Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan topik karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada laki-laki dan perempuan ini dengan baik. Makalah ini diharapkan dapat membantu kami dan mahasiswa lain sebagai pembaca, untuk menambah wawasan mengenai karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada laki-laki maupun perempuan. Selain itu, diharapkan makalah ini dapat menjadi bacaan agar para pembaca bisa mengerti perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan serta mengetahui karakteristik masing-masing pada laki-laki dan perempuan. Kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini, serta kepada dosen pembimbing mata kuliah IPA 3 yang telah memandu kami dalam pembuatan makalah, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami sebagai penyusun tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran dari rekan-rekan semua agar bisa menyempurnakan makalah ini.

Yogyakarta, 11 september 2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. BAB I PENDAHULUAN.. A. Latar belakang masalah. B. Rumusan masalah.. C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN. A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan B. Proses tumbuh kembang... C. Factor factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan 1. Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik. 2. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan mental.. 5 5 6 10 10 10 3 3 4 4 1 2

D. Gangguan yang terjadi pada proses pertumbuhan fisik dan perkembangan mental 12 BAB III PENUTUP a. Simpulan... b. Saran..... DAFTAR PUSTAKA.. 14 14 14 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah proses bertambahnya volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya ukuran makhluk hidup. Sedangkan perkembangan adalah proses berubahnya sel-sel untuk membentuk struktur dan fungsi tertentu. Anak usia 4-5 tahun merupakan sosok individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Masa balita adalah masa emas dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik, emosi, kognitif maupun psikososial. Selain itu ditambah pula dengan kesenangannya dalam bereksplorasi dan seperti tak mengenal rasa takut, maka segala gerakan yang diajarkan pada anak akan dianggap sebagai satu permainan yang menyenangkan. Mengamati perkembangan fisik seorang anak adalah hal yang sangat menarik. Mulai dari saat bayi yang tampak tidak berbahaya, begitu kecil dan hanya bisa terlentang dan menangis, kemudian ia mulai tumbuh dan berkembang. Tubuhnya semakin besar, ia mulai dapat miring, tengkurap, duduk dan merangkak. Bayi itu kemudian berubah menjadi anak kecil yang lucu yang dapat berdiri, berjalan, bahkan akhirnya ia dapat melompat dan berlari. Tampak bahwa perkembangan tubuh dan keterampilan geraknya meningkat dengan cepat sesuai dengan perkembangan usia. Di dalam suatu perkembangan, keadaan fisik seorang anak memang sangat menjadi perhatian dan menjadi suatu pembahasan, sebab proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang. Dalam kaitannya dengan kecerdasan motorik anak, tentu saja dipengaruhi oleh aspek perkembangan yang lainnya, terutama berkaitan dengan fisik dan intelektual anak. Dalam makalah ini akan coba di paparkan tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis seorang anak laki-laki dan perempuan.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Apakah pengertian pertumbuhan fisik dan perkembangan mental ? 2. Bagaimanakah proses pertumbuhan fisik dan perkembangan mental ? 3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan mental ? 4. Gangguan apa saja yang sering terjadi pada pertumbuhan fisik dan perkembangan mental ?

C. Tujuan Tujuan makalah ini adalah : 1. Menjelaskan pengertian dari pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. 2. Mendeskripsikan proses pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan mental. 4. Menjelaskan tentang gangguan yang terjadi dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Pertumbuhan Pertumbuhan (growth) merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi. C.P Chaplin (2002), mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E Sinolugan, (1997), pertumbuhan menunjukan pada perubahan kuantitatif, yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan sel-sel. Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa istilah pertumbuhan merujuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur, seperti pertumbuhan badan, pertumbuhan kaki, kepala, jantung, paruparu dan sebagainya. Atau dalam istilah biologi bisa diartikan bahwa pertumbuhan adalah proses bertambahnya volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya ukuran makhluk hidup. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan sel secara mitosis. Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya makhluk hidup yang tumbuh tidak akan kembali ke ukuran semula.Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, menetap dan kemudian mengalami kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berarti bahwa pertumbuhan fisik ada puncaknya. Sesudah suatu masa tertentu, fisik mulai mengalami kemunduran dan berakhir pada keruntuhan di hari tua, dimana kekuatan dan kesehatannya berkurang, panca indera manjadi lemah atau lumpuh sama sekali. Berbeda halnya dengan perkembangan aspek mental atu psikis yang relatif berkelanjutan, sepanjang individu yang bersangkutan tetap memeliharanya. 2. Perkembangan Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah

perkembangan juga tercakup konsep usia, yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian. Menurut F.J Monks, dkk., (2001) , pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan, dan belajar. Kesimpulannya adalah perkembangan merupakan proses berubahnya sel-sel untuk membentuk struktur dan fungsi tertentu. Sel yang membelah akan menghasilkan sekumpulan sel yang sama bentuk dan fungsinya yang selanjutnya berdiferensiasi membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pertumbuhan pada makhluk hidup berlangsung bersamaan dengan proses perkembangan. Perkembangan menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan yang baru yang berlangsung dari tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, melalui suatu tahap ke tahap berikutnya, yang kian hari kian bertambah maju, mulai dari masa pembuahan dan berakhir dengan kematian. B. Proses Tumbuh Kembang Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu zigot akan tumbuh dan berkembang hingga membentuk embrio. Pada tahap tertentu, sel-sel embrio akan berdiferensiasi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan berkembang menjadi janin. Janin akan dilahirkan sebagai bayi yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa.

Gambar Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia

1. Kelahiran Bayi Setelah kurang lebih sembilan bulan tumbuh dan berkembang dalam rahim ibu, bayi siap untuk lahir. Bayi yang sudah keluar dari rahim, masih dihubungkan oleh tali pusar dan plasenta dengan ibunya. Oleh dokter atau bidan, tali pusar dan plasenta tersebut dipotong. Kemudian hubungan bayi dan ibunya terputus sehingga bayi tidak lagi mendapatkan makanan dan oksigen dari ibunya. Pada saat tali pusar dan plasenta dipotong, alat-alat pernapasan bayi segera berfungsi sehingga ia dapat menghirup udara luar yang biasanya ditandai dengan tangisan pertama. Tangisan juga merupakan tanda bahwa bayi telah mampu memompa udara pernapasan dari paru-paru ke jantung. 2. Masa Balita Dan Anak-Anak Periode neonatal atau baru lahir, adalah periode setelah bayi lahir hingga usia 4 minggu. Pada periode ini bayi sudah dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim, mulai dapat menyusu, dan organ-organ seperti paru-paru, jantung, dan alat ekskresi telah berfungsi dengan baik. Bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan. Otaknya tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara. Umumnya bayi mulai berjalan dan mulai berbicara sekitar usia satu tahun. Pada usia sekitar tiga tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Anak-anak belajar menggambar, membaca, dan menulis. Bermain merupakan hal yang penting dalam kehidupan anakanak. Menjelang usia sepuluh tahun, anak-anak sudah mencari teman. Mereka juga sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka, dan bekerja sama dengan orang lain.

Gambar Masa anak-anak

3. Masa pubertas Setelah melewati masa kanak-kanak, seseorang memasuki masa pubertas. Masa pubertas dimulai pada usia kurang lebih 9 sampai dengan 14 tahun. Awal pubertas pada perempuan lebih cepat daripada laki-laki, yaitu pada usia 9 sampai 13 tahun. Ciri-cirinya terlihat dari perubahan fisik, seperti pinggul dan payudara membesar, munculnya rambut-rambut halus di daerah kemaluan, dan berkembangnya alat-alat reproduksi. Perkembangan alat-alat reproduksi telah sempurna ditandai dengan menstruasi yang pertama (menarche). Menstruasai pertama pada perempuan sangat bervariasi, yaitu berkisar antara usia 9 sampai dengan 14 tahun. Pada laki-laki, pubertas datang lebih lambat dibandingkan dengan perempuan, yaitu berkisar antar 10 sampai 14 tahun. Ciri-cirinya terlihat dari perubahan fisik, misalnya dada terlihat bidang, muncul rambut-rambut halus di bagian wajah dan di sekitar alat kemaluan, serta terjadi perubahan suara. Laki-laki setelah puber telah mampu memproduksi sel-sel sperma.

Gambar Masa Pubertas Secara umum perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut : Perempuan : a. Pertumbuhan payudara b. Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan c. Pertumbuhan badan d. Menarche/menstruasi e. Pertumbuhan bulu ketiak f. Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat Laki-laki : a. Pertumbuhan testis b. Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan

c. Pembesaran badan d. Pembesaran penis e. Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara f. Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak g. Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat 4. Masa Dewasa Setelah masa pubertas seseorang akan memasuki masa dewasa. Pada masa dewasa, pertumbuhan tulang dan otot mulai terhenti sehingga orang dewasa sudah tidak dapat bertambah tinggi. Umumnya, ketika dewasa kondisi psikologis seseorang sudah lebih stabil dibanding dengan masa remaja, sudah menyelesaikan sekolah, dan bekerja. Pada masa ini seseorang akan memikirkan untuk menikah dan memperoleh keturunan.

Gambar Masa dewasa 5. Masa Tua Masa perkembangan terakhir manusia adalah masa tua. Saat seseorang beranjak tua, kemampuan sel-sel tubuhnya secara perlahan mulai menurun. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan fisik, seperti tulang rapuh, kemampuan bernapas menurun, pembuluh darah mulai berkurang elastisitasnya, serta kulit mulai keriput. Makanan yang bergizi dan olahraga yang teratur dapat menunda tanda-tanda penuaan.

Gambar Manula

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik dan Mental 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan p fisik adalah gen, hormon, makanan, air, aktivitas, dan cahaya matahari. a. Gen Gen merupakan faktor pembawa sifat yang diwariskan oleh orang tua. Gen akan mengendalikan dan menentukan pola dasar pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme, misalnya tulang, warna kulit, otot, dan ciri-ciri lainnya. b. Hormon Hormon disekresikan oleh kelenjar endokrin. Hormon yang memiliki pengaruh utama terhadap pertumbuhan adalah hormon pertumbuhan (somatotrof). Orang yang kekurangan hormon somatotrof akan menjadi kerdil, sedangkan orang yang kelebihan hormon somatotrof akan mengalami pertumbuhan raksasa. c. Makanan Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Fungsi makanan yang paling utama adalah sebagai pembangun tubuh dan sumber energi. Zat makanan yang berperan paling besar dalam pertumbuhan adalah protein. d. Aktivitas Aktivitas atau kegiatan fisik yang selalu dilakukan selama bertahun-tahun akan berpengaruh terhadap struktur tulang dan otot. Hal ini dapat dilihat pada orang-orang yang selalu melakukan kegiatan yang menggunakan otot, misalnya binaragawan atau pelari, mereka memiliki tubuh dan otot yang bagus. Orang-orang yang jarang melakukan kegiatan fisik, otot-ototnya melemah dan tidak berkembang dengan baik. e. Cahaya Matahari Cahaya matahari dapat mengubah provitamin D yang ada di dalam tubuh menjadi vitamin D yang diperlukan dalam pertumbuhan tulang. Kekurangan vitamin D pada anak-anak akan menyebabkan rakhitis.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Mental a. Iklim Iklim atau keadaan cuaca berpengaruh terhadap perkembangan dan kehidupan anak. Sifat-sifat iklim, alam, dan udara mempengaruhi pula sifat-sifat individu dan jiwa bangsa yang berada dalam iklim yang bersangkutaan. Seseorang yang hidup

dalam iklim tropis misalnya, akan terlihat jiwanya lebih tenang, lebih nrimo, dibandingkan dengan seseorang yang hidup di iklim dingin, karena iklim tropis keadaannya tidak sekeras di iklim dingin, sehingga perjuangan hidupnya pun cenderung lebih santai. Hal ini juga terlihat pada besar tubuh seorang anak, kesehatan dan kematangan usianya banyak dipengaruhi oleh banyaknya udara yang segar dan bersih serta sinar matahari yang diperolehnya, khususnya pada tahun-tahun pertama dari kehidupannya. Kenyataan itu akan terlihat nyata jika membandingkan antara anak-anak yang hidup di lingkungan yang baik dan sehat dengan anak-anak yang hidup di lingkungan yang kumuh dan tidak sehat. Keadaan iklim dan lingkungan tersebut cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak, meskipun para ahli masih terus berdebat tentang sejauh mana pengaruh-pengaruh itu terjadi pada perkembangan seorang anak. b. Kebudayaan Latar belakang kebudayaan suatu bangsa sedikit banyak juga mempengaruhi perkembangan seseorang. Misalnya latar belakang budaya desa, keadaan jiwanya masih murni, masih yakin akan kebesaran dan kekuasaan Tuhan, akan terlihat lebih tenang, karena jiwanya masih berada dalam lingkungan kultur, kebudayaan bangsa sendiri yang mengandung petunjuk-petunjuk dan falsafah yang diramu dari pandangan hidup keagamaan. Lain halnya dengan seseorang yang hidup dalam kebudayaan kota yang sudah dipengaruhi oleh kebudayaan asing. c. Ekonomi Latar belakang ekonomi juga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Orangtua yang ekonominya lemah, yang tidak sanggup memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya dengan baik, sering kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Mereka menderita kekurangan-kekurangan secara ekonomis, sehingga menghambat pertumbuhan jasmani dan perkembanga jiwa anakanaknya. Bahkan tidak jarang tekanan ekonomi mengakibatkan pada tekanan jiwa, yang pada gilirannya menimbulkan konflik antara ibu dan bapak, antara anak dan orang tua, sehingga melahirkan rasa rendah diri pada anak. d. Kedudukan anak dalam lingkungan keluarga Kedudukan anak dalam keluarga juga mempengaruhi perkembangannya. Bila anak itu merupakan anak tunggal, biasanya perhatian orang tua tercurah kepadanya,

sehingga ia cenderung memiliki sifat-sifat seperti : manja, kurang bisa bergaul dengan teman-teman sebayanya. Sebaliknya, seorang anak yang mempunyai banyak saudara, jelas orang tua akan sibuk membagi perhatian terhadap saudara-saudaranya itu. Oleh sebab itu anak kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya dalam suatu keluarga menunjukan perkembangan yang lebih cepat dibandingkan dengan anak yang pertama. Hal ini dimungkinkan karena anak-anak yang lebih muda akan banyak meniru dan belajar dari kakak-kakaknya. Meskipun demikian, anak bungsu akan terlihat lebih lamban perkembangannya, karena dalam beberapa hal sangat bergantung pada kakak-kakaknya, sehingga kurang mendapat dorongan untuk berkembang sendiri, dan sifatnya yang manja itu ikut pula menghambat perkembangannya.

D.

Gangguan yang Terjadi pada Proses Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan

Mental Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati (1994), dalam perkembangannya mungkin ditemukan beberapa gangguan fisik pada anak diantaranya adalah: a. Gangguan Fungsi Pancaindra Gangguan fungsi pada pancaindra yang banyak menimbulkan masalah pada anak adalah gangguan pada indra penglihatan dan pendengaran. Kekurangan daya penglihatan maupun mendengar dapat di ketahui bila derajat penyimpangannya sudah cukup besar dari yang normal. Sebaliknya, apabila taraf kekurangannya masih ringan, cukup sulit untuk mendeteksi kesulitan yang di hadapi anak. b. Cacat Tubuh Cacat tubuh umumnya terdapat pada tangan, kaki atau wajah. Apabila seorang anak mengalami cacat tubuh pada tangan atau kaki maka perkembangannya akan mengalami gangguan karena pada masa usia dini kemampuan tubuh sangat penting untuk menunjang perkembangannya. c. Kegemukan (Obesitas) Kegemukan sering kita temui pada anak usia dini, dan orang tua kadang kala membiarkan atau bahkan senang dengan kegemukan anak karena anak tampak lucu dan menggemaskan. Kegemukan anak sejak dini perlu diwaspadai karena berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. Kegemukan dapat membahayakan kesehatan yang dapat berakibat penyakit jantung, diabetes , dan tekanan darah tinggi. Cara terbaik yang biasa dilakukan ialah dengan mengatur pola makan dan rajin olah raga.

d.

Malnutrisi (Kurang gizi) Pendapat popular menyatakan bahwa masalah kurang gizi biasa ditemui

pada anak- anak di dunia ketiga/negara miskin. Pendapat ini tidak sesungguhnya tepat, karena di negara yang telah majupun masih juga ditemui masalah anak yang kekurangan gizi. Semua ini ternyata lebih kepada pola pengaturan makanan yang sehat dan seimbang. Anak yang mengalami malnutrisi akan tampak pada penampilan fisiknya. Dibutuhkan kombinasi antara pengaturan pola makan dan asupan makanan serta kepedulian orang tua untuk melihat adanya tanda- tanda kekurangan gizi pada anak. Di Indonesia pemerintah telah menggalang program gerakan 4 sehat 5 sempurna, serta program pemberian makanan tambahan bagi anak di puskesmas, posyandu serta sekolah- sekolah.

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan 1) Pertumbuhan adalah proses bertambahnya volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya ukuran makhluk hidup. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan sel secara mitosis. 2) Perkembangan merupakan proses berubahnya sel-sel untuk membentuk struktur dan fungsi tertentu. 3) Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu zigot akan tumbuh dan berkembang hingga membentuk embrio. Pada tahap tertentu, sel-sel embrio akan berdiferensiasi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan berkembang menjadi janin. Janin akan dilahirkan sebagai bayi yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa. 4) Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan p fisik adalah gen, hormon, makanan, air, aktivitas, dan cahaya matahari. 5) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan mental antara lain : iklim, kebudayaan, keadaan ekonomi, dan kedudukan dalam keluarga. 6) Gangguan yang mungkin terjadi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan adalah : gangguan fungsi panca indera, cacat tubuh, obesitas, dan malnutrisi.

DAFTAR PUSTAKA
Dra. Desmita, M.Si. 2009 . Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sumartini, Kurmayadi. 2012 . Biology for Junior High School Grade VIII. Jakarta : Erlangga. http://rara-rememberme.blogspot.com/2013/03/contoh-makalahperkembangan-fisik.html diakses tgl 11 september 2013 pukul 21.00 http://teksbiologi.blogspot.com/2013/01/proses-pertumbuhan-danperkembangan.html diakses tgl 12 september 2013 pukul 20.15 http://cupimejikuhibiniu.blogspot.com/2013/05/gangguan-fisik-motorik-anakusia-dini.html diakses tgl 13 september 2013 pukul 20.00

Anda mungkin juga menyukai