D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NIM : 7202444009
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
kasih karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas critical book mengenai “Perkembangan
Peserta Didik” ini. Saya juga berterima kasih kepada Ibu Dosen yang bersangkutan yang telah
Dalam tugas critical book ini saya memaparkan mengenai karakteristik dan perbedaan
kelebihan dan kekurangan buku perkembangan peserta didik serta hal-hal yang berkaitan
Saya menyadari bahwa buku ini masih ada kekurangan nya oleh sebab itu saya minta
maaf dan harap memaklumi apabila terdapat penjelasan dan dan hal-hal yang masih belum
sempurna. Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca nya.
Penulis
2
Daftar isi
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan 4
1.3 Manfaat 5
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan 13
5.2 Saran 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan dalam buku ini mengikaji pertumbuhan dan perkembangan manusia pada
umumnya secara garis besar dengan mengenal berbagai karakteristik-karakteristiknya.
Karena manusia disini adalah sebagai peserta didik. Juga diuraikan secara rinci tentang
pertumbuhan dan perkembangan remaja, dan hal yang berkaitan dengan remaja. Belajar di
tingkat sekolah dasar berkaitan dengan penguasaan alat-alat belajar. Pemenuhan tentang
ajaran umum bagi seorang anak yang memiliki kecakapan kusus atau bakat belum begitu
menonjol selama tahun-tahun permulaan sekolahnya, dibandingkan dengan tahun-tahun
selanjutnya. Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri, maka
penyesuaian diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan memerlukan
proses yang cukup unik.
1.2 Tujuan
1. Memenuhi tugas wajib mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
4
2. Membandingkan isi dari dua buku perkembangan peserta didik yang berlainan
1.3 Manfaat
1. Menambah wawasan pembaca tentang perkembangan peserta didik
2. Menambah pengetahuan penyusun dan pembaca tentang critical book report
ISBN : 978-979-518-826-1
Dimensibuku : 20,5 cm x 14 cm
Buku Pembanding
Judul : PerkembanganPesertaDidik
Penulis : KemaliSyarif
ISBN : 978-602-7938-39-7
5
Dimensi buku : 18 x 25 cm
BAB II
ISI BUKU
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik yang
diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik keturunan
yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial
psikologis. Namun kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan dikerjakan
seseorang atau apa yang dirasakan oleh seorang anak, remaja, dewasa, merupakan hasil dari
perpaduan antara apa yang ada diantara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan pengaruh
lingkungan. Misalnya seorang anak mungkin memulai pendidikan formalnya ditingkat taman
kanak-kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah mungkin tertunda
samapai ia berusia 5 atau 6 tahun. Tanpa mempedulikan berapa umur seorang anak,
karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya kesekolah akhirnya terbentuk
oleh pengaruh lingkungan dan hal itu tampaknya mempunyai pengaruh penting terhadap
keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan hidupnya di kelak kemudian.
Ada 6 jenis perbedaan individu yaitu yang pertama, perbedaan kognitif, yaitu
kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya ia
mampu menguasai sesuatu yang diketahui dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi
dan pengetahuan iti di organisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya. Yang kedua
perbedaan individual dalam kecakapan bahasa yang artinya kemampuan seseorang
menyatakan bua pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna,
logis dan sistematis. Yang ketiga, perbedaan dalam kecakapan motorik yang artinya
kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat
untuk melakukan kegiatan. Yang keempat, perbedaan dalam latar belakang artinya perbedaan
latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat nenperlancar atau menghambat
prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan pelajaran. Yang kelima,
perbedaan dalam bakat yang artinya kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir apabila ia
6
mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat. Yang keenam, perbedaan dalam
kesiapan belajar yang artinya kurang mengembangkan potensi dalam pembelajaran yang
meliputi perbedaan sosial ekonomi dan sosio kultural. Selain itu,
dalam bab satu juga dijelaskan bahwa ada aspek-aspek pertumbuhan dan
perkembangan individu seperti, pertumbuhan fisik, intelek,, emosi, sosial, bahasa, bakat
khusus, dan sikap, nilai, dan moral.
Dalam bab dua dijelaskan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan remaja.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran
dan stuktur biologis. Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran
kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan
akan mencakup perubahan yang makin sempurna tentang sistem jaringan saraf dan
perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik. Sedangkan pertumbuhan
jasmani berakar pada organisme yang selalu berproses untuk menjadi . pertumbuhan
jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur berat, panjang, ukuran lingkaran pinggang nya
dan lain-lain.
Dalam bab tiga dijelaskan mengenai pertumbuhan fisik. Pertumbuhan fisik merupakan
perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan
renaja. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan fisik yaitu:
Dalam bab empat dijelaskan mengenai perkembangan intelek, sosial, dan bahasa. Intelek
merupakan kecakapan mental, yang menggambarkan kemampuan berpikir. Kemampuan
berpikir berpengaruh terhadap tingkah laku. Seseorang yang berkemampuan berpikir tinggi
akan cekatan dan cepat dalam bertindak, terutama dalam menghadapi permasalahan. Hal ini
akan berakibat pada pembentukan sikap mandiri. Sebaliknya seseorang yang berkemampuan
7
berpikir kurang akan lebih bersikap tergantung.
Dalam bab lima dijelaskan mengenai perkembangan afektif. Emosi merupakan warna
efektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. Pola emosi remaja sama
dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis emosi yang secara normal dialami antara lain:
cinta, gembira, marah, takut, cemas dan sedih. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
emosi antara lain: kematangan dan belajar serta kondisi-kondisi kehidupan atau kultur. Emosi
mempengaruhi tingkah laku, misalnya rasa takut menyebabkan seseorang gemetar, sulit
berbicara, membolos dan sebaginya. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan,
guru dapat melakukan beberapa upaya dalam pengembangan emosi remaja misalnya,
konsisten dalam pengelolaan kelas, mendorong anak bersaing dengan diri sendiri,
pengelolaan diskusi kelas yang baik, mencoba memahami remaja, dan membantu siswa untuk
berprestasi.
Dalam bab enam dijelaskan mengenai tugas perkembangan kehidupan pribadi,
pendidikan dan karier dan kehidupan berkeluarga. Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut
laki-laki berbeda dengan wanita, baik mengenai tugas dalam perkembangan fisik maupun
dalam perkembangan psikofisis. Remaja laki-laki berupaya untuk mencapai posisi prestasi
akademik dan atletik , sebaliknya bagi remaja wanita berupaya untuk menjadi seorang wanita
yang baik. Upaya menjadi wanita yang baik itu diartikan sebagai wanita yang dikenal baik di
mata laki-laki, sebagaimana diharapkan oleh laki-laki. Wanita perlu menjadi gadis yang
manis tidk terelalu hevat dalam bidng akademik, tidak terlalu banyak bicara dalam kelas,
tetapi harus menjadi wanita yang sportif di hadaoan laki-laki.
Dalam bab tujuh dijelaskan mengenai penyesuaian diri remaja. Penyesuaian diri
remaja dapat diartikan sebagai kpnformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar
atau prinsip. Seperti kita ketahui bahwa penyesuaian yang sempurna tidak pernah tercapai .
penyesuaian yang sempurna terjadai jika manusia/individu selalu dalam keadaan seimbang
antara dirinya dengan lingkungannya dimana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi
dan dimana semua fungsi organism/individu berjalan normal. Terdapat 2 karakteristik
penyesuaian diri, yaitu penyesuaian diri secara positif yaitu tidak ada ketegangan secara
emosional, tidak terjadi prustasi, menggunakan pertimbangan rasional, realistic dan objektif.
8
Sedangkan penyesuaian diri yang salah atau negative antara lain berupa reaksi bertahan,
menyerang dan melarikan diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain:
kondisi jasmaniah, perkembangan dan kematangan, lingkungan, kebudayaan dan agama.
BAB III
PEMBAHASAN
9
perubahan- perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat
sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini
meliputi dua faktor yakni kematangan dan pengalaman.
Menurut Furter (1965) kehidupan moral merupakan problematik yang pokok dalam
masa remaja. Maka perlu kiranya untuk meninjau perkembangan moralitas ini mulai dari
waktu anak dilahirkan, untuk dapat memahami mengapa justru pada masa remaja hal tersebut
menduduki tempat yang sangat penting. Menurut Kohlberg, faktor kebudayaan
mempengaruhi perkembangan moral, terdapat berbagai rangsangan yang diterima oleh anak-
anak dan ini mempengaruhi tempo perkembangan moral.
Buku ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif, karena isi buku ini
menjelaskan atau mendeskripsikan materi-materi sehingga dikatakan sebagai metode kualitatif
dan di dalam buku ini juga terdapat angka-angka serta tabel-tabel yang mendukung penjelasan
10
materi sehingga dikatakan sebagai metode kuantitatif.
Dalam buku ini berbeda pembahasannya dengan buku perkembangan peserta didik
oleh Kemali Syarif. Yaitu dapat kita lihat perbedaannyan pada implikasi tugas-tugas
perkembangan remaja bagi pendidikan. Dalam buku perkembangan peserta didik oleh Prof.
Dr. H. Sunarto implikasi tugas-tugas perkembangan remaja dalam penyelenggaraan
pendidikan yaitu yang pertama pendidikan yang berlaku di Indonesia baik pendidikan yang
diselenggarakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah pada umumnya diselenggarakan
dalam bentuk klasikal artinya memberlakukan sama semua tindakan pendidikan kepada
semua remaja yang tergabung di dalam kelas sekalipun massing-masing di antara mereka
sangat berbeda-beda. Yang kedua, beberapa usaha yang perlu dilakukan di dalam
penyelenggaraan pendidikan, sehubungan dengan minat dan kemampuan remaja yang
dikaitkan terhadap cita-cita. Yang ketiga, keberhasilan dalam memilih pasangan hidup untuk
membentuk keluarga banyak ditentukan oleh pengalaman dan penyelesaian tugas-tugas
perkembangan masa-masa sebelumnya. Yang keempat, pendidikan tentang nilai kehidupan
untuk mengenalkan norma kehidupan sosial kemasyarakatan perlu dilakukan.
11
diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang bervariasi. Yang keempat, yaitu pembrian
bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan
keinginannya sesuai dengan system kemasyarakatan yang dianutnya dan embantu siswa
mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan.
KELEBIHAN :
Buku ini sangat menarik minat pembaca karena buku ini mudah dimengerti.
Penjelasan pokok masalah dan penjelasan materi dalam buku sudah lengkap.
KELEMAHAN :
Tidak ada gambar-gambar dalam buku ini, sehingga kurang menarik untuk dibaca.
Tidak terdapat bagan, ataupun diagram yang dapat memperjelas pembahasan dan
12
mudah diketahui secara langsung dan singkat tanpa membaca lagi isi kalimat.
13
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap individu memiliki cirri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik
yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik
keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor
sosial psikologis. Namun kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan
dikerjakan seseorang atau apa yang dirasakan oleh seorang anak, remaja, dewasa, merupakan
hasil dari perpaduan antara apa yang ada diantara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan
pengaruh lingkungan. Misalnya seorang anak mungkin memulai pendidikan formalnya
ditingkat taman kanak-kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah
mungkin tertunda samapai ia berusia 5 atau 6 tahun. Tanpa mempedulikan berapa umur
seorang anak, karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya kesekolah
akhirnya terbentuk oleh pengaruh lingkungan dan hal itu tampaknya mempunyai pengaruh
penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa perkembangan hidupnya di kelak
kemudian. Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan
jiwa remaja. Guru hendaknya dapat bersikap lebih efektif, seperti adail, jujur, menyenngkan,
penuh pengertian, antusias, maupun mengontrol diri, humor dan sebagainya.
Saran
Sebaiknya buku ini dilengkapi dengan glosarium, sehingga ketika ada kata-kata yang
tidak kita ketahui, kita bias mencari arti tersebut di glosarium tersebut. Kemudian, buku ini
harusnya diberi gambar-gambar yang unik, tetapi gambarnya yang berhubungan dengan
perkembangan peserta didik, sehingga pembaca tidak bosan dalam membaca buku ini. Buku
ini juga tidak mencantumkan lampiran-lampiran atau bagan-bagan, seharusnya lampiran-
lampiran atau bagan-bagan tersebut dibuat di dalam buku ini, supaya pembaca langsung
mengetahui tanpa harus membaca secara keseluruhan isi buku. Selain itu, cover buku atau
sampul buku seharusnya dibuat lebih menarik lagi, supaya banyak yang ingin membaca buku
ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
13