Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

TAX HAVEN
COUNTRY Ananda Putri (B.231.20.0029)
Ulil Ulya Lestari (B.231.20.0052)
Agnes Mellya I (B.231.20.0077)
Ines Mayangari (B.
Insan 231.20 .0 0 81)
FitriUtami Siti (B.
Sholikhah 231.20 .0 0 83)
Celline Tarumaya
Raismida (B.231.20.0107)
(B.241.22.0005)
Andriana W (B.231.20.0159)
Penger t ia
n Tax
Haven Tax Haven Country adalah kebijakan
pajak suatu negara yang dengan
Country sengaja memberikan fasilitas pajak,
berupa penetapan tarif pajak yang
rendah atau bahkan tidak
mengenakan pajak sama sekali.
Hanya nominal saja tidak ada
0
1 pajak atau pajak

Tidak adanya pertukaran


02
informasi perpajakan dengan

Kar akt er ist i negara lain

k Tax Haven 03
Tidak ada transparansi dalam
pelaksanaan undang – undang
dan peraturan pelaksanaanya
Country
Tidak ada kewajiban bagi badan
04
usaha asing untuk berada
secara fisik pada negara itu

Mempromosikan negara atau


05 wilayahnya sebagai offshore
financial center
Kategori Tax Haven
Country
Sistem Bebas Pajak Sistem Pajak Teritorial Sistem Pajak Rendah
Negara yang menganut Sistem pajak teritorial hanya Negara – negara yang
sistem ini tidak memungut mengenakan pajak bagi termasuk dalam kategori
pajak sama sekali, berbagai pendapatan yang bersumber ini memberlakukan tarif
jenis pajak seperti pajak dari dalam negeri, apabila pajak yang sangat rendah
atas penghasilan atau pajak pendapatannya itu
sekali, contohnya tarif
atas banguann pun tidak bersumber dari luar negeri
dipungut. untuk badan berkisaran
maka tidak akan dipungut
0 % - 1%
Bahrain, Cayman Island, Venezuela, Hongkong,
Bermuda, Bahama, Nauru, Liberia,Panama, Filipina
Cook Island, Djibouti
.
Kategori Tax Haven
Country
Pembebanan Pembebanan Pajak
Ter hadap Ter hadap
Jenis Pajak Per usahaan Tertentu
Tertentu
Di Negara Luxemburg,
Antilles, Belanda, dan
Singapura memberi
Irlandia, terhadap pajak insentif pajak kepada
manufaktur dan perusahaanoffshare &
ekspor holding company tertentu
yang memnuhi kualifikasi.
1 Untuk Mencapai pertumbuhan
1
ekonomi yang stabil

Untuk turut berkontribusi terhadap


Kebija ka 2 secara ekonomi dari negara-negara
n anggota OECD bukan anggota OECD

OECD Untuk turut berkontribusi terhadap


perluasan atau ekspansi secara
3
ekonomi di dalam perdagangan
dunia yang bebas tanpa mengenal
koridor batas antar Negara.
1 2
Menteri keuangan
Mentri Keuangan
berwenang untuk

Ketentuan menetapkan besarnya


perbandingan antara
berwenang dalam
menentukan controlles
foreign corporation /
dan
utang dan modal
perusahaan (debt to C F C rule
equity ratio)

Penangkal
P eng hinda 3
Direktur Jendral Pajak
4
Direktur Jenderal Pajak

r Pajak berwenang untuk menentukan


kembali besarnya penghasilan
dan pengurangan (transfer
berwenang untk melakukan
perjanjian dengan Wajib
Pajak (advance pricng
pricing rule) serta ag reement / APA)
menentukan utang sebagai
modal (hybrid dan
recharacterization rule)
Ha mba ta n da la m P embera nta s a n Ta x
Ha ven
Tax Haven adalah masalah yang terlalu besar untuk ditangani sendiri oleh Dirjen Pajak
(Pemerintah, DPR, dan dunia usaha harus berkoalisi memperhatikan masalah tersebut)
Melakukan evaluasi atas semua Persetujuan Penghindaran

Melakukan evaluasi atas semua Perseujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B)


(Hal ini perlu dilakuan untuk memastikan bahwa P3B yang berlaku tersebut bersifat
saling menguntungkan)
Ha mba ta n da la m P embera nta s a n Ta x
Ha ven
Menyusun daftar dan kriteria tax haven (Dari hasil evaluasi P3B dan memperhatikan
perkembangan daftar tax haven yang secara internasional diterima, pemerintah
dapat menyusun kriteria daftar dan daftar siapa saja yang diangap tax haven)

Pemerintah harus menyusun aturan dan program untuk memberikan


disensentif pemanfaatan tax haven dalam rangka penggelapan dan
penghindaran pajak
TER IM A
KAS IH

Anda mungkin juga menyukai