Disusun Oleh :
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
1
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-
Nya,sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini.Critical Book Report ini
telah kami susun dengan sebaik - baiknya dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan Critical Book Report. Terlepas dari
semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Critical BookReport.Akhir kata kami berharap semoga Critical Book Report ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
2
Daftar Isi
Cover.............................................................................................................1
Kata Pengantar..............................................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................................3
BAB I Pendahuluan....................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................4
1.2 Tujuan..................................................................................................4
1.3 Manfaat CBR......................................................................................4
BAB II Isi....................................................................................................5
2.1 Identitas Buku.....................................................................................5
2.2 Ringkasan Buku..................................................................................5
BAB IV Penutup.......................................................................................12
4.1 Kesimpulan........................................................................................12
4.2 Saran..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
C. Manfaat
4
BAB II
ISI
Buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono ini memiliki tujuh bab
dengan ringkasan sebagai berikut ini:
Individu adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi utuh, pilah, tunggal, dan khas. Ia
sebagai subjek yang merupakan satu kesatuan psiko-fisik dengan berbagai kemampuanya
untuk berhubungan dengan lingkungan, dengan sesama, dan dengan tuhan yang
menciptakannya. Manusia terus menerus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan
psikis. Pertumbuhan perkembangan tersebut dialami semenjak manusia masih dalam
kandungan.
Kelahiran merupakan satu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, yang ditandai setiap organ
atau bagian tubuh telah mampu berfungsi. Pertumbuhan dan perkembangan manusia
dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain keturunan, sosial ekonomi, sosial kulturasi,
kesehatan, dan latar belakang kehidupan keluarga.
Pertumbuhan fisik lebih lanjut berlangsung sejak bayi lahir, dan masing-masing organ
mencapai tingkat kematangan dan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Kematangan
pertumbuhan fisik yang ditandai oleh berfungsinya masing-masing organ, berpengaruh
5
terhadap perkembangan non fisik, seperti berfikir, bahasa, sosial, emosi, dan pengelaman
terhadap nilai, norma dan moral.
Pertumbuhan fisik di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor nutrisi yang telah
terasa sejak bayi belum lahir dan sesudah lahir, faktor perawatan yang menyangkut
perawatan fisik maupun psikis seperti kasih sayang atau cinta kasih.
Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai
fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan
merupakan perubahan fungsional yang dipengaruhi oleh pencapaian tungkat kematangan
fisik.
Proses pertumbuhan di tandai oleh perubahan menuju kesempurnaan struktur dan bentuk
tubuh secara ideal. Perubahan-perubahan yang dimaksud dapat berbentuk perubahan ukuran
dan perbandingan, penggantian hal-hal yang lama dan memperoleh yang baru untuk lebih
dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Secara keseluruhan akan menentukan
perbandingan ideal tentang struktur tubuh manusia.
Proses pertumbuhan pada saatnya akan mencapai tingkat kematangan dan dengan demikian
akan berpengaruh terhadap perkembangan sosio-psikologis, seperti kemampuan berfikir,
kemampuan berbahasa, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan mengendalikan emosi.
Semua proses pertumbuhan dan perkembanagn akan berjalan dengan irama dan ritme yang
teratur, sehingga dapat diidentifikasi menurut dan mengikuti hukum-hukum pertumbuhan dan
perkembangan yang dapat dipercaya .
Hukum pertumbuhan antara lain adalah hukum ceppholocoudal yang artinya pertumbuhan
fisik dimulai dari kepala ke arah kaki dan hukumProximodistal yang artinya pertumbuhan
fisikberpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Hukum perkembangan menyatakan bahwa perkembanagan ke maupuan sosio-psikologi
berawal dari hal-hal yang umum menuju ke hal-hal yang khusus. Perkembangan secara
keseluruhan mengikuti periodisasi yang teratur, yang dari masa pre-natal, masa bayi, masa
anak-anak, masa anak sekolah, remaja, dewasa, dan masa tua. Penahapan perkembangan ini
mengikuti tahap perkembangan kemampuan kemampuan fungsi fisik.
Masa remaja dalah masa yang khusus, penuh gejolak karena pada pertumbuhan fisik terjadi
ketidak seimbangan. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan berfikir, bahasa, emosi, dan
sosial anak. Gejala onani atau masturbasi timbul karena rangsangan kematangan seksual dan
dorongan untuk mendapatkan kepuasan, yang di lain pihak merupakan tindakan untuk
menghindari larangan norma sosial dan hukum.
Makna remaja banyak diartikan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, baik hukum, ahli
psikologi, maupun pandangan masyarakat yang mengaitkan dengan sistem budayanya.
Secara umum anak dikaitkan mencapai masa remaja ditandai oleh kematangan fungsi seksual
(pada wanita setiap bulan mengeluarkan sel telur dari indung telurnya dan bagi para pria
setiap kali mimpi/mengeluarkan air mani) dan muncul tanda-tanda kelamin skunder.
Kebutuhan dibedakan atas kebutuhan primer dan kebutuhan skunder. Menurut Freud,
dorongan yang paling menetukan munculnya kebutuhan adalah dorongan seksual, sehingga
setiap dorongan untuk bertingkah laku senantiasa ada kaitannya dengan upaya untuk
6
mencapai kenikmatan atau kepuasan seksual. Menurut Erickson dorongan primer itu pada
dasarnya berkaitan dengan kepentingan bersosialisasi pandangan Erickson ini sejalan dengan
pandangan Rogers. Kebutuhan normatif adalah sejenis kebutuhan yang berkaitan dengan
kebutuhan mengembangkan diri yang disesuaikan dengan kondisi kehidupan sekarang dan
dimasa depan.
Prilaku manusia disebabkan oleh dorong-dorong atau motif. Motif inilah yang mendorong
individu sehingga muncul berbagai kebutuhan mislanya kebutuhan untuk mempertahankan
diri dan kebutuhan untuk mengembangkan diri. Kebutuhan untuk berfasilitas dengan sesama
dan kebutuhan untuk berpartisipasi merupakan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia setelah
mencapai jenjang remaja. Hal ini sejalan dengan pandapat Rogers dan Erickson.
Remaja yang memperhatikan kelompok sebaya perlu mendapatkan perhatian dari para
pendidik dalam proses pendidikan. Kegiatan seperti dorongan untuk belajar kelompok,
pembentukan kelompok olah raga, kegiatan pramkuka, dan pembiasaan hidup sehat perlu
dikembangkan. Di sekolah, kegiatan kokurikule dan ekstrakulikuler perlu diselenggarakan
secara terprogram.
7
BAB IV : PERKEMBANGAN INTELEK, SOSIAL, DAN BAHASA
8
maupun sebagai warga negara. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik, buruk perbuatan
dan kelakuan, akhlak dan sebagainya. Sikap adalah kesediaan bereaksi individu terhadap
sesuatu hal. Ketertarikan antara lain, moral dan sikap tampak dalam pengalaman nilai-nilai.
Pengenalan, penghayatan terhadap nilai-nilai, berdasarkan moral yang dimiliki akan
terbentuk sikap dan diwujudkan dalam tingkah laku yang mencerminkan nilai-nilai yang
dianut.
Tingkat perkembangan pasca-konvensionalharus dicapai oleh remaja. Menjadi remaja berarti
mngerti nilai-nilai, yang berarti tidak memperoleh pengertian saja tetapi juga dapat
menjalankanya/mengamalkannya. Orang tua dalah penting lain disekitar remaja
mempengaruhi perkembangan nilai, moral, dan sikap. Menurut Kohlberg, di samping
interaksi sosial, faktor anak ikut berperan dalam perkembangan moral. Terjadi perbedaan
individual dalam perkembangan nilai, moral, dan sikap, sesuai dengan umur, faktor
kebudayaan, dan tingkat pemahamannya.
BAB VI : Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier, dan Kehidupan
Berkeluarga
9
BAB VII : Penyesuaian Diri Remaja
Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri, maka penyesuain
diri terhadap lingkungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan memerlukan proses yang
cukup unik. Penyesuaian diri dapat diartikan adaptasi, konformitas, penguasaan, dan
kematangan emosional. Proses penyesuaian diri tertuju pada pencapaian keharmonisan antara
konflik internal dan eksternal anak sering menimbulkan konflik, tekanan, frustasi, dan
berbagai macam prilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.2. KELEBIHAN
"Critical Book Report [CBR] Pengembangan Peserta Didik"
Buku Perkembangan Peserta Didik karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung
Hartono ini mempunyai kelebihan diantaranya sebagai berikut :
• Materi dijelaskan dengan sangat mendetail hingga sampai ke penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari sehingga isi buku dapat dipahami dengan mudah.
• Setiap penyajian materi, dimuat indicator pencapaian yang dapat memicu semangat
pembaca untuk ingin membaca lebih banyak lagi tentang isi buku.
• Memuat rangkuman atau ringkasan isi disetiap akhir bab sehingga mempermudah pembaca
untuk memahami inti dari setiap bab.
3.3. KELEMAHAN
• Materi yang disajikan masih kurang luas yang dibuktikan dengan isi buku yang hanya
memuat tujuh bab saja.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1). Setelah membandingkan isi dari buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B.Agung
Hartono dengan buku karya Dra. Kemali Syarif, M.Pd, ternyata pembahasan materi pada
buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono disajikan lebih mendalam
atau mendetail dibandingkan dengan buku karya Dra. Kemali Syarif, M.Pd.
2). Buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B.Agung Hartono ini mempuyai banyak
kelebihan baik dari segi sistematika penulisannya, kedalaman materi maupun kejelasan isi
buku. Namun disisi lain, buku buku ini memiliki kelemahan dari segi keluasan materi yang
disajikan dimana buku karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B.Agung Hartono ini hanya
memuat tujuh bab saja.
4.2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Agoes. 2013. Kontrol Sosial dan Pengendalian Sosial, (Online), dalam
http://agoes.blog.fisip.uns.ac.id/2013/07/29/kontrol-sosial-atau-pengendalian-sosial, diakses
29 July 2013 Ali, M. & Asrori. 2008. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta; Bumi Aksara Effendy, Onong Uchajana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung; Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Gunarsa, Singgih. 1990. Dasar & Teori
Perkembangan Anak. Jakarta; PT BPK Gunung mulia Harmoko. 2013. Asuhan Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta; Pustaka Pelajar Hurlock, Elizabeth. 2006. Psikologi Perkembangan,
Jakarta: Erlangga Husain, Ilmaddin. 2013. Kepekaan Sosial itu Penting, (Online), dalam
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/03/kepekaan-sosial-itu-penting-530503.html, diakses
03 February 2013 Lestari, S. 2013. Psikologi Remaja, Penanaman Nilai dan Penanganan
Konflik dalam keluarga. Jakarta; Kencana Muhlisin, Abi. 2013. Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta; Gosyen Publishing Permata, S. I. 2011. Hubungan Antara Keberfungsian
Keluarga dengan Kematangan Emosi Remaja Laki-Laki. Skripsi. USU Sarwono, Sarlito W.
1991. Psikologi Remaja. Jakarta; Rajawali Press 58 Septiyani, A & Sukarti. 2007. Hubungan
Antara Persepsi Remaja Awal Terhadap Peran Ayah Dalam keluarga dengan Keterampilan
Sosial. Naskah disajikan pada Seminar Nasional diselenggarakan Universitas Islam
Indonesia,Yogyakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung; Alfabeta Sunarto,Prof. Dr. H.dan Dra.Ny.B. Agung Hartono,1999.Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta : PT.Rineka Cipta Wahyuningsih, S. 2009. Hambatan dan Kegagalan
Komunikasi antara Orang Tua dan Anak, (Online), dalam
http://naningunijoyo.blogspot.com/2009/06/hambatan-dankegagalan-komunikasi.html,
diakses 07 Juni 2009
13