Anda di halaman 1dari 14

PENETAPAN HARGA TRANSFER

(TRANSFER PRICING)

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas


Mata kuliah Akuntansi Internasional

Dosen Pengampu : Purwati, S.E., M.Si.

Disusun oleh :

Kelompok 6

1. Amalia Indrihapsari (B.241.21.0022)


2. Fikri Dienul Haq Permana (B.241.21.0023)
3. Raismida Tarumaya (B.241.22.0005)
4. Nur Fikasari (B.241.22.0007)
5. Aisyah Ariani Kubatini (B.241.22.0014)

PROGRAM STUDI

S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas
makalah yang berjudul “Penetapan Harga Transfer (Transfer Pricing)” ini dapat tersusun
hingga selesai dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Penentuan Harga Transfer
dalam ranah Akuntansi Internasional agar para pembaca bisa mempraktekkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Purwati, S.E., M.Si. selaku Dosen Mata
Kuliah Akuntansi Internasional. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 15 Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

JUDUL............................................................................................................................... .
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... .3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Penetapan Harga Transfer ...................................................................5
2.2 Tujuan Penetapan Harga Transfer .........................................................................5
2.3 Memilih Penetapan Harga Transfer yang Benar .................................................... 6
2.4 Metode Penetapan Harga Transfer .......................................................................... 6
2.5 Hambatan-Hambatan dalam Memperoleh Sumber Daya .....................................8
2.6 Harga Transfer Berdasarkan Biaya .........................................................................9
2.7 Penetapan Harga Jasa Korporat ............................................................................ 10
2.8 Administrasi Harga Transfer .................................................................................. 10
2.9 Contoh Soal .............................................................................................................. 11
BAB III. PENUTUP ............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 12
3.2 Saran .......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHUL

UAN

1.1 Latar Belakang

Perluasan pasar mendorong berkembangnya perusahaan. Semakin


berkembang suatu perusahaan, semakin kompleks lingkungan bisnis yang dihadapi
oleh manajemen. Dengan semakin kompleksnya lingkungan industri, manajemen
menghadapi ketidakpastian sehingga resiko bisnis menjadi meningkat. Bersamaan
dengan itu, aktivitas operasi perusahaan semakin beraneka ragam, dimana kegiatan
produksi biasanya sudah merupakan suatu lini produk, maksudnya adalah suatu
kegiatan produksi yang berkesinambungan mulai dari bahan mentah sampai barang
jadi.
Pengertian harga transfer adalah harga jual khusus yang dipakai dalam
pertukaran divisi untuk mencatat pendapatan divisi penjualan (selling division) dan
biaya divisi pembelian (buying division)(Henry Simamora, 1999:272). Harga transfer
mengukur nilai produk (yakni barang atau jasa) yang diserahkan oleh pusat laba
kepada pusat pertanggungjawaban lainnya dalam perusahaan. Transfer pricing
biasanya ditetapkan untuk produk-produk antara (intermediate product) yang
merupakan barang-barang dan jasa-jasa yang dipasok oleh divisi penjual kepada divisi
pembeli. Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada
perlakuan akuntansi terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi
dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah.
Penetapan harga transfer yang optimal adalah penting mengingat besarnya
harga transfer merupakan pendapatan bagi pusat laba penjual dan sebaliknya
merupakan biaya bagi pusat laba pembeli. Kesalahan dalam menetapkan harga
transfer akan mengakibatkan kesalahan pengukuran kinerja yang berakhir pada
kesalahan pengambilan keputusan.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dan tujuan dari Penetapan Harga Transfer?

2. Bagaimana Metode dan Cara Memilih Penetapan Harga Transfer?

3. Apa saja yang termasuk Hambatan-Hambatan dalam Memperoleh Sumber Daya?

4. Apa saya yang termasuk dalam kategori Harga Transfer Beradasarkan Biaya?

5. Bagaimana Penetapan Harga dalam Jasa Korporat?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 TujuanPenulisan

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penulisan


yangingin dicapai adalah untuk mengetahui :
1. Memahami definisi dan tujuan dari Penetapan Harga Transfer.
2. Memahami Metode dan Cara Memilih Penetapan Harga Transfer.
3. Mengidentifikasi Hambatan-Hambatan dalam Memperoleh Sumber Daya.
4. Mengetahui Harga Transfer Beradasarkan Biaya.
5. Memahami Penetapan Harga dalam Jasa Korporat.

1.3.2 Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan serta wawasan penulis dalam
menganalisis pentingnya mengetahui penentuan harga transfer di ranah
Internasional.

2. Bagi Pihak Lain, dapat menjadi informasi tambahan ataupun sebagai bahan
referensi pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh pentingnya
mengetahui penentuan harga transfer di ranah Internasional.

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penetapan Harga Transfer (Transfer Piricing)

Harga transfer dapat didifinisikan dalam arti sempit dan luas.

 Dalam arti luas  harga transfer adalah harga perpindahan barang/jasa yang
dipertukarkan antar unit-unit atau antar pusat tanggung jawab dalam suatu organisasi.
Meliputi : harga perpindahan barang/jasa antar pusat biaya, pusat pendapatan,
maupunpusat laba.

 Dalam arti sempit  harga perpindahan barang/jasa antara dua pusat laba atau lebih.

2.2 Tujuan Penetapan Harga Transfer (Objectives of Transfer Prices)


Penetapan harga transfer merupakan suatu mekanisme untuk pendistribusian laba antar
pusat dalam suatu perusahaan. Di mana tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk
menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, maksudnya sistem harus
dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha
juga meningkatkan laba perusahaan.
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.
4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.

5
2.3 Memilih Penetapan Harga Transfer yang Benar
Harus mempertimbangkan 3 faktor yang dipertimbangkan dalam memutuskan apakah
akan melakukan transfer-transfer internal atau tidak, yaitu :
1. Apakah terdapat pemasok dari luar?
jika tidak  tidak ada harga pasar, maka harga transfer yang paling baik
adalah berdasarkan biaya atau negosiasi.
Jika ada maka perlu mempertimbangkan biaya variabel penjual.
2. Apakah biaya variabel penjual lebih kecil dari pada harga pasar?
Jika tidak  makaharga jual penjual lebih tinggi dari harga pasar, sebaiknya
Membeli di luar (pasar).
Sebaliknya jika ya  biaya variabel penjual lebih rendah dari harga pasar, dan
Harga penjual lebih rendah maka sebaiknya membeli di dalam.
3. Apakah unit penjual beroperasi pada kapasitas penuh?
jika tidak  berarti penjual penjual harus menyediakan bagi pembeli internal
dan harga transfer berada diantara harga variabel dan harga pasar.
jika ya  perlu menentukan dan membandingkan penghematan biaya penjualan
internal VS biaya peluang atas penjualan yang hilang pada unit penjualan.

2.4 Metode Penetapan Harga Transfer (Transfer Pricing Method)


Prinsip dasar bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan
dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok
luar.

Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu
sama lain, maka ada dua keputusan penting yang harus diambil :
 Apakah memproduksi sendiri atau membeli dari pemasok luar
 KeputusanSourcing
 Jika diproduksi secara internal, pada harga berapa akan ditransfer antar pusatlaba
 Keputusan Harga Transfer

6
1. Metode Harga Pasar
Harga transfer barang atau jasa antar pusat biaya ditentukan berdasarkan harga
pasarnya dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat dihindari atau ditekan karena
produk transfer dari pusat laba tertentu ke pusat laba lainnya.
2. Metode Biaya Ditambah Laba
Metode ini dipakai jika terdapat kondisi-kondisi sebagai berikut :
a). Dipasar tidak tersedia harga pasar produk yang ditransfer,
b). Dipasar terdapat beberapa harga pasar produk yang ditransfer,
c). Produk yang ditransfer sifatnya khusus atau rahasia.
3. Metode Negosiasi
Harga transfer negosiasi didasarkan tawar menawar atau perundingan antara divisi
penjual dengan pembeli. Penentuan harga negosiasi menganjurkan proses tawar
menawar bebas antara divisi seolah-olah sebagai kesatuan usaha yang terpisah.
Kebebasan ini tercipta jika divisi penjual dapat pula menjaul produknya ke pihak luar
dan divisi pembeli dapat membeli produk yang sama dari pihak lain.
4. Metode Arbitrasi
Digunakan jika divisi penjual dan divisi pembeli tidak mencapai kesepakatan an
harga transfer. Harga transfer arbitrasi adalah harga transfer yang ditentukan oleh
eksekutif atau badan lain yang ditugasi untuk mengarbitrasi harga transfer setelah
orang atau badan tersebut berdialog dengan para manajer divisi yang bersangkutan.
Dialog diharapkan dapat memutuskan harga transfer yang adil bagi manajer penjual
dan manajer pembeli.

Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita,


jika terdapat kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Orang-orang yang kompeten (competent people)
2. Atmosfir yang baik (good atmosphere)
3. Harga pasar (a market price)
4. Kebebasan memperoleh sumber daya (freedom of source)
5. Informasi penuh (full information)
6. Negosiasi (negotiation)

7
2.5 Hambatan-hambatan dalam memperoleh sumber daya (Constraints on sourcing)
1. Pasar yang Terbatas (Limited Markets)
Alasan :
a. Keberadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan eksternal.
b. Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang
terdeferensiasi, tidak ada sumber daya luar.
c. Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka
perusahaan cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar
kecuali harga jual di luar mendekati biaya variable perusahaan, dimana ha
ini jarang sekali terjadi.

Dalam hal pasar terbatas, harga transfer yang paling tepat untuk memenuhi
kebutuhansistem pusat laba adalah harga yang kompetitif, alasannya :
a. Harga kompetitif akan dapat mengukur kontribusi dari masing-masing pusat
labaterhadap total laba perusahaan.
b. Harga yang kompetitif dapat mengukur seberapa baik prestasi pusat laba
dalammenghadapi persaingan.
c. Harga yang kompetitif tidak tergantung pada atau independent kondisi-
kondisiintern.

2. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri (Excess or Shortage of Industry


Capacity)
Jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas,
dengan kata lain, pusat laba tersebut memiliki kapasitas yang berlebih. Perusahaan
mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian membeli
produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi masih memadai.
Sebaliknya jika pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh produk yang
diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke pihak
luar. Situasi tersebut terjadi ketika terdapat kekurangan kapasitas produksi di dalam
industri.

8
2.6 Harga Transfer Berdasarkan Biaya (Cost-Based Transfer Prices)
Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya :
1. Dasar Biaya (The Cost Basis)
Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya actual tidak boleh digunakan
karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian.
Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk
menetapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan standar tersebut.

2. Markup Laba ( The Profit Markup)


Dua keputusan, yaitu :
a. Dasar markup laba
Dasar yang paling mudah dan umum adalah persentase dari biaya, tanpa
pertimbangan atas modal yang diperlukan.
Dasar secara konsep lebih baik adalah persentase dari investasi, tetapi untuk
menghitung investasi yang akan dikenakan ke setiap produk yang dihasilkan
dapat menimbulkan permasalahan teknis.

b. Tingkat laba yang diperbolehkan.


Solusi konseptual membuat penyisihan laba berdasarkan investasi yang
dibutuhkan untuk memenuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian.
Nilai investasi tersebut dihitung pada tingkat standar, dengan aktiva tetap dan
persediaan pada tingkat biaya penggantian (replacement cost) yang berlaku saat
itu.
Hal-hal pokok yang perlu manajemen pertimbangkan dalam penetapan harga
transfer berdasarkan biaya :
1. Harga transfer jangan sampai mendorong pusat laba manufaktur lalai untuk
menjaga standar yang ketat, atau lalai untuk meningkatkan produktivitas
dengan melakukan investasi baru yang tepat.
2. Faktor-faktor prestasi harus selalu dipisah-pisahkan sesuai dengan tanggung
jawabnya.
3. Secara umum, pengaruh prosedur administratif yang cukup adil diperlukan jika
masing-masing pusat laba akan merundingkan harga-harga transfer di antara
mereka sendiri.
9
2.7 Penetapan Harga Jasa Korporat (Pricing Corporate Services)
Terdapat dua jenis transfer :
a. Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima dimana unit penerima
dapatmengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial.
b. Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan
digunakannyaatau tidak.

 Pengendalian atas jumlah jasa


Unit usaha mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa-jasa
seperti teknologi informasi serta riset dan pengembangan. Manajer unit usaha tidak
dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan tersebut, namun ia dapat
mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya.

 Pilihan penggunaan jasa


Unit-unit usaha dapat memilih apakah akan menggunakan unit jasa sentral atau
tidak. Unit-unit bisnis dapat memperoleh jasa dari pihak luar, mengembangkan
kemampuan mereka, atau memilih untuk tidak menggunakan jasa ini sama sekali.
 Kesederhanaan dari mekanisme harga
Harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang
dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan
dipahami dengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha.

2.8 Administrasi Harga Transfer (Administration of Transfer Prices)


1. Negosiasi
2. Arbitrase dan Penyelesaian Konflik
Terdapat empat cara penyelesaian konflik :
a) Memaksa (forcing),
b) Membujuk (smoothing),
c) Menawarkan (bargaining),
d) Penyelesaian masalah (problem solving).
3. Klasifikasi Produk

10
Contoh Soal
Ilustrasi Harga Transfer 2 Langkah

Unit Usaha X (produsen) Produk A


Perkiraan penjualan bulanan produk A ke Divisi Y 5.000 unit
Biaya variabel/unit Divisi X $ 5,00
Biaya tetap bulanan yg dialokasikan ke produk A $ 20.000,00
Investasi modal kerja dan fasilitas $ 1.200.000,00
ROI Kompetitif/tahun 10 %
Perhitungan Harga Transfer :
Biaya Variabel/unit $ 5,00
Biaya Tetap/unit : $ 20.000,00/5.000 unit = $ 4,00
Tingkat Laba/unit : ($1.200.000,00 : 12) x 10% = $ 2,00
5.000 unit -------------- +
Harga Transfer per unit (termasuk laba)  (langkah ke 1) = $ 11,00

Jika Divisi Y membeli ke Divisi X produk A: 5.000 unit, pada suatu bulan maka yang
harus dibayar (Y) dan diterima (X) :
Biaya : 5.000 x $ 5,00 = $ 25.000,00
Biaya Tetap/bulan = $ 20.000,00
Laba per bulan : ($1.200.000,00 x 10%)/12 = $ 10.000,00
Total Harga Transfer 5.000 unit produk A = $ 55.000,00

Harga transfer/ unit = $ 55.000,00 : 5.000 unit = $ 11,00 sama dengan yang
ditetapkan awal.

Jika Divisi Y membeli ke Divisi X produk A: 4.000 unit, pada suatu bulan maka yang
harus dibayar (Y) dan diterima (X) :
Biaya : 4.000 x $ 5,00 = $ 20.000,00
Biaya Tetap/bulan = $ 20.000,00
Laba per bulan : ($1.200.000,00 x 10%)/12 = $ 10.000,00
Total Harga Transfer 4.000 unit produk A = $ 50.000,00

Harga transfer/ unit = $ 50.000,00 : 4.000 unit = $ 12,50 berbeda dengan yang
ditetapkan awal, karena Divisi Y harus menanggung penalti karena tidak menggunakan
fasilitas X yang telah disediakan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Transfer pricing didefinisikan sebagai nilai atau harga jual khusus yang dipakai

dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjual (selling

division) dan biaya divisi pembeli (buying division). Transfer pricing hanya dilakukan oleh

perusahaan semata-mata hanya untuk menilai kinerja antar anggota atau divisi perusahaan

yaitu untuk meningkatkan daya saing perusahaan anak yaitu dengan memperbaiki akses

perusahaan anak ke dalam pasar modal lokal, laba dan posisi keuangan bisa dinaikkan

dengan menetapkan harga yang rendah bagi transfer input kepada perusahaan anak tersebut

dan harga transfer yang tinggi bagi ouputnya. Permasalahannya ialah seiring dengan

perkembangan zaman, praktek transfer pricing sering juga dipakai untuk manajemen pajak

yaitu sebuah usaha untuk meminimalkan jumlah pajak yang harus di bayar.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu melakukan riset lebih mendalam lagi (studi kasus)

tentang apa saja upaya perusahaan untuk melakukan transfer pricing serta upaya direktorat

jendral pajak dalam mengantisipasinya.

12
Daftar Pustaka

1. Website :
https://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2013-2-62201-921409005-bab1-10012014101534.pdf
http://digilib.unila.ac.id/5761/17/BAB%20V.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai