Anda di halaman 1dari 40

FILSAFAT ILMU

KAITAN FILSAFAT DAN


FILSAFAT ILMU
 PENGERTIAN FILSAFAT (BERBAGAI PEMIKIRAN YANG
MENDASARINYA DAN CIRI-CIRINYA)
 CABANG FILSAFAT DAN VARIANNYA
 POSISI FILSAFAT ILMU DI DALAM FILSAFAT
 IMPLIKASI CABANG FILSAFAT PADA PENDIDIKAN
DAN SISTEM PENDIDIKAN BERDASARKAN
PANCASILA
Dimitri : If Atlas holds up the world, what holds up Atlas?
Tasso : Atlas stands on the back of a turtle.
Dimitri : But what does the turtle stand on?
Tasso : Another turtle.
Dimitri : And what does that turtle stand on?
Tasso : My dear Dimitri, it’s turtles all the way down.

Quoted from a book entitled Plato and Platypus walk into a bar: understanding
philosophy through jokes. Written by Thomas Catchart and Daniel Klein.
Published in 2007
Maia : Apakah alam semesta ini ada batasnya atau gak terbatas?
Rani : mmhhhh.... Kayanya terbatas deh, kalo gak terbatas,
bagaimana saya membayangkannya ?
Maia : Kalo terbatas, trus ada apa di luar batas alam semesta ?
Rani : mmmhhhh ??? Ada apa ya ? Kasi tauuuuu gak yah.....
Maia : Eh.... Serius dong.... Ini kajian filsafat.
Rani : Oia ? Ya udah gak terbatas deh.......
Maia : kalo gak terbatas, trus bayangkan bagaimana sesuatu
yang tidak ada batasnya ? Apakah mungkin ?
 Etimologi
 Tafsiran (abdulhamied, 2012: hal.1)
 KBBI Pusat Bahasa edisi keempat (2008:hal.392)
 Filsuf dan peneliti filsafat
 Philein / philare / philos (cinta ) + sophia
(kebijaksanaan) =Cinta kebijaksanaan
 Cinta : suka sekali akan sesuatu
 Kebijaksanaan : kebenaran, keadilan,
kebaikan, keindahan
 Subjektif : pandangan orang baik langsung
maupun tidak langsung dari hasil karyanya
 Operasional: kegiatan yang dilakukan para
filsuf
 Objektif: lingkup lapangan penyelidikan/
penelitian filsafatnya
1. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai hakikat segala yang ada ,
sebab, asal, dan hukumnya.
2. Teori yang mendasari alam pemikiran atau
suatu pemikiran.
3. Ilmu yang berintikan logika, estetika,
metafisika dan epistemologi
4. Falsafah
 Plato (427-348 SM) : pengetahuan yang
bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli
 Aristoteles (382-322 SM): ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran yang terkandung di
dalamnya ilmu metafisika, logika, retorika
etika, ekonomi, politik dan estetika.
 Cicero (106-043 SM): ibu dari semua ilmu
pengetahuan lainnya.
 Descartes (1596- 1650): kumpulan
pengetahuan di mana tuhan, alam dan
manusia menjadi pokok penyelidikannya.
 Immanuel Kant (1724- 1804) : ilmu
pengetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal segala pegetahuan yang mencakup
empat persoalan termasuk metafisika,
etika, agama dan antropologi. (Diambil dari:
http://www.usupress.usu.ac.id.Diunduh pada tanggal : 31 Juli 2012)

 Al Kindi (801-873 M): pengetahuan yang


benar mengenai hakikat segala yang ada
sejauh mungkin untuk kepentingan
manusia. (http://makalah-gratis.blogspot.com/2007/09/filsafat-ilmu-ilmu-
filsafat-dan-teologi. html . diunduh tanggal 14 September 2012)
Titus dkk., (1979) dalam Alwasilah (2012: hal.2)
dalam (Abdulhamied, 2012), cakupan definisi
filsafat meliputi 5 hal di bawah ini.
1. Sekumpulan sikap dan kepercayaan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis.
2. Proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
3. Usaha untuk mendapatkan gambaran
keseluruhan
4. Sebagian analisis logis dari bahasa serta
penjelasan arti kata dan konsep
5. Sekumpulan problema-problema yang
langsung jawabannya oleh ahli-ahli filsafat
 Cinta
 Kebijaksanaan, kebenaran,
keindahan, keadilan
 Esensi dari sesuatu
 Makna dari makna
 Induk ilmu
 Ilmu pengetahuan
 Kebenaran hakiki
PEMIKIRAN RASIONAL

PEMIKIRAN KOMPREHENSIF

PEMIKIRAN PANDANGAN
HIDUP
 Dapat dijangkau oleh akal manusia
 Bermula dari orang- orang yang tinggal di tempat
di mana asal-usul filsafat lahir merasa belum puas
dengan hanya bergantung pada mitos dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi
 Adanya hasrat manusia yang selalu ingin
mengembangkan diri sehingga menggunakan
rasionalnya untuk mencari jawaban atau
menyelesaikan masalahnya sehingga bisa
ditemukan esensi dari apa yang ingin dicarinya itu.
 Pemikiran ini maksudnya bahwa tidak ada
sesuatu pun di luar jangkauannya.
 Memahami kenyataan dengan menyusun
pandangan dunia dengan memberi
keterangan tentang semua hal tentang dunia
tersebut.
 Apa yang dihasilkan dari filsafat bisa dijadikan
sebuah pedoman atau pandangan hidup
 Puspowardojo (1989): filsafat dari segi fungsi dan
pembahasan
 Fungsi lebih melihat pada sesuatu sebagai
metode/ pandangan
Kalau condong pada cara berpikir dan menganalisis
yang lebih bertanggung jawab (metode).
kalau cenderung pada nilai dan pemikiran
mengenai persepsi , landasan dan pedoman
tingkah laku seseorang atau masyarakat dalam
seluruh kehidupan mencapai cita-citanya.
(pandangan)
 Dari segi pembahasan diartikan sebagai cara
yang berpikir induktif dan deduktif.
Induktif: gejala khusus- umum (mengamati gejala
di masyarakat lalu menarik makna)
Deduktif: gejala umum-khusus (menyusun secara
sistematis suatu pandangan)
 Filsafat = sikap hidup
 Kristalisasi dari nilai-nilai yang diyakini
memiliki kebenaran dan kemanfaatan
 Sifat
 Bentuk
 Jenis
 Objek
 Subjektif
deskripsi/ gambaran sesuatu yang bila disimpulkan
akan menghasilkan kasus demi kasus
suatu keadaan menurut pandangan/perasaan
sendiri yang tidak langsung mengenai pokok/
ensesinya

 Normatif
keadaan yang berpegang teguh pada kaidah yang
berlaku.
 Tersirat
terdiri atas gagasan, pepatah, aturan dan
norma sosial yang hidup di masyarakat.

 Tersurat
Terdiri atas gagasan yang terdapat di dalam
daftar pustaka serta hasil karya pemikiran
sesorang atau filsuf.
 Umum/ murni
cabang dan visi

 Khusus/ terapan
 Formal
Keseluruhan lingkup yang menjadi tugas/
disiplin filsafat berupa pertanyaan yang
bersifat mendasar seperti apa?mengapa?
Bagaimana?
 Material
sasarannya dari pertanyaan di atas berupa
kenyataan, pengetahuan, nilai dan manusia.
 Sistematis
 Radikal
 Rasional
 Komprehensif
 Spekulatif
• Pemikiran/ide
BERSIFAT • subyektif

• Tersirat
BERBENTUK • tersurat

• Umum/murni
BERJENIS • Khusus/terapan

• Formal
BEROBJEK • material
 Perbedaan pengalaman, kejadian, renungan,
keyakinan/kepercayaan, pengertian dan persepsi tentang
alam, benda, tuhan, hidup, mati, baik, buruk, dan lain-lain.
 Perbedaan bakat, pengalaman, pendidikan, lingkungan,
jaman dan pandangan hidup.
 Perbedaan aspirasi, minat dan kegiatan manusia.
 Perbedaan faktor alam dan problematika yang dihadapi.
 Perbedaan perkembangan sejarah/jaman.
 Perbedaan pengaruh alam sekitar.
 Perbedaan jawaban atas pertanyaan tentang metafisika.
 Perkembangan teknologi dan ilmu
 Logika
 Metafisika (ontologi, kosmologi)
 Epistemologi
 Biologi filsafat
 Psikologi filsafat
 Antropologi filsafat
 Sosiologi filsafat
 Etika
 Estetika
 Agama filsafat
LAPANGAN FILSAFAT PERTANYAAN DASAR
Logika Apakah hukum-hukum penyimpulan itu?
Metodologi (Filsafat) Apakah teknik-teknik penyelidikan itu?
Metafisika (Apakah hakekat kenyataan itu?)
Ontologi Apakah kenyataan itu?
Kosmologi Bagaimanakah keadaannya sehingga kenyataan itu
dapat teratur?
Epistemologi Apakah kebenaran itu?
Biologi Kefilsafatan Apakah hidup itu?
Psikologi Kefilsafatan Apakah jiwa itu?
Antropologi Apakah manusia itu?
Kefilsafatan
Sosiologi Kefilsafatan Apakah masyarakat dan Negara itu?
Etika Apakah yang baik itu
Estetika Apakah yang indah itu?
Filsafat Agama Apakah yang keagamaan (abadi) itu?
Simbiosis Mutualisme

Filsafat Ilmu
• Proses belajar yang bertujuan
penguasaan ilmu sebagai alat berpikir
analisis.
• pandangan peserta didik yang tidak
hanya menganggap ilmu sebagai teori
tetapi juga praktek.
• Perubahan sikap, keterampilan dan
kepribadian ilmiawan.
• Keseimbangan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
• Proses berpikir nalar.
Implikasi cabang filsafat pada pendidikan

Filsafat mengajukan
pertanyaan filosofis terhadap
realita dan pengalaman/
praktek pendidikan

Hubungan filsafat dan


pendidikan Filsafat secara spekulatif
menetapkan hakikat dunia dan
makna dunia untuk dijadikan
landasan konseptual tentang
penyusunan tujuan, metode dan
pengalamn belajar bagi
perkembangan peserta didik
No Cabang filsafat Pendidikan

1. Metafisika menghasilkan Pendirian dalam memilih


pandangan tentang pandangan tentang
kenyataan yang benar kenyataan yang benar
2. Epistemologi menghasilkan Bahan pertimbangan untuk
prosedur memperoleh penyusunan kurikulum,
pengetahuan dan jenis- terutama pengetahuan dan
jenisnya ilmu metode ilmiah

3. Logika menghasilkan Prosedur berpikir dalam


ukuran benar dan tepat mengutarakan gagasan
dalam keterkaitan gagasan yang benar dan tepat
4. Aksiologi (etika) Bahan pertimbangan untuk
menghasilkan pandangan menentukan tujuan
mengenai nilai kehidupan pendidikan
Guru

Filsafat Filsafat
hidup pendidikan

Produk, Perilaku
sikap, dan terhadap Perilaku Perilaku guru
pemikirannya siswa sehari-hari di kelas
Guru tidak hanya memiliki
penguasaan terhadap apa dan
bagaimana tentang tugasnya, tetapi
guru juga harus menguasai mengapa
ia melakukan tugasnya itu.
• Long life education untuk guru
• Peningkatan mekanisme seleksi calon guru
dan tenaga kependidikan
• Meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan guru
• Perbaikan kesejahteraan guru
• Pengembangan critical thinking, decision
making skills dan communication skills bagi
guru
• Lembaga pendidikan harus mampu
memberikan model yang baik bagi guru
dalam pendidikan
Pengembangan
sekolah
dengan cara
Menyenangkan/
menyenangkan
baik
juga atau
dengan cara

IMPLIKASI
yang baik
Filsafat Pengalaman

Pengembangan
Tidak
sekolah dengan
menyenangkan/
cara yang lebih
tidak baik
baik
Filsafat sebagai dasar perilaku suatu bangsa memiliki
elaborasi sebagai berikut dalam dunia pendidikan

Filsafat
Teori
Filsafat Negara pendidikan
pendidikan
nasional

Produk yang Praktek


diharapkan pendidikan
Filsafat pendidikan

Dasar penyelenggaraan
Implikasi
pendidikan bangsa

Menghasilkan anak didik yang


memiliki keutuhan dan kemartabatan
sebagai bangsa Indonesia

Sistem yang berpedoman pada nilai-


nilai yang terkandung dalam
pancasila
 sjaefula@yahoo.com
 08122313793
 087779977962

 setiadi_rs@yahoo.co.id
 081322389654

Anda mungkin juga menyukai