Anda di halaman 1dari 38

KEPUTUSAN

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 110/KEPMEN-KP/SJ/2019
TENTANG
TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan anggaran dan tertib


penyelenggaraan revisi anggaran di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku, perlu menetapkan tata
cara usulan revisi anggaran di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang
Tata Cara Usulan Revisi Anggaran di Lingkungan
Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5178);
-2-

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang


Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111),
sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang
Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran
negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5);
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor 7/PERMEN-KP/2018
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 317);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94/PMK.02/2017
tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
142/PMK.02/2018 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran;
-3-

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran
Tahun 2019 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1851);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN.

KESATU : Menetapkan Tata Cara Usulan Revisi Anggaran di


Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan
sebagaimana tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

KEDUA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Agustus 2019
a.n MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIS JENDERAL,

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lembar Pengesahan
Pejabat Paraf
Plt. Kabag PUU II
-4-

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 110/KEPMEN-KP/SJ/2019
TENTANG TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN

TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN


DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Dalam rangka kelancaran pelaksanaan revisi anggaran di lingkungan


Kementerian Kelautan dan Perikanan dan menindaklanjuti Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran
Tahun Anggaran 2019, ditetapkan tata cara usulan revisi anggaran di
lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai berikut:
1. Revisi anggaran kewenangan Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian
Keuangan
a. Usulan revisi anggaran Satker Pusat (termasuk BLU) dan Daerah (DK)
di lingkup Sekretariat Jenderal
1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kepala Satker mengajukan
usulan revisi anggaran kepada Kepala Biro Keuangan dilengkapi
dengan persyaratan dokumen pendukung yang diperlukan sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara
lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,
antara lain:
1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;
-5-

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan


kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;
3) surat pernyataan pergeseran anggaran
belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
2) Dalam hal revisi anggaran mengakibatkan perubahan Rencana
Kerja (Renja) kementerian yang pelaksanaannya dalam rangka
mengakomodasi adanya perubahan struktur organisasi
kementerian, APBN Perubahan, perubahan DIPA, kebijakan
Presiden, dan/atau perubahan lain yang terkait dengan informasi
dalam dokumen Renja kementerian, KPA/Kepala Satker melakukan
koordinasi terlebih dahulu dengan Biro Perencanaan;
3) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan
dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker
dan membuat catatan penelitian antara lain memuat kesesuaian
usulan revisi dengan peraturan yang berlaku, mengakibatkan
ada/tidaknya perubahan target dan volume output/kebijakan
prioritas kementerian/nasional, kemudian menyampaikan surat
permintaan reviu kepada Inspektorat Jenderal dengan tembusan
Sekretaris Jenderal, dengan melampirkan antara lain:
a) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi dari KPA/Kepala Satker;
b) catatan penelitian;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi;
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
4) Inspektorat Jenderal melakukan reviu dengan cara verifikasi atas
kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta
kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran dan
membuat Catatan Hasil Reviu (CHR) yang ditandatangani oleh
Satker/Pejabat yang ditunjuk dan Surat Hasil Reviu (SHR) dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam) hari kerja;
-6-

5) CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang ditunjuk


disampaikan kepada Biro Keuangan dan SHR disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal dengan tembusan kepada Kepala Biro
Keuangan;
6) Biro Keuangan menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II huruf C yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini;
7) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh
Sekretaris Jenderal, Biro Keuangan mengajukan usulan revisi
anggaran kepada Direktorat Jenderal Anggaran melalui sistem
Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai dokumen
berupa:
a) surat usulan revisi;
b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
c) matrik semula menjadi; dan
d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
8) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,
Biro Keuangan menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran
antarSatker yang ditandatangani oleh eselon I sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
b. Usulan revisi anggaran Satker Pusat dan/atau Daerah (UPT/DK/TP) di
lingkup Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
1) KPA/Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada
Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
dilengkapi dengan persyaratan dokumen pendukung yang
diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun
Anggaran 2019 antara lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
-7-

d) matrik semula menjadi; dan


e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,
antara lain
1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;
2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan
kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;
3) surat pernyataan pergeseran anggaran
belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
2) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen
pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker dan
membuat catatan penelitian antara lain memuat kesesuaian usulan
revisi dengan peraturan yang berlaku, mengakibatkan
ada/tidaknya perubahan target dan volume output/kebijakan
prioritas kementerian/nasional, kemudian menyampaikan surat
permintaan reviu kepada Inspektorat Jenderal dan tembusan
kepada Sekretariat Jenderal c.q. Biro Keuangan dengan
melampirkan antara lain:
a) Surat Pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi dari KPA/Kepala Satker;
b) Catatan penelitian Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat
Jenderal/Badan;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) Matrik Semula Menjadi;
e) Dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
3) Biro Keuangan berdasarkan tembusan dari unit eselon I
memberikan tanggapan terhadap usulan revisi sebagai bahan
masukan Inspektorat Jenderal dalam jangka waktu paling lama 5
(lima) hari kerja sejak diterimanya tembusan dari unit kerja eselon
I;
4) Dalam hal Biro Keuangan tidak memberi tanggapan dalam jangka
waktu 5 (lima) hari kerja sejak diterimanya tembusan dari unit kerja
eselon I, Inspektorat Jenderal dapat melakukan reviu usulan
-8-

anggaran yang diusulkan oleh Sekretariat Inspektorat


Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan;
5) Dalam hal Revisi anggaran mengakibatkan perubahan Renja
kementerian yang pelaksanaanya dilaksanakan dalam rangka
mengakomodasi adanya perubahan struktur organisasi
kementerian/lembaga, APBN Perubahan, perubahan DIPA,
kebijakan Presiden, dan/atau perubahan lain yang terkait dengan
informasi dalam dokumen Renja kementerian, Sekretariat
Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan melakukan
koordinasi terlebih dahulu dengan Biro Perencanaan;
6) Dalam hal usulan revisi anggaran mengakibatkan perubahan
anggaran program, Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat
Jenderal/Badan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Biro
Keuangan;
7) Inspektorat Jenderal melakukan reviu dengan cara verifikasi atas
kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta
kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran dan
membuat CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang
ditunjuk dan SHR dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) hari
kerja;
8) CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang ditunjuk
disampaikan kepada Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat
Jenderal/Badan dengan tembusan kepada Biro Keuangan dan SHR
disampaikan kepada Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala
Badan dengan tembusan Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro
Keuangan;
9) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk ditandatangani
oleh Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf C yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini;
10) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh
Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan, Sekretariat
Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan mengajukan
usulan revisi anggaran kepada Direktorat Jenderal Anggaran
melalui sistem Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai
dokumen berupa:
-9-

a) surat usulan revisi;


b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
c) matrik semula menjadi; dan
d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
11) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,
Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran antarSatker yang
ditandatangani oleh eselon I sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
12) Dalam hal unit kerja eselon I belum memiliki ID Revisi, dapat
mengajukan permintaan user ID dan password aplikasi Satu DJA
ke Pusat Layanan DJA.
2. Revisi anggaran kewenangan Direktorat Pelaksanaan Anggaran, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan
a. Usulan revisi anggaran Satker Pusat (termasuk BLU) dan Daerah (DK)
di lingkup Sekretariat Jenderal
1) KPA/Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada
Kepala Biro Keuangan dilengkapi dengan persyaratan dokumen
pendukung yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi
Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,
antara lain:
1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;
2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan
kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;
3) surat pernyataan pergeseran anggaran
belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,
- 10 -

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang


merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
2) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan
dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker
dan menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk
ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II huruf E yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini
3) Untuk Revisi Anggaran berupa pencantuman/perubahan/
penghapusan pada catatan halaman IV.B DIPA yang
direkomendasikan oleh APIP, Sekretaris Jenderal melalui Biro
Keuangan menyampaikan terlebih dahulu usulan revisi anggaran
yang telah diteliti kepada Inspektorat Jenderal untuk direviu;
4) Inspektorat Jenderal melakukan reviu dengan cara verifikasi atas
kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta
kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran dan
membuat CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat dan SHR
dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) hari kerja;
5) CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang ditunjuk
disampaikan kepada Biro Keuangan dan SHR disampaikan kepada
Sekretaris Jenderal dengan tembusan Kepala Biro Keuangan;
6) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh
Sekretaris Jenderal, Biro Keuangan mengajukan usulan revisi
anggaran kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran melalui sistem
Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai dokumen
berupa:
a) surat usulan revisi;
b) ARSIP Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
c) matrik semula menjadi; dan
d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
7) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,
Biro Keuangan menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran antar
Satker yang ditandatangani oleh eselon I sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
- 11 -

b. Usulan revisi anggaran Satker Pusat dan/atau Daerah (UPT/DK/TP) di


lingkup Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
1) KPA/Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada
Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
dilengkapi dengan persyaratan dokumen pendukung yang
diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun
Anggaran 2019 antara lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,
antara lain:
1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;
2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan
kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;
3) surat pernyataan pergeseran anggaran
belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
2) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen
pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker dan
menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk ditandatangani
oleh Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf E yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
3) Untuk Revisi Anggaran berupa pencantuman/perubahan/
penghapusan pada catatan halaman IV.B DIPA yang
direkomendasikan oleh APIP, Inspektur Jenderal/Direktur
Jenderal/Kepala Badan melalui Sekretariat Inspektorat
- 12 -

Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan menyampaikan terlebih


dahulu usulan revisi anggaran yang telah diteliti kepada Inspektorat
Jenderal untuk direviu;
4) Inspektorat Jenderal melakukan reviu dengan cara verifikasi atas
kelengkapan dan kebenaran dokumen yang dipersyaratkan serta
kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran dan
membuat CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat dan SHR
dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) hari kerja;
5) CHR yang ditandatangani oleh Satker/Pejabat yang ditunjuk
disampaikan kepada Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat
Jenderal/Badan dengan tembusan Biro Keuangan dan SHR
disampaikan kepada Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala
Badan dengan tembusan Sekretaris Jenderal dan Kepala Biro
Keuangan;
6) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh
Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan, Sekretariat
Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan mengajukan
usulan revisi anggaran kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran
melalui sistem Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan tembusan
Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Keuangan dengan disertai
dokumen berupa:
a) Surat usulan revisi;
b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
c) matrik semula menjadi; dan
d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
7) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,
Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran antarSatker yang
ditandatangani oleh eselon I sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
3. Revisi anggaran kewenangan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
Kementerian Keuangan
a. Usulan revisi anggaran Satker Pusat di lingkup Sekretariat Jenderal
1) Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kepala
Biro Keuangan dilengkapi dengan persyaratan dokumen
pendukung yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri
- 13 -

Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi


Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,
antara lain:
1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;
2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan
kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;
3) surat pernyataan pergeseran anggaran
belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
2) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan
dokumen pendukung yang disampaikan oleh Kepala Satker dan
menyiapkan surat usulan revisi anggaran untuk ditandatangani
oleh KPA sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf F yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
3) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh
KPA, Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat melalui sistem
Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai dokumen
berupa:
a) surat usulan revisi;
b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
c) matrik semula menjadi; dan
d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
4) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,
Biro Keuangan menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran
antarSatker yang ditandatangani oleh eselon I sebagaimana
- 14 -

tercantum dalam Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak


terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
b. Usulan revisi anggaran Satker Dekonsentrasi di lingkup Sekretariat
Jenderal
1) Usulan revisi anggaran Satker Dekonsentrasi di lingkup Sekretariat
Jenderal dapat langsung disampaikan oleh KPA kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat dengan tembusan
Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Keuangan;
2) Revisi pergeseran anggaran antarkeluaran (output) dalam 1 (satu)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam 1 (satu) lokasi yang
sama harus disampaikan oleh KPA/Kepala Satker kepada
Sekretaris Jenderal c.q. Biro Keuangan untuk mendapatkan
persetujuan Sekretaris Jenderal, dilengkapi dengan persyaratan
dokumen pendukung yang diperlukan sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara
Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,
antara lain:
1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;
2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan
kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;
3) surat pernyataan pergeseran anggaran
belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Keputusan Menteri
ini.
3) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan
dokumen pendukung yang disampaikan oleh KPA/Kepala Satker
dan menyiapkan surat persetujuan revisi untuk ditandatangani
- 15 -

oleh Sekretaris Jenderal sebagaimana tercantum dalam Lampiran


II huruf G yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini;
4) Berdasarkan persetujuan revisi yang ditandatangani oleh Sekretaris
Jenderal, KPA mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat melalui sistem
Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan disertai dokumen
berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat persetujuan revisi dari Sekretaris Jenderal;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi;
c. Usulan revisi anggaran Satker BLU dapat langsung disampaikan oleh
KPA kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI
Jakarta dengan tembusan Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro
Keuangan.
d. Usulan revisi anggaran Satker Pusat di lingkup Inspektorat
Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
1) Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada
Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
dilengkapi dengan persyaratan dokumen pendukung yang
diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun
Anggaran 2019 antara lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,
antara lain:
1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;
- 16 -

2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan


kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;
3) surat pernyataan pergeseran anggaran
belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
2) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen
pendukung yang disampaikan oleh Kepala Satker dan menyiapkan
surat usulan revisi anggaran untuk ditandatangani oleh KPA
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf F yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Keputusan Menteri ini.
3) Berdasarkan surat usulan revisi anggaran yang ditandatangani oleh
KPA, Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat melalui sistem
Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan tembusan Sekretaris
Jenderal c.q. Kepala Biro Keuangan dengan disertai dokumen
berupa:
a) surat usulan revisi;
b) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
c) matrik semula menjadi; dan
d) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi;
4) Dalam hal revisi menyebabkan pergeseran anggaran antarSatker,
Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
menyiapkan surat persetujuan revisi anggaran antarSatker yang
ditandatangani oleh eselon I sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
e. Usulan revisi anggaran Satker Daerah (DK/TP) di lingkup Direktorat
Jenderal/Badan
1) Usulan revisi anggaran Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
di lingkup Direktorat Jenderal/Badan dapat langsung disampaikan
oleh KPA kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
setempat dengan tembusan Sekretariat Direktorat Jenderal/Badan;
2) Revisi pergeseran anggaran antarkeluaran (output) dalam 1 (satu)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam 1 (satu) lokasi yang
- 17 -

sama harus disampaikan oleh KPA/Kepala Satker kepada


Sekretariat Direktorat Jenderal/Badan untuk mendapatkan
persetujuan Direktur Jenderal/Kepala Badan, dilengkapi dengan
persyaratan dokumen pendukung yang diperlukan sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang
Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain
berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dalam Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi,
antara lain:
1) surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) KPA;
2) surat pernyataan tanggung jawab kebenaran tagihan dan
kecukupan sisa dana atas tunggakan dari KPA;
3) surat pernyataan pergeseran anggaran
belanja barang ke belanja modal dari KPA/Kepala Satker,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf B yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.
3) Sekretariat Direktorat Jenderal/Badan meneliti usulan revisi
anggaran dan kelengkapan dokumen pendukung yang disampaikan
oleh KPA/Kepala Satker dan menyiapkan surat persetujuan revisi
untuk ditandatangani oleh Direktur Jenderal/Kepala Badan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf G yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini;
4) Berdasarkan persetujuan revisi yang ditandatangani oleh Direktur
Jenderal/Kepala Badan, KPA mengajukan usulan revisi anggaran
kepada Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat
melalui sistem Aplikasi Satu DJA atau media lain dengan tembusan
kepada Direktur Jenderal/Kepala Badan c.q. Sekretaris Direktorat
- 18 -

Jenderal/Badan dan Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Keuangan


dengan disertai dokumen berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat persetujuan revisi dari Direktur Jenderal/Kepala Badan;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan;
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi;
f. Usulan revisi anggaran Satker Daerah (UPT) di lingkup Direktorat
Jenderal/Badan dapat langsung disampaikan oleh KPA kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat dengan tembusan
Sekretaris Direktorat Jenderal/Badan dan Kepala Biro Keuangan.
4. Revisi Anggaran kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran
a. Usulan revisi anggaran Satker Pusat di lingkup Sekretariat Jenderal
1) Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada Kepala
Biro Keuangan dilengkapi dengan persyaratan dokumen
pendukung yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi
Anggaran Tahun Anggaran 2019 antara lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
2) Biro Keuangan meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan
dokumen pendukung yang disampaikan oleh Kepala Satker dan
menyiapkan surat persetujuan dan penetapan revisi POK untuk
ditandatangani oleh KPA;
3) Usulan revisi yang telah disetujui dan ditetapkan KPA, disampaikan
kepada Kepala Satker.
b. Usulan revisi anggaran Satker BLU
1) KPA mengubah ADK RKA Satker melalui aplikasi RKA-K/L DIPA,
mencetak, dan menetapkan POK;
- 19 -

2) Salinan POK yang telah ditetapkan, disampaikan ke Biro Keuangan


dilampiri rincian matrik perubahan semula menjadi.
c. Usulan revisi anggaran Satker Pusat di lingkup Inspektorat
Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
1) Kepala Satker mengajukan usulan revisi anggaran kepada
Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
dilengkapi dengan persyaratan dokumen pendukung yang
diperlukan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun
Anggaran 2019 antara lain berupa:
a) surat usulan revisi;
b) surat pernyataan yang menyatakan alasan revisi anggaran dan
kesesuaian dengan peraturan/dasar hukum yang terkait
dengan substansi usulan revisi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf A yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri ini;
c) Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L revisi DIPA Satker;
d) matrik semula menjadi; dan
e) dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi.
2) Sekretariat Inspektorat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan
meneliti usulan revisi anggaran dan kelengkapan dokumen
pendukung yang disampaikan oleh Kepala Satker dan menyiapkan
surat persetujuan dan penetapan revisi POK untuk ditandatangani
oleh KPA;
3) Usulan revisi yang telah disetujui dan ditetapkan KPA, disampaikan
kepada Kepala Satker.
d. Usulan revisi anggaran Satker Daerah (UPT/DK/TP):
1) KPA mengubah ADK RKA Satker melalui aplikasi RKA-K/L DIPA,
mencetak, dan menetapkan POK;
2) salinan POK yang telah ditetapkan disampaikan kepada Unit Eselon
I terkait dan Biro Keuangan, dilampiri rincian matrik perubahan
semula-menjadi.
e. KPA melakukan pemuktahiran data POK secara berkala kepada Kanwil
Direktorat Jenderal Perbendaharan, mengacu pada langkah-langkah
pemuktahiran data POK sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi
Anggaran Tahun Anggaran 2019.
- 20 -

5. Unit Eselon I melakukan update data revisi yang telah disahkan dengan
cara mengunduh RKA-K/L satker yang berada di lingkup unit kerja
masing-masing dari Aplikasi Satu DJA.
6. Tembusan usula
7. n revisi yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal c.q. Biro Keuangan
dapat disampaikan dalam format pdf melalui email, dengan alamat
setjen.revisi@kkp.go.id atau rokeudkp@gmail.com.

a.n MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN


REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIS JENDERAL,

ttd.

NILANTO PERBOWO
- 21 -

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 110/KEPMEN-KP/SJ/2019
TENTANG TATA CARA USULAN REVISI ANGGARAN
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN
PERIKANAN TAHUN ANGGARAN 2019

A. Surat Pernyataan Alasan Revisi Anggaran

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERNYATAAN USULAN REVISI


Nomor
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : …………………...(1)
NIP : …………………...(2)
Jabatan : …...........………(3)

Dalam rangka pengajuan usulan revisi anggaran sesuai surat kami


Nomor ………....(4), tanggal ……......(5), hal ..………(6), dengan ini kami
menyatakan bahwa:
1. Alasan/urgensi dari pengajuan revisi anggaran adalah dalam rangka
………...(7);
2. Usulan revisi tersebut tidak mengakibatkan perubahan target dan volume
output/mengakibatkan perubahan target dan volume output
…..………..(kode………)(8).
(Dalam hal mengakibatkan perubahan target dan volume output terlebih
dahulu sudah dikoordinasikan dengan Biro Perencanaan);
3. Usulan revisi tersebut merupakan pergeseran anggaran ………….(9) dan
tidak berakibat pada penambahan belanja perjalanan dinas,
rapat/konsinyering/seminar, honor kegiatan, pembangunan gedung atau
pengadaan kendaraan bermotor.
(Apabila menambah belanja perjalanan dinas,
rapat/konsinyering/seminar, honor kegiatan, pembangunan gedung atau
pengadaan kendaraan bermotor sebutkan alasan yang jelas);
4. Pergeseran tersebut dipastikan tidak mengganggu tercapainya volume
output yang telah ditetapkan;
5. Revisi tersebut telah sesuai dengan dasar hukum yaitu………. (10);
6. Kami bertanggung jawab atas segala hal yang terkait dengan usulan revisi
anggaran yang kami ajukan.

Demikian surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Tempat, tanggal ……………


KPA/KepalaSatker ..................(11)

………………………………..……..(12)
- 22 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Alasan Revisi Anggaran

No Uraian Isian

(1) Diisi dengan nama KPA/Kepala Satker yang bersangkutan

(2) Diisi dengan nomor induk pegawai KPA/Kepala Satker yang


bersangkutan

(3) Diisi dengan nama Jabatan KPA/Kepala Satker yang bersangkutan

(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi

(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi

(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi

(7) Diisi dengan alasan/urgensi dilakukan revisi dimaksud

(8) Diisi dengan nomenklatur dan kode output

(9) Diisi dengan pergeseran anggarannya


Misalnya dalam satu output/antaroutput/dalam satu
kegiatan/antarkegiatan/antarSatker/menambah pagu
anggaran/mengurangi pagu anggaran

(10) Diisi dengan dasar hukum yang sesuai dengan subtansi usulan
revisi

(11) Diisi dengan nama Jabatan KPA/Kepala Satker yang bersangkutan

(12) Diisi dengan nama KPA/Kepala Satker yang bersangkutan


- 23 -

B. Dokumen pendukung terkait lainnya sesuai substansi revisi


1. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK


Nomor

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ………………….….(1)
NIP : ………….………….(2)
Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satker .................……..(3)

Dalam rangka pengajuan usulan revisi anggaran sesuai surat kami


Nomor ……….....(4), tanggal …….....(5), hal …..………(6), dengan ini kami
menyatakan dan bertanggung jawab secara penuh atas hal-hal sebagai
berikut:
1. Sanggup melaksanakan dan menyelesaikan atas Keluaran (Output) yang
telah direncanakan;
2. Bertanggung jawab secara formal dan material atas kebenaran usulan
revisi anggaran yang diajukan;
3. Usulan revisi anggaran telah disusun sesuai ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Revisi
Anggaran;
4. Dokumen yang dipersyaratkan dalam rangka revisi anggaran telah
disusun dengan lengkap dan benar, serta disimpan oleh Satker, dan siap
untuk diaudit;
5. Perhitungan kebutuhan anggaran yang dituangkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) telah disusun
sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan dan merupakan
harga yang paling ekonomis;
6. Revisi anggaran yang dilaksanakan tidak mengurangi volume Keluaran
(Output) yang telah direncanakan;
7. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan
menimbulkan kerugian negara, saya bersedia menyetorkan kerugian
negara tersebut ke Kas Negara;
8. Dalam hal revisi anggaran mengakibatkan permasalahan hukum, kami
siap bertanggung jawab.
Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaan sadar,
dan tanpa adanya paksaan/tekanan dari pihak manapun.

Tempat, tanggal ……………..

KPA Satker ………....……(7)

Materai
6000
……………………………..(8
- 24 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

No Uraian Isian

(1) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan

(2) Diisi dengan nomor induk pegawai Kuasa Pengguna Anggaran

(3) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan

(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi

(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi

(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi

(7) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan

(8) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan


- 25 -

2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kebenaran Tagihan dan


Kecukupan Sisa Dana atas Tunggakan dari KPA

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB KEBENARAN TAGIHAN


DAN KECUKUPAN SISA DANA ATAS TUNGGAKAN
Nomor ………………………………..

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ……………………….(1)
NIP : ……………………….(2)
Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satker .........……..(3)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa pengajuan usulan revisi


anggaran sesuai surat kami Nomor ………. (4), tanggal ……. (5), hal ………(6),
dalam rangka penyelesaian tunggakan Tahun …… (7) berupa pekerjaan
…………..(8) (kode ……….…… (9) sebesar Rp….……. (10) telah dilakukan
perhitungan dengan benar dan sisa dana untuk pekerjaan tersebut pada
DIPA Tahun ……. (11) masih cukup tersedia.

Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, apabila di


kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar dan mengakibatkan
kerugian negara, saya bertanggung jawab penuh dan bersedia menyetorkan
kerugian negara tersebut ke Kas Negara.

Tempat, tanggal ...........

KPA Satker ……………(12)

……………………..(13)
- 26 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Kebenaran Tagihan


dan Kecukupan Sisa Dana atas Tunggakan dari KPA

No Uraian Isian

(1) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker yang
bersangkutan

(2) Diisi dengan nomor induk pegawai KPA) Satker yang bersangkutan

(3) Diisi dengan nama Satker yang bersangkutan

(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi

(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi

(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi

(7) Diisi dengan tahun paket/kegiatan tersebut dilaksanakan

(8) Diisi dengan nama paket pekerjaan yang menjadi tunggakan

(9) Diisi dengan kode output/komponen/sub komponen/akun yang


menjadi tunggakan

(10) Diisi dengan nilai rupiah yang menjadi tunggakan

(11) Diisi dengan tahun paket/kegiatan tersebut yang akan menjadi


beban/dibayarkan

(12) Diisi dengan nama Satker

(13) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satker yang
bersangkutan
- 27 -

3. Surat Pernyataan Pergeseran Anggaran Anggaran Belanja Barang ke


Belanja Modal dari KPA/Satker

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERNYATAAN

Nomor

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………………….……….(1)
NIP : ……………………………..(2)
Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran Satker .............……..(3)

Sehubungan dengan pengajuan usulan revisi anggaran sesuai surat


kami Nomor ………...(4), tanggal …….....(5), hal …………(6), dengan ini kami
menyatakan bahwa:

1. Telah terjadi pergeseran anggaran berupa pengurangan alokasi dana


(Belanja Barang) di Satker …………….(7) pada output…….. (kode…..) (8)
sebesar Rp…………..(9). Pergeseran anggaran tersebut digunakan untuk
menambah dana (Belanja Modal) pada output…….. (kode…..) (10) pada
Satker yang sama untuk pengadaan …….…………….(11);
2. Pergeseran tersebut tidak mengurangi komponen gedung dan bangunan
dan komponen kendaraan bermotor;
3. Penambahan Belanja Modal tersebut tidak digunakan untuk menambah
Pembelian Kendaraan Bermotor dan Pembangunan Gedung dan
Bangunan;
4. Pergeseran tersebut dipastikan tidak mengganggu tercapainya volume
output pada kegiatan dimaksud.

Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, jika di kemudian


hari terjadi permasalahan hukum merupakan tanggung jawab kami.

Tempat, tanggal ……………..


KPA/Kepala Satker ………....……(12)

Materai
6000

……………………………..(13)
- 28 -

Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Pergeseran Anggaran


Belanja Barang ke Belanja Modal dari KPA/Satker

No Uraian Isian
(1) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan
(2) Diisi dengan nomor induk pegawai Kuasa Pengguna Anggaran
(3) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan
(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi
(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi
(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi
(7) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan
(8) Diisi dengan nama output dan kode output pada Belanja Barang
yang akan direvisi
(9) Diisi dengan nilai rupiahnya
(10) Diisi dengan nama output dan kode output pada Belanja Modal
yang akan direvisi
(11) Diisi dengan nama paket pengadaan yang akan dilaksanakan
(12) Diisi dengan nama Satuan Kerja bersangkutan
(13) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran yang bersangkutan
- 29 -

C. Surat Usulan Revisi Anggaran dari Eselon I kepada Direktorat Jenderal


Anggaran

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

Nomor : ….... (tanggal-bulan-2019)


Sifat : Segera
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Usulan Revisi Anggaran

Yth. Direktur Jenderal Anggaran


Di -
Jakarta

1. Dasar Hukum:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata
Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019;
b. …………………………..(1)
c. DHP RKA-K/L Sekretariat/Inspektorat/Direktorat Jenderal/Badan
No…………….. Tanggal 15 November 2018;
d. DIPA Induk Sekretariat/Inspektorat/Direktorat Jenderal/Badan
No………………… Tanggal 05 Desember 2018 kode Digital Stamp…….;
e. DIPA Petikan Satker…..No……Tanggal…..kode Digital Stamp…….;

2. Bersama ini diusulkan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut:


a. Tema Revisi :………..(2);
b. Tata Cara Revisi:…….(3).

3. Alasan/pertimbangan perlunya Revisi Anggaran:


a. ……………………….(4);
b. ……………………….(5).

4. Berkenaan dengan usulan Revisi Anggaran tersebut di atas dilampirkan


data dukung berupa:
a. ………………………..(6);
b. ………………………..(7).

Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima


kasih.

Sekretaris Jenderal/Inspektur
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala
Badan

……………………………..(8)
NIP…………………………(9)
- 30 -

Petunjuk Pengisian Surat Usulan Revisi Anggaran Dari Eselon I


Kepada Direktorat Jenderal Anggaran

NO. URAIAN ISIAN


(1) Diisi dengan dasar hukum lainnya (seperti: Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden), Keputusan Sidang
Kabinet, atau Keputusan Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator
(2) Diisi dengan Tema Revisi, contohnya: Perubahan anggaran belanja
yang bersumber dari PNBP, perubahan anggaran yang bersumber
dari pinjaman/ hibah luar negeri, penyelesaian tunggakan,
pemenuhan Belanja Operasional, dan sejenisnya
(3) Diisi dengan Tata Cara Revisi, contohnya : pergeseran anggaran
antarProgram untuk pemenuhan Belanja Operasional, pergeseran
anggaran antarkeluaran (output) antar Kanwil Ditjen
Perbendaharaan, dan sejenisnya
(4) Diisi dengan alasan/pertimbangan dari sisi tujuan Revisi
Anggaran, contohnya ; antisipasi terhadap perubahan kondisi dan
prioritas kebutuhan, mempercepat pencapaian kinerja K/L,
meningkatkan efektivitas dan kualitas belanja, optimalisasi
penggunaan anggaran yang terbatas, dan sejenisnya
(5) Diisi dengan dampaknya terhadap volume keluaran (output), antara
lain: volume keluaran (output) tetap/naik/turun
(6) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi
Anggaran yang dilakukan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan
Sisa Anggaran Kontraktual/Sisa Anggaran Swakelola)
(7) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi
Anggaran yang dilakukan (jika ada)
(8) Diisi dengan nama Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur
Jenderal/ Direktur Jenderal/Kepala Badan
(9) Diisi dengan NIP Pejabat Sekretaris/Inspektur/Direktur
Jenderal/Kepala Badan
- 31 -

D. Surat Persetujuan Revisi Anggaran antarSatker

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

SURAT PERSETUJUAN REVISI ANGGARAN ANTARSATKER


Nomor

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ……………………….(1)
NIP : ……………………….(2)
Jabatan : ……..……………….(3)

1. Sehubungan dengan usulan revisi anggaran melalui surat nomor


............(4) tanggal …..........….(5) hal ………….………(6) dengan rincian:
a. Lingkup ............. (7)
b. Program ............. (8)
c. Satker .................
1) Kegiatan .............
2) Kegiatan ………….
(9)
d. Satker .................
1) Kegiatan .............
2) Kegiatan …………
e. Keluaran (Output) …………(10)

2. Revisi anggaran tersebut menyebabkan penambahan pagu anggaran pada


Satker:
a. ........................... Kegiatan.................... sebesar Rp......... (11)
b. ........................... Kegiatan.................... sebesar Rp.........

3. Revisi anggaran tersebut menyebabkan pengurangan pagu anggaran pada


Satker:
a. ........................... Kegiatan.................... sebesar Rp......... (12)
b. ........................... Kegiatan.................... sebesar Rp.........

4. Revisi anggaran tersebut dalam rangka ……….... (13)

5. Dengan ini dinyatakan bahwa revisi anggaran tersebut dapat disetujui.

Demikian kami sampaikan, atas kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Tempat, tanggal ……………


Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/
Direktur Jenderal…/Kepala Badan ... (14)

……….……………………………. (15)
NIP…………………………(16)
- 32 -

Petunjuk Pengisian Surat Persetujuan Revisi Anggaran AntarSatker

No Uraian Isian
(1) Diisi dengan nama Pejabat Eselon I yang bersangkutan
(2) Diisi dengan nomor induk pegawai Pejabat Eselon I yang
bersangkutan Pejabat Eselon I yang bersangkutan
(3) Diisi dengan nama Jabatan Eselon I yang bersangkutan
(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi
(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi
(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi
(7) Diisi dengan jenis revisi anggaran yang dilaksanakan Misalnya
dalam satu output/antaroutput/dalam satu
kegiatan/antarkegiatan/antarSatker/menambah pagu
anggaran/mengurangi pagu anggaran
(8) Diisi dengan program yang akan dilaksanakan
(9) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami revisi
anggaran
(10) Diisi dengan Keluaran (Output) yang mengalami revisi anggaran
(11) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami
penambahan anggaran beserta nominalnya
(12) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami
pengurangan anggaran beserta nominalnya
(13) Diisi dengan alasan/urgensi dilakukan revisi dimaksud
(14) Diisi dengan nama Jabatan Eselon I
(15) Diisi dengan nama Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/
Direktur Jenderal/Kepala Badan
(16) Diisi dengan NIP Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur Jenderal/
Direktur Jenderal/Kepala Badan
- 33 -

E. Surat Usulan Revisi Anggaran dari Eselon I kepada Direktorat


Pelaksananan Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

Nomor : ........ (tanggal-bulan-2019)


Sifat : Segera
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Usulan Revisi Anggaran

Yth. Direktur Jenderal Anggaran


Di
Jakarta

1. Dasar Hukum:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata
Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019;
b. …………………………..(1)
c. DHP RKA-K/L Sekretariat/Inspektorat/Direktorat Jenderal/Badan
No…………….. Tanggal 15 November 2018;
d. DIPA Induk Sekretariat/Inspektorat/Direktorat Jenderal/Badan
No………………… Tanggal 05 Desember 2018 kode Digital Stamp…….;
e. DIPA Petikan Satker…..No……Tanggal…..kode Digital Stamp…….;

2. Bersama ini diusulkan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut:


a. Tema Revisi :………..(2);
b. Mekanisme Revisi:….(3).

3. Alasan/pertimbangan perlunya Revisi Anggaran:


a. ……………………….(4);
b. ……………………….(5).

4. Berkenaan dengan usulan Revisi Anggaran tersebut di atas dilampirkan


data dukung berupa:
a. ………………………..(6); dan
b. ………………………..(7).

Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

Sekretaris Jenderal/Inspektur
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala
Badan

……………………………..(8)
NIP…………………………(9)
- 34 -

Petunjuk Pengisian Surat Usulan Revisi Anggaran dari Eselon I


kepada Direktorat Pelaksanaan Anggaran,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

NO. URAIAN ISIAN


(1) Diisi dengan dasar hukum lainnya (seperti: Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden), Keputusan Sidang
Kabinet, atau Keputusan Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator
(2) Diisi dengan Tema Revisi, contohnya: revisi penambahan PNBP,
lanjutan pinjaman/hibah luar negeri, Belanja Operasional,
penggunaan sisa anggaran, selisih kurs, perubahan pejabat
perbendaharaan, dan sejenisnya
(3) Diisi dengan Mekanisme Revisi Anggaran, contoh antara lain:
pergeseran antarkeluaran (output) dalam satu satker dalam rangka
memenuhi kebutuhan Biaya Operasional
(4) Diisi dengan alasan/pertimbangan yang menjadi penyebab
dilakukannya Revisi Anggaran dari sisi perubahan kebijakan atau
ada penugasan baru
(5) Diisi dengan alasan/pertimbangan dari sisi tujuan Revisi
Anggaran, antara lain: antisipasi terhadap perubahan kondisi dan
prioritas kebutuhan, mempercepat pencapaian kinerja K/L,
dan/atau meningkatkan efektivitas, kualitas belanja, dan
optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas (pilih sesuai
keperluan)
(6) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi
Anggaran yang dilakukan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan
Sisa Anggaran Kontraktual/Sisa Anggaran Swakelola)
(7) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi
Anggaran yang dilakukan (jika ada)
(8) Diisi dengan nama Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan
(9) Diisi dengan NIP Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan
- 35 -

F. Surat usulan revisi anggaran dari KPA kepada Kantor Wilayah, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan

KOP SURAT
SEKRETARIAT JENDERAL/INSPEKTORAT/DIREKTORAT
JENDERAL/BADAN
Nomor : .......... (tanggal-bulan-2019)
Sifat : Segera
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Usulan Revisi Anggaran

Yth. Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan……….(1)


Di
……………….(2)

1. Dasar Hukum:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.02/2018 tentang Tata
Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2019;
b. …………………………..(3);
c. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-4/PB/2019
tentang Petunjuk Teknis Revisi Anggaran yang Menjadi Kewenangan
Direktur Jenderal Perbendaharaan pada Tahun Anggaran 2019 tanggal
1 April 2019;
d. DIPA Petikan Satker…..No……Tanggal…..kode Digital Stamp…….;

2. Bersama ini diusulkan Revisi Anggaran dengan rincian sebagai berikut:


a. Tema Revisi :………..(4);
b. Mekanisme Revisi:….(5).

3. Alasan/pertimbangan perlunya Revisi Anggaran:


a. ……………………….(6);
b. ……………………….(7).

4. Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini dilampirkan data dukung


berupa:
a. ………………………..(8); dan
b. ………………………..(9).
Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.

Kuasa Pengguna Anggaran

……………………………..(10)
NIP…………………………(11)
- 36 -

Petunjuk Pengisian Surat Usulan Revisi Anggaran


dari Kuasa Pengguna Anggaran kepada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

NO. URAIAN ISIAN


(1) Diisi dengan tujuan (Kepala Kanwil Direktorat Jenderal
Perbendaharaan)
(2) Diisi dengan alamat Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
(3) Diisi dengan dasar hukum lainnya (seperti: Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden), Keputusan Sidang
Kabinet, atau Keputusan Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator
(4) Diisi dengan Tema Revisi, contohnya: revisi penambahan PNBP,
lanjutan pinjaman/hibah luar negeri, Belanja Operasional,
penggunaan sisa anggaran, selisih kurs, perubahan pejabat
perbendaharaan, dan sejenisnya
(5) Diisi dengan Mekanisme Revisi Anggaran, contoh antara lain:
pergeseran antarkeluaran (output) dalam satu satker dalam rangka
memenuhi kebutuhan Biaya Operasional
(6) Diisi dengan alasan/pertimbangan yang menjadi penyebab
dilakukannya Revisi Anggaran dari sisi perubahan kebijakan atau
ada penugasan baru
(7) Diisi dengan alasan/pertimbangan dari sisi tujuan Revisi
Anggaran, antara lain: antisipasi terhadap perubahan kondisi dan
prioritas kebutuhan, mempercepat pencapaian kinerja K/L,
dan/atau meningkatkan efektivitas, kualitas belanja, dan
optimalisasi penggunaan anggaran yang terbatas (pilih sesuai
keperluan)
(8) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi
Anggaran yang dilakukan (contoh: Surat Pernyataan Penggunaan
Sisa Anggaran Kontraktual/Sisa Anggaran Swakelola)
(9) Diisi dengan dokumen pendukung lainnya terkait dilakukan Revisi
Anggaran yang dilakukan (jika ada)
(10) Diisi dengan nama Kuasa Pengguna Anggaran
(11) Diisi dengan NIP Kuasa Pengguna Anggaran
- 37 -

G. Surat Persetujuan Revisi Anggaran Satker Dekonsentrasi/Tugas


Pembantuan

KOP SETJEN/ITJEN/DITJEN/BADAN

Nomor : ............. (1) Tgl, Bln, Thn (2)


Sifat : Segera
Lampiran : Satu Dokumen
Hal : Persetujuan Revisi Anggaran

Yth. KPA/Kepala Satker ….. (3)


di –
Tempat

1. Dasar Hukum :
a. Peraturan Menteri Keuangan tentang Revisi Anggaran;
b. Perdirjen Perbendaharaan tentang Petunjuk Teknis Revisi Anggaran
Kewenangan Ditjen Perbendaharaan;
2. Sehubungan dengan usulan revisi anggaran nomor ........(4) tanggal
…...….(5) hal …………(6) dengan rincian:
a. Program ................... (7)
b. Kegiatan ………………..(8)
c. Keluaran (Output) …………….…(9)
3. Revisi anggaran tersebut merupakan pergeseran anggaran .............(10)
4. Revisi tersebut tidak berakibat pada penambahan belanja perjalanan
dinas, rapat/konsinyering/seminar, honor kegiatan, pembangunan
gedung atau pengadaan kendaraan bermotor.
(Apabila menambah belanja perjalanan dinas, rapat/konsinyering/
seminar, honor kegiatan, pembangunan gedung atau pengadaan
kendaraan bermotor sebutkan alasan yang jelas)
5. Revisi anggaran tersebut menyebabkan penambahan pagu anggaran pada
Kegiatan.................... Output ..........sebesar Rp.........(11)
6. Revisi Anggaran tersebut menyebabkan pengurangan pagu anggaran pada
Kegiatan.................... Output ...........sebesarRp.........(12)

7. Revisi anggaran tersebut tidak mengakibatkan perubahan target dan


volume output;
8. Dengan ini dinyatakan bahwa revisi anggaran tersebut dapat disetujui.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima


kasih.

Tempat, tanggal .......


Sekretaris Jenderal/InspekturJenderal/
Dirjen ……/KepalaBadan …. (13)

…………………………………. (14)
NIP …………………………… (15)
- 38 -

Petunjuk Pengisian Surat Persetu juan Revisi Anggaran Satker DK/TP

No Uraian Isian
(1) Diisi dengan nomor surat
(2) Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun surat tersebut ditetapkan
(3) Diisi dengan nama Satker
(4) Diisi dengan nomor surat usulan revisi
(5) Diisi dengan tanggal surat usulan revisi
(6) Diisi dengan hal surat usulan revisi
(7) Diisi dengan program yang akan dilaksanakan
(8) Diisi dengan Kegiatan yang mengalami revisi
(9) Diisi dengan Keluaran/Ouput yang mengalami revisi
(10) Diisi dengan jenis revisi anggaran yang dilaksanakan
Misalnya revisi pergeseran anggaran antarSatker dalam satu
Output/antar Output/dalam satu Kegiatan/antarkegiatan
(11) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami
penambahan anggaran beserta nominalnya
(12) Diisi dengan nama Satker dan Kegiatan yang mengalami
pengurangan anggaran beserta nominalnya
(13) Diisi dengan nama Jabatan Eselon I yang bersangkutan
(14) Diisi dengan nama Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan
(15) Diisi dengan NIP Pejabat Sekretaris Jenderal/Inspektur
Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan

a.n MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN


REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIS JENDERAL,

ttd.

NILANTO PERBOWO

Lembar Pengesahan
Pejabat Paraf
Plt. Kabag PUU II

Anda mungkin juga menyukai