(RPIK) KARANGASEM
TAHUN 2022-2042
LATAR BELAKANG
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2014 tentang Perindustrian menyebutkan
bahwa pembangunan industri yang maju
diwujudkan melalui penguatan struktur industri
yang mandiri, sehat dan berdaya saing dengan
mendayagunakan sumber daya secara optimal
dan efisien, serta mendorong perkembangan
industri keseluruh wilayah Indonesia dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi Nasional yang berlandaskan pada
kerakyatan, keadilan dan nilai-nilai luhur
budaya dan bangsa dengan mengutamakan
kepentingan nasional
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6);
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II Dalam
Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
DASAR HUKUM
5. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana
Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035
6. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-IND/PER/12/
2015 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana Pembangunan
Industri Kabupaten/Kota
7. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Industri Provinsi Bali Tahun 2020-2040
8. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah
Kabupaten Karangasem Tahun 2006-2025
Pasal 7 ayat (1)
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah
UU NOMOR 3 Kabupaten/Kota secara bersama – sama
Atau sesuai dengan kewenangan masing-
TAHUN 2014 masing menyelenggarakan urusan
pemerintah di bidang perindustrian
Pasal 11
ayat ( 1 )
Setiap Bupati/Walikota menyusun Rencana Pembangunan
Industri Kabupaten/Kota
Ayat ( 3 )
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota disusun
dengan memperhatikan potensi sumber daya industry daerah,
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Kabupaten/Kota,
keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan social ekonomi
serta daya dukung lingkungan.
PENDAPATAN DOMESTIK BRUTO
26,44% Pertanian
4,09%
1
Pertumbuhan industri % 9,0 10,5 11,5 13,0
4
Kontribusi ekspor produk
% 37,5 43,0 50,0 65,0
industri terhadap total ekspor
1 mineral serta migas dan batubara dalam rangka penguatan struktur industri
melalui pembangunan industry hulu yang diintegrasikan dengan industry antara
dan industry hilirnya
3
Pembangunan Industri di seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan
wilayah pusat pertumbuhan industry (WPPI), Kawasan Peruntukan Industri
(KPI), dan Sentra Industri Kecil dan Menengah (Sentra IKM)
TAHAP PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN
Meningkatkan produktivitas dan daya saing produk industry unggulan daerah,
TAHAP I perluasan pangsa pasar, penyediaan sumber daya manusia yang terampil dan
2022-2027 kompeten di bidang industry dalam pemanfaatan taknologi dan informasi yang
bertujuan untuk meningkatan kreativitas dan inovasi
4. Meningkatnya IKM yang mempunyai PIRT 4. Peningkatan kreatifitas serta fasilitasi bantuan sarana
prasarana pendukung terhadap pertumbuhan IKM
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI
DAERAH
KEBIJAKAN STRATEGI
Mengembangkan Industri Kecil dan Menengah Pemanfaatan sumber daya alam secara optimal
yang berbasis unggulan local melalui berbagai sebagai sumber daya industry melalui :
usaha perbaikan mutu, desain dan akses pasar a. Pengembangan dan pemanfaatan potensi
serta peningkatan sumber daya manusia dan sumber daya alam sebagai pasokan sumber
memanfaatkan teknologi. bahan baku industry unggulan daerah
b. Pemanfaatan teknologi pengolahan sumber
daya alam untuk industri