Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN ETIKA DAN ETIKA PROFESI

Sejarah Etika
• Salah satu cabang ilmu filsafat yang mempelajari problematika kesusilaan dan
moralitas manusia adalah filsafat moral atau yang biasa disebut dengan Etika
• “Etika atau Filsafat morah berhubungan dengan nilai-nilai dan konsep tentang
‘seharusnya’ “A.C Ewing (2003: 13)

Etika Periode Yunani


• Ahli filsafat tidak banyak memperhatikan masalah Etika. Kebanyakan dari mereka
melakukan penyidikan mengenai alam.
• Faham Antisthense, yang hidup pada 444-370 SM. Ajaranya mengatakan ketuhanan
itu bersih dari segala kebutuhan dan sebaik-baik manusia itu yang berperangai
dengan akhlak ketuhanan. (Diogenes)
• Plato (427-437 SM) Fisuf Athena, yang merupakan murid dari Socrates. Buah
pemekiranya dalam Etika berdasarkan teori contoh. Dia berpendapat alam lain
adalah alam rohani.
• Di dalam jiwa itu ada kekuatan bermacam-macam, dan keutamaan itu timbul dari
perimbangan dan tunduknya kepada hukum
• Aristoteles (394-322 SM). Dia adalah muridnya Plato.
• Aristoteles berpendapat bahwa tujuan akhir dari yang dikehendaki manusia
mengenai segala perbuatan adalah bahagia.
• Aristoteles menciptakan teori serba tengah. tiap-tiap keutamaan adalah tengah-
tengah, diantara dua keburukan. Misalnya: dermawan adalah pertengahan antara
boros dan kikir. Keberanian adalah pertengahan antara membabi-buta dan takut.
• Pada Akhir Abad ke tiga, tersiarlah Agama Nasrani di Eropa.
• Agama merubah cara berfikir manusia dan membawa pokok-pokok akhlak tersebut
dalam Kitab Suci.
• Tuhan adalah sumber segala akhlak.
• Tuhan yang membuat patok yang harus kita pelihara dalam hubungan kita dengan
orang lain. Dan Tuhan juga yang menjelaskan tentang arti baik dan jahat.

Etika Abad Pertengahan


• Terjadi benturan antara Teori dari ahli filsafat dengan Agama
• Pimpinan Agama pada saat itu berkeyakinan bahwa kenyataan hakikat telah diterima
dari wahyu dan apa yang terkandung dan diajarkan oleh wahyu adalah benar.
• Ahli-Ahli Filsafat Etika yang lahir pada masa itu, adalah panduan dari ajaran Yunani
dan Ajaran Agama Nasrani.
• Di antara mereka yang termasyur adalah Abelard (1079-1142 SM) seorang ahli
Filsafat Prancis dan Thomas Aquinus (1226-1270 SM), seorang ahli Filsafat Agama
dari Italia.
Etika Periode Bangsa Arab
• Bangsa Arab sebelum munculnya Agama Islam, tidak mempuyai ahli-ahli Filsafat
yang mengajak kepad aliran atau faham tertentu sebagaimana Yunani, seperti
Epicurus, Zeno, Plato, dan Aristoteles.
• Waktu itu bangsa Arab hanya memiliki ahli-ahli hikmat dan sebagian ahli syair. Yang
memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, mendorong menuju
keutamaan, dan menjauhkan diri dari kerendahan yang terkenal pada zaman
mereka.
• Setelah munculnya Agama Islam, ketetapan mengenai kebenaran dan keadilan
ditetapkan berdasarkan wahyu yang tertuang dalam Kitab Suci.
• Yang termasyur melakukan penyelidikan tentang akhlak dengan berdasarkan ilmu
pengetahuan adalah Abu Nasr Al-Farabi, Ikhwanus Sofa, Abu ‘Ali ibnu Sina (370-428
H).
• Mereka telah mempelajarai Filsafat Yunani, terutama pendapat mengenai akhlak.
• Jadi Bangsa Arab pada masa itu, telah puas mengambil etika dari Agama dan tidak
merasa butuh untuk menyelidiki mengenai dasar baik dan buruk.
• Agama banyak menjadi dasar buku-buku yang dilukiskan di dalam etika. Seperti buku
karya AlGhazali dan Al-Mawardi.

Etika Periode Abad Modern


• Pada akhir abad lima belas, Eropa mulai bangkit. Ahli pengetahuan mulai
menyuburkan Filsafat Kuno. Begitu juga dengan Italia, lalu berkembang ke suluruh
Eorpa.
• Pada masa ini, segala sesuatu dikecam dan diselidiki, sehingga tegaklah
kemerdekaan berfikir. Dan mulai melihat segala sesuatu dengan pandangan baru,
dan mempertimbangkanya dengan ukuran yang baru.
• Discarles, seorang ahli Filsafat Prancis (1596-1650). termasuk pendiri Filsafat baru.
Untuk ilmu pengetahuan, ia menetapkan dasar-dasar sebagai berikut :
• Tidak menerima sesuatu yang belum diperiksa akal dan nyata adanya. Dan
apa yang tumbuhnya dari adat kebiasaan saja, wajib di tolak.
• Di dalam penyelidikan harus kita mulai dari yang sekecil-kecilnya, lalu
meningkat ke hal-hal yang lebih besar.
• Jangan menetapkan sesuatu hukum akan kebenaran suatu hal sebelum
dilakukannya pengujian.

Etika Liberalisme dan Sosialisme


• Pergeseran telah terjadi pada paham sosialisme maupun liberalisme.
• Campur tangan pemerintah dibidang sosial-politik sangat dominan.
• Sistem jaminan sosial direncanakan, diselenggarakan oleh pemerintah dengan
maksud membantu masyarakat miskin.
• Liberalisme juga berhasil karena sistem ekonomi pasar diakui baik dan
menguntungkan banyak pihak.
• Sistem ekonomi pasar bebas berhasil mencapai keseimbangan lebih bagus daripada
sistem perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah sebagaimana terjadi
dipemerintahan sosialis, terbukti kemudian bahwa sistem ekonomi komunis runtuh.
Kemudian liberalisasi dan globalisasi ekonomi pasar berkembang keseluruh dunia.

Etika
• Berasal dari kata Ethos (bahasa Yunani)
• Yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat, norma-norma,nilai-nilai, kaidah-
kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

Menurut Martin (1993)


Etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan
manusia didalam kelompok sosialnya.

Ada beberapa rumusan para ahli :


• Drs O.P. SIMORANGKIR : Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Drs. SIDI GAJALBA dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.

Ada beberapa rumusan para ahli :


• Drs. H. BURHANUDIN SALAM : Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Definisi Etika
• Adalah Refleksi dari apa yang disebut self control, karena segala sesuatunya dibuat
dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.

Pengertian Etika
• Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan
mana yang buruk.

Etika secara umum dapat dibagi menjadi :


1. Etika umum (dapat dianaogkan dengan ilmu pengetahuan,yang membahas
mengenai pengertian umum dan teori-teori).
2. Etika khusus( merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus).

Etika khusus dibagi 2 :


1. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
2. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai anggota umat manusia.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
1. Etika umum (dapat dianaogkan dengan ilmu pengetahuan,yang membahas
mengenai pengertian umum dan teori-teori).
2. Etika khusus( merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus).

Bidang-bidang etika sosial terdiri dari :


1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi

Anda mungkin juga menyukai