▪ Etika: Ilmu filsafat yang mencari orientasi fundamental, “Bagaimana aku harus
hidup dan bertindak?”
▪ Sebenarnya ada banyak pihak yang memberitahu hal itu (orang tua, adat,
agama dsb) tetapi apakah mereka ini benar?
▪ Bagaimana kalau satu sama lain saling bertentangan? Kita harus ikut yang
mana?
▪ Etika menjadi fungsi kritis supaya kita tidak ikut-ikutan saja dalam bertindak
dan dengan demikian mempunyai dasar rasional dalam bertindak.
▪ Etika membantu kita untuk bisa mempertanggung jawabkan keidupan kita
secara rasional.
ETIKA DASAR
▪ Etika # ajaran moral
▪ Ajaran Moral = ajaran , wejangan, khotbah, kumpulan peraturan dan
ketetapan tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak
agar menjadi manusia baik.
▪ Sumber langsung: kedudukan/kewenangan, misal orang tua,
guru, pemuka masyarakat/agamawan dan tulisan bijak
▪ Sumber dasar ajaran : agama, tradisi, adat-istiadat, ideologi
tertentu.
ETIKA DASAR
▪ Moral menjadi ukuran manusia keseluruhan apakah dia baik atau jahat
▪ Bisa terjadi:
✓Seseorang baik secara moral (sebagai manusia) tetapi tidak benar secara
etis
✓Seseorang benar secara etis tetapi secara moral (sebagai manusia) tidak
▪ Orang yang integritasnya tinggi akan menjadi baik kedua-duanya
ETIKA DASAR
▪ Etika # tambahan ajaran moral tetapi filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang
ajaran dan pandangan moral, “Mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu atau
bagaimana kita dapat mengambil sikab yg bertanggung jawab terhadap ajaran moral itu.”
▪ Etika adalah ilmu dan bukan ajaran moral. Etika tidak punya pretensi langsung untuk
membuat manusia menjadi baik, tetapi memberi landasan-landasan ilmiah (kritis) dari
tindakan, sehingga tindakan itu bisa dipertanggungjawabkan.
▪ Bisa dikatakan:
✓Etika itu kurang dari ajaran moral sebab etika tidak berwewenang untuk menetapkan
apa yang boleh/tidak boleh
✓Etika lebih dari ajaran moral sebab etika berusaha untuk mengerti mengapa atau atas
dasar apa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu.
Siapa yg perlu Etika
▪ Etika perlu? Semua orang perlu bermoral tetapi tidak semua orang perlu ber-
etika (=berfikir kritis-sistematis tentang moralitas).
▪ Etika diperlukan oleh/dalam:
✓Satu: Dunia pluralistik yang menawarkan macam-macam moralitas yang
berbeda-beda. Mana yang harus saya ikuti?
✓Dua: Dunia transformatif segala bidang yang juga menyangkut modernisasi
dan globalisasi dalam segala bidang, terutama yg berhubungan dg
individualisme, sekularisme, materialisme, rasionalisme dll. Ini membuat
banyak orang bingung. Etika membantu agar kita tidak kehilangan orientasi:
memilih mana yang bisa berubah dan mana yang tidak sehingga kita
mengambil sikab yang bertanggung jawab.
Siapa yg perlu Etika
▪ Tiga: Dalam transformasi budaya itu ada orang yang “memancing di air
keruh” dengan menawarkan berbagai macam ideologi. Etika berperan
untuk mengkritisi secara obyektif ideologi itu sehingga tidak mudah
terpancing baik untuk memeluknya 100% ataupun menolaknya dengan
demikian kita tidak naif atau menjadi extrim.
▪ Empat: Kaum agamawan memerlukan etika. Agamawan mendapatkan
tempat berpijak dalam iman kepercayaan mereka, di lain pihak ingin
berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat yang sedang berubah.
Iman kepercayaan tidak lagi berdasar pd wishful thingking tetapi ada
dasar berpijak ilmiahnya, juga bukan pietisme.
Etika dan Agama
▪ Etika tidak mengganti agama atau bertentangan dengan agama tetapi diperlukan
oleh agama/wan dalam hal:
▪ Pertama: Etika diperlukan oleh orang beragama untuk bisa berbuat baik. Iman itu
harus diwujudkan di dalam perbuatan baik. Iman itu bukanlah sebuah teori di
atas angin tetapi menjadi amalan setiap saat. Amalan itu terjadi dalam perbuatan
baik.
▪ Setiap perbuatan baik itu ada kriterianya dan pertanggung-jawaban rasionalnya,
artinya sebuah perbuatan baik itu harus bisa dijelaskan secara rasional: Mengapa
saya berbuat ini dan mengapa saya tidak berbuat itu.
▪ Pertanggungjawaban ilmiah inilah yang terjadi dalam etika.
Etika dan Agama
▪ Walaupun metode etika itu ada banyak, namun dalam setiap model
pendekatan etika itu selalu ada sikab kritis. Pada dasarnya etika
tidak memberikan ajaran, melainkan memeriksa kebiasaan, nilai-nilai,
norma-norma, dan pandangan moral secara kritis.
▪ Etika mengamati realita moral secara kritis dan mengungkapkan
pertanggungjawaban atas sikab moral dan dalam kerancuan
berusaha menyingkapkan tubir kerancuan itu secara rasionalis.
▪ Etika berusaha menjernihkan masalah - masalah moral.
Terminologi
• Norma moral berarti: tolok ukur untuk mengukur kebaikan orang. Dia
dinilai dalam kapasitasnya sebagai manusia. Penilaian moral selalu
mengacu kepada baik-burukya manusia sebagai manusia secara
keseluruhan, yakni menentukan betul salahnya sikab dan tindakan manusia
dilihat dari segi baik-buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku
peran tertentu/ profesi atau norma tertentu yang terbatas (sbg.dosen,
dokter, hakim dsb).
• Belum tentu yg baik dlm profesinya, baik juga sbg manusia.
• Jadi norma moral adalah tolok ukur untuk menentukan betul-salahnya
sikab dan tindakan manusia dilihat dari segi baik-buruknya sebagai
manusia dan bukan pelaku peran tertentu/terbatas
Terminologi
• De fakto, ada banyak norma yang harus kita ikuti dalam hidup. Ada
norma yang bersifat khusus dan ada norma yang berlaku umum
• Norma khusus adalah norma-norma yang hanya berlaku dalam
lingkungan terbatas, misalnya dalam sepak bola, bola tidak boleh
disentuh dengan tangan, tetapi itu hanya berlalu dalam permainan
saja. Setelah selesai permainan maka norma itu tidak berlaku. Ada
banyak norma-norma seperti ini, misalnya sebagai guru, hakim,
pemain, pedagang dsb. Norma ini terbatas dalam kalangan
tertentu. Bahkan banyak norma agama pun juga terbatas pada
para pemeluknya sendiri.
Terminologi
LOGO