Anda di halaman 1dari 9

KETIDAKPASTIAN MANAJEMEN RESIKO PADA

PERUSAHAAN PELAYARAN

NAMA : MUHAMMAD WAHYU


NIT : 1803007
SEMESTER : VII

KETATALAKSANAAN PELAYARAN NIAGA DAN


KEPELABUHANAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "KETIDAKPASTIAN MANAJEMEN RESIKO

PADA PERUSAHAAN PELAYARAN" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen resiko. Selain itu, makalah

ini bertujuan menambah wawasan tentang manajemen resiko pada perusahaan bagi para

pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Teddy VM Walewangko selaku dosen mata

kuliah manajemen resiko. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang

telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik

yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, 10 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR
ISI...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan Pembahasan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................
A. Pengertian Manajemen Resiko.........................................................................
B. Fungsi Manajemen Resiko...............................................................................
C. Ketidakpastian Yang Ada Pada Perusahaan.....................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan dalam aktivitas bisnis tidak akan lepas dari risiko yang dihadapi.
Perusahaan selalu dihadapkan dengan kenyataan “high risk bring about high return”,
artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, maka perusahaan akan dihadapkan
pada risiko yang lebih besar pula (Anisa, 2012). Lingkungan bisnis yang semakin ketat
berkompetitif akan mendorong perusahaan dalam mengambil resiko yang lebih banyak
dari waktu ke waktu. Semakin meningkatnya level perusahaan akan diikuti pula oleh
peningkatan level resiko (Safitri, 2013). Berkembangnya kompleksitas aktivitas dunia
usaha juga memicu terjadinya berbagai risiko bisnis yang akan dihadapi perusahaan,
bahkan perubahan teknologi, globalisasi, dan perkembangan transaksi bisnis seperti
hegding dan derivative menyebabkan makin tingginya tantangan yang dihadapi
perusahaan dalam mengelola risiko yang harus dihadapinya (Beasley, et al., 2007).
Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat memicu kebutuhan akan pengelolaan
perusahaan yang baik dikarenakan risiko yang muncul dalam setiap kegiatan, mendorong
perusahaan untuk mengelola risiko secara efektif untuk mengurangi kerugian yang terjadi
pada perusahaan dan investor. Risiko merupakan suatu kondisi yang muncul akibat
ketidakpastian (Habibah, 2013). Apabila risiko yang muncul ini tidak dikelola dengan
baik maka akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan maupun bagi pemangku 2
kepentingan di perusahaan tersebut. Maka risiko yang akan muncul ini perlu dikelola
dengan baik oleh manajemen risiko guna menghindari kerugiaan bagi perusahaan.
Pengelolaan risiko dilakukan oleh manajemen risiko atau risk management. Isu mengenai
risk management berkembang dengan pesat seiring dengan meningkatnya jumlah
perusahaan yang mulai mengungkapkan keberadaan Risk Management Committee
sebagai salah satu bentuk nyata adanya Enterprise Risk Management. Tetapi di lain
pihak, banyak perusahaan yang belum mengetahui pentingnya manajemen risiko
perusahaan (Putri, 2013).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan fungsi manajemen resiko?


2. Ketidakpastian apa yang sering terjadi pada perusahaan pelayaran?

C. Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan pengertian dan fungsi manajemen resiko.

2. Mengetahui ketidakpastian yang sering di temukan pada perusahaan pelayaran.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Resiko

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, hal ini terjadi karena kurangnya informasi
mengenai yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat menguntungkan
atau merugikan. Seperti diartikan oleh (Regan:2003) bahwa risiko ialah suatu
kemungkinan yang menimbulkan atau mengesankan kerugian atau bahaya.

Didefinisikan oleh Wideman dan Mamduh (2009) bahwa risiko adalah ketidakpastian
yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan yang dikenal dengan istilah
opportunity, sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan
dikenal dengan istilah risiko (risk).

Emmaett J Vaughan dan Curtis Elliot (1978) menyebutkan, risiko diartikan sebagai
kans kerugian (the chance of loss), kemungkinan kerugian (the possibility of loss),
ketidakpastian (uncertainty), penyimpangan kenyataan dari hasil yang diharapkan (the
dispersion of actual from expected result), probabilitas bahwa suatu hasil berbeda dari
yang diharapkan (the probability of any outcome different from the expected).

Risiko diklasifikasikan menjadi dua oleh Mamduh Hanafi (2009), yaitu: risiko murni
dan risiko spekulatif. Pure risks atau biasa disebut risiko murni merupakan risiko di mana
kemungkinan kerugian ada tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada. Contoh:
kebakaran, kecelakaan, kebanjiran, dan lain-lain. Sedangkan risiko spekulatif merupakan
risiko di mana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Contoh:
membeli saham, usaha bisnis, dan lain lain.

Di dunia ini, kita pasti menghadapi yang namanya ketidakpastian. Unsur ketidakpastian
ini seringkali menimbulkan suatu kerugian. Ini merupakan sifat yang universal, hampir
selalu ada pada semua aspek kehidupan manusia. Kerugian atas unsur ketidakpastian ini
(risiko) dapat berwujud dalam berbagai hal aktivitas baik dalam aktivitas ekonomi,
sosial, maupun aktivitas hukum.Untuk itu, agar dapat menanggulangi segala risiko yang
mungkin terjadi diperlukan sebuah proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko.
Manajemen risiko merupakan kegiatan manajemen yang dilakukan pada tingkatan
pimpinan pelaksana, yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistematis kerugian yang
mungkin dihadapi perusahaan akibat suatu risiko serta metode yang paling tepat untuk
menangani kerugian yang dihubungkan dengan tingkat profitabilitas perusahaan.

Herman Darmawi (2006) menyatakan, manajemen risiko adalah suatu usaha untuk
mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan
dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi.

Irham Fahmi (2010) mendefinisikan manajemen risiko sebagai suatu bidang ilmu yang
membahas tentang bagaimana suatu organisasi atau perusahaan menerapkan ukuran
dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai
pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.

Manajemen risiko ini juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang
mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab akibat dari
ketidakpastian pada sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan demikian, manajemen
risiko diperlukan guna menghindari dan meminimalisir risiko yang akan muncul atau
dihadapi perusahaan.

B. Fungsi Manajemen Resiko


Fungsi manajemen resiko ialah untuk menjamin bahwa suatu perusahaan atau organisasi
dapat memahami, mengukur, serta memonitor berbagai macam risiko yang terjadi dan
juga memastikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat mengendalikan berbagai
macam risiko yang ada. Agar pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar maka perlu adanya
dukungan dalam menyusun kebijakan dan pedoman manajemen risiko sesuai dengan
kondisi perusahaan.

Fungsi manajemen risiko secara umum digunakan untuk dasar agar bisa memprediksikan

bahaya atau hal yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi dengan perhitungan yang

cermat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi di awal untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Secara khusus, tujuan dari manajemen risiko

ialah:

a. Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator.


b. Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled.
c. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan.
d. Biaya manajemen risiko (risk management) yang efisien dan efektif.
e. Memberikan rasa aman.
f. Agar pendapatan perusahaan stabil dan mampu memberikan kepuasan bagi pemilik
dan pihak lain.

C. KETIDAKPASTIAN YANG ADA PADA PERUSAHAAN

A. Ketidakpastian Strategi

Dengan kata lain risiko ini dapat disimpulkan sebagai risiko atau ketidakpastian yang
diakibatkan dari kurang matangnya strategi Anda dalam menjalankan bisnis. Anda
banyak melihat bisnis yang kini berkibar sukses di penjuru dunia, namun seringkali Anda
tidak tahu betapa beratnya masa-masa yang mereka hadapi ketika membangun sebuah
bisnis. Strategi sangat dibutuhkan dan dipersiapkan matang. Anda juga harus mengetahui
strategi jika ada pesaing yang mengancam bisnis anda.

Contohnya Perusahaan Pelayaran Marindo Pacific yang terkenal di daerah Kota


Samarinda biasanya menangani keagenan dengan cepat dan biaya yang tidak mahal
setelah kejadian pandemi saat ini maka perusahaan menaikan harga, akibatnya para
pemakai jasa keagenan yang biasanya memilih Pt. Marindo malah memilih perusahaan
keagenan lain yang jauh lebih murah biayanya. Akibat dari strategi biaya yang digunakan
itu maka terjadi kerugian yang besar karena banyak pengguna jasa mengeluh karena
keterbatasan biaya.

Solusi : Pada intinya, anda harus mempersiapkan strategi apa yang akan anda jalankan
ketika anda akan atau sedang menjalankan bisnis, agar nantinya dapat berjalan di jalur
yang benar sehingga dapat meminimalisir kerugian yang ditimbulkan. Anda tidak boleh
keras kepala dan egois dengan kehendak, tentu saja anda harus mengikuti sesuai dengan
keinginan pengguna jasa.
B. Ketidakpastian Operasional

Ketidakpastian operasional lebih mengarah pada sebuah kegagalan yang sangat tidak di
harapkan dan biasanya terjadi dalam kegiatan sehari-hari dalam perusahaan.

Hal itu dapat terjadi karena beberapa kegagalan teknis, seperti server yang eror dalam
proses pengurusan kapal yang akan di clearance in maupun clearance out. Dalam
beberapa kasus biasanya memiliki lebih dari satu penyebab sebagi contoh, salah satu
karyawan oprasional membayar tagihan PNBP di atm akan tetapi salah memasukan kode
billing yang sudah di tentukan akibat dari kesalahan kode tersebut transaksi pembayaran
salah dan membayarkan tagihan dari perusahaan lain yang mengakibatkan perusahaan
anda mengalami kerugian. Dalam beberapa kasus lainnya, resiko oprasional juda dapat
muncul dari kejadian yang tak terduga seperti, pada saat pengantaran dokumen kekapal
karyawan operasional mengalami kecelakaan pada saat naik speed boat yang
mengakibatkan keterlambatan pengantaran dan keterlambatan pergerakan kapal. Apapun
yang dapat mengganggu tugas operasi utama perusahaan maka hal itu di kategorikan
dalam ketidakpastian operasional.

Solusi : Beberapa hal yang dapat mencegah ketidakpastian operasional adalah dengan
menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan profesional dalam
menangani urusan perusahaan di bidangnya.

C. Ketidakpastian Finansial

Ketidakpastian ini dalam istilahnya sering juga dikaitkan dengan biaya ekstra atau
kerugian pemasukan perusahaan. Kategori ini biasanya mengacu terhadap arus masuk
dan keluar uang dalam perputaran bisnis keagenan anda, sebagai contoh anda memiliki
perusahaan keagenan yang sebagian besar pemasukannya dari pengguna jasa keagenan
yang melakukan proses pembayaran dengan sistem kredit jangka waktu yang cukup
lama. Jika beberapa pengguna jasa keagenan tidak dapat membayar tagihan sesuai waktu
yang di tetapkan maka bisnis anda dapat dikatakan mengalami ketidakpastian finansial.
Solusi : Tentu ketidakpastian finansial adalah resiko yang termasuk sulit untuk dicegah,
tentu akan lebih baik apabila sistem pembayaran penggunaan jasa keagenan di lakuan
dengan ketentuan yang lebih aman contohnya dengan pembayaran kredit dan harus
menggunakan jaminan.

Anda mungkin juga menyukai