Anda di halaman 1dari 14

MK: FILSAFAT

Dosen Pengampu
Dr. Fify Joseph, M.Pd.K.

Disusun Oleh : Christina Janne Peuru


NIM : 2021011

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Asal Mula Filsafat
KETAKJUBAN. Banyak filsuf mengatakan bahwa yang menjadi awal

kelahiran filsafat adalah thaumasia (kekaguman, keheranan atau ketakj


uban). Dalam karyanya yang berjudul Metafisika, Anistoteles mengatak
an bahwa karena ketakjuban manusia mulai berfilsafat. Pada mulanya
manusia takjub memandang benda-benda di sekitarnya, lama kelamaan
ketakjubannya semakin terarah pada hal-hal yang lebih luas dan besar,
seperti perubahan dan peredaran bulan, matahari, bintang-bintang dan
asal mula alam semesta.
1. KETIDAK PUASAAN
Sebelum filsafat lahir, berbagai mitor dan mite memainkan
peranan yang amat penting dalam kehidupan manusia.

2. HASRAT BERTANYA
Ketakjuban manusia telah melahirkan pertanyaan-pertanyaan,
dan ketidakpuasaan manusia membuat pernyataan-perntanyaan
itu tak kunjung habis.

3. KERAGUAN
Manusia selaku penanya mempertanyakan sesuatu dengan
maksud untuk memperoleh kejelasan dan keterangan mengenai
sesuatu yang dipertanyakannya itu.
PROSES KELAHIRAN FILSAFAT
Filsafat sebagai bagian dari kebudayaan manusia yang amat
menakjubkan lahir di Yunani dan dikembangkan sejak awal
abad ke-6 SM. Proses yang amat Panjang menyertai
kelahiran filsafat itu. Ketika suku-suku bangsa Hellenis
menyerbu Yunani sekitar tahun 2000 SM, mereka masih
merupaka pengembara-pengembara kasar yang belum
tersentuh peradaban. Mereka baru berhasil menaklukkan
Yunani dan menyingkirkan penduduk aslinya setelah mereka
mengambil alih peradaban dan kebudayaan penduduk asli.
SIFAT DASAR FILSAFAT

1. BERPIKIR RADIKAL
Berfilsafat berarti berpikir secara radikal.
Filsuf adalah pemikir yang radikal, para
filsuf tidak pernah terpaku hanya pada
fenomena suatu entitas tertentu. Ia tidak
akan pernah berhenti hanya pada suatu
wujud realitas tertentu.
2. MENCARI ASAS

Filsafat bukan hanya mengacu kepada


bagian tertentu dari realitas, melainkan
kepada keseluruhannya. Dalam
memandang keseluruhan realitas,
senantiasa berupaya mencari asas yang
paling hakiki dari keseluruhan realitas.
3. MEMBURU KEBENARAN

Filsuf adalah pemburu kebenaran.


Kebenaran yang diburunya adalah
kebenaran hakiki tentang seluruh realitas
dan setiap hal yang dapat dipersoalkan.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa
berfilsafat berarti memburu kebenaran
tentang segala sesuatu.
4. MENCARI KEJELASAN

Salah satu penyebab lahirnya filsafat


adalah keraguan. Untuk menghilangkan
keraguan diperlukan kejelasan. Ada filsuf
yang mengatakan bahwa berfilsafat
berarti berupaya mendapatkan kejelasan
dan penjelasan mengenai seluruh realitas.
5. BERPIKIR RASIONAL
Berpikir secara radikal, mencari asas, memburu
kebenaran dan mencari kejelasan tidak mungkin dapat
berhasil dengan baik tanpa berpikir logis, sistematis dan
kritis. Berpikir logis adalah bukan hanya sekedar
menggapai pengertian-pengertian yang dapat diterima
oleh akal sehat, melainkan agar sanggup menarik
kesimpulan dan mengambil keputusan yang tepat dan
benar dari premis-premis yang digunakan.
Aristoteles membagi filsafat ke dalam tiga
bidang studi sbb :

❖ Filsafat Spekulatif/Teoritif
Filsafat spekulatif atau teoritis bersifat objektif.
Termasuk dalam bidang ini ialah fisika
metafisika, biopsikologi dan sebagainya.
Tujuan utama dari filsafat ini adalah
pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri.
❖ Filsafat Spekulatif/Teoritif

Filsafat spekulatif atau teoritis bersifat objektif.


Termasuk dalam bidang ini ialah fisika
metafisika, biopsikologi dan sebagainya.
Tujuan utama dari filsafat ini adalah
pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri.
❖ Filsafat Praktika
Filsafat praktika memberi petunjuk dan
pedoman bagi tingkah laku manusia yang
baik dan sebagaimana mestinya. Termasuk
dalam bidang ini ialah etika dan politik
sasaran terpenting bagi filsafat praktika ialah
membentuk sikap dan perilaku yang akan
memampukan manusia untuk bertindak
dalam terang pengetahuan itu.
❖ Filsafat Produktif

Filsafat Produktif ialah pengetahuan yang


membimbing dan menuntun manusia menjadi
produktif lewat suatu keterampilan khusus.
Termasuk dalam bidang ini adalah kritik sastra,
retorika dan estetika. Adapun sasaran utama
yang hendak dicapai lewat filsafat ini ialah agar
manusia sanggup menghasilkan sesuatu baik
secara teknis maupun secara puitis dalam terang
pengetahuan yang benar.
Tuhan Memberkati

Anda mungkin juga menyukai