Oleh :
Mohammed Taaqbier
170202078
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Karya Ilmiah
dengan judul “Analis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban Kerja Pada Workshop
Dengan Menggunakan Metode SWAT (Subjectif Workload Assesment Technique)”.
Penulis tentu menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk Tugas Akhir ini,
supaya Tugas Akhir ini nantinya dapat menjadi Tugas A yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada Tugas Akhir ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen kami yang telah membimbing dalam menulis Tugas
Akhir ini.
Halaman Judul....................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................
BAB I ( PENDAHULUAN )
A. Latar belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Batasan Masalah.....................................................................................
D. Tujuan Penelitian....................................................................................
E. Manfaat Penelitian..................................................................................
A. Landasan Teori.......................................................................................
B. Penelitian Yang Relevan.........................................................................
C. Hipotesis.................................................................................................
D. Kerangka Pikir........................................................................................
A. Desain Penelitian....................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................
C. Jenis dan Sumber Data............................................................................
D. Metode Pengumpulan Data.....................................................................
E. Langkah-Langkah Penelitian..................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Analisis dan pendekatan yang tepat untuk menganalisis beban kerja karyawan
sehingga dapat mengoptimalkan pemakaian waktu kerja. Penelitian yang membahas
tentang penggunaan metode SWAT dapat dilihat pada penelitian Purwaningsih, Ratna
(2007) yang melakukan analisa beban kerja mental dosen Teknik Industri Universitas
Diponegoro. Penelitian tersebut dilakukan setelah menemukan masalah bahwa
sebagian besar mahasiswa merasa kurang puas terhadap kinerja dosen. Data juga
menunjukkan rasio antara jumlah mahasiswa dengan dosen tetap Teknik Industri
sebesar 25,29:1, artinya bahwa 1 orang dosen mewakili 26 mahasiswa. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa permasalahan muncul akibat rendahnya
beban waktu (Time) dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,
tingginya beban usaha mental pendidikan dan bimbingan (Effort) serta tingginya
beban tekanan psikologis penelitian (Stress), sehingga usulan perbaikan sistem kerja
yang dilakukan dikaitkan dengan permasalahan tersebut. Penelitian serupa juga
pernah dilakukan oleh Adelina, Risma (2010) yang mengukur beban mental pekerja
di bagian pengisian-pengemasan PT. Sari Husada Tbk, Yogyakarta. Tujuan penelitian
tersebut adalah untuk mengetahui tingkat beban kerja mental karyawan setelah
ditetapkan sistem pergiliran kerja (shift kerja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penetapan shift kerja dapat dilanjutkan karena kondisi beban mental seluruh pekerja
dalam satu shift secara keseluruhan tidak jauh berbeda antara pekerja satu dengan
yang lainnya.
1) Bagaimana beban kerja mental yang diterima oleh pekerja pada shift yang
berbeda ?
2) Bagaimana beban kerja fisik yang diterima oleh pekerja pada bagian shift
yang berbeda ?
3) Pekerja di shift yang mana yang mengalami beban kerja mental dan fisik yang
tinggi ?
4) Bagaimana pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan fisik
yang diterima oleh para pekerja ?
C. BATASAN MASALAH
Pelaksanaan dan penulisan laporan kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, diantaranya :
1) Untuk Universitas
a) Dapat memperomosikan Jurusan S1 Teknik Dirgantara.
b) Dapat meningkatkan kerjasama antara Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan dengan PT. Angkasa Pura 1
A. LANDASAN TEORI
Selain itu kondisi waktu kerja yang berbeda-beda juga diperkirakan dapat
mempengaruhi kondisi psikis seorang tidak terlepas dari faktor kebiasaan dimana
tubuh manusia memiliki waktu kerja dan istirahat sehingga akan berpengaruh
terhadap kondisi fisik, dan pada akhirnya berpengaruh juga terhadap kondisi
psikisnya maupun sebaliknya. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui seperti apakah perbedaan beban kerja mental maupun fisik pada waktu
pergantian jam kerja (Shift) berbeda-beda. Salah satu metode pengukuran beban kerja
mental secara subjektif adalah dengan menggunakan SWAT (Subjective Workload
Assessment Technique). SWAT dikembangkan karena munculnya kebutuhan
pengukuran subjektif yang dapat digunakan dalam lingkungan yang sebenarnya.
Selain itu SWAT merupakan salah satu cara penganalisaan beban kerja dengan
metoda subjektif yang unik, dimana menurut metode ini beban kerja manusia
dipengaruhi oleh tiga dimensi tingkah laku, yaitu Time Load (T), Mental Effort Load
(E) dan Stress Load (S).
Metode SWAT ini dikembangkan oleh Reid dan Nygren pada Amstrong Medical
Research Laboratory dengan dasar metode penskalaan konjoin, SWAT dibuat
sedemikian rupa sehingga tanggapan hanya diberikan melalui tiga deskriptor pada
masing-masing dimensi pendekatan ini mengurangi tingkat kesulitan dari jumlah
waktu yang dibutuhkan mengingat jumlah dan kompleksitas deskriptor yang
diberikan oleh subjek pada waktu pengujian. Tiga dimensi yang digunakan dalam
SWAT didefinisikan masing masing oleh tiga deskriptor untuk menunjukkan beban
kerja dari tiap dimensi beban psikologi yang timbul dari lingkungan kerja yang
dirancang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan baik fisik maupun mental
pekerja, Sementara itu pengertian dari beban kerja mental adalah sebuah kondisi yang
dalami oleh pekerja dalam pelaksanaan tugasnya dimana hanya terdapat sumber daya
mental dalam kondisi yang terbatas (Wignjoesoebroto, 2003).
Penelitian tentang metode pengukuran beban kerja sendiri terbagi menjadi empat,
yakni secara primary task, subjective, physiological, dan secondary task. pengukuran
secara subjektif dilakukan dengan menanyakan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada subjek tentang bagaimana opini mereka tentang beban kerja yang
mereka rasakan saat melakukan pekerjaan tersebut. Salah satu metode yang paling
sering digunakan dalam mengukur beban kerja secara subjektif adalah metode
Subjective Workload Assesment Technique (SWAT), (Meshkati,1995).
Judul Tugas Akhir : Analis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban Kerja Pada
Workshop Dengan Menggunakan Metode SWAT (Subjectif
Workload Assesment Technique)
1. 2013
Ainul PENGUKURA Dalam era Penelitian ini Hasil
Sabrini N BEBAN globalisasi, dilakukan di rekapitulasi dari
KERJA banyak PT. XYZ penyusunan
A. Jabbar KARYAWAN perusahaan yang kartu SWAT
M. Rambe DENGAN yang berlokasi di dan
MENGGUNAK memberikan Medan, penyebaran
Dini AN METODE perhatian Provinsi angket beban
Wahyuni SWAT khusus pada Sumatera kerja kemudian
(SUBJECTIVE efisiensi, Utara. diolah
WORKLOAD efektifitas Penelitian ini dengan
ASSESSMENT dan dilakukan menggunakan
TECHNIQUE) produktivitas. dengan metode SWAT.
DAN WORK Berdasarkan menggunakan Pengolahan
SAMPLING DI ketiga hal jenis data
PT. XYZ tersebut, penelitian dengan metode
perusahaan deskriptif SWAT
dapat melihat yaitu suatu dilakukan
penggunaan penelitian dalam dua
secara optimal yang tahap, yaitu
terhadap bertujuan tahap
sumber daya untuk penskalaan
yang dimiliki membuat (scale
serta gambaran development)
pencapaianny atau deskripsi dan tahap
a terhadap tentang penilaian
target yang keadaan (Event
diinginkan. secara Scoring).
Sumber daya objektif 1. Tahap
manusia dengan Penskalaan
merupakan menggunakan (Scale
aset metode Development)
perusahaan Subjective Pada tahap
yang sangat Workload penskalaan
berpengaruh Assessment dilakukan
terhadap Technique pengolahan
kinerja (SWAT) dan data
perusahaan Work kelompok dan
secara Sampling. penentuan
keseluruhan. Data yang prototipe untuk
Oleh karena dikumpulkan beban
itu, perlu berupa data kerja masing-
diupayakan hasil masing
agar penyusunan karyawan.
pengelolaan 27 kombinasi Pengolahan
sumber daya kartu SWAT, data
manusia di hasil kelompok
dalam angket beban dilakukan
lingkungan kerja, data dengan
perusahaan waktu perhitungan
dilakukan pengamatan koefisien
secara work Kendall untuk
optimal. sampling, data mengetahui
waktu kerja apakah data
Perubahan masing- yang
Undang- masing digunakan
undang No.22 karyawan mewakili data
tahun 2001 dan kelompok.
tentang allowance Sedangkan
proses bisnis yang diambil tujuan
PT. XYZ melalui proses penentuan
menjadi observasi prototipe adalah
Undang- dan untuk
undang No. wawancara mengetahui
19 dengan pihak beban kerja
tahun 2003 perusahaan karyawan dapat
tentang dan digolongkan
perubahan karyawan. menurut
Badan Hukum Alat yang prototipe
PT. XYZ digunakan masing-masing
dari BUMN untuk yaitu Time (T),
(Badan Usaha pengumpulan Effort (E) atau
Milik Negara) Penelitian ini Stress (S)
menjadi dilakukan di dengan
Persero PT. XYZ perhitungan
berdampak yang koefisien
terhadap hal berlokasi di korelasi
-hal mendasar Medan, Spearman.
dalam Provinsi Adapun
pengelolaan Sumatera hasil
perusahaan, Utara. perhitungan
antara lain Penelitian ini koefisien
perubahan dilakukan korelasi
badan dengan Spearman dan
usaha, pola menggunakan
usaha dan jenis 2. Tahap
pola penelitian Penilaian
pengelolaan. deskriptif (Event Scoring)
Perubahan yaitu suatu Tahap penilaian
tersebut penelitian merupakan
mengharuskan yang tahap lanjutan
perusahaan bertujuan dari tahap
melakukan untuk penskalaan.
perubahan membuat Pada tahap ini
dalam sistem gambaran dilakukan
koorporasi atau deskripsi pembuatan
agar tetap tentang skala
survive keadaan akhir SWAT
terutama secara sehingga dapat
dalam objektif ditentukan
pengelolaan dengan kategori dari
sumber daya menggunakan masing-masing
manusia. metode beban kerja
Subjective yang dialami
Berdasarkan Workload oleh ka ryawan
data tahun Assessment yang berkaitan
2012 jumlah Technique dengan
karyawan di (SWAT) dan aktivitas yang
PT. Work dilakukannya.
XYZ Sampling. Kategori
sebanyak 296 Data yang tersebut terdiri
orang dan dikumpulkan dari tiga
jumlah tenaga berupa data tingkatan, yaitu
outsourcing hasil rendah (1)
adalah 290 penyusunan dengan skala
orang. Untuk 27 kombinasi interval 0 t 40,
itu, kartu SWAT, sedang (2)
meningkatkan hasil dengan skala
efisiensi di angket beban interval 41 t 60
bidang kerja, data dan tinggi (3)
sumber daya waktu dengan
manusia pengamatan skala interval
sangatlah work 61 - 100.
penting bagi sampling, data Adapun
PT. waktu kerja penjelasan
XYZ masing- kategori beban
mengingat masing kerja karyawan
besarnya karyawan dan
jumlah dan faktor yang
sumber daya allowance paling
manusia yang diambil berpengaruh
yang bekerja melalui proses menurut
di dalam observasi masingmasing
lingkungan dan karyawan
perusahaan. wawancara adalah
Efisiensi dengan pihak sebagai
sumber daya perusahaan berikut:
manusia dan
berkaitan erat karyawan. 1.
dengan Alat yang
efektifitas digunakan Legal Area
kerja dan untuk Manager
waktu yang pengumpulan Berdasarkan
digunakan persepsi Legal
karyawan Area Manager,
untuk faktor
menyelesaika Time Load (T)
n tugasnya memiliki
dengan baik. pengaruh yang
Pada beberapa paling besar
fungsi di PT. dalam
XYZ sering pekerjaannya
terjadi dan termasuk
keterlambatan dalam kategori
keterlambatan tinggi. Dari
hasil
dalam pengamatan,
penyelesaian dapat dilihat
laporan/ salah
tugas. satu aktivitas
Adapun yang menuntut
keterlambatan karyawan
yang sering dalam hal
terjadi antara Time yaitu pada
lain saat memimpin,
adalah mengawasi dan
pengurusan melaksanakan
sertifikasi pemberian jasa
tanah milik hukum secara
PT. XYZ keseluruhan di
serta bidang
pembuatan pembuatan dan
dan pemeriksaan
pemeriksaan kontrak atau
terhadap perjanjian. Pada
dokumen aktivitas ini,
kontrak atau karyawan
perjanjian dituntut untuk
dengan agen memiliki
SPBU dan sikap tegas,
LPG teliti dan tepat
yang waktu dalam
dikerjakan menyelesaikan
oleh fungsi pekerjaan
Legal. tersebut.
Kemudian 2. Assisstant
pada Legal Affair (1)
fungsi Berdasarkan
External persepsi
Relation Assisstant
terjadi Legal Affair
keterlambatan (1),
dalam faktor Time
penyelesaian Load (T)
pembuatan memiliki
Laporan TJSP pengaruh yang
(Tanggung paling besar
Jawab Sosial dalam
Perusahaan) pekerjaannya
untuk dan termasuk
keperluan dalam kategori
manajemen. tinggi. Dari
Sedangkan hasil
pada fungsi pengamatan,
HSSE dapat dilihat
karyawan salah satu
dituntut untuk aktivitas yang
selalu siap menuntut
siaga dalam karyawan
24 jam atau dalam hal Time
tanggap yaitu pada saat
darurat menyajikan
dalam seluruh hasil
mengantisipas pekerjaan yang
i terjadinya ada
kebakaran dan kepada Legal
kecelakaan Area Manager
kerja. sebelum
Dalam usaha
meningkatkan
efisiensi
sumber daya
manusia
diperlukan
analisis dan
pendekatan
yang tepat
untuk
menganalisis
beban kerja
karyawan
sehingga
dapat
mengoptimalk
an pemakaian
waktu kerja.
Penelitian
yang
membahas
tentang
penggunaan
metode
SWAT dapat
dilihat pada
penelitian
Purwaningsih,
Ratna (2007)
yang
melakukan
analisa
beban kerja
mental dosen
Teknik
Industri
Universitas
Diponegoro.
Penelitian
tersebut
dilakukan
setelah
menemukan
masalah
bahwa
sebagian
besar
mahasiswa
merasa
kurang puas
terhadap
kinerja dosen.
Data juga
menunjukkan
rasio antara
jumlah
mahasiswa
dengan
dosen tetap
Teknik
Industri
sebesar
25,29:1,
artinya
bahwa 1
orang dosen
mewakili 26
mahasiswa.
Hasil dari
penelitian
tersebut
menunjukkan
bahwa
permasalahan
muncul akibat
rendahnya
beban waktu
(Time) dosen
dalam
melaksanakan
pengabdian
kepada
masyarakat,
tingginya
beban usaha
mental
pendidikan
dan
bimbingan
(Effort) serta
tingginya
beban tekanan
psikologis
penelitian
(Stress),
sehingga
usulan
perbaikan
sistem kerja
yang
dilakukan
dikaitkan
dengan
permasalahan
tersebut.
Penelitian
serupa juga
pernah
dilakukan
oleh Adelina,
Risma (2010)
yang
mengukur
beban mental
pekerja di
bagian
pengisian-
pengemasan
PT. Sari
Husada Tbk,
Yogyakarta.
Tujuan
penelitian
tersebut
adalah untuk
mengetahui
tingkat beban
kerja
mental
karyawan
setelah
ditetapkan
sistem
pergiliran
kerja (shift
kerja). Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
penetapan
shift kerja
dapat
dilanjutkan
karena
kondisi
beban mental
seluruh
pekerja dalam
satu shift
secara
keseluruhan
tidak jauh
berbeda
antara pekerja
satu
dengan yang
lainnya. Dari
kedua
penelitian
tersebut
menunjukkan
bahwa metode
Subjective
Workload
Assessment
Technique
dapat
digunakan
untuk
menganalisa
tingkat beban
kerja mental
pekerja di
berbagai
bidang.
2.
ANALISIS Paper ini Penelitian ini 1 Pembuatan
Henni, PENGARUH berisi tentang dilakukan di Kartu SWAT
2013
Nurina, SHIFT KERJA kajian departemen dengan
Syifa TERHADAP pengaruh shift Produksi Line Mengadopsi
Fauziah BEBAN KERJA kerja terhadap AA PT. dari kartu
Abbas MENTAL beban kerja TMMIN. SWAT Reid
PEKERJA pekerja Responden (1989)
DENGAN dengan yang Untuk
MENGGUNAK menggunakan digunakan memudahkan
AN METODE metode dalam pemahaman
SWAT SWAT. penelitian ini arti dari setiap
(SUBJECTIVE Permasalahan adalah abjad dalam
WORKLOAD- dalam operator melakukan riset
ASSESSMENT penelitian ini produksi.Juml maka,
TECHNIQUE) adalah PT ah responden disepakati
Toyota Motor dalam untuk membuat
Manufacturin penelitian kartu
g Indonesia ini adalah 24 berdasarkan
(TMMIN), responden gambar dan
mempunyai yang berjenis kartu dengan
ketetapan kelamin pria. kalimat lebih
Zero Accident Terdiri dari 12 sederhana
dalam setiap operator pada berdasarkan
kegiatan shift red sumber: Lab.
produksi dan 12 Ergonomi dan
maupun operator pada Analaisis
kegiatan shift white. Pengukuran
bekerja. Masing- Kerja
sehingga masing Universitas
perusahaan kelompok
Pasundan.
dihadapkan kerja (red dan
dengan white) terbagi 2 Melakukan
masalah menjadi 2 Observasi dan
bagaimana shift kerja Pengisian
memenuhi (pagi dan Kuesioner
ketetapan malam).. dengan
Zero Accident Langkah- Metode SWAT
tersebut. langkah Pengurutan 27
Aspek pengumpulan kartu kombinasi
keselamatan data dengan SWAT
dan menggunakan diurutkan dari
kesehatan metode beban kerja
kerja sangat SWAT terdiri (beban waktu,
perlu dari beberapa beban
diperhatikan, langkah, usaha mental
agar tercipta yaitu: dan beban
kondisi kerja 1. Membuat tekanan
yang baik seperangkat psikologis) dari
sehingga 27 kartu yang terendah
didapatkan kombinasi sampai tertinggi
output yang SWAT. sesuai
optimal. Jam 2. Membuat persepsi
kerja task masing- masing-masing
karyawan masing responden.
produksi PT kegiatan Selain
TMMIN operator pengurutan 27
terdapat 2 selama kartu kombinasi
shift melakukan SWAT,
kerja (red dan kegiatan responden
white), PT sehari-hari juga diminta
TMMIN bekerja. untuk
Penelitian ini 3. Melakukan memberikan
bertujuan riset data rating untuk
untuk dengan setiap kegiatan
mengetahui menyebar 27 kerja selama
apakah terjadi kartu bekerja
perbedaan kombinasi (briefing,
beban kerja SWAT ke kerja dan
mental operator wakom atau
terhadap shift produksi istirahat) untuk
kerja sebagai line AA di PT setiap masinng-
faktor TMMIN. masing shift
penunjang Penelitian ini kerja. Rating ini
kesehatan dan menggunakan juga
keselamatan program berisi tentang
kerja aplikasi beban waktu,
karyawan line SWAT. beban usaha
AA di PT. Tahapan mental dan
Toyota Motor dalam metode beban tekanan
Manufacturin SWAT ini psikologis yang
g Indonesia terbagi dialami
dengan menjadi dua responden pada
menggunakan tahap, yaitu: saat melakukan
Metode tahap pekerjaannya.
SWAT. pembentukan Adapun aturan
Metode yang skala (Scale mutlak dalam
digunakan Development) pengurutan 27
dalam dan tahap kartu kombinasi
penelitian ini penilaian SWAT yaitu:
adalah beban kerja kartu N (1-11)
Metode tiap aktivitas harus selalu
SWAT. (Event berada diurutan
Metode Scoring). . pertama
SWAT dalam
merupakan melakukan
metode pengurutan
pengukuran kartu, serta
beban mental kartu I (33-3)
secara berada urutan
subjektif yang paling akhir
didasarkan atau urutan ke-
pada persepsi 27.
pekerja, Berikut
dengan dapat dilihat
menggunakan pada tabel
kombinasi dibawah
dari tiga ini
dimensi hasil rekap dari
dengan pengurutan
tingkatannya. 27 kartu
Dimensi kombinasi
tersebut SWAT dari
adalah beban masing-masing
waktu, beban
operator.
usaha mental
dan beban Tahap
tekanan Pembentukan
pskologis. Skala (Scale
SWAT Development)
sebagai Pada tahap
sebuah skala pembentukan
multidimensio skala didapat
nal nilai koefisien
melakukan 2 kendalls untuk
(dua) tahapan masing-masing
pekerjaan, shift kerja <
yaitu : 0,75 maka,
pembuatan skala skala
skala dan yang digunakan
pemberian adalah skala
nilai terhadap individual.
hasil Setelah hasil
penelitian.Pen pengumpulan
gujian dari kartu
data kuesioner SWAT diolah
menggunakan dengan
Uji Anova menggunakan
hasil nilai Software
probabilitas SWAT, maka
sebesar 0,213. langkah
Karena nilai selanjutnya
probabilitas adalah tahap
lebih besar penilaian beban
dari 0,05 kerja tiap
maka data aktivitas kerja
tersebut karyawan.
dinyatakan
tidak terdapat Tahap
perbedaan Penilaian
yang Beban Kerja
signifikan dari Tiap Aktivitas
beban kerja (Event
terhadap shift Scoring).
kerja. Dapat Setelah skala
disimpulkan akhir dibentuk,
bahwa rata- kemudian
rata setiap aktivitas
beban kerja yang dilakukan
mental shift oleh responden
pagi dan shift (operator)
malam hanya dalam
terjadi melakukan
perbedaan aktivitasnya
sebesar 19%, diberi nilai
dan berdasarkan
tepatnya peringkat yang
beban kerja telah
shift malam diberikan oleh
lebih tinggi responden saat
dibandingkan pengisian
beban kerja lembar task
shift pagi. kegiatan.
Peringkat yang
diberikan oleh
operator
disesuaikan
dengan level
pada nilai skala
akhir yang
terbentuk.
Interval nilai
skala
akhir yang
dapat
menunjukkan
suatu beban
kerja mental
tersebut rendah
atau tingginya
dapat
dilihat dibawah
ini:
1. Beban kerja
rendah (Lower
Load) jika nilai
skala akhir 0-
40.
2. Beban kerja
sedang
(Medium-
Load) jika nilai
skala akhir 41-
60.
3. Beban kerja
tinggi (Over
Load) jika nilai
skala akhir 61-
100.
Dari hasil
konversi
SWAT rating
terhadap
SWAT scale
maka dapat
diketahui beban
kerja
masing-masing
pekerja dari
setiap shift
kerja yang
berbeda. Dapat
dilihat pada
tabel dibawah
ini hasil
perbandingan
beban kerja
terhadap
masing-masing
shift kerja
setiap
responden
kemudian
dipakai sebagai
nilai beban
kerja untuk
aktivitas yang
bersangkutan,
dari
4. Ratna
Purwaningsi ANALISIS Dosen Subjek Dalam event
dalam
Stress
Prototype
(S).
Dalam
SWAT
terdapat
tiga
metode
untuk
menginterpretas
ikan
skala
akhir
SWAT yaitu
:
Group
Scalling
Solution
(GSS),
Prototyped
Scalling
Solution
(PSS) dan
Individual
Scalling
Solution
(ISS). Kriteria
pembuatan
ke
tiga
skala
ini skala
ditentukan
dari
Kendall’s
Coefficient
of
Concordance.
Jika
nilai
koefisien
=
0,75
maka
dapat
dikatakan
bahwa
indeks
kesepakatan
dalam
penyusunan
kartu
diantara
pekerja
relatif
sama
dan
homogen.
Dengan
demikian
lebih baik
digunakan
skala
kelompok.
Sebaliknya
jika
nilai
koefisien
<
0,75
maka
dibutuhkan
skala
akhir
yang
terpisah,
baik
berdasarkan
PSS
maupun
ISS.
Dari
hasil
pengolahan
data
kelompok
yaitu
pengolahan
data yang
yang
dilakukan
berdasarkan
semua
subjek
dalam
penelitian.
Dalam
peneli-
tian
ini
nilai
koefisien
Kendall
yang
perhitungannya
dilakukan
dengan
menggunakan
software
SWAT adalah
sebesar 0,9577.
Artinya nilai ini
lebih
besar dari 0,75,
maka metode
yang
sesuai
digunakan
adalah solusi
penskalaan data
kelompok
(Group
Scalling
Solution)
Artinya indeks
kesepakatan
dalam
penyusunan
kartu
diantara subjek
relative sama
dan
homogen
C. HIPOTESIS
1) Shift kerja berpengaruh negarif terhadapa kinerja karyawan PT. Angkasa Pura 1
2) Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan workshop PT.
Aangkasa Pura 1
3) Shift kerja dan stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan di PT.
Angkasa Pura 1
1) Bagaimana
D. KERANGKA PIKIR beban kerja mental
yang diterima oleh
pekerja pada shift
yang berbeda ?
Permasalahan 2) Bagaimana
beban kerja fisik
1. Pengukuran beban yang diterima oleh
kerja mental dilakukan pekerja pada bagian
dengan metode shift yang berbeda ?
Subjective Workload 3) Pekerja di shift
Assessment Technique yang mana yang
(SWAT)
2. Penelitian dilakukan
pada seluruh pekerja
workshop Analisis data
3. Penelitian hanya
1.
dilakukan pada pekerja
PT. Angkasa Pura 1
pada shift pagi dan
1) Dapat mengetahui
pengaruh beban kerja
mental dilakukan
dengan metode
Subjective Workload
Assessment
Technique (SWAT)
A. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif menurut Nazir (1998), metode
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu kondusi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki
Menurut Arikunto (1998:144), sumber data adalah subjek dari mana suatu data
dapat di peroleh, sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung Penulis di
lapangan tidak melaluli media perantara. Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individu atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik,
kejadian/kegiatan, dan hasil pengujian (Irham:2012). Diperoleh dengan mengadakan
observasi atau pengamatan khusunya yang berkaitan dengan pengaruh perbedaan
shift terhadap beban kerja mental dan fisik yang diterima oleh para pekerja
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiono,
2012 : 137). Data sekunder terbagi menjadi 2 atas dasar sumber penyediannya yaitu:
a) Data internal, bersifat internal data yang diperoleh dari objek penelitian,
misalnya data untuk mengetahui pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja
mental dan fisik yang diterima oleh para pekerja.
b) Data external, yaitu data yang telah tersedia karena di kumpulkan pihak lain yang
tersedia diluar objek penelitian, misalnya literature, dan jurnal yang berhubungan
dengan permasalahan penelitian ini.
1. Metode observasi
Metode observasi atau pengamatan secara langsung adalah cara pengambilan
data menggunakan pengamatan secara langsung ke lapangan sehingga dapat diketahui
secara langsung apa saja yang terjadi di lapangan. (Supardi, 2006 : 88). Obeservasi
adalah proses pengumpulan data yang di peroleh melalui pengamatan, obeservasi
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang di selidiki. Pengamatan dilakukan yang
berkaitan dengan pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan fisik
yang diterima oleh para pekerja. Hal ini dilakukan mencocokan dan memperkuat data
yang dikumpulkan melalui dokumentasi.
2. Metode dokumentasi
Menurut Sugiono (2013 : 240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, peraturan, kebijakan. Dokumen
merupakan perlengkapan dari pengguna metode observasi dan wawancara.
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencari informasi tentang
pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan fisik yang diterima oleh
para pekerja di Bandar udara Internasional Lombok
3. Metode wawancara
Wawancara adalah cara komunikasi yang dilakukan oleh peneliti dan responden
(narasumber). Komunikasi dengan kondisi seorang peneliti memberikan pertanyaan
sedangkan responden menjawab pertanyaan yang diberikan atau diajukan oleh
peneliti. Pertanyaan tersebut sesuai dengan apa yang ditemukan oleh Estebreg dalam
sugiono (2012 : 72), menurutnya wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi atau ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat di kontribusikan
makna dalam suatu topic tertentu.
E. Langkah- Langkah Penelitian