Anda di halaman 1dari 30

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 417 TAHUN 2023


TENTANG
KEBIJAKAN AFIRMASI BAGI PEGAWAI YANG DITUGASKAN PADA UNIT
KERJA YANG SULIT PERHUBUNGAN DAN UNIT TERTENTU LAINNYA DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan


tugas dan fungsi organisasi, serta peningkatan
efektivitas kerja pegawai, perlu memberikan
kebijakan afirmasi kepada pegawai yang
ditugaskan pada unit kerja yang sulit
perhubungan dan unit tertentu lainnya yang
mempunyai beban kerja dan/atau risiko tinggi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, dan memperhatikan
hasil evaluasi terhadap unit kerja Kementerian
Keuangan di Tempat yang Sulit Perhubungannya,
perlu pula menetapkan kembali Unit Kerja
Kementerian Keuangan di Tempat yang Sulit
Perhubungannya yang sebelumnya telah
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 877/KMK.01/2018 tentang Unit Kerja
Kementerian Keuangan di Tempat yang Sulit
Perhubungannya sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
551/KMK.01/2020 tentang Perubahan atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor
877/KMK.01/2018 tentang Unit Kerja
Kementerian Keuangan di Tempat yang Sulit
Perhubungannya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang
Kebijakan Afirmasi bagi Pegawai yang Ditugaskan
pada Unit Kerja yang Sulit Perhubungan dan Unit
Tertentu Lainnya di Lingkungan Kementerian
Keuangan;
-2-

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017


tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6037) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6477);
2. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang
Kementerian Keuangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 98);
3. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1853) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
183/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
188/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 1355);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 30);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
210/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1961) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
184/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
210/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1356);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.01/2021 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1031)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 141/PMK.01/2022
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 118/PMK.01/2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 954);
-3-

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor


154/PMK.01/2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 1213);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG


KEBIJAKAN AFIRMASI BAGI PEGAWAI YANG
DITUGASKAN PADA UNIT KERJA YANG SULIT
PERHUBUNGAN DAN UNIT TERTENTU LAINNYA DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN.

KESATU : Menetapkan kebijakan afirmasi bagi pegawai yang


ditugaskan pada unit kerja yang sulit perhubungan
yang selanjutnya disebut Unit Kerja Daerah Remote,
dan unit tertentu lainnya di lingkungan Kementerian
Keuangan, serta penentuan Unit Kerja Daerah Remote
dan unit tertentu lainnya di lingkungan Kementerian
Keuangan yang mendapatkan kebijakan afirmasi.

KEDUA : Unit Kerja Daerah Remote sebagaimana dimaksud


dalam Diktum KESATU ditentukan berdasarkan
parameter dan tingkat kesulitan transportasi
diantaranya jumlah pergantian antarmoda
transportasi, waktu tempuh, jarak tempuh dari kantor
pusat ke unit kerja, frekuensi ketersediaan transportasi
dalam seminggu dari kantor pusat ke unit kerja, biaya
transportasi dari kantor pusat ke unit kerja
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.

KETIGA : Unit tertentu lainnya di lingkungan Kementerian


Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan unit kerja yang memenuhi kriteria
diantaranya:
a. lingkup dan karakter tugas dan fungsinya terkait
bidang:
1. investigasi, penyidikan, dan penindakan yang
berkaitan dengan penegakan hukum;
2. pengawasan dan pengamanan;
3. penagihan piutang negara; dan
4. dukungan pimpinan dan keprotokoleran;
b. berisiko tinggi terhadap kecelakaan kerja; dan/atau
c. berada di daerah rawan konflik.
-4-

KEEMPAT : Penentuan unit tertentu lainnya di lingkungan


Kementerian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KETIGA dilakukan dengan ketentuan:
a. ditetapkan oleh masing-masing pimpinan unit
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya/Unit Organisasi
Non Eselon berdasarkan pembahasan dengan
Sekretariat Jenderal; dan
b. dievaluasi dan dapat disesuaikan secara berkala
setiap 2 (dua) tahun, atau sesuai kebutuhan
organisasi, yang dikoordinasikan oleh Sekretariat
Jenderal.

KELIMA : Kebijakan afirmasi bagi pegawai yang ditugaskan pada


Unit Kerja Daerah Remote dan unit tertentu lainnya di
lingkungan Kementerian Keuangan sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESATU terdiri atas:
a. cuti tahunan tambahan bagi pegawai yang
ditugaskan pada Unit Kerja Daerah Remote;
b. bekerja dari rumah pada daerah asal (homebase)
bagi pegawai yang ditugaskan pada Unit Kerja
Daerah Remote;
c. hari bebas kerja bagi pegawai yang ditugaskan pada
unit tertentu lainnya;
d. prioritas pendidikan bagi pegawai yang ditugaskan
pada Unit Kerja Daerah Remote dan unit tertentu
lainnya;
e. pemberian kuota dalam proses kenaikan pangkat
bagi pegawai yang telah selesai melanjutkan
pendidikan dengan biaya sendiri yang ditugaskan
pada Unit Kerja Daerah Remote dan unit tertentu
lainnya; dan
f. kebijakan/fasilitas lainnya yang relevan dengan
perbaikan ekosistem kerja di lingkungan
Kementerian Keuangan.

KEENAM : Cuti tahunan tambahan bagi pegawai yang ditugaskan


pada Unit Kerja Daerah Remote sebagaimana dimaksud
dalam Diktum KELIMA huruf a diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil/Calon Pegawai Negeri Sipil yang
telah memiliki hak atas cuti tahunan yang selanjutnya
disebut Pegawai, yang ditugaskan pada Unit Kerja
Daerah Remote, dengan rincian sebagai berikut:
a. paling lama 3 (tiga) hari kalender untuk Unit Kerja
Daerah Remote klasifikasi I;
b. paling lama 6 (enam) hari kalender untuk Unit
Kerja Daerah Remote klasifikasi II;
c. paling lama 9 (sembilan) hari kalender untuk Unit
Kerja Daerah Remote klasifikasi III; dan
d. paling lama 12 (dua belas) hari kalender untuk Unit
Kerja Daerah Remote klasifikasi IV,
dalam periode 1 (satu) tahun berjalan.
-5-

KETUJUH : Penggunaan cuti tahunan tambahan sebagaimana


dimaksud dalam Diktum KEENAM, berlaku ketentuan
sebagai berikut:
a. untuk Pegawai yang ditugaskan pada Unit Kerja
Daerah Remote selain di wilayah Papua, cuti
tahunan tambahan digunakan untuk keperluan
menemui keluarga yang tinggal di rumah pada
daerah asal (homebase) yang berada di luar provinsi
unit kerja;
b. untuk Pegawai yang ditugaskan pada Unit Kerja
Daerah Remote di wilayah Papua, cuti tahunan
tambahan digunakan untuk keperluan menemui
keluarga yang tinggal di rumah pada daerah asal
(homebase) yang berada di luar kota/kabupaten
unit kerja;
c. diberikan untuk paling sedikit 1 (satu) hari kerja;
d. digunakan bersama dengan cuti tahunan dengan
menambahkan sebelum dan/atau setelah
pelaksanaan cuti tahunan;
e. tidak dapat digunakan dan/atau diakumulasikan
untuk tahun berikutnya;
f. diajukan melalui modul cuti pada aplikasi otomasi
perkantoran (office automation) Kementerian
Keuangan; dan
g. pelaksanaan cuti tahunan tambahan yang
digunakan bersamaan cuti tahunan sebagaimana
dimaksud pada huruf c dapat dilakukan sebelum
atau sesudah pelaksanaan penugasan lainnya
yang dilengkapi dengan surat tugas yang
ditetapkan oleh Pimpinan Unit Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama/Pimpinan Unit Kerja.

KEDELAPAN : Pegawai yang mendapatkan penugasan sementara


pada Unit Kerja Daerah Remote dalam periode tertentu
berdasarkan surat tugas yang ditetapkan oleh
Pimpinan Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama,
diberikan cuti tahunan tambahan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. jumlah cuti tahunan tambahan diberikan sesuai
dengan masa penugasan Pegawai yang
bersangkutan pada Unit Kerja Daerah Remote
dalam 1 (satu) tahun secara proporsional; dan
b. penggunaan cuti tahunan tambahan Pegawai yang
bersangkutan mengacu pada ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH.

KESEMBILAN : Rumah pada daerah asal (Homebase) sebagaimana


dimaksud dalam Diktum KETUJUH merupakan
alamat tempat tinggal yang disesuaikan dengan status
perkawinan Pegawai dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. alamat tempat tinggal orang tua bagi Pegawai yang
tidak memiliki status perkawinan (belum/tidak
menikah);
-6-

b. alamat tempat tinggal Pegawai bersangkutan


bersama suami/istri/anak bagi Pegawai yang
memiliki status perkawinan (sudah menikah); atau
c. alamat tempat tinggal kakek, nenek, kakak
kandung, adik kandung, atau lokasi lainnya yang
dilaporkan kepada unit pengelola kepegawaian
dalam hal tidak terdapat alamat yang memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a
atau huruf b,
sesuai dengan data pada Human Resources
Information System (HRIS) Kementerian Keuangan
dengan persetujuan atasan langsung.

KESEPULUH : Ketentuan pemberian cuti tahunan tambahan


sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM dan
Diktum KETUJUH, berlaku secara mutatis mutandis
untuk pemberian cuti tahunan tambahan bagi
Pegawai yang memiliki rumah pada daerah asal
(homebase) pada kota/kabupaten sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II huruf G yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini, namun bekerja di luar provinsi rumah
pada daerah asal (homebase).

KESEBELAS : Dalam hal terdapat Pegawai yang ditugaskan pada


Unit Kerja Daerah Remote dan memiliki rumah pada
daerah asal (homebase) pada kota/kabupaten
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II huruf G
dengan klasifikasi/jumlah cuti tahunan tambahan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEENAM yang
berbeda, kepada Pegawai yang bersangkutan
diberikan cuti tahunan tambahan sesuai klasifikasi
dengan jumlah yang lebih banyak.

KEDUABELAS : Dalam hal terdapat Pegawai dengan kondisi sebagai


berikut:
a. memiliki rumah pada daerah asal (homebase) pada
kota/kabupaten sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf G yang merupakan Bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini dan
ditugaskan pada Unit Kerja Daerah Remote dalam
wilayah provinsi yang sama; atau
b. memiliki rumah pada daerah asal (homebase) pada
kota/kabupaten di wilayah Papua sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II huruf G yang
merupakan Bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini dan ditugaskan pada Unit
Kerja Daerah Remote dalam wilayah
kota/kabupaten yang sama,
kepada Pegawai yang bersangkutan tidak diberikan
cuti tahunan tambahan sebagaimana dimaksud
dalam Keputusan Menteri ini.
-7-

KETIGABELAS : Bekerja dari rumah pada daerah asal (homebase)


sebagaimana dimaksud dalam Diktum KELIMA huruf
b, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan mengenai
sistem kerja fleksibel yang berlaku di lingkungan
Kementerian Keuangan.

KEEMPATBELAS : Hari bebas kerja bagi pegawai pada unit tertentu


lainnya sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KELIMA huruf c dapat diberikan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. diberikan paling banyak 3 (tiga) hari kerja dalam 1
(satu) tahun;
b. pegawai yang akan diberikan hari bebas kerja
harus telah memiliki kelebihan jam kerja secara
kumulatif paling kurang 8 jam 30 menit untuk
setiap 1 (satu) hari bebas kerja; dan
c. diberikan berdasarkan persetujuan kepala
kantor/satuan kerja.

KELIMABELAS : Dalam hal terdapat pegawai yang ditugaskan pada


unit tertentu lainnya yang juga termasuk dalam Unit
Kerja Daerah Remote, kepada pegawai yang
bersangkutan tidak mendapatkan hari bebas kerja
sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEEMPATBELAS.

KEENAMBELAS : Ketentuan mengenai:


a. prioritas pendidikan bagi pegawai yang ditugaskan
pada Unit Kerja Daerah Remote dan unit tertentu
lainnya sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KELIMA huruf d dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan mengenai tugas belajar dan/atau izin
belajar yang berlaku di lingkungan Kementerian
Keuangan; dan
b. prioritas kenaikan pangkat bagi pegawai yang telah
selesai melanjutkan pendidikan dengan biaya
sendiri yang ditugaskan pada Unit Kerja Daerah
Remote dan unit tertentu lainnya sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KELIMA huruf e dapat
dilakukan melalui pemberian kuota khusus dalam
Ujian Penyetaraan Kenaikan Pangkat dengan
memperhatikan standar kelulusan.

KETUJUHBELAS : Berdasarkan skoring dan pembobotan terhadap


beberapa parameter sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEDUA, ditetapkan Unit Kerja Daerah Remote
yang meliputi:
a. Gedung Keuangan Negara sebagai wilayah kerja
Kantor Pengelolaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Barang Milik Negara di Sekretariat
Jenderal sebagaimana tercantum dalam Lampiran
II huruf A;
b. Unit Kerja Daerah Remote pada Direktorat Jenderal
Pajak sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
huruf B;
-8-

c. Unit Kerja Daerah Remote pada Direktorat Jenderal


Bea dan Cukai sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf C;
d. Unit Kerja Daerah Remote pada Direktorat Jenderal
Perbendaharaan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf D;
e. Unit Kerja Daerah Remote pada Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II huruf E; dan
f. Unit Kerja Daerah Remote pada Badan Pendidikan
dan Pelatihan Keuangan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II huruf F,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

KEDELAPANBELAS : Penetapan Unit Kerja Daerah Remote sebagaimana


dimaksud dalam Diktum KETUJUHBELAS dapat
dilakukan perubahan dan/atau penyesuaian
berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh
Sekretariat Jenderal berkoordinasi dengan unit
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya yang terkait, dengan
mengacu pada petunjuk teknis sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEDUA.

KESEMBILANBELAS : Evaluasi terhadap Unit Kerja Daerah Remote


sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDELAPANBELAS dilakukan:
a. secara berkala setiap 2 (dua) tahun atau sesuai
kebutuhan organisasi; dan
b. berdasarkan usulan dari Unit Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya dengan memperhatikan usulan Unit
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang
mempunyai tugas dan fungsi melakukan evaluasi
organisasi instansi vertikal pada masing-masing
Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Madya yang
memiliki instansi vertikal.

KEDUAPULUH : Evaluasi terhadap Unit Kerja Daerah Remote


sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDELAPANBELAS, dikecualikan terhadap unit kerja
yang berlokasi di daerah Pos Lintas Batas Negara yang
ditetapkan dalam ketentuan mengenai pos lintas
batas negara.

KEDUAPULUHSATU : Penentuan kota/kabupaten yang menjadi rumah pada


daerah asal (homebase) pegawai sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESEPULUH dilakukan
penyesuaian berdasarkan pada hasil evaluasi
sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEDELAPANBELAS dan Diktum KESEMBILANBELAS.
-9-

KEDUAPULUHDUA : Setiap Pimpinan Unit Kerja Daerah Remote


sebagaimana dimaksud pada Lampiran II huruf a
sampai dengan huruf f dan pimpinan unit tertentu
lainnya sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KETIGA, harus:
a. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kebijakan afirmasi dan dampaknya
terhadap peningkatan keterikatan kerja
(engagement) pegawai, kinerja pegawai dan kinerja
unit kerja yang bersangkutan berdasarkan target
kinerja yang dituangkan dalam indikator kinerja
utama;
b. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pegawai di masing-masing unit kerja yang
mendapatkan kebijakan afirmasi; dan
c. menyusun laporan pemantauan dan evaluasi
dengan ketentuan diantaranya sebagai berikut:
1) menilai/mengukur dampak kebijakan afirmasi
terhadap kinerja organisasi, kinerja unit, dan
kinerja pegawai;
2) dilaporkan paling sedikit dalam 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun; dan
3) disampaikan secara berjenjang kepada masing-
masing pimpinan Unit Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya.

KEDUAPULUHTIGA : Dalam hal dilakukan perubahan terhadap Lampiran II


yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini, maka perubahan tersebut
dapat ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal untuk dan
atas nama Menteri Keuangan.

KEDUAPULUHEMPAT : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku,


Keputusan Menteri Keuangan Nomor
877/KMK.01/2018 tentang Unit Kerja Kementerian
keuangan di Tempat yang Sulit Perhubungannya
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 551/KMK.01/2020 tentang
Perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor
877/KMK.01/2018 tentang Unit Kerja Kementerian
Keuangan di Tempat yang Sulit Perhubungannya,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KEDUAPULUHLIMA : Keputusan Menteri ini mulai berlaku setelah 30 (tiga


puluh) hari terhitung sejak tanggal ditetapkan.
- 10 -

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Wakil Menteri Keuangan;
2. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para
Direktur Jenderal, dan para Kepala Badan di
lingkungan Kementerian Keuangan;
3. Kepala Lembaga National Single Window
Kementerian Keuangan;
4. Para Sekretaris Direktorat Jenderal/Badan dan
Sekretaris Inspektur Jenderal di lingkungan
Kementerian Keuangan;
5. Sekretaris Lembaga National Single Window
Kementerian Keuangan;
6. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan,
Sekretariat Jenderal;
7. Kepala Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan,
Sekretariat Jenderal;
8. Kepala Biro Hukum, Sekretariat Jenderal;
9. Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Sekretariat
Jenderal; dan
10. Kepala Biro Umum, Sekretariat Jenderal.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 November 2023

MENTERI KEUANGAN,

Ditandatangani secara elektronik


SRI MULYANI INDRAWATI
- 11 -

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 417 TAHUN 2023
TENTANG
KEBIJAKAN AFIRMASI BAGI PEGAWAI YANG
DITUGASKAN PADA UNIT KERJA YANG SULIT
PERHUBUNGAN DAN UNIT TERTENTU LAINNYA DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN.

PETUNJUK TEKNIS PENENTUAN UNIT KERJA DAERAH REMOTE

Penentuan Unit Kerja Daerah Remote dilaksanakan dengan mengacu pada


tahapan sebagai berikut:
A. Pengukuran Unit Kerja Daerah Remote
1. Kriteria Unit Kerja Daerah Remote
Dalam menentukan Unit Kerja Daerah Remote, perlu dilakukan
pengukuran terhadap seluruh Unit Kerja dengan menggunakan data
kuantitatif yang disusun berdasarkan kriteria Unit Kerja Daerah Remote,
diantaranya:
a. Jumlah pergantian antar moda transportasi dari kantor pusat ke unit
kerja, guna mengukur jumlah pergantian antar moda transportasi
yang berbeda, dari kantor pusat Unit Jabatan Pimpinan Tinggi Madya,
yang selanjutnya disebut Unit JPTM masing-masing menuju unit
kerja bersangkutan.
b. Waktu tempuh dari kantor pusat ke unit kerja, guna mengukur waktu
tempuh perjalanan yang ditempuh dari kantor pusat Unit JPTM
masing-masing menuju unit kerja bersangkutan.
c. Jarak tempuh dari kantor pusat ke unit kerja, guna mengukur jarak
tempuh perjalanan yang ditempuh dari kantor pusat Unit JPTM
masing-masing menuju unit kerja bersangkutan.
d. Frekuensi ketersediaan transportasi dari kantor pusat ke unit kerja,
guna mengukur frekuensi ketersediaan transportasi dalam kurun
waktu seminggu.
e. Biaya transportasi dari kantor pusat ke unit kerja, guna mengukur
biaya transportasi yang dikeluarkan untuk menempuh perjalanan
dari kantor pusat Unit JPTM masing-masing menuju unit kerja
bersangkutan.

2. Penyusunan Data Kuantitatif Unit Kerja Daerah Remote


Penyusunan data kuantitatif dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan sebagai berikut:
a. Penentuan moda transportasi
1) Tahap awal evaluasi dilakukan dengan mengidentifikasi rangkaian
alternatif moda transportasi yang dapat digunakan dari kantor
pusat menuju unit kerja.
2) Jenis moda transportasi diklasifikasikan sebagai berikut:
a) darat: mobil, bis, kereta api, dan sejenisnya.
b) air: kapal penumpang, speed boat, dan sejenisnya.
c) udara: pesawat, helikopter, dan sejenisnya.
b. Dalam hal terdapat lebih dari satu alternatif penggunaan moda
transportasi, maka moda transportasi yang dipilih merupakan moda
transportasi dengan waktu tempuh paling cepat.
- 12 -

c. Pengukuran estimasi waktu tempuh


1) Waktu tempuh diukur untuk masing-masing moda transportasi
yang digunakan dengan menggunakan berbagai referensi seperti:
a) peta digital atau aplikasi sejenis; dan
b) situs agen perjalanan;
2) Estimasi waktu tempuh yang digunakan adalah waktu tempuh
tercepat berdasarkan perbandingan dari berbagai referensi.
3) Pengukuran waktu tempuh dilakukan pada hari dan jam kerja
selama periode evaluasi unit kerja Daerah Remote.
4) Waktu menunggu yang diperhitungkan sebagai rangkaian waktu
tempuh hanya saat transit (misalnya ketika pergantian pesawat).
d. Pengukuran estimasi jarak tempuh
1) Jarak tempuh diukur jalur darat dilakukan dengan menggunakan
estimasi jarak tempuh yang dihasilkan oleh peta digital atau
aplikasi sejenis.
2) Pengukuran jarak tempuh untuk jalur air ataupun udara,
dilakukan dengan menarik garis lurus antara titik awal lokasi ke
titik tujuan lokasi pada peta digital atau aplikasi sejenis. Dalam
hal terdapat lokasi transit maka pengukuran jarak juga
memperhitungkan titik transit.
e. Penentuan frekuensi transportasi
1) Frekuensi ketersediaan transportasi dalam seminggu dapat
diperoleh dari berbagai referensi seperti:
a) situs agen perjalanan;
b) situs maskapai penerbangan, pelabuhan, atau aplikasi sejenis;
dan
c) situs yang menyediakan informasi terkait pelacakan
penerbangan dan pelayaran.
2) Informasi frekuensi transportasi air/udara yang dicantumkan
adalah pada kondisi normal, tanpa kondisi kahar (misalnya
penundaan jadwal atau terjadi bencana).
3) Dalam hal terdapat perbedaan data frekuensi transportasi dari
berbagai referensi, maka dipilih yang memiliki hasil penghitungan
paling sedikit.
f. Menentukan biaya transportasi dari kantor pusat ke unit kerja
1) Biaya yang diperhitungkan merupakan biaya total yang
dikeluarkan untuk transportasi dari kantor pusat Unit JPTM
menuju unit kerja terkait dengan mempertimbangkan moda
transportasi yang paling cepat.
2) Standar biaya yang digunakan berpatokan pada standar biaya
masukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Standar Biaya Masukan.
3) Untuk pengeluaran transportasi udara, digunakan biaya one way
(Satuan Biaya Tiket Pesawat Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Pulang Pergi (PP) dibagi dua).
4) Untuk pengeluaran yang tidak terdapat pada standar biaya
masukannya (contoh: tiket kereta/kapal laut/penerbangan dari
bandara perintis), biaya yang dikeluarkan berdasarkan harga
pokok.
- 13 -

3. Indikator dan Skor untuk Penentuan Parameter Unit Kerja Daerah


Remote
Berdasarkan penyusunan data kuantitatif Unit Kerja Daerah
Remote, penentuan skor atas masing-masing kriteria Unit Kerja Daerah
Remote dilakukan dengan mekanisme perhitungan indikator sebagai
berikut:
a. Jumlah pergantian moda transportasi dari kantor pusat ke unit kerja
No. Indikator Skor
a. 1 kali 1
b. 2 kali 2
c. 3 kali 3
d. 4 kali 4
e. 5 kali atau lebih 5
b. Waktu tempuh dari kantor pusat ke unit kerja
No. Indikator Skor
a. < 60 menit 1
b. 60–240 menit 2
c. 241–480 menit 3
d. 481–720 menit 4
e. > 720 menit 5
c. Jarak tempuh dari kantor pusat ke unit kerja
No. Indikator Skor
a. < 500 km 1
b. 500–1000 km 2
c. 1001–1500 km 3
d. 1501–2000 km 4
e. > 2000 km 5

d. Frekuensi ketersediaan transportasi dari kantor pusat ke unit kerja


No. Indikator Skor
a. 6 – 7 hari dalam seminggu 1
b. 4-5 hari dalam seminggu 2
c. 3 hari dalam seminggu 3
d. 2 hari dalam seminggu 4
e. 1 hari dalam seminggu 5
e. Biaya transportasi dari kantor pusat ke unit kerja
No. Indikator Skor
a. < Rp1.736.000,00 1
b. Rp1.736.000,00–Rp2.462.300,00 2
c. Rp2.462.301,00–Rp3.188.600,00 3
d. Rp3.188.601,00–Rp4.526.300,00 4
e. > Rp4.526.300,00 5
- 14 -

4. Pembobotan Skor Unit Kerja Daerah Remote


Masing-masing skor kriteria Unit Kerja Daerah Remote diberikan
pembobotan sehingga menghasilkan skor akhir Unit Kerja Daerah Remote.
Pembobotan kriteria Unit Kerja Daerah Remote sebagai berikut:
No. Kriteria Bobot
a. Jumlah pergantian antar moda transportasi dari 10%
kantor pusat ke unit kerja
b. Waktu tempuh dari kantor pusat ke unit kerja 60%
c. Jarak tempuh dari kantor pusat ke unit kerja 10%
d. Frekuensi ketersediaan transportasi dalam seminggu 10%
dari kantor pusat ke unit kerja
e. Biaya transportasi dari kantor pusat ke unit kerja 10%

B. Evaluasi terhadap Pengukuran Unit Kerja Daerah Remote


Pengukuran Unit Kerja Daerah Remote yang telah diukur sebelumnya,
perlu dilakukan evaluasi untuk melihat kesesuaian dalam menentukan
kriteria dan skoring Unit Kerja Daerah Remote. Evaluasi pengukuran Unit
Kerja Daerah Remote meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Dilakukan oleh Sekretariat Jenderal berkoordinasi dengan Unit Jabatan
Pimpinan Tinggi Madya yang memiliki Unit Kerja Daerah Remote.
2. Dilakukan pembahasan yang melibatkan pimpinan unit dan pegawai
diantaranya melalui:
a. Focus Group Discussion bersama Unit Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama yang menjalankan fungsi untuk melakukan evaluasi
organisasi instansi vertikal pada masing-masing Unit JPTM yang
memiliki instansi vertikal; dan
b. In-Depth interview kepada Pegawai pada Unit Kerja Daerah Remote.
3. Lingkup Evaluasi pengukuran setidaknya mencakup:
a. data kuantitatif yang telah disusun;
b. kriteria Unit Kerja Daerah Remote;
c. penentuan indikator dan skor dari kriteria Unit Kerja Daerah Remote;
d. mekanisme pembobotan pada setiap kriteria Unit Kerja Daerah
Remote; dan
e. hasil pengukuran Unit Kerja Daerah Remote.

C. Penetapan Unit Kerja Daerah Remote


Proses penetapan Unit Kerja Daerah Remote dilakukan dengan cara
mengklasifikasikan data kuantitatif yang telah diberikan sesuai dengan
kriteria dan ambang batas, sehingga menghasilkan 4 (empat) klasifikasi Unit
Kerja Daerah Remote. Berdasarkan penilaian skor dan pembobotan kriteria
Unit Kerja Daerah Remote, dilakukan penentuan ambang batas (skala 1,0
s.d. 5,0) untuk menentukan klasifikasi Unit Kerja Daerah Remote, sebagai
berikut:
No. Jenis Klasifikasi Ambang Batas
a. Klasifikasi I unit Kerja yang memenuhi nilai kriteria Unit
Kerja Daerah Remote dengan ambang batas lebih
dari 2,7 sampai dengan 2,8
b. Klasifikasi II unit Kerja yang memenuhi nilai kriteria Unit
Kerja Daerah Remote dengan ambang batas lebih
dari 2,8 sampai dengan 2,9
- 15 -

c. Klasifikasi III unit Kerja yang memenuhi nilai kriteria Unit


Kerja Daerah Remote dengan ambang batas lebih
dari 2,9 sampai dengan 3,0
d. Klasifikasi IV unit kerja yang memenuhi nilai kriteria Unit
Kerja Daerah Remote dengan ambang batas lebih
dari 3,0

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Ditandatangani secara elektronik


SRI MULYANI INDRAWATI
- 16 -

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 417 TAHUN 2023
TENTANG
KEBIJAKAN AFIRMASI BAGI PEGAWAI YANG
DITUGASKAN PADA UNIT KERJA YANG SULIT
PERHUBUNGAN DAN UNIT TERTENTU LAINNYA DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN.

UNIT KERJA DAERAH REMOTE


DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

A. Gedung Keuangan Negara sebagai wilayah kerja Kantor Pengelolaan


Teknologi Informasi dan Komunikasi Barang Milik Negara di Sekretaris
Jenderal
NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI
1. Nusa Tenggara
Kupang GKN Kupang II
Timur
2. Sulawesi Barat Mamuju GKN Mamuju III
3. Sulawesi Utara Manado GKN Manado III
4. Maluku Ambon GKN Ambon IV
5. Papua Biak Numfor GKN Biak IV
6. Papua Jayapura GKN Jayapura IV
7. Papua Barat Manokwari GKN Manokwari IV
8. Papua Barat Daya Sorong GKN Sorong IV

B. Unit Kerja Daerah Remote pada Direktorat Jenderal Pajak


NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI
1 Aceh Sabang KP2KP Sabang IV
2 Aceh Sigli KP2KP Sigli II

3 Aceh Bireuen KPP Pratama IV


Bireuen
4 Aceh Bener Meriah KP2KP Rimba Raya IV
5 Aceh Aceh Tengah KP2KP Takengon IV
6 Aceh Langsa KPP Pratama I
Langsa
7 Aceh Gayo Lues KP2KP Blangkejeran IV
8 Aceh Aceh Tamiang KP2KP Karang Baru I
9 Aceh Lhokseumawe KPP Pratama IV
Lhokseumawe
10 Aceh Aceh Utara KP2KP Lhoksukon IV
11 Aceh Aceh Barat KPP Pratama IV
Meulaboh
12 Aceh Aceh Jaya KP2KP Calang II
13 Aceh Nagan Raya KP2KP Suka IV
Makmur
- 17 -

NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


14 Aceh Subulussalam KPP Pratama IV
Subulussalam
15 Aceh Aceh Singkil KP2KP Aceh Singkil IV
16 Aceh Aceh Tenggara KP2KP Kutacane IV
17 Aceh Aceh Selatan KPP Pratama Tapak IV
Tuan
18 Aceh Aceh Barat Daya KP2KP Blangpidie IV
19 Aceh Simeulue KP2KP Sinabang IV
20 Sumatera Utara Pematang Siantar Kanwil DJP I
Sumatera Utara II
21 Sumatera Utara Karo KPP Pratama I
Kabanjahe
22 Sumatera Utara Dairi KP2KP Sidikalang I
23 Sumatera Utara Asahan KPP Pratama I
Kisaran
24 Sumatera Utara Tanjungbalai Selatan KP2KP Tanjung I
Balai
25 Sumatera Utara Padang Sidempuan KPP Pratama IV
Padang Sidempuan
26 Sumatera Utara Mandailing Natal KP2KP IV
Panyabungan
27 Sumatera Utara Padang Lawas KP2KP Sibuhuan IV
28 Sumatera Utara Pematang Siantar KPP Pratama I
Pematang Siantar
29 Sumatera Utara Simalungun KP2KP Perdagangan I
30 Sumatera Utara Labuhanbatu KPP Pratama IV
Rantau Prapat
31 Sumatera Utara Labuhanbatu Selatan KP2KP Kota Pinang IV
32 Sumatera Utara Labuhanbatu Utara KP2KP Kualuh Hulu I
33 Sumatera Utara Sibolga KPP Pratama I
Sibolga
34 Sumatera Utara Gunungsitoli KP2KP Gunungsitoli IV
35 Sumatera Utara Tapanuli Tengah KP2KP Pandan I
36 Riau Bengkalis KP2KP Duri IV
37 Riau Kepulauan Meranti KP2KP Selat II
Panjang
38 Riau Indragiri Hilir KP2KP Tembilahan IV
39 Riau Rokan Hilir KP2KP IV
Bagansiapiapi
40 Kepulauan Riau Lingga KP2KP Dabo IV
Singkep
41 Kepulauan Riau Karimun KPP Pratama I
Tanjung Balai
Karimun
42 Kepulauan Riau Karimun KP2KP Tanjung I
Batu
43 Kepulauan Riau Natuna KP2KP Ranai IV
44 Sumatera Barat Dharmasraya KP2KP Kotabaru II
45 Sumatera Barat Mentawai KP2KP Tua Pejat III
- 18 -

NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


46 Jambi Bangko KPP Pratama IV
Bangko
47 Jambi Sungai Penuh KP2KP Sungai IV
Penuh
48 Jambi Bungo KPP Pratama Muara IV
Bungo
49 Jambi Tebo KP2KP Muara Tebo IV
50 Jambi Tebo KP2KP Rimbo IV
Bujang
51 Jambi Sarolangun KP2KP Sarolangun IV
52 Bengkulu Mukomuko KP2KP Muko-Muko IV
53 Kalimantan Barat Ketapang KPP Pratama I
Ketapang
54 Kalimantan Barat Sambas KP2KP Sambas IV
55 Kalimantan Barat Sintang KPP Pratama IV
Sintang
56 Kalimantan Barat Melawi KP2KP Nangapinoh IV
57 Kalimantan Barat Putussibau KP2KP Putussibau IV
58 Kalimantan Selatan Tanah Bumbu KPP Pratama IV
Batulicin
59 Kalimantan Selatan Kota Baru KP2KP Kota Baru II
60 Kalimantan Tengah Barito Utara KPP Pratama Muara IV
Teweh
61 Kalimantan Tengah Barito Selatan KP2KP Buntok IV
62 Kalimantan Tengah Murung Raya KP2KP Puruk Cahu IV
63 Kalimantan Tengah Kotawaringin Timur KPP Pratama I
Sampit
64 Kalimantan Tengah Seruyan KP2KP Kuala IV
Pembuang
65 Kalimantan Timur Bontang KPP Pratama I
Bontang
66 Kalimantan Timur Kutai Timur KP2KP Sangatta III
67 Kalimantan Timur Paser KP2KP Tanah IV
Grogot
68 Kalimantan Timur Kutai Barat KP2KP Sendawar IV
69 Kalimantan Utara Malinau KP2KP Malinau IV
70 Kalimantan Utara Bulungan KP2KP Tanjung III
Selor
71 Kalimantan Utara Nunukan KP2KP Nunukan IV
72 Sulawesi Barat Majene KPP Pratama IV
Majene
73 Sulawesi Barat Mamasa KP2KP Mamasa IV
74 Sulawesi Barat Polewali Mandar KP2KP Polewali IV
75 Sulawesi Barat Mamuju KPP Pratama III
Mamuju
76 Sulawesi Barat Pasangkayu KP2KP Pasangkayu I
77 Sulawesi Selatan Bantaeng KPP Pratama I
Bantaeng
- 19 -

NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


78 Sulawesi Selatan Jeneponto KP2KP Bontosunggu I
79 Sulawesi Selatan Takalar KP2KP Takalar I
80 Sulawesi Selatan Bulukumba KPP Pratama I
Bulukumba
81 Sulawesi Selatan Kepulauan Selayar KP2KP Benteng IV
82 Sulawesi Selatan Sinjai KP2KP Sinjai I
83 Sulawesi Selatan Palopo KPP Pratama Palopo III
84 Sulawesi Selatan Toraja Utara KP2KP Makale IV
85 Sulawesi Selatan Luwu Timur KP2KP Malili IV
86 Sulawesi Selatan Luwu Utara KP2KP Masamba III
87 Sulawesi Selatan Parepare KPP Pratama I
Parepare
88 Sulawesi Selatan Enrekang KP2KP Enrekang IV
89 Sulawesi Selatan Pinrang KP2KP Pinrang I
90 Sulawesi Selatan Sindenreng Rappang KP2KP Sidrap I
91 Sulawesi Selatan Bone KPP Pratama I
Watampone
92 Sulawesi Selatan Wajo KP2KP Sengkang I
93 Sulawesi Selatan Soppeng KP2KP I
Watansoppeng
94 Sulawesi Tengah Banggai KPP Pratama Luwuk IV
95 Sulawesi Tengah Banggai Laut KP2KP Banggai IV
96 Sulawesi Tengah Donggala KP2KP Banawa I
97 Sulawesi Tengah Parigi Moutong KP2KP Parigi I
98 Sulawesi Tengah Poso KP2KP Bungku IV
99 Sulawesi Tengah Morowali KPP Pratama Poso IV
100 Sulawesi Tengah Toli Toli KPP Pratama Toli IV
Toli
101 Sulawesi Tengah Buol KP2KP Buol IV
102 Sulawesi Tenggara Baubau KPP Pratama IV
Baubau
103 Sulawesi Tenggara Muna KP2KP Raha IV
104 Sulawesi Tenggara Kendari KPP Pratama II
Kendari
105 Sulawesi Tenggara Konawe KP2KP Unaaha II
106 Sulawesi Tenggara Kendari KPP Pratama Kolaka II
107 Sulawesi Tenggara Kolaka Utara KP2KP Lasusua IV
108 Sulawesi Tenggara Bombana KP2KP Rumbia IV
109 Sulawesi Utara Manado Kanwil DJP III
Sulawesi Utara,
Tengah, Gorontalo,
dan Maluku Utara
110 Sulawesi Utara Bitung KPP Pratama Bitung III
111 Sulawesi Utara Minahasa KP2KP Tondano III
112 Sulawesi Utara Kotamobagu KPP Pratama IV
Kotamobagu
113 Sulawesi Utara Minahasa Selatan KP2KP Amurang III
- 20 -

NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


114 Sulawesi Utara Manado KPP Pratama III
Manado
115 Sulawesi Utara Tomohon KP2KP Tomohon III
116 Sulawesi Utara Kepulauan Sangihe KPP Pratama IV
Tahuna
117 Sulawesi Utara Kepulauan Talaud KP2KP Talaud IV
118 Gorontalo Gorontalo KPP Pratama III
Gorontalo
119 Gorontalo Gorontalo KP2KP Limboto III
120 Gorontalo Pohuwatu KP2KP Marissa IV
121 Gorontalo Boalemo KP2KP Tilamuta III
122 Nusa Tenggara Barat Bima KPP Pratama Raba II
Bima
123 Nusa Tenggara Barat Dompu KP2KP Dompu II
124 Nusa Tenggara Barat Sumbawa KPP Pratama I
Sumbawa Besar
125 Nusa Tenggara Barat Sumbawa Barat KP2KP Taliwang I
126 Nusa Tenggara Timur Belu KPP Pratama IV
Atambua
127 Nusa Tenggara Timur Timur Tengah Selatan KP2KP Soe IV
128 Nusa Tenggara Timur Ende KPP Pratama Ende IV
129 Nusa Tenggara Timur Ngada KP2KP Bajawa IV
130 Nusa Tenggara Timur Kupang KPP Pratama II
Kupang
131 Nusa Tenggara Timur Rote Ndao KP2KP Baa IV
132 Nusa Tenggara Timur Alor KP2KP Kalabahi IV

133 Nusa Tenggara Timur Sikka KPP Pratama IV


Maumere
134 Nusa Tenggara Timur Flores Timur KP2KP Larantuka IV
135 Nusa Tenggara Timur Manggarai KP2KP Labuan Bajo II

136 Nusa Tenggara Timur Sumba Timur KPP Pratama IV


Waingapu
137 Nusa Tenggara Timur Sumbar Barat KP2KP Waikabubak III
138 Maluku Ambon KPP Pratama IV
Ambon
139 Maluku Seram KP2KP Bula IV
140 Maluku Kepulauan Aru KP2KP Dobo IV
141 Maluku Maluku Tenggara KP2KP Langgur IV
142 Maluku Maluku Tengah KP2KP Masohi IV
143 Maluku Buru KP2KP Namlea IV
144 Maluku Seram KP2KP Piru IV
145 Maluku Kepulauan Tanimbar KP2KP Saumlaki IV
146 Maluku Utara Ternate KPP Pratama IV
Ternate
- 21 -

NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


147 Maluku Utara Halmahera Selatan KP2KP Labuha IV
148 Maluku Utara Kepulauan Sula KP2KP Sanana IV
149 Maluku Utara Kota Tidore Kepulauan KP2KP Tidore IV
150 Maluku Utara Halmahera Utara KPP Pratama Tobelo IV
151 Maluku Utara Halmahera Timur KP2KP Maba IV
152 Papua Jayapura Kanwil DJP Papua, IV
Papua Barat, dan
Maluku
153 Papua Biak KPP Pratama Biak IV
154 Papua Yapen KP2KP Serui IV
155 Papua Jayapura KPP Pratama IV
Jayapura
156 Papua Sarmi KP2KP Sarmi IV
157 Papua Barat Manokwari KPP Pratama IV
Manokwari
158 Papua Barat Teluk Bintuni KP2KP Bintuni IV
159 Papua Barat Fak Fak KP2KP Fakfak IV
160 Papua Barat Kaimana KP2KP Kaimana IV
161 Papua Barat Daya Sorong KPP Pratama Sorong IV
162 Papua Barat Daya Sorong Selatan KP2KP Teminabuan IV
163 Papua Tengah Nabire KP2KP Nabire IV
164 Papua Tengah Timika KPP Pratama Timika IV
165 Papua Selatan Merauke KPP Pratama IV
Merauke
166 Papua Pegunungan Wamena KP2KP Wamena IV

C. Unit Kerja Daerah Remote pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI
1 Aceh Langsa KPPBC Langsa I
2 Aceh Lhokseumawe KPPBC IV
Lhokseumawe
3 Aceh Aceh Barat KPPBC Meulaboh IV
4 Aceh Sabang KPPBC Sabang IV
5 Sumatera Utara Batubara KPPBC Kuala I
Tanjung
6 Sumatera Utara Pematangsiantar KPPBC I
Pematangsiantar
7 Sumatera Utara Kota Sibolga KPPBC Sibolga I
8 Sumatera Utara Kota Tanjungbalai KPPBC Teluk I
Nibung
9 Riau Bengkalis KPPBC Bengkalis IV
10 Riau Indragiri Hilir KPPBC Tembilahan IV
11 Kepulauan Riau Karimun Kanwil DJBC I
Khusus Kepulauan
Riau
12 Kepulauan Riau Karimun KPPBC Tanjung I
Balai Karimun
- 22 -

NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


13 Kepulauan Riau Karimun Pangsarop Tanjung I
Balai Karimun
14 Kalimantan Barat Sanggau KPPBC Entikong IV
15 Kalimantan Barat Bengkayang KPPBC Jagoi IV
Babang
16 Kalimantan Barat Ketapang KPPBC Ketapang I
17 Kalimantan Barat Kapuas Hulu KPPBC Nangau IV
Badau
18 Kalimantan Barat Sambas KPPBC Sintete IV
19 Kalimantan Selatan Kotabaru KPPBC Kota Baru II
20 Kalimantan Tengah Kabupaten KPPBC Sampit I
Kotawaringin Timur
21 Kalimantan Timur Kota Bontang KPPBC Bontang I
22 Kalimantan Timur Kutai Timur KPPBC Sangatta III
23 Kalimantan Utara Nunukan KPPBC Nunukan IV
24 Sulawesi Selatan Luwu Timur KPPBC Malili IV
25 Sulawesi Selatan Kota Parepare KPPBC Parepare I
26 Sulawesi Tengah Morowali KPPBC Morowali IV
27 Sulawesi Tengah Palu KPPBC Pantoloan I
28 Sulawesi Tengah Palu Pangsarop I
Pantoloan
29 Sulawesi Tenggara Kendari KPPBC Kendari II
30 Sulawesi Utara Kota Manado Kanwil DJBC III
Sulawesi Bagian
Utara
31 Sulawesi Utara Kota Bitung KPPBC Bitung III
32 Sulawesi Utara Gorontalo KPPBC Gorontalo III
33 Sulawesi Utara Banggai KPPBC Luwuk IV
34 Sulawesi Utara Kota Manado KPPBC Manado III
35 Nusa Tenggara Barat Sumbawa KPPBC Sumbawa I
36 Nusa Tenggara Timur Belu KPPBC Atambua IV
37 Nusa Tenggara Timur Kupang KPPBC Kupang II
38 Maluku Kota Tual KPPBC Tual IV
39 Maluku Ambon Kanwil DJBC IV
Maluku
40 Maluku Ambon KPPBC Ambon IV
41 Maluku Utara Ternate KPPBC Ternate IV
42 Papua Biak KPPBC Biak IV
43 Papua Jayapura KPPBC Jayapura IV
44 Papua Merauke KPPBC Merauke IV
45 Papua Mimika KPPBC Amamapare IV
(Timika)
46 Papua Barat Daya Kota Sorong Kanwil DJBC IV
Khusus Papua
47 Papua Barat Fakfak KPPBC Babo IV
(Fakfak)
- 23 -

NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


48 Papua Barat Manokwari KPPBC Manokwari IV
49 Papua Barat Daya Kota Sorong KPPBC Sorong IV
50 Papua Barat Daya Kota Sorong Pangsarop Sorong IV

D. Unit Kerja Daerah Remote pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan


NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI
1 Aceh Kota Langsa KPPN Langsa I
2 Aceh Kota Lhokseumawe KPPN Lhokseumawe IV
3 Aceh Aceh Barat KPPN Meulaboh IV
4 Aceh Aceh Tenggara KPPN Kutacane IV
5 Aceh Aceh Tengah KPPN Takengon IV
6 Aceh Aceh Selatan KPPN Tapak Tuan IV
7 Sumatera Utara Kota Padang KPPN Padang IV
Sidempuan Sidempuan
8 Sumatera Utara Kota Pematang Siantar KPPN Pematang I
Siantar
9 Sumatera Utara Kota Tanjung Balai KPPN Tanjung Balai I
10 Sumatera Utara Kota Gunungsitoli KPPN Gunung Sitoli IV
11 Sumatera Utara Labuhanbatu KPPN Rantau Prapat IV
12 Sumatera Utara Kota Sibolga KPPN Sibolga I
13 Sumatera Utara Dairi KPPN Sidikalang I
14 Jambi Merangin KPPN Bangko IV
15 Jambi Bungo KPPN Muara Bungo IV
16 Jambi Kota Sungai Penuh KPPN Sungai Penuh IV
17 Bengkulu Mukomuko KPPN Mukomuko IV
18 Kalimantan Barat Ketapang KPPN Ketapang I
19 Kalimantan Barat Putussibau KPPN Putussibau IV
20 Kalimantan Barat Sintang KPPN Sintang IV
21 Kalimantan Selatan Kotabaru KPPN Kotabaru II
22 Kalimantan Tengah Barito Selatan KPPN Buntok IV
23 Kalimantan Tengah Kota Waringin Timur KPPN Sampit I
24 Kalimantan Timur Berau KPPN Tanjungredep III
25 Kalimantan Utara Bulungan Kanwil DJPb Prov. III
Kalimantan Utara
26 Kalimantan Utara Bulungan KPPN Tanjung Selor III
27 Kalimantan Utara Nunukan KPPN Nunukan IV
28 Sulawesi Barat Mamuju Kanwil DJPb Prov. III
Sulawesi Barat
29 Sulawesi Barat Mamuju KPPN Mamuju III
30 Sulawesi Barat Majene KPPN Majene IV
31 Sulawesi Selatan Bantaeng KPPN Bantaeng I
32 Sulawesi Selatan Palopo KPPN Palopo III
33 Sulawesi Selatan Parepare KPPN Parepare I
34 Sulawesi Selatan Kepulauan Selayar KPPN Benteng IV
35 Sulawesi Selatan Toraja Utara KPPN Makale IV
- 24 -

NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


36 Sulawesi Selatan Sinjai KPPN Sinjai I
37 Sulawesi Selatan Bone KPPN Watampone I
38 Sulawesi Tengah Poso KPPN Poso IV
39 Sulawesi Tengah Banggai KPPN Luwuk IV
40 Sulawesi Tengah Toli-Toli KPPN Tolitoli IV
41 Sulawesi Tenggara Kota Kendari Kanwil DJPb Prov. II
Sulawesi Tenggara
42 Sulawesi Tenggara Kota Kendari KPPN Kendari II
43 Sulawesi Tenggara Kota Bau-Bau KPPN Bau-Bau IV
44 Sulawesi Tenggara Kolaka KPPN Kolaka IV
45 Sulawesi Tenggara Muna KPPN Raha IV
46 Sulawesi Utara Kota Manado Kanwil DJPb Prov. III
Sulawesi Utara
47 Sulawesi Utara Kota Manado KPPN Manado III
48 Sulawesi Utara Kota Bitung KPPN Bitung III
49 Sulawesi Utara Kota Kotamobagu KPPN Kotamobagu IV
50 Sulawesi Utara Kepulauan Sangihe KPPN Tahuna IV
51 Gorontalo Gorontalo Kanwil DJPb Prov. III
Gorontalo
52 Gorontalo Gorontalo KPPN Gorontalo III
53 Gorontalo Pohuwato KPPN Marisa IV
54 Nusa Tenggara Barat Bima KPPN Bima II
55 Nusa Tenggara Barat Sumbawa KPPN Sumbawa I
Besar
56 Nusa Tenggara Timur Kota Kupang Kanwil DJPb Prov. II
Nusa Tenggara
Timur
57 Nusa Tenggara Timur Kota Kupang KPPN Kupang II
58 Nusa Tenggara Timur Sumba Timur KPPN Waingapu IV
59 Nusa Tenggara Timur Atambua Barat KPPN Atambua IV
60 Nusa Tenggara Timur Ende KPPN Ende IV
61 Nusa Tenggara Timur Flores Timur KPPN Larantuka IV
62 Nusa Tenggara Timur Manggarai KPPN Ruteng II
63 Maluku Ambon Kanwil DJPb Prov. IV
Maluku
64 Maluku Ambon KPPN Ambon IV
65 Maluku Maluku Tengah KPPN Masohi IV
66 Maluku Kepulauan Tanimbar KPPN Saumlaki IV
67 Maluku Maluku Tenggara KPPN Tual IV
68 Maluku Utara Ternate Kanwil DJPb Prov. IV
Maluku Utara
69 Maluku Utara Ternate KPPN Ternate IV
70 Maluku Utara Halmahera Utara KPPN Tobelo IV
71 Papua Jayapura Kanwil DJPb Prov. IV
Papua
72 Papua Jayapura KPPN Jayapura IV
- 25 -

NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI


73 Papua Merauke KPPN Merauke IV
74 Papua Biak Numfor KPPN Biak IV
75 Papua Nabire KPPN Nabire IV
76 Papua Yapen KPPN Serui IV
77 Papua Mimika KPPN Timika IV
78 Papua Pegunungan Jayawijaya KPPN Wamena IV
79 Papua Barat Manokwari Kanwil DJPb Prov. IV
Papua Barat
80 Papua Barat Manokwari KPPN Manokwari IV
81 Papua Barat Daya Kota Sorong KPPN Sorong IV
82 Papua Barat Fakfak KPPN Fakfak IV

E. Unit Kerja Daerah Remote pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara


NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI
1 Aceh Kota Lhokseumawe KPKNL IV
Lhokseumawe
2 Sumatera Utara Kab. Asahan KPKNL Kisaran I
3 Sumatera Utara Kota Padangsidimpuan KPKNL IV
Padangsidimpuan
4 Sumatera Utara Kota Pematang Siantar KPKNL Pematang I
Siantar
5 Kalimantan Timur Kota Bontang KPKNL Bontang I
6 Sulawesi Barat Kota Mamuju KPKNL Mamuju III
7 Sulawesi Selatan Kota Palopo KPKNL Palopo III
8 Sulawesi Selatan Kota Parepare KPKNL Parepare I
9 Sulawesi Tenggara Kota Kendari KPKNL Kendari II
10 Sulawesi Utara Kota Manado Kanwil DJKN III
Sulawesi Utara,
Tengah, Gorontalo,
dan Maluku Utara
11 Sulawesi Utara Kota Manado KPKNL Manado III
12 Gorontalo Kab. Gorontalo KPKNL Gorontalo III
13 Nusa Tenggara Barat Kota Bima KPKNL Bima II
14 Nusa Tenggara Timur Kota Kupang KPKNL Kupang II
15 Maluku Kota Ambon KPKNL Ambon IV
16 Maluku Utara Kota Ternate KPKNL Ternate IV
17 Papua Kota Jayapura Kanwil DJKN Papua IV
dan Maluku
18 Papua Kabupaten Biak KPKNL Biak IV
Numfor
19 Papua Kota Jayapura KPKNL Jayapura IV
20 Papua Barat Daya Kota Sorong KPKNL Sorong IV

F. Unit Kerja Daerah Remote pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
NO PROVINSI KOTA/ KABUPATEN UNIT KERJA KLASIFIKASI
1 Sulawesi Utara Manado BDK Manado III
- 26 -

G. Kota/Kabupaten daerah Remote Area


NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN KLASIFI-
KASI
1 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Barat IV
2 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Selatan IV
3 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Singkil IV
4 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Tengah IV
5 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Tenggara IV
6 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Timur IV
7 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Utara IV
8 Provinsi Aceh Kabupaten Bireuen IV
9 Provinsi Aceh Kabupaten Pidie II
10 Provinsi Aceh Kabupaten Simeulue IV
11 Provinsi Aceh Kota Sabang IV
12 Provinsi Aceh Kota Langsa I
13 Provinsi Aceh Kota Lhokseumawe IV
14 Provinsi Aceh Kabupaten Nagan Raya IV
15 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Jaya II
16 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya IV
17 Provinsi Aceh Kabupaten Gayo Lues IV
18 Provinsi Aceh Kabupaten Aceh Tamiang I
19 Provinsi Aceh Kabupaten Bener Meriah IV
20 Provinsi Aceh Kota Subulussalam IV
21 Provinsi Aceh Kabupaten Pidie Jaya II
22 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Asahan I
23 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Dairi I
24 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Karo I
25 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Labuhanbatu IV
26 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Langkat I
27 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Mandailing Natal IV
28 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Nias IV
29 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Simalungun I
30 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Tapanuli Selatan IV
31 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Tapanuli Tengah I
32 Provinsi Sumatera Utara Kota Pematang Siantar I
33 Provinsi Sumatera Utara Kota Sibolga I
34 Provinsi Sumatera Utara Kota Tanjung Balai I
35 Provinsi Sumatera Utara Kota PadangSidimpuan IV
36 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Nias Selatan IV
37 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Batu Bara I
38 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Labuhanbatu Utara I
39 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Labuhanbatu Selatan IV
40 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Padang Lawas IV
41 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Padang Lawas Utara IV
42 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Nias Utara IV
43 Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Nias Barat IV
44 Provinsi Sumatera Utara Kota Gunungsitoli IV
45 Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Kepulauan Mentawai III
46 Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Dharmasraya II
47 Provinsi Riau Kabupaten Indragiri Hilir IV
48 Provinsi Riau Kabupaten Rokan Hilir IV
49 Provinsi Riau Kabupaten Kepulauan Meranti II
50 Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten Natuna IV
51 Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten Karimun I
52 Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten Lingga IV
53 Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten Kepulauan Anambas I
54 Provinsi Jambi Kabupaten Bungo IV
55 Provinsi Jambi Kabupaten Kerinci IV
- 27 -

NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN KLASIFI-


KASI
56 Provinsi Jambi Kabupaten Merangin IV
57 Provinsi Jambi Kabupaten Sarolangun IV
58 Provinsi Jambi Kabupaten Tebo IV
59 Provinsi Jambi Kota Sungai Penuh IV
60 Provinsi Bengkulu Kabupaten Mukomuko IV
61 Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Kapuas Hulu IV
62 Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Ketapang I
63 Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Sambas IV
64 Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Sintang IV
65 Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Melawi IV
66 Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Kayong Utara II
67 Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Barito Selatan IV
68 Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Barito Utara IV
69 Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Kotawaringin Timur I
70 Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Murung Raya IV
71 Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Seruyan IV
72 Provinsi Kalimantan Selatan Kabupaten Kotabaru II
73 Provinsi Kalimantan Selatan Kabupaten Tanah Bumbu IV
74 Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Berau III
75 Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Kutai Kartanegara I
76 Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Kutai Barat IV
77 Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Kutai Timur III
78 Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Paser IV
79 Provinsi Kalimantan Timur Kota Bontang I
80 Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Penajam Paser Utara I
81 Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Mahakam Ulu IV
82 Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten Bulungan III
83 Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten Malinau IV
84 Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten Nunukan IV
85 Provinsi Kalimantan Utara Kabupaten Tana Tidung IV
86 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Bolaang Mongondow III
87 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa III
88 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe IV
89 Provinsi Sulawesi Utara Kota Bitung III
90 Provinsi Sulawesi Utara Kota Manado III
91 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Kepulauan Talaud IV
92 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa Selatan III
93 Provinsi Sulawesi Utara Kota Tomohon III
94 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa Utara III
95 Provinsi Sulawesi Utara Kota Kotamobagu IV
96 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Bolaang Mongondow III
Utara
97 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Kep. Siau Tagulandang IV
Biaro
98 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa Tenggara III
99 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Bolaang Mongondow III
Timur
100 Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Bolaang Mongondow IV
Selatan
101 Provinsi Gorontalo Kabupaten Boalemo III
102 Provinsi Gorontalo Kabupaten Gorontalo III
103 Provinsi Gorontalo Kota Gorontalo III
104 Provinsi Gorontalo Kabupaten Pohuwato IV
105 Provinsi Gorontalo Kabupaten Bone Bolango III
106 Provinsi Gorontalo Kabupaten Gorontalo Utara III
107 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Banggai IV
108 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan IV
- 28 -

NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN KLASIFI-


KASI
109 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Buol IV
110 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Tolitoli IV
111 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Donggala I
112 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Morowali IV
113 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Poso IV
114 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Parigi Moutong I
115 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Tojo Una-Una IV
116 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Morowali Utara IV
117 Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Banggai Laut IV
118 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Bantaeng I
119 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Barru I
120 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Bone I
121 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Bulukumba I
122 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Enrekang IV
123 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Jeneponto I
124 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Luwu III
125 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Luwu Utara III
126 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Pinrang I
127 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Kepulauan Selayar IV
128 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Sidenreng Rappang I
129 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Sinjai I
130 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Soppeng I
131 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Takalar I
132 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Tana Toraja IV
133 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Wajo I
134 Provinsi Sulawesi Selatan Kota Pare pare I
135 Provinsi Sulawesi Selatan Kota Palopo III
136 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Luwu Timur IV
137 Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Toraja Utara IV
138 Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Majene IV
139 Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Mamuju III
140 Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Polewali Mandar IV
141 Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Mamasa IV
142 Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Pasangkayu I
143 Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Mamuju Tengah III
144 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton IV
145 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton Tengah IV
146 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton Selatan IV
147 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe II
148 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka IV
149 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Muna IV
150 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Muna Barat IV
151 Provinsi Sulawesi Tenggara Kota Kendari II
152 Provinsi Sulawesi Tenggara Kota Bau bau IV
153 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Selatan II
154 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Bombana IV
155 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Wakatobi IV
156 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka Utara IV
157 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Utara II
158 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Buton Utara IV
159 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka Timur II
160 Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan IV
161 Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Bima II
162 Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Dompu II
163 Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Sumbawa I
164 Provinsi Nusa Tenggara Barat Kota Bima II
165 Provinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Sumbawa Barat I
- 29 -

NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN KLASIFI-


KASI
166 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Alor IV
167 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Belu IV
168 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Ende IV
169 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Flores Timur IV
170 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Kupang II
171 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Lembata IV
172 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Manggarai II
173 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Ngada IV
174 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sikka IV
175 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sumba Barat III
176 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sumba Timur IV
177 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Timor Tengah Selatan IV
178 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Timor Tengah Utara IV
179 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kota Kupang II
180 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Rote Ndao IV
181 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Nagekeo IV
182 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sumba Barat Daya II
183 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sumba Tengah III
184 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Manggarai Timur IV
185 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sabu Raijua IV
186 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Malaka IV
187 Provinsi Maluku Kabupaten Kepulauan Tanimbar IV
188 Provinsi Maluku Kabupaten Maluku Tengah IV
189 Provinsi Maluku Kabupaten Maluku Tenggara IV
190 Provinsi Maluku Kabupaten Buru IV
191 Provinsi Maluku Kota Ambon IV
192 Provinsi Maluku Kabupaten Seram Bagian Barat IV
193 Provinsi Maluku Kabupaten Seram Bagian Timur IV
194 Provinsi Maluku Kabupaten Kepulauan Aru IV
195 Provinsi Maluku Kota Tual IV
196 Provinsi Maluku Kabupaten Maluku Barat Daya IV
197 Provinsi Maluku Kabupaten Buru Selatan IV
198 Provinsi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Tengah IV
199 Provinsi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Barat IV
200 Provinsi Maluku Utara Kota Ternate IV
201 Provinsi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Timur IV
202 Provinsi Maluku Utara Kota Tidore Kepulauan IV
203 Provinsi Maluku Utara Kabupaten Kepulauan Sula IV
204 Provinsi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Selatan IV
205 Provinsi Maluku Utara Kabupaten Halmahera Utara IV
206 Provinsi Maluku Utara Kabupaten Pulau Morotai IV
207 Provinsi Maluku Utara Kabupaten Pulau Taliabu IV
208 Provinsi Papua Kabupaten Biak Numfor IV
209 Provinsi Papua Kabupaten Jayapura IV
210 Provinsi Papua Kabupaten Keerom IV
211 Provinsi Papua Kabupaten Kepulauan Yapen IV
212 Provinsi Papua Kabupaten Mamberamo Raya IV
213 Provinsi Papua Kabupaten Sarmi IV
214 Provinsi Papua Kabupaten Supiori IV
215 Provinsi Papua Kabupaten Waropen IV
216 Provinsi Papua Kota Jayapura IV
217 Provinsi Papua Barat Kabupaten Fakfak IV
218 Provinsi Papua Barat Kabupaten Kaimana IV
219 Provinsi Papua Barat Kabupaten Manokwari IV
220 Provinsi Papua Barat Kabupaten Manokwari Selatan IV
221 Provinsi Papua Barat Kabupaten Pegunungan Arfak IV
222 Provinsi Papua Barat Kabupaten Teluk Bintuni IV
- 30 -

NO PROVINSI KOTA/KABUPATEN KLASIFI-


KASI
223 Provinsi Papua Barat Kabupaten Teluk Wondama IV
224 Provinsi Papua Pegunungan Kabupaten Jayawijaya IV
225 Provinsi Papua Pegunungan Kabupaten Lanny Jaya IV
226 Provinsi Papua Pegunungan Kabupaten Mamberamo Tengah IV
227 Provinsi Papua Pegunungan Kabupaten Nduga IV
228 Provinsi Papua Pegunungan Kabupaten Pegunungan Bintang IV
229 Provinsi Papua Pegunungan Kabupaten Tolikara IV
230 Provinsi Papua Pegunungan Kabupaten Yalimo IV
231 Provinsi Papua Pegunungan Kabupaten Yahukimo IV
232 Provinsi Papua Selatan Kabupaten Asmat IV
233 Provinsi Papua Selatan Kabupaten Boven Digoel IV
234 Provinsi Papua Selatan Kabupaten Mappi IV
235 Provinsi Papua Selatan Kabupaten Merauke IV
236 Provinsi Papua Tengah Kabupaten Deiyai IV
237 Provinsi Papua Tengah Kabupaten Dogiyai IV
238 Provinsi Papua Tengah Kabupaten Intan Jaya IV
239 Provinsi Papua Tengah Kabupaten Mimika IV
240 Provinsi Papua Tengah Kabupaten Nabire IV
241 Provinsi Papua Tengah Kabupaten Paniai IV
242 Provinsi Papua Tengah Kabupaten Puncak IV
243 Provinsi Papua Tengah Kabupaten Puncak Jaya IV
244 Provinsi Papua Barat Daya Kabupaten Maybrat IV
245 Provinsi Papua Barat Daya Kabupaten Raja Ampat IV
246 Provinsi Papua Barat Daya Kabupaten Sorong IV
247 Provinsi Papua Barat Daya Kabupaten Sorong Selatan IV
248 Provinsi Papua Barat Daya Kabupaten Tambrauw IV
249 Provinsi Papua Barat Daya Kota Sorong IV

_____________________________________________________________________________

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Ditandatangani secara elektronik


SRI MULYANI INDRAWATI

Anda mungkin juga menyukai