Raja Tulodhong
Tidak ada hal yang istimewa atau penting dalam
masa pemerintahannya.
Sri Maharaja Rakai Wawa
Dalam menjalankan pemerintahannya ia dibantu oleh
Mpu Sindok sebagai Rakryan I Hino. Pada masa
pemerintahannya terjadi perebutan wilayah
kekuasaan antara kerajaan Mataram dengan kerajaaan
Sriwijaya yang mengakibatkan Rakai Wawa
meninggal dan digantikan oleh Mpu Sindok.
Namun karena rasa khawatir terhadap serangan –
serangan yang dilancarkan oleh Sriwijaya, maka mpu
sindok memindahkan pusat pemerintahannya dari
Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Raja – raja yang pernah memerintah Dinasti Syailendra :
Raja Bhanu (752 – 775 M)
Raja Wisnu ( 775 – 782 M)
Raja Indra (782 – 812 M)
Pada masa pemerintahan raja Indra banyak usaha –
usaha politik yang dilakukan yaitu :
Melakukan ekspansi dengan tujuan untuk menguasai
wilayah sekitar selat Malaka selain itu perkawinan
politik yaitu dengan cara menikahi putranya
yang bernama Samarotungga dengan putri raja Sriwijaya
dengan tujuan untuk memperkokoh pengaruh kekuasaan
terhadap kerajaan Sriwijaya.
Raja Samarotungga ( 812 – 832 M)
Pada masa pemerintahannya, raja Samarotungga
mendirikan candi Borobudur, namun sebelum candi
Borobudur selesai dibangun raja samarotungga
meninggal dunia.
Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Mataram Kuno sudah
mulai meluas dengan dilakukannya kegiatan
perdagangan dengan kerajaan lain dan bahkan
dengan luar negeri.
Masa Kejayaan
Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan
pada masa pemerintahan Sri Maharaja Watukura Diah
Balitung dari dinasti Sanjaya dalam bidang politik
yakni menyempurnakan struktur pemerintahan
dengan menambah susunan hirarki pemerintahan
untuk membantu tugas dari raja Balitung.
Selain itu dari dinasti Syailendra pada masa
pemerintahan raja Indra yakni melakukan ekspansi ke
seluruh wilayah daerah sekitar Selat Malaka dan
strategi perkawinan politik yakni mengawinkan
putranya bernama Samaratungga dengan putri dari
kerajaan sriwijaya yang bernama Pramodhawardani.
Masa Kemunduran
Kerajaan Mataram Kuno mengalami
kemunduran pada masa pemerintahan raja
Samaratungga yakni adanya perang saudara
antara Balaputera Dewa (anak tiri) dengan
Pramodhawardani dalam merebut kekuasaan.
Tapi pada akhirnya Balaputera Dewa melarikan
diri ke Sriwijaya dan langsung diangkat menjadi
raja. Dan tidak bukti lain yang menyatakan
kelanjutan kerajaan Mataram Kuno.
Bukti – bukti peninggalan
Dinasti Sanjaya :
Prasasti Canggal ( 732 M )
Prasasti dibuat pada masa pemerintahan raja Sanjaya,
berisi tentang pendirian lingga sebagai lambangdari dewa
Siwa.
Prasasti Balitung
Prasasti ini dibuat oleh raja Diah Balitung isinya tentang
pemberian hadiah tanah kepada lima orang patihnya di
Mantyasih, karena telah berjasa terhadap kerajaan
sehingga dalam prasasti itu disebutkan nama raja yang
pernah memerintah di kerajaan mataram dari Dinasti
Sanjaya.
Kitab Carita Parahyangan
Menceritakan tentang hal ihwal raja – raja Sanjaya
.
Dinasti Syailendra
Air langga adalah putera Raja Bali bernama Udaya yang menikah
dengan Mahendradatta saudari raja Dharmawangsa. Air Langga
dinikahkan oleh Dharmawangsa. Pada waktu pesta pernikahan, secara
tiba-tiba datang serangan dari kerajaan Wura Wuri (kerajaan bawahan
Sriwijaya) yang menewaskan Dhramawangsa dan keluarga.
Ketika terjadi peristiwa tersebut, Air Langga lolos dari pembunuhan.
Atas bantuan Narattoma berhasil melarikan diri ke hutan. Selama di
pengasingan, Air Langga mendapat gemblengan dari para Brahmana
dan dinobatan menjadi raja. Akhirnya Air Langga berusaha
memulihkan kewibawaan Kerajaan Medang. Secara berturut-turut Air
Langga berhasil menaklukan raja-raja bawahan (vassal) Sriwijaya
seperti Bisaprabhawa ditaklukan tahun 1029 M, raja Wijayawarman
dari Wengker tahun 1034, Raja Adhamapanuda tahun 1031 M
termasuk Wura Wuri tahun 1035. Setelah berhasil memulihkan
kewibawaan kerajaan, Air Langga memindahkan ibukota kerajaan
Medang ke Kahuripan.
Kehidupan Ekonomi
Yang menunjang perekonomian di kerajaan Medang
Kamulan adalah aktivitas pelayaran dan
perdagangan karena letaknya sangat strategis yaitu
berada di jalur pelayaran dan perdagangan.
Barang – barang yang di perdagangkan adalah
tekstil, porselen, beras, daging, dan kayu.
adanya pembuatan tanggul – tanggul di tepi sungai
brantas agar kapal – kapal dapat berlayar menuju
pusat pemerintahan khususnya kapal – kapal dagang
asing.
Kehidupan Sosial