Anda di halaman 1dari 53

SK : 1.

Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari


negara tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan,
hingga terbentuknya negara kebangsaan sampai
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

KD :1.1 Menganalisis perkembangan negara


tradisional (Hindu-Buddha dan Islam) di Indonesia
Indikator:
1. Mendeskripsikan teori-teori tentang proses masuk dan
berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di
kepulauan Indonesia.
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :
1. Mendeskripsikan teori-teori tentang proses masuk dan
berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di
kepulauan Indonesia.
Teori-teori
1. Waisya
agama dan kebudayaan Hindu-Buddha disebarkan oleh para pedagang
(F.D.K.Bosch)
2. Ksatria
agama dan kebudayaan Hindu-Buddha disebarkan oleh para ksatria
(F.D.K.Bosch)
3. Brahmana
agama dan kebudayaan Hindu-Buddha disebarkan oleh kaum brahmana
(J.C.Van Leur)
4. Nasional / Arus balik
agama dan kebudayaan Hindu-Buddha disebarkan oleh masyarakat
Indonesia sendiri
Indikator :

2. Mendeskripsikan munculnya dan berkembangnya


kerajaan Kutai.

Kerajaan – kerajaan yang bercorak Hindu


•Kerajaan Kutai
•Kerajaan Tarumanegara
•Kerajaan Mataram kuno
•Kerajaan Medang Kamulan
•Kerajaan Majapahit
Kerajaan – kerajaan yang bercorak Buddha
Kerajaan Holing
Kerajaan Melayu
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu


pertama di Indonesia yang berdiri pada
sekitar abad ke-4 M.
Kerajaan Kutai diperkirakan terletak
di Kalimantan Timur, tepatnya di
daerah Muarakaman,di hulu Sungai
Mahakam.

Nama Kutai sendiri diambil dari


nama kota dimana ditemukannya
prasasti yang menunjukkan
keberadaan kerajaan tersebut,
yaitu di kota Kutai, Kalimantan
Timur
•Struktur Birokrasi
Sistim pemerintahan mengalami perubahan yaitu
dari pemerintahan kepala suku
menjadi pemerintahan kerajaan
dengan seorang raja sebagai kepala pemerintahan.
Raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Kutai adalah :
 Kudungga
Aswawarman.
Mulawarman
Marawijaya Warman
Gajayana Warman
Tungga Warman
Jayanaga Warman
Nalasinga Warman
Nala Parana Tungga
Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Sangga Warman Dewa
Candrawarman
Sri Langka Dewa
Guna Parana Dewa
Wijaya Warman
Sri Aji Dewa
Mulia Putera
Nala Pandita
Indra Paruta Dewa
Dharma Setia
 
Kehidupan sosial

Kehidupan sosial di Kerajaan Kutai adalah:
- Masyarakat di Kerajaan Kutai sudah tertata, tertib dan teratur
- Masyarakat di Kerajaan Kutai memiliki kemampuan
beradaptasi dengan budaya luar (India), mengikuti pola
perubahan zaman dengan tetap memelihara dan melestarikan
budayanya sendiri.
- Masyarakat di Kerajaan Kutai terdapat golongan Brahmana,
Ksatria, dan juga masyarakat umum.
 
Kehidupan ekonomi
Bertani di sawah dan di ladang
Karena letak kerajaan Kutai berada disekitar sungai Mahakam
sehingga pengairan untuk persawahan diambil dari aliran sungai
Mahakam.
 
Perdagangan
Letak geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara
Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk
disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa
kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat Kutai.
Masa kejayaaan
* Puncak kejayaan kerajaan kutai pada masa pemerintahan
Raja Mulawarman, yaitu:
Melakukan ekspansi meliputi hampir seluruh wilayah
Kalimantan Timur
Raja Mulawarman yang dapat membuat rakyat hidup
tenteram dan sejahtera yaitu dengan mengadakan upacara
korban emas yang amat banyak selain itu Raja
Mulawarman juga pernah memberikan 20000 ekor Sapi
kepada kaum Brahmana.
Masa kemunduran
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yg bernama
Maharaja Dharma Setia tewas dlm peperangan di tangan
Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji
Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini [Kutai
Martadipura] berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara
yg ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama [Tanjung
Kute]. Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yg
disebutkan dlm sastra Jawa Negarakertagama. Kutai
Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yg disebut
Kesultanan Kutai Kartanegara.
Bukti – bukti peninggalan sejarah
Adapun benda-benda yang diketemukan pada tahun 1870,
tersebut antara lain :
4 buah tugu (Batu Prasasti yang disebut Yupa),
2 Buah Lencana Kerajaan yang terbuat dari Emas
1 buah Patung Kura-Kura Emas yang disimpan oleh seorang
keturunan Raja-Raja di Muara Kaman.
Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Hindu tertua yang kedua adalah kerajaan


Tarumanegara di Jawa Barat berdiri sekitar abad ke-5
masehi.
Berdasarkan catatan sejarah Cina, nama asli kerajaan Taruma
adalah kerajaan Aruteun.
Setelah mendapat pengaruh budaya India, nama Aruteun
diubah menjadi Taruma. Nama Taruma ini diambil dari
nama daerah di India Selatan.
Struktur Birokrasi

Raja-Raja yang pernah memerintah di kerajaan Tarumanegara adalah :


Jayasingawarman (358 - 382)
Dharmayawarman (382 - 395 M)
Purnawarman (395 - 434 M)
Wisnuwarman (434-455)
Indrawarman (455-515)
Candrawarman (515-535 M
Suryawarman (535 - 561 M)
Kertawarman (561-628)

Sudhawarman (628-639)

Hariwangsawarman (639-640)

Nagajayawarman (640-666)

Linggawarman (666-669)
Tarusbawa (669 – 723 M)
Kehidupan sosial
Masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah menanamkan
sikap gotong royong,dibuktikan dengan dari isi prasasti
Tugu yakni menyebutkan tentang penggalian sungai
Gomati yang panjangnya 6.112 tombak atau kurang lebih
sekitar 11 Km. Penggalian dikerjakan dalam waktu 21 hari
.Masyarakat Kerajaan Tarumaegara menganut agama
Hindu-Buddha dan sebagian masyarakat menganut
animisme & dinamisme
 
Kehidupan ekonomi
Dalam hal perekonomian, Prasasti tugu menyatakan, raja
Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah
terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini
mempunyai arti ekonomis yang besar buat masyarakat, Karena
dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir serta
sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di Kerajaan
Tarumanegara dengan dunia luar. Juga perdagangan dengan
daerah-daerah di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian
masyarakat Kerajaan Tarumanegara sudah berjalan teratur.
Kegiatan perdagangan yakni beras dan kayu.
Masa kejayaan
Raja Purnawarman telah memerintah untuk menggali satu
saluran air. Penggalian saluran air ini sangat besar artinya,
karena merupakan pembuatan saluran irigasi untuk
memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.
Hasil pertanian tersebut memajukan perekonomian.
Masa kemunduran
Serangan dari Kerajaan Sriwijaya yang menyebabkan
runtuhnya Kerajaan Tarumanegara.
 
Bukti peninggalan

Prasasti Ciaruteun, yang ditemukan di tepi sungai


Ciaruteun, daerah Ciampea, Bogor.
Pada Prasasti Ciaruteun, bertuliskan 4 baris kalimat
yang dituliskan pada batu besar. Pada batu ini terdapat
juga lukisan lebah-lebah dan sepasang telapak kaki.
Prasasti ini bertuliskan “Ini bekas dua kaki, yang
seperti kaki dewa Wisnu, ialah kaki yang mulia
Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah
berani di dunia”.
Prasasti Jambu, yang ditemukan di sebelah barat Bogor.
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak
ditemukan di bukit Koleangkak, sekitar 30 km sebelah
barat Bogor. Bunyi prasasti itu “Gagah,
mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah
pemimpin manusia yang tiada taranya, yang
termasyhur Sri Purnawarman, yang memerintah di
Taruma dan yang baju zirahnya tak dapat ditembus
senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya,
yang senantiasa berhasil menggempur kota-kota
musuh, dihormati para pangeran, tetapi merupakan
duri dalam daging bagi musuh-musuhnya”.

Prasasti Kebon Kopi, yang ditemukan di Muara Ilir
Cibungbulang, Bogor.
4. Prasasti Pasir Awi, yang ditemukan juga dekat
Bogor.
Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Muara Cianten ditulis
dengan huruf yang berbentuk ikal dan sampai
sekarang belum dapat dibaca. Selain itu ada pula
gambar telapak kaki.

5. Prasasti Muara Cianten, yang juga ditemukan


dekat Bogor.
 Prasasti Tugu, yang ditemukan di Cilincing Jakarta.
Prasasti Tugu ditemukan di desa Tugu Cilincing Jakarta.
Prasasti Tugu ini merupakan prasasti terpanjang dan terpenting
dari peninggalan raja Purnawarman. Tulisannya dipahatkan di
atas sebuah batu bulat panjang. Isinya menyebutkan tentang
penggalian sungai Gomati yang panjangnya 6.112 tumbak atau
kurang lebih sekitar 11 Km. Penggalian sungai ini dilakukan
pada pemerintahan raja Purnawarman. Penggalian dikerjakan
dalam waktu 21 hari. Setelah pembuatan sungai selesai diadakan
selamatan. Dalam selamatan itu, raja Purnawarman memberikan
hadiah 1.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Selain itu,
prasasti Tugu menyebutkan pula tentang penggalian sungai
Candrabhaga. Menurut Profesor Poerbatjaraka sungai
Candrabhaga adalah sungai Bekasi sekarang.
 
Prasasti Tugu ini adalah prasasti yang pertama kali
menyebutkan penanggalan, namun tahunnya tidak
disebutkan. Bulan yang disebutkan adalah phalguna
dan caitra yakni nama bulan yang bertepatan dengan
bulan Februari dan April. Pembuatan sungai
Candrabhaga diduga untuk mengatasi bahaya banjir
yang sering melanda daerah Bekasi. Prasasti
menunjukkan pula bahwa rakyat Tarumanegara hidup
dari pertanian dan beternak. Hal ini ditunjukkan oleh
kemampuan raja menghadiahkan 1.000 ekor sapi
kepada para Brahmana.
Prasasti Cidanghiang, yang ditemukan di Lebak
Pandeglang (Banten).
Prasasti Cidanghiang baru ditemukan tahun 1947
yang terdiri atas dua baris kalimat. Isinya adalah “Ini
(tanda) keperwiraan, keagungan dan keberanian yang
sungguh-sungguh dari raja dunia, yang mulia
Purnawarman, yang menjadi panji seluruh raja-raja”.
Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah


dengan daerah pusatnya disebut Bhumi
Mataram.Kerajaan Mataram Kuno merupakan sebutan
untuk dua dinasti yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti
Syailendra.Wilayah ini dikelilingi oleh pegunungan
dan merupakan daerah tertutup tetapi subur yang
memudahkan pertambahan penduduk sehingga
peranan dan kekuatan masyarakat di wilayah tersebut
cukup besar dan merupakan kekuatan utama bagi
kejayaan kerajaan Mataram Kuno.
Sistem Birokrasi
Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh raja Sanna setelah
itu digantikan oleh raja Sanjaya dari dinasti Sanjaya
 
Dinasti Sanjaya
Raja – raja yang pernah memerintah dari Dinasti
Syailendra
 Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (717 – 746 M)
Menurut Prasasti Canggal (732 M ), raja Sanjaya adalah
pendiri kerajaan Mataram dari dinasti Sanjaya yaitu pada
tahun 717 M. raja sanjaya memerintah dengan sangat adil
dan bijaksana, sehingga rakyatnya terjamin aman dan
tentram.
Dalam masalah keagamaan, raja Sanjaya
mendatangkan kaum brahmana yaitu para pendeta
untuk memperdalam agama Hindu kepada
rakyatnya.
Raja Sanjaya juga mendirikan candi – candi seperti
Candi Canggal pada tahun 732 M.

Rakai Panangkaran (746 – 784 M)


Pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran juga
banyak mendirikan candi, seperti Candi Sewu,Candi
Plaosan, dan Candi Kalasan.
Rakai Warak ( 803 – 827 M )
Rakai Garung (827 – 828 M)
Rakai Pikatan (Sri Maharaja Rakai Pikatan) (847 –
855 M )
Pada masa pemerintahannya Rakai Pikatan
melakukan ekspansi yaitu dengan pernikahan politik
antara Rakai Pikatan dengan Pramowardhani dari
keluarga Syailendra. Selain itu Rakai Pikatan juga
membangun kuil pemujaan yang berbentuk Candi
yaitu Candi Prambanan.
Sri Maharaja Rakai Kayuwangi (855 – 885 M)
Dalam usaha menyatukan pemerintahannya, Rakai
Kayuwangi dibantu oleh suatu dewan penasehat
merangkap staf pelaksana yang terdiri dari lima
orang patih dan seorang mahapatih.dalam
pemerintahannya Rakai Kayuwangi juga berusaha
memajukan kesejahteraaan rakyatnya dengan
memajukan pertanian karena pertanian dapat
menunjang aktivitas kehidupan perekonomian
rakyatnya.
 Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (894 – 898 M)
Sri Maharaja Watukura Diah Balitung (898 – 913 M)
Dalam pemerintahannya Raja Diah Balitung dapat mengatasi
masalah yang dihadapi kerajaan Mataram dan berhasil
mempersatukan kembali daerah –daerah kerajaan Mataram
dari ancaman perpecahan akibat pertentangan dengan kaum
bangsawan. Selain itu beliau juga berhasil meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya serta memperluas wilayah
kekuasaan sampai ke Jawa Timur.
Dalam masa pemerintahannya juga beliau menyempurnakan
struktur pemerintahan dengan menambah tiga jabatan
penting yaitu:
*Rakryan I Hino ( pejabat tertinggi setelah raja)
*Rakryan I Halu
*Rakryan I Sirikan
Sri Maharaja Daksa
Sebelum menjadi raja Mataram Sri Maharaja Daksa
menjabat sebagai Rakryan I Hino. Pada masa
pemerintahannya, ia berhasil menyelesaikan
pembuatan Candi Prambanan.

Raja Tulodhong
Tidak ada hal yang istimewa atau penting dalam
masa pemerintahannya.
 
Sri Maharaja Rakai Wawa
Dalam menjalankan pemerintahannya ia dibantu oleh
Mpu Sindok sebagai Rakryan I Hino. Pada masa
pemerintahannya terjadi perebutan wilayah
kekuasaan antara kerajaan Mataram dengan kerajaaan
Sriwijaya yang mengakibatkan Rakai Wawa
meninggal dan digantikan oleh Mpu Sindok.
Namun karena rasa khawatir terhadap serangan –
serangan yang dilancarkan oleh Sriwijaya, maka mpu
sindok memindahkan pusat pemerintahannya dari
Jawa Tengah ke Jawa Timur.
 
Raja – raja yang pernah memerintah Dinasti Syailendra :
Raja Bhanu (752 – 775 M)
Raja Wisnu ( 775 – 782 M)
Raja Indra (782 – 812 M)
Pada masa pemerintahan raja Indra banyak usaha –
usaha politik yang dilakukan yaitu :
Melakukan ekspansi dengan tujuan untuk menguasai
wilayah sekitar selat Malaka selain itu perkawinan
politik yaitu dengan cara menikahi putranya
yang bernama Samarotungga dengan putri raja Sriwijaya
dengan tujuan untuk memperkokoh pengaruh kekuasaan
terhadap kerajaan Sriwijaya.
Raja Samarotungga ( 812 – 832 M)
Pada masa pemerintahannya, raja Samarotungga
mendirikan candi Borobudur, namun sebelum candi
Borobudur selesai dibangun raja samarotungga
meninggal dunia.

Raja Balaputra Dewa ( 832 - )


Melanjutkan pembangunan candi Borobudur.
Dan terjadi perebutan kekuasaan dalam sebuah perang
saudara yaitu dengan adik tirinya Pramodhawardani
namun ia kalah dan melarikan diri ke Sriwijaya dan
diangkat menjadi raja di Sriwijaya.
Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi masyarakat kerajaan Mataram
Kuno sudah baik dibuktikan dengan mata
pencaharian masyarakatnya adalah bertani, beternak,
berdagang, dan pengrajin. Barang – barang yang
diperdagangkan adalah beras, kapur barus, rempah –
rempah, gading dan emas.

Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Mataram Kuno sudah
mulai meluas dengan dilakukannya kegiatan
perdagangan dengan kerajaan lain dan bahkan
dengan luar negeri.
Masa Kejayaan
Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan
pada masa pemerintahan Sri Maharaja Watukura Diah
Balitung dari dinasti Sanjaya dalam bidang politik
yakni menyempurnakan struktur pemerintahan
dengan menambah susunan hirarki pemerintahan
untuk membantu tugas dari raja Balitung.
Selain itu dari dinasti Syailendra pada masa
pemerintahan raja Indra yakni melakukan ekspansi ke
seluruh wilayah daerah sekitar Selat Malaka dan
strategi perkawinan politik yakni mengawinkan
putranya bernama Samaratungga dengan putri dari
kerajaan sriwijaya yang bernama Pramodhawardani.
Masa Kemunduran
Kerajaan Mataram Kuno mengalami
kemunduran pada masa pemerintahan raja
Samaratungga yakni adanya perang saudara
antara Balaputera Dewa (anak tiri) dengan
Pramodhawardani dalam merebut kekuasaan.
Tapi pada akhirnya Balaputera Dewa melarikan
diri ke Sriwijaya dan langsung diangkat menjadi
raja. Dan tidak bukti lain yang menyatakan
kelanjutan kerajaan Mataram Kuno.
Bukti – bukti peninggalan
Dinasti Sanjaya :
Prasasti Canggal ( 732 M )
Prasasti dibuat pada masa pemerintahan raja Sanjaya,
berisi tentang pendirian lingga sebagai lambangdari dewa
Siwa.
 
Prasasti Balitung
Prasasti ini dibuat oleh raja Diah Balitung isinya tentang
pemberian hadiah tanah kepada lima orang patihnya di
Mantyasih, karena telah berjasa terhadap kerajaan
sehingga dalam prasasti itu disebutkan nama raja yang
pernah memerintah di kerajaan mataram dari Dinasti
Sanjaya.
Kitab Carita Parahyangan
Menceritakan tentang hal ihwal raja – raja Sanjaya
.
Dinasti Syailendra

Prasasti Kalasan (778 M)


Berisi tentang seorang raja dari dinasti Syailendra yang berhasil
menunjuk Rakai Panangkaran untuk mendirikan sebuah bangunan
suci (candi kalasan) dan sebuah bihara untuk para pendeta.

Prasasti Kelurak ( 782 M )


Berisi tentang pembuatan arca Mansjuri yang merupakan
perwujudan sang Buddha, Wisnu dan Sanggha, yang dapat
disamakan dengan dewa Brahma, Wisnu, Siwa yakni pada masa
pemerintahan raja Indra.
 
Prasasti Ratu Boko (856 M )
Berisi tentang kekalahan raja Balaputra Dewa dalam perang
saudara melawan kakaknya Pramodhawardani dan
selanjutnya melarikan diri ke Sriwijaya.
 
Prasasti Nalanda ( 860 M )
Berisi tentang asal usul raja bala putera dewa yaitu bahwa
Balaputra Dewa adalah putra dari raja Samaratungga dan
cucu dari raja Indra.

Candi Borobudur yang di bangun pada masa pemerintahan


raja samaratungga dan dilanjutkan oleh raja Balaputra Dewa.
Kerajaan Medang Kamulan

Kerajaan Medang Kamulan merupakan


Kerajaan lanjutan dari Mataram Kuno di Jawa
Tengah. Letak Kerajaan Medang Kamulan
berada di wilayah Jawa Timur. Kerajaan
Medang menjadi Kerajaan tersendiri sejak
Mpu sindok membentuk Dinasti Baru yaitu
Isyana.
Latar belakang Mpu Sindok memindahkan pusat
pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur adalah
Meletusnya gunung berapi
Menghindari serangan dari kerajaan Sriwijaya
Adanya dataran rendah yang luas sehingga memungkinkan
penanaman padi secara besar – besaran
Lokasi di Jawa Timur berdekatan dengan jalur perdagangan
utama yaitu jalur perdagangan rempah- rempah dari Maluku
ke Malaka
Adanya sungai – sungai besar di Jawa Timur sehingga
sangat mudah dijadikan sebagai jalur perdagangan dan
pelayaran.
Struktur Birokrasi
Raja – raja yang pernah memerintah di kerajaan Medang
Kamulan yaitu :
Mpu Sindok
Mpu Sindok merupakan Raja pertama di Kerajaan Medang
Kamulan. Mpu Sindok memerintah selama 20 tahun. Ia dibantu
oleh permaisurinya bernama Sri wardhani Pu Kbin . Saat
memerintah, Mpu Sindok bergelar Sri Maharaja Raka i Hino Sri
Isyana Wikrama Dharmatunggadwea.
Pada masa pemerintahannnya Mpu Sindok memerintah dengan
bijaksana. Berbagai usaha yang dilakukan untuk memakmurkan
rakyat, antara lain membangun bendungan atau waduk untuk
pengairan. Raja Mpu sindok melarang rakyat untuk menangkap
ikan di bendungan tersebut. Larangan ini bertujuan untuk
melestarikan sumber daya alam.
Dalam bidang agama, Mpu Sindok meskipun
agama Hindu, sangat memperhatikan usaha
penggubahan Kitab Buddha Mahayana. Hasil
gubahan berupa kitab Sang Hyang
Kamahayanikan. Ini membuktikan antara
agama Hindu dan Buddha bisa hidup saling
berdampingan.
Dharmawangsa Teguh
Dharmawangsa Teguh adalah cucu dari Mpu Sindok.
Selama memerintah, ia berusaha meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya. Usaha tersebut antara lain dengan
meningkatkan pertanian, dan perdagangan. Akan tetapi
usaha untuk meningkatkan perdagangan mengalami
kesulitan. Karena perdagangan di kawasan perairan Jawa
dan Sumatera masih dikuasai Kerajaan Sriwijaya.
Dalam rangka mematahkan pengaruh Sriwijaya, pada tahun
1003 M, Dharmawangsa mengirimkan tentaranya untuk
merebut pusat perdagangan di Selat Malaka dari kekuasaan
Sriwijaya. Serangan tersebut ternyata tidak berhasil. Akibat
serangan tersebut Kerajaan Medang mengalami kehancuran.
Peristiwa kehancuran yang menewaskan Dharmawangsa
disebut dengan Pralaya
-  Airlangga

Air langga adalah putera Raja Bali bernama Udaya yang menikah
dengan Mahendradatta saudari raja Dharmawangsa. Air Langga
dinikahkan oleh Dharmawangsa. Pada waktu pesta pernikahan, secara
tiba-tiba datang serangan dari kerajaan Wura Wuri (kerajaan bawahan
Sriwijaya) yang menewaskan Dhramawangsa dan keluarga.
Ketika terjadi peristiwa tersebut, Air Langga lolos dari pembunuhan.
Atas bantuan Narattoma berhasil melarikan diri ke hutan. Selama di
pengasingan, Air Langga mendapat gemblengan dari para Brahmana
dan dinobatan menjadi raja. Akhirnya Air Langga berusaha
memulihkan kewibawaan Kerajaan Medang. Secara berturut-turut Air
Langga berhasil menaklukan raja-raja bawahan (vassal) Sriwijaya
seperti Bisaprabhawa ditaklukan tahun 1029 M, raja Wijayawarman
dari Wengker tahun 1034, Raja Adhamapanuda tahun 1031 M
termasuk Wura Wuri tahun 1035. Setelah berhasil memulihkan
kewibawaan kerajaan, Air Langga memindahkan ibukota kerajaan
Medang ke Kahuripan.
Kehidupan Ekonomi
Yang menunjang perekonomian di kerajaan Medang
Kamulan adalah aktivitas pelayaran dan
perdagangan karena letaknya sangat strategis yaitu
berada di jalur pelayaran dan perdagangan.
Barang – barang yang di perdagangkan adalah
tekstil, porselen, beras, daging, dan kayu.
adanya pembuatan tanggul – tanggul di tepi sungai
brantas agar kapal – kapal dapat berlayar menuju
pusat pemerintahan khususnya kapal – kapal dagang
asing.
Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial masyarakatnya sudah teratur.


Sudah ada pembagian kasta
Pada umumnya masyarakatnya adalah petani, pedagang
dan nelayan.
Masa Kejayaan
Pada masa pemerintahan Air Langga kerajaan Medang
Kamulan mencapai masa kejayaan.
Usaha yang dilakukan Air Langga dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Medang, antara lain :
Memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, di muara Kali
Brantas.
Pelabuhan Hujung Galuh dan Tuban menjadi bandar dagang
yang ramai. Kapal-kapal dari India, Birma, Kamboja dan
Champa berkunjung kedua tempat itu.
Membangun waduk waringin sapta untuk mencegah banjir
musiman
Membangun jalan-jalan yang menghubungkan pesisir ke
pusat kerajaan
Masa Kemunduran

Faktor penyebab runtuhnya kerajaan Medang


Kamulan adalah terjadi pemecahan kerajaan menjadi
dua yaitu Jenggala dan Panjalu karena putri raja
Airlangga (Sanggrama Wijayatunggadewi) tidak mau
menjadi raja dan memilih menjadi pertapa.
Bukti – bukti Peninggalan

Prasasti Mpu Sindok dari desa tengeran menyatakan bahwa


raja Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya Sri
Wardhani Pu Kbin.
Prasasti Mpu Sindok dari daerah Bangil menyatakan bahwa
raja Mpu Sindok memerintahkan pembuatan sebuah candi
sebagai tempat pendharmaan ayahnya dari permaisurinya
yang bernama Rakryan Bawang.
Prasati Mpu Sindok dari Lor menyatakan bahwa raja Mpu
Sindok memerintah pembuatan sebuah candi yang bernama
Jayamrata dan Jayastambho di desa Anyok Lodang.
Prasasti Calcuta, prasasti dari Airlangga yang menyebutkan
silsilah keturunan dari raja Mpu Sindok.

Anda mungkin juga menyukai