Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REVIEW

Oleh :

NAMA : Herman Anreanto Sianturi


NIM : 4173311050
KELAS : PSPM C 2021
MATKUL : Perkembangan Peserta Didik
DOSEN PENGAMPU : Dr. Wildansyah Lubis, M.Pd.

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
tugas critical book report (CBR) ini,Dengan judul Buku “ PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK”.
Adapun tujuan dari penyusunan dalam tugas Critical ini yaitu untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK”. Dalam penyusunan hasil laporan critical ini, penulis menyadari banyak
akan kekurangan dari hasil yang telah di lampiranya dalam laporan.Untuk itu,
penulis selalu bersedia menerima kritik ataupun saran Baik dari Dosen pengampu
maupun pihak pembaca dengan kritikan yang bersifat membangun untuk
kedepannya.
Penulis berharap semoga dari awal penyusunan hingga akhir dari hasil
laporan Critical Book Report ini bermanfaat bagi pembaca serta dapat
menambah wawasan kita dalam dunia pendidikan.

Medan, September 2021


Penulis

Herman Anreanto Sianturi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN 1

Rasionalisasi Pentingnya CBR .............................................................................................1

Tujuan Penulis CBR .............................................................................................................1

Manfaat CBR 2

Identitas Buku yang Direview 2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU 3

Bab 1 : Karakteristik dan perkembangan individu 3

Bab 2 : Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja 4

Bab 3 : Pertumbuhan Fisik 5

Bab 4 : Perkembangan Intelek,Sosial,dan Bahasa 6

Bab 5 :Perkembangan Afektif 7

Bab 6 : Tugas perkembangan Kehidupan Pribadi 8

Bab 7 : Penyesuaian Diri Remaja 9-10

BAB III PEMBAHASAN 11

Pembahasan Isi Buku 11

Kelebihan dan Kekurangan buku 12

BAB IV PENUTUP 13

Kesimpulan 13

Rekomendasi 13

DAFTAR PUSTAKA 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Pertumbuhan dan perkembangan individu mengalami berbagai tahap dan
proses yang cukup banyak, baik dalam proses pertumbuhan anak sejak bayi
sampai dengan masa remaja. Dalam proses tersebut terdapat banyak perubahan
seorang anak dimulai dari perubahan fisik sampai dengan perubahan sifat
maupun sikap seorang anak. Disamping itu, kebutuhan seorang anak sesuai proses
perkembangannya juga berubah baik dari segi kebutuhan jasmani maupun
rohaninya. Dalam hal ini dibutuhkan pemahaman yang dalam tentang
perkembangan seorang anak, terkhusus bagi para peserta didik yang akan dibina
oleh para pendidik. Kesuksesan seorang guru dalam tugasnya ialah apabila guru
tersebut mengetahui hal apa saja yang sedang dialami anak didiknya, dan
mengetahui bagaimana untuk mengatasi hal tersebut, tentunya dalam hal ini
seorang pendidik perlu mengetahui akan perkembangan peserta didiknya. Dari
pandangan inilah penulis membuat Critical Book Report yang berjudul
“Perkembangan Peserta Didik” untuk membantu pembaca dalam mengetahui
perkembangan peserta didik.

1.2 Tujuan Penulis CBR


Tujuan penulis dalam membuat critical book ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang
diampu oleh Bpk. Dr. Wildansyah Lubis, M.Pd Critical book review ini dibuat
bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca terkhusus bagi para
mahasiswa yang nantinya menjadi pendidik, mengenai tentang bagaimana dunia
perkembangan peserta didik, serta bertujuan untuk meningkatkan informasi yang
lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca tentang buku perkembangan peserta
didik.

1
1.3 Manfaat CBR
Dalam hal ini, manfaat CBR yang dapat penulis simpulkan antara lain :
 Untuk menambah wawasan tentang perkembangan peserta didik.
 Untuk mengetahui bagaimana Perkembangan anak didik dan masalah yang
dihadapi anak didik serta cara membimbing anak tersebut sesuai pada
tahap perkembangannya..
 Untuk mengetahui berbagai kriteria mengenai perkembangan peserta didik
dan memahami hal-hal apa saja yang terjadi dalam perkebangan peserta
didik.

I.4 Identitas Buku yang Direview


1. Judul : Perkembangan Peserta Didik
2. Edisi : Pertama. Cetakan Keempat
3. Pengarang / Editor : Prof.Dr.H.Sunarto dan Dra. Ny.B.Agung Hartono
4. Penerbit : PT.RINEKA CIPTA
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2010
7. ISBN : 978-979-518-826-1

2
BAB II
ISI BUKU (RINGKASAN BUKU SETIAP BAB)

2.1.Bab 1: Karakteristik dan perbedaan Individu


Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh,
pilah, tunggal, dan khas. Dimana manusia itu adalah sebagai subjek yang
merupakan satu kesatuan yang psiko-fisik dengan berbagai kemampuannya untuk
berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan Tuhan penciptanya.
Manusia tentang kedudukannya sebagai peserta didik haruslah menempatkan
manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan kepentingan
pendidikan, akan lebih ditekankan hakikat manusia sebagai kesaua sifat mahluk
individu dan mahluk sosial, sebagai kesatua jasmani dan rohani, dan sebagai
mahluk Tuhan dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan
kehidupannya di akhirat.

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai


kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan
kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa yang terjadi di luar dirinya. Ia
sudah merasa senang apabila kebutuhan tubuhnya terpenuhi seperti : makan,
minum, dan kehangatan tubuhnya terpenuhi. Setiap individu memiliki ciri dan
sifat atau karakteristik yang bawaan (heredity) dan karakteristik yang
diperolehnya dari lingkungan, karakteristik bawaan merupakan karakterisitik
keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis
maupun faktor sosial psikologis. Natur dan nature merupakan istilah yang biasa
digunkan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik,
mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembanganya.

Di dalam buku ini Garry mengkategorikan individual ke dalam berbagai bidang


yaitu:
3
1) Perbedaan fisik meliputi: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin,
pendengaran,penglihatan, dan kemampuan bertindak
2) Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan
suku
3) Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap
4) perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar
5) perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Secara kodrati , setiap peserta didik memiliki potensi dasar yang setiap
individu berbeda-beda dimana dalam hal ini meliputi : kemampuan kognitif (ilmu
pengetahuan), kemampuan setiap individual dalam kecakapan bahasa, perbedaan
dalam kecakapan motorik, perbedaan latar belakang setiap individu, perbedaan
dalam bakat, dan perbedaan dalam kesiapan belajar.
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan non fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa,
bakat khusus,serta nilai dan moral. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan
meliputi pertumbuhan fisik, dimana pertumbuhan fisik jga meliputi 2 aspek yaitu
pertumbuhan sebelum lahir, dan pertumbuhan setelah lahir.
Setiap individu memiliki kemampuan intelek (day pikir) yang ditujukan
pada perilakunya, yaitu berupa tindakan menolak dan memilih tentang suatu hal
baik buruknya hal itu. Setiap individu pasti memiliki rasa dan perasaan (emosi)
yang dimana ini salah satu potensi khusus yang dimiliki oleh manusia. Dalam
konteks sosial setiap manusia memerlukan lingkungan dan orang lain, individu
juga memerlukan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Peserta didik jga
memiliki bakat yang dimilikinya sebagai persiapannya untuk memasuki dunia
kerja kelak, dan sikap nilai dan moral harus ada pada setiap diri individu karena
dalam hal ini akan terbentuk manusia yang bermartabat dan peserta didik yang
kognitif,afektif, dan psikomotorik.
2.2.Bab 2: Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu
yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dimana pertumbuhan itu adalah
4
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses dan pematangan fungsi-
fungsi fisik yang berlangsung secara normal, pada anak yang sehat dalam
perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan fisik dipengaruhinoleh berbagai faktor
antara lain faktor nutrisi yang telah terasa pengaruhnya sejak bayi belum lahir dan
sesudah lahir, faktor perawatan yang menyangkut perawatan fisik maupun psikis
seperti kasih seperti kasih sayang atau cinta kasih..
Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada
suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya.
Dengan kata lain perkembangan merupakan perubahan fungsional yang
dipengaruhi oleh pencapaian tingkat kematangan fisik. Proses pertumbuhan pada
saatnya akan mencapai tingkat kematangan dan dengan demikian akan
berpengaruh terhadap perkembangan sosio-psikologis, seperti kemampuan
berpikir, kemampuan mengendalikan emosi. Hukum pertumbuhan antara lain
adalah cepphalocoudal yang artinya pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kea
rah kaki, dan hukum proximodistal yang artinya pertumbuha fisik berpusat pada
sumbu dan mengarah ke arah tepi. Perkembangan secara keseluruhan mengikuti
periodisasi yang teratur, yang dari masa pra-natal, masa bayi, masa anak-anak,
masa anka sekolah, remaja, dewasa, dan masa tua. Penahapan perkembangan ini
mengkuti tahap perkembangan kemampuan fungsi fisik.
Masa remaja adalah masa yang khusus, penuh gejolak karena pada
pertumbuhan fisik terjadi ketidakseimbangan. Hal ini akan mempengaruhi
perkembangan berpikir,bahasa,emosi, dan sosial anak. Secara umum anak
dikatakan mencapai masa remaja ditandai oleh kematangan fungsi seksual dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder.Kebutuhan dibedakan atas kebutuhan
primer dan kebutuhan sekunder. Menurut Freud, dorongan yang paling
menentukan munculnya kebutuhan adalah dorongan seksual, sedangkan menurut
Erickson dorongan primer itu pada dsaranya berkaitan dengan kepentingan
bersosialisasi. Kebutuhan normative adalah sejenis kebutuhan yang berkaitan
dengan kondisi kehidupan sekarang dan dimasa depan. Perilaku manusia
disebabkan oleh dorongan-dorongan. Dimana dorongan-dorongan ini lah yang
5
mendorong individu sehingga muncul berbagai kebutuhsn misalnya kebutuhsn
untuk mempertahankan diri dan kebutuhan untuk mengembang diri. Kebutuhan
untuk berafiliasi dengan sesama dan kebutuhan untuk berprestasi merupakan
merupaka kebutuhan-kebutuhan dsar manusia setelah mencapai jenjang remaja.
2.3.Bab 3: Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik tersebut
bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi
tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin
laki-laki maupun perempuan. Beberapa faktor yang berpengaruh pada
pertumbuhan fisik yaitu: faktor keluarga, faktor gizi, faktor emosional, faktor
jenis kelamin, dan faktor kesehatan.
Pertumbuhan fisik mempengaruhi perkembangan tingkah laku remaja
yang hal ini tampak pada perilaku yang canggung dalam proses penyesuaian
remaja, isolasi diri dari pergaulan, perilaku emosional,seperti gelisah dan mudah
tersinggung serta melawan kewenagan. Remaja perlu mendapatkan perhatian dari
para pendidik dalam proses pendidikan seperti dalam kegiatan dorongan untuk
belajar kelompok, kegiatan pramuka, dan pembiasaan hidup sehat perlu
dikembangkan serta kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler perlu diseleggarakan
secara terpogram di sekola.
2.4.Bab 4: Perkembangan Intelek, Sosial, dan Bahasa
Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan kemampuan
berpikir dan bertindak. Kemampuan berpikir atau intelegensi dapat diukur dengan
test intelegensi (test Binet-Simon) dimana hasilnya dinyatakan dalam bentuk nilai
IQ hal ini sangat perlu karena memiliki pengaruh besar terhadap banyak aspek.
Kemampuan berpikir berpengaruh terhadap tingkah laku, seseorang yang
berkemampuan berpikir tinggi akan cekatan dan cepat dalm bertindak, terutama
dalam mengahadapi masalah begitu juga sebaliknya dengan seseorang yang
memiliki kemampuan berpikirnya kurang.

6
Perkembangan intelegensi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
pengalaman belajar termasuk berbagai bentuk latihan, lingkungan, terutama
kondisi lingkungan keluaraga. Secara umum, pengelompokan individu dapat
dikelompkkan berdasarkan tingkat kecerdasan dalam beberapa tingkat atau
jenjang, kelompok anak berkelainan mental, kelompok anak bodoh, anak normal,
anak pandai, anak cerdas, dan anak istimewa (jenius).
Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar
manusia berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
Perkembangan sosial remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni: kondisi
keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, pendidikan, dan
kapasitas mental terutama intelektual dan emosi. Hubungan sosial remaja
terutama yang berkaitan dengan proses penyesuaian diri berpengaruh tehadap
tingkah laku, seperti remaja keras, remaja yang mengisolasi diri, dan remaja yang
bersifat egois.
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyaraka.
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah usia
anak, kondisi keluarga,tingkat kecerdasa, status sosial ekonomi keluarga, dan
kondisi fisik anak. Bakat merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan
dalam membantu perkembangan seseorang individu. Secara umum, bakat itu
mencakup 3 dimensi yaitu; dimensi perseptual, psikomotor, dan intelektual. Oleh
karena itu bakat mempunyai kaitan erat dengan keberhasilan (prestasi hasil
belajar) di sekolah. Perkembangan bakat seseorang dipengaruhi oleh faktor anak
dan faktor lingkungannya. Benttuk-bentuk belajar mengajar seperti diskusi,
bersandiwara, rekreasi, penemuan, latihan pemecahan masalah, dan belajar
kelompok merupakan upaya pendidikan untuk mengembangkan intelek,hubungan
sosial dan bahasa. Pemupukan bakat terutama bakat khusus dapat dilakukan
dengan pemberian rangsangan dan motivasi yang tepat serta penciptaann
lingkungan yang kondusif.
2.5.Bab 5: Perkembangan Afektif

7
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-
perubahan fisik. Pola emosi remaja sama dengan pola emosi kanak-kanak, jenis
emosi yang secara normal dialami antara lain: cinta, sedih, gembira, cemas, takut
dan marah. Perbedaanya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi
dan derajatnya, serta pengendalian remaja terhadap emosi mereka. Adapun faktor-
faktor emosi antara lain : kematangan dan belajar serta kondisi-kondisi kehidupan.
Emosi mempengaruhi tingkah laku misalnya rasa takut menyebabkan seseorang
gemetar sulit bicara,membolos dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan pendidikan, guru dapat melakukan beberapa upaya dalam
pengembangan emos remaja misalnya : konsisten dalam pengelolaan kelas,
mendorong anak bersaing dengan diri sendiri, pengelolaan diskusi kelas yang
baik, mencoba memahami remaja dan membantu siswa untuk berprestasi.
Nilai-nilai kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
atau prinsip-prinsip hidup yang menjadi pegangan seseorang dalam hidupnya,
baik sebagai pribadi maupun sebagai warga negara. Sedangkan moral adalah
ajaran tentang baik, buruk perbuatan dan kelakuan serta ahlak. Sikap adalah
kesediaan bereaksi individu terhadap sesuatu hal. Pengenalan, penghayatan
terhadap nilai-nilai , berdasarkan moral yang dimiliki akan terbentuk sikap dan
diwujdkan dalam tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai yang di anut.
Tingkat perkembangan pasca konvensional harus dicapai oleh remaja.
Menjadi remaja berarti mengerti nilai-nilai dan dapat menjalankan dan
mengamalkannya. Orang tua dan orang penting lain di sekita remaja
mempengaruhi nilai, moral, dan sikap. Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
rangka pengembangan nilai, moral, dan sikap remaja adalah menciptakan
komunikasi disamping memberi informasi dan remaja diberi kesempatan unuk
berpartisipasi untuk aspek moral, serta menciptakan sistem lingkunga yang serasi
dan kondusif.

2.6.Bab 6: Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi,Pendidikan dan Karier, dan


Kehidupan keluarga
8
Kebutuhan seorang individu muncul karena pertumbuhan dan
perkembangan psiko fisisnya. Dorongan(motif) merupakan faktor utama
munculnya kebutuhan dan dorongan tersebut secara alami karena proses belajar
akan mendorong seseorang individu untuk bertingkah laku memenuhi
kebutuhannya. Dalam upaya memenuhi kebutuhannya seorang remaja banyak
mengahadapi masalah antara lain kondisi yang berbeda, norma yang berbeda,
kesulitan dalam menilai kemampuan dirinya dan kesulitan dalam penyesuaian diri
dengan berbagai kondisi masyarakat yang amat kompleks.Menjalani
perkembangan bagi remaja adalah melaksanakan tugas-tugas yaitu:
mempersiapkan dirinya untuk dapat diterima sebagai individu yang mampu
berdiri sendiri di dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat.
Mengembangkan program pendidikan dan pembinaan karier merupakan langkah
yang perlu ditempuh untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan pendidikan
dan karier. Program tersebut seperti : bimbigan karier, bimbingan pendidikan
dalam upaya mengarahkan siswa untuk menentukan jenis pendidikan,
memberikan latiha-latihan praktis terhadap siswa dengan berorientasi terhadap
kondisi (tuntutan ) lingkungan, dan penyusunan kurikulum yang komprehensif
dengan mengembangkan kurikulum muatan lokal.
Pendidikan tentang nilai kehidupan untuk mengenalkan norma kehidupan
sosial kemasyarakatan perlu dilakukan. Dalam hal ini perlu dilakukan pendidikan
praktis melalui organisasi pemuda, pertemuan dengan orang tua secara periodik,
dan pemantapan pendidikan agama baik di dalam maupun di luar sekolah.

2.7.Bab 7: Penyesuaian Diri Remaja


Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri,
maka penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan
perkembangan memerlukan proses yang cukup unik. Proses penyesuaian diri yang
tertuju pada pencapaian keharmonisan antara faktor internal dan eksternal anak
9
akan sering menimbulkan konflik,tekanan, frustasi, dan berbagai macam perilaku
untuk membebaskan diri dari ketegangan. Kondisi fisik,mental, dan emosional
dipengaruhi dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan
akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau salah. Selain fakotr
lingkungan, faktor psikologis, kematangan, kondisi fisik, dan kebudayaan juga
mempengaruhi proses penyesuaian diri.
Penyesuaian diri adalah suatu proses dari salah satu ciri pokok dari
kepribadian yang sehat mentalnya ialaha yang memiliki kemampuan untuk
mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri maupun
terhadap lingkungannya. Proses penyesuaian diri dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu : kondisi fisik, tingkatan perkembangan, dan kematangan, faktor
psikologis, lingkungan, dan kebudayaan. Tingkat penyesuaian diri dan
pertumbuhan/perkembangan remaja sangat tergantung pada sikap orang tua dan
kondisi lingkungan keluarga.karena orang tuala yang menghambat perkembangan
penyesuaian diri remaja.
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain mengemban fungsi pengajaran juga
memiliki tuga lain dimana guru guru akan membantu anak didik dalam
menghadapi kesulitan belajar. Guru bembimbing dan membantu anak didik yang
mempunyai masalah pribadi, maslah penyesuaian diri baik terhadap dirinya
maupun tuntutan sekolah. Untuk itu diharapakan guru-guru hendaknya dapat
bersikap yang lebih efektif, seperti adil, jujur, menyenangkan, penuh pengertian,
antusias, mampu mengontrol diri, humor, dan sebagainya sehingga para pserta
didik akan merasa senang dan aman bersama guru.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. PEMBAHASAN ISI BUKU

10
 Berdasarkan isi dari buku yang berjudul ”Perkembangan Peserta Didik”
oleh Prof.Dr.H.Sunarto berisi dan membahas tentang aspek-aspek
pertumbuhan dan perkembangan individu (anak didik), menguraikan
tentang jenis-jenis kebutuhan mengenai pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik, menjelaskan tentang penyebab perubahan diri setiap individu
dan menguraikan perkembangan individu (anak didik) serta di dalam
bukunya juga membahas tentang implikasi konsep perkembangan remaja
(anak didik) terhadap dunia pendidikan.
 Berdasarkan isi buku yang berjudul “ Perkembangan Peserta Didik” oleh
Dra.Kemali Syarih, M.Pd memuat isi yang sama dengan buku Prof.
Dr.H.Sunarto. namun di dalam buku ini terdapat sedikit perbedaan yaitu
memuat berbagai teori-teori mengenai Perkembangan Peserta Didik.

 Kedua buku tersebut memiliki pandangan yang berbeda namun, memiliki


cakupan tujuan yang sama. Dalam kedua isi buku tersebut membahas secara
rinci tentang perkembangan anak mulai lahir hingga masa remajanya. Dan
sama-sama menguraikan hal yang sama tentang segala aspek yang
mempengaruhi akan perkembangan seorang anak. Dengan kata lain kedua
buku ini memiliki isi yang hampir sama sehingga yang manapun diantara
keduanya di baca oleh pembaca memiliki maksud yang sama mengenai
perkembangan peserta didik.

3.2. KELEBIHAN BUKU


 Setelah saya membaca buku ini dari segi tampilan buku (sampul) sudah
menarik karena, Disertai dengan gambar. Karena tampilan buku dapat
mempengaruhi seseorang dalam membaca suatu buku.

11
 Dari isi setiap bab dalam buku ini memiliki hubungan sehingga saya dapat
memaknai kalimat yang di paparkan dalam isi buku tersebut.
 Buku ini juga memuat pendapat dari para ahli sehingga sangat membantu
saya dalam menambah wawasan saya tentang pendidikan.
 Buku ini sangat cocok untuk dibaca dan dipelajari oleh kalangan guru,
terkhususnya bagi para mahasiswa yang nantinya menjadi seorang pendidik.
Dimana dalam buku ini memuat banyak tentang bagaimana perubahan
karakteristik seorang anak, terkhusus anak didik. Dalam hal ini seorang
calon pendidik perlu memiliki pemahaman akan perkembangan anak didik
yang nanti akan diajarkan oleh para pendidik dan bagaimana cara untuk
mengatasi berbagai masalah anak didiknya, sehingga interaksi belajar antara
guru dengan anak didik dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
pendidikan.
 Buku ini memiliki berbagai manfaat dalam mendukung saya pada mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik sehingga mempermudah saya dalam
mengetahui perkembangan peserta didik dan menambah wawasan saya.

3.3. KEKURANGAN BUKU


 Setelah saya mengulas kembali buku ini ada terdapat kekurangan yaitu
penggunaan bahasanya bahasa berlebihan dimana sudah dibahas di kalimat
sebelumnya dibahas lagi di kalimat berikutnya
 Buku tersebut menguraikan pandangan mengenai perkembangan peserta
didik namun, tidak memberikan contoh mengenai pandangan tersebut.
Sehingga kurang membantu saya untuk lebih memahami akan pandangan
yang di maksudkan dalam isi buku tersebut.
BAB IV
PENUTUP

4.1 . KESIMPULAN
12
Perkembangan peserta didik adalah suatu proses perubahan setiap
individu(anak didik) yang dialami sejak individu tersebut lahir hingga menjadi
peserta didik. Dalam proses perubahan hidupnya terdapat berbagai masalah
sesuai tingkat perkembangannya baik dalam diri sendiri, lingkungan dan
pendidikannya. Oleh karena itu, diharapkan bagi para calon pendidik untuk
mengetahui akan bentuk dan hal apa saja yang menyangkut tentang
perkembangan peserta didik serta bagaimana cara menangani perubahan
karakteristik anak didik dalam proses pertumbuhan maupun perkembangan anak
dalam dunia persekolahannya. Sehingga akan tercipta relasi antara guru dan
peserta didik yang baik yang saling memahami dan mengerti, maka proses belajar
mengajar di kelas akan berjalan dengan baik.

4.2 REKOMENDASI
Buku ini sangat cocok untuk dimiliki dan dipelajari oleh para mahasiswa yang
bakal calon pendidik, karena buku ini dapat menunjang dan mendukung wawasan
mahasiswa mengenai Perkembangan Peserta Didik.

DAFTAR PUSTAKA

Sunarto,dkk.2010. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta :PT.RINEKA CIPTA

Syarif,Kemali.2013.Perkembangan Peserta Didik. Medan : Unimed Press


13
14

Anda mungkin juga menyukai