Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

IDIOLOGI – IDIOLOGI DI DUNIA


Makalah Ini disususn untuk memenuhi tugas mata kuliah
Dosen pengampu:
Ahmad Yani Fathur Rahman, S. Fil., M.Phil

Disusun oleh :

Shofiyah (22105052)
Thoiful Amin (22105053)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI KEDIRI 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan, waktu luang dan
juga kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita
yang paling tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.

Kami mengucapkan syukur krpada Allah SWT atas limpahan karunia dan nikmat-Nya, baik
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, shingga kita mampu untuk menyelesaikan pebuatan
makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Bapak Ahmad Yani Fathur Rahman, S. Fil., M.Phil selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Politik
yang telah memberikan tugas ini dengan judul “ Idiologi-idiologi di Dunia“.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga maklah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang membuat
makalah dan umumnya bagi yang membaca, Terima kasih.

Kediri, 14 februari 2023

Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARii

DAFTAR ISIiii

BAB I1

PENDAHULUAN1

A. Latar Belakang1

B. Rumusan Masalah1

BAB II2

PEMBAHASAN2

A. Definisi idiologi2

B. Fungsi ideologi2

C. Jenis-jenis idiologi di dunia3

D. 8

BAB III2

PENUTUP2

A. Kesimpulan2

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Pengertian Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan
kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk karakter
berpikir dalam mewujudkan keinginan atau cita-cita. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), ideologi merupakan kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas
pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi
cara berpikir seseorang atau golongan tertentung. ideologi juga paham, teori, dan tujuan yang
merupakan satu program sosial politik.1

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), ideologi suatu bentuk filsafat sosial atau
politik di mana unsur-unsur praktis sama menonjolnya dengan yang teoretis. Itu adalah
sistem ide yang bercita-cita untuk menjelaskan dunia dan mengubahnya.2

Ideologi pertama kali muncul pada Revolusi Prancis yang diperkenalkan oleh
seorang filsuf Destutt de Tracy pada abab ke-18. Pada abad ke-19, ideologi semakin populer.
Destutt de Tracy dan rekan-rekannya merancang sistem pendidikan nasional yang mereka
yakini akan mengubah Prancis menjadi masyarakat yang rasional dan ilmiah. Di mana
menggabungkan keyakinan kuat pada kebebasan individu dengan program perencanaan
negara dan pada 1795 menjadi dokrit resmi Republik Prancis. Napoleon pada awalnya
mendukung Destutt de Tracy, namun kemudian berbalik melawan. Bahkan pada 1812
menyalahkan tentaranya yang kalah karena pengaruh ideologi tersebut.

Beberapa sejarawan filsafat menyebut abad ke-19 merupakan zaman ideologi.


Namun ada batasnya seseorang dapat berbicara ideologi. Karena subjek ideologi adalah yang
kontroversial, dan dapat diperdebatkan setidaknya sebagian dari kontroversi yang berasal dari
ketidaksepakatan mengenai definisi kata ideologi.

1
http://indeks.kompas.com/profile/1974/Ari.Welianto?_ga=2.29099835.640765165.1676722899-
1044673847.1663593344 tgl akses 18/02/2023
2
Ari Welianto ideologi-arti-sejarah-dan-macamnya
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian definisi idiologi?
2. Apa fungsi idiologi?
3. Apa saja jenis-jenis ideologi di dunia?
C. Tujuan masalah
1. Mengetahui definisi ideologi.
2. Mengetahui fungsi idiologi
3. Mengetahui jenis-jenis idiologi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Idiologi

Istilah ideologi pertama kali digunakan oleh de Tracy akhir abad ke-18 dan
berkembnag luas sebagai konsep selama abad ke-19, tetapi tidak ada kepastian kapan
fenomena ideologi dibicarakan untuk pertama kali. Jorge Larrain menyebut Nicolo
Machiavelli (1969-520) sebagai wakil-wakil dari golongan Borjuis yang membicarakan soal-
soal yang secara langsung berhubungan dengan fenomena ideologi. Meski Machiavelli tidak
menggunakan istilah “ideologi” sama sekali, beberapa elemen konsep itu muncul. Jorge
Larrain mencatatat, misalnya, Machiavelli menghubungkan kecondongan penilaian manusia
dengan selera dan kepentingan.3

Ideologi kalau dalam bahasa inggris disebut “ideology” yang berasal dari bahasa
Yunani yakni “idea” (ide/gagasan) dan “logos” (study tentang ilmupengetahuan
tentang).4Jadi, Ideologi merupakan ilmu pengetahuan tentang ide atau gagasan atau studi
tentang ide/gagasan. Jadi, Secara etimologi (sejarah kata), ideologi berasal dari kata idea =
pikiran, dan logos = ilmu. Jadi secara tertulis, deologi berarti studi tentang gagasan,
pengetahuan kolektif, pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, nilai-nilai, prakonsepsi-
prakonsepsi, pengalaman-pengalaman, dan atau ingatan tentang nformasi sebuah kebudayaan
dan juga rakyat individual.5

Ideologi adalah pembimbingan bagi tindakan politik. Ideologi memberi kita ideal
untuk diyakini, tujuan untuk di usahakan, dan alasan untuk diperjuangkan. Dengan demikian,
ideologi memberi arti identitas dan tujuan individu tertentu pada mereka mempercayainya.
Orang dapat melihat irinya sendiri sebagai seorang liberal yang memperjuangkan hak-hak
asasi manusia, seorang nasionalis yang memperjuangkan kebebasan negerinya, seorang
sosialis revolusioner yang berjuang untuk meruntuhkan sistem kapitalis, atau seorang wanita
yang menentang kekuasaan patriarki. Semua ini tas nama umat manusia, yang diperjuangkan
untuk mencapai kebaikan puncak hanya sebagian umat manusia.

Beberapa filosof memberikan pandangannya tentang ideologi yaitu6:

3
Samidjo, Ilmu negara,... Op Cit. .Hlm; 164-165
4
C.F.Strong, (2004), “Konstitusi-Konstitusi Politik Modern: Studi Perbandingan Tentang Sejarah Dan Bentuk-
Bentuk Konstitusi Dunia”, (terj.), Bandung, penerbit nusa media. Hlm:115-116.
5
Ibid.,,, Hlm: 141
6
Ibid.,,, Hlm: 143.
1. Destut de Tracy memperkenalkan istilah ideologiste untuk mencirikan filsuf yang
seperti dirinya sendiri, mengembalikan ide-ide kepada kesan-kesan tempat asal ide-
ide. Napoleon, yang menganggap Destut de Tracy dan kelompoknya sebagai bahaya
atau ancaman bagi kekaisaranya, me-makai istilah ideologue dalam arti negatif, untuk
menyiratkan filsuf mana saja bersama dengan simpatisan republik, dan lebih-lebih
kelompok Destut de Tracy. Yang tersebut kemudian lalu menggunakan istilah
ideologie, atau ideologi, sebagai nama cabang tertentu itu.
2. Dalam penggunakan Marx dan Engels, istilah ini mengacu kepada seperangkat
keyakinan yang disajikan sebagai obyek, padahal sebenarnya tidak lain tidak bukan
hanya mencerminkan kondisi-kondisi material masyarakat.
3. Karl Mannheim menggunakan istilah ini untuk memenuhi kepada seperangkat
kepercayaan, dimana terdapat perbedaan antara motif-motif yang terungkap dan
mendasari. Ia membedakan ideologi parsial dan total. Yang terdahulu berasal usul
psikologis, sementara yang belakangan sosial.
4. Bagi Quine ideologi hampir merupakan sinonim makna. Dia dengan demikian
memakai istilah ini dalam suatu yang sama dengan istilah harfiahnya
5. Destertt de Tracy: Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu.
6. Descartes: Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
7. Machiavelli: Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh
penguasa.
8. Thomas Hobbes: Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah
agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
9. Francis Bacon: Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
10. Karl Marx: Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat.
11. Napoleon: Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.
12. Muhammad Muhammad Ismail: Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi
hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun
(disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini
merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana
alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal
penciptaannya dan kehidupan setelahnya?.
13. Dr.Hafidh Shaleh: ideologi adalah sebuh pemikiran yang mempunyai ide berupa
konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh
problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang
meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode
mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.
14. Taqiyuddin An-Nabhani: Mabda’ adalah suatu aqidah aqliyah yang melahirkan
peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam
semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah
kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada sebelum dan sesudah alam
kehidupan di dunia ini. Atau Mabda’ adalah suatu ide dasar yang menyeluruh
mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua bagian yaitu, fikrah dan
thariqah.
15. Menurut Roger Eatwell, Ideologi Politik adalah sekumpulan kepercayaan dan
pemikiran empiris dan normatif yang relatif koheren dengan terfokusnya pada
masalah-masalah hakikat manusia, proses sejarah, dan pengaturan sosio-politik.
Dengan tergantung pada hubungannya dengan struktur nilai yang dominan, suatu
ideologi dapat berlaku sebagai kekuatan yang menciptakan kestabilan atau kekuatan
radikal.

Filsuf Perancis, Antoine Destutt de Tracy (111745-1836), menciptakan istilh


Ideologie pada tahun 1796, ia adalah seorang bangsawan yang berempati bersimpati pada
Revolusi Perancis (1789), namun dipenjara selama pemerintahan Teror kelompok Jacobin
kelompok sayap kiri ekstrem yang dipimpin Robesspierre. De Trace adalah pengikut rasional
gerakan abad ke-18 yang dikenal sebagai pencerahan “yang kritis terhadap otoritas
tradisional daaan mistifikasi ajaran agama “ namun juga amat prihatin pada penyimpangan
pencerahan yang dilakukan oleh Robespierredan anggota kelompok Jacobin lainya. De Tracy
memandang ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia (sebagai mana bilogi dan zoology
adalah ilmu tentang spesies) yang mampu menunjukkan kearah yang benar menuju masa
depan. Dengan jalan pencerahan yang sejati, ia ingin meneruskan kemajuan dengan
memperbaiki manusia untuk menunjukkan ide-ide mana yang salah, dan mengembangkan
sistem pendidikan sekuler yang bisa menghasilkan manusia yang lebih baik. Namun
kemudian ideologi segera menjadi istilah negatif, yang pertama kali diberikan oleh Napoleon
Bonaparte (1769-1821).7

B. Fungsi Ideologi

7
Soehino, Ilmu Negara, Hlm::: 231.
Paul Ricoeur mengungkapkan dalam disertasinya yang termuat didalam buku Filsafat dan
Ideologi Pancasila yang ditulis oleh Slamet Sutrisno tahun 2006, bahwa ideologi mempunyai
3 fungsi yaitu fungsi distorsi, fungsi legitimasi dan fungsi integrasi. Fungsi-fungsi ideologi
oleh Paul Ricoeur didapatnya dari telaahnya terhadap karya-karya pemikir besar, seperti
fungsi distorsi yang didapatnya dari pemikiran karl marx, fungsi legitimasi dari weber, dan
fungsi integrasi dari Geertz.8

a. Fungsi distorsi (Marx)

Marx beranggapan bahwa ideologi memunculkan distorsi yang dibuat oleh kelas dominan
dalam masyarakat dalam usahanya yang sistematis guna mempertahankan status quo.
Ideologi bukan sebuah keyakinan yang digunakan sehingga menentukan hasil dari proses
sosial yang terjadi melainkan sebaliknya, seperti filsafat materialisme bahwa bukan
kesadaran yang menentukan kehidupan riil melainkan kehidupan riil yang menentukan
kesadaran. Proses sosial yang terjadilah yang akhirnya ditujukan untuk mempertahankan
ideologi. Marx juga berpendapat bahwa seluruh proses sosial akhirnya akan bersifat
ideologis dalam arti bias, yang diakibatkan oleh fungsi yang distortif tersebut. Pendapat
ini bersandar kepada Feuerbach yang menyatakan bahwa manusia akhirnya dibuat kabur
akibat adanya kepercayaan agama sebagai refleksi terbalik atas kenyataan.9

Ricoeur mengkritik konsep Marx tentang ideologi dan mengungkapkan bahwa tidak
benar jika fungsi distorsi yang menentukan eksistensi ideologi. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, bahwa menurut Marx seluruh kenyataan sosial bersifat bias akibat fungsi
distorsi tersebut sehingga konotasi negatif ideologi tidak bisa dielakkan lagi. 10 Menurut
Ricoeur seluruh kenyataan sosial pada akhirnya akan bias sebagai akibat dominasi
ideologi secara distorsif adalah keliru. Berdasar pada paradoks Manheim Ricoeur
mempersoalkan bahwa jika segala sesuatu pada akhirnya bias maka bagaimana kita akan
mempunyai suatu teori ideologi yang dalam dirinya tidak ideologis? Bias artinya bersifat
ideologis, dan teori ideologi yang ideologis bukan lagi sebuah teori. Namun Ricoeur tidak
menentang teori Marx secara keseluruhan melainkan mengaitkannya dengan fungsi-
fungsi lain dari Ideologi, bukan hanya berfungsi distorsi atau sebagai alat untuk
mempertahankan kekuasaan penguasa saja.

b. Fungsi Legitimasi (Weber)


8
Sri mastuti purwaningsih e-journal (nasakom sebagai ideologi negara tahun 1959-1965) 2017
9
Ibid, Hlm: 30
10
Ibid, Hlm: 31
Fungsi legitimasi pada ideologi bersandar pada teori Weber mengenai orde sosial. Tiap
orde sosial selalu melibatkan dua fenomena pokok yang melekat dalam tatanan sosial
tersebut. Pertama, adanya klaim otoritas bagi penguasa dan kedua, adanya kepercayaan
mayoritas masyarakat yang disandarkan pada penguasa. Antara kedua fenomena itu
tentunya selalu ada ketidakcocokan tertentu, terdapat kesenjangan yang sifatnya laten.11

Fungsi ideologi adalah mengisi kesenjangan tersebut, atau dengan kata lain
melegitimasikan otoritas. Tesis Ricoeur mengenai fungsi ideology sebagai legitimasi
mencakup tiga pokok. Pertama, ideologi berkaitan dengan kesenjangan diantara
kepercayaan masyarakat dan tuntutan akan otoritas penguasa. Kedua, fungsi ideologi
adalah mengisi kesenjangan tersebut. Ketiga, tuntutan bahwa ideologi mengisi
kesenjangan itu menunjukkan adanya kebutuhan teori baru tentang nilai lebih yang tidak
begitu terkait dengan fenomena kerja sebagai suatu kekuatan sebagaimana dikenal Marx.
Oleh karena itu, maka tidak ada sistem pemerintahan yang melangsungkan sistemnya
hanya berdasarkan kekuatan atau dominasi dari penguasa. Ideologi juga memainkan
perannya dalam mengisi kesenjangan yang terjadi. 12 Fungsi legitimasi ini berarti fungsi
yang berada diantara fungsi distorsi yang sifatnya politis, dengan fungsi integrasi yang
sifatnya netral.

c. Fungsi Integrasi (Geertz)

Ricoeur dalam hal ini mengikuti Geertz, bahwa proses sosial itu terangkum dalam sebuah
sistem kebudayaan penuh makna. Menurut Geertz, manusia adalah binatang yang terjebak
dalam jaringan makna yang telah ditenunnya sendiri. Ideologi disini mempunyai fungsi
yang memperlihatkan peranan riilnya dalam membangun eksistensi sosial. Geertz
menekankan bahwa semua tindakan manusia terangkum dalam simbol-simbol dan
ideologi mengambil peran mediasi simbolik. Sehingga ideologi mempunyai hakikat
integratif yang sanggup memelihara identitas sosial. Hal ini berarti fungsi ditorsi dari
ideologi tidak akan bisa terjadi tanpa adanya fungsi integrasi. Fungsi distorsi akan terjadi
jika fungsi integrasinya membeku. Paul Ricoeur menegaskan bahwa fungsi distorsi
bukanlah fungsi yang menentukan pada ideologi melainkan hanya fungsi ikutan yang
sifatnya dangkal. Ideologi memiliki dua fungsi yang memolarisasi yaitu fungsi distorsi
dan integrasi, sedangkan fungsi legitimasi adalah mata rantai yang menghubungkan
kedua fungsi tersebut. Berangkat dari penjelasan diatas maka dapat diambil kesimpulan
11
Ibid, Hlm: 32
12
Ibid, Hlm: 36
bahwa Paul Ricoeur menganalisis ideologi dari sisi negatif terlebih dahulu (distorsi)
menuju sisi positif ideologi (integrasi) dan legitimasi yang mengisi kesenjangan diantara
dua fungsi yang memolarisasi tersebut.

D. Jenis-jenis ideologi dunia

1. Ideologi Kapitalisme

Macam ideologi yang pertama adalah ideologi kapitalisme. Ideologi kapitalisme


merupakan ideologi yang cukup dikenal di dunia. Ideologi kapitalisme ini dipopulerkan oleh
seorang bapak ilmu ekonomi dunia yaitu Adam Smith.

Paham ini digagas oleh Adam Smith karena tidak setuju dengan ideologi merkantilisme
yang berkembang pada saat itu. Teori Adam Smith mengenai ideologi kapitalisme yang
cukup dikenal luas yaitu teori invisible hand (tangan yang tidak terlihat).Ideologi kapitalisme
menekankan kepada penguasaan modal oleh pihak swasta yang di mana negara tidak berhak
mengatur dan membuat undang-undang yang dapat mempersulit jalanya usaha mereka.

2. Ideologi Liberalisme

Macam ideologi di dunia selanjutnya adalah ideologi liberalisme. Ideologi ini


menekankan kepada kebebasan setiap golongan untuk dapat mengekspresikan keinginannya
sendiri tanpa ada larangan dari pihak lainnya, seperti dari asal katanya yaitu liberal yang
berarti kebebasan.Ideologi ini menganggap bahwa setiap orang harus memperoleh
kesempatan yang sama dalam mencapai sesuatu. Setiap individu berhak untuk menentukan
sendiri berbagai hak umum seperti hak politik, hak beragama, dan berbagai hak lainnya.

3. Ideologi Marxisme

Macam ideologi berikutnya adalah ideologi marxisme. Ideologi ini merupakan salah satu
bentuk perlawanan Karl Marx terhadap ketidakadilan sistem ideologi kapitalisme. Ideologi
marxisme lahir berkat anggapan ideologi kapitalisme yang dianggap sebagai kesalahan yang
besar karena akan semakin memperkaya pemilik modal dengan mengorbankan nasib kaum
buruh yang menyedihkan.Pada sistem kapitalisme, buruh dipaksa bekerja berjam-jam dengan
upah yang minim. Hal itu karena prinsip kapitalisme yaitu profit sebanyak banyaknya dan
modal seminimal mungkin.
4. Ideologi Sosialisme

Macam ideologi di dunia berikutnya adalah ideologi sosialisme. Ideologi sosialisme dapat
diidentikkan dengan ideologi komunisme. Hal ini karena prinsip yang mendasar yaitu sama-
sama akan mengutamakan segala kepemilikannya secara bersama-sama dan tidak mengakui
adanya kepemilikan individu. Seluruh aset dan modal akan dikuasai secara bersama-sama
demi kepentingan suatu bangsa dan negara.

5. Ideologi Nasionalisme

Macam ideologi di dunia yang berikutnya adalah ideologi nasionalisme. Ideologi ini akan
menitikberatkan kepada kedaulatan negara sebagai hal yang mutlak dan tidak boleh diganggu
oleh pihak manapun.
Setiap warga negara haruslah memiliki rasa mencintai negara lebih dari apapun
dengan berjuang dan berkorban secara bersama-sama demi menjaga kedaulatan negara. Pada
saat ini nasionalisme dibagi menjadi tiga bentuk yaitu nasionalis kewarganegaraan, nasionalis
etnis, dan nasionalis romantic.
Nasionalis kewarganegaraan menunjukkan bahwa warga negara merupakan
komponen yang berperan sangat penting di dalam tatanan sistem bernegara. Jadi kekuatan
utama dari suatu negara bertumpu kepada warga negara.Nasionalis etnis menitikberatkan
kepada budaya dan etnis sebagai komponen yang berperan dalam suatu negara.Sedangkan
nasionalis romantic adalah suatu kondisi di mana budaya, ras, dan etnik sebagai sumber
kebenaran politik.

6. Ideologi Demokrasi

Macam ideologi di dunia berikutnya adalah ideologi demokrasi. Ideologi inilah yang
dianut pemerintah Indonesia sebagai sistem pemerintahannya. Demokrasi terdiri dari dua kata
yaitu demos dan kratos.Demos berarti rakyat dan kratos berarti kekuasaan.Jadi bisa
disimpulkan bahwa demokrasi adalah kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Suara rakyat
akan diwakili oleh dewan yang diberi nama dewan perwakilan rakyat.
Selain itu, dalam proses berjalannya suatu negara maka akan diadakan pemilihan
umum yang berfungsi untuk memilih legislatif (Perwakilan rakyat) dan eksekutif
(pemerintah) yang akan saling bersinergi dalam membangun negara.Beberapa negara yang
menganut sistem demokrasi yaitu, Norwegia, Denmark, Amerika, Swedia, Venezuela,
Australia, Belgium, Selandia Baru, dan masih banyak lagi.

7. Ideologi Feminisme

Macam ideologi yang selanjutnya adalah ideologi feminisme. Ideologi ini merupakan
ideologi yang menitikberatkan kepada kesetaraan hak serta kewajiban bagi perempuan.
Kesetaraan tersebut meliputi hak ekonomi, politik, sosial, budaya, ruang pribadi, dan ruang
publik.Tujuan utama dari ideologi ini adalah memperjuangkan hak perempuan yang dahulu
kala tidak boleh bersekolah, berpolitik, dan lain sebagainya.

8. Ideologi Anarkisme

Macam ideologi yang terakhir adalah ideologi anarkisme. Ideologi ini menganggap
bahwa negara merupakan sebuah gangguan dan tidak perlu ada. Sebagian wilayah di Spanyol
menganut menganut ideologi.Ideologi ini menitikberatkan kepada kebebasan setiap individu,
di mana sebuah tatanan negara dan politik dianjurkan untuk dibubarkan dan digantikan
dengan tindakan sukarela dari setiap warga negara.Di dalam sistem ini tidak ada hierarki di
mana setiap orang dapat memainkan perannya sesuai kehendak masing-masing. Ideologi ini
mulanya dianggap relevan namun pada praktiknya banyak terjadi kebingungan dan akhirnya
bubar.13

BAB III

PENUTUP

13
https://www.merdeka.com/jatim/8-macam-ideologi-di-dunia-yang-dianut-oleh-berbagai-negara-wajib-
diketahui-kln.html
A. Kesimpulan

Pengertian ideologi sendiri dapat diartikan sebagai sebuah sistem keyakinan yang akan
memandu perilaku dan tindakan sosial. Dari bahasanya, ideologi berasal dari perpaduan dua
istilah Yunani yaitu ”idein” dan ”logos”. Idein berarti memandang, melihat, ide, dan cita-cita,
sementara Logos adalah logia atau ilmu.
ideologi mempunyai 3 fungsi yaitu fungsi distorsi, fungsi legitimasi dan fungsi
integrasi. Fungsi-fungsi ideologi oleh Paul Ricoeur didapatnya dari telaahnya terhadap karya-
karya pemikir besar, seperti fungsi distorsi yang didapatnya dari pemikiran karl marx, fungsi
legitimasi dari weber, dan fungsi integrasi dari Geertz.

DAFTAR PUSTAKA

Fatahullah jurdi, (2014). ilmu politik ideology dan hegemoni Negara Jakarta: Graha ilmu
C.F.Strong, (2004), “Konstitusi-Konstitusi Politik Modern: Studi Perbandingan Tentang
Sejarah Dan Bentuk-Bentuk Konstitusi Dunia”, (terj.), Bandung, penerbit nusa media.
Hlm:115-116.

Sri mastuti purwaningsih. (2017) e-journal (nasakom sebagai ideologi negara tahun 1959-
1965)

http://indeks.kompas.com/profile/1974/Ari.Welianto?
_ga=2.29099835.640765165.1676722899-1044673847.1663593344

https://www.merdeka.com/jatim/8-macam-ideologi-di-dunia-yang-dianut-oleh-berbagai-
negara-wajib-diketahui-kln.html

Anda mungkin juga menyukai