c 1 1,4 1
Rc c pc (1004) 286,8571 J/kg.K
c 1,4
t 1 1,3 1
Rt c pt (1239) 285,9231 J/kg.K
t 1,3
Kecepatan Terbang:
c 1 1,4 1
r 1 M0 1
2
(0,2) 2 1,008
2 2
r r c /( c 1)
1,008 1, 4 /(1, 41) 1,0283
r 1 karena M 0 1
Rasio Entalphi:
c pt Tt 4 1239.1100
4,7134
c pc T0 1004.288
c c ( c 1) /( c ec )
2,8(1, 41) /(1, 4.0,75) 1,4803
Efisiensi Kompresor :
c 0,7121
c 1 1,4803 1
r c 4,7134 (1,008.1,4803)
f 0,0248
hPRb /(c pcT0 ) (42800000.0,91 /(1004.288)) 4,7134
1 r 1 1,008
t 1 ( c 1) 1 (1,4803 1) 0,8945
m (1 f ) 0,95.(1 0,0248) 4,7134
t t t /[( t 1) et ]
0,8945 1,3 /[(1,31) 0,8] 0,5467
Efisiensi Turbin :
1t 1 0,8945
t 0,8109
1t
1 / et
1 0,89451 / 0,8
Pt 9 P0
r d c b t n 1.(1,0283)(0,95)(2,8)(0,92)(0,5467)(0,97) 1,3344
P9 P9
4
( t 1) / t
2 Pt 9 2
M9 1 (1,3344 (1,31) / 1,3 1) 0,6774
t 1 P9 1,3 1
T9 t c pc 4,7134.0,8945 1004
( t 1) / t
3,196
T0 ( Pt 9 / P9 ) c pt (1,3344) (1,31) /1,3 1239
V9 RT 1,3.285,9231
M 9 t t 9 0,6774 (3,1964) 1,165
a0 c RcT0 1,4.286,8571
Spesific Thrust :
F a V9 Rt T9 / T0 (1 P0 / P9 )
0 (1 f ) M 0 (1 f )
m0 g c a0 R c V9 / a 0 c
340,0894 285,9231(3,1964) (1 1)
(1 0,0248)1,1651 0,2 (1 0,0248)
1 286,8571(1,1651) 1,4
Massa Udara : (Jika Gaya Dorong nya sudah ditentukan di awal atau sudah diketahui)
F 80
m0 0,2366 kg/s
F / m0 338,0469
f 0,0248
S 7,3362.10 5 (kg/s)/N 0,264 (kg/hr)/N
F / m0 338,0469
Efisiensi Thermal :
T = 0,0736
2 g c fhPR 2(1)(0,0248)(42800000)
5
Efesiensi Propulsi :
2 g cV0 ( F / m0 ) 2(1)(68,0179)(338,0469)
P = 0,2943
a0 [(1 f )(V9 / a0 ) M 0 ]
2 2 2
(340,0894) 2 [(1 0,0248)(1,1651) 2 0,2 2 ]
Efisiensi Overall :
𝒎𝒅𝒐𝒕 = 𝝆 𝑴𝟎 𝒂𝟎 𝑨𝟎
𝐹
𝐹= 𝑚
𝑚0 𝑑𝑜𝑡
6
Hitung untuk variasi Mach Number dan Compressor Ratio, Kemudian buatlah
tabel seperti dibawah ini :
Untuk Mach Number = 0.2 pada c 1.4; 1.6; 1.8; 2; 2.2; 2.4; 2.6; 2.8; 3; 3.2; 3.4; 3.6; 3.8
Untuk Mach Number = 0.3 pada c 1.4; 1.6; 1.8; 2; 2.2; 2.4; 2.6; 2.8; 3; 3.2; 3.4; 3.6; 3.8
Untuk Mach Number = 0.4 pada c 1.4; 1.6; 1.8; 2; 2.2; 2.4; 2.6; 2.8; 3; 3.2; 3.4; 3.6; 3.8
Untuk Mach Number = 0.5 pada c 1.4; 1.6; 1.8; 2; 2.2; 2.4; 2.6; 2.8; 3; 3.2; 3.4; 3.6; 3.8
Untuk Mach Number = 0.6 pada c 1.4; 1.6; 1.8; 2; 2.2; 2.4; 2.6; 2.8; 3; 3.2; 3.4; 3.6; 3.8
Untuk Mach Number = 0.7 pada c 1.4; 1.6; 1.8; 2; 2.2; 2.4; 2.6; 2.8; 3; 3.2; 3.4; 3.6; 3.8
Untuk Mach Number = 0.8 pada c 1.4; 1.6; 1.8; 2; 2.2; 2.4; 2.6; 2.8; 3; 3.2; 3.4; 3.6; 3.8
Untuk Mach Number = 0.9 pada c 1.4; 1.6; 1.8; 2; 2.2; 2.4; 2.6; 2.8; 3; 3.2; 3.4; 3.6; 3.8
Kemudian buktikan teori dibawah ini dari hasil tabel dan grafik yang taruna
peroleh diatas.
berbanding terbalik dengan kurva pada grafik c vs F/m0. Untuk nilai rasio tekanan
rendah, massa udara yang besar diperoleh pada kecepatan terbang rendah, tetapi
dari mulai c kira-kira 2,8 besar massa udara yang masuk secara berurutan dari
rendah ke tinggi diperoleh pada kecepatan yang sebanding (dari rendah ke tinggi
pula). Karena itu, massa udara yang optimal untuk mesin turbojet yang
beroperasi di daerah kecepatan subsonik dapat diperoleh dengan
menggunakan kompresor yang menghasilkan rasio tekanan yang tidak terlalu
besar.
Grafik rasio tekanan kompresor c terhadap konsumsi bahan bakar spesifik S,
ditunjukkan oleh Gambar 3. Grafik ini serupa dengan grafik c vs m0 karena S juga
f
merupakan fungsi dari gaya dorong spesifik, yaitu S . Kenaikan kecepatan
F / m0
terbang (bilangan Mach) untuk nilai-nilai rasio tekanan yang rendah sangat
berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar spesifik, hal ini ditunjukkan oleh adanya
8
penurunan tajam pada kurva-kurva yang terbentuk. Tetapi sebaliknya, pada rasio-
rasio tekanan yang tinggi, kenaikan bilangan Mach tidak terlalu berpengaruh terhadap
konsumsi bahan bakar. Berarti, untuk mesin turbojet dengan kecepatan
subsonik, akan lebih hemat bahan bakar jika menggunakan kompresor dengan
rasio tekanan antara 2,5 – 2,8.
REFERENSI
2. MATTINGLY, Jack D., HEISER, William H., dan DALEY, Daniel H., Aircraft
Inc., 1987.
McGraw-Hill, 1987.
5. Muhammad Abdul Ghofur, Rancang Awal Ruang Bakar Tipe Annular untuk