Anda di halaman 1dari 81

ANALISIS PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP BEBAN KERJA PADA

WORKSHOP DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWAT (SUBJECTIF


WORKLOAD ASSESSMENT TECHNIQUE)

ANALYSIS OF THE EFFECT OF WORK SHIFT ON WORKING LOAD IN THE


WORKSHOP USING THE METHOD SWAT (SUBJECTIF WORKLOAD
ASSESSMENT TECHNIQUE)

Proposal Penelitian untuk Tugas Akhir diajukan kepada Sekolah Tinggi


Teknologi Kedirgantaraan untuk memenuhi salah satu persayaratan dalam
menyelesaikan program Sarjana Strata 1

Oleh :

Mohammed Taaqbier

170202078

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK DIRGANTARA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Karya Ilmiah
dengan judul “Analis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban Kerja Pada Workshop
Dengan Menggunakan Metode SWAT (Subjectif Workload Assesment Technique)”.

Penulis tentu menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk Tugas Akhir ini,
supaya Tugas Akhir ini nantinya dapat menjadi Tugas A yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada Tugas Akhir ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya kepada dosen kami yang telah membimbing dalam menulis Tugas
Akhir ini.

Demikian, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................

Kata Pengantar....................................................................................................

Daftar Isi.............................................................................................................

BAB I ( PENDAHULUAN )

A. Latar belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Batasan Masalah.....................................................................................
D. Tujuan Penelitian....................................................................................
E. Manfaat Penelitian..................................................................................

BAB II ( TINJAUAN PUSTAKA )

A. Landasan Teori.......................................................................................
B. Penelitian Yang Relevan.........................................................................
C. Hipotesis.................................................................................................
D. Kerangka Pikir........................................................................................

BAB III ( METODE PENELITIAN )

A. Desain Penelitian....................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................
C. Jenis dan Sumber Data............................................................................
D. Metode Pengumpulan Data.....................................................................
E. Langkah-Langkah Penelitian..................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi, banyak perusahaan yang memberikan perhatian khusus


pada efisiensi, efektifitas dan produktivitas. Berdasarkan ketiga hal tersebut,
perusahaan dapat melihat penggunaan secara optimal terhadap sumber daya yang
dimiliki serta pencapaiannya terhadap target yang diinginkan. Sumber daya manusia
merupakan aset perusahaan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar pengelolaan sumber daya
manusia di dalam lingkungan perusahaan dilakukan secara optimal. Perubahan
Undang-undang No.22 tahun 2001 tentang proses bisnis PT. Angkasa Pura 1 menjadi
Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang perubahan Badan Hukum PT. Angkasa
Pura 1 dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Persero berdampak
terhadap hal -hal mendasar dalam pengelolaan perusahaan, antara lain perubahan
badan usaha, pola usaha dan pola pengelolaan. Perubahan tersebut mengharuskan
perusahaan melakukan perubahan dalam sistem koorporasi agar tetap survive
terutama dalam pengelolaan sumber daya.

Analisis dan pendekatan yang tepat untuk menganalisis beban kerja karyawan
sehingga dapat mengoptimalkan pemakaian waktu kerja. Penelitian yang membahas
tentang penggunaan metode SWAT dapat dilihat pada penelitian Purwaningsih, Ratna
(2007) yang melakukan analisa beban kerja mental dosen Teknik Industri Universitas
Diponegoro. Penelitian tersebut dilakukan setelah menemukan masalah bahwa
sebagian besar mahasiswa merasa kurang puas terhadap kinerja dosen. Data juga
menunjukkan rasio antara jumlah mahasiswa dengan dosen tetap Teknik Industri
sebesar 25,29:1, artinya bahwa 1 orang dosen mewakili 26 mahasiswa. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa permasalahan muncul akibat rendahnya
beban waktu (Time) dosen dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat,
tingginya beban usaha mental pendidikan dan bimbingan (Effort) serta tingginya
beban tekanan psikologis penelitian (Stress), sehingga usulan perbaikan sistem kerja
yang dilakukan dikaitkan dengan permasalahan tersebut. Penelitian serupa juga
pernah dilakukan oleh Adelina, Risma (2010) yang mengukur beban mental pekerja
di bagian pengisian-pengemasan PT. Sari Husada Tbk, Yogyakarta. Tujuan penelitian
tersebut adalah untuk mengetahui tingkat beban kerja mental karyawan setelah
ditetapkan sistem pergiliran kerja (shift kerja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penetapan shift kerja dapat dilanjutkan karena kondisi beban mental seluruh pekerja
dalam satu shift secara keseluruhan tidak jauh berbeda antara pekerja satu dengan
yang lainnya.

Dari kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode Subjective Workload


Assessment Technique dapat digunakan untuk menganalisa tingkat beban kerja
mental pekerja di berbagai bidang. Berdasarkan permasalahan di PT. Angkasa Pura 1
diharapkan dengan penerapan metode SWAT (Subjective Workload Assessment
Technique) dapat diketahui persentase waktu produktif dan tingkat beban kerja
karyawan. Sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber daya
manusia dan meningkatkan efisiensi kerja karyawan.
B. RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimana beban kerja mental yang diterima oleh pekerja pada shift yang
berbeda ?
2) Bagaimana beban kerja fisik yang diterima oleh pekerja pada bagian shift
yang berbeda ?
3) Pekerja di shift yang mana yang mengalami beban kerja mental dan fisik yang
tinggi ?
4) Bagaimana pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan fisik
yang diterima oleh para pekerja ?
C. BATASAN MASALAH

1) Pengukuran beban kerja mental dilakukan dengan metode Subjective Workload


Assessment Technique (SWAT)
2) Penelitian dilakukan pada seluruh pekerja workshop
3) Penelitian hanya dilakukan pada pekerja PT. Angkasa Pura 1 pada shift pagi
dan shift sore
D. TUJUAN PENELITIAN

1) Dapat mengetahui pengaruh beban kerja mental dilakukan dengan metode


Subjective Workload Assessment Technique (SWAT)
2) Dapat mengetahui pengaruh beban kerja fisik dilakukan dengan metode
Subjective Workload Assessment Technique (SWAT)
3) Dapat mengetahui pengaruh pekerja di shift yang mana yang mengalami
beban kerja mental dan fisik yang tinggi
4) Dapat mengetahui pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan
fisik yang diterima oleh para pekerja
E. MANFFAT PENELITIAN

Pelaksanaan dan penulisan laporan kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, diantaranya :
1) Untuk Universitas
a) Dapat memperomosikan Jurusan S1 Teknik Dirgantara.
b) Dapat meningkatkan kerjasama antara Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan dengan PT. Angkasa Pura 1

2) Untuk Taruna/i, yaitu :


a) Dapat belajar menyelesaikan masalah yang ada didalam suatu industri.
b) Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada
masa kuliah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

SWAT (Subjective Workload Assessment Technique) merupakan metode yang


digunakan untuk mengukur beban kerja yang dihadapi oleh seseorang yang harus
melakukan aktivitas baik yang merupakan beban kerja fisik maupun mental yang
bermacam-macam dan muncul akibat meningkatnya kebutuhan akan pengukuran
subjektif yang dimana faktor manusia (human factor) menjadi penting untuk dikaji,
karena dari berbagai laporan resmi penyelidikan tentang sebab-sebab kecelakaan
dapat digambarkan bahwa angka kecelakaan yang disebabkan kesalahan manusia
relatif tetap besar, hal ini tidak dapat dipungkiri karena selama operasional
melibatkan manusia maka faktor ini tidak akan terlepas dari kemungkinan terjadinya
kecelakaan. Setiap aktivitas atau pekerjaan akan memberikan beban kerja yang
berupa beban kerja fisik maupun beban kerja psikis. Pada jenis aktifitas atau
pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi dan membutuhkan banyak konsentrasi dan
perhatian dalam hal ini, maka beban kerja psikislah yang paling dominan dan hal
inilah yang harus jadi perhatian.

Selain itu kondisi waktu kerja yang berbeda-beda juga diperkirakan dapat
mempengaruhi kondisi psikis seorang tidak terlepas dari faktor kebiasaan dimana
tubuh manusia memiliki waktu kerja dan istirahat sehingga akan berpengaruh
terhadap kondisi fisik, dan pada akhirnya berpengaruh juga terhadap kondisi
psikisnya maupun sebaliknya. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui seperti apakah perbedaan beban kerja mental maupun fisik pada waktu
pergantian jam kerja (Shift) berbeda-beda. Salah satu metode pengukuran beban kerja
mental secara subjektif adalah dengan menggunakan SWAT (Subjective Workload
Assessment Technique). SWAT dikembangkan karena munculnya kebutuhan
pengukuran subjektif yang dapat digunakan dalam lingkungan yang sebenarnya.
Selain itu SWAT merupakan salah satu cara penganalisaan beban kerja dengan
metoda subjektif yang unik, dimana menurut metode ini beban kerja manusia
dipengaruhi oleh tiga dimensi tingkah laku, yaitu Time Load (T), Mental Effort Load
(E) dan Stress Load (S).

Metode SWAT ini dikembangkan oleh Reid dan Nygren pada Amstrong Medical
Research Laboratory dengan dasar metode penskalaan konjoin, SWAT dibuat
sedemikian rupa sehingga tanggapan hanya diberikan melalui tiga deskriptor pada
masing-masing dimensi pendekatan ini mengurangi tingkat kesulitan dari jumlah
waktu yang dibutuhkan mengingat jumlah dan kompleksitas deskriptor yang
diberikan oleh subjek pada waktu pengujian. Tiga dimensi yang digunakan dalam
SWAT didefinisikan masing masing oleh tiga deskriptor untuk menunjukkan beban
kerja dari tiap dimensi beban psikologi yang timbul dari lingkungan kerja yang
dirancang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan baik fisik maupun mental
pekerja, Sementara itu pengertian dari beban kerja mental adalah sebuah kondisi yang
dalami oleh pekerja dalam pelaksanaan tugasnya dimana hanya terdapat sumber daya
mental dalam kondisi yang terbatas (Wignjoesoebroto, 2003).

Penelitian tentang metode pengukuran beban kerja sendiri terbagi menjadi empat,
yakni secara primary task, subjective, physiological, dan secondary task. pengukuran
secara subjektif dilakukan dengan menanyakan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada subjek tentang bagaimana opini mereka tentang beban kerja yang
mereka rasakan saat melakukan pekerjaan tersebut. Salah satu metode yang paling
sering digunakan dalam mengukur beban kerja secara subjektif adalah metode
Subjective Workload Assesment Technique (SWAT), (Meshkati,1995).

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Kelas : S-1 TEKNIK DIRGANTARA (BRAVO)

Nama/NIT : Mohammed Taaqbier (170202078)

Judul Tugas Akhir : Analis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban Kerja Pada
Workshop Dengan Menggunakan Metode SWAT (Subjectif
Workload Assesment Technique)

No. Nama Tahun Topik Latar Metode Hasil


Peneliti Penelitian Belakang Penelitian Penelitian
Penelitian

1. 2013
Ainul PENGUKURA Dalam era Penelitian ini Hasil
Sabrini N BEBAN globalisasi, dilakukan di rekapitulasi dari
KERJA banyak PT. XYZ penyusunan
A. Jabbar KARYAWAN perusahaan yang kartu SWAT
M. Rambe DENGAN yang berlokasi di dan
MENGGUNAK memberikan Medan, penyebaran
Dini AN METODE perhatian Provinsi angket beban
Wahyuni SWAT khusus pada Sumatera kerja kemudian
(SUBJECTIVE efisiensi, Utara. diolah
WORKLOAD efektifitas Penelitian ini dengan
ASSESSMENT dan dilakukan menggunakan
TECHNIQUE) produktivitas. dengan metode SWAT.
DAN WORK Berdasarkan menggunakan Pengolahan
SAMPLING DI ketiga hal jenis data
PT. XYZ tersebut, penelitian dengan metode
perusahaan deskriptif SWAT
dapat melihat yaitu suatu dilakukan
penggunaan penelitian dalam dua
secara optimal yang tahap, yaitu
terhadap bertujuan tahap
sumber daya untuk penskalaan
yang dimiliki membuat (scale
serta gambaran development)
pencapaianny atau deskripsi dan tahap
a terhadap tentang penilaian
target yang keadaan (Event
diinginkan. secara Scoring).
Sumber daya objektif 1. Tahap
manusia dengan Penskalaan
merupakan menggunakan (Scale
aset metode Development)
perusahaan Subjective Pada tahap
yang sangat Workload penskalaan
berpengaruh Assessment dilakukan
terhadap Technique pengolahan
kinerja (SWAT) dan data
perusahaan Work kelompok dan
secara Sampling. penentuan
keseluruhan. Data yang prototipe untuk
Oleh karena dikumpulkan beban
itu, perlu berupa data kerja masing-
diupayakan hasil masing
agar penyusunan karyawan.
pengelolaan 27 kombinasi Pengolahan
sumber daya kartu SWAT, data
manusia di hasil kelompok
dalam angket beban dilakukan
lingkungan kerja, data dengan
perusahaan waktu perhitungan
dilakukan pengamatan koefisien
secara work Kendall untuk
optimal. sampling, data mengetahui
waktu kerja apakah data
Perubahan masing- yang
Undang- masing digunakan
undang No.22 karyawan mewakili data
tahun 2001 dan kelompok.
tentang allowance Sedangkan
proses bisnis yang diambil tujuan
PT. XYZ melalui proses penentuan
menjadi observasi prototipe adalah
Undang- dan untuk
undang No. wawancara mengetahui
19 dengan pihak beban kerja
tahun 2003 perusahaan karyawan dapat
tentang dan digolongkan
perubahan karyawan. menurut
Badan Hukum Alat yang prototipe
PT. XYZ digunakan masing-masing
dari BUMN untuk yaitu Time (T),
(Badan Usaha pengumpulan Effort (E) atau
Milik Negara) Penelitian ini Stress (S)
menjadi dilakukan di dengan
Persero PT. XYZ perhitungan
berdampak yang koefisien
terhadap hal berlokasi di korelasi
-hal mendasar Medan, Spearman.
dalam Provinsi Adapun
pengelolaan Sumatera hasil
perusahaan, Utara. perhitungan
antara lain Penelitian ini koefisien
perubahan dilakukan korelasi
badan dengan Spearman dan
usaha, pola menggunakan
usaha dan jenis 2. Tahap
pola penelitian Penilaian
pengelolaan. deskriptif (Event Scoring)
Perubahan yaitu suatu Tahap penilaian
tersebut penelitian merupakan
mengharuskan yang tahap lanjutan
perusahaan bertujuan dari tahap
melakukan untuk penskalaan.
perubahan membuat Pada tahap ini
dalam sistem gambaran dilakukan
koorporasi atau deskripsi pembuatan
agar tetap tentang skala
survive keadaan akhir SWAT
terutama secara sehingga dapat
dalam objektif ditentukan
pengelolaan dengan kategori dari
sumber daya menggunakan masing-masing
manusia. metode beban kerja
Subjective yang dialami
Berdasarkan Workload oleh ka ryawan
data tahun Assessment yang berkaitan
2012 jumlah Technique dengan
karyawan di (SWAT) dan aktivitas yang
PT. Work dilakukannya.
XYZ Sampling. Kategori
sebanyak 296 Data yang tersebut terdiri
orang dan dikumpulkan dari tiga
jumlah tenaga berupa data tingkatan, yaitu
outsourcing hasil rendah (1)
adalah 290 penyusunan dengan skala
orang. Untuk 27 kombinasi interval 0 t 40,
itu, kartu SWAT, sedang (2)
meningkatkan hasil dengan skala
efisiensi di angket beban interval 41 t 60
bidang kerja, data dan tinggi (3)
sumber daya waktu dengan
manusia pengamatan skala interval
sangatlah work 61 - 100.
penting bagi sampling, data Adapun
PT. waktu kerja penjelasan
XYZ masing- kategori beban
mengingat masing kerja karyawan
besarnya karyawan dan
jumlah dan faktor yang
sumber daya allowance paling
manusia yang diambil berpengaruh
yang bekerja melalui proses menurut
di dalam observasi masingmasing
lingkungan dan karyawan
perusahaan. wawancara adalah
Efisiensi dengan pihak sebagai
sumber daya perusahaan berikut:
manusia dan
berkaitan erat karyawan. 1.
dengan Alat yang
efektifitas digunakan Legal Area
kerja dan untuk Manager
waktu yang pengumpulan Berdasarkan
digunakan persepsi Legal
karyawan Area Manager,
untuk faktor
menyelesaika Time Load (T)
n tugasnya memiliki
dengan baik. pengaruh yang
Pada beberapa paling besar
fungsi di PT. dalam
XYZ sering pekerjaannya
terjadi dan termasuk
keterlambatan dalam kategori
keterlambatan tinggi. Dari
hasil
dalam pengamatan,
penyelesaian dapat dilihat
laporan/ salah
tugas. satu aktivitas
Adapun yang menuntut
keterlambatan karyawan
yang sering dalam hal
terjadi antara Time yaitu pada
lain saat memimpin,
adalah mengawasi dan
pengurusan melaksanakan
sertifikasi pemberian jasa
tanah milik hukum secara
PT. XYZ keseluruhan di
serta bidang
pembuatan pembuatan dan
dan pemeriksaan
pemeriksaan kontrak atau
terhadap perjanjian. Pada
dokumen aktivitas ini,
kontrak atau karyawan
perjanjian dituntut untuk
dengan agen memiliki
SPBU dan sikap tegas,
LPG teliti dan tepat
yang waktu dalam
dikerjakan menyelesaikan
oleh fungsi pekerjaan
Legal. tersebut.
Kemudian 2. Assisstant
pada Legal Affair (1)
fungsi Berdasarkan
External persepsi
Relation Assisstant
terjadi Legal Affair
keterlambatan (1),
dalam faktor Time
penyelesaian Load (T)
pembuatan memiliki
Laporan TJSP pengaruh yang
(Tanggung paling besar
Jawab Sosial dalam
Perusahaan) pekerjaannya
untuk dan termasuk
keperluan dalam kategori
manajemen. tinggi. Dari
Sedangkan hasil
pada fungsi pengamatan,
HSSE dapat dilihat
karyawan salah satu
dituntut untuk aktivitas yang
selalu siap menuntut
siaga dalam karyawan
24 jam atau dalam hal Time
tanggap yaitu pada saat
darurat menyajikan
dalam seluruh hasil
mengantisipas pekerjaan yang
i terjadinya ada
kebakaran dan kepada Legal
kecelakaan Area Manager
kerja. sebelum

Dalam usaha
meningkatkan
efisiensi
sumber daya
manusia
diperlukan
analisis dan
pendekatan
yang tepat
untuk
menganalisis
beban kerja
karyawan
sehingga
dapat
mengoptimalk
an pemakaian
waktu kerja.

Penelitian
yang
membahas
tentang
penggunaan
metode
SWAT dapat
dilihat pada
penelitian
Purwaningsih,
Ratna (2007)
yang
melakukan
analisa
beban kerja
mental dosen
Teknik
Industri
Universitas
Diponegoro.
Penelitian
tersebut
dilakukan
setelah
menemukan
masalah
bahwa
sebagian
besar
mahasiswa
merasa
kurang puas
terhadap
kinerja dosen.
Data juga
menunjukkan
rasio antara
jumlah
mahasiswa
dengan
dosen tetap
Teknik
Industri
sebesar
25,29:1,
artinya
bahwa 1
orang dosen
mewakili 26
mahasiswa.
Hasil dari
penelitian
tersebut
menunjukkan
bahwa
permasalahan
muncul akibat
rendahnya
beban waktu
(Time) dosen
dalam
melaksanakan
pengabdian
kepada
masyarakat,
tingginya
beban usaha
mental
pendidikan
dan
bimbingan
(Effort) serta
tingginya
beban tekanan
psikologis
penelitian
(Stress),
sehingga
usulan
perbaikan
sistem kerja
yang
dilakukan
dikaitkan
dengan
permasalahan
tersebut.
Penelitian
serupa juga
pernah
dilakukan
oleh Adelina,
Risma (2010)
yang
mengukur
beban mental
pekerja di
bagian
pengisian-
pengemasan
PT. Sari
Husada Tbk,
Yogyakarta.
Tujuan
penelitian
tersebut
adalah untuk
mengetahui
tingkat beban
kerja
mental
karyawan
setelah
ditetapkan
sistem
pergiliran
kerja (shift
kerja). Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
penetapan
shift kerja
dapat
dilanjutkan
karena
kondisi
beban mental
seluruh
pekerja dalam
satu shift
secara
keseluruhan
tidak jauh
berbeda
antara pekerja
satu
dengan yang
lainnya. Dari
kedua
penelitian
tersebut
menunjukkan
bahwa metode
Subjective
Workload
Assessment
Technique
dapat
digunakan
untuk
menganalisa
tingkat beban
kerja mental
pekerja di
berbagai
bidang.

2.
ANALISIS Paper ini Penelitian ini 1 Pembuatan
Henni, PENGARUH berisi tentang dilakukan di Kartu SWAT
2013
Nurina, SHIFT KERJA kajian departemen dengan
Syifa TERHADAP pengaruh shift Produksi Line Mengadopsi
Fauziah BEBAN KERJA kerja terhadap AA PT. dari kartu
Abbas MENTAL beban kerja TMMIN. SWAT Reid
PEKERJA pekerja Responden (1989)
DENGAN dengan yang Untuk
MENGGUNAK menggunakan digunakan memudahkan
AN METODE metode dalam pemahaman
SWAT SWAT. penelitian ini arti dari setiap
(SUBJECTIVE Permasalahan adalah abjad dalam
WORKLOAD- dalam operator melakukan riset
ASSESSMENT penelitian ini produksi.Juml maka,
TECHNIQUE) adalah PT ah responden disepakati
Toyota Motor dalam untuk membuat
Manufacturin penelitian kartu
g Indonesia ini adalah 24 berdasarkan
(TMMIN), responden gambar dan
mempunyai yang berjenis kartu dengan
ketetapan kelamin pria. kalimat lebih
Zero Accident Terdiri dari 12 sederhana
dalam setiap operator pada berdasarkan
kegiatan shift red sumber: Lab.
produksi dan 12 Ergonomi dan
maupun operator pada Analaisis
kegiatan shift white. Pengukuran
bekerja. Masing- Kerja
sehingga masing Universitas
perusahaan kelompok
Pasundan.
dihadapkan kerja (red dan
dengan white) terbagi 2 Melakukan
masalah menjadi 2 Observasi dan
bagaimana shift kerja Pengisian
memenuhi (pagi dan Kuesioner
ketetapan malam).. dengan
Zero Accident Langkah- Metode SWAT
tersebut. langkah Pengurutan 27
Aspek pengumpulan kartu kombinasi
keselamatan data dengan SWAT
dan menggunakan diurutkan dari
kesehatan metode beban kerja
kerja sangat SWAT terdiri (beban waktu,
perlu dari beberapa beban
diperhatikan, langkah, usaha mental
agar tercipta yaitu: dan beban
kondisi kerja 1. Membuat tekanan
yang baik seperangkat psikologis) dari
sehingga 27 kartu yang terendah
didapatkan kombinasi sampai tertinggi
output yang SWAT. sesuai
optimal. Jam 2. Membuat persepsi
kerja task masing- masing-masing
karyawan masing responden.
produksi PT kegiatan Selain
TMMIN operator pengurutan 27
terdapat 2 selama kartu kombinasi
shift melakukan SWAT,
kerja (red dan kegiatan responden
white), PT sehari-hari juga diminta
TMMIN bekerja. untuk
Penelitian ini 3. Melakukan memberikan
bertujuan riset data rating untuk
untuk dengan setiap kegiatan
mengetahui menyebar 27 kerja selama
apakah terjadi kartu bekerja
perbedaan kombinasi (briefing,
beban kerja SWAT ke kerja dan
mental operator wakom atau
terhadap shift produksi istirahat) untuk
kerja sebagai line AA di PT setiap masinng-
faktor TMMIN. masing shift
penunjang Penelitian ini kerja. Rating ini
kesehatan dan menggunakan juga
keselamatan program berisi tentang
kerja aplikasi beban waktu,
karyawan line SWAT. beban usaha
AA di PT. Tahapan mental dan
Toyota Motor dalam metode beban tekanan
Manufacturin SWAT ini psikologis yang
g Indonesia terbagi dialami
dengan menjadi dua responden pada
menggunakan tahap, yaitu: saat melakukan
Metode tahap pekerjaannya.
SWAT. pembentukan Adapun aturan
Metode yang skala (Scale mutlak dalam
digunakan Development) pengurutan 27
dalam dan tahap kartu kombinasi
penelitian ini penilaian SWAT yaitu:
adalah beban kerja kartu N (1-11)
Metode tiap aktivitas harus selalu
SWAT. (Event berada diurutan
Metode Scoring). . pertama
SWAT dalam
merupakan melakukan
metode pengurutan
pengukuran kartu, serta
beban mental kartu I (33-3)
secara berada urutan
subjektif yang paling akhir
didasarkan atau urutan ke-
pada persepsi 27.
pekerja, Berikut
dengan dapat dilihat
menggunakan pada tabel
kombinasi dibawah
dari tiga ini
dimensi hasil rekap dari
dengan pengurutan
tingkatannya. 27 kartu
Dimensi kombinasi
tersebut SWAT dari
adalah beban masing-masing
waktu, beban
operator.
usaha mental
dan beban Tahap
tekanan Pembentukan
pskologis. Skala (Scale
SWAT Development)
sebagai Pada tahap
sebuah skala pembentukan
multidimensio skala didapat
nal nilai koefisien
melakukan 2 kendalls untuk
(dua) tahapan masing-masing
pekerjaan, shift kerja <
yaitu : 0,75 maka,
pembuatan skala skala
skala dan yang digunakan
pemberian adalah skala
nilai terhadap individual.
hasil Setelah hasil
penelitian.Pen pengumpulan
gujian dari kartu
data kuesioner SWAT diolah
menggunakan dengan
Uji Anova menggunakan
hasil nilai Software
probabilitas SWAT, maka
sebesar 0,213. langkah
Karena nilai selanjutnya
probabilitas adalah tahap
lebih besar penilaian beban
dari 0,05 kerja tiap
maka data aktivitas kerja
tersebut karyawan.
dinyatakan
tidak terdapat Tahap
perbedaan Penilaian
yang Beban Kerja
signifikan dari Tiap Aktivitas
beban kerja (Event
terhadap shift Scoring).
kerja. Dapat Setelah skala
disimpulkan akhir dibentuk,
bahwa rata- kemudian
rata setiap aktivitas
beban kerja yang dilakukan
mental shift oleh responden
pagi dan shift (operator)
malam hanya dalam
terjadi melakukan
perbedaan aktivitasnya
sebesar 19%, diberi nilai
dan berdasarkan
tepatnya peringkat yang
beban kerja telah
shift malam diberikan oleh
lebih tinggi responden saat
dibandingkan pengisian
beban kerja lembar task
shift pagi. kegiatan.
Peringkat yang
diberikan oleh
operator
disesuaikan
dengan level
pada nilai skala
akhir yang
terbentuk.
Interval nilai
skala
akhir yang
dapat
menunjukkan
suatu beban
kerja mental
tersebut rendah
atau tingginya
dapat
dilihat dibawah
ini:
1. Beban kerja
rendah (Lower
Load) jika nilai
skala akhir 0-
40.
2. Beban kerja
sedang
(Medium-
Load) jika nilai
skala akhir 41-
60.
3. Beban kerja
tinggi (Over
Load) jika nilai
skala akhir 61-
100.
Dari hasil
konversi
SWAT rating
terhadap
SWAT scale
maka dapat
diketahui beban
kerja
masing-masing
pekerja dari
setiap shift
kerja yang
berbeda. Dapat
dilihat pada
tabel dibawah
ini hasil
perbandingan
beban kerja
terhadap
masing-masing
shift kerja
setiap
responden

Abadi Dwi ANALISIS Kondisi Survei untuk Kuesioner

3. Saputra, PENGARUH waktu terbang mengumpulka SWAT yang


SSiT., M.Sc. WAKTU yang berbeda- n data-data digunakan
2014 TERBANG beda yang dalam
Prof. Ir. (PHASES OF diperkirakan dibutuhkan penelitian ini
Sigit TIME) dapat dalam terdiri atas 2
Priyanto, TERHADAP mempengaruh penelitian ini model, yaitu
M.Sc., PhD BEBAN KERJA i kondisi dengan cara model
MENTAL psikis seorang menyebarkan untuk
DR. Eng. PILOT pilot. kuesioner pembuatan
Imam PESAWAT Terlepas dari untuk diisi skala yang
Muthohar, TERBANG faktor oleh berupa
ST., MT DENGAN kebiasaan responden pairwase
MENGGUNAK dimana tubuh yang sesuai comparasion
DR. Magda AN manusia dengan procedure dan
Bhinnety METODE memiliki karakteristik penilaian beban
Etsem, SUBJECTIVE waktu kerja populasi kerja yang
M.Si. Psi WORKLOAD dan istirahat dalam hal ini dialami oleh
ASSESSMENT sehingga akan adalah pilot responden.
berpengaruh pesawat 1. Kuesioner
TECHNIQUE
terhadap terbang. pembuatan
(SWAT)
kondisi fisik, Pengisian skala
dan pada kuesioner Kuesioner ini
akhirnya oleh berisi pairwase
berpengaruh responden comparasion
juga terhadap dalam hal ini procedure
kondisi pilot dimana terdapat
psikisnya dilakukan tiga pasangan
maupun pada saat pilot perbandingan
sebaliknya. tidak dalam dimensi-
Penelitian kondisi on dimensi yang
dilakukan duty digunakan
untuk melainkan dalam SWAT,
mengetahui pada yaitu beban
seperti apakah saat off duty waktu (T),
perbedaan hal ini beban usaha
beban kerja dimaksudkan mental (E), dan
mental agar dalam beban tekanan
seorang menjawab psikologis (S).
pilot pada pertanyaan Hasil dari
waktu terbang yang kuesioner ini
(phases of diberikan adalah berupa
time) yang dalam penilaian
berbeda-beda resonden
bentuk
dalam terhadap ketiga
kuesioner
mengoperasik dimensi
diharapkan
an pesawat tersebut,
dapat
terbang. manakah dari
terjawab
Pengukuran ketiga dimensi
dengan baik.
beban kerja tersbut yang
mental Kuesioner dirasakan
dilakukan SWAT yang paling
menggunakan digunakan membebani
metode dalam dalam
Subjective penelitian ini menjalankan
Workload terdiri atas 2 pekerjaannya.
Assessment model, yaitu Kuesioner
Technique model pembuatan nilai
(SWAT), untuk Dalam
metode ini pembuatan kuesioner ini,
menggunakan skala yang responden
tiga berupa diminta untuk
kombinasi pairwase memberikan
dari tiga comparasion nilai terhadap
dimensi procedure dan beban kerja
dengan penilaian
(T, E dan S)
tingkatannya. beban
yang
Dimensi kerja yang
dialaminya.
tersebut dialami oleh
adalah beban responden. Pengurutan
waktu (time), 1. Kuesioner kartu dilakukan
beban usaha pembuatan untuk mencapai
mental skala tiga tujuan.
(effort), dan Kuesioner ini Pertama adalah
beban tekanan berisi protoyping dan
psikologis pairwase penentuan
(stress). Hasil comparasion penggunaan
penelitian procedure jenis skala pada
menunjukkan dimana tiap responden
kondisi beban terdapat tiga melalui analisa
kerja mental pasangan kendal
yang dialami perbandingan Coefficient
pilot dimensi- of
berdasarkan dimensi yang Concordance.
waktu terbang digunakan Kedua adalah
(phases of dalam SWAT, Axiom Test
time) adalah yaitu beban yang ditujukan
secara umum waktu (T), untuk menilai
(rata-rata) beban usaha validitas model
termasuk mental (E), aditif dari data,
dalam dan beban dan yang ketiga
kategori tekanan adalah Scaling
tinggi psikologis (S). Solution yaitu
(overload). Hasil dari merupakan
Sedangkan kuesioner ini proses
secara adalah berupa perhitungan
keseluruhan penilaian skala yang akan
menunjukkan resonden digunakan oleh
bahwa pilot terhadap tiap responden.
lebih ketiga Kendall’s
mengutamaka dimensi Coefficient of
n faktor waktu tersebut, Concordance
(time) dalam manakah dari Test
mempertimba ketiga Dalam SWAT
ngkan dimensi terdapat tiga
faktor beban tersbut yang metode untuk
kerja. Kondisi dirasakan menginterpretas
yang paling paling ikan skala akhir
membebani membebani SWAT, Group
seorang pilot dalam Scaling
adalah saat menjalankan Solution (GSS),
penerbangan pekerjaannya. Prototyped
dilakukan Kuesioner Scaling
pada pembuatan Solution (PSS),
nilai dan Individual
pagi hari
Dalam Scaling
(morning
kuesioner ini, Solution (ISS).
06.am – 11.59
responden Dalam GSS,
am)), di saat
diminta untuk data dari
hari libur atau
memberikan seluruh
weekend dan
nilai terhadap responden akan
pada saat
beban kerja dirata-ratakan,
peak season.
dan algoritma
(T, E dan S)
penskalaan
yang
konjoin akan
dialaminya.
menghasilkan
skala
berdasarkan
rata-rata ini dan
selanjutnya
skala akan
digunakan
secara bersama-
sama oleh
seluruh
responden.
Sementara itu
dalam
PSS, responden
dikelompokkan
sesuai hasil
prototyping dan
tiga kelompok
tersebut akan
memiliki skala
SWAT masing-
masing.
Sedangkan
dalam ISS data
responden
dianalisa
secara terpisah
dan skala
SWAT
diturunkan
untuk setiap
individu
responden.
Kriteria
pembuatan
ketiga skala ini
ditentukan dari
Kendall’s
Coefficient of
Concordance.
Jika nilai
koefisien = 0,75
maka dapat
dikatakan
bahwa indeks
kesepakatan
dalam
penyusunan
kartu
diantara
responden
relatif sama dan
homogen.
Dengan
demikian maka
digunakan skala
kelompok.
Sebaliknya jika
nilai koefisien
< 0,75 maka
akan digunakan
PSS, tetapi hal
ini
masih harus
diselidiki lagi
melalui Axiom
Test. Apabila
hasil Axiom
Test
menunjukkan
banyak
pelanggaran
pada sifat-sifat
model aditif
yang menjadi
asumsi dasar
dari
penskalaan
SWAT, maka
harus
digunakan ISS.
Axiom Test
Axiom test
dilakukan untuk
menguji
kesesuaian
model aditif
dan
kekonsistensian
terhadap
pengurutan
kartu. Dalam
tes ini akan
diuji tiga sifat
dasar dari
model aditif,
yaitu
idependensi,
penggagalan
ganda dan
idependensi
gabungan.
Bila
pelanggaran
terhadap
independensi
dan idependensi
gabungan < 20,
maka data
pengurutan
kartu responden
dapat dianggap
memenuhi sifat
dasar model
aditif pada
prototype yang
bersangkutan.
Dengan
demikian maka
data scale
development
dapat
ditangani
dengan
menggunakan
metode PSS
untuk
menghasilkan
skala SWAT.
Apabila
pelanggaran
aksioma > 20,
maka harus
dilakukan
Individual
Axiom Test
untuk
menyelidiki
apakah data
pengurutan
kartu responden
dianggap
memenuhi sifat
dasara model
aditif. Jika
hasil Individual
Axiom Test ini
menunjukkan
pelanggaran
terhadap
idependensi dan
idependensi
gabungan < 20,
maka data
pengurutan
kartu responden
dianggap
memenuhi
sifat dasar
model aditif.
Data scale
development
dapat ditangani
dengan metode
ISS untuk
menghasilkan
skala SWAT.
Bilamana hasil
Individual
Axiom Test ini
masih
menunjukan
pelanggaran
aksioma > 20,
maka data
responden
tersebut
sebaiknya
didrop dari
penelitian.
Scaling
Solution
Scaling solution
merupakan
proses
perhitungan
skala yang akan
digunakan oleh
tiap
responden, baik
itu Group
Scaling
Solution (GSS),
Prototyped
Scaling
Solution (PSS),
maupun
Individual
Scaling
Solution (ISS).
Tahap
Penilaian
(event scoring)
Pada tahap
penilaian,
sebuah aktifitas
atau kejadian
akan dinilai
dengan
menggunakan
tingkatan
rendah (1),
sedang (2) dan
tinggi (3) untuk
setiap dimensi
atau faktor
yang ada.
Nilai skala
yang berkaitan
dengan
kombinasi
tersebut (yang
didapat dari
tahap
peskalaan)

kemudian
dipakai sebagai
nilai beban
kerja untuk
aktivitas yang
bersangkutan,
dari

4. Ratna
Purwaningsi ANALISIS Dosen Subjek Dalam event

h, Arief 2007 BEBAN KERJA memegang penelitian scoring, subjek

Sugiyanto MENTAL peranan yang yang diambil diminta


DOSEN penting untuk sebagai untuk
TEKNIK meningkatkan sampel memberikan
INDUSTRI dan menjaga berjumlah 7 penilaian
UNDIP kualitas orang dari 14 terhadap
DENGAN mahasiswa subjek beban kerja
METODE dan lulusan. yang yang terdiri atas
SUBJECTIVWO Setelah memenuhi beban waktu
RKLOAD dilakukan kriteria di T), beban usaha
ASSESSMENT penelitian atas. mental (E) dan
TECHNIQUE pendahuluan Pengambilan beban
(SWAT) untuk menilai sampel ekanan
kinerja dosen dilakukan psikologis (S),
di Program dengan sesuai dengan
Studi Teknik metode acak aktivitas yang
Industri sehingga tiap dilakukannya,
UNDIP, subjek apakah
terlihat mempunyai ermasuk rendah
adanya probabilitas (1), sedang (2)
mahasiswa yang sama atau tinggi
yang kurang untuk 3).
puas digunakan Sebelumnya,
terhadap sebagai variasi
kinerja dosen sampel dalam pekerjaan yang
Teknik penelitian dikerjakan
Industri ini. dosen
selama ini. Kuesioner diidentifikasi
Diduga SWAT yang terlebih
masalah digunakan dahulu, dari
tersebut ada dua seluruh variasi
karena beban model, yaitu pekerjaan atau
kerja model untuk ask
dosen yang pembuatan tersebut
cukup berat, skala yang kemudian
apalagi dilihat berupa dibuat
dari rasio pairwise pengelompokka
jumlah comparison n yang
mahasiswa procedure dan mewakili
dengan dosen penilaian seluruh
tetap di beban aktivitas dosen.
Teknik kerja yang Pada penelitian
Industri dialami ini tugasugas
sebesar subjek dalam
25,29 : 1. melaksanakan dosen dipecah
Rasio ini lebih pekerjaannya. menjadi 5
tinggi dari  Kuesioner kelompok
ukuran baku pembuatan besar.
Tim DIKTI, skala Kegiatan-
yaitu 20 : Kuesioner kegiatan
1 untuk ini berisi dosen
kelompok pairwise dikelompokkan
IPA/rekayasa comparison dalam 5
(SK procedure di kategori yang
034/DIKTI/K mana diambil dari
ep/2002). Di terdapat tiga Pedoman
luar pasangan Perhitungan
perkuliahan, perbandingan Angka
dosen juga dimensi- Kredit dan
mempunyai dimensi yang Jabatan
banyak digunakan Fungsional
kegiatan lain dalam SWAT, Dosen di
yang harus yaitu beban Lingkungan
dilaksanakan, waktu (T), UNDIP (2001),
baik yang beban usaha yaitu:
berkaitan mental (E),
dengan Tri dan beban 1. Kegiatan
Dharma tekanan Pendidikan dan
Perguruan psikologis (S). Bimbingan
Tinggi seperti Hasil Kegiatan-
melakukan kuisioner ini kegiatan yang
penelitian dan berupa termasuk
pengabdian penilaian dalam kategori
masyarakat, responden ini antara lain:
maupun terhadap a. Mengikuti
kegiatan ketiga pendidikan
penunjang dimensi dan
lainnya. tersebut, pelatihan
Melalui dimensi fungsional
penelitian ini, manakah yang dosen.
penulis ingin dirasa paling b.
mengetahui menentukan Menyampaikan
besar beban beban orasi ilmiah.
kerja mental mental atau c. Membimbing
dosen Teknik paling dirasa dalam
Industri dalam berat dalam menghasilkan
melaksanakan menjalankan Tugas Sarjana.
tugasnya dan pekerjaannya. d. Membimbing
mengidentifik  Kuesioner seminar Tugas
asi faktor pemberian Sarjana.
yang dominan nilai terhadap e. Bertugas
membentuk pekerjaan sebagai penguji
beban kerja Dalam pada
mental kuesioner ini, ujian akhir.
tersebut untuk subjek f. Membina
kemudian diminta kegiatan
memberikan untuk mahasiswa di
usulan memberi nilai bidang
perbaikan terhadap akademik
sistem kerja. beban dan
Subjek kerja (T, E kemahasiswaan
penelitian ini dan S) yang .
adalah 7 dialaminya g. Membimbing
orang dosen ketika Kuliah Kerja
dan melaksanakan Nyata/Kuliah
menggunakan aktivitasaktivi Kerja Usaha,
metode tas Kerja
Subjective yang Praktek dan
Workload dilakukannya Kuliah Kerja
Assessment Lapangan.
Technique 3.1.1 h. Membimbing
(SWAT) yang Pembuatan dosen yang
dikembangka Skala lebih
n oleh Garry (Scale rendah jabatan
B. Reid dan Development) fungsionalnya.
Thomas 2. Kegiatan
Eric Nygren. Tahap ini Pengajaran
Metode ini dimaksudkan Kegiatan-
menggunakan supaya kegiatan yang
tiga subjek dapat termasuk
deskriptor, mengetahui dalam kategori
yaitu dimensi dan ini antara lain:
beban waktu membedakan a.
(time), beban dimensi- Mempersiapkan
usaha mental dimensi yang bahan
(effort) dan digunakan perkuliahan.
beban tekanan dalam metode b. Mempelajari
psikologis SWAT, yaitu bahan
(stress) dan beban waktu perkuliahan.
dilakukan (T), beban c.
dalam dua usaha mental Melaksanakan
tahap, (E) dan beban perkuliahan.
yaitu tahap tekanan d. Membuat
pembuatan psikologis (S), soal ujian dan
skala (scale serta untuk tugas.
development) mengetahui e. Mengawasi
dan tahap dimensi yang ujian.
pemberian f. Mengoreksi
memberikan
nilai terhadap hasil ujian dan
kontribusi
pekerjaan tugas.
yang lebih
(event
besar g.
scoring).
Mengembangka
Beban kerja terhadap
n program
mental beban kerja
kuliah
terbesar yang yang dialami
dialami dosen subjek saat h.
Teknik melakukan Mengembangka
Industri pekerjaan. n
adalah pada Dalam tahap bahan
saat ini subjek pengajaran.
melaksanakan diminta untuk
kegiatan memilih di 3. Kegiatan
pengajaran antara dua Penelitian
dan beban ini dimensi Kegiatan-
masih SWAT kegiatan yang
termasuk yang menurut termasuk
kategori subjek dalam kategori
sedang. memberikan ini antara lain:
Sedangkan kontribusi a. Mengasilkan
permasalahan yang lebih karya ilmiah.
yang muncul besar terhadap b.
adalah dari beban kerja Menerjemahka
n/menyadur
tiap dimensi, yang buku
yaitu dialaminya kuliah.
rendahnya (lampiran c.
beban waktu B.1). Hasilnya Mengedit/meny
dosen dikonversi unting karya
dalam sebagai ilmiah.
melaksanakan urutan d. Membuat
pengabdian rangking rancangan dan
kepada seperti pada karya
masyarakat, tabel 2.1 teknologi,
tingginya dan rancangan dan
beban usaha dimasukkan karya
mental sebagai input seni
pendidikan ke dalam monumental/se
dan software ni
bimbingan SWAT untuk pertunjukan/kar
serta cukup menghasilkan ya sastra.
tingginya skala beban e. Berperan
beban tekanan kerja. serta aktif
psikologis dalam
penelitian, 3.1.2 pertemuan
sehingga Pemberian ilmiah.
usulan Nilai
perbaikan terhadap 4. Kegiatan
sistem kerja Pekerjaan Pengabdian
yang (Event kepada
dilakukan Scoring) Masyarakat
dikaitkan Tahap Kegiatan-
dengan pemberian kegiatan yang
permasalahan nilai terhadap termasuk
tersebut. pekerjaan dalam kategori
merupakan ini antara lain:
tahap a. Menduduki
pemberian jabatan
nilai pimpinan
terhadap perguruan
beban kerja tinggi.
yang dialami b. Menduduki
oleh jabatan
subjek pimpinan pada
berkaitan lembaga
dengan pemerintahan/p
aktivitas yang ejabat
dilakukannya. negara yang
Dalam tahap harus
ini subjek dibebaskan dari
diminta untuk jabatan
memberikan organiknya.
penilaian c.
terhadap Melaksanakan
beban kerja pengembangan
yang terdiri hasil
atas beban pendidikan dan
waktu (T), penelitian yang
beban usaha dapat
mental (E) dimanfaatkan
dan oleh
beban tekanan masyarakat.
psikologis (S), d. Memberikan
dan tiap latihan/penyulu
dimensi han/penataran/c
mempunyai era
tiga tingkatan, mah pada
yaitu masyarakat.
rendah (1), e.
sedang (2) Melaksanakan
dan tinggi (3). pelayanan
Subjek kepada
diminta masyarakat atau
mengisi kegiatan lain
lampiran B.2 yang
untuk menunjang
pelaksanaan
tugas
umum
pemerintahan
dan
pembangunan.
f.
Membuat/menu
lis
karya
pengabdian
pada
masyarakat.
g. Menjadi
anggota dalam
suatu
panitia/badan
pada perguruan
tinggi.
h. Menjadi
anggota
panitia/badan
pada lembaga
pemerintah.
i. Menjadi
anggota
organisasi
profesi.
j. Mewakili
perguruan
tinggi/lembaga
pemerintah
duduk dalam
panitia
antarlembaga.
k. Berprestasi
di
bidang
olahraga/human
iora.
5. Risma
ANALISIS Beban kerja Subjective Dalam
Adelina
PENGARUH merupakan Workload penelitian ini
Simanjuntak
SHIFT KERJA konsekuensi Assessment uji ANOVA

Dedi Apriya TERHADAP dari kegiatan Technique dilakukan untuk

nto Situmor BEBAN KERJA yang ( SWAT ) menguji varians

ang  MENTAL diberikan Metode dan


DENGAN kepada Subjective rata-rata serta
METODE pekerja. Workload perbedaan
SUBJECTIVE Aktivitas Assesment beban kerja
WORKLOAD pekerja pada Technique mental diantara
ASSESSMENT dasarnya (SWAT) masing-masing
TECHNIQUE dapat pertama shift,
(SWAT) dibedakan kali apakah terdapat
antara dikembangka perbedaan yang
aktivitas fisik n oleh Gary signifikan atau
dan aktivitas Reid dari tidak. Dalam uji
mental. Divisi Human Anova
Dalam Engineering sampel dapat
prakteknya pada lebih dari 2
beban kerja Armstrong sampel.
yang dijumpai Laboratory, Asumsi untuk
merupakan Ohio USA uji Anova
kombinasi digunakan yaitu :
antara beban analisis beban • Populasi yang
kerja fisik dan kerja yang akan diuji
beban dihadapi oleh berdistribusi
kerja mental. seseorang normal.
Pengukuran yang harus • Varians dari
beban mental melakukan populasi-
secara aktivitas baik populasi
subjektif yang merupa- tersebut adalah
didasarkan kan beban sama.
pada persepsi kerja fisik • Sampel tidak
pekerja maupun berhubungan
diantaranya mental satu
metode yang dengan yang
SWAT bermacam- lainnya.
Penelitian ini macam dan Uji Anova ini
bertujuan muncul dilakukan
untuk akibat dengan
mengukur meningkatnya menggunakan
beban mental kebutuhan software, yang
di bagian akan akan me-
pengisian- pengukuran nguji dan
pengemasan subjektif yang menganalisis
di dapat digu- apakah terdapat
PT. Sari nakan dalam perbedaan
Husada Tbk lingkungan beban kerja
Yogyakarta. yang sebenar- mental pekerja
Metode nya (real dari tiap-tiap
SWAT world shift kerja yang
merupakan environment). ada.
metode Dalam
pengukuran penerapannya Pembuatan
beban mental SWAT akan Skala/Scale
secara member- Development
subjektif yang kan Pengurutan
didasarkan penskalaan kartu dilakukan
pada persepsi subjektif yang un-
pekerja, sedreha- tuk mencapai
dengan na dan mudah dua tujuan,
menggunakan dilakukan yaitu algoritma
kombinasi untuk pengukuran
dari tiga mengku- konjoin
dimensi antitatifkan melakukan
dengan beban kerja pengu-
tingkatannya. dari aktivitas jian aksioma
Dimensi yang harus untuk menguji
tersebut dilakukan keabsahan
adalah beban oleh pekerja. dari model
waktu, beban aditif data, dan
SWAT akan
usaha mental algoritma
menggambark
dan penskalaan
an sistem
beban tekanan membentuk
pskologis. kerja sebagai nilai skala
SWAT model multi ulang
sebagai dimensional berbentuk skala
sebuah skala dari beban interval untuk
multidimensio kerja, yang setiap
nal terdiri atas kombinasi dari
melakukan 2 tiga tiga dimensi.
(dua) dimensi atau .Kriteria
tahapan faktor yaitu pembuatan
pekerjaan, beban waktu skala
yaitu : (time load), berdasarkan
pembuatan beban mental kelom-
skala dan (mental effort pok, skala
pemberian load), dan perdasarkan
nilai terhadap beban prototipe, dan
hasil psikologis skala
penelitian (psycholo- berdasarkan
Hasil gical stress individu
penelitian load). ditentukan
menunjukkan Masing- dari Koefisien
kondisi beban masing terdiri Kesepakatan
kerja antara dari 3 Kendall
ketiga shift tingkatan (Kendall’s
mempunyai yaitu rendah, Coefficient of
perbedaan sedang Concordance)
secara nyata. dan tinggi (Reid G.B,
Nilai beban (Sritomo,2007 1989)
kerja dari ). Yang Pekerja
SWAT score dimaksud mengurutkan
untuk shift dengan kartu 27
pagi dimensi kartu SWAT
menunjukkan secara kombinasi dari
kategori definisi beban kerja
rendah; shift adalah dari beban kerja
sore sebagai terendah hingga
menunjukkan berikut yang
kategori (Suhanto,199 tertinggi
rendah dan 9): menurut
sedang, untuk a. Time Load : persepsi
shift malam adalah yang masingmasing
beban menunjuk- pekerja,
kerja kategori kan jumlah pekerja
sedang. waktu yang juga diminta
Secara tersedia
keseluruhan dalam untuk
pekerja lebih perencanaan, memberikan
mementingka pelaksanaan rating
n faktor waktu dan untuk
(39,08%), monitoring beban
kemudian tugas. Beban
tekanan stress waktu tiap-tiap
(33,21%) dan rendah, beban shift
terakhir usaha waktu sedang, kerja.
mental beb Sebagai
(27,71%) an waktu contoh
dalam tinggi)
mempertimba b. Mental untuk
ngkan Effort Load : kartu
faktor beban adalah N
kerja mental. mendu- terdiri
ga atau dari
memperkiraka kombinasi
n seberapa
banyak usaha beban
mental dalam kerja
perencanaan 111,
yang yang
diperlukan berarti
untuk berisi
melaksanakan
suatu tugas. beban
(beban waktu
usaha mental (T)
rendah, beban rendah,
usaha beban
mental usaha
sedang, beban
usaha mental mental
tinggi) (E)
c. rendah,
Psychological dan
Stress Load : beban
adalah tekanan
mengukur
jumlah resiko, psikologis
kebingung- rendah.
an, frustasi Sedangkan
yang kartu
duhubungkan B
dengan
performansi terdiri
atau dari
penampil- kombinasi
an tugas. beban
(Beban kerja
tekanan 112,
psikologis
rendah, beban yang
tekanan berarti
psikologis berisi
sedang, beban beban
tekanan waktu
psikologis (T)
tinggi)
rendah,
Prosedur beban
penerapan usaha
metode mental
SWAT terdiri (E)
dari 2 rendah,
tahapan, yaitu
tahap dan
penskalaan beban
(scale tekanan
development) psikologis
dan (S)
tahap
penilaian menengah.
(event Hasil
scoring). Pada pengurutan
langkah kartu
pertama 27 SWAT
kombinasi keseluruhan
tingkatan dapat dilihat
tingkatan pada
beban kerja tabel 1 dan
mental pemberian
diurutkan rating pada
dengan dari shift
27 kartu dapat dilihat
kombinasi pada tabel 2.
dari Hasilnya
urutan beban menunjukkan
kerja terendah prototype
sampai dari
dengan beban tiap-tiap
kerja responden
tertinggi, (lihat
menurut table
persepsi
masing- 2),
masing responden
pekerja. nomor
Dalam 1,3,4,5,7,8
pengurutan dan
kartu tersebut 9
tidak ada
suatu aturan termasuk
mana yang dakam
benar atau Time
yang salah. Prototype
Dalam hal ini (T),
pengurutan
kartu yang maksudnya
benar adalah pekerja
yang tersebut
dilakukan mengang-
menurut
intuisi dan gap
preferensi beban
yang waktu
dipahami olej merupakan
responden. dimensi
Dari hasil
pengurutan yang
kemudian relatif
ditransformasi yang
kan paling
ke dalam penting
sebuah skala diban-
interval dari
beban kerja dingkan
dengan range dengan
0-100. Pada dua
kedua tahap dimensi
penilaian lainnya.
sebuah
aktivitas Responden
nomor
atau kejadian
2
akan dinilai
dan
dengan
6 termasuk

dalam
Stress
Prototype
(S).
Dalam
SWAT
terdapat
tiga

metode
untuk
menginterpretas
ikan
skala

akhir
SWAT yaitu
:
Group
Scalling
Solution
(GSS),
Prototyped
Scalling

Solution
(PSS) dan
Individual
Scalling

Solution
(ISS). Kriteria
pembuatan
ke

tiga

skala
ini skala
ditentukan
dari

Kendall’s
Coefficient
of
Concordance.

Jika
nilai
koefisien
=
0,75
maka
dapat

dikatakan
bahwa
indeks
kesepakatan

dalam
penyusunan
kartu
diantara

pekerja
relatif
sama
dan
homogen.

Dengan
demikian
lebih baik
digunakan
skala
kelompok.
Sebaliknya
jika
nilai

koefisien
<
0,75
maka
dibutuhkan
skala

akhir
yang
terpisah,
baik
berdasarkan

PSS
maupun
ISS.

Dari
hasil
pengolahan
data
kelompok
yaitu
pengolahan
data yang

yang
dilakukan
berdasarkan
semua

subjek
dalam
penelitian.
Dalam
peneli-

tian
ini
nilai
koefisien
Kendall
yang

perhitungannya
dilakukan
dengan
menggunakan
software
SWAT adalah
sebesar 0,9577.
Artinya nilai ini
lebih
besar dari 0,75,
maka metode
yang
sesuai
digunakan
adalah solusi
penskalaan data
kelompok
(Group
Scalling
Solution)
Artinya indeks
kesepakatan
dalam
penyusunan
kartu
diantara subjek
relative sama
dan
homogen
C. HIPOTESIS

1) Shift kerja berpengaruh negarif terhadapa kinerja karyawan PT. Angkasa Pura 1
2) Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan workshop PT.
Aangkasa Pura 1
3) Shift kerja dan stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan di PT.
Angkasa Pura 1
1) Bagaimana
D. KERANGKA PIKIR beban kerja mental
yang diterima oleh
pekerja pada shift
yang berbeda ?
Permasalahan 2) Bagaimana
beban kerja fisik
1. Pengukuran beban yang diterima oleh
kerja mental dilakukan pekerja pada bagian
dengan metode shift yang berbeda ?
Subjective Workload 3) Pekerja di shift
Assessment Technique yang mana yang
(SWAT)
2. Penelitian dilakukan
pada seluruh pekerja
workshop Analisis data

3. Penelitian hanya
1.
dilakukan pada pekerja
PT. Angkasa Pura 1
pada shift pagi dan
1) Dapat mengetahui
pengaruh beban kerja
mental dilakukan
dengan metode
Subjective Workload
Assessment
Technique (SWAT)

BAB III 2) Dapat mengetahui


pengaruh beban kerja
METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif,


menurut Sugiono (2012 : 2). Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal
tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu di perhatikan yaitu, cara ilmiah, data,
tujuan dan kegunaan.

Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif menurut Nazir (1998), metode
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
objek, suatu kondusi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif,
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki

Daniel dan Nana (2009 : 60) mengemukakan pendekatan kualitatif, pendekatan


kualitatif berdasarkan fenomenologis menuntut pendekatan yang holistic, artinya
menyeluruh, mendudukan suatu kajian dalam suatu kontruksi ganda. Melihat suatu
objek dalam suatu konteks natural atau alamiah apa adanya bukan persial.

Definisi diatas menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif yaitu pendekatan yang


dilakukan dalam suatu objek alamiah atau natural, melihat objek penelitian itu
senatural mungkin, apa adanya dan menyeluruh. Sugiono (2010 : 15), objek yang
alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti
dan kehadiran penelitian tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Bandar Udara Internasional Lombok.


Sedangkan waktu Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu mulai Bulan
Desember 2020 sampai dengan Februari 2021 di Unit Aircraft Maintenance Engineer
Bandar Udara International Lombok.
C. Jenis Dan Sumber Data

Menurut Arikunto (1998:144), sumber data adalah subjek dari mana suatu data
dapat di peroleh, sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung Penulis di
lapangan tidak melaluli media perantara. Data primer dapat berupa opini subjek
(orang) secara individu atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik,
kejadian/kegiatan, dan hasil pengujian (Irham:2012). Diperoleh dengan mengadakan
observasi atau pengamatan khusunya yang berkaitan dengan pengaruh perbedaan
shift terhadap beban kerja mental dan fisik yang diterima oleh para pekerja

2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiono,
2012 : 137). Data sekunder terbagi menjadi 2 atas dasar sumber penyediannya yaitu:

a) Data internal, bersifat internal data yang diperoleh dari objek penelitian,
misalnya data untuk mengetahui pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja
mental dan fisik yang diterima oleh para pekerja.
b) Data external, yaitu data yang telah tersedia karena di kumpulkan pihak lain yang
tersedia diluar objek penelitian, misalnya literature, dan jurnal yang berhubungan
dengan permasalahan penelitian ini.

D. Metode dan Pengumpulan Data


Pengumupulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian,
karena itu seseorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar
mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedure yang sistematik
dan standar untuk memperoleh data yang di perlukan

1. Metode observasi
Metode observasi atau pengamatan secara langsung adalah cara pengambilan
data menggunakan pengamatan secara langsung ke lapangan sehingga dapat diketahui
secara langsung apa saja yang terjadi di lapangan. (Supardi, 2006 : 88). Obeservasi
adalah proses pengumpulan data yang di peroleh melalui pengamatan, obeservasi
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang di selidiki. Pengamatan dilakukan yang
berkaitan dengan pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan fisik
yang diterima oleh para pekerja. Hal ini dilakukan mencocokan dan memperkuat data
yang dikumpulkan melalui dokumentasi.

2. Metode dokumentasi
Menurut Sugiono (2013 : 240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, peraturan, kebijakan. Dokumen
merupakan perlengkapan dari pengguna metode observasi dan wawancara.
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mencari informasi tentang
pengaruh perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan fisik yang diterima oleh
para pekerja di Bandar udara Internasional Lombok

3. Metode wawancara
Wawancara adalah cara komunikasi yang dilakukan oleh peneliti dan responden
(narasumber). Komunikasi dengan kondisi seorang peneliti memberikan pertanyaan
sedangkan responden menjawab pertanyaan yang diberikan atau diajukan oleh
peneliti. Pertanyaan tersebut sesuai dengan apa yang ditemukan oleh Estebreg dalam
sugiono (2012 : 72), menurutnya wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi atau ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat di kontribusikan
makna dalam suatu topic tertentu.
E. Langkah- Langkah Penelitian

1. Mengumpulkan data penelitian yang berupa Data mengetahui pengaruh


perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan fisik yang diterima oleh para
pekerja periode Desember 2020 s/d Februari 2021, Standar Operation
Procedure (SOP) dari PT. Angkasa Pura I terutama bagian Line Maintenance.
2. Memilih data yang telah dikumpulkan dan diubah ke dalam bentuk deskriptif
dan tabel sehingga data dapat tersusun secara visual serta mudah dibaca.
3. Interpretasi data memerlukan keahlian tinggi, sikap hati-hati, pertimbangan
yang matang, dan sikap objektif. Untuk mengetahui “mengetahui pengaruh
perbedaan shift terhadap beban kerja mental dan fisik yang diterima oleh para
pekerja” di Bandara Internasional Lombok.
4. Melakukan pembahasan berdasarkan hasil yang didapatkan
5. Penarikan kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai