• Filsafat Socrates:
– Objek pemikiran bukan alam semesta tapi manusia
– Manusia adalah mahluk sadar dapat mengatur perilaku
sendiri manusia hidup dalam masyarakat
– Berbuat baik adalah satu-satunya kebahagiaan hidup manusia
– Pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab
• Apakah hidup yang baik?
• Apakah kebaikan yang mengakibatkan kebahagiaan manusia?
• Apakah norma untuk menentukan baik buruknya manusia?
– Untuk dapat menjawab pertanyaan, digunakan metode
dialektika yang berarti menggali/membedah sesuatu dengan
cara berdialog disebut maieutika tekhne (teknik kebidanan)
ia membidani jiwa dan pengetahuan dalam jiwa manusia.
Socrates
• Tujuan kehidupan manusia adalah membuat jiwanya sebaik mungkin
karena jiwa (psikhe) adalah inti manusia.
• Idea bisa merupakan idea umum dan 1. Dunia Jasmani : selalu ada
idea konkrit. perubahan dan ditangkap oleh
indera.
2. Dunia Ideal : tidak ada
1. Idea umum contohnya ilmu pasti perubahan dan sifatnya abadi
ataupun pikiran abstrak. Segi tiga atau
lingkaran, dan dalil dalil yang berlaku
secara umum pada semua segitiga Mendamaikan pendapat
dan semua lingkaran adalah idea Herakleitos ( yang ada itu
umum . Dan ada segitiga yang ada tapi tetap) dan Parmenides (yang
tidak ditangkap oleh pancaindera, ada itu menjadi)
hanya ditangkap melalui pengertian.
Plato
Politeia :
Ada 4 penyebab:
– Rasionalisme
– Empirisme
– Idealisme
– Positivisme
– Pragmatisme
– Fenomenologi
– Eksistensialisme
• Rasionalisme :
Sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio atau akal. Akal tidak
memerlukan pengalaman. Metode yang digunakan adalah metode Deduktif
mengambil kesimpulan dari kebenaran yang bersifat umum untuk diterapkan pada
hal-hal bersifat khusus. Contoh : semua manusia akan mati. Badu adalah
manusia. Badu akan mati.
• Empirisme :
Muncul dalam zaman yang sama tapi kebalikan dari rasionalisme. Empiri atau
pengalaman adalah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman lahiriah
maupun batiniah. Metode yang dipakai adalah metode Induktif penalaran yang
mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran bersifat khusus untuk diterapkan
kepada hal hal berisfat umum. Contoh : saya jatuh, merasa sakit. Semua orang
yang jatuh merasa sakit.