Anda di halaman 1dari 17

Pemajakan Wajib Pajak Luar Negeri

(WPLN)

KELOMPOK 3
Ananda Putri (B.231.20.0029)
Ulil Ulya Lestari (B.231.20.0052)
Agnes Mellya I (B.231.20.0077)
Ines Mayangari (B. 231.20.0081)
Insan Fitri Utami (B. 231.20.0083)
Siti Sholikhah (B.231.20.0107)
Celline Andriana W (B.231.20.0159)
Raismida Tarumaya (B.241.22.0005)
Wajib Pajak Luar Negeri ?

> Rochmat Soemitro (1986;93-94) adalah subjek pajak luar negeri yang memperoleh atau
menerima penghasilan yang berasal dari wilayah Republik Indonesia atau yang mempunyai
kekayaan yang terletak di wilayah Republik Indonesia. 

>Wajib Pajak luar negeri hanya dikenakan pajak dari penghasilan yang diterima atau
diperoleh atau berasal dari (sumber-sumber yang ada di wilayah Republik Indonesia). 

>Wajib Pajak luar negeri tidak wajib memasukkan surat pemberitahuan dan baginya tidak
berlaku penghasilan tidak kena pajak, dan pula baginya susunan dan besarnya keluarga tidak
mempunyai pengaruh atas besarnya jumlah pajak.
Pengenaan Pajak terhadap WPLN :

- Penghasilan Yang di terima Bersumber dari indonesia


- WPLN di kenakan Pajak Berdasarkan Penghasilan Bruto dengan Tarif
yang sepadan
- WPLN Tidak Wajib Menyampaikan SPT
( PPh ) Pasal 26

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 26 adalah PPh yang


dikenakan/dipotong atas penghasilan yang bersumber dari
Indonesia yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak (WP) luar
negeri selain bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia.
Tarif dan Objek PPh Pasal 26

20% (final) dari jumlah penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri berupa :

- dividen;
- bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang;
- royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
- imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan; hadiah dan penghargaan
- pensiun dan pembayaran berkala lainnya.
- Premi swap dan transaksi lindung lainnya; dan/atau
- Keuntungan karena pembebasan utang.
Saat Terutang, Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 26

PPh PASAL 26 PEMOTONG PPh PASAL


TERUTANG 26

PENYETORAN
SPT MASA pph PASAL 26
PPh PASAL 26
01 Pajak
Penghasilan atas Dividen
CONTOH

1. Charles adalah warga negara asing yang bekerja di Indonesia. Ia merupakan karyawan asing pada
perusahaan PT AAA. Charles sudah tinggal di Indonesia selama 183 hari. Charles sudah beristri dan
punya 1 orang anak. Pada Juli 2020, Charles memperoleh gaji sebesar US$20000 sebulan. Kurs yang
berlaku pada bulan tersebut adalah Rp14.500 per dolar AS. Maka, perhitungan PPh 26 atas gaji
Charles adalah:

Jawab :
Penghasilan Bruto dari gaji sebulan : US$20000 x Rp14.500 = Rp 290.000.000
PPh 26 atas Gaji adalah : Rp290.000.000 x 20% = Rp 58.000.000
PPh atas Deviden,Bunga
02 Royalti/Penghasilan Lainnya dan
tarifnya
CONTOH
1. Suatu badan subjek pajak dalam negeri membayarkan royalti sebesar Rp 100.000.000 kepada wajib
pajak luar negeri, maka subjek pajak dalam negeri tersebut wajib untuk memotong pajak penghasilan
sebesar ?
Jawab :
PPh Pasal 26 = 20 % X Rp 100.000.000
= Rp 20.000.000

2. Seorang atlet dari luar negeri yang ikut mengambil bagian dalam perlombaan lari marathon di
Indonesia, kemudian merebut hadiah uang sebesar Rp 200.000.000, maka atas hadiah tersebut dikenai
pemotongan pajak penghasilan sebesar ?
Jawab :
PPh Pasal 26 = 20 % X Rp 200.000.000
= Rp 40.000.000
03 PPh atas Premi Asuransi dan tarifnya
CONTOH
1. Suatu perusahaan penyewaan gedung kantor. PT A, mengasuransikan bangunan
bertingkat langsung ke perusahaan asuransi di luar negeri dengan membayar jumlah
premi selama tahun 2015 sebesar Rp 1 miliar.

Jawab:
Besarnya perkiraan penghasilan neto perusahaan asuransi luar negeri adalah: 50% x Rp 1 miliar = Rp 500.000.000.
Besarnya PPh Pasal 26 yang harus dipotong oleh PT A selama tahun 2015 adalah: 20% × Rp 500.000.000 = Rp
100.000.000 atau (10% x Rp 1 miliar).

2. Jika PT A mengasuransikan kepada perusahaan asuransi di dalam negeri, PT B, dengan


membayar jumlah premi yang sama sebesar Rp. I miliar, dan kemudian PT B mere
asuransikan sebagian polis asuransi tersebut kepada perusahaan asuransi luar negeri
dengan membayar premi sebesar Rp 500 juta.

Jawab:
Maka besarnya perkiraan penghasilan neto perusahaan asuransi di luar negeri adalah: 10% x Rp 500 juta = Rp 50.000.000
PPh Pasal 26 yang wajib dipotong oleh PT B adalah: 20% x Rp 50 juta = Rp 10.000.000 (2% x Rp 500.000.000).
04 PPh atas Penjualan Harta dan tarifnya
CONTOH

1. Janeva yang adalah seorang warga negar iNggris yang memiliki 25% saham atas PT. Jayaraya
Indonesia. Tahun ini Janeva menjual seluruh sahamnya senilai Rp 8 miliar kepada Ardelia, seorang
Warga Negara Argentina. Asumsikan tidak ada P3B antara Indonesia dan Argentina seta Inggris
sehingga dengan transaksi tersebut. Hitunglah PPh Pasal 26 dari transaksi tersebut?

Jawab:
PPh Pasal 26 = 20% x 25% x Rp 8.000.000.000 = Rp 400.000.000
05 PPh atas Penjualan Saham dan
tarifnya
CONTOH
1. Tuan A ingin menjual bh ABC Tbk dengan harga saham per lembar Rp 2.000. Tuan A ingin menjual 5
lot (1 lot = 100 lembar saham) yang berarti banyaknya saham yang akan dijual adalah 500 lembar
saham.Penghitungan dalam transaksi penjualan saham ini adalah sebagai berikut:

• Transaksi jual 500 x Rp 2.000 = Rp 1.000.0002.


• Komisi broker: 0,3% x Rp 1.000.000 = Rp 3.0003.
• PPN (11% dari komisi): 11% x Rp 3.000 = Rp 3304.
• PPh Transaksi Jual (0,1% dari nilai transaksi) : 0,1% x Rp 1.000.000 = Rp 1.000

Biaya penjualan saham yang harus dikeluarkan adalah Rp 4.330, yang berarti akan menjadi pengurang dari
angka penjualan yang bisa didapatkan Tuan A. Jadi, dana yang didapatkan dari transaksi penjualan saham
ini adalah sebesar Rp 995.670.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai