Anda di halaman 1dari 6

KUTAI DAN

TARUMANEGARA

Disusun Oleh :

Nama : Faranisa Haqi R


Kelas : X MIA 1
No. Absen : 09

SMA NEGERI 1 WONOSARI


TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
1. PENDAHULUAN
A. Kerajaan Kutai
- Sejarah
Prasasti Kutai menyebutkan silsilah raja-raja Kutai dengan raja terbesarnya
adalah Mulawarman. Bunyi prasasti tersebut sebagai berikut.

"Sang Maharaja Kudungga yang amat mulia, mempunyai putra mahsyur,


Sang Aswawarman namanya, yang seperti Ansuman (dewa matahari)
menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mempunyai putra
tiga, seperti Api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra ialah Sang
Mulawarman raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang Mulawarman
telah mengadakan kenduri (selamatan) emas amat banyak. Buat peringatan kenduri
itulah tugu batu didirikan oleh para brahmana."

- Kondisi Geografis
Kerajaan Kutai berdiri pada abad ke-5 M di Lembah Sungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Nama Kutai diambil dari nama daerah tempat ditemukannya
prasasti Kutai. 

Wujud prasastinya berupa tujuh buah tugu batu besar yang disebut yupa.
Ketujuh yupa ini merupakan sumber sejarah Kutai. Fungsi yupa sesungguhnya
adalah tugu batu untuk menambatkan lembu kurban. Aksara yang dipahatkan pada
yupa berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh
penguasa Kutai bernama Mulawarman. Mulawarman adalah orang Indonesia asli.
Kakeknya, Kudungga, masih menggunakan nama asli Indonesia.

B. Kerajaan Tarumanegara
- Sejarah
1. Berita Asing

Berita Asing dari zaman Dynasti Ta’ang, menyebutkan bahwa pendeta


bernama Fa-Hien terdampar di pantai utara Pulau Jawa (414) ketika ia akan
kembali dari India ke China. Dalam catatannya di ceritakan bahwa di pantai utara
Pulau Jawa bagian barat telah di temukan masyarakat yg mendapat pengaruh
Hindu. Masyarakat itu di perkirakan bagian dari masyarakat Kerajaan
Tarumanegara.
2. Prasasti
Ada 7 Prasasti yg menyatakan keberadaan Kerajaan Tarumanegara, di tulis
dengan huruf Pallawa & bahasa Sansekerta, meliputi:

a) Prasasti Ciaruteun (di sekitar Bogor)


Prasasti ini berbentuk Syair, bergambar telapak kaki sebagai bekas kaki raja
Tarumanegara yg gagah berani.

b) Prasasti Jambu (di sekitar Bogor)


Prasasti ini menyebutkan bahwa, baju ziarah Raja Purnawarman tidak dapat
di tembus senjata musuh, di hormati para Pangeran.

c) Prasasti Tugu
Prasasti terpanjang & terpenting dari Raja Purnawarman, yaitu berisi:
Perintah Raja Purnawarman untuk menggali sungai Gomati yg panjangnya sekitar
11 km, di selesaikan dalam waktu 21 hari, lalu diadakan selamatan dengan
memberikan 1000 ekor sapi kepada para Brahmana.

d) Prasasti Pasi Awi & Muara Cianten


Kedua prasasti ini belum dapat di baca.

e) Prasasti Lebak ? Munjul (di tepi Sungai Cidanghiang, Kec. Munjul,


banten Selatan )
Yang berbunyi “ ini tanda keperwiraan, keagungan & keberanian yang
sungguh-sungguh dari Raja dunia yang mulia Purnawarman yang menjadi Panji
Dunia”.

f) Prasasti Kebon Kopi (di sekitar Bogor)


Prasasti ini bergambar telapak kaki gajah.

Ketujuh Prasasti tersebut tidak di jelaskan angka tahun,sehingga diadakan


perbandingan melalui huruf-huruf Prasasti yang di temukan di India, tang
menjelaskan Prasasti itu di tulis pada abad ke-5 M.

- Kondisi Geografis
Letak kerajaan tarumanegara ada di wilayah Jawa Barat dengan pusatnya di
sekitar daerah Bogor, antara sungai Cisadane & Citarum. Wilayah kekuasaan
Kerajaan Tarumanegara hampir seluruh wilayah Jawa Barat, muliputi Banten,
Jakarta, sampai perbatasan Cirebon

2. PEMBAHASAN
A. Kerajaan Kutai
1. Kehidupan Sosial
Kehidupan politik kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha membawa perubahan
baru dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Struktur sosial
dari masa Kutai hingga Majapahit mengalami perkembangan yang ber-evolusi
namun progresif. Dunia perekonomian pun mengalami perkembangan: dari yang
semula sistem barter hingga sistem nilai tukar uang.

Dari berbagai peninggalan yang ditemukan diketahui bahwa kehidupan


masyarakatnya Kutai sudah cukup teratur. Walau tidak secara jelas diungkapkan,
diperkirakan masyarakat Kutai sudah terbagi dalam pengkastaan meskipun tidak
secara tegas. Dari penggunaan bahasa Sansekerta dan pemberian hadiah sapi,
disimpulkan bahwa dalam masyarakat Kutai terdapat golongan brahmana,
golongan yang sebagaimana juga di India memegang monopoli penyebaran dan
upacara keagamaan.

Di samping golongan brahmana, terdapat pula kaum ksatria. Golongan ini


terdiri dari kerabat dekat raja. Di luar kedua golongan ini, sebagian besar
masyarakat Kutai masih menjalankan adat istiadat dan kepercayaan asli mereka.
Jadi, walaupun Hindu telah menjadi agama resmi kerajaan, namun masih terdapat
kebebasan bagi masyarakat untuk menjalankan kepercayaan aslinya.

2. Kehidupan Ekonomi

Perekonomian kerajaan kutai sangat tergantung pada keberadaan Sungai


Mahakam. Berdasarkan beberapa bukti yang ditemukan dapat diketahui bahwa
perekonomian Kerajaan Kutai terletak pada sektor perdagangan, pertanian, dan
peternakan. Kerajaan kutai terkenal dengan hasil hutannya seperti getah kayu
meranti, damar, gaharu, rotan, batu permata, dan bulu bulu burung yang indah.
Disebutkan dalam salah satu prasasti bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan
upacara korban emas dan menghadiahkan 20.000 ekor sapi untuk golongan
Brahmana. Tidak diketahui secara pasti asal emas dan sapi tersebut diperoleh.
Apabila emas dan sapi tersebut didatangkan dari tempat lain, bisa disimpulkan
bawha kerajaan Kutai telah melakukan kegiatan dagang. Jika dilihat dari letak
geografis, Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India.
Namun, hal tersebut juga bisa menunjukkan adanya usaha peternakan yang di
lakukan oleh rakyat Kutai.

3. Kehidupan Agama
Berdasarkan silsilahnya, dapat dipastikan bahwa Kudungga belum menganut
Hindu dan masih mempertahankan budaya asli Indonesia. Adapun Aswawarman
telah mulai mengenal Hindu, dapat dilihat dari namanya. Bahkan Agama Hindu
mulai berkembang pesat di Kerajaan Kutai pada masa pemerintahannya. Ia
dianggap sebagai Wamsakarta (pendiri keluarga raja). Budaya Hindu ini diperoleh
dari India. Pada zaman Aswawarman dikenal upacara Vratyastoma, yaitu upacara
pencucian diri (pemberian kasta) yang diadakan setiap kali ada orang Indonesia
masuk agama Hindu. Pentingnya pengaruh brahmana di Kutai menunjukkan
dominasi pengaruh agama Syiwa yang tampak dalam upacara kurban.

B. Kerajaan Tarumanegara
1. Kehidupan Sosial
Kehidupan Sosial sudah teratur & rapi di bawah pemerintahan Raja
Purnawarman. Ini di ketahui melalui prasasti Ciaruteun. Dilihat dari cara
penulisan huruf-huruf dari prasasti yang di temukan di ketahui bahwa tingkat
kebudayaannya sudah tinggi dan telah berkembangan kebudayaan tulis-menulis.
Di bidang sastra masyarakat telah mengenal Syair. Di bidang seni pahat juga
sudah maju di buktikan dengan penemuan arca Wisnu dari Cibuaya yg
memperlihatkan kesamaan dengan arca-arca yg di temukan di Semenanjung
Melayu, Siam & Kamboja. Di bidang pertanian telah diadakan penggalian saluran
yang berfungsi sebagai pencegahan banjir & pengairan. Masyarakat
Tarumanegara terbagi atas dua golongan, yaitu golongan masyarakat yang
berlatarbelakang agama Hindu dan golongan masyarakat yang berbudaya asli.
Masyarakat yang berlatar belakang Hindu umumnya merupakan keluarga/ kerabat
kerajaan. Sementara sebagian besar masyarakat Tarumanegara masih menganut
kebudayaan asli.

2. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara didasarkan pada bidang


pertanian. Menurut catatan Fa Hien pada abad V M, aspek kehidupan itu meliputi
pertanian, peternakan, perburuan binatang, dan perdagangan. Komoditas yang
diperdagangkan antara lain berupa cula badak, perak, dan kulit penyu. Dari
prasasti Tugu,kita bisa mengetahui bahwa Raja Purnawarman sanga
tmemerhatikan bidang pertanian. Dalam prasasti Tugu disebutkan bahwa Raja
Punawarman pernah memerintahkan rakyatnya untuk membuat saluran Gomati
sepanjang 12 km. Pekerjaan ttersebut dapat diselesaikan dalam waktu 21 hari.
Pembangunan saluran Gomati mempunyai arti ekonomis bagi rakyat karena
berguna sebagai sarana pengairan dan pencegahan banjir serta sarana lalu lintas
pelayaran antardaerah.

3. Kehidupan Agama

Agama Hindu yang berkembang di Kerajaan Tarumanegara adalah Hindu


Waesnawa atau Hindu Wisnu. Bukti ini terpahat pada prasasti Ciaruteun yang
dibuat dengan meninggalkan jejak telapak kaki Purnawarman sebagai lambang
penjelmaan Dewa Wisnu. Penganut Waesnawa melakukan pemujaan terhadap
Dewa Wisnu yang dianggap dewa tertinggi. Di Tarumanegara agama Hindu
Waesnawa hanya berkembang di kalangan istana atau keluarga/ kerabat kerajaan.
Sementara itu, sebagian besar penduduk Tarumanegara masih menganut
kepercayaan asli (dinamisme dan animisme)

3. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan beberapa bukti yang ditemukan dapat diketahui bahwa
perekonomian Kerajaan Kutai terletak pada sektor perdagangan, pertanian, dan
peternakan. Dunia perekonomian pun mengalami perkembangan: dari yang semula
sistem barter hingga sistem nilai tukar uang. Walau tidak secara jelas diungkapkan,
diperkirakan masyarakat Kutai sudah terbagi dalam pengkastaan meskipun tidak
secara tegas. Adapun Aswawarman telah mulai mengenal Hindu, dapat dilihat dari
namanya. Bahkan Agama Hindu mulai berkembang pesat di Kerajaan Kutai pada
masa pemerintahannya
Kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara didasarkan pada bidang
pertanian. Menurut catatan Fa Hien pada abad V M, aspek kehidupan itu meliputi
pertanian, peternakan, perburuan binatang, dan perdagangan. Kehidupan Sosial
sudah teratur & rapi di bawah pemerintahan Raja Purnawarman. Dilihat dari cara
penulisan huruf-huruf dari prasasti yang di temukan di ketahui bahwa tingkat
kebudayaannya sudah tinggi dan telah berkembangan kebudayaan tulis-menulis,
mengenal syair dan seni pahat. Agama Hindu yang berkembang di Kerajaan
Tarumanegara adalah Hindu Waesnawa atau Hindu Wisnu. Bukti ini terpahat pada
prasasti Ciaruteun yang dibuat dengan meninggalkan jejak telapak kaki
Purnawarman sebagai lambang penjelmaan Dewa Wisnu.

4. SUMBER
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/05/kerajaan-kutai-dan-kehidupan.html
http://www.slideshare.net/99line/kerajaan-kutai-26203951#
http://sugionosejarah.wordpress.com/2011/10/10/kerajaan-tarumanegara/
http://www.sibarasok.com/2013/06/sejarah-kerajaan-kutai.html
http://mudztova.wordpress.com/2011/04/02/sejarah_kerajaan-kutai-dan-
tarumanegara/

Anda mungkin juga menyukai