Anda di halaman 1dari 12

Pancasila di tengah Ideologi Besar Dunia

April 12, 2017


PANCASILA DI ANTARA IDEOLOGI BESAR DUNIA Makalah Disusun untuk
memenuhi sebagian tugas Mata Kuliah : Pendidikan Pancasil Dosen Pengampu : Dr. H.
M. Nur Hasan, M.Si. Oleh :
1. Keytrin Surya Itsan (1603096001)
2. Ririn Nur Faizah (1603096002)
3. Desi Triyani (1603096003)
4. Ana Qur’aini Rohmatin (1603096004)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah “Pancasila Di Antara Ideologi Besar
Dunia” sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Pendidika Pancasila. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pendidikan Pancasila yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk berkarya menyusun makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya. Saran dan kritik sangat
penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses penyempurnaan makalah ini

Semarang, 4 April 2014

Penulis,
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ideologi 3
B. Pengertian ideologi pancasila 4
C. Ideologi-ideologi besar di dunia 5
D. perbandingan pancasila dengan ideologi besar lainnya 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
Daftar Pustaka 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di zaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah terlupakan
oleh sebagian besar masyarakat indonesia. Padahal sejarah perumusannya melalui proses
yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia
apabila kita tidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu Pancasila yang
termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV.
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan
karena setiap sila dalam Pancasila mengandung 4 sila lainnya dan kedudukan dari
masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal
ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis hierarkis, yang berarti bahwa
kelima sila Pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-
tingkat,dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri didalam rangkaian susunan
kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan.
Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila adalah sebagai
pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut sudah
selayaknya kita pahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian tersebut, Pancasila
memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti:
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
3. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Untuk itu kita sebagai generasi penerus sudah melupakan kewajiban bersama untuk
senantiasa menjaga kelestarian nilai-nilai Pancasila sehingga apa yang pernah terjadi di
masa lalu tidak akan terendam dimasa yang akan datang.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari ideologi?
2. Apa pengertian ideologi pancasila?
3. Apa saja ideologi-ideologi besar di dunia?
4. Bagaimana perbandingan pancasila dengan ideologi besar lainnya?
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian dari ideologi.
2. Untuk mengetahui apa pengertian ideologi pancasila
3. Untuk mengetahui apa saja ideologi-ideologi besar di dunia
4. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan pancasila dengan ideologi besar
lainnya

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ideologi
Istilah ideology berasal dari kata ‘idea’ yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita. Dan ‘logos’ yang artinya ilmu. Kata idea berasal dari bahasa Yunani
‘eidos’ yang artinya bentuk. Di samping itu, ada kata ‘ideit’ yang artinya melihat. Maka
secara harfiah ideology berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang
pengertian-pengertian dasar. Dalam pengerrtian sehari-hari, ‘idea’ disamakan arti dengan
cita-cita. Ideology juga diartikan sebagai ajaran, diktrin, teori atau ilmu yang diyakini
kebenarannya, yang disusun secara sistemastis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam
menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Beberapa pengertian ideologi menurut para ahli:
1. Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-
gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras
tertentu.
2. Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang
menyeluruh dan mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
3. C.C. Rodee menegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis
berkaitan dan mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan
pelakunya.
4. Destutt de Tracy mengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di
dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa
perubahan institusional (lembaga) dalam suatu masyarakat.
5. Francis Bacon, ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidu
B. Pengertian ideologi pancasila
Ideologi Pancasila: memandang manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Monodualisme ini adalah kodrati, maka manusia tidak dapat hidup sendirian, ia
selalu membutuhkan yang lain.
Menurut konsep Pancasila, yakni manusia dalam hidup saling tergantung antar
manusia, saling menerina dan memberi antar manusia dalam memasyarakat dan
menegara. Saling tergantung dan saling memberi merupakan pasangan pokok dan ciri
khas persatuan serta menjadi inti isi dari nilai kekeluargaan. Ideologi Pancasila, baik
setiap silanya maupun paduan dari kelima sila-silanya, mengajarkan dan menerapkan
sekaligus mengehendaki persatuan.
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai
dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia (Bung Karno, 1 Juni 1945).
Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, sehingga
pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di
dalamnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung nilai spiritual, memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia. Nilai ini
berfungsi sebagai kekuatan mental, spiritual, dan landasan etik dalam Ketahanan
Nasional, maka atheisme tidak berhak hidup di bumi Indonesia dalam kerukunan dan
kedamaian hidup beragama.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, tersimpul nilai satu derajat, sama
kewajiban dan hak, saling mencintai, hormat menghormati, keberanian membela
kebenaran dan keadilan, toleransi dan nilai gotong royong.
Sila Persatuan Indonesia. mengandung nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air dan
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara.
Sila kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan / Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan berada di tangan rakyat
(demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar. Nilai ini
mengutamakan kepentingan Negara / bangsa dengan tetap menghargai kepentingan
pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat dan menjunjung tinggi harkat dan
martabat serta nilai kebenaran dan keadilan.
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, mengandung nilai sikap adil,
menghormati hak orang dan sikap gotong royong, yang menjamin kemakmnuran
masyarakat secara menyeluruh dan adil.
1. Kelebihan Ideologi Pancasila
a. Mencakup nilai-nilai positif yang diambil dari berbagai Ideologi
b. Menutup kelemahan dari kedua Ideologi yang bertentangan
c. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah
sehingga tidak mengorbankan rakyat
d. Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan zaman
2. Kekurangan Ideologi Pancasila
a. Dapat menimbulkan tafsir yang berbeda-beda

C. Ideologi-ideologi besar di dunia


1. Ideologi komunisme
Komunisme, berasal dari bahasa Latin “Comunis” artinya “milik bersama”. Istilah ini
berakar dari pemikiran Karl Marx dan Lenin. Karl Marx pertama kali mengungkapkan
pemikirannya mengenai ideologi-ideologi Komunis dalam sebuah pamflet yang ditulis
bersama dengan Predrick Engels pada tahun 1848. Pamflet tersebut berjudul The
Communist Manifesto. Pemikiran mereka yang diungkapkan dalam pamflet tersebut
berasal dari hasil pengamatannya terhadap situasi di Eropa Barat pada saat itu.
Sebagai ideologi, komunisme muncul ketika revolusi Perancis, kemudian dengan
ajaran Karl Marx membawa pengaruh yang sangat besar sehingga disamakan dengan
komunisme. Marx banyak menerima pokok ajaran dari Feuerbach tanpa analisis yang
menyeluruh hingga dalam perkembangannya istilah komunisme kemudian dimonopoli
oleh partai/golongan komunis.
Karl Marx, Engels, dan Lenin mengumukakan aliran pikiran golongan (das theory)
bermula dari kritik Karl Marx atas kehidupan sosial ekonomi masyarakat pada awal
revoludi industri. Das theory beranggapan bahwa negara ialah susunan golongan (kelas)
untuk menindas golongan (kelas) lain.
Kelas ekonomi kuat menindas ekonomi lemah, golongan borjuis menindas golongan
proletar (kaum buruh). Oleh karena itu, Marx menganjurkan agar kaum buruh
mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan Negara dari kaum golongan karya
kapitalis dan borjuis agar kaum buruh dapat ganti berkuasa dan mengatur Negara. Aliran
pikiran ini sangat menonjolkan adanya kelas/revolusi dan perebutan kekuasaan Negara.
Pikiran Karl Marx tentang sosial, ekonomi, dengan pikiran Lenin terutama dalam
pengorganisasian dan operasionalisasinya menjadi landasan paham komunis. Ideologi
komunis ini dianut oleh negara Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.

a. Kelebihan ideologi Komunis:


Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal
perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih
mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.
1) Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan
sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.
2) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
3) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
4) Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada

b. Kekurangan ideologi Komunis:


1) Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai
komunis
2) Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat
3) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4) Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
2. Ideologi sosialisme
Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830, yakni adanya
keinginan agar alat-alat produksi dimiliki secara bersama untuk melayani semua
kebutuhan masyarakat, bukan monopoli atas kaum kapitalis. Sosialisme atau sosialism
(Inggris) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis, yaitu berarti kemasyarakatan.
Dalam arti di atas ada empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: pertama, sosial
demokrasi; kedua, komunisme; ketiga anarkhisme; dan keempat sindikalisme.
Menurut ideologi sosialisme bahwa suatu komunitas yang terorganisir mempunyai
kewenangan atau hak dalam mengelola modal, tanah, mekanisme produksi, distribusi
barang, dan hal-hal yang dianggap perlu bagi kesejahteraan umum secara mandiri.
Intinya ekonomi yang bersifat kolektif lebih mampu bersikap adil. Produksi secara
bebas dan kompetitif harus dihilangkan. Dapat disimpulkan, Sosialisme merupakan
ideologi yang berpandangan adanya persamaan dan kesamaan dalam menjalani hidup.
Dalam sosialisme persamaan merupakan konsekuensi logis dari keprihatinan terhadap
suatu kemiskinan. Negara yang memiliki paham ini contohnya adalah Republik rakyat
china ( RRC ).
a. Kelebihan Ideologi Sosialisme
1) Rakyat hidup sejahtera karena di sana tidak ada hak pribadi semuanya merupakan
hak bersama
2) Luwes dalam hal perjuangan berbaikan nasib buruh secara bertahap
b. Kekurangan Ideologi Sosialisme
1) Demokrasi sosialis hanya terdapat satu partai politik
2) Menghancurkan Ideologi komunisme
3) Tidak menerima adanya politik lain
3. Ideologi liberalisme
Liberalism berasal dari kata latin liber yang berarti “bebas”, awalnya merujuk pada
falsafah kebebasan. Dapat diketahui Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi,
pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi,
hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak
suatu negara yang tidak mematuhi peraturan tersebut.
Terdapat dua macam Liberalisme, yakni Liberalisme Klasik dan Liberallisme
Modern. Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme
Modern mulai muncul sejak abad ke-20. Namun, bukan berarti setelah ada Liberalisme
Modern, Liberalisme Klasik akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh Liberalisme
Modern, karena hingga kini, nilai-nilai dari Liberalisme Klasik itu masih ada.
Liberalisme Modern tidak mengubah hal-hal yang mendasar ; hanya mengubah hal-hal
lainnya atau dengan kata lain, nilai intinya (core values) tidak berubah hanya ada
tambahan-tanbahan saja dalam versi yang baru. Jadi sesungguhnya, masa Liberalisme
Klasik itu tidak pernah berakhir.
Dalam Liberalisme Klasik, keberadaan individu dan kebebasannya sangatlah
diagungkan. Setiap individu memiliki kebebasan berpikir masing-masing – yang akan
menghasilkan paham baru. Ada dua paham, yakni demokrasi (politik) dan kapitalisme
(ekonomi). Meskipun begitu, bukan berarti kebebasan yang dimiliki individu itu adalah
kebebasan yang mutlak, karena kebebasan itu adalah kebebasan yang harus
dipertanggungjawabkan. Jadi, tetap ada keteraturan di dalam ideologi ini, atau dengan
kata lain, bukan bebas yang sebebas-bebasnya.
Negara yang menganut ideologi liberalisme adalah Amerika Serikat, Austria, Jerman,
Hungaria, Korea Selatan, Jepang dan lain-lain.
a. Kelebihan Ideologi Liberalisme
1) Menumbuhkan inisatif dan kreasi masyarakat dalammengatur kegiatan ekonomi.
Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
2) Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini
mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3) Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan
kepada masyarakat.
4) Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu
tidak akan laku dipasar.
5) Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
b. Kekurangan Ideologi Liberalisme
1) Sulit melakukan pemerataan pendapatan. karena persaingan bersifat bebas.
2) Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang
kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.
3) Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4) Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh
individu yang sering terjadi.
5) Karena penyelenggaraan pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk
mengadakan dan memberikan kontrol.
D. Perbandingan pancasila dengan ideologi besar lainnya
Ada beberapa hal yang membedakan antara pancasila dengan ideologi lainnya, di
antaranya:
NO ASPEK IDEOLOGI
PANCASILA KOMUNISME SOSIALISME LIBERALISME
1 Politik
• Demokrasi Pancasila
• Demokrasi rakyat berkuasa mutlak satu partai
• Demokrasi untuk kolektivitas
• Mengutamakan kebersamaan
• Demokrasi Liberal
2 Hukum
• Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keragaman individu dalam
masyarakat
• Hukum untuk melanggengkan komunis
• Masyarakat sama dengan negara
• Hukum untuk melindungi individu
• Dalam proses pelaksnaannya mementingkan individu
3 Ekonomi
• Peran negara adalah tidak terjadi monopoli dll yang merugikan rakyat
• Peran negara dominan
• Demi kolektivitas berarti demi Negara
• Monopoli negara
• Peran negara adalah bentuk pemerataan
• Keadilan distributif yang diutamakan
• Peran negara kecil
• Swasta mendominasi
• Kapitalisme
• Monopolisme
• Persaingan bebas
4 Agama • Bebas memilih salah satu agama
• Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara •
Agama candu masyarakat
• Agama harus dijauhkan dari masyarakat
• Atheis
• Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan
• Agama urusan pribadi
• Bebas beragama atau tidak
5 Pandangan terhadap Individu dan Masyarakat
• Individu & Masyarakat diakui keberadaannya
• Hubungan individu dan masyarakat dilandasi asas selaras, serasi dan seimbang
• Masyarakat ada karena individu
• Individu akan punya arti apabila hidup di tengah masyarakat
• Individu & Masyarakat tidak penting
• Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting
• Masyarakat lebih penting daripada individu
• Individu lebih penting dari masyarakat
• Masyarakat diabdikan untuk individu
6 Ciri Khas • Keselarasan, keseimbangan, dan keserasian dalam setiap aspek
kehidupan
• Atheisme
• Dogmatis

• Otoriter
• Ingkar HAM
• Reaksi terhadap kapitalisme dan liberalisme • Kebersamaan akomodasi
• Jalan tengah • Penghargaan atas HAM
• Demokrasi
• Negara
• Menolak dogmatis
• Reaksi terhadap absolutisme
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ideologi diartikan sebagai ajaran, diktrin, teori atau ilmu yang diyakini
kebenarannya, yang disusun secara sistemastis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam
menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
2. Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai
dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia (Bung Karno, 1 Juni 1945).
Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, sehingga
pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung di
dalamnya.
3. Ideologi besar di dunia, di antaranya: 1). Ideologi Komunis yang dianut oleh
negara Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.2). Ideologi Sosialisme yang
dianut oleh Republik rakyat china ( RRC ). Dan 3). Ideologi Liberalisme yang dianut
oleh Amerika Serikat, Austria, Jerman, Hungaria, Korea Selatan, Jepang dan lain-lain.
4. Ada beberapa perbedaan antara ideologi pancasila dengan ideologi besar di dunia
yang dapat dilihat dari aspek hukum dan politik, ekonomi, agama, ciri khas, dan
pandangan terhadap Individu dan Masyarakat
B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun makalah ini sangat
menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karenanya kritik
dan saran yang membangun sangat kami Harapkan untuk proses penyusunan makalah
selanjutnya yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

As’adDjamhari, Saleh dkk. 2009. Komunisme di Indonesia Jilid I. Jakarta: Pusjarah


TNI
Kaelani, 2016. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Von Mises, Ludwig. 2011. Menemukan Kembali Liberalisme. (Diterjemahkan oleh
lela E. Madjiah). Jakarta: Freedom Institute.
Adindas, Novie. Online, http://novieadindas.blogspot.co.id/2015/09/v-
behaviorurldefaultvmlo_26.html Diakses pada 3 April 2017 Pada 3 April 2017 Pukul
18.34 WIB
Gustin, Yulya. Online, http://yulyagustin.blogspot.co.id/2016/04/kelebihan-dan-
kekurangan-dari-setiap.html Diakses Pada 3 April 2017 Pukul 07.29 WIB
Elisa, Online. elisa.ugm.ac.id Diakses pada 3 Aprl 2017 Pukul 20.12 WIB
Wikipedia. Online, https://id.wikipedia.org/wiki/Liberalisme Diakses pada 3 April
2017 Pukul 19.34 WIB

Anda mungkin juga menyukai