Anda di halaman 1dari 25

MINIRISET MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Media Pembelajaran

Dosen Pengampu : Rini Herliani, SE., M.Si., Ak / Jabal Ahsan, S.Pd., M.Pd

Oleh :

1. Anggi Fitria Rizkiani 7203142010

2. Febi Anggraini Dalimunthe 7203342015

3. Fencen Halim Simbolon 7203142030

4. Tasya Cosita 7203342032

KELAS B

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STAMBUK 2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpah
kan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah Miniriset ini bisa sel
esai pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyel
esaikan makalah “Media Pembelajaran” ini dengan baik.

Kami berharap semoga makalah Miniriset ini bisa menambah pengetahuan para pemb
aca. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih bany
ak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.

Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah Miniris
et ini, supaya makalah Miniriset ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Ke
mudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah Miniriset ini kami mohon maaf yan
g sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah Miniriset ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Medan, Oktober 2022

Tim Penyaji

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Selaras dengan tuntutan kompetensi yang harus dimiliki guru (kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi), pengembangan media m
erupakan salah satu kewajiban yang diemban guru untuk mengembangkan kompetensi yang d
imiliki, pada gilirannya dapat meningkatkan eksistensinya sebagai guru yang profesional.

Pemilihan media pembelajaran terkait erat dengan pengembangan silabus, yang di dal
amnya terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar,
metoda, evaluasi dan sumber. Selaras dengan pengembangan silabus maka materi pembelajar
an yang akan dikembangkan sudah semestinya tetap memperhatikan pencapaian standar kom
petensi dan kompetensi dasar, kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan, mendukung p
engalaman belajar, ketepatan metoda dan media pembelajaran, dan sesuai dengan indikator u
ntuk mengembangkan assesment.

Guru dituntut memberikan motivasi pada peserta didik melalui pemanfaatan media ya
ng tidak hanya ada di dalam kelas, akan tetapi juga yang ada di luar kelas jika hal itu memun
gkinkan untuk dimanfaatkan. Hal yang demikian, akan mempunyai dampak positif terutama
dalam membantu peserta didik dalam mencapai sasaran atau tujuan pendidikan yang diingink
an. Karena pada dasarnya, media pembelajaran menurut Arif Sardiman (1993:7) adalah segal
a sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingg
a dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga p
roses belajar terjadi. Sesuai dengan fungsinya, media pembelajaran pada dasarnya untuk meni
ngkatkan kualitas belajar mengajar. Oleh karena itu, di dalam proses belajar mengajar di seko
lah media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat penting.

Media pembelajaran memiliki fungsi meningkatan motivasi belajar siswa. Dengan de


mikian semakin menarik media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan semakin tinggi
pula tingkat motivasi belajar siswa. Namun dalam prakteknya, masih banyak dijumpai guru-g
uru yang belum menerepankan media pembelajaran inovatif. Kurangnya penerapan media pe
mbelajaran yang inovatif dapat terjadi karena:

4
1. di sekolah tidak tersedia media tersebut, sekolah tidak memiliki peralatan dan bahan u
ntuk membuat media pembelajaran
2. guru tidak memahami arti penting penggunaan media pembelajaran
3. guru tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai cara membuat sendiri me
dia pembelajaran
4. guru tidak memiliki keterampilan mempergunakan media pembelajaran
5. guru tidak memiliki peluang (waktu) untuk membuat media pembelajaran

Ditinjau dari komunikasi, kelas merupakan dunia komunikasi terkecil, dimana guru dan
murid berinteraksi saling mengembangkan ide dan pengertian. Guru memegang peranan kunc
i yang dapat mengontrol efektivitas dan efisiensi komunikasi. Pengalaman menunjukkan, bah
wa dalam komunikasi banyak terjadi penyimpangan karena berbagai sebab, di antaranya kece
nderungan verbalisame, ketidakpuasan murid, kurangnya minat dan sebagainya. Dengan bert
ambahnya isi pengetahuan yang harus diberikan guru dan bertambahnya jumlah murid, maka
bertambah pula tugas guru baik karena alasan sosial atau ekonomi, maka harus ada jalan kelu
ar. Salah satu jalan keluarnya, adalah penggunaan media dalam pembelajaran. Sehingga deng
an adanya media pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran di sekolah, akan meningkat
kan motivasi dan prestasi belajar siswa.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam mini riset ini adalah:

1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan guru dalam pemilihan dan pembuatan media
pembelajaran?
2. Bagaimana penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 6 MEDAN?
3. Media apa saja yang digunakan guru di SMK NEGERI 6 MEDAN khususnya guru A
kuntansi?

C.Tujuan Mini Riset


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah maka tujuan mini riset adalah:

1. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam pemilihan dan pembuat
an media pembelajaran
2. Untuk menganalisis penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 6 MEDAN
3. Untuk menganalisis media yang digunakan guru di SMK NEGERI 6 MEDAN khusus
nya guru Akuntansi

5
BAB II

KAJIAN TEORITIS
A.Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Arif Sadiman (1993:7) media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merang
sang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar te
rjadi. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1994:12) media pembelajaran merupakan alat, me
tode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaks
i antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Hal ini senada dengan pendapat Rustiyah NK (dalam Zakiah Darajat 1992:80), bahwa
media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkat
kan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antar guru dan siswa dalam proses pengajar
an di sekolah. Begitu pula dengan pendapat Mudhofir (1993:81) yang mengatakan bahwa me
dia adalah sumber belajar, secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda atau pun
peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk lebih memungkinkan memperoleh pengetahuan
keterampilan atau pun sikap.

Dari definisi-definisi tentang media pembelajaran seperti yang telah dikemukakan di a


tas, dapatlah ditarik pengertian pokok tentang media pembelajaran, yaitu:

1. Media pembelajaran identik dengan peragaan


2. Media pembelajaran merupakan suatu sarana untuk terciptanya suatu proses belajar m
engajar yang dapat menunjang efektivitas keberhasilan belajar siswa
3. Media pembelajaran tidak hanya digunakan dalam kelas saja, akan tetapi tidak menut
up kemungkinan digunakan di luar proses belajar mengajar

B.Macam-macam Media Pembelajaran


Seiring dengan kemajuan teknologi, maka perkembangan media pembelajaran begitu
cepat, di mana masing-masing media yang ada punya ciri-ciri dan kemampuan sendiri. Dari h
al ini, kemudian timbul usaha-usaha penataannya yaitu pengelompokkan atau klasifikasi men
urut kesamaan ciri-ciri atau karakteristiknya. Ciri-ciri umum dari media pembelajaran menur
ut Oemar Hamalik (1994:11-12), adalah:

6
1. Media pembelajaran identik dengan pengertian peragaan yang berasal dari kata “raga”
artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat dan didengar dan yang dapat diamati m
elalui panca indera
2. Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan didengar
3. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajar
an antara guru dan siswa
4. Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di dalam maup
un di luar kelas
5. Media pembelajaran merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan da
lam rangka belajar
6. Media pembelajaran mengandung aspek, sebagai alat dan sebagi teknik yang erat pert
aliannya dengan metode belajar
7. Karena itu, sebagai tindakan operasional, dalam buku ini digunakan pengertian “medi
a pembelajaran”. Dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan ba
hwa media pembelajaran adalah sarana, metode dan teknik yang digunakan dalam ran
gka mengidentifikasikan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah

Taksomi media menurut Rudi Bretz sebagaimana dikutip oleh Arif Sadiman (1993:2
0) yang membagi ke dalam 8 klasifikasi, yakni:

1. Media audio visual gerak


2. Media audio visual diam
3. Media audio semi gerak
4. Media visual gerak
5. Media visual diam
6. Media visual semi gerak
7. Media audio
8. Media cetak

Sedangkan menurut Briggs, (dalam Arif Sadiman 1993:23) bahwa terdapat 13 macam me
dia, yaitu sebagai berikut:

1. Obyek
2. Model
3. Suara langsung

7
4. Rekaman audio
5. Media cetak
6. Pembelajaran terprogram
7. Papan tulis
8. Media transparansi
9. Film rangkai
10. Film bingkai
11. Film
12. Televisi
13. Gambar

Perkembangan pendidikan yang sangat pesat, berpengaruh pada perkembangan psikologi


belajar dan sistem internasional. Keadaan tersebut, mendorong dan berakibat juga pada kemaj
uan teknologi pembelajaran dan penambahan baru pada media pembelajaran. Pemikiran-pemi
kiran dan penemuan baru itu, terjadi antara lain dalam penggunaan multi media dan pusat su
mber belajar. Kedua media ini, dianggap sebagai suatu kemajuan besar dan mempunyai peran
an yang penting dalam bidang media pembelajaran, yang berfungsi untuk menunjang pelaksa
naan sistem intruksional yang lebih efektif.

Jenis media yang termasuk dalam katagori multi media menurut Oemar Hamalik (1994:1
88) adalah:

1. Gambar
2. Slide
3. Film strip
4. Rekaman
5. Transparan
6. Video tape

Sedangkan media yang termasuk katagori pusat sumber belajar, menurut Oemar Ham
alik (1994:195), adalah suatu sistem atau perangkat materi yang sengaja disiapkan atau dicipt
akan dengan maksud memungkinkan atau (memberi kesempatan) siswa belajar. Sumber belaj
ar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa (sendiri-sendiri atau bersama-sama de
ngan siswa lainnya) untuk memudahkan belajar. Pusat sumber adalah suatu tempat sebagai ba
gian dari suatu ruangan kamar sampai pada suatu kompleks bangunan yang disiapkan secara
khusus dengan maksud penyimpanan dan penggunaan suatu kumpulan sumber-sumber, dala

8
m bentuk tercetak dan tak tercetak. Belajar berdasarkan suatu sumber adalah sistem belajar ya
ng terpusat pada siswa, diindividualisasikan dan sangat berstruktur yang menggunakan sepen
uhnya sumber-sumber yang bermakna, yakni benda dan manusia, dalam rangka menciptakan
situasi belajar yang efektif. Pusat sumber belajar adalah suatu nama alternatif bagi suatu pusat
pada sumber. Belajar dilakukan oleh individu. Dalam konteks pendidikan nasional, pusat sum
ber belajar pada hakekatnya adalah suatu institusi dalam lingkungan lembaga pendidikan yan
g berfungsi menyediakan dan melayani berbagai media untuk kepentingan proses belajar men
gajar”.

Menurut AECT (dalam Ahmad Rohani, 1991:155-156), mengklasifikasikan tentang s


umber belajar media menjadi enam macam, yaitu:

1. Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain yang dal
am bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah sem
ua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didi
k, dan sebagainya.
2. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan peny
aji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya guru/dosen, tutor peserta didik dan sebagi
nya.
3. Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan mel
alui penggunaan alat perangkat keras atau pun oleh dirinya sendiri. Berbagai program
media termasuk media materials seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul,
majalah, buku dan sebagainya.
4. Device (alat), yakni (suatu perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pes
an yang tersimpan dalam bahan, misalnya OHP, slide, video, tape recorder, dan sebag
ainya.
5. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan b
ahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya pengajaran
terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.
6. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampaikan. B
aik lingkungan fisik ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman,
lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan non fisik, misalnya suasana belajar itu sen
diri, tenang, lelah, ramai dan sebagainya.

9
Media pembelajaran kalau dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, maka tidak hanya te
rbatas ada alat-alat audio visual saja yang dapat dilihat dan dapat didengar, melainkan sampai
pada kondisi pribadi siswa dan tingkah laku guru. Secara lebih lengkap Oemar Hamalik (199
4:36-37), mengklasifikasikan media pembelajaran sebagai berikut:

1. Bahan-bahan cetakan atau bacaan (supplementary materials), berupa bahan bacaan se


perti: buku, komik, koran, majalah, bulletin, pamphlet dan lain-lain. Bahan-bahan ini l
ebih mengutamakan kegiatan bacaan dan menggunakan simbol-simbol kata atau visua
l.
2. Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini, terdiri atas:
a) Media pembelajaran tanpa proyeksi, seperti papan tulis. Papan tempel, papan f
lannel, bagan, diagram, grafik, poster, kartun, komik, gambar.
b) Media pembelajaran tiga dimensi, alat-alat yang tergolong kepada kategori ini
terdiri model benda asli, contoh, benda tiruan, diaroma, boneka, topeng, ritatu
n, lembar balik, peta, globe, pameran dan museum sekolah.
c) Media pembelajaran yang menggunakan teknik atau mesinal, alat-alat yang ter
golong dalam kategori ini antara lain, slide, film, setrip, kaset rekaman, radio, t
elevisi, laboratorium elektronik, perkakas oto instruktif, ruang kelas otomatis,
sistem interkomunikasi dan komputer.
3. Sumber-sumber masyarakat berupa obyek-obyek peninggalan sejarah, dokumentasi, b
ahan-bahan makalah dan sebagainya. Dari berbagai bidang meliputi daerah penduduk,
sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan, pemeri
ntah, kebudayaan, politik dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan be
rbagai metode yakni, karya wisata, manusia, sumber, survey, berkemah, pengambilan
sosial kerja pengalaman dan lain-lain.
4. Kumpulan benda-benda (materials collection), berupa benda atau barang- barang yang
dibawa dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari seperti, potongan kaca, potongan
sendok, daun, benih, bibit, bahan kimia, dan lain-lain.
5. Contoh-contoh kelakuan yang dicontohkan oleh guru, meliputi semua contoh kelakua
n yang dipertunjukkan oleh guru sewaktu mengajar, misalnya, dengan tangan, dengan
kaki, gerakan badan, mimik dan lain-lain. Peragaan yang tergolong dalam kategori ini
tak mungkin kita sebutkan satu-satu, karena sangat banyak macamnya dan sangat terg
antung kepada kreasi dan inisiatif pribadi guru sendiri, tetapi pada pokoknya jenis me
dia ini hanya dapat dilihat, didengarkan, dan ditiru oleh siswa.

10
C.Fungsi dan Peran Media Pembelajaran
1. Fungsi Media Pembelajaran
Pada dasarnya, media adalah sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses b
elajar mengajar. Sebagai alat komunikasi, media pembelajaran menurut Oemar Hamal
ik (1994:54) memiliki fungsi yang luas di antaranya:
a) Fungsi edukatif media komunikasi, yakni bahwa setiap kegiatan media komun
ikasi mengandung sifat mendidik karena di dalamnya memberikan pengaruh p
endidikan.
b) Fungsi sosial media komunikasi, media komunikasi memberikan informasi akt
ual dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan sosial orang.
c) Fungsi ekonomis media komunikasi, media komunikasi dapat digunakan secar
a intensif pada bidang-bidang pedagang dan industri.
d) Fungsi politis media komunikasi, dalam bidang politik media komunikasi dapa
t berfungsi terutama politik pembangunan baik material maupun spiritual.
e) Fungsi seni dan budaya media komunikasi, perkembangan ke bidang seni dan
budaya dapat tersebar lewat media komunikasi.
Sedangkan menurut Arif Sadiman, (1993:16-17), media pembelajaran memiliki fun
gsi sebagai berikut:
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam ben
tuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya:
 Obyek yang terlalu besar bisa digantikan oleh realita, gambar, film, ata
u model
 Obyek yang kecil dibantu oleh proyektor mikro, film bingkai, film atau
gambar
 Gerak yang terlalu lamban atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan tim
elapse atau hagh speed photograpy.
 Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto atau pun secara verbal.
 Obyek yang terlalu kompleks (missal mesin-mesin) dapat disajikan den
gan model, diagram dan lain-lain.

11
 Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-
lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar da
n lain-lain.
c) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sika
p pasif anak didik, dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
 Menimbulkan kegairahan belajar
 Memungkinkan belajar interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
 Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan minatnya.
d) Dengan sifatnya yang unik pada tiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan
dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan di
tentukan sama untuk setiap siswa, maka akan banyak mengalami kesulitan bila
mana semuanya itu harus diatasi sendiri, apalagi bila latar belakang lingkunga
n guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini, dapat diatasi dengan kemamp
uan dalam:
 Memberikan rangsangan yang sama
 Mempersamakan pengalaman
 Menimbulkan persepsi yang sama
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa fungsi media pembelajaran sangat berpengaruh ter
hadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam pendidikan.
2. Peran Media Pembelajaran
Untuk mengetahui peranan media dalam pembelajaran. Kita dapat menganalisi
s model sistem pengembangan pembelajaran. Dalam model pengembangan pembelaja
ran, interaksi guru dan siswa dengan menggunakan media dan sumber-sumber belajar
siswa (media) dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengajaran dilakukan untuk memfasilitasi pembelajaran, melalui penataan info
rmasi dan lingkungan. Proses transmisi informasi dari suatu sumber ke suatu tujuan di
sebut komunikasi. Karena pembelajaran biasanya bergantung pada penyerapan inform
asi baru, pengajaran yang efektif tidak akan terlaksana kecuali terjadi komunikasi. Ole
h karena itu kita perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi sehingg
a media pengajaran dapat digunakan secara efektif.

12
Banyak model visual dan matematis telah dikembangkan untuk menjelaskan p
roses komunkasi. Model yang disederhanakan berguna untuk mengidentifikasi dan me
nganalisis tahap-tahap penting komunikasi pengajaran. Model tersebut adalah sebagai
berikut: suatu pesan (misalnya ciri-ciri fisik gelombang transversal) dipilih oleh sumb
er informasi (guru atau siswa). Pesan itu dikirim melalui saluran atau medium (misaln
ya kata-kata yang diucapkan, gambar gelombang di papan tulis, atau bahan tercetak).
Pesan itu kemudian diterima siswa atau guru, merangsang pikirannya, lalu ia melakuk
an interpretasi terhadap pesan itu.
Model di atas berlaku juga dalam situasi saat siswa sendiri yang memilih isi pe
san. Sebagai contoh, bila siswa pergi ke perpustakaan untuk memilih bahan yang akan
dipelajari, pesan itu ada di dalam bahan itu, selanjutnya diterima dan diinterpretasikan
siswa.
Hal penting dalam proses komunikasi, khususnya komunikasi pengajaran adal
ah umpan balik, yakni respon penerima terhadap pesan yang dikirim. Setelah meneri
ma dan menginterpretasi pesan itu, penerima itu menjadi sumber dan mengirimkan pe
sannya sendiri kembali ke sumber aslinya, yang menjadi penerima. Kita umumnya ber
pikir umpan balik dalam kaitannya dengan evaluasi. Namun tersedia berbagai metode
lain bagi guru untuk mengetahui bagaimana siswa menerima pelajaran. Pengamatan te
rhadap ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan jawaban-jawaban diskusi, di samping pekerj
aan rumah dan jawaban tes harian, seluruhnya merupakan bentuk umpan balik. Guru s
eringkali cenderung menyalahkan siswa apabila pengajarannya kurang berhasil. Pada
hal masalah sebenarnya mungkin karena pengajarannya tidak dirancang dan/atau tida
k disampaikan dengan baik.
Pada tahun 1964, Edgar Dale mengembangkan “kerucut pengalaman”. Kerucu
t pengalaman itu dimulai dari pebelajar sebagai partisipan dalam pengalaman sesungg
uhnya, menuju pebelajar sebagai pengamat atas suatu kejadian tak langsung (melalui
beberapa medium), dan akhirnya pebelajar itu mengamati simbul-simbul yang mewak
ili kejadian itu (Nur, 2000). Dale menyatakan bahwa pebelajar dapat mengambil manf
aat dari kegiatan yang lebih abstrak, asalkan mereka telah membangun sejumlah peng
alaman lebih konkrit untuk memaknai penyajian realitas yang lebih abstrak tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas sangat jelas terlihat bahwa media mempunyai p
eranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatas
i keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap pes
erta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor- faktor yang menentukan kekayaan pe

13
ngalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. M
edia pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungk
in dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke pese
rta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk
gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. Selain itu, medi
a pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak mungkin
dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, y
ang disebabkan, karena :
a) obyek terlalu besar
b) obyek terlalu kecil
c) obyek yang bergerak terlalu lambat
d) obyek yang bergerak terlalu cepat
e) obyek yang terlalu kompleks
f) obyek yang bunyinya terlalu halus
g) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi

Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kep
ada peserta didik. Peranan yang lain dari media dalam pembelajaran adalah:

a) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta


didik dengan lingkungannya
b) Media menghasilkan keseragaman pengamatan
c) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis
d) Media membangkitkan keinginan dan minat baru
e) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
f) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit s
ampai dengan abstrak

14
BAB III

METODE MINI RISET


A.Lokasi dan Waktu
Lokasi mini riset di SMK NEGERI 6 MEDAN Jl. Jambi No. 23 D Medan, Pandau Hilir,
Medan Perjuangan, Medan 20232 . Waktu mini riset dilaksanakan pada 14 Oktober 2022.

B.Teknik Pengumpulan Data


Pada mini riset ini teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan waw
ancara dengan guru di SMK NEGERI 6 MEDAN. Tabel 3.1.Lembar Observasi dan Wawanc
ara Penggunaan Media di SMK NEGERI

NO PERTANYAAN PENGAMATAN KETERANGAN

YA TIDAK

1 Apakah pada pelajaran PPKN


menggunakan media pembela
jaran?

2 Apakah pada pelajaran Mate


matika menggunakan media

pembelajaran?

Apakah pada pelajaran kimia


menggunakan media
pembelajaran?

Apakah Biologi menggunaka


n media pembelajaran?

Apakah pada pelajaran fisika


menggunakan media
pembelajaran

Apalah pada pelajaran


B.inggris menggunakan

15
media pembelajaran?

Apakah pada pelajaran


geografi menggunakan
median pembelajaran?

Apakah pada pelajaran


sosiologi menggunakan
media pembelajaran?

Apakah pada pelajaran


ekonomi menggunakan
media pembelajaran?

Apakah pada pelajaran


sejarah menggunakan media
pembelajaran?

Apakah pada pelajaran


B.Indonesia menggunakan
media pembelajaran?

Apakah pada pelajaran SKI


menggunakan media
pembelajaran?

Apakah pada pelajaran


akidah menggunakan media
pembelajaran?

Apakah pada pelajaran quran


menggunakan media
pembelajaran?

Apakah pada pelajaran fiqih


menggunakan media
pembelajaran?

Apakah pada pelajaran

16
B.arab menggunakan media
pembelajaran?

Apakah pada pelajaran ilmu


agama menggunakan media
pembelajaran?

Apakah pada pelajaran ilmu


umum menggunakan media
pembelajaran?

Tabel 3.2 Lembar wawancara dengan guru kimia pada penggunaan media pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah ibu menggunakan media dalam proses


pembelajaran?

2 Apa media yang digunakan dalam proses pembelajaran?

3 Bagaimana pengaruh media terhadap motivasi siswa ?

4 Apakah media tersebut dapat mempengaruhi hasil


belajar siswaa?

5 Bagaimana pendapat ibu tentang penggunaan media


pada proses pembelajaran/

3.3 Teknik Analisis Data

Data dianalisis dengan metode deskriptif

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

17
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam Pemilihan dan Pembuatan Media Pembelajaran

(1) Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Media Pembelajaran

Menurut Arif Sardiman (1993:84) ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan media, antara lain:

a. Tujuan intruksional yang akan dicapai.

b. Karakteristik siswa atau sasaran

c. jenis rangsangan belajar yang diinginkan

d. Keadaan latar belakang atau lingkungan.

e. Kondisi tempat.

f. Luasnya jangkuan yang ingin dicapai.

Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1993:6), dalam memilih dan menggunakan


media pembelajaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, yakni:

a. Tujuan mengajar.

b. Bahan pelajaran

c. Metode mengajar

d. Tersedianya alat yang dibutuhkan.

e. Jalan pelajaran

f. Penilaian hasil belajar

g. Pribadi guru

h. Minat dan kemampuan siswa

i. Situasi pengajaran yang sedang berlangsung

Hal ini sebagaimana ungkapan Ely (Arif Sadiman, 1994:85), bahwa pemilihan media
seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya, bahwasannya media merupakan komponen dari
sistem intruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah
diketahui, tetapi faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar,
organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber serta prosedur penilaiannya juga

18
perlu dipertimbangkan, media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan
untuk  mendapatkannya dan format apa yang memenuhi selera pemakai (missal siswa dan
guru).

(2) Faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Media Pembelajaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran, antara lain:

a). Penataan unsur Visual.

Prinsip-prinsip pembuatan media visual dasar atau media grafis (semua bahan ilustratif yang
digunakan untuk menyampaikan pesan) yang digunakan baik untuk untuk media visual yang
tidak diproyeksikan maupun diproyeksikan yaitu kesederhanaan, kesatuan, penekanan, dan
keseimbangan serta dilengkapi dengangaris, bentuk, warna, tekstur, dan ruang. 

b) Kesederhanaan

Isi media sebaiknya ringkas, sederhana, dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep
tergambar dengan jelas, tulisan jelas, sederhana, dan mudah dibaca.

c) Kesatuan

Maksud kesatuan di sini adalah adanya hubungan antara unsur-unsur visual dalam kesatuan
fungsional secara keseluruhan. Kesatuan ini dapat dinyatakan dengan unsur-unsur yang
saling menunjang. Kesatuan dapat pula ditunjukkan dengan alur-alur tertentu, seperti garis,
anak panah, bentuk, warna, dan sebagainya.

d)Penekanan

Penekanan pada bagian-bagian tertentu diperlukan untuk memusatkan perhatian. Penekanan


dapat ditunjukkan melalui penggunaan ukuran tertentu, warna tertentu, dan sebagainya.

e )Keseimbangan

Ada dua macam keseimbangan, yakni keseimbangan formal (ditunjukkan dengan pembagian
secara simetris) dan keseimbangan informal (ditunjukkan dengan pembagian
asimetris).Penerapan prinsip-prinsip di atas dapat lebih berhasil jika ditunjang dengan unsur-
unsur visual seperti: garis, bentuk, tekstur, ruang, dan warna.Garis dalam media visual dapat
menghubungkan unsur-unsur bersama dan akan membimbing siswa untuk mempelajari
media dalam urutan tertentu. Bentuk  yang tidak biasa dapat menimbulkan suatu perhatian
khusus pada sesuatu yang divisualkan. Ruang terbuka diiringi dengan unsur-unsur visual dan

19
kata-kata akan mencegah rasa berjejal dalam suatu media. Tekstur, memberi sentuhan rasa
tertentu, dapat dipakai sebagai pengganti warna, memberi penekanan, pemisahan, atau untuk
meningkatkan kesatuan. Warna merupakan unsur tambahan yang sangat penting dalam media
visual, dapat memberikan penekanan, pemisahan,atau kesatuan. Akan tetapi pemilihan warna
harus digunakan dengan hati-hati untuk memberikan pengaruh terbaik. Penggunaan terlalu
banyak warna akan mengganggu pandangan dan dapat menimbulkan salah persepsi pada
pesan yang dibawakan.

f)Optimalkan Komponen Pemicu (Triger)

Apa yang dimaksud dengan komponen pemicu (triger)? Yang dimaksud dengan komponen
pemicu dalam multimedia pembelajaran meliputi judul, tujuan pembelajaran dan appersepsi
yang menarik dan menantang

g)Sulap Judul menjadi Lebih Menarik dan Menantang

Judul, merupakan titik awal sebagai penarik perhatian pengguna. Tapi,banyak pembuat
multimedia pembelajaran yang kurang memperhatikan hal ini. Sering dijumpai, judul
dinyatakan dengan kalimat yang kaku. Padahal, judul dapat dirumuskan dalam kalimat yang
lebih menantang dan menarik.

h)Modifikasi Tujuan Pembelajaran

Beberapa kelemahan yang sering saya temui dari multimedia pembelajaran adalah (a) tidak
adanya tujuan pembelajaran; dan (b) walaupun ada, tidak  dinyatakan dengan redaksi
yang jelas, realistis, dapat diukur dan menantang/menarik perhatian
pengguna. Mengapa? Karena pengembang selalu terpaku pada rumusan kompetensi dasar
atau indikator yang telah ada dalam kurikulum. Padahal, secara kreatif redaksi kompetensi
dasar atau indikator dalam kurikulum dapat diperhalus dengan kalimat yang tidak hanya lebih
jelas, realistis, dan dapat diukur, tapi juga menarik serta menantang.

i)Berikan Appersepsi yang Kontekstual

Konstektual memiliki makna, mengaitkan apa yang telah diketahui atau dialami pengguna
dengan apa yang akan dipelajari dalam multimedia pembelajaran. Kontekstualitas dalam
apersepsi menjadi penting, karena kita mencoba ‘menarik’ mereka ke dunia yang kita
ciptakan dalam media, melalui hal- hal yang dianggap paling ‘akrab’ dengan pengguna.

20
Disinilah diperlukan kalimat atau narasi penghubung dari ‘dua dunia’ yang mungkin berbeda.
Dengan menyatukan kedua dunia ini, maka pengguna ‘merasa diajak’ berkomunikasi dengan
media kita.

Penggunaan Media Pembelajaran di MAS Nurul Hakim Tembung

Tabel 3.3. Hasil Observasi dan Wawancara

No Pertanyaan Pengamatan Keterangan

Ya Tidak

1 Apakah pada pelajaran PPKN menggunakan  -


media pembelajaran?

2 Apakah pada pelajaran matematika  -


menggunakan media pembelajaran?

3 Apakah pada pelajaran kimia  -


menggunakan media pembelajaran?

4 Apakah pada pelajaran biologi  -


menggunakan media pembelajaran?

5 Apakah pada pelajaran fisika  -


menggunakan media pembelajaran?

6 Apakah pada pelajaran B.inggris  -


menggunakan media pembelajaran?

7 Apakah pada pelajaran geografi  -


menggunakan media pembelajaran?

8 Apakah pada pelajaran sosiologi -  Belum bisa memilih dan

menggunakan media pembelajaran? membuat media yang sesuai

9 Apakah pada pelajaran ekonomi -  Belum bisa memilih dan

menggunakan media pembelajaran? membuat media yang sesuai

10 Apakah pada pelajaran sejarah  -


menggunakan media pembelajaran?

21
11 Apakah pada pelajaran B.indonesia  -
menggunakan media pembelajaran?

12 Apakah pada pelajaran SKI  -


menggunakan media pembelajaran?

13 Apakah pada pelajaran AKIDAH  - Belum bisa memilih dan

AKHLAK menggunakan media membuat media yang sesuai

pembelajaran?

14 Apakah pada pelajaran quran hadist -


menggunakan media pembelajaran?

15 Apakah pada pelajaran fiqih  -


menggunakan media pembelajaran?

16 Apakah pada pelajaran B.arab  -


menggunakan media pembelajaran?

17 Apakah pada pelajaran ilmu agama  -


menggunakan media pembelajaran?

18 Apakah pada pelajaran ilmu umum  -


menggunakan media pembelajaran?

Dari data di atas, 3 dari 18 mata pelajaran di MAS Nurul Hakim Tembung belum
menggunakan media dalam proses pembelajaran. Kurangnya penerapan media pembelajaran
yang inovatif dapat terjadi karena:

1) . Di sekolah tidak tersedia media tersebut, sekolah tidak memiliki peralatan dan bahan
untuk membuat media pembelajaran.

2) guru tidak memahami arti penting penggunaan media pembelajaran

3) guru tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai cara membuat sendiri media
pembelajaran

4) guru tidak memiliki keterampilan mempergunakan media pembelajaran

5) guru tidak memiliki peluang (waktu) untuk membuat media pembelajaran

22
Ditinjau dari komunikasi, kelas merupakan dunia komunikasi terkecil, dimana guru
dan murid berinteraksi saling mengembangkan ide dan pengertian. Guru memegang peranan
kunci yang dapat mengontrol efektivitas dan efisiensi komunikasi. Pengalaman
menunjukkan, bahwa dalam komunikasi banyak terjadi penyimpangan karena berbagai
sebab, di antaranya kecenderungan verbalisame, ketidakpuasan murid, kurangnya minat dan
sebagainya. Dengan bertambahnya isi pengetahuan yang harus diberikan guru dan
bertambahnya jumlah murid, maka bertambah pula tugas guru baik karena alasan sosial atau
ekonomi, maka harus ada jalan keluar. Salah satu jalan keluarnya, adalah penggunaan media
dalam pembelajaran. Sehingga dengan adanya media pembelajaran yang inovatif
dalam pembelajaran di sekolah, akan meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Media yang Digunakan Guru di MAS Nurul Hakim Tembung khususnya Guru Kimia

Tabel 3.4. Hasil Wawancara dengan Guru Kimia pada Penggunaan Media Pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah ibu menggunakan media dalam proses Ya, saya menggunakan media
pembelajaran? dalam proses pembelajaran,
namun harus disesuaikan dengan
materi pelajaran

2 Apa media yang digunakan dalam proses Media power point, media video,
pembelajaran? media display dan realia

3 Bagaimana pengaruh media terhadap motivasi siswa? Dengan menggunakan media


dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar

4 Apakah media tersebut dapat mempengaruhi hasil Ya,dengan penggunaan media

23
belajar siswa ? dalam proses pembelajaran dapat
mempengaruhi hasil belajar
siswa.Hasil belajar siswa
mengalami peningkatan

5 Bagaimana pendapat ibu tentang pengunaan media pada Media sangat dibutuhkan dalam
proses pembelajaran? proses pembelajaran. Karena
media dapat membantu dalam
menyampaikan materi pelajaran
dengan lebih praktis.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Media pembelajaran merupakan penyalur dari pendidik ke peserta didik terkait materi
ajar. Media dilihat dari keberadaannya terbagi menjadi dua yaitu media jadi dan media
rancangan ,media jadi adalah media yang dibuat oleh pendidik sendiri terkait dengan materi
yang diajarkan . Dalam penelitian yang telah kami lakukan kami memfokuskan media pada
media rancangan .

SARAN

Berdasarkan pembahasan dari hasil mini riset kami ,maka beberapa saran diajukan untuk
guru ,mahasiswa ,dan peneliti berguna untuk perbaikan dan penelitian lebih
lanjut ,diantaranya yaitu :

24
1. Sebaiknya proses belajar mengajar disekolah harus didukung dengan menggunakan media
pembelajaran agar siswa cenderung lebih aktif dan tidak cepat bosan ,materi pelajaran juga
dapat dengan mudah diterima oleh siswa

2. Guru disekolah harus membangkitkan kreativitasnya dalam membuat media pembelajaran


untuk siswa dan lebih memanfaatkan media pembelajaran,baik itu video
edukatif,animasi,powerpoint,maupun media pembelajaran interaktif.

25

Anda mungkin juga menyukai