Anda di halaman 1dari 31

Sejarah Perkembangan

Filsafat Yunani Kuno & Klasik


Dian Pratiwi Pribadi
Tulungagung, Oktober 2023
Faktor lahirnya Filsafat Yunani Kuno
1. Dongeng/takhayul/mitos
Mitos dianggap asal mula percobaan untuk
mengerti tentang asal dunia, bagaimana kejadian
alam, sebab-sebab alam, dan lain sebagainya
2. Kesusastraan Yunani
Memiliki nilai-nilai edukatif
3. Pengaruh ilmu pengetahuan
Pengaruh ilmu pengetahuan, seperti ilmu ukur dan
ilmu hitung dari Mesir, ilmu astronomi dari
Babilonia
Di era filsafat klasik, khazanah pemikiran filsafat
dibagi menjadi 2 zaman yakni:
• Pra-Socrates
• Socrates/Zaman keemasan
Pra- Socrates: Filsafat Alam
• Pemikiran filsafat Yunani periode awal disebut
sebagai filsafat alam karena memfokuskan
pemikirannya pada apa yang diamati disekitar
yakni alam semesta
Riwayat Hidup Socrates (470-399 SM)
• Lahir di desa berjarak dua jam jalan kaki dari
Athena
• Secara fisik tipe kurang ideal: pendek & wajah
dibawah standar tipikal lelaki Yunani
• Contoh filsuf yg jujur & berani
• Ditahan karena meniadakan dewa-dewa yg
diakui negara & merusak jiwa pemuda, dihukum
mati, tidak mau melarikan diri, bunuh diri
minum racun
Socrates & Ajarannya
1. Hakikat manusia
• ketimbang mempertanyakan dunia, akan lebih baik kalau kita
mempertanyakan diri sendiri
• setiap usaha berfilsafat harus dimulai dengan kenali dirimu
• manusia wajib mengutamakan kebahagiaan jiwanya
(eudaimonia = memiliki daimon atau jiwa yang baik), lebih dari
pada kebahagiaan tubuhnya atau kebahagiaan yang lahiriah
• Tujuan hidup manusia adalah eudaimonia (kebahagiaan) yang
dapat dicapai dengan arête (keutamaan seseorang berdasarkan
kodrat untuk apa ia dicipta), Manusia yang abadi atau
imortalitas
• orang yang mati hanya meninggalkan jasad, dan ruhnya akan
menuju ke alam selanjutnya
2. Kebenaran universal
• sebagian kebenaran memang relatif, tetapi tidak
semuanya
• Sebagian pengetahuan bersifat umum dan sebagian
bersifat khusus, yang khusus itulah pengetahuan
yang kebenarannya relatif
• pengetahuan yang umum itu ada, yaitu definisi itu
sendiri yg bersifat tetap, diperoleh dari proses
berpikir induktif
• Kebenaran objektif adalah kebenaran yang memang
sudah ada yang tidak bergantung pada siapa yang
berpendapat
3. Jiwa
• Jiwa hanya dapat dipelihara dengan semestinya
lewat pengetahuan, yakni kebijaksanaan yang benar
• Metode maiuetika = lahirnya ide-ide yang benar
dalam bentuk definisi yang jelas
4. Etika
• pengetahuan adalah sarana kepada tindakan etis
• Etika Socrates berciri pengetahuan & kebijakan
• Penekanan pada aspek pengetahuan ini
memunculkan ciri intelektualisme etis pada etika
Socrates
5. Kebajikan & kebahagiaan
• suatu tindakan itu benar jika betul-betul bermanfaat bagi
manusia & mendatangkan kebahagiaan sejati
• hanya ada satu kebajikan, yakni pengetahuan akan apa yang
betul-betul baik bagi manusia, apa yang betul-betul dapat
menghasilkan kesehatan & harmoni jiwa
• Kebajikan dapat diajarkan  intelektualisme etis
6. Tuhan
• Pengetahuan akan allah-allah tidak terbatas
• Terkadang terlihat bahwa Socrates memang percaya akan
adanya Allah yang tunggal, tapi nampaknya tidak memberi
perhatian besar masalah monoteisme dan politeisme
• sebagaimana tubuh manusia berasal dari bahan-bahan yang
dikumpulkan dari dunia materi, akal budinya juga merupakan
bagian dari akal budi universal
7. Dialektika
• Socrates termasuk orang yang taat beragama dan memahami
dasar-dasar pengetahuan
• Dengan metode dialektika, Socrates menemukan dan
membuktikan adanya kebenaran yang objektif yang
merupakan esensi didalam definisi
• kebenaran relatif memang ada dan perlu dipegang, akan tetapi
kebenaran yang objektif juga ada dan harus diyakini
• Dalam mencari kebenaran, Socrates menggunakan metode
tertentu yang bersifat praktis dan dijalankan melalui
percakapan-percakapan (dialog, dialektika)
• Ciri yang disepakati itulah definisi atau kebenaran objektif,
sedangkan ciri yang tidak disepakati adalah kebenaran selektif
atau relatif
Perbedaan kedua Filsafat
Menurut Cicero, Socrates telah memindahkan filsafat dari langit
keatas bumi

pra-Socrates Socrates
telah memandang alam semesta mencari objek penyelidikannya di
dengan rupa-rupa cara bumi ini, yakni manusia

sudah beberapa kali kita bertemu manusia menjadi objek


dengan persoalan-persoalan yang pertama dan utama untuk menyelidiki
menyangkut manusia, tetapi filsafat
hanya sepintas lalu
Plato (murid Socrates)
• Athena, 428-347 SM
• 387 SM mendirikan Akademia
• bentuk pengetahuan yang berfungsi sebagai
pedoman yang paling andal di sepanjang jalan ini
adalah matematika, sedangkan bentuk pengetahuan
yang terandal di dalam matematika adalah geometri
• Sumbangan filsafat Plato bagi psikologi/sains
adalah penekanan pada rasionalitas dan objektivitas
dari pengetahuan/ilmu yang dapat dikatakan
sebagai peletakan dasar pengetahuan alam (sains)
Ajaran Ide Plato
• orang modern: ide adalah suatu gagasan atau tanggapan
yang hanya terdapat dalam pemikiran saja, ide bersifat
subjektif
• Plato: ide itu merupakan suatu yang objektif
• Setiap pengetahuan mengandung ide-ide yang terdapat
di dalam pikiran manusia
• Plato memakai konsep pengetahuan yang diajarkan oleh
• Socrates, yaitu terdapat kebenaran universal dalam
setiap pengetahuan
• Fungsi rasio dan realitas (empiris): Rasio digunakan
untuk mengenali ide-ide yang terdapat dalam pikiran
maupun benda-benda konkret sehingga dicapai sebuah
pengetahuan yang universal
Ajaran tentang Ide
1. Adanya ide-ide
 pemikiran Plato terinspirasi dari Socrates
 Socrates mencari hakikat atau esensi keadilan, keberanian dan
keutamaan-keutamaan lain
 Plato: esensi itu mempunyai realitas, lepas dari perbuatan konkret
2. Dua Dunia
 Plato seorang dualist: ide dan materi
 Plato mengembangkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif
seperti dalam matematika
 Problem filsafati Plato: keterlemparan jiwa manusia ke penjara dunia
indrawi, yaitu tubuh  konsep dua dunia: realitas dan pikiran
 Realitas: tiruan dari ide yang terdapat dalam pikiran manusia
 Rasio digunakan untuk menganalisis ide universal yang terdapat di
dalam pikiran yang kemudian diwujudkan dalam realitas
Realitas Plato
a. Dunia Indrawi
• benda-benda jasmani yang disajikan kepada panca indra,
senantiasa berubah, pluralitas
b. Dunia Ide (Forms)
• dunia ideal terdiri atas ide, tidak pernah berubah, bersifat abadi
& sempurna, hanya satu ide yang bagus
Bentuk paling sempurna hanya ada pada ide, konsep yang terbentuk
dari hal nyata, tidak pernah sempurna
Segitiga: Plato  ide, Phytagoras  konkret
Forms: objektif, tetap, universal  Plato memberikan landasan
ontologis & epistemologis keuniversalan nilai-nilai moral Socrates
“Kebaikan”, “Keadilan”, “Keberanian” & lainnya real & objektif
Ajaran Jiwa Plato
Jiwa: pusat/intisari kepribadian manusia
1. Kebakaan Jiwa
• jiwa sebagai prinsip yang menggerakkan dirinya
sendiri sehingga dapat menggerakkan badan
2. Mengenal sama dengan Mengingat
• jiwa itu baka (tidak akan mati pada saat kematian
badan) & kekal (sudah ada sebelum hidup di bumi)
• Pra Eksistensi jiwa: teori pengenalan  pengingatan
3. Bagian-bagian Jiwa
• Tiga bagian/fungsi: rasional, keberanian, keinginan
Bagian-bagian Jiwa
Keutamaan
Rasional Kebijaksanaan
Keberanian Kehendak Kegagahan
Keinginan Hawa nafsu Pengendalian diri

• Mitologis: Jiwa dipenjara dalam tubuh  dilepaskan dengan pengetahuan


 ide-ide  tubuh mati jiwa hidup bahagia menikmati ide-ide
• Ide merupakan model atau contoh atau paradigma bagi benda-benda
jasmani atau konkret  benda konkret adalah gambaran tak sempurna dari
ide  tiap benda konkret berpartisipasi pada satu atau beberapa ide
Ajaran Etika Plato
• Tujuan hidup: mencapai kesenangan  didapat
dari pengetahuan tentang nilai baik dari pikiran
& realitas  ide kebaikan = budi  manusia
mencapai keadilan dalam pergaulan hidup 
egoisme pribadi & masyarakat dicegah  tidak
ada konflik  kehidupan seimbang  saling
pengertian & membantu  harmonis
Teori Negara Plato
• Manusia adalah makhluk sosial yg saling terikat 
hidup ideal: hidup berkelompok yg teratur & saling
membantu  kepentingan umum diatas pribadi 
hubungan bermasyarakat & bernegara  konsep
keadilan bersama
• Negara ideal ada 3 golongan: filsuf/pemimpin,
prajurit/petugas keamanan, pekerja
1. Filsuf: prajurit terpilih melalui pendidikan & latihan
khusus, bijaksana
2. Penjaga keamanan & stabilitas negara: biasa
bertempur & latihan fisik, penertiban hukum
3. Pekerja: petani, nelayan, buruh  ekonomi stabil &
penyedia kebutuhan sosial  meniadakan konflik
Aristoteles
• Balkan, 384-322 SM
• Belajar di Akademi Plato
• Mendirikan sekolah Lykeion (Lyceum)
• Karya bidang metafisika, disika, etika, politik,
kedokteran, ilmu alam, karya seni
Pemikiran Aristoteles
1. Teori Pengetahuan
2. Logika
3. Ontologi
4. Metafisika
5. Realitas
6. Etika
7. Negara
1. Teori Pengetahuan
a. Praktis: praktik nyata, menjadi kebiasaan hidup
• Cara mendapat pengetahuan: Induksi & deduksi
• Silogisme: gabungan 2 fakta ilmiah lalu ditarik
kesimpulan ilmiah ketiga  pengetahuan universal
• etika & politik
b. Produktif: menghasilkan karya seperti seni &
teknik
c. Teoretis: ilmu alam seperti fisika, matematika,
filsafat
2. Logika
• Aristoteles: Bapak Logika  menyusun kaidah
berpikir yg valid/sah
• Logika formil/tradisional: kaidah berpikir yg
benar karena bentuknya
• Cara menarik kesimpulan:
1. Silogisme/apodity/deduksi
2. Epagogi/induksi
3. Ontologi
• Mencari makna ada & struktur umum yg
terdapat pada ada, yaitu kategori & susunan ada
• Makna ada  keajaiban eksistensi manusia
• Makna kategori  sebab pertama asal usul
segala sesuatu  Tuhan
• Studi ontologi  justifikasi agama &
pengetahuan & emosi etis
Kategori menurut Aristoteles
1) Substansi (diri), misalnya: manusia, rumah
2) Kuantitas (jumlah), misalnya: satu, dua, tiga
3) Kualitas (sifat), misalnya: putih, pandai, tinggi
4) Relasi (hubungan), misalnya: A anak B
5) Volume (tempat), misalnya: di toko, di rumah
6) Tempos (waktu), misalnya: kemarin, sekarang, nanti,
besok
7) Aksi (sikap), misalnya: duduk, berdiri, berlari, berjalan
8) Status (keadaan), misalnya: guru, pengasuh, lurah
9) Aksi (tindakan), misalnya: membaca, menulis, membuat
10) Passiva (penderita), misalnya: terpotong, tergilas
4. Metafisika
• Pengetahuan menyeluruh tentang realitas
• Substansi: ide yg melekat pada sesuatu, ciri khas
• Universal: ide yg bersifat umum
• Definisi metafisika:
a. Metafisika adalah disiplin ilmu yang menyelidiki
sebab-sebab dan prinsip-prinsip pertama/tertinggi
b. Metafisika mempelajari ada sejauh ada
c. Metafisika mendalami substansi
d. Metafisika adalah ilmu yang meneliti Allah &
substansi trans-indrawi
Aristoteles membedakan tiga jenis substansi yang
secara hierarkis amat tertata:
1) substansi pertama menyangkut substansi
indrawi yang muncul dan hancur binasa
2) substansi yang meliputi substansi indrawi
tetapi tidak dapat hancur, yakni langit, planet dan
bintang
3) substansi abadi, tetap, kekal, transenden
Konsep Hukum Kausalitas
• Causa materialis/materia
• Causa formalis/forma
• Causa efficiens/penggerak/pelaku
• Cause finalis/tujuan
5. Realitas
• Realitas tertinggi  dilihat indera mata 
paham Aristoteles: realisme
• Abstraksi: aktivitas rasional dimana seseorang
memperoleh pengetahuan
1. Abstraksi fisis/fisika
2. Abstraksi matematis
3. Abstraksi teologi/metafisis
6. Etika
• Ilmu tentang arti baik & buruk
• Tujuan etika: mencapai kebahagian  aktivitas
jiwa tertinggi  diperoleh melalui kebajikan &
pembelajaran/latihan  moral & intelektual
• Untuk mencapai kebahagiaan hidup:
a. Manusia harus memiliki harta secukupnya,
supaya hidupnya terpelihara
b. Manusia harus memiliki rasa persahabatan
c. Manusia harus memiliki keadilan
7. Negara
• Keadilan dan persahabatan adalah budi yang menjadi
dasar hidup bersama dalam hidup bersama dalam
keluarga dan Negara
• Moral  hubungan dengan orang lain  perkawinan 
keluarga  negara
• Manusia: zoon politika (makhluk sosial)
• Tiga bentuk negara, yaitu:
a. Monarchi, yaitu sistem pemerintahan kerajaan yang
dipimpin oleh seorang raja
b. Aristokrasi
c. Politea, yaitu pemerintahan berdasarkan kekuasaan
seluruh rakyat (demokrasi)

Anda mungkin juga menyukai