Anda di halaman 1dari 9

MATERI 11 SEJARAH

INDONESIA KELAS X
KERAJAAN KUTAI & KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan Kutai
(Abad IV–IX Masehi)

Tujuh buah Yupa menjadi bukti keberadaan Kerajaan Kutai

Kudungga Raja Pertama

Aswawarman Wangsakerta

Mulawarman Puncak Kejayaan

Di Kerajaan Kutai, agama Hindu Syiwa berkembang menjadi agama resmi


kerajaan. Perkembangan tersebut dibuktikan dengan adanya tempat suci
bernama Waprakeswara. Kebudayaan Hindu di Kerajaan Kutai juga
mengalami proses akulturasi dengan kebudayaan lokal yang terlihat dari
keberadaan Yupa pada setiap upacara kurban.
• Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke-5 M di Lembah Sungai
Mahakam, Kalimantan Timur. Nama Kutai diambil dari nama
daerah tempat ditemukannya prasasti Kutai. 
• Wujud prasastinya berupa tujuh buah tugu batu besar yang
disebut yupa. Ketujuh yupa ini merupakan sumber sejarah Kutai.
Fungsi yupa sesungguhnya adalah tugu batu untuk menambatkan
lembu . Aksara yang dipahatkan pada yupa berhuruf Pallawa dan
berbahasa Sanskerta.
• Perekonomian kerajaan kutai sangat tergantung pada keberadaan Sungai
Mahakam. Berdasarkan beberapa bukti yang ditemukan dapat diketahui
bahwa perekonomian Kerajaan Kutai terletak pada sektor perdagangan,
pertanian, dan peternakan.
• Kerajaan ini menganut agama Hindu, Budaya Hindu ini diperoleh dari India.
Pada zaman Aswawarman dikenal upacara Vratyastoma, yaitu upacara
pencucian diri (pemberian kasta) yang diadakan setiap kali ada orang
Indonesia masuk agama Hindu. Pentingnya pengaruh brahmana di Kutai
menunjukkan dominasi pengaruh agama Syiwa yang tampak dalam upacara
kurban.
• Pada masa jayanya,disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa
Raja Mulawarman telah mengadakan upacara kurban emas dan
menghadiahkan 20.000 ekor sapi untuk golongan Brahmana.
• Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan yang
artinya:“Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka,
telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana
yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci
(bernama) Waprakeswara”.
Kerajaan Tarumanegara

(Abad IV–VI Masehi)

Ciaruteun

Prasasti Kebon Kopi


Jambu
Sumber
Tugu
Pasir Awi
Muara Cianten
Lebak
Berita Tiongkok Fa Hien

Pada prasasti Ciaruteun terdapat jejak


telapak kaki Raja Purnawarman yang
melambangkan penjelmaan Dewa
Wisnu. Berdasarkan prasasti Ciaruteun,
Raja Purnawarman berhasil membawa
Tarumanegara ke puncak kejayaan.
• Kerajaan Tarumanegara mulai berkembang pada abad ke-5 M. Raja yang sangat terkenal
adalah Purnawarman. Ia dikenal sebagai raja yang gagah berani dan tegas. Ia juga dekat
dengan para brahmana, pangeran, dan rakyat. Ia raja yang jujur, adil, dan arif dalam
memerintah. Daerahnya cukup luas sampai ke daerah Banten. Kerajaan Tarumanegara telah
menjalin hubungan dengan kerajaan lain, misalnya dengan Cina.
• Dalam kehidupan agama, sebagian besar masyarakat Tarumanegara memeluk agama Hindu.
Sedikit yang beragama Buddha dan masih ada yang mempertahankan agama nenek moyang
(animisme). Berdasarkan berita dari Fa-Hien, di To-lomo (Tarumanegara) terdapat tiga
agama, yakni agama Hindu, agama Buddha dan kepercayaan animisme. Raja memeluk agama
HIndu
• Rakyat Tarumanegara hidup aman dan tenteram. Pertanian merupakan mata
pencaharian pokok. Di samping itu, perdagangan juga berkembang.
Kerajaan Tarumanegara mengadakan hubungan dagang dengan Cina dan
India.
• Untuk memajukan bidang pertanian, raja memerintahkan pembangunan
irigasi dengan cara menggali sebuah saluran sepanjang 6112 tombak (±11
km). Saluran itu disebut dengan Sungai Gomati. Saluran itu selain berfungsi
sebagai irigasi juga untuk mencegah bahaya banjir.
LENGKAPILAH TABEL !
Tulislah 7 prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara beserta waktu di temukannya dan lokasi
penemuannya

NO Nama Prasasati Waktu ditemukan Lokasi ditemukan


1
2
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai