PENDAHULUAN
Kerja Lapangan.
Taman Nusa Gianyar adalah salah satu daerah tujuan wisata edukasi untuk
Selain itu wisatawan juga dapat menikmati perjalanan sejarah Indonesia yang
dimulai dari zaman Prasejarah, zaman Batu, zaman Perunggu, masa kerajaan,
kampung budaya Indonesia, masa awal Indonesia, era kemerdekaan, masa kini dan
1
masa depan. Untuk mendukung liburan wisatawan sambil menikmati wisata
Ruang Pameran, Dua Sanggar, Pusat Wisata Kuliner, Pusat perbelanjaan souvenir.
Waktu operasional Taman Nusa Gianyar di buka setiap hari mulai hari senin hingga
minggu mulai dari jam 09.00 hingga 17.00 WITA. Bagi pengunjung yang ingin
berkunjung ke Taman Nusa Gianyar akan dikenakan biaya tiket masuk untuk
dewasa Rp. 85.000 dan paket tiket dan makan Rp 125.000 serta anak-anak (2 - 12
tahun) Rp. 70.000 dan paket tiket dan makan Rp. 80.000 dan dibawah untuk anak
Kegiatan praktik kerja lapangan ini didasari oleh beberapa tujuan yang ingin
Nusa, Gianyar
3. Untuk mengetahui makna dari rumah adat Nias di Taman Nusa, Gianyar.
dapat meningkatkan wawasan, kemampuan hard skill dan soft skill yang
dimiliki.
2
2. Memiliki gambaran mengenai keunikan produk suatu daya tarik wisata
3
BAB II
PEMBAHASAN
2..1 BUDAYA
Omo Niha atau Omo Sebua merupakan rumah adat khas suku Nias yang
hidup di Pulau Nias, Sumatera Utara. Di bagian depan rumah terdapat tulisan
Yahowu yang merupakan salam dalam bahasa daerah Nias. Suku Nias dalam
bahasa aslinya menamakan diri mereka ‘Ono Niha’. Ono berarti anak atau
keturunan dan Niha berarti manusia dan menyebut pulau Nias sebagai ‘Tanö
dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum
disebut fondrako yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran
dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang
masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang. Suku Nias
4
2.2.2 Filosofi Rumah Adat Nias
Filosofi dari Omo Niha atau Omo Sebua dengan bentuk rumah yang
memiliki bentuk atap yang sangat curam dapat mencapai tinggi 16 meter, lantai
yang cukup tinggi, jalan masuk berupa tangga yang sedikit tersembunyi di
bawah panggung, dan bagian dasar rumah memiliki serangkaian balok kayu
yang besar. Hal tersebut dikarenakan di lingkungan Nias terdapat banyak hewan
buas, tangga pintu masuk yang berada tersembunyi agak ke dalam di bawah
panggung membuat hewan buas tidak mudah masuk ke rumah dan penduduk
dapat menebar jaring untuk menangkap hewan buas yang menyerang. Selain itu
bagian dasar rumah yang dibuat dari kayu besar dapat menjadi pertahanan jika
terjadi perang antar suku. Oleh karena itu Omo Niha atau Omo Sebua juga
musuh. Omo Niha atau Omo Sebua dulunya dibangun tanpa adanya paku dan
struktur rumah yang kokoh dengan kayu membuatnya menjadi rumah yang anti
berdasarkan letak serta arah aliran sungai atau mata air setempat. Terdapat 3
bangunan rumah yang ada di Taman Nusa yang membedakan tempat bagi raja
(kepala keluarga), istri-istri, dan anak-anak. Biasanya Omo Sebua adalah rumah
yang khusus dibangun untuk kepala adat desa dengan tiang-tiang besar dari
Di depan Omo Niha atau Omo Sebua di Taman Nusa terdapat sebuah
batu dengan tinggi kurang lebih 2 meter yang biasa digunakan untuk tradisi
5
lompat batu, sebagai tanda kedewasaan anak laki-laki. Anak laki-laki yang telah
beranjak dewasa harus melompati batu ini seperti melakukan olahraga lompat
kangkang dengan atraksi lain seperti tarian khas Nias. Tradisi ini juga dilakukan
Dalam budaya Nias terdapat cita-cita atau tujuan rohani hidup bersama
yang termakna dalam salam “Ya’ahowu” yang memiliki arti semoga diberkati.
maupun tersirat untuk menghormati sesama manusia. Selain itu terdapat juga
batu setinggi lebih dari 2 meter, dan jika mereka berhasil mereka akan
6
menjadi lelaki dewasa dan dapat bergabung sebagai prajurit untuk
juga berarti melatih prajurit muda untuk tangkas dan gesit dalam
b. Tari Fataele
bersamaan dengan Tari Fataele yang merupakan seni tari khas Nias
Selatan. Tari Fataele tidak bisa dipisahkan dengan tradisi Lompat Batu
c. Tari Maena
seremonial, karena tidak ada batasan jumlah yang boleh ikut dalam
tarian ini. Tari Maena sering dipertunjukkan pada saat pernikahan adat,
7
d. Fame Ono Nihalo
e. Pakaian Adat
pria dan "Baru Ladari" atau "Baru Isitö" untuk pakaian wanita. Pakaian
warna hitam dan emas. Pakaian-pakain adat Nias terdiri dari warna
tanah Nias yang subur, dan ketabahan. Perempuan dari Nias Selatan
Yang paling biasa digunakan adalah deretan corak segitiga, yang disebut
8
semangat kepahlawanan dari Orang Nias. Terdapat sejumlah lambang
dan pola ikonik dalam budaya Nias yang dapat dilihat pada pakaian
Pakaian adat Nias terbuat dari kulit pohon atau hasil tenunan serat-serat
kulit pohon atau rumput. Pakaian laki-laki terdiri dari rompi yang pada
dasarnya cokelat atau hitam dan dihiasi ornamen kuning, merah dan
hitam. Pakaian wanita hanya terdiri dari selembar kain yang melilit
pinggang dan tanpa baju atas, tapi dihiasi dengan gulungan gelang
dengan yang lain. Bila seseorang tidak bersapaan atau memberi salam kepada
yang lain, maka diantara kedua belah pihak sudah terjadi disintegrasi sosial.
diberikan sirih lalu tuan rumah dan tamu akan memakan sirih yang disajikan.
petani dengan mengahasilkan tanaman padi, ubi, ketela, sagu, sayur - sayuran,
dan umbi-umbian. Namun curah hujan yang tinggi di Pulau Nias sering
masyarakat Nias adalah beternak. Hewan ternak yang paling terkenal diantara
9
masyarakat Nias adalah ternak babi dikarenakan daging babi sering disajikan
saat melaksanakan pesta ataupun upacara adat. Selain bertani dan beternak,
masyarakat Nias juga berkebun untuk bertahan hidup dengan komoditi utama
mereka adalah karet, coklat, kelapa (kopra) dan aneka rempah-rempah. Namun,
karena faktor tingginya curah hujan di tambah dengan sistem bercocok tanam
yang masih bersifat tradisional, membuat hasil produktivita sangat rendah dan
melindungi para perempuan seprti pada saat berpergian bersama poisisi lakika
laki selalu berada di belakang dan perempuan di depan. Agar dapat melindungi
Kegiatan fahombo atau lompat batu telah menjadi salah satu daya
tarik khas Nias yang paling terkenal, oleh karena itu paket wisata “Feel the
menikmati pertunjukan tarian-tarian Nias yang memiliki alur cerita dan ikut
dalam kegiatan Fahombo atau Lompat Batu. Wisatawan dapat ikut mencoba
melompat ataupun berbaring di atas batu untuk dilompati. Selain itu di paket
ini juga wisatwan dapat merasakan bagaimana menjadi warga Nias seperti
memkan sirih saat berkunjung ke rumah adat Nias, belajar mengukir ukiran
10
khas Nias yang kini mulai dilupakan dikarenakan akses wisata ke Pulau
Nias yang mulai dibatasi. Pakaian adat Nias yang mudah dipakai seperti
generasi muda disekitar usia 18 hingga 27 tahun yang memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi dan keberanian untuk mencoba banyak hal baru. Menurut
sehingga kegiatan Lompat Batu sangat cocok dengan kegiatan LOmpat Batu
yang memicu adrenalin. Selain itu penyediaan pakaian adat untuk foto
Nusa yaitu ‘See Indonesia in One Afternoon” sebagai tempat wisata edukasi
berbeda dibanding taman wisata rumah adat lainnya dan juga dengan
Taman Nusa memperoleh posisi yang cukup kuat di kalangan usia muda
produktif.
11
2.2.3 Fasilitas Yang Disediakan
Fasilitas yang diberikan Taman Nusa antara lain area tempat parkir
yang luas, 10 toilet yang berlokasi disetiap sudut, klinik kesehatan, restoran,
café, art shop. Namun pada rumah adat Nias tidak banyak fasilitas yang
rumah, beberapa perabotan rumah untuk mengisi bagian dalam rumah agar
lebih menarik, pakain adat yang bisa digunakan, dan petugas atau orang
sekolah yang memerlukan wisata edukasi dan travel agent, serta dengan
dan pengadaan giveaway yang berisi tagging friends dapat menjadi promosi
12
2..3 PEMELIHARAAN
Rumah Adat Nias Omo Niha yang dibangun dengan kayu Merbau yang besar
dan kokoh memiliki karakteristik tidak mudah dirusak oleh serangga seperti rayap
penjagaan
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Taman Nusa merupakan salh satu daya tarik wisata edukasi yang bertujuan
untuk mengenal keberagaman seni dan budaya yang ada di Indonesia dengan
Beberapa rumah-rumah adat yang ditampilkan dijaga oleh suku aslinya, dan
beberapa lainnya tidak ada yang menjaga sehingga informasi yang bisa didapat
3.2 Saran
Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan kepada pihak Taman Nusa
beberapa rumah yang terbangkalai atau tidak terurus. Beberapa bangunan rumah
yang memiliki kerusakan sebaiknya direparasi agar terlihat indah dan menarik
juga. Seperti contohnya pada rumah adat Nias Omo Niha perlu ditambakan
informasi cetak seperti rumah adat lainnya agar dapat mengetahui informasi
14
DAFTAR PUSTAKA
Redaksi, Tim. 2017. “Hanya 63 Persen Masyarakat Indonesia yang Rutin Lakukan
Olahraga” (online). (www.kumparan.com diakses pada 27 Februari 2019)
15
LAMPIRAN
Gambar 1: Tampak
Depan Rumah Adat Nias,
Omo Niha
Gambar 2: Tangga
untuk masuk ke rumah
yang terletak agak
tersembunyi ke dalam
16
Gambar 3: Bagian
dalam rumah Omo Niha
Gambar 4: Ventilasi
jendela yang tidak besar
untuk memperkokoh
bangunan rumah
17
Gambar 6: Pak Frans
yang berasal dari suku
Toba namun mengetahui
banyak hal mengenai
rumah adat Sumatera
Utara
18