Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PANCAS ILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN PERJAN JIAN LUHUR BANGSA


INDONESIA
Tugas M ata Kuliah Pancasila yang diampu oleh: ibu Fiqih H idayah Tunggal Wiranti,
M .M

Oleh:
KELOM POK IV
Lu’ailu’atum M asfiyah 234103050027
Afrieza Putri Nabila 232103050088
Adinda Qoriatun Nadilah 232103050078
Syahrotul Istiqomah 234103050013
Zidni Ilma M ahfudz 232103050087

UNIVERSITAS ISLAM NE GERI KH ACHMAD SID DIQ JEMBER


FAKULTAS DAKW AH
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Assalâmu alaikum warah matullahi wabarokâtuh

Segala puji bagi A llah yang telah memberikan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul PA NCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN
PERJAN JIAN LUHUR BANGSA INDONESIA dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi besar M uhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur kepada A llah atas lim pahan nikmat sehat-nya
baik itu berupa sehat fisik maupun fikiran sehingga penulis mampu menyelesaikan
tugas makalah yang diampu oleh ibu Fiqih Hidayah Tunggal W iranti, M .M
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Lemudian apabila
banyak kesalahan dalam makalah ini penulis mohon maaf sebesar -besarnya
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan kepada ibu
Fiqih Hidayah Tunggal W iranti, M .M yang telah membimbing dalam penulisan
makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Jember September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
COVER (i)
KATA PENGANTAR (ii)
DAFTAR ISI (iii)
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan M asalah
C. Tujuan M asalah
BAB II PEM BAHASAN

BAB III PENUTUP

A. KESIM PULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Beberapa faktor lain berkontribusi terhadap pemikiran kita tentang
Pancasila sebagai ideologi terbuka, beberapa di antaranya dapat disoroti di sini.
Pertama, dinamika masyarakat kita berkembang sangat cepat. Kita tidak selalu
menemukan jawaban ideologis dalam pemikiran ideolo gis kita sebelum nya. Kita
ambil contoh tren globalisasi perekonomian dunia pada awal abad ke -21 yang
diperkirakan akan terus berlanjut di masa depan. Negara dan pemerintah tidak
lagi memainkan peran utama dalam pembangunan ini, karena ukuran dan
kompleksitasnya, kecepatan pembangunan ini relatif lambat. entitas swasta
sebenarnya memainkan peran yang lebih besar. Gejala ini memerlukan sikap yang
1
jelas.
Kedua, bangkrutny aideologi tertutup seperti M arxisme-Leninisme/
Komunisme. Yang dimaksud dengan ideologi terbuka pada hakikatnya adalah
ideologi yang secara dinamis berinteraksi dengan perkembangan yang ada di
lingkungan sekitar, oleh karena itu yang dimaksud dengan ideologi tertutup
adalah ideologi yang seolah-olah mengandung segala jawaban kehidupan,
sehingga yang perlu kita lakukan hanyalah berbuat. bahkan dogmatis. Ideologi
komunis saat ini menghadapi pilihan yang sangat sulit: menjadi ideologi terbuka
atau tetap menjadi ideologi tertutup seperti saat ini. Uni Soviet di baw ah
kepemimpinan M ikhail Gorbachev memilih langkah radikal menuju ideologi
terbuka, yang seperti kita ketahui menjadi negara adidaya kedua setelah Amerika
Serikat yang akhirnya runtuh dan hancur.
Ketiga, pengalaman sejarah politik kita sebelumnya, ketika pe ngaruh
komunisme sangat besar. Intinya, Pancasila merosot menjadi semacam dogma
yang kaku di bawah pengaruh ideologi komunis yang tertutup. Tidak ada lagi

1
Ronto, Pancasila Sebagai Ideologi dan D asar Negara, (Jakarta: Balai Pustaka: 2019) 21
pembedaan antara aturan fundamental yang harus dihormati sebagai aksioma
yang kita sepakati bersama, dan aturan berlaku yang harus bisa disesuaikan
dengan perkembangan. Dalam suasana kekakuan ini, Pancasila tidak lagi tampil
sebagai acuan ideologi umum, melainkan sebagai senjata konseptual melawan
lawan politik. Kemudian kebijakan pemerintah menjadi abso lut sehingga
menimbulkan perbedaan pendapat dengan dalih menentang langsung Pancasila.
Keempat, keputusan kita untuk menjadikan Pancasila sebagai asas
kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa. Keahlian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menunjukkan adanya bidang-bidang
kehidupan yang bersifat otonom sehingga tidak berkaitan langsung dengan nilai -
nilai Pancasila. Salah satunya menyangkut nilai-nilai agama. Peran Pancasila
dalam agama adalah melindungi, menaungi, dan menopangnya dari luar. Agama
bahkan dianggap sebagai sumber inspirasi dan motivasi pembangunan.
nasional.RUM USAN M ASALAH
1. Bagaimana pengertian ideologi
2. Bagaimana pancasila sebagai ideologi terbuka
3. Bagaimana pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia
4. Bagaimana pancasila dan agama
5. Bagaimana Perbandingan dan keunggulan dengan ideologi-ideologi lain
didunia
B. TUJUAN MASALAH
1. M endeskripsikan pengertian ideologi
2. M endeskripsikan pancasila sebagai ideologi terbuka
3. M endeskripsikan pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia
4. M endeskripsikan pancasila dan agama
5. M endeskripsikan Perbandingan dan keunggulan dengan ideologi-ideologi lain
didunia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi
Ideologi – Ideologi berasal dari kata idea (dalam bahasa Inggris) yang
berarti gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat
dengan hikmah. Kata “logia” berasal dari kata Yunani logos yang berarti
pengetahuan. Oleh karena itu, ideologi berarti pengetahuan tentang gagasan,
pengetahuan tentang gagasan, ilmu tentang gagasan, atau pengajaran konsep-
konsep dasar. Dalam kehidupan sehari-hari, menurut Kaelani, “ide” disamakan
dengan cita-cita. Dalam perkembangannya, sejumlah ahli menawarkan
pemahaman ideologis. Istilah ideologi pertama kali digunakan oleh orang
Perancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. M enurut Tracy, ideologi adalah suatu
“ideologi” atau program yang dimaksudkan untuk membawa perubahan
institusional dalam masyarakat Perancis. Karl M arx mendefinisikan ideologi
sebagai pandangan hidup yang berkemban g atas dasar kepentingan kelompok atau
kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo
berpendapat bahwa ideologi adalah seperangkat gagasan dasar tentang manusia
dan segala realitas yang menjadi pedoman dan cita -cita kehidupan.
Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu
Ideologi secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara
fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang
masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini
digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang
pragmatis. Ideologi yang doktriner bilamana ajaran -ajaran yang terkandung di
dalam Ideologi itu dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi
secara ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah
komunisme. Sedangkan Ideologi yang pragmatis, apabila ajaran -ajaran yang
terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis d an
terinci, namun dirumuskan secara umum hanya prinsip -prinsipnya, dan Ideologi
itu disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, system
pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem politik. Pelaksanaan
Ideologi yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau aparat pemerintah
melainkan dengan pengaturan pelembagaan (internalization),contohnya
individualisme atau liberalisme. Ideologi secara struktural diartikan sebagai
system pembenaran, seperti gagasan dan formula politik a tas setiap kebijakan dan
2
tindakan yang diambil oleh penguasa.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah seperangkat
pemikiran, gagasan, dan keyakinan yang kom prehensif dan sistematis yang
mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. M engutip Ka ela, Notonegoro
berpendapat bahwa ideologi negara dalam arti cita -cita negara atau cita-cita yang
menjadi dasar sistem negara bagi semua pihak dan masyarakat merupakan suatu
prinsip spiritual yang memiliki ciri khas. , antara lain:
1. M enghadirkan nilai setinggi-tingginya kehidupan berbangsa dan
bernegara; 2. M emahami prinsip-prinsip spiritual, pandangan dunia, gaya hidup,
dan prinsip-prinsip hidup yang dilestarikan, dikembangkan, diamalkan, dan
dilestarikan untuk generasi mendatang yang kita perjuangkan d an lindungi dengan
rela berkorban. Ideologi merupakan cerminan cara berpikir seseorang atau
masyarakat, dan membentuk orang atau masyarakat tersebut menuju cita -citanya.
Ideologi merupakan sesuatu yang diinternalisasikan sebagai sebuah keyakinan.
Ideologi merupakan sebuah pilihan jelas yang disertai dengan komitmen
(keterikatan) untuk mencapainya. Semakin dalam kesadaran ideologis seseorang
maka semakin tinggi pula tekadnya untuk melaksanakannya. Komitmen tersebut
diwujudkan melalui sikap seseorang yang me mandang ideologinya sebagai suatu
syarat yang mengikat, untuk diikuti dalam kehidupan, baik pribadi maupun
sosial. Ideologi pada intinya mempunyai seperangkat nilai yang komprehensif dan
mendalam. dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu korporasi sebagai

2
Adji Soem ekto, Perubahan Tatanan Sosial dan Transform asi Pem aknaan Pancasila, Jurnal Pancasila
ke-Indonesiaan, 11 Mei 2023, 9
suatu wawasan atau visi hidup. M elalui seperangkat nilai-nilai tersebut mereka
mengetahui cara yang terbaik, yang dianggap benar dan adil secara moral atau
normatif, dalam berperilaku dan bersikap dalam rangka memelihara, menopang,
dan membangun kehidupan duniawi serta berbagai aspeknya. Pemahaman ini
juga dapat dikembangkan bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat nasional.
B. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, melainkan
terbuka. Artinya ideologi Pancasila bersifat praktis, dinamis, proaktif dan selalu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman (memenuhi kebutuhan fleksibilitas).
Terbuka terhadap ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai inti
Pancasila, melainkan menyatukan pandangan-pandangannya secara spesifik
sehingga mempunyai kapasitas yang lebih besar dalam menyelesaikan persoalan -
persoalan internasional yang baru dan nyata.
Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka karena bersifat demokratis dan
mengandung dinamikai nternal dan merangsang warga negara yang meyakininya
untuk mengembangkan pemikiran baru tanpa khawatir kehilangan hakikat
3
dirinya.
Ideologi terbuka dilandasi oleh kekayaan budaya dan nilai-nilai komunitas
antar bangsa. Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh Negara tetapi terdapat pada
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Negara yang berpikiran terbuka tidak akan
mencapai kebebasan dalam kehidupan masyarakatnya, namun ideologi inilah
yang akan menjadi sumber inspirasi atau pedoman tanggung jawab dalam
masyarakat. Ciri-ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka Nilai-nilai dan cita-cita
digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan religius masyarakatnya.
1. M enerima informasi nilai dimensi pancasila sebagai ideologi pancasila
2. tidak berubah. Nilai dasar ideologi pancasila terdapat dalam pembukaan
UUD 1945

3
Susanto, Pancasila Sebagai Identitas dan Nilai Luhur Bangsa Analisis Pancasila Se bagai Modal Sosial
Berbangsa Dan Bernegara, Jurnal Ilmiah Pemerintah, Vol 2 1 Maret 2016
3. Nilai instrumental Nilai instrumental adalah sebuah arahan, kebijakan, sasaran
lembaga- lembaga pelaksanaanya. Penjabaran nilai pancasila ini ditetapkan
dalam UUD 1945, ketetapan M PR dan peraturan perundang-undangan.
4. Nilai praksis adalah sebuah bentuk realisasi dari nilai-nilai instrumental dalam
kehidupan bermasyarakat dan beragama. Sebagai suatu ideologiyang
bersifatterbuka maka pancasila mempunyai dimensi sebagai berikut
a. Dimensi Idealistis: nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang
bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung
dalam lima pancasil.
b. Dimensi N ormatif: nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu sistem normal
c. Dimensi Realistis: nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus
4
mampu mencerminkan realistis M asyarakat indonesia itu sendiri
C. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia
Perjanjian M ulia memandang Pancasila sebagai jiwa bangsa dan nilai jati diri
bangsa yang dipersatukan oleh para pendiri negara sebagai dasar negara
Indonesia. Dapat dikatakan bahwa Perjanjian M ulia Bangsa Indonesia merupakan
perjanjian antara bangsa Indonesia dengan nenek moyang bangsa yang perlu
dihormati dan dilestarikan, dan seluruh rakyat Indonesia mempunyai janji untuk
menjaga dan melaksanakannya. . oleh Pancasila. Kesepakatan mulia Bangsa
Indonesia terw ujud pada tanggal 18 A gustus 1945, ketika PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) mengukuhkan Pancasila sebagai dasar negara
pada saat pengukuhannya.UUD 1945. Pancasila adalah kesepakatan mulia kaum
Nasionalis Indonesi.Pancasila dikatakan sebagai perjanjian luhur karena di gali
dari nilai-nilai sosial budaya Indonesia yang telah di sepakati atau disetujui oleh
rakyat Indonesia itu sendiri yang wajib di amalkan dan juga wajib di lestarikan.
Warisan nilai-nilai Pancasila harus di tanamkan kepada diri pemuda bangsa

4
Saddam AL Jihad, Pancasila Ideologi Dunia Sintesis Kapitalism e sosialism e dan Islam , (Tanggerang:
Alvabet, 2018, 17
Indonesia agar nilai-nilai budaya dari bangsa Indonesia tersebut tidak hilang dan
selalu terjaga keutuhan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia tersebut.
Pancasila juga dianggap sebagai konsensus mulia bangsa Indonesia karena
masyarakat Indonesia tidak memandang orang lain berdasarkan suku, ras, dan
agamanya, hal tersebut terkandung dalam nilai-nilai Pancasila yang
mencerminkan kebudayaan bangsa indonesia.
a. Dalam Pancasila terdapat sila yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia dan dipersatukan dengan bangsa Indonesia, Sila yang pertama
adalah “Ketuhanan Yang M aha Esa”. Perintah pertama ini menunjukk an
bahwa keberagaman bangsa Indonesia tidak menghalangi seluruh umat
manusia untuk bersatu membangun bangsa Indonesia. Tujuan nasional bangsa
Indonesia tertuang dalam pasal 4 Pembukaan UU D 1945, yaitu:
b. M elindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
c. M emajukan kesejahteraan umum
d. M encerdaskan kehidupan bangsa
e. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
Bangsa Indonesia M empunyai 3 Fase Sumpah Perjanjian Luhur yaitu :
1) Fase zaman Kerajaan
Pada masa Kerajaan M ajapahit, ada seorang patih bernama Gajah M ada yang
bersumpah bahwa patih Gajah M ada tidak akan memakan buah M aja hingga
ia dapat menyatukan pulau-pulau tersebut di bawah kekuasaan Kerajaan
M ajapahit.
2) Fase zaman pergerakan kemerdekaan
Pada zaman, yaitu zaman pergerakan kemerdekaan banyak sekali pergerakan
yang dilakukan oleh para pemuda-pemuda Indonesia, yaitu salah satunya
mereka melakukan pergerakan bersumpah janji ,yang kita kenal sekarang
dengan sumpah pemuda yang sampa i saat ini kenang oleh bangsa Indonesia
dengan dijadikan hari nasional bangsa Indonesia.
3) Fase kemerdekaan
Pada fase ini,yaitu fase kemerdekaan ,memprolamasikan kemerdekaan bangsa
Indonesia dan berjanji membentuk suatu negara kesatuan. Terbentuknya
negara kesatuan dimulai dari : Negara keprabuan sriwijaya, negara keprabuan
5
majapahit, negara kesatuan republik Indonesia.
D. Pancasila Dan A gama
Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan
pedoman mulia yang wajib diikuti dan dilaksanakan oleh setiap warga negara
Indonesia untuk mencapai kehidupan yang sejahtera, tenteram, adil, aman dan
tenteram. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “lima
asas” atau “lima landasan”. Pancasila mencakup lima prinsip dasar yang menjadi
landasan ideologi negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945. Lima prinsip Pancasila adalah Ketuhanan Yang M aha Esa, Keadilan
dan Peradaban Kemanusiaan, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipandu
dengan H ikmah, kebudayaan/keterwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Pancasila berperan penting dalam membentuk landasan moral, etika,
dan hukum negara, serta menjadi pedoman kebijakan pemerintah da n
pembangunan masyarakat yang adil, demokratis, dan berkeadilan.
Pancasila juga merupakan elemen yang memainkan peran penting dalam
menjaga persatuan dan kerukunan nasional di Indonesia yang memiliki beragam
suku, budaya, dan agama. Ini mencerminkan semangat keberagaman dan toleransi
dalam negara ini, sambil mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan
sosial. Sebagai dasar ideologi negara, Pancasila menjadi landasan yang
memengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk kebijakan
6
politik, hukum, pendidikan, dan budaya.

5
W inarno, Paradigm a Baru Pendidikan Pancasila, (jakarta: Bumi Medika Grup, 2016), 23
6
Susanto, Pancasila Sebagai Identitas dan Nilai Luhur Bangsa Analisis Pancasila Se bagai Modal Sosial
Berbangsa Dan Bernegara, Jurnal Ilmiah Pemerintah, Vol 2 1 M aret 2016, 21
Agama adalah sistem kepercayaan yang mencakup kepercayaan akan
keberadaan Tuhan atau dewa yang memiliki kekuatan atau otoritas lebih besar.
Suatu agama berisi seperangkat doktrin, kode moral, ritual, praktik ibadah, dan
standar perilaku yang diikuti oleh para pengikutnya. Agama juga seringkali
memiliki kitab atau kitab suci yang dianggap berw ibawa untuk memahami dan
mengikuti ajaran agama tersebut. Agama memegang peranan penting dalam
kehidupan individu dan m asyarakat karena menjadi pedoman makna hidup,
tujuan, etika, dan hubungan dengan manusia dan dunia secara umum. Ada
beberapa agama di dunia seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, Sikh, Yudaisme
dan masih banyak lagi, masing-masing dengan keyakinan, praktik dan tradisinya
sendiri. Hubungan antara Pancasila dan agama di Indonesia merupakan suatu
hubungan yang kompleks dan unik. Pancasila merupakan ideologi negara yang
mengakui keberadaan berbagai agama dan kepercayaan dalam masyarakat. Salah
satu sila Pancasila adalah “Ketuhanan Yang M aha Esa”, penghormatan terhadap
keberadaan Tuhan atau kekuasaan ketuhanan. Hal ini menciptakan landasan
hukum dan moral yang mengakui kebebasan beragama bagi seluruh warga negara
Indonesia, memungkinkan individu untuk menjalankan agama mereka dengan
7
bebas dan tanpa diskriminasi. Di sisi lain, Pancasila juga membatasi penggunaan
agama dalam politik dan mendorong penghormatan terhadap prinsip moral dan
etika negara. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan agama sebagai
alat untuk menciptakan ketidakstabilan atau konflik dalam masyarakat. Pancasila
mengingatkan kita bahwa agama tidak boleh bertentangan dengan prinsip -prinsip
inti Pancasila, seperti persatuan bangsa, toleransi, dan keadilan sosial.
Padahal, Indonesia merupakan negara dimana banyak agama hidup rukun,
antara lain Islam, Kristen, Hindu, Budha dan agama lainnya. Pancasila merupakan
landasan moral dan ideologi yang memungkinkan agama -agama tersebut hidup
berdampingan dengan tetap menjaga persatuan bangsa dan menopa ng nilai-nilai

7
Edi Rohani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Gema Media, 2019) 31
kemasyarakatan. Sebagai negara yang beragama beragama, Pancasila
memberikan landasan penting dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama
dan kesatuan negara Indonesia.
E. Perbandingan Dan Keunggulan Pancasila Dengan Ideologi Lain D i Dunia
Pancasila pada hakikatnya adalah sistem nilai yang merupakan kristalisasi
nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia sepanjang sejarah, yang bersumber dari
faktor budaya luar yang sesuai sehingga menyatu secara holistik dengan budaya
dunia bangsa Indonesia.
Hal ini terungkap dalam proses lahirnya Pancasila, khususnya proses yang
disebut materialisme, karena nilai-nilai Pancasila sudah ada dan ada sejak zaman
dahulu dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Visi tersebut sungguh
menguatkan tekad bangsa Indonesia untuk mewujudkannya dalam sikap, perilaku,
dan tindakan. Di sisi lain, visi ini menjadi dorongan bagi tindakan dan tindakan
untuk mencapai tujuan. Dari sudut pandang ini terlihat cita-cita apa yang ingin
dicapai bangsa, gagasan spiritual apa yang coba diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satu pertanyaan mendasar yang
disadari sepenuhnya oleh para pendiri negara kesatuan Republik Indonesia adalah
“atas dasar apa negara Indonesia terbentuk?” saat pertama kali kami be rtemu di
fasilitas BPUPKI. M ereka memahami bahwa makna hidup Indonesia terletak pada
kebudayaan dan peradaban masyarakat Indonesia itu sendiri, yang mew ujudkan
nilai-nilai yang dianut, diyakini, dan dianut masyarakatnya selama berabad -abad.
Sejarah perkembangan dan pertumbuhan bangsa sejak kelahirannya. Nilai-nilai
tersebut merupakan hasil pemikiran dan gagasan dasar masyarakat Indonesia
tentang apa yang dianggap sebagai kehidupan yang baik. M ereka rela
menciptakan sistem nilai yang menunjang kehidupan spir itual bangsa dan
menonjolkan corak, watak, dan ciri khas masyarakat dan bangsa Indonesia yang
membedakannya dengan masyarakat dan bangsa lain. Realitas tersebut
merupakan realitas obyektif yang membentuk jati diri bangsa Indonesia.
1. Ideologi Pancasila
a. Kelebihan Ideologi Pancasila
1) M encakup nilai-nilai positif yang diambil dari berbagai Ideologi
2) M enutup kelemahan dari kedua Ideologi yang bertentangan
3) Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat
8
4) Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan zaman
b. Kekurangan Ideologi Pancasila
Dapat menimbulkan tafsir yang berbeda -beda Tokoh-tokoh Ideologi
Pancasila
1) M r. M uhammad Yamin
2) Prof. Dr. Soepomo
3) Ir. Soekarno
- Negara Yang M enganut Ideologi Pancasila Indonesia merupakan satu-
satunya negara yang menganut Ideologi Pancasila karena dalam pancasila
telah tertuang cita-cita, ide, serta gagasan yang ingin dicapai oleh bangsa
Indonesia.
2. Komunisme
Komunisme adalah ideologi yang mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan individu dan kolektif. Ideologi komunis juga
menekankan bahwa segala sesuatu yang ada di suatu negara sepenuhnya
berada di bawah kendali negara tersebut. D ukungan terhadap ideologi ini
datang dari Deklarasi Komunism e yang ditulis oleh Karl M arx. Friedrich
Engels, The Politics of the M anifesto, terbit pertama kali pada 21 Februari
1848, memuat analisis teori komunisme, pendekatan perjuangan kelas
(historis dan kontemporer) dan ekonomi masyarakat, yang kemudian menjadi
salah satu gerakan politik paling berpengaruh. .Keunggulan ideologi komunis

8
Pandji Setidjo, Pendidikan Pancasila Perspektif Pejuangan Bangsa, ( Yogyakarta: Grasindo, 2019) 65
a. Karena perekonom ian sepenuhnya dipegang oleh pemerintah, maka
pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran, dan
masalah ekonomi lainnya.
b. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
c. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
d. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
Kekurangan Ideologi Komunisme
1) Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai-
nilai komunis.
2) M ematikan inisiatif individu maju, sebab segala kegiatan diatur oleh
pusat.
3) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
4) M asyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
Tokoh-tokoh Ideologi Komunisme
1) Karl M arx (1818-1883)
2) Frederich Engels (1820-1895)
- Negara yang M enganut Ideologi Komunisme Negara yang menganut
9
Ideologi Komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, Laos
3. Liberalisme
Liberalisme atau liberalisme adalah suatu ideologi, cara pandang
filosofis, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang paling penting. Secara umum, liberalisme
membela masyarakat bebas yang bercirikan kebebasan berpikir individu.
Liberalisme mengasumsikan pertukaran ide yang bebas, ekonomi pasar yang

9
Frans Margin Suseno, Pem ikiran Ideologi Kral Mark, (Jakarta: gramedia Utama, 2019) ,10
mendukung perusahaan swasta yang relatif bebas, dan sistem pemerintahan
yang transparan, sekaligus menolak semua pembatasan kepemilikan individu.
Kelebihan Ideologi Liberalisme
1) M enumbuhkan inisatif dan kreasi masyarakat dalammengatur kegiatan
ekonomi. M asyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
2) Setiap individu bebas untuk memiliki sum ber-sumber daya produksi. Hal
ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonom ian.
3) Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada masyarakat.
4) M enghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang
bermutu tidak akan laku dipasar.
5) M asyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun
Kekurangan Ideologi Liberalisme
1) Sulit melakukan pemerataan pendapatan. karena persaingan bersifat bebas.
2) Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya dan yang miski n makin miskin.
3) Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4) Sering terjadi gejolak dalam perekonom ian karena kesalahan alokasi
budaya oleh individu yang sering terjadi.
5) Karena penyelenggaraan pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah
sulit untuk m engadakan dan memberikan kontrol.
Tokoh-tokoh Ideologi Liberalisme
1) John Locke (1632-1740)
10
2) Adam Simth (1723-1790)
- Negara yang Menganut Ideologi Liberalisme
1) Benua Amerika = Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Kanada, M eksiko,
Peru dan Uruguay.

10 10
Frans Margin Suseno, Pem ikiran Ideologi Kral Mark, (Jakarta: gramedia Utama, 2019) ,15
2) Benua Eropa = Australia, Belgia, Bulgaria, Denmark, Finlandia, Prancis,
Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Polandia, Portugis, Spanyol,
dan Swedia.
3) Benua Asia = India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filiphina, Taiwan,
Thailand, Turki, M yanmar, Kamboja, Hongkong, M alaysia, dan
Singapura.
4) Benua Afrika = M esir, Afrika Selatan, M aroko, Zambia dan Zimbabwe.
4. Sosialisme
Sosialisme atau sosialisme adalah ideologi yang bertujuan untuk
menciptakan negara yang makmur melalui upaya kolektif yang efektif dan
dengan membatasi kepemilikan individu. Sosialisme dapat merujuk pada
beberapa hal yang berkaitan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem
ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan pada awal abad ke 19.
Dalam bahasa Inggris, istilah ini pertama kali digunakan untuk menyebut
para pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, Istilah penganut
doktrin Saint-Simon ini pada tahun 1832 dipopulerkan oleh P ierre Leroux
dan J. Regnaud dalam Encyclopédie Nouvelle. Istilah sosialisme sering
digunakan dalam berbagai konteks oleh kelompok yang berbeda, tetapi
hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh
industri dan buruh tani pada abad ke -19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan
prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egal itarian yang dengan
sistem ekonom i menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada
11
hanya segelintir elite.
Kelebihan Ideologi Sosialisme
1) Rakyat hidup sejahtera karena di sana tidak ada hak pribadi semuanya
merupakan hak bersama
2) Luwes dalam hal perjuangan berbaikan nasib buruh secara bertahap

11
Tohir Bawazir, Jalan Tengah Dem okrasi Antara Fundam entalism e dan Sekularism e, ( Jakarta:
Pustaka Al Kautsar, 2015), 20
Kekurangan Ideologi Sosialisme
1) Demokrasi sosialis hanya terdapat satu partai politik .
2) M enghancurkan Ideologi komunisme
3) Tidak menerima adanya politik lain
Tokoh-tokoh Ideologi Sosialisme
1) Karl M arx (1818-1883) sebagai pelopor utama gagasan "sosialisme
ilmiah".
2) Frederich Engels (1820-1895) Bersama Karl M arx menulis buku
"communist manifesto".
3) Nama-nama penting lain dalam ideologi sosialisme adalah C.H. Saint
Simon (1760-1825); F.M Charles Fourier (1772-1837); Etinne Cabet
(1788-1856); Wilhelm Weiling (1808-1871); dan Louis Bland (1811-
12
1882).

12
ohir Bawazir, Jalan Tengah Dem okrasi Antara Fundam entalism e dan Sekularism e, ( Jakarta: Pustaka
Al Kautsar, 2015), 25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ideologi Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (bukan sekedar
pembangkitan ide) yang diterapkan pada urusan publik, menjadikan konsep
tersebut sebagai inti politik. Secara implisit, semua pemikiran politik mengikuti
suatu ideologi meskipun ideologi tersebut tidak disajik an sebagai sistem ideologi
yang eksplisit.
Pancasila dapat dianggap sebagai ideologi terbuka karena prinsip dasarnya
bersifat kom prehensif dan dapat ditafsirkan secara luas oleh berbagai kelompok
masyarakat, termasuk kelompok minoritas. Pancasila juga bers edia tum buh dan
berubah dalam menghadapi perubahan politik dan sosial.
Pancasila adalah konsensus mulia bangsa Indonesia. Secara historis,
ketika Indonesia pertama kali memproklamirkan kemerdekaan, negara Indonesia
belum mempunyai konstitusi tertulis. Dengan demikian, PPKI mengesahkan
pembukaan dan isi UUD 1945 berdasarkan Pancasila pada tanggal 18 Agustus
1945. Dengan demikian, Pancasila selamanya menjadi kesepakatan nasional.
Setelah melalui banyak uji coba, Pancasila akhirnya disahkan pada sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila dan A gama Pancasila mengakui agama dan beragama juga
menghargai nilai-nilai Pancasila. Pancasila memberikan ruang yang luas bagi
agama. Nilai-nilai sakral yang terkandung dalam Pancasila merupakan inti ajaran
agama. Sedangkan agama menilai positif isi Pancasila karena tidak bertentangan
dengan ajaran agama.
Keunggulan Pancasila dibandingkan ideologi lainnya antara lain memiliki
nilai universal dan global, kesesuaian dengan Hak Asasi M anusia (HAM ),
kesesuaian dengan fitrah manusia, akom odasi, dan memberi wadah bagi
kelompok lain, serta menciptakan ideologi yang terbuka.
DAFTAR PUSTAKA

Adji Soemekto, Perubahan Tatanan Sosial dan Transformasi Pem aknaan Pancasila,

Jurnal Pancasila ke-Indonesiaan, 11 M ei 2023,

D.C. Tyas, Mengenal Ideologi Negara, (Yogyakarta: A lprint, 2019)

Edi Rohani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Yogyakarta: Gema

M edia, 2019)

Frans M argin Suseno, Pemikiran Ideologi Kral Mark, (Jakarta: gramedia Utama,

2019)

Frans M argin Suseno, Pemikiran Ideologi Kral Mark, (Jakarta: gramedia Utama,

2019)

Ishaq, Pendidikan Pancasila, (Jakarta: Kencana, 2021)

Pandji Setidjo, Pendidikan Pancasila Perspektif Pejuangan Bangsa, ( Yogyakarta:

Grasindo, 2019)

Ronto, Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara, (Jakarta: Balai Pustaka: 2019)

Saddam AL Jihad, Pancasila Ideologi Dunia Sintesis Kapitalisme sosialisme dan

Islam, (Tanggerang: A lvabet, 2018,

Susanto, Pancasila Sebagai Identitas dan Nilai L uhur Bangsa Analisis Pancasila

Sebagai M odal Sosial Berban gsa Dan Bernegara, Jurnal Ilmiah Pemerintah,

Vol 2 1 M aret 2016

Tohir Bawazir, Jalan Tengah Dem okrasi Antara Fundamentalisme dan Sekularisme,

( Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2015),


Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Pancasila, (jakarta: Bumi M edika Grup,

2016)

Zuffran Sabrie, Peradilan Agama D alam Wadah Negara Pancasila, (Yugyakarta:

Putra Ilmiyah, 2019,

Anda mungkin juga menyukai