namun tetap penuh semangat
dan dinamis. Kesederhanaan gerak itulah yang membuat siapa saja termasuk anda dapat menjadi
penari tari Maena. Tidak ada batasan berapa jumlah penari Maena. Semakin banyak peserta tari
Maena, gerakan tari Maena semakin terlihat semangat.
Maena biasanya dilakukan dalam acara perkawinan (fangowalu), pesta
(falõwa atau owasa). Maena merupakan tarian khas yang mudah dikenali dan dilakukan oleh ono
niha maupun oleh orang diluar Nias yang tiada duanya dengan tarian poco-poco (Sulawesi)
atau tarian Sajojo (Irian), yang telah memperkaya panggung budaya nasional. Di Nias maupun
di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Batam, Surabaya, Bandung, Padang, Sibolga, sering
dijumpai Maena pada acara pernikahan orang-orang Nias. Maena, tari moyo, tari baluse, hombo
batu, li niha, amaedola adalah merupakan kekayaan budaya ono niha yang seharusnya terus
berkembang.
Kendala atau kesulitan satu-satunya adalah terletak pada rangkaian pantun-pantun
maena fanutunõ maena, supaya bisa sesuai dengan event dimana maena itu dilakukan. Pantun
maena atau fanutunõ maena biasanya dibawakan oleh satu orang atau dua orang dan disebut
sebagai sanutunõ maena, sedangkan syair maena atau fanehe maena disuarakan oleh orang
banyak yang ikut dalam tarian maena dan disebut sebagai sanehe maena atau ono maena.
c. Tari Perang
Sejumlah prajurit perang suku Nias mengacungkan tombak pada pagelaran kesenian tari
perang. Tarian ini digunakan para leluhur untuk meningkatkan semangat penduduk desa sebelum
berperang dengan desa lain, tarian ini sangat prestisius, dalam kehidupan para lelaki desa, karena
melambangkan perubahan status dari lelaki remaja menjadi seorang lelaki dewasa.
c. Aramba (Gong)
Terbuat dari bahan kuningan. Dipergunakan pada saat ada upacara besar atau Owasa, pesta
pernikahan dan sebagainya. Untuk ukuran Tinggi Aramba kurang lebih
sekitar 13,5 cm dengan tebal 0,5 cm dan memiliki sekitar diameter 44 cm.
e. Lagia
Lagia merupakan salah satu alat musik tradisional suku Nias yang cara penggunaanya
adalah dengan di gesek. Lagia memiliki ukuran Panjang kurang lebih sekitar 25,2 cm, Tinggi
96 cm, tebal 1,3 cm dengan diameter 14,8 cm.
TANO NIHA
A. Kesimpulan
Masyarakat Nias sebagian besar masih memegang teguh kearifan lokal seperti contoh diatas
mereka masih menjalankan budaya leluhur dengan tetap melaksanakan kaidah yang telah di
terapkan semenjak dahulu tanpa melakukan adanya perubahan. Nias adalah salah satu suku
bangsa yang masih memegang teguh kearifan lokal sekaligus berperan penting dalam memberi
arah yang mampu memfungsikan diri sebagai suku yang memiliki prinsip kebijakan dalam
pemenuhan sistem kemasyarakatan. Baik agama, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, bahasa
dan komunikasi.
B. Saran
Adapun saran kami dengan pembuatan makalah ini yaitu agar supaya yang membacanya
dapat mengerti dengan materi yang ada tentang Kebudayaan suku Nias, sehingga dapat
memberikan manfaat bagi yang membacanya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna
perkembangan kedepan dalam menyusun makalah kembali.