Quoted from a book entitled Plato and Platypus walk into a bar: understanding
philosophy through jokes. Written by Thomas Catchart and Daniel Klein.
Published in 2007
Maia : Apakah alam semesta ini ada batasnya atau gak terbatas?
Rani : mmhhhh.... Kayanya terbatas deh, kalo gak terbatas,
bagaimana saya membayangkannya ?
Maia : Kalo terbatas, trus ada apa di luar batas alam semesta ?
Rani : mmmhhhh ??? Ada apa ya ? Kasi tauuuuu gak yah.....
Maia : Eh.... Serius dong.... Ini kajian filsafat.
Rani : Oia ? Ya udah gak terbatas deh.......
Maia : kalo gak terbatas, trus bayangkan bagaimana sesuatu
yang tidak ada batasnya ? Apakah mungkin ?
Etimologi
Tafsiran (abdulhamied, 2012: hal.1)
KBBI Pusat Bahasa edisi keempat (2008:hal.392)
Filsuf dan peneliti filsafat
Philein / philare / philos (cinta ) + sophia
(kebijaksanaan) =Cinta kebijaksanaan
Cinta : suka sekali akan sesuatu
Kebijaksanaan : kebenaran, keadilan,
kebaikan, keindahan
Subjektif : pandangan orang baik langsung
maupun tidak langsung dari hasil karyanya
Operasional: kegiatan yang dilakukan para
filsuf
Objektif: lingkup lapangan penyelidikan/
penelitian filsafatnya
1. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai hakikat segala yang ada ,
sebab, asal, dan hukumnya.
2. Teori yang mendasari alam pemikiran atau
suatu pemikiran.
3. Ilmu yang berintikan logika, estetika,
metafisika dan epistemologi
4. Falsafah
Plato (427-348 SM) : pengetahuan yang
bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli
Aristoteles (382-322 SM): ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran yang terkandung di
dalamnya ilmu metafisika, logika, retorika
etika, ekonomi, politik dan estetika.
Cicero (106-043 SM): ibu dari semua ilmu
pengetahuan lainnya.
Descartes (1596- 1650): kumpulan
pengetahuan di mana tuhan, alam dan
manusia menjadi pokok penyelidikannya.
Immanuel Kant (1724- 1804) : ilmu
pengetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal segala pegetahuan yang mencakup
empat persoalan termasuk metafisika,
etika, agama dan antropologi. (Diambil dari:
http://www.usupress.usu.ac.id.Diunduh pada tanggal : 31 Juli 2012)
PEMIKIRAN KOMPREHENSIF
PEMIKIRAN PANDANGAN
HIDUP
Dapat dijangkau oleh akal manusia
Bermula dari orang- orang yang tinggal di tempat
di mana asal-usul filsafat lahir merasa belum puas
dengan hanya bergantung pada mitos dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi
Adanya hasrat manusia yang selalu ingin
mengembangkan diri sehingga menggunakan
rasionalnya untuk mencari jawaban atau
menyelesaikan masalahnya sehingga bisa
ditemukan esensi dari apa yang ingin dicarinya itu.
Pemikiran ini maksudnya bahwa tidak ada
sesuatu pun di luar jangkauannya.
Memahami kenyataan dengan menyusun
pandangan dunia dengan memberi
keterangan tentang semua hal tentang dunia
tersebut.
Apa yang dihasilkan dari filsafat bisa dijadikan
sebuah pedoman atau pandangan hidup
Puspowardojo (1989): filsafat dari segi fungsi dan
pembahasan
Fungsi lebih melihat pada sesuatu sebagai
metode/ pandangan
Kalau condong pada cara berpikir dan menganalisis
yang lebih bertanggung jawab (metode).
kalau cenderung pada nilai dan pemikiran
mengenai persepsi , landasan dan pedoman
tingkah laku seseorang atau masyarakat dalam
seluruh kehidupan mencapai cita-citanya.
(pandangan)
Dari segi pembahasan diartikan sebagai cara
yang berpikir induktif dan deduktif.
Induktif: gejala khusus- umum (mengamati gejala
di masyarakat lalu menarik makna)
Deduktif: gejala umum-khusus (menyusun secara
sistematis suatu pandangan)
Filsafat = sikap hidup
Kristalisasi dari nilai-nilai yang diyakini
memiliki kebenaran dan kemanfaatan
Sifat
Bentuk
Jenis
Objek
Subjektif
deskripsi/ gambaran sesuatu yang bila disimpulkan
akan menghasilkan kasus demi kasus
suatu keadaan menurut pandangan/perasaan
sendiri yang tidak langsung mengenai pokok/
ensesinya
Normatif
keadaan yang berpegang teguh pada kaidah yang
berlaku.
Tersirat
terdiri atas gagasan, pepatah, aturan dan
norma sosial yang hidup di masyarakat.
Tersurat
Terdiri atas gagasan yang terdapat di dalam
daftar pustaka serta hasil karya pemikiran
sesorang atau filsuf.
Umum/ murni
cabang dan visi
Khusus/ terapan
Formal
Keseluruhan lingkup yang menjadi tugas/
disiplin filsafat berupa pertanyaan yang
bersifat mendasar seperti apa?mengapa?
Bagaimana?
Material
sasarannya dari pertanyaan di atas berupa
kenyataan, pengetahuan, nilai dan manusia.
Sistematis
Radikal
Rasional
Komprehensif
Spekulatif
• Pemikiran/ide
BERSIFAT • subyektif
• Tersirat
BERBENTUK • tersurat
• Umum/murni
BERJENIS • Khusus/terapan
• Formal
BEROBJEK • material
Perbedaan pengalaman, kejadian, renungan,
keyakinan/kepercayaan, pengertian dan persepsi tentang
alam, benda, tuhan, hidup, mati, baik, buruk, dan lain-lain.
Perbedaan bakat, pengalaman, pendidikan, lingkungan,
jaman dan pandangan hidup.
Perbedaan aspirasi, minat dan kegiatan manusia.
Perbedaan faktor alam dan problematika yang dihadapi.
Perbedaan perkembangan sejarah/jaman.
Perbedaan pengaruh alam sekitar.
Perbedaan jawaban atas pertanyaan tentang metafisika.
Perkembangan teknologi dan ilmu
Logika
Metafisika (ontologi, kosmologi)
Epistemologi
Biologi filsafat
Psikologi filsafat
Antropologi filsafat
Sosiologi filsafat
Etika
Estetika
Agama filsafat
LAPANGAN FILSAFAT PERTANYAAN DASAR
Logika Apakah hukum-hukum penyimpulan itu?
Metodologi (Filsafat) Apakah teknik-teknik penyelidikan itu?
Metafisika (Apakah hakekat kenyataan itu?)
Ontologi Apakah kenyataan itu?
Kosmologi Bagaimanakah keadaannya sehingga kenyataan itu
dapat teratur?
Epistemologi Apakah kebenaran itu?
Biologi Kefilsafatan Apakah hidup itu?
Psikologi Kefilsafatan Apakah jiwa itu?
Antropologi Apakah manusia itu?
Kefilsafatan
Sosiologi Kefilsafatan Apakah masyarakat dan Negara itu?
Etika Apakah yang baik itu
Estetika Apakah yang indah itu?
Filsafat Agama Apakah yang keagamaan (abadi) itu?
Simbiosis Mutualisme
Filsafat Ilmu
• Proses belajar yang bertujuan
penguasaan ilmu sebagai alat berpikir
analisis.
• pandangan peserta didik yang tidak
hanya menganggap ilmu sebagai teori
tetapi juga praktek.
• Perubahan sikap, keterampilan dan
kepribadian ilmiawan.
• Keseimbangan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
• Proses berpikir nalar.
Implikasi cabang filsafat pada pendidikan
Filsafat mengajukan
pertanyaan filosofis terhadap
realita dan pengalaman/
praktek pendidikan
Filsafat Filsafat
hidup pendidikan
Produk, Perilaku
sikap, dan terhadap Perilaku Perilaku guru
pemikirannya siswa sehari-hari di kelas
Guru tidak hanya memiliki
penguasaan terhadap apa dan
bagaimana tentang tugasnya, tetapi
guru juga harus menguasai mengapa
ia melakukan tugasnya itu.
• Long life education untuk guru
• Peningkatan mekanisme seleksi calon guru
dan tenaga kependidikan
• Meningkatkan sarana dan prasarana
pendidikan guru
• Perbaikan kesejahteraan guru
• Pengembangan critical thinking, decision
making skills dan communication skills bagi
guru
• Lembaga pendidikan harus mampu
memberikan model yang baik bagi guru
dalam pendidikan
Pengembangan
sekolah
dengan cara
Menyenangkan/
menyenangkan
baik
juga atau
dengan cara
IMPLIKASI
yang baik
Filsafat Pengalaman
Pengembangan
Tidak
sekolah dengan
menyenangkan/
cara yang lebih
tidak baik
baik
Filsafat sebagai dasar perilaku suatu bangsa memiliki
elaborasi sebagai berikut dalam dunia pendidikan
Filsafat
Teori
Filsafat Negara pendidikan
pendidikan
nasional
Dasar penyelenggaraan
Implikasi
pendidikan bangsa
setiadi_rs@yahoo.co.id
081322389654