Dosen Pengampu : Rini Herliani, SE., M.Si., Ak / Jabal Ahsan, S.Pd., M.Pd
Oleh :
KELAS B
STAMBUK 2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpah
kan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah Miniriset ini bisa sel
esai pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyel
esaikan makalah “Media Pembelajaran” ini dengan baik.
Kami berharap semoga makalah Miniriset ini bisa menambah pengetahuan para pemb
aca. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih bany
ak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah Miniris
et ini, supaya makalah Miniriset ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Ke
mudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah Miniriset ini kami mohon maaf yan
g sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah Miniriset ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Tim Penyaji
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Selaras dengan tuntutan kompetensi yang harus dimiliki guru (kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi), pengembangan media m
erupakan salah satu kewajiban yang diemban guru untuk mengembangkan kompetensi yang d
imiliki, pada gilirannya dapat meningkatkan eksistensinya sebagai guru yang profesional.
Pemilihan media pembelajaran terkait erat dengan pengembangan silabus, yang di dal
amnya terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar,
metoda, evaluasi dan sumber. Selaras dengan pengembangan silabus maka materi pembelajar
an yang akan dikembangkan sudah semestinya tetap memperhatikan pencapaian standar kom
petensi dan kompetensi dasar, kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan, mendukung p
engalaman belajar, ketepatan metoda dan media pembelajaran, dan sesuai dengan indikator u
ntuk mengembangkan assesment.
Guru dituntut memberikan motivasi pada peserta didik melalui pemanfaatan media ya
ng tidak hanya ada di dalam kelas, akan tetapi juga yang ada di luar kelas jika hal itu memun
gkinkan untuk dimanfaatkan. Hal yang demikian, akan mempunyai dampak positif terutama
dalam membantu peserta didik dalam mencapai sasaran atau tujuan pendidikan yang diingink
an. Karena pada dasarnya, media pembelajaran menurut Arif Sardiman (1993:7) adalah segal
a sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingg
a dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga p
roses belajar terjadi. Sesuai dengan fungsinya, media pembelajaran pada dasarnya untuk meni
ngkatkan kualitas belajar mengajar. Oleh karena itu, di dalam proses belajar mengajar di seko
lah media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat penting.
4
1. di sekolah tidak tersedia media tersebut, sekolah tidak memiliki peralatan dan bahan u
ntuk membuat media pembelajaran
2. guru tidak memahami arti penting penggunaan media pembelajaran
3. guru tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai cara membuat sendiri me
dia pembelajaran
4. guru tidak memiliki keterampilan mempergunakan media pembelajaran
5. guru tidak memiliki peluang (waktu) untuk membuat media pembelajaran
Ditinjau dari komunikasi, kelas merupakan dunia komunikasi terkecil, dimana guru dan
murid berinteraksi saling mengembangkan ide dan pengertian. Guru memegang peranan kunc
i yang dapat mengontrol efektivitas dan efisiensi komunikasi. Pengalaman menunjukkan, bah
wa dalam komunikasi banyak terjadi penyimpangan karena berbagai sebab, di antaranya kece
nderungan verbalisame, ketidakpuasan murid, kurangnya minat dan sebagainya. Dengan bert
ambahnya isi pengetahuan yang harus diberikan guru dan bertambahnya jumlah murid, maka
bertambah pula tugas guru baik karena alasan sosial atau ekonomi, maka harus ada jalan kelu
ar. Salah satu jalan keluarnya, adalah penggunaan media dalam pembelajaran. Sehingga deng
an adanya media pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran di sekolah, akan meningkat
kan motivasi dan prestasi belajar siswa.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam mini riset ini adalah:
1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan guru dalam pemilihan dan pembuatan media
pembelajaran?
2. Bagaimana penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 6 MEDAN?
3. Media apa saja yang digunakan guru di SMK NEGERI 6 MEDAN khususnya guru A
kuntansi?
1. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam pemilihan dan pembuat
an media pembelajaran
2. Untuk menganalisis penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 6 MEDAN
3. Untuk menganalisis media yang digunakan guru di SMK NEGERI 6 MEDAN khusus
nya guru Akuntansi
5
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A.Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Arif Sadiman (1993:7) media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merang
sang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar te
rjadi. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1994:12) media pembelajaran merupakan alat, me
tode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaks
i antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Hal ini senada dengan pendapat Rustiyah NK (dalam Zakiah Darajat 1992:80), bahwa
media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkat
kan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antar guru dan siswa dalam proses pengajar
an di sekolah. Begitu pula dengan pendapat Mudhofir (1993:81) yang mengatakan bahwa me
dia adalah sumber belajar, secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda atau pun
peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk lebih memungkinkan memperoleh pengetahuan
keterampilan atau pun sikap.
6
1. Media pembelajaran identik dengan pengertian peragaan yang berasal dari kata “raga”
artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat dan didengar dan yang dapat diamati m
elalui panca indera
2. Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan didengar
3. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajar
an antara guru dan siswa
4. Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di dalam maup
un di luar kelas
5. Media pembelajaran merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan da
lam rangka belajar
6. Media pembelajaran mengandung aspek, sebagai alat dan sebagi teknik yang erat pert
aliannya dengan metode belajar
7. Karena itu, sebagai tindakan operasional, dalam buku ini digunakan pengertian “medi
a pembelajaran”. Dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan ba
hwa media pembelajaran adalah sarana, metode dan teknik yang digunakan dalam ran
gka mengidentifikasikan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah
Taksomi media menurut Rudi Bretz sebagaimana dikutip oleh Arif Sadiman (1993:2
0) yang membagi ke dalam 8 klasifikasi, yakni:
Sedangkan menurut Briggs, (dalam Arif Sadiman 1993:23) bahwa terdapat 13 macam me
dia, yaitu sebagai berikut:
1. Obyek
2. Model
3. Suara langsung
7
4. Rekaman audio
5. Media cetak
6. Pembelajaran terprogram
7. Papan tulis
8. Media transparansi
9. Film rangkai
10. Film bingkai
11. Film
12. Televisi
13. Gambar
Jenis media yang termasuk dalam katagori multi media menurut Oemar Hamalik (1994:1
88) adalah:
1. Gambar
2. Slide
3. Film strip
4. Rekaman
5. Transparan
6. Video tape
Sedangkan media yang termasuk katagori pusat sumber belajar, menurut Oemar Ham
alik (1994:195), adalah suatu sistem atau perangkat materi yang sengaja disiapkan atau dicipt
akan dengan maksud memungkinkan atau (memberi kesempatan) siswa belajar. Sumber belaj
ar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa (sendiri-sendiri atau bersama-sama de
ngan siswa lainnya) untuk memudahkan belajar. Pusat sumber adalah suatu tempat sebagai ba
gian dari suatu ruangan kamar sampai pada suatu kompleks bangunan yang disiapkan secara
khusus dengan maksud penyimpanan dan penggunaan suatu kumpulan sumber-sumber, dala
8
m bentuk tercetak dan tak tercetak. Belajar berdasarkan suatu sumber adalah sistem belajar ya
ng terpusat pada siswa, diindividualisasikan dan sangat berstruktur yang menggunakan sepen
uhnya sumber-sumber yang bermakna, yakni benda dan manusia, dalam rangka menciptakan
situasi belajar yang efektif. Pusat sumber belajar adalah suatu nama alternatif bagi suatu pusat
pada sumber. Belajar dilakukan oleh individu. Dalam konteks pendidikan nasional, pusat sum
ber belajar pada hakekatnya adalah suatu institusi dalam lingkungan lembaga pendidikan yan
g berfungsi menyediakan dan melayani berbagai media untuk kepentingan proses belajar men
gajar”.
1. Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain yang dal
am bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah sem
ua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didi
k, dan sebagainya.
2. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan peny
aji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya guru/dosen, tutor peserta didik dan sebagi
nya.
3. Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan mel
alui penggunaan alat perangkat keras atau pun oleh dirinya sendiri. Berbagai program
media termasuk media materials seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul,
majalah, buku dan sebagainya.
4. Device (alat), yakni (suatu perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pes
an yang tersimpan dalam bahan, misalnya OHP, slide, video, tape recorder, dan sebag
ainya.
5. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan b
ahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya pengajaran
terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.
6. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampaikan. B
aik lingkungan fisik ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman,
lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan non fisik, misalnya suasana belajar itu sen
diri, tenang, lelah, ramai dan sebagainya.
9
Media pembelajaran kalau dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, maka tidak hanya te
rbatas ada alat-alat audio visual saja yang dapat dilihat dan dapat didengar, melainkan sampai
pada kondisi pribadi siswa dan tingkah laku guru. Secara lebih lengkap Oemar Hamalik (199
4:36-37), mengklasifikasikan media pembelajaran sebagai berikut:
10
C.Fungsi dan Peran Media Pembelajaran
1. Fungsi Media Pembelajaran
Pada dasarnya, media adalah sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses b
elajar mengajar. Sebagai alat komunikasi, media pembelajaran menurut Oemar Hamal
ik (1994:54) memiliki fungsi yang luas di antaranya:
a) Fungsi edukatif media komunikasi, yakni bahwa setiap kegiatan media komun
ikasi mengandung sifat mendidik karena di dalamnya memberikan pengaruh p
endidikan.
b) Fungsi sosial media komunikasi, media komunikasi memberikan informasi akt
ual dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan sosial orang.
c) Fungsi ekonomis media komunikasi, media komunikasi dapat digunakan secar
a intensif pada bidang-bidang pedagang dan industri.
d) Fungsi politis media komunikasi, dalam bidang politik media komunikasi dapa
t berfungsi terutama politik pembangunan baik material maupun spiritual.
e) Fungsi seni dan budaya media komunikasi, perkembangan ke bidang seni dan
budaya dapat tersebar lewat media komunikasi.
Sedangkan menurut Arif Sadiman, (1993:16-17), media pembelajaran memiliki fun
gsi sebagai berikut:
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam ben
tuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya:
Obyek yang terlalu besar bisa digantikan oleh realita, gambar, film, ata
u model
Obyek yang kecil dibantu oleh proyektor mikro, film bingkai, film atau
gambar
Gerak yang terlalu lamban atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan tim
elapse atau hagh speed photograpy.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto atau pun secara verbal.
Obyek yang terlalu kompleks (missal mesin-mesin) dapat disajikan den
gan model, diagram dan lain-lain.
11
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-
lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar da
n lain-lain.
c) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sika
p pasif anak didik, dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
Menimbulkan kegairahan belajar
Memungkinkan belajar interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan minatnya.
d) Dengan sifatnya yang unik pada tiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan
dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan di
tentukan sama untuk setiap siswa, maka akan banyak mengalami kesulitan bila
mana semuanya itu harus diatasi sendiri, apalagi bila latar belakang lingkunga
n guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini, dapat diatasi dengan kemamp
uan dalam:
Memberikan rangsangan yang sama
Mempersamakan pengalaman
Menimbulkan persepsi yang sama
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa fungsi media pembelajaran sangat berpengaruh ter
hadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam pendidikan.
2. Peran Media Pembelajaran
Untuk mengetahui peranan media dalam pembelajaran. Kita dapat menganalisi
s model sistem pengembangan pembelajaran. Dalam model pengembangan pembelaja
ran, interaksi guru dan siswa dengan menggunakan media dan sumber-sumber belajar
siswa (media) dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengajaran dilakukan untuk memfasilitasi pembelajaran, melalui penataan info
rmasi dan lingkungan. Proses transmisi informasi dari suatu sumber ke suatu tujuan di
sebut komunikasi. Karena pembelajaran biasanya bergantung pada penyerapan inform
asi baru, pengajaran yang efektif tidak akan terlaksana kecuali terjadi komunikasi. Ole
h karena itu kita perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi sehingg
a media pengajaran dapat digunakan secara efektif.
12
Banyak model visual dan matematis telah dikembangkan untuk menjelaskan p
roses komunkasi. Model yang disederhanakan berguna untuk mengidentifikasi dan me
nganalisis tahap-tahap penting komunikasi pengajaran. Model tersebut adalah sebagai
berikut: suatu pesan (misalnya ciri-ciri fisik gelombang transversal) dipilih oleh sumb
er informasi (guru atau siswa). Pesan itu dikirim melalui saluran atau medium (misaln
ya kata-kata yang diucapkan, gambar gelombang di papan tulis, atau bahan tercetak).
Pesan itu kemudian diterima siswa atau guru, merangsang pikirannya, lalu ia melakuk
an interpretasi terhadap pesan itu.
Model di atas berlaku juga dalam situasi saat siswa sendiri yang memilih isi pe
san. Sebagai contoh, bila siswa pergi ke perpustakaan untuk memilih bahan yang akan
dipelajari, pesan itu ada di dalam bahan itu, selanjutnya diterima dan diinterpretasikan
siswa.
Hal penting dalam proses komunikasi, khususnya komunikasi pengajaran adal
ah umpan balik, yakni respon penerima terhadap pesan yang dikirim. Setelah meneri
ma dan menginterpretasi pesan itu, penerima itu menjadi sumber dan mengirimkan pe
sannya sendiri kembali ke sumber aslinya, yang menjadi penerima. Kita umumnya ber
pikir umpan balik dalam kaitannya dengan evaluasi. Namun tersedia berbagai metode
lain bagi guru untuk mengetahui bagaimana siswa menerima pelajaran. Pengamatan te
rhadap ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan jawaban-jawaban diskusi, di samping pekerj
aan rumah dan jawaban tes harian, seluruhnya merupakan bentuk umpan balik. Guru s
eringkali cenderung menyalahkan siswa apabila pengajarannya kurang berhasil. Pada
hal masalah sebenarnya mungkin karena pengajarannya tidak dirancang dan/atau tida
k disampaikan dengan baik.
Pada tahun 1964, Edgar Dale mengembangkan “kerucut pengalaman”. Kerucu
t pengalaman itu dimulai dari pebelajar sebagai partisipan dalam pengalaman sesungg
uhnya, menuju pebelajar sebagai pengamat atas suatu kejadian tak langsung (melalui
beberapa medium), dan akhirnya pebelajar itu mengamati simbul-simbul yang mewak
ili kejadian itu (Nur, 2000). Dale menyatakan bahwa pebelajar dapat mengambil manf
aat dari kegiatan yang lebih abstrak, asalkan mereka telah membangun sejumlah peng
alaman lebih konkrit untuk memaknai penyajian realitas yang lebih abstrak tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas sangat jelas terlihat bahwa media mempunyai p
eranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatas
i keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap pes
erta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor- faktor yang menentukan kekayaan pe
13
ngalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. M
edia pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungk
in dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke pese
rta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk
gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. Selain itu, medi
a pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin
dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, y
ang disebabkan, karena :
a) obyek terlalu besar
b) obyek terlalu kecil
c) obyek yang bergerak terlalu lambat
d) obyek yang bergerak terlalu cepat
e) obyek yang terlalu kompleks
f) obyek yang bunyinya terlalu halus
g) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi
Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kep
ada peserta didik. Peranan yang lain dari media dalam pembelajaran adalah:
14
BAB III
YA TIDAK
pembelajaran?
15
media pembelajaran?
16
B.arab menggunakan media
pembelajaran?
Tabel 3.2 Lembar wawancara dengan guru kimia pada penggunaan media pembelajaran
No Pertanyaan Jawaban
BAB IV
17
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam Pemilihan dan Pembuatan Media Pembelajaran
Menurut Arif Sardiman (1993:84) ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan media, antara lain:
e. Kondisi tempat.
a. Tujuan mengajar.
b. Bahan pelajaran
c. Metode mengajar
e. Jalan pelajaran
g. Pribadi guru
Hal ini sebagaimana ungkapan Ely (Arif Sadiman, 1994:85), bahwa pemilihan media
seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya, bahwasannya media merupakan komponen dari
sistem intruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah
diketahui, tetapi faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar,
organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber serta prosedur penilaiannya juga
18
perlu dipertimbangkan, media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan
untuk mendapatkannya dan format apa yang memenuhi selera pemakai (missal siswa dan
guru).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran, antara lain:
Prinsip-prinsip pembuatan media visual dasar atau media grafis (semua bahan ilustratif yang
digunakan untuk menyampaikan pesan) yang digunakan baik untuk untuk media visual yang
tidak diproyeksikan maupun diproyeksikan yaitu kesederhanaan, kesatuan, penekanan, dan
keseimbangan serta dilengkapi dengangaris, bentuk, warna, tekstur, dan ruang.
b) Kesederhanaan
Isi media sebaiknya ringkas, sederhana, dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep
tergambar dengan jelas, tulisan jelas, sederhana, dan mudah dibaca.
c) Kesatuan
Maksud kesatuan di sini adalah adanya hubungan antara unsur-unsur visual dalam kesatuan
fungsional secara keseluruhan. Kesatuan ini dapat dinyatakan dengan unsur-unsur yang
saling menunjang. Kesatuan dapat pula ditunjukkan dengan alur-alur tertentu, seperti garis,
anak panah, bentuk, warna, dan sebagainya.
d)Penekanan
e )Keseimbangan
Ada dua macam keseimbangan, yakni keseimbangan formal (ditunjukkan dengan pembagian
secara simetris) dan keseimbangan informal (ditunjukkan dengan pembagian
asimetris).Penerapan prinsip-prinsip di atas dapat lebih berhasil jika ditunjang dengan unsur-
unsur visual seperti: garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna.Garis dalam media visual dapat
menghubungkan unsur-unsur bersama dan akan membimbing siswa untuk mempelajari
media dalam urutan tertentu. Bentuk yang tidak biasa dapat menimbulkan suatu perhatian
khusus pada sesuatu yang divisualkan. Ruang terbuka diiringi dengan unsur-unsur visual dan
19
kata-kata akan mencegah rasa berjejal dalam suatu media. Tekstur, memberi sentuhan rasa
tertentu, dapat dipakai sebagai pengganti warna, memberi penekanan, pemisahan, atau untuk
meningkatkan kesatuan. Warna merupakan unsur tambahan yang sangat penting dalam media
visual, dapat memberikan penekanan, pemisahan,atau kesatuan. Akan tetapi pemilihan warna
harus digunakan dengan hati-hati untuk memberikan pengaruh terbaik. Penggunaan terlalu
banyak warna akan mengganggu pandangan dan dapat menimbulkan salah persepsi pada
pesan yang dibawakan.
Apa yang dimaksud dengan komponen pemicu (triger)? Yang dimaksud dengan komponen
pemicu dalam multimedia pembelajaran meliputi judul, tujuan pembelajaran dan appersepsi
yang menarik dan menantang
Judul, merupakan titik awal sebagai penarik perhatian pengguna. Tapi,banyak pembuat
multimedia pembelajaran yang kurang memperhatikan hal ini. Sering dijumpai, judul
dinyatakan dengan kalimat yang kaku. Padahal, judul dapat dirumuskan dalam kalimat yang
lebih menantang dan menarik.
Beberapa kelemahan yang sering saya temui dari multimedia pembelajaran adalah (a) tidak
adanya tujuan pembelajaran; dan (b) walaupun ada, tidak dinyatakan dengan redaksi
yang jelas, realistis, dapat diukur dan menantang/menarik perhatian
pengguna. Mengapa? Karena pengembang selalu terpaku pada rumusan kompetensi dasar
atau indikator yang telah ada dalam kurikulum. Padahal, secara kreatif redaksi kompetensi
dasar atau indikator dalam kurikulum dapat diperhalus dengan kalimat yang tidak hanya lebih
jelas, realistis, dan dapat diukur, tapi juga menarik serta menantang.
Konstektual memiliki makna, mengaitkan apa yang telah diketahui atau dialami pengguna
dengan apa yang akan dipelajari dalam multimedia pembelajaran. Kontekstualitas dalam
apersepsi menjadi penting, karena kita mencoba ‘menarik’ mereka ke dunia yang kita
ciptakan dalam media, melalui hal- hal yang dianggap paling ‘akrab’ dengan pengguna.
20
Disinilah diperlukan kalimat atau narasi penghubung dari ‘dua dunia’ yang mungkin berbeda.
Dengan menyatukan kedua dunia ini, maka pengguna ‘merasa diajak’ berkomunikasi dengan
media kita.
Ya Tidak
21
11 Apakah pada pelajaran B.indonesia -
menggunakan media pembelajaran?
pembelajaran?
Dari data di atas, 3 dari 18 mata pelajaran di MAS Nurul Hakim Tembung belum
menggunakan media dalam proses pembelajaran. Kurangnya penerapan media pembelajaran
yang inovatif dapat terjadi karena:
1) . Di sekolah tidak tersedia media tersebut, sekolah tidak memiliki peralatan dan bahan
untuk membuat media pembelajaran.
3) guru tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai cara membuat sendiri media
pembelajaran
22
Ditinjau dari komunikasi, kelas merupakan dunia komunikasi terkecil, dimana guru
dan murid berinteraksi saling mengembangkan ide dan pengertian. Guru memegang peranan
kunci yang dapat mengontrol efektivitas dan efisiensi komunikasi. Pengalaman
menunjukkan, bahwa dalam komunikasi banyak terjadi penyimpangan karena berbagai
sebab, di antaranya kecenderungan verbalisame, ketidakpuasan murid, kurangnya minat dan
sebagainya. Dengan bertambahnya isi pengetahuan yang harus diberikan guru dan
bertambahnya jumlah murid, maka bertambah pula tugas guru baik karena alasan sosial atau
ekonomi, maka harus ada jalan keluar. Salah satu jalan keluarnya, adalah penggunaan media
dalam pembelajaran. Sehingga dengan adanya media pembelajaran yang inovatif
dalam pembelajaran di sekolah, akan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Media yang Digunakan Guru di MAS Nurul Hakim Tembung khususnya Guru Kimia
Tabel 3.4. Hasil Wawancara dengan Guru Kimia pada Penggunaan Media Pembelajaran
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah ibu menggunakan media dalam proses Ya, saya menggunakan media
pembelajaran? dalam proses pembelajaran,
namun harus disesuaikan dengan
materi pelajaran
2 Apa media yang digunakan dalam proses Media power point, media video,
pembelajaran? media display dan realia
23
belajar siswa ? dalam proses pembelajaran dapat
mempengaruhi hasil belajar
siswa.Hasil belajar siswa
mengalami peningkatan
5 Bagaimana pendapat ibu tentang pengunaan media pada Media sangat dibutuhkan dalam
proses pembelajaran? proses pembelajaran. Karena
media dapat membantu dalam
menyampaikan materi pelajaran
dengan lebih praktis.
BAB V
KESIMPULAN
Media pembelajaran merupakan penyalur dari pendidik ke peserta didik terkait materi
ajar. Media dilihat dari keberadaannya terbagi menjadi dua yaitu media jadi dan media
rancangan ,media jadi adalah media yang dibuat oleh pendidik sendiri terkait dengan materi
yang diajarkan . Dalam penelitian yang telah kami lakukan kami memfokuskan media pada
media rancangan .
SARAN
Berdasarkan pembahasan dari hasil mini riset kami ,maka beberapa saran diajukan untuk
guru ,mahasiswa ,dan peneliti berguna untuk perbaikan dan penelitian lebih
lanjut ,diantaranya yaitu :
24
1. Sebaiknya proses belajar mengajar disekolah harus didukung dengan menggunakan media
pembelajaran agar siswa cenderung lebih aktif dan tidak cepat bosan ,materi pelajaran juga
dapat dengan mudah diterima oleh siswa
25