Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

FILSAFAT SEBAGAI ILMU DAN


PADANGAN HIDUP

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :


PENGANTAR FILSAFAT
Dosen Pengampu: Muhammad Kholil, S.Ag, M.Fil.I

DISUSUN OLEH:
1. MIFTAHUR RAHMAN
2. KHAIRUL ANAM

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN …………….
UNIVERSITAS ISLAM MADURA (UIM)
PAMEKASAN
2019
A. Pengertian dan Hakekat

Setiap orang yang hidup dan normal pasti mempunyai pandangan hidupnya
sendiri atau filsafat hidupnya sendiri, baik yang berpendidikan tinggi maupun
yang berpendidikan rendah.
1. Pengertian
Filsafat itu berasal dari bahasa yunani terdiri dari dua kata, yaitu kata “philia”
artinya cinta dan “sophia” artinya kebijaksanaan. Jadi, filsafat adalah mencintai
kebijaksanaan.
2. Hakekat Filsafat Hidup
Hakekat filsafat hidup adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang
bersifat mendasar, mendalam, dan sesuai kodrat manusia. Karena itu pandangan
hidup seseorang atau filsafat hidup seseorang merupakan jati diri atau identitas
diri orang.
Filsafat diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya
bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia (sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk Tuhan). Hal ini berarti filsafat mendasarkan pada
penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia
sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga).
Manusia secara total (menyeluruh) dan sentral memuat sekaligus sebagai sumber
penjelmaan bermacam-macam filsafat, yaitu :
1. Manusia dengan unsur raganya dapat melahirkan filsafat biologi.
2. Manusia dengan unsur rasanya dapat melahirkan filsafat keindahan
(estetika).
3. Manusia dengan monodualismenya (kesatuan jiwa dan raganya)
melahirkan filsafat antropologi.
4. Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk Tuhan dapat melahirkan
filsafat ketuhanan.
5. Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial dapat melahirkan
filsafat sosial.
6. Manusia sebagai makhluk yang berakal dapat melahirkan filsafat berpikir
(logika).

1
7. Manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk dapat
melahirkan filsafat tingkah laku (etika).
8. Manusia dengan unsur jiwanya dapat melahirkan filsafat psikologi.
9. Manusia dengan segala aspek kehidupannya dapat melahirkan filsafat nilai
(aksiologi).
10. Manusia sebagai warga Negara dapat melahirkan filsafat Negara.
Manusia dengan unsur kepercayaannya terhadap spiritual dapat
melahirkan filsafat agama.

B. Padangan Hidup

Hidup diartikan keadaan suatu benda yang karena kekuatan Zat yang Maha
Kuasa benda itu dapat bernafas (yaitu fungsi paru-paru dan peredaran darah bagi
manusia dan binatang, atau insang bagi sebagian ikan, atau kulit dan daun bagi
sebagian tumbuh-tumbuhan). Jadi, kata hidup bukan lawannya mati karena mati
adalah lawannya lahir. Dengan demikian lahir adalah awal kehidupan sedangkan
mati adalah akhir kehidupan.1
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu
bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu
perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, rahan. Pendapat
atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

C. Manfaat Mengetahui Pandangan Hidup (Filsafat Hidup)

Berdasarkan hakekat dari pandangan hidup atau filsafat hidup maka ada
beberapa manfaat mengetahui pandangan hidup, yaitu:
1. Pandangan hidup atau filsafat hidup menolong mendidik,membangun diri
sendiri dengan berpikir lebih mendalam dan memberi isi kepada hidup
kita sendiri.
2. Pandangan hidup atau filsafat hidup memberikan kebiasaan dan
kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam
kehidupan sehari-hari.

1
Inu Kencana Syafiie, Filsafat Kehidupan, Jakarta: Bumi Aksara, 1995. H, 3.

2
3. Pandangan hidup memberikan pandangan yang luas membendung
egoisme dan egosentrisme.
4. Pandangan hidup memberikan dasar-dasar baik untuk hidup diri sendiri
maupun untuk kepentingan ilmu-ilmu pengetahuan.2
Dengan memperhatikan manfaat dari pandangan hidup tersebut, maka orang
yang memiliki pandangan hidup yang luas dan tinggi, terdapat ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Mampu mengapresiasi keindahan, baik keindahan alam lingkungan,
keindahan seni budaya, maupun keindahan harmoni yang aman, tentram,
dan damai.
2. Tanggap dan menaruh empati maupun simpati terhadap penderitaan orang
lain, karena itu ia tidak akan melakukan perbuatan yang dapat
menimbulkan penderitaan pihak lain.
3. Menjunjung tinggi rasa keadilan, bahkan berani mempertaruhkan hidupnya
demi memperjuangkan keadilan.

D. Filsafat pandangn hidup

Diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya


bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia (sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk Tuhan). Hal ini berarti bahwa filsafat mendasarkan
pada penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia
sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga).
Manusai secara total (menyeluruh) dan sentral didalamnya memuat sekaligus
sebagai sumber penjelmaan bermacam-macam filsafat sebagai berikut :
1. Manusia dengan unsur raganya dapat melahirkan filsafat biologi.
2. Manusia dengan unsur rasanya dapat melahirkan filsafat keindahan
(estetika).
3. Manusia dengan monodualismenya (kesatuan jiwa dan raganya)
melahirkan filsafat antropologi.
4. Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk Tuhan dapat melahirkan
filsafat ketuhanan.

2
Asmoro Achmadi, Filsafa Umum, 18-19.

3
5. Manusia dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial dapat melahirkan
filsafat sosial.
6. Manusia sebagai makhluk yang berakal dapat melahirkan filsafat berpikir
(logika).
7. Manusia dengan unsur kehendaknya untuk berbuat baik dan buruk dapat
melahirkan filsafat tingkah laku (etika).
8. Manusia dengan unsur jiwanya dapat melahirkan filsafat psikologi.
9. Manusia dengan segala aspek kehidupannya dapat melahirkan filsafat nilai
(aksologi).
10. Manusia dengan dan sebagai warga Negara dapat melahirkan filsafat
Negara.
11. Manusia dengan unsur kepercayaannya terhadap spiritual dapat
melahirkan filsafat agama.
Filsafat sebagai pandangan hidup (Weltsanchaung) merupakan suatu
pandangan hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang dihadapi dalam kehidupan. Pandangan hidupnya itu akan
tercermin didalam sikap hidup dan cara hidup. Sikap dan cara hidup tersebut dapat
muncul apabila manusia memikirkan dirinya sendiri secara total.3

Menurut Analisis saya:


....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

3
Asmoro Achmadi, Filsafa Umum, (Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2008) 8.

4
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

E. Kesimpulan

Filsafat diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya


bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia (sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk Tuhan). Hal ini berarti filsafat mendasarkan pada
penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia
sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga).
Filsafat sebagai pandangan hidup (Weltsanchaung) merupakan suatu
pandangan hidup yang dijadikan dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam
kehidupan sehari-hari, juga dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang dihadapi dalam kehidupan. Pandangan hidupnya itu akan
tercermin di dalam sikap hidup dan cara hidup.

F. Saran-saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

Anda mungkin juga menyukai