Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


PESERTA DIDIK
Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu: Muhammad Hijrah M. Saway. M. Pd.

:Disusun oleh

)2021.03.020( R.M. Hikam Usman Ma’mun

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH
CICALENGKA – BANDUNG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyesaikan tugas makalah yang berjudul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik” ini dengan
tepat waktu
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik pada program studi Manajemen Pendidikan
Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
mengenai makalah bagi para pembaca dan juga kami selaku penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kedapa ibu dosen pada mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 20 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.....................................................................................................................2
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................... 2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan......................................................................... 3
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik.....................................4
C. Beberapa Aliran Yang Berhubungan Dengan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Siswa.................................................................................................................... 11
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
A. KESIMPULAN....................................................................................................................... 14
B. SARAN..................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup.
Perkembanga individu merupakan pola gerakan atau perubahan yang secara dinamis dimuali
dari perubahan atau konsepsi dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia yang
terjadi akibat dari kematangan dan pengalaman (hurlcock, 1991; Rice, 2002). Studi mengenai
perkembangan seseorang tidak lagi seperti dahulu yang berhenti pada waktu seseorang
mencapai kedewasaanya, melainkan berjalan terus menerus dan mulai orang itu konsepsi
himgga orang itu mati. Pembentukan pada masa dini ini akan bersifat tetap dan
mempengaruhi sifat penyesuaian fisik, psikologi, dan sosial pada masa-masa yang kemudian.

Hal ini pula menyebabkan mengapa perlakuan tehadao anak pada masa dini harus
sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi kepada penyesuaian sosial dan penyesuaian
yang baik pada masa yangakan datang. Dalam proses ini banyak yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor tertentu yaitu, pendidikan, pergaulan, lingkungan, keluarga dan lainnya.
Misalnya kita setiap hari banyak menemui orang-orang, yang baik atau aktif,yang satu
terbilang nakal. Oleh karena itu, itu perlu kita ketahui faktor-faktor apa saja yang dominan
pengaruhnya dalam perkembangan peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan peserta didik?

2. Mengetahui aliran yang berhubungan dengan faktor-faktor perkembangan peserta


didik?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahuai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik.

2. Mengetahui aliran apa saja yang berhubungan dengan faktor-faktor perkembangan


peserta didik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Dalam pengkajian Perkembangan individu ini ada dua istilah yang sering muncul pertama
perkembangan (development) dan kedua adalah pertumbuhan (growth). Istilah perkembangan
dititik beratkan pada aspek-aspek yang bersifat psikis(kualitatif), sedangkan pertumbuhan
dipakai untuk perubahan-perubahan yang bersifat fisik(kuantitatif). Antara fisik dan psikis ini
saling berkaitan dalam menelaah kehidupan manusia (Desmitha, 2012)

Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang
bersifat progresif dan terus menerus. Untuk mempermudah pemahaman terhadap dua istilah
tersebut, perlu disepakati dahulu apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan apa pengertian
perkembangan serta hubungan dari keduanya.

Perkembangan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu pada
jumlah, besar, serta luas yang bersifsat kongkret yang biasanya menyangkut ukuran dan
struktur biologis. Pertumbuhsn merupakan perubahan yang secara fisiologis sebagai hasil dari
proses kematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan
waktu tertentu. Hasil dari pertumbuhan berupa bertumbuhnya ukuran kuantitatif dari fisik,
seperti tinggi dan berat badan, kekuatan, ataupun proporsi sehingga secara ringkas
pertumbuhan dan kematangan fisik yang menyangkut perubahan ukuran atau perbandingan.

Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi
organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut sehingga penekanan arti
perkenbangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada
kemampuan organ psiologis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan
manusia, sedangkan proses pertumbuhan seringkali berhenti jika sesorang telah mencapai
kematangan fisik.

Pertumbuhan dan perkembangan kadang-kadang masih kabur pengertiannya dam susah


dibedakan. Biasanya istilah-istilah itu digunakan untuk menjelaskan adanya perubahan yang
bersifat progresif namun sifatnya berbeda.

Secara rinci, perbedaan antara pertumbuhsn dsn perkembangan adalah:

a. Pertumbuhan (Growth); cenderung lebuh bersifat kuantitatif dan berkaitan dengan aspek
fisik.

3
Contoh : ukuran berat dan tinggi badan, ukuran dimensi sel tubuh, umur tulamg yang bisa
diukur.

b. Perkembangan (Deveploment); cenderung lebih bersifat kualitatif, berkaitan dengan


pematangan fungsi organ individu.

Contoh:

1. Beratambahnya kemampuan dalm stuktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa, emosi,
intelektual,dan prilaku.

2. Perkembangan priode bayi sampai anak. Kita melihat bahwa bayi yang lebih
kompleks dalam hasil pertumbuhan, tetapi disini juga terdapat perubahan struktur
dan bentuk.. jadi, bentuk bayi tidak sama dengan anak(bentuknya bukan bentuk bayi
dalam ukuran besar). Untuk perubahan strukturnya yaitu secara berproses melalui
kematangan dan belajar, tangan anak sudah bisa digunakan untuk makan sendiri.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik


Kajian medik dan psikologi perkembangan menunjukkan bahwa disamping dipengaruhi
oleh faktor bawaan, kualitas individu juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain,
seperti faktor lingkungan yang tidak lepas dari pengaruh faktor psikososial. Baik faktor
bawaan atau sering juga disebut faktor keturununan dan faktor lingkungan. Kedua faktor ini
berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan
yang disebut dengan istilah differences. Berdasarkan hal ini, masing-masing individu
memiliki keunikan atau ciri khas sendiri baik dalam gejala jiwa meliputi asapek koognitif,
efektf dan psikomotorik yang terlihat dalam kemampuan berfikir, merasakan sesuatu, serta
sikap dan prilakunyan sehari-hari. Dalam melihat atau menyikapi perbedaan tersebut,
hendaknya pendidik menyadari bahwa tidak individu dapat perlakuan yang sama. Masing-
masing individu memiliki ke khasan sendiri, sehingga pendakatan yang sifatnya personal
maupun instutional tentu berbeda.

Untuk lebih jelasnya, faktor-faktor yamg dapat mempengaruhi perkembangan imdividu


adalah sebagai berikut:

1. Faktor internal

a. Faktor genetika (hereditas)

4
Gen adalah subtansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi
sifat dan ciri mahluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit,dan sebagainya.
Sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.

Hereditas merupakan "totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak, atau segala potensi baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi
sebagai pewarisnya dari pihak orang tua mealui gen-gen.

Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang
menentukan pola pertemuan pola pertumbuhan dan perkembangan karena juga dipengaruhi
oleh faktor lainnya

b. Faktor fisiologis

faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik


individu. Faktor fisiologis yang mempengaruhi perkembangan peserta didik diantaranya
adalah:

1) Tubuh dan warna kulit.

Tubuh merupakan bagian dari pertumbuhan dan perkembangan seseorang yang tidak bisa
disamakan dengan yang lainnya, begitupun dengan warna kulit seseorang. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan seseorang sesuai dengan tahap perkembangannya.

2) Faktor gizi atau asupan makanan

Kesehatan individu sangat tergantung pada pemberian gizi yang baik dan seimbang. Hal
ini merupakan faktor yang sangat penting dalam merangsang tumbuh kembangnya individu
dan merang sang perkembangan otak dan sistem syaraf yang merupakan bagian paling
penting dalam menentukan tumbuh kembangnya individu.

3) Cacat dan penyakit kondisi individu yang cacat atau mempunyai penyakit tertentu, tentu
saja akan berpengaruh terhadap perkembangan anak. Pengaruh yang diberikan tidak
hanya pada fisik saja,melainkan juga secara psikologis. Cacat atau penyakit banyak
disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

a) Pengaruh genetik

b) Ibu yang kurang gizi saat mengandung

c) Obat-obatan dan alkohol

d) Radiasi

5
e) Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan

f) Keadaan emosi ibu pada saat hamil

c. Faktor psikologis

Kondisi fisik dan psikis sangat berkaitan. Kondisi fisik yang tidak sempurna atau cacat
juga berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya. Begitupun dengan
ketidak mampuan intelektual yang luas sebelumnya dapat dapat disebabkan karena kerusakan
sistem syaraf, kerusakam otak atau mengalami retardasi mental.

Dalam hal kejiwaan, kapasitas mental, emosi, dan intelegensi setiap orang itu
berbeda.kemampuan berfikir mempengaryhu banyak hal, seperti kemampuan belajar,
memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak berkemampuan intelektual tinggi, kemampuan
berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan
keberhasilan dan kecerdasan dalam perkembangan sosial anak.

Beberaoa faktor psikologi yang utama mempengaruhi perkembangan siswa, hormone,


intelegensi, motivasi, sikap, dan bakat.

1) Hormon

Hormon merupakan zat yang berfungsi mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh.
Meskipun kadarnya sedikit, hormone memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh. Hormone akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada mahluk hidup beragam jenisnya

2) Kecerdasan /intelegasi siswa

Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi


rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan
demikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga
organorgan tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak
merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu sendiri
sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh aktivitas manusia.
Pemahaman tentang tingkat kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orangtua dan guru atau
pihak-pihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Sehingga dapat diketahui anak didik berada pada tingkat kecerdasan yang mana, amat
superior, superior, ratarata, atau mungkin lemah mental. Informasi tentang taraf kecerdasan
seseorang merupakan hal yang sangat berharga untuk memprediksi kemampuan belajar

6
seseorang. Pemahaman terhadap tingkat kecerdasan peserta didik akan membantu
mengarahkan dan merencanakan bantuan yang akan diberikan kepada siswa.

3) Seks

Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas yang nyata kelihatan
adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-lakilebih besar
dari perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat pula
dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak perempuan pada umumnya
lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu atau dua tahun lebih awal dan
pisiknya juga tampak lebih cepat besar dari pada anak lakilaki. Hal ini jelas pada anak umur
9 sampai 12 tahun

4) Motivasi

Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa inginn melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi
mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi juga diartikan sebagai
pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku
seseorang. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh
untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa
jadi juga telah menjadi kebutuhannya.

5) Sikap

Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya.
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi
atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Sutirna, 2003). Sikap siswa dalam belajar
dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan guru, pelajaran,
atau lingkungan sekitarnya. Dan untuk mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam
belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan bertanggung
jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Dengan profesionalitas, seorang guru akan berusaha
memberikan yang terbaik bagi siswanya; berusaha mengembangkan kepribadian sebagai
seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha untuk menyajikan
pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat

7
mengikuti pelajaran dengan senang dan tidak menjemukan; meyakinkan siswa bahwa bidang
studi yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.

6) Bakat

Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses perkembangan adalah bakat. Secara
umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Sutirna, 2013). Berkaitan dengan
belajar, Slavin (Sutirna,2013) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang
dimiliki seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan
seseorangyang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses belajar
seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka
bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kernungkinan besar ia akan berhasil.

Pada dasarnya, setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk mencapai prestasi
belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu, bakat juga diartikan
sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya
pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan lebih mudah
menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya,
siswa yang berbakat di bidang bahasa akan lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa lain
selain bahasanya sendiri.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan hal – hal yang datang atau ada di luar diri siswa/peserta didik
yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa
tersebut dengan lingkungan. faktor eksternal yang memengaruhi perkembangan dapat
digolongkanmenjadi 7 macam yaitu: faktor biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif,
religious dan lingkungan.

a. Faktor Biologis

Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan dengan keperluan
primer seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini wujudnya berupa pengaruh yang
datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah.

b. Faktor Physis

Faktor ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, sanitasi atau
kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan

8
hunian (Soetjiningsih, 1998). Semua kondisi di atas sangat mempengaruhi bagaimana
individu dapat menjalankan proses kehidupannya. Sebagai contoh, kondisi daerah yang tidak
aman karena adanya pertikaian dapat menyebabkan tekanan tersendiri bagi individu dan
proses imitasi atau peniruan perilaku kekerasan yang dapat berpengaruh dalam pola perilaku
individu. Sementara itu kondisi yang jelek pada faktor cuaca, kurangnya sanitasi atau
kebersihan lingkungan, keadaan rumah yang tidak menunjang hidup sehat, serta keadaan
geografis yang sulit, misalnya karena di daerah terpencil yang jauh dari informasi, sulit
dijangkau, serta rawan akan bencana alam, selain dapat mempengaruhi tekanan psikis juga
mempengaruhi faktor kesehatan karena pengobatan yang sulit didapatkan. Semua ini jelas
membawa dampak masing–masing terhadap perkembangan anak–anak yang lahir dan
dibesarkan disana. Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu
mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain,
memerlukan kematangan intelektual dan emosional.

c. Faktor Ekonomis/Status Sosial Ekonomi

Dalam proses perkembanganya, betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti


memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk membeli
peralatan sekolah yang dibutuhkan oleh siswa. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh
kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat
akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang
dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung
dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma
yang berlaku di dalam keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak
memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan
dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan
ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu
mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat
berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka
akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.

d. Faktor Cultural

Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat yang
masing–masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini
jelas berpengaruh terhadap perkembangan anak–anak.

9
e. Faktor Edukatif

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang mempunyai pengaruh terhadap


perkembangan anak manusia terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu
yang normatif, yang memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan
bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan
kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepadapeserta
didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah). Kepada peserta didik bukan saja
dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma
kehidupan bangsa(nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk
perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Faktor pendidikan ini relatif paling besar
pengaruhnya dibandingkan dengan faktor yang lain.

f. Faktor Religious

Sebagai contoh seorang anak yang hidup dilingkungan yang kental dengan suasana
religius, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak lain yang tidak berada dalam lingkungan
religi yang kental, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih–lebih yang memang tidak
beragama sama sekali, ini adalah persoalan perkembangan pula, menyangkut proses
terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang
mempengaruhinya karena pondasi agama merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh dan berperan penting sebagai media kontrol dalam perkembangan peserta didik.

g. Faktor Lingkungan

1) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa


akan memengaruhi perkembangan anak. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak telantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling
tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat
belajar yang kebetulan belum dimilikinya.

2) Lingkungan sosial keluarga. Linkungan ini sangat memengaruhi kegiatan perkembangan


belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua,demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapatmemberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.
Hubungan antara anggota keluarga, orang tua,anak, kakak, atauadik,.yang harmonis akan
membantu siswa melakukan aktivitas belajar yang baik.

10
3) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengarahui proses perkembangan belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah, maka
dari itu para pendidik, orang tua, dan guru perlu memperhatikan dan memahami bakat
yang dimiliki oleh anaknya atau peserta didiknya, antara lain dengan mendukung, ikut
mengembangkan, dan tidak memaksa anak untuk memilih jurusan yang tidak sesuai
dengan bakatnya.

C. Beberapa Aliran Yang Berhubungan Dengan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Perkembangan Siswa
1. Aliran Nativisme

Nativisme (nativisme) adalah sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap
aliran psikologis . Tokoh utama aliran ini bernama arthur Schopenhoeur (1788-1860)
seorangg filosofis Jerman, Aliran filosofis nativisme ini dijuluki sebagai aliran pesimistis
yang memandang segala sesuatu dengan kacamata hitam, karena para ahli penganut ini
berkeyakinan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan
pengalaman dan pendidikan tidak ada pengaruhnya. Dalam ilmu pendidikan pandangan ini
disebut pesimisme pedagogis.

2. Aliran Empirisisme

Aliran empirisisme (empiricism) tokoh utamanya adalah John Locke (1632-1704). Nama
asli aliran ini adalah “ The School of British Empiricism” (aliran empirisisme inggris).
Doktrin aliran empirisisme yang amat mashur ialah “tabula Rasa” yang berarti lembaran
kosong. Doktrin tabula rasa menekankan arti pentingnya pengalaman, lingkungan dan
pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata-mata bergantung pada lingkungan
dan pengalaman pendidiknya sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak
ada pengaruhnya.

3. Aliran Konvegerensi

Aliran kovergensi merupakan gabungan antara aliran empirisisme dengan aliran


nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan
sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Tokoh utama aliran
ini bernama Louis William Stern, seorang filosof dan psycholog Jerman.

11
12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik digolongkan menjadi dua
factor, yaitu factor internal dan factor eksternal.

a.Faktor internal yang mempengaruhi perkembangan peserta didik yaitu faktor genetis,
factorfisiologis,dan faktor eksternal.

b.Faktor eksternal yang mempengaruhi perkenbangan perserta didik yaitu: faktor


biologis, faktor physis, faktor ekonomis, faktor kultural, faktor edukatif, faktor
religius, dan faktor lingkungan.

2. Aliran-aliran yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan


peserta didik adalah aliran nativisme, imperialisme, dan konvergensi.

B. SARAN
Sebagai guru atau pendidik dan pembimbing, hendaknya kita bisa mengetahui faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan pada peserta didik agar
kita dapat mengetahui dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin akan timbulpada saat
proses mengajar/pembelajaran baik di dalam euang lingkup pendidikan forman maupun
nonformal.

13
DAFTAR PUSTAKA
Desmita, 2012. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Remaja Rosdakarya

Hurlock, Elizabeth B. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan. Jakarta: Eirlangg

http:/Rumahbelajarpsikologi.com/index.Php/Remaja. Html

Dra. Hj. Sitti Hartinah DS, mm.2011. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT.Refika
Aditama. Hal. 23-26

Monks, F. J., Knoers, A.M.P.,dan Harditono, S.R. 2006. Psikologi Perkembangan.


Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Soeparwoto, 2004. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT Unnes Press.

Sutirna, 2013. Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik. Yogyakarta: Andin Offset

14

Anda mungkin juga menyukai