Anda di halaman 1dari 53

SEJARAH

XI IPA

SMAK FRATERAN MAUMERE


STANDAR KOMPETENSI :
Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara
tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan hingga
terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.

KOMPETENSI DASAR :
Membandingkan perkembangan masyarakat
Indonesia di bawah penjajahan Barat sampai pada
pemerintahan pendudukan Jepang.
INDIKATOR :
Membandingkan kebijakan pemerintah Kolonial
di Indonesia pada abad ke – 19 dan awal abad ke –
20.

MATERI POKOK :
 Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme
Barat di Indonesia.
 Kebijakan pemerintah kolonial di Indonesia
 Dampak kebijakan pemerintah kolonial
terhadap hubungan antar masyarakat dengan
masyarakat, antar masyarakat dengan
pemerintah kolonial.
 Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat di
Indonesia.

 Kolonialisme /Colonus/ Yunani/ petani yang mengerjakan


tanah.
Kolonialisme / Coloni/ Latin / tanah jajahan
Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara
menguasai rakyat dan sumber daya alam negara lain tetapi
masih tetap berhubungan dengan negeri asal.

 Imperialisme/ Imperare /Latin : memerintah /menguasai


Imperialisme adalah : paham suatu negara untuk memerintah
atau menguasai suatu daerah sebagai daerah kekuasaannya
(menjajah).
Latar belakang terjadinya Kolonialisme di
Indonesia.

Indonesia merupakan daerah penghasil


rempah – rempah yang kaya dan sangat
diminati oleh bangsa – bangsa Eropa sehingga
terjadi persaingan antara para pedagang
Eropa dan menuntut terbentuknya
persekutuan dagang untuk menguntungkan
negara mereka sendiri.
Kolonialisme di Indonesia terdiri
atas :

 Masa kekuasaan Belanda


 Masa kekuasaan Inggris
 Masa pendudukan Jepang.
Bangsa Belanda

Bangsa Belanda datang pertama kali di Indonesia


pada tahun 1596, di Banten di pimpin oleh
Cornelis de Houtman.
 Bangsa Belanda datang kedua kali di Indonesia
pada tahun 1598, dipimpin oleh Jacob van Neck.
 tujuanny a adalah : untuk mencari rempah –
rempah. Tetapi setelah memperoleh keuntungan
yang besar, Belanda berusaha untuk mengadakan
monopoli perdagangan rempah – rempah dan
menjajah.
Kebijakan pemerintah Belanda untuk
melancarkan usahanya adalah :

1. Mendirikan kongsi dagang VOC (Vereenigde


Oost Indische Compagnie) pada tahun 1602.
2. Membentuk pemerintahan kolonial Hindia -
Belanda
3. Menerapkan Politik Tanam Paksa (Cultuur
Stelsel)
4. Menerapkan Sistem Usaha Swasta
5. Menerapkan politik pintu terbuka
6. Menerapkan politik etis (politik balas budi )
1. BERDIRINYA VOC (20 Maret 1602)
Latar belakang :
Adanya perdagangan bersifat Internasional sehingga
banyak pedagang dari berbagai negara berdatangan ke
Indonesia yang menyebabkan timbulnya persaingan yang
cukup berat antara pedagang sehingga niat Belanda untuk
mengadakan monopoli perdagangan akan sulit terwujud.
Tujuan :
a. Menghindari persaingan di antara para pedagang
Belanda sendiri
b. Menyaingi pedagang – pedagang lainnya
c. Memperkuat posisi sehingga dapat melaksanakan
monopoli perdagangan rempah – rempah.
d. Membantu pemerintah dalam bidang keuangan
Gubernur Jenderal VOC yang pertama dipimpin oleh
Pieter Both kemudian diganti oleh Jan Pieterzoon
Coen.
J. P. Coen mengeluarkan kebijakan baru tentang pusat
kekuasaan. Ia menjadikan Batavia sebagai pusat
kekuasaannya dengan alasan bahwa :
- Agar VOC dapat mengawasi jalur perdagangan melalui
Selat Sunda dan Selat Malaka.
- Agar VOC dapat menguasai jalur perdagangan melalui
Selat Sunda dan Selat Malaka.
- Mengawasi Makasar sebagai bandar di Indonesia
bagian timur.
Hak Oktroi

a. Hak melakukan monopoli


perdagangan rempah – rempah
b. Hak untuk memelihara angkatan
perang
c. Hak untuk memelihara wilayah
yang diduduki
d. Hak untuk mencetak uang
e. Hak melakukan perjanjian
dengan raja – raja di Indonesia
f. Hak untuk membantu keuangan
pemerintah Belanda.
Dalam waktu singkat, VOC berkembang dengan pesat.
Setelah dapat menemukan daerah penghasil rempah –
rempah di Maluku, VOC memusatkan kedudukannya di
Ambon untuk menguasai perdagangan di seluruh Maluku
dan melaksanakan monopoli perdagangan rempah –
rempah.

Upaya – upaya VOC untuk menguasai perdagangan yaitu :


a. Monopoli perdagangan yang sangat merugikan rakyat.
b. Pelayaran Hongi (Hongi Tochen), pelayaran menyusuri
pantai yang dilegkapi dengan angkatan perang untuk
mengawasi para pedagang Maluku agar tidak menjual
rempah – rempah kepada pedagang lain,apabila diketahui
ada yang melanggar maka akan mendapatkan hukuman
yang berat.
c. Ekstirpasi, yaitu menebang tanaman rempah –
rempah milik penduduk agar produksi rempah – rempah
tidak berlebihan.
d. Contigenten, yaitu rakyat diwajibkan membayar
pajak berupa hasil bumi.
e. Verplichte leverentie, yaitu rakyat wajib
menyerahkan pajak berupa hasil bumi di daerah yang
tidak dikuasai VOC.
f. Preanger Stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat untuk
menanam kopi di daerah Priangan, hasil kopi akan dibeli
dengan harga yang sudah ditetapkan oleh VOC.
Tindakan – tindakan VOC tersebut sangat merugikan
rakyat. Akibatnya, rakyat menjadi menderita. Hal ini
mendorong terjadinya perlawanan bangsa Indonesia di
berbagai daerah terhadap VOC.
perlawanan – perlawanan tersebut menyebabkan
keruntuhan VOC, hingga akhirnya VOC dibubarkan pada
tanggal 31 Desember 1799.

Sebab – sebab runtuhnya VOC :


a. Keuangan VOC selalu mengalami defisit sehingga
memiliki banyak utang
b. Pegawai – pegawai VOC banyak yang melakukan
korupsi
c. Terjadinya persaingan dagang dari Inggris dan
Prancis
d. Timbulnya perlawanan bangsa Indonesia di
berbagai daerah

e. Banyak biaya yang dikeluarkan, yaitu untuk biaya


perang dan gaji para pegawainya

f. Penduduk Indonesia sudah terlalu miskin


sehingga tidak mampu membeli barang – barang
yang disediakan oleh VOC.
2. Pemerintah Kolonial Hindia –Belanda

Gubernur Jenderal Belanda adalah Herman Willem Daendels


diangkat setelah bubarnya VOC ( 1 Januari 1806 )
Tugas – tugas Daendels :
 Mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris
 Mengatur pemerintahan di Indonesia
 Membereskan keuangan
Kebijakan Daendels :
a. Dalam bidang Pertahanan
- meningkatkan jumlah prajurit
- membangun jalan raya dari Anyer- Panarukan untuk
mempercepat perpindahan perang
- membangun armada pertahanan laut di Surabaya dan
Batavia, Ujung kulon, dan Merak.
b. Dalam bidang Pemerintahan
- menyingkirkan raja-raja yang dianggap menghalangi
tindakannya dan menggantinya dengan raja baru yang
mendukungnya
c. Dalam bidang keuangan
- mengeluarkan uang kertas
- menjual tanah kepada orang-orang partikelir atau swasta
(arab dan cina)
- memborongkan pemungutan pajak – pajak swasta dan
melakukan contingenten
Daendels digantikan oleh Jansens karena Daendels melakukan
pelanggaran dalam tindakannya di Indonesia.
Pada tahun 1811 Belanda dan Inggris menyepakati suatu
perjanjian yang disebut Kapitulasi Tuntang
Kapitulasi Tuntang: surat perjanjian penyerahan
kekuasaan Belanda kepada Inggris atas seluruh Jawa
beserta pangkalan – pangkalan VOC.

Isi Kapitulasi Tuntang :


 pemerintahan Belanda menyerahkan Indonesia
kepada Inggris di Kalkuta (India)
 semua tentara Belanda menjadi tawanan perang
Inggris
 orang – orang Belanda dapat dipekerjakan dalam
pemerintahan Inggris
3. Politik Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)

Tanam paksa = dilakukan dengan paksaan

Dasar hukumnya adalah hukum adat yang menyatakan bahwa


barang siapa berkuasa di suatu daerah berarti memiliki tanah
dan rakyatnya.
Ketentuan Pelaksanaan tanam paksa
 setiap petani wajib menyediakan 1/5 dari tanahnya untuk
ditanami tanaman yang ditentukan oleh pemerintahan Belanda
 tanah yang diserahkan kepada pemerintah tidak dikenai pajak
(bebas pajak)
 hasil tanaman wajib, harus diserahkan kepada pemerintah
Belanda
 kegagalan panen karena bencana alam ditanggung
pemerintahan Belanda
 pekerjaan untuk menanam tidak boleh melebihi waktu
menanam padi
 kewajiban menanam tanaman wajib dapat diganti
dengan penyerahan tenaga untuk dipekerjakan di pabrik
 penggarapan tanah untuk wajib diawasi langsung oleh
kepala pribumi atau pegawai Belanda
Di satu sisi Belanda menetapkan ketentuan tanam paksa
namun di sisi lain Belanda seakan mendorong
pegawainya untuk melakukan penyimpangan terhadap
ketentuan tersebut karena pemerintah Belanda
menjanjikan akan memberikan hadiah yang besar
kepada pegawainya apabila dapat menyerahkan hasil
lebih banyak.
Hal inilah yang mendorong para pegawainya melakukan
penekanan kepada petani dalam penyerahan hasil
panen.
akibat baik :
 Bangsa Indonesia mengenal jenis – jenis tanaman baru
serta cara merawatnya
 bangsa Indonesia mengetahui daerah – daerah yang
cocok untuk jenis tanaman tertentu
 bangsa Indonesia mengetahui cara- cara mengolah
tanah dan memanennya.
Akibat buruk:
- Beban rakyat semakin berat akibat kerja
rodi,menyerahkan hasil tanaman, menanggung panen
yang gagal,dan tetap membayar pajak oleh karena itu
rakyat Indonesia semakin banyak mengalami
penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan,kematian
karena dipekerjakan di daerah – daerah yang jauh
tanpa makanan yang cukup.
4. Sistem Usaha Swasta

Sistem ini dilakukan untuk memberikan kesempatan


kepada pemilik modal swasta untuk dapat
menanamkan modalnya di Indonesia untuk membuka
perkebunan baru.

Tujuan dilakukan Undang – Undang Agraria


(Agrarische Wet) :
- memberi kesempatan dan jaminan kepada para
pengusaha swasta asing untuk membuka usaha dalam
bidang perkebunan di Indonesia.
- melindungi hak atas tanah penduduk agar tidak
hilang atau dijual.
5. Politik Pintu Terbuka

Sistem ini pemerintah Belanda memberikan


kesempatan kepada para pengusaha yang telah
menanamkan modalnya di Indonesia dan bebas
membuka berbagai macam perkebunan seperti tebu,
kopi, teh, tembakau, kelapa.

untuk menunjang pembukaan perkebunan –


perkebunan tersebut Belanda membangun prasarana
irigasi dan perhubungan seperti bendungan,jalan raya,
jembatan dengan Kerja Rodi.
Akibat buruk bagi bangsa Indonesia :
 Penderitaan dan kesengsaraan akibat kerja rodi
dengan upah yang sangat rendah
 Produksi bahan makanan semakin berkurang karena
banyak tanah yang disewa oleh pengusaha asing
untuk dijadikan tanah perkebunan
 sistem perpajakan yang sangat memberatkan
sehingga rakyat menderita dan miskin.
6. Politik Etis (Balas Budi)

Latar belakang penerapan kebijakan politik etis adalah


bahwa bangsa Belanda sendiri telah menilai diri mereka
sudah cukup banyak mengambil kekayaan alam dari
Indonesia sebagai hasil jerih payah bangsa Indonesia. Oleh
karena itu sudah waktunya Belanda memikirkan nasib
bangsa Indonesia.

Trilogi van Deventer yang dianjurkan oleh Theodore van


Deventer yaitu :
 Edukasi (Pendidikan)
 Irigasi (Pengairan)
 Imigrasi (Perpindahan penduduk)
 Edukasi dilaksanakan untuk menghasilkan tenaga-
tenaga kerja terdidik bagi Belanda
 Irigasi dilaksanakan untuk mengairi sawah – sawah
Yang disewa oleh pengusaha Belanda
 Imigrasi dilaksanakan untuk tenaga kerja yang
dipekerjakan di perkebunan – perkebunan Belanda di
luar pulau Jawa.

Pelaksanaan Trilogi van Deventer ini hanya


menguntungkan bangsa Belanda sendiri dan belum
mengubah nasib bangsa Indonesia terlepas dari
penjajahan.
Bangsa Inggris

Kapitulasi Tuntang ( 1811 )


1. Pemerintah Belanda harus
menyerahkan Indonesia kepada Inggris
2. Semua tentara Belanda harus menjadi
tawanan Inggris
3. Orang – orang Belanda dapat
dipekerjakan dalam pemerintahan
Inggris

Thomas Stamford Raffles


( 1811 – 1816 )
Bidang
Pemerintahan

1. Membagi Pulau Jawa


menjadi 16 keresidenan
2. Para Bupati dijadikan
pegawai negeri
3. Keraton Jogjakarta dan
Surakarta dipersempit
4. Mengurangi kekuasaan
raja
Bidang
Keuangan

1. Melaksanakan perdagangan bebas


2. Mengadakan monopoli perdagangan
3. Melanjutkan penanaman kopi dan
menjual tanah kepada pihak swasta
4. Mengadakan landrente (sewa tanah)
Bidang Sosial

1. Mengadakan
penghapusan
perbudakan
2. Mengurangi
pengaruh penguasa
tradisional
Konvensi London ( 1814 )

1. Belanda menerima kembali semua daerah


jajahannya dari tangan Inggris

2. Inggris memperoleh daerah jajahan di


India dari Belanda
Jasa – jasa Raffles di Indonesia :

1. Menulis buku sejarah pulau Jawa


(History of Java)

2. Istri Raffles, Olivia Marianne


merintis Kebun Raya Bogor

3. Menemukan jenis bunga (Rafflesia


Arnoldi)
Tugas !

Setelah melihat jasa – jasa Raffles tersebut,


1. Bagaimana tanggapanmu dengan adanya jasa Raffles
dalam pembangunan Kebun Raya Bogor ?
2. Apakah kalian tetap menganggap dia sebagai
kolonialis atau sebagai pahlawan?
berikan alasanmu!
S.K. : Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara
tradisional, kolonial, pergerakan kebangsaan hingga
terbentuknya negara kebangsaan sampai Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
K.D. : Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia di
bawah penjajahan Barat sampai pada pemerintahan Jepang.
IND. :
 Mendeskripsikan proses masuknya Jepang ke Indonesia
 Mendeskripsikan perkembangan penjajahan bangsa Jepang di
Indonesia
 Mendeskripsikan organisasi – organisasi bentukan Jepang di
Indonesia
 Mendeskripsikan perlawanan rakyat terhadap Jepang bagi
bangsa Indonesia
 Mendeskripsikan dampak pendudukan Jepang bagi bangsa
Indonesia
Proses masuknya Jepang ke Indonesia

Latar Belakang
1. Adanya Restorasi Meiji yang membawa
keberhasilan di bidang industri, perdagangan, dan
militer.
Untuk kelangsungan keberhasilan tersebut Jepang
memerlukan bahan mentah seperti minyak bumi,
batu bara, dan timah yang banyak terdapat di
Indonesia.
2. Jepang berhasil menyerang pangkalan laut AS di
Pearl Harbour

Tujuan
Untuk menguasai sumber daya
alam, terutama minyak bumi
dengan menduduki daerah –
daerah minyak di Kalimantan dan
Sumatera
Masuknya Jepang ke Indonesia melalui dua jalur setelah
berhasil menghancurkan pangkalan angkatan laut
Amerika Serikat di Pearl Harbour yakni :
 Angkatan Darat (Rikugun), bergerak dari Indocina
untuk merebut Malaysia, Singapura, Myanmar dan
Sumatera.
 Angkatan Laut (Kaigun), bergerak dari Pulau Hawai,
Mindanao, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, dan Papua.
 Pada tanggal 11 Januari 1942 Jepang berhasil
mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur yang menjadi
daerah penghasil minyak yang utama dan berhasil
menduduki seluruh wilayah Indonesia.
 Tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda
menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
Alasan Jepang dapat diterima dengan baik oleh bangsa
Indonesia karena:
 Propaganda Jepang yang sangat menarik, yaitu ingin
membantu bangsa Indonesia untuk mengusir bangsa
Belanda dari Indonesia.
 Propaganda Jepang ingin membentuk negara
persemakmuran Asia Timur Raya, termasuk
Indonesia.
 Propaganda Jepang melalui gerakan 3A, yaitu:
1. Jepang sebagai pelindung Asia
2. Jepang sebagai pemimpin Asia
3. Jepang sebagai cahaya Asia
Perkembangan penjajahan Jepang di Indonesia

Bidang Politik
Pada awal kedatangan, Jepang mengaku
sebagai saudara bagi bangsa Indonesia dan
berjanji akan membebaskan bangsa
Indonesia dari segala bentuk penjajahan

Kebebasan berorganisasi tersebut


benar – benar terbelenggu,karena
Jepang tidak membenarkan adanya
organisasi yang mengarah pada
pergerakan nasional. Organisasi
yang boleh berjalan hanya organisasi
bentukan Jepang.
Untuk dapat menguasai wilayah
Indonesia, Jepang membentuk
pemerintahan militer yakni
dengan pembagian wilayah 1. Militer angkatan
militer dan undang – undang darat ( Gunseibu)
militer ( Osamu Seirei) untuk menguasai
wilayah Sumatera
dan Malaka, Jawa
dan Madura
2. Militer angkatan
laut ( Minseibu)
untuk menguasai
Kalimantan,
Sulawesi, Irian
barat, Maluku,
Makasar
Bidang Ekonomi
Untuk mendapatkan bahan
mentah bagi industri, Jepang
menguasai pasar dengan
memberikan harga murah dan
tenaga kerja tanpa upah.
(Romusha)

Rakyat tertindas dan tersiksa, menguasai hasil


kekayaan alam Indonesia.Jepang juga
merampas kehormatan rakyat dengan dibebani
tanam paksa untuk memenuhi kebutuhan
perang dan bangunan militer.
Organisasi bentukan Jepang

1. Gerakan Tiga A
 merupakan perwujudan dari kerja sama antara pihak
nasionalis Indonesia dengan Jepang.
 Resmi berdiri pada bulan Mei 1942 dengan
semboyan Nipon Cahaya Asia, Nipon Pelindung
Asia, dan Nipon Pemimpin Asia.
 Ketua Mr. Syamsuddin namun gerakan tiga A tidak
berhasil karena gerakan tiga A tidak efektif dalam
mengerahkan bangsa Indonesia dan pemimpin
gerakan ini tidak dikenal masyarakat Indonesia.
2. PUTERA ( Pusat Tenaga Rakyat)
 Berdiri pada tanggal 1 Maret 1943.
 tujuannya adalah untuk membangun dan
menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah
dihancurkan Belanda
 tugasnya adalah memusatkan segala potensi
masyarakat guna membantu Jepang dalam
peperangan.
 dipimpin oleh “ Empat Serangkai” yakni Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan
K.H. Mas Mansyur
3. Peta ( Pembela Tanah Air )
 organisasi yang terdiri atas pemuda – pemuda
Indonesia yang mendapatkan pendidikan militer
Jepang
 tujuannya adalah meraih kemerdekaan melalui
perjuangan fisik
 pemimpinnya adalah Supriyadi dan Sudirman
Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang

1. Perlawanan rakyat Aceh


 dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil
 10 N0vember 1942
 rakyat Aceh mengalami penderitaan akibat
kesewenang – wenangan Jepang dengan menjadikan
rakyat sebagai romusha untuk membuat parit, jalan,
dan lain – lain.
2. Perlawanan rakyat Singaparna
 dipimpin oleh kiai Zainal Mustafa
 pada februari 1944
 rakyat disuruh melakukan upacara Seikerei yakni
penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara
membungkukan badan ke arah Jepang.

3. Perlawanan rakyat Blitar


 dipimpin oleh Supriyadi dan Muradi
 pada tanggal 29 Februari 1945.
 merupakan perlawanan terbesar pada masa
pendudukan Jepang di Indonesia.
DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG
BAGI BANGSA INDONESIA
 Bidang Politik
Jepang tidak membenarkan adanya organisasi yang
mengarah kepada pergerakan nasional. Organisasi
yang boleh berjalan hanya organisasi yang dibentuk
Jepang dengan tujuan untuk mendapatkan
kepercayaan bangsa Indonesia kepada Jepang.
organisasi tersebut adalah:
 Gerakan tiga A,oleh Mr. Syamsuddin
 Putera ( Pusat Tenaga Rakyat), “empatserangkai”
( Ir. Soekarno. Drs. Moh.Hatta, Ki hajar dewantoro, dan
K.H. Mas Mansyur)
- Peta ( pembela tanah air), Supriyadi
 Bidang Ekonomi
 Jepang melakukan perampasan kehormatan rakyat
dengan membebani tanam paksa dan kerja paksa
(romusha)
 Jepang mengambil bahan mentah bagi industri
modernnya dengan harga yang sangat murah
 Bidang Militer
Jepang membentuk organisasi kemiliteran yang
terdiri atas para pemuda Indonesia untuk
memperkuat kedudukannya di Indonesia.
Seinendan( barisan pemuda), Keibodan( barisan
pembantu polisi), Heiho( pembantu prajurit jepang),
Fujiinkai( barisan wanita), Seisyintai ( barisan
pelopor), Tentara PETA ( pembela tanah air)
K.D. : Menganalisis
proses kelahiran dan
perkembangan
Nasionalisme Indonesia

IND.:
 Mendeskripsikan Latar
belakang muncul dan
berkembangnya
pergerakan nasional
Indonesia.
 Mengidentifikasi
organisasi-organisasi
pergerakan nasional
Indonesia
 Latar belakang munculnya pergerakan nasional
Indonesia
a. Faktor dalam negeri
- penderitaan akibat jajahan
- kesatuan Indonesia dibawah penjajahan
- penggunaan bahasa Melayu
- reaksi terhadap perlawanan yang bersifat
kedaerahan
- gerakan orang-orang cina yang mendirikan
perguruan untuk kalangan mereka sendiri
b. Faktor luar negeri
 Dampak Pendidikan luar negeri
 Nasionalisme Asia
Organisasi – organisasi pergerakan nasional
Indonesia
1. Organisasi pergerakan nasional pada awal
perkembangan
a. Budi Utomo
b. Serikat Islam
c. Indische Partij
2. Organisasi pergerakan pada masa radikal
a. Perhimpunan Indonesia
b. Partai Komunis Indonesia
c. Partai Nasional Indonesia
3. Pergerakan Nasional masa bertahan
a. Fraksi nasional
b. Petisi Sutardjo
c. Gabungan politik Indonesia

4. Organisasi sosial dan keagamaan


a. Muhammadiyah
b. Taman siswa
c. Gerakan wanita

Anda mungkin juga menyukai