Anda di halaman 1dari 109

Negara–Negara

Kerajaan Hindu–Buddha
di Indonesia

Sejarah Kelas XI / 1
Proses masuk dan berkembangnya Agama dan
Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia

Gambar 1. Peta jalur perdagangan laut Asia Tenggara


NEGARA-NEGARA
KERAJAAN HINDU-BUDHA DI
INDONESIA
KERAJAAN KERAJAAN
BALI PAJAJARAN

KERAJAAN KERAJAAN
MAJAPAHIT SINGASARI

KERAJAAN KERAJAAN
KEDIRI SRIWIJAYA

KERAJAAN KERAJAAN
MATARAM KUNO TARUMANEGARA

KERAJAAN
KUTAI
KERAJAAN KUTAI
KERAJAAN KUTAI

• Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu yang pertama


kali berdiri di Indonesia setelah berkembangnya pengaruh
dari India. Hal in berdasarkan prasasti Yupa yang di
temukan di daerah di kutai sejak tahun 400M di
Kalimantan timur.
• Sejarah Awal Berdirinya Kerajaan Kutai.
Kerajaan tertua yang tercantum dalam sejarah
Nusantara adalah kerajaan Kutai. Didalam Wikipedia
disebutkan bahwa: Kutai Martadipura adalah sebuah
kerajaan yang mempunyai corak Hindu dan bukti
yang dimiliki adalah yang tertua. Berdiri sekitar abad
ke-4. Kerajaan ini berada di Muara Kaman,
Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.
Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari
nama tempat ditemukannya prasasti yang
menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut.
SILSILAH KELUARGA
KERAJAAN KUTAI

KUDUNGGA

ASWAWARMAN

MULAWARMAN
Daftar Raja Kutai
• Maharaja Kudungga, gelar anumerta • Maharaja Sangga Warman Dewa
Dewawarman (pendiri) • Maharaja Candrawarman
• Maharaja Asmawarman (anak • Maharaja Sri Langka Dewa Warman
Kundungga) • Maharaja Guna Parana Dewa Warman
• Maharaja Mulawarman (anak • Maharaja Wijaya Warman
Aswawarman)
• Maharaja Sri Aji Dewa Warman
• Maharaja Marawijaya Warman
• Maharaja Mulia Putera Warman
• Maharaja Gajayana Warman
• Maharaja Nala Pandita Warman
• Maharaja Tungga Warman
• Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
• Maharaja Jayanaga Warman
• Maharaja Dharma Setia Warman
• Maharaja Nalasinga Warman
• Maharaja Nala Parana Tungga Warman
• Maharaja Gadingga Warman Dewa
• Maharaja Indra Warman Dewa
SUMBER

YUPA

Sumber informasi diperoleh dari Yupa / Tugu dalam


upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4.
Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama
bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah
Kerajaan Kutai. Dari salah satu yupa tersebut
diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai
saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam
yupa karena kedermawanannya menyedekahkan
1.000 ekor lembu kepada brahmana.
Kondisi Politik
• Para tokoh kerajaan Kutai menjalin hubungan
baik dengan orang-orang dari india yaitu para
Brahmana, hal ini dapat dilihat dari
persembahan 1000 ekor lembu yang diberikan
salah satu raja Kutai kepada Brahmana,
sebagai tanda penghormatan atas jalinan
pertemanan antara kerajaan Kutai dengan
para Brahmana
Kondisi Ekonomi
• Kerajaan Kutai merupakan tempat
persinggahan para pedagang asing karena
kerajaan ini terletak di antara selat malaka
yang merupakan jalur persingahan para
pedagang asing untuk menjual barang
dagangannya. Skemanya adalah sebagai
berikut
• Selat malaka – laut jawa- selat makkasar-
Kutai- Cina
KONDISI SOSIAL-BUDAYA

Bila dilihat dari letak kerajaan yang berada di dekat


sungai maka diperkirakan masyarakat kutai hidup dari
bercocok tanam dan juga bertenak. Masyarakat sudah
mengenal hidup gotong royong dan bermasyarakat.
Hal ini dapat dilihat adanya upacara keagamaan di
tempat suci WAPRAKISWARA dan pembuatan tugu
peringatan seperti yupa.
AGAMA

Agama yang berkembang di Kutai adalah agama


Hindu Ciwa. Ini dapat dilihat dari adanya tempat suci
yang disebut WAPRAKISWARA, demikian pendapat
PURBOCAROKO.

Agama hindu yang datang di Kutai berasal dari India


Selatan, buktinya :
1).Prasasti memakai huruf pallawa, yaitu huruf yang
dipakai di India Selatan.
2).Penggunaan nama berakhiran Warman adalah
kebiasaan
di India Selatan.
Kejayaan Kerajaan Kutai
• Sesuai dengan isi prasasti Yupa, Kerajaan
Kutai mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Raja Mulawarman. Dimana
wilayah kekuasaanya hampir seluruh wilayah
Kalimantan Timur. Selain itu, raja ketiga dari
Kerajaan Kutai ini berhasil mensejahterakan
kehidupan rakyatnya.
KERUNTUHAN

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama


Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di
tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran
Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini
(Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai
Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di
Kutai Lama (Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di
tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa
Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya
menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai
Kartanegara
KERAJAAN
TARUMANEGARA

Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah


kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau
Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma
merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang
meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah
dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan,
terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah
kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Pembentukan kerajaan
• Latar belakang terbentuknya kerajaan Tarumanegara sangat
erat kaitannya dengan keruntuhan Kerajaan Salakanegara. Ya,
berdasarkan naskah Wangsakerta dari Cirebon, diketahui
bahwa Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman sekitar antara tahun 358 - 450 M. Kerajaan
ini awalnya bermula dari sebuah kerajaan kecil ditepi sungai
Gomati dan Candrabaga atau saat ini kita kenal dengan daerah
Bekasi. Rajadirajaguru Jayasingawarman yang merupakan raja
pertama Kerajaan Tarumanegara berhasil meletakan pondasi
utama dalam pembentukan kerajaan Hindu pertama di Pulau
Jawa ini. Setelah berpulang, ia kemudian digantikan oleh
putranya, Dharmayawarman.

Daftar Raja Kerajaan Tarumanegara
• Rajadirajaguru Jaya Singawarman • Hariwangsawarman tahun 639 -
tahun 358 - 382 M 640 M
• Dhamayawarman tahun 382 - 395 • Nagajayawarman tahun 640 - 666
M M
• Sri Purnawarman tahun 395 - 434 • Sang Linggawarman tahun 666 -
M 669 M
• Wisnuwarman tahun 434 - 455 M • Tarusbawa tahun 669 - 670 M
• Indrawarman tahun 455 - 515 M
• Candrawarman tahun 515 - 535 M
• Suryawarman tahun 535 - 561 M
• Kertawarman tahun 561 - 628 M
• Sudhawarman tahun 628 - 639 M
Sumber Sejarah
Tarumanegara
PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN TARUMANEGARA

Prasasti Tugu Prasasti Cidanghiyang

Muara Cianten, Prasasti Jambu


PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN TARUMANEGARA

Prasasti Ciaruteun Prasasti Kebon Kopi

Pasir Awi
Kehidupan Politik
• berdasarkan pesan yang tersurat pada Prasasti
Tugu dan beberapa prasasti lain, diketahui
bahwa Raja Purnawarman adalah raja besar
yang dinyatakan cukup berhasil dalam
kepemimpinannya. Ya, Prasasti Tugu
menyatakan bahwa raja Purnawarman telah
membangun sebuah sungai untuk irigasi dan
pencegahan banjir itu tentu mencerminkan raja
Kerajaan Tarumanegara satu ini sangat
memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.
Kehidupan Ekonomi
• Kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara
diketahui dari adanya sumber sejarah, baik yang
berupa prasasti atau dari berita-berita Cina.
Berdasarkan Prasasti Tugu yang menceritakan
pembangunan Sungai Candrabaga oleh
Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh
Purnawarman misalnya, diperoleh gambaran bahwa
masyarakat kerajaan Tarumanegara mengandalkan
sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama.
Kehidupan Sosial Dan Budaya
• Terkait dengan kehidupan sosial, masuknya pengaruh agama
dan kebudayaan Hindu telah memegang penting dalam sejarah
kerajaan Tarumanegara. Pengaruh itu antara lain dikenalnya
sistem dewa-dewi, mitologi, bahasa dan sastra, serta upacara-
upacara keagamaan. Salah satu bukti pengaruh ini bisa kita
temukan pada isi prasasti Kebon Kopi I. Dalam prasasti ini
dua kaki gajah Airwata terpahat dengan sangat jelas. Gajah
Airwata sendiri dalam mitologi Hindu dikenal sebagai gajah
tunggangan Batara Indra. Nama gajah ini dalam prasasti
tersebut juga telah dijadikan sebagai nama gajah perang milik
Raja Purnawarman.
AGAMA

Berdasarkan berita Fa Hien yang pernah singgah


di Ye-Po-Ti pada abad V, diketahui bahwa
terdapat banyak penganut agama Hindu,
sedangkan orang budha sedikit.

Agama Hindu yang berkembang di Taruma


adalah Hindu Brahmana, pendapat ini
didasarkan adanya pemberian 1000 ekor lembu
dari Purnawarman kepada para Brahmana.
Masa Kejayaan
• Tak butuh waktu lama, Kerajaan
Tarumanegara mengalami masa kejayaan atau
masa keemasan hanya sekitar 3 generasi dari
awal pembentukannya.
• Ya, Kerajaan Tarumanegara berhasil mencapai
masa kejayaan pada kepemimpinan raja ketiga,
Purnawarman, cucu dari Rajadirajaguru
Jayasingawarman.
• Tarumanegara mengalami perkembangan pesat.
Selain dengan memperluas wilayah kerajaan melalui
ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil di sekitar
kekuasaannya, Raja Purnawarman juga membangun
berbagai infrastruktur yang mendukung
perekonomian kerajaan. Adapun salah satunya adalah
sungai Gomati dan Candrabaga. Kedua sungai ini
selain untuk mencegah terjadinya banjir saat musim
hujan, juga berperan penting dalam pengairan lahan
pertanian sawah yang dulu menjadi salah satu
penggerak kehidupan ekonomi masyarakat Kerajaan
Tarumanegara.
KERUNTUHAN

Tidak diketahui secara persis sebab-sebab


keruntuhan kerajaan Tarumanegara, namun
bila kita mau menilik isi prasasti Kota Kapur
(Sriwijaya) yang menyebutkan bahwa Sriwijaya
terpaksa berperang dengan bumi Jawa (
Tarumanegara ) karena tidak taat kepada
Sriwijaya.
Kerajaan Holing
• Awal Berdirinya Kerajaan Kalingga diperkirakan dimulai pada
abad ke-6 hingga abad ke-7. Nama Kalingga sendiri berasal
dari kerajaan India kuno yang bernama Kaling, mengidekan
bahwa ada tautan antara India dan Indonesia. Bukan hanya
lokasi pasti ibu kota dari daerah ini saja yang tidak diketahui,
tapi juga catatan sejarah dari periode ini amatlah langka. Salah
satu tempat yang dicurigai menjadi lokasi ibu kota dari
kerajaan ini ialah Pekalongan dan Jepara. Jepara dicurigai
karena adanya kabupaten Keling di pantai utara Jepara,
sementara Pekalongan dicurigai karena masa lalunya pada saat
awal dibangunnya kerajaan ini ialah sebuah pelabuhan kuno.
Beberapa orang juga mempunyai ide bahwa Pekalongan
merupakan nama yang telah berubah dari Pe-Kaling-an.
Daftar Raja
• Ratu Shima
• Raja Sanjaya
Kehidupan Politik
• Berdasarkan berita Cina disebutkan bahwa Kerajaan Holing
diperintah oleh seorang raja putri yang bernama Ratu Sima.
Pemerintahannya berlangsung dari sekitar tahun 674 masehi.
Pemerintahan Ratu Sima sangat keras, namun adil dan
bijaksana. Kepada setiap pelanggar, selalu diberikan sangsi
tegas. Rakyat tunduk dan taat terhadap segala perintah Ratu
Sima. Bahkan tidak seorang pun rakyat atau pejabat kerajaan
yang berani melanggar segala perintahnya. Diceritakan,
mengenai Ratu Shima yang mendidik rakyatnya agar selalu
berlaku jujur dan menindak keras kejahatan pencurian. Ia
menerapkan hukuman yang keras yaitu pemotongan tangan
bagi siapa saja yang mencuri.
Kehidupan Ekonomi
• Kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan
Holing berkembang pesat. Masyarakat Kerajaan
Holing telah mengenal hubungan perdagangan.
Mereka menjalin hubungan perdagangan pada suatu
tempat yang disebut dengan pasar. Pada pasar itu,
mereka mengadakan hubungan perdagangan dengan
teratur. Kegiatan ekonomi masyarakat lainnya
diantaranya bercocok tanam, menghasilkan kulit
penyu, emas, perak, cula badak dan gading.
Kehidupan Sosial Budaya
• Mayoritas masyarakatnya memeluk agama
budha begitu juga dengan kebudayaanya
banyak di pengaruhi oleh budaya india. Selain
agamanya yang lekat dan kental banyak
tercampur dan terpengaruh dengan adat
istiadat kebudayaan orang india hal ini juga
berpengaruh pada Ratu Sima karena menerima
dengan baik kebudayaan india masuk di
kerajaan Holing.
Agama
• Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang
sangat terpengaruh oleh ajaran Budha. Oleh
karena itu, Holing menjadi pusat pendidikan
agama Budha. Holing memiliki seorang
pendeta yang bernama Jnanabhadra. Hal itu
menyebabkan masyarakat Holing mayoritas
beragama Budha.
Masa Kejayaan
• Pada tahun 674 Masehi, kerajaan Kalingga
diperintah oleh seorang Ratu Sima. Ratu Sima
merupakan raja yang terkenal di pemerintahan
kerajaan Kalingga. Dibawah kekuasaan Ratu
Sima ini, kerajaan Kalingga mengalami masa
kejayaan. Pada saat itu, semua rakyat hidup
dengan tenteram dan makmur. Mereka tunduk
dan patuh terhadap segala perintah Ratu Sima
bahkan tidak ada seorang pun rakyat atau
pejabat kerajaan yang berani melanggarnya.
Masa Keruntuhan
• Holing mendapat tantangan dari Sriwijaya, yang pada
akhirnya perdagangan dikuasi oleh Sriwijaya.
Sehingga Sriwijaya menjadi kerajaan yang menguasai
perdagangan pada pertengahan abad ke-8. Pada tahun
752, kerajaan Ho-ling menjadi taklukan kerajaan
Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian
jaringan perdagangan Hindu, bersama Malayu dan
Tarumanegara yang sebelumnya telah ditaklukkan
Sriwijaya. Ketiga kerajaan tersebut menjadi pesaing
kuat jaringan perdagangan Sriwijaya.
KERAJAAN
SRIWIJAYA

Pada mulanya letak Sriwijaya tidak di Palembang,


melainkan di Muara takus atau minanga Tamwan, yaitu
daerah pertemuanantara sungai Kampar Kanan dan
Kampar kiri. Pendapat ini diperkuat dengan pendapat I-
TSING yang mengatakan bahwa daerah Sriwijaya dilalui
garis Khatulistiwa. Daerah yang dimaksud adalah
pertemuan antara sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri
atau Muara Takus. Baru setelah berhasil meluaskan
wilayah ibukota Sriwijaya pindha ke palembang.
• Sriwijaya berasal dari dua kata yaitu “Sri”
yang artinya adalah cahaya atau gemilang dan
“Wijaya” yang artinya adalah kemenangan.
Jika disatukan maka Sriwijaya memiliki nama
panjang “kemenangan gemilang”. Kerajaan
Sriwijaya sendiri juga banyak diartikan dalam
bahasa-bahasa lain dengan nama berbeda
seperti dalam bahasa Sansekerta nama
Sriwijaya menjadi Yavadesh.
• Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang
dibentuk oleh raja daputa Hyan yang dalam
perjalanannya banyak menaklukan kerajaan
selama 8 hari, dan setelah penaklukan maka
dibangunlah sebuah kerajaan baru yang
bernama kerajaan Sriwijaya
Daftar Raja-raja Sriwijaya
• Dapunta Hyan Srijayanasa (terdapat dalam Berita Cina tahun 960
dalam Prasasti Kedukan Bukit Masehi)
tahun 683 Masehi dan Prasasti• Sri Udayaditya (terdapat dalam
Talang Tuwo tahun 684 Masehi) Berita Cina tahun 962 Masehi)
• Sri Indrawarman (terdapat dalam• Sri Sudamaniwarmadewa (terdapat
Berita Cina tahun 724 Masehi dalam Prasasti Leiden tahun 1044
• Rudrawikrama (terdapat dalam Masehi)
Berita Cina tahun 728 Masehi) • Marawijayatunggawarman
• Wishnu (terdapat dalam Prasasti (terdapat dalam Prasasti Leiden
Ligor tahun 775 Masehi tahun 1044 Masehi)
• Maharaja (terdapat dalam Berita• Sri
Arab tahun 851 Masehi) Sanggaramawijayatunggawarman
• Balaputera Dewa (terdapat dalam (terdapat dalam Prasasti Chola
Prasasti Nalanda tahun 860 Masehi) tahun 1044 Masehi)
• Sri Udayadityawarman (terdapat
Peta pengaruh Sriwijaya di abad ke-10
SUMBER SEJARAH

1). Sumber berita cina Prasasti kedukan Bukit

2). Sumber tertulis Prasati Talang Tuo


5 prasasti

Prasasti Telaga Batu

Prasasti Kota Kapur

Prasasti Karang Birahi


PRASASTI

Prasati Talang Tuo

Prasasti Kota Kapur Prasasti Karang Birahi


PRASASTI

Prasasti Telaga Batu Prasasti kedukan Bukit


Kehidupan Politik
• Raja Tarumanegara mempelajari bagaimana
cara untuk mensejahterakan rakyatnya melalui
hubungan politik dengan bangsa lain, dan hasil
pembelajaran itu kemudian raja
memerintahkan kepada rakyatnya untuk
membuat kali yang digunakan untuk saluran
irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-
sawah pertanian rakyat.
Kehidupan Ekonomi
• Membangun hubungan dagang dengan
pedagang asing dan pedagang daerah untuk
memenuhi kas kerajaan, dan menstabilkan
jalannya jalannya perdagangan di wilayah
kerajaan tarumanegara.
KONDISI SOSIAL-BUDAYA
Masyarakat Sriwijaya hidup berdagang. Kondisi yang baik dan
menguntungkan ini menyebabkan Sriwijaya menjadi pusat
perdagangan
nasional dan pusat perdagangan di Asia Tenggara.
Sebagai pusat perdagangan, Sriwijaya banyak memperoleh
pemasukan dari :
a. bea cukai barang
b. bea cukai kluar masuk kapal
c. hasil keuntungan perdagangan Sriwijaya
d. upeti dari daerah taklukan
Agama
• Sebagai pusat pengajaran Buddha Vajrayana, Sriwijaya
menarik banyak peziarah dan sarjana dari negara-negara di
Asia. Antara lain pendeta dari Tiongkok I Tsing, yang
melakukan kunjungan ke Sumatera dalam perjalanan studinya
di Universitas Nalanda, India, pada tahun 671 dan 695, serta di
abad ke-11, Atisha, seorang sarjana Buddha asal Benggala
yang berperan dalam mengembangkan Buddha Vajrayana di
Tibet. I Tsing melaporkan bahwa Sriwijaya menjadi rumah
bagi sarjana Buddha sehingga menjadi pusat pembelajaran
agama Buddha. Pengunjung yang datang ke pulau ini
menyebutkan bahwa koin emas telah digunakan di pesisir
kerajaan. Selain itu ajaran Buddha aliran Buddha Hinayana
dan Buddha Mahayana juga turut berkembang di Sriwijaya.
Masa Kejayaan
• Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada
masa kekuasaan Dapunta Hyang Sri Jayanaga.
Saat Dapunta Hyang Sri Jayanaga dikenal
sangat pandai dalam meramu taktik perang dan
juga peduli terhadap rakyatnya. Selama
Dapunta Hyang Sri Jayanaga memerintah,
kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai semua
wilayah kerajaan yang meliputi hampir seluruh
Asia Tenggara.
• Kerajaan Sriwijaya saat itu bahkan terkenal
dengan armada laut paling kuat dalam sejarah
bangsa Indonesia. Dalam sebuah prasasti
disebutkan bahwa Dapunta Hyang Sri
Jayanaga melakukan ekspansi selama 8 hari
dengan 20.000. Tujuan dari ekspansi adalah
untuk memperluas daerah kerajaan dan
berhasil membuat Sriwijaya menjadi makmur.
KERUNTUHAN

A. Bandar Sriwijaya semakin lama letaknya semakin


jauh dengan pantai
B. Adanya Ekspedisi Pamalayu dari Singasari.
C. Serangan Kubilai Khan.
D. Persaingan dengan Islam
E. Harga barang-barang di Sriwijaya dan bea cukai
di Sriwijaya semakin mahal
F. Akibat serangan majapahit 1377 M.
KERAJAAN
MATARAM KUNO

Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah bagian


Utara (Dinasti Sanjaya ) dan Jawa Tengah bagian selatan
( Dinasti Syailendra ) .
Kerajaan mataram kuno wilayahnya subur karena dikelilingi
gunung-gunung yang menghasilkan sumber mata air yang
bermanfaat bagi pertanian penduduk mataram kuno.
Raja-raja Mataram Kuno (Dinasti
Sanjaya)
• 1. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
• 2. Sri Maharaja Rakai Panangkaran
• 3. Sri Maharaja Rakai Panunggalan
• 4. Sri Maharaja Rakai Warak
• 5. Sri Maharaja Rakai Garung
• 6. Sri Maharaja Rakai Pikatan
• 7. Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
• 8. Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
• 9. Sri Maharaja Rakai Dyah Balitung.
DINASTI
SYAILENDRA
8M

Pada akhir abad 8 M , di Jawa Tengah bagian


selatan muncul dinasti baru, yaitu dinasti
Syailendra. Dinasti ini akhirnya berhasil
mendesak dinasti Sanjaya ketika dinasti
sanjaya di perintahkan oleh Panangkaran.
RAJA-RAJA DINASTI SYAILENDRA

BANU 752-775

WISNU 775-782

INDRA 782-812

SAMAROTUNGGA 812-833

PRAMODYAWARDANI 833-856
Kehidupan Politik
Membangun koloni dengan kerajaan lain dengan
maksud untuk membangun kerjasama politik
dagang dan kerja sama dalam membangun
benteng pertahanan dari kerajaan lain.
Kehidupan Ekonomi
• Mengembangkan sistem pertanian dan
hubungan dagang melalui jalur laut untuk
meningkatkan perekonomian kerajaan.
Kehidupan Sosial Budaya
• Terjalinnya hubungan baik antara raja dengan
rakyatnya dan menghasilkan seni bangunan
pada waktu itu seni membangun candi2 Hindu.
Agama
• Agama yang mendominasi adalah agama
Hindu-Budha pada kerajaan ini.
Masa Kejayaan
• puncak kejayaan pada masa raja indra ( tahun
782-812 M) yang berhasil mengembangkan
mataram menjadi kerajaaan agraris maritim.
Mataram bahakan dapat menyaingi Sriwijaya
dan dapat menguasai perdagangan serta
pelayaran di asia tenggara. Raja indra juga
bergekar sangramadananjaya.
• Untuk memperluas wilayahnya raja indra
melakukan perkawinan politik antara putranya
yaitu Samaratungga dengan putrid sriwijaya.
Masa Keruntuhan
• Hancurnya Kerajaan Mataram Kuno dipicu
permusuhan antara Jawa dan Sumatra yang
dimulai saat pengusiaran Balaputradewa oleh
Rakai Pikatan. Balaputradewa yang kemudian
menjadi Raka Sriwijaya menyimpan dendam
terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara
kedua raja ini berkembang menjadi
permusuhan turun-temurun pada generasi
selanjutnya.
• Runtuhnya Kerajaan Mataram ketika Raja Dharmawangsa
Teguh yang merupakan cicit Mpu Sindok memimpin. Waktu
itu permusuhan antara Mataram Kuno dan Sriwijaya sedang
memanas. Tercatat Sriwijaya pernah menggempur Mataram
Kuno tetapi pertempuran tersebut dimenangkan oleh
Dharmawangsa. Dharmawangsa juga pernah melayangkan
serangan ke ibu kota Sriwijaya. Pada tahun 1006 (atau 1016)
Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan pesta
perkawinan putrinya, istana Medang di Wwatan diserbu oleh
Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu
Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa
tewas.
KERAJAAN
KEDIRI

• Terletak di jawa timur.


• Perisitiwa berdirinya kerajaan kediri adalah
di kisahkan dalam kitab barathayuda yang
digubah oleh mpu sedah dan mpu penulu.
Daftar Raja-raja Kediri
• Raja Sri Jayawarsa
• Raja Bameswara)
• Raja Jayabaya
• Raja Sri Saweswara
• Raja Sri Aryeswara
• Raja Sri Gandra
• Raja Sri Kameswara
• Raja Sri Kertajaya
Kehidupan Politik
• Raja kediri membangun kerja sama dengan
bangsa asing dan kerajaan daerah untuk
memperkuat kekuasaan kerajaannya dan
bertujuan untuk memperluas kekuasaannya
dengan melalui kerja sama.
Kehidupan Ekonomi
• Meningkatkan bidang ekonomi melalui
pemindahan kerajaan dari jawa tengah ke jawa
timur agar memiliki tempat staretgis dengan
tujuan untuk membuat kerajaan menjadi pusat
persinggahan perdagangan di daerah jawa
timur, dan hasil pemindahan kerajaan itu
membuat kerajaan Kediri menjadi pusat
perdagangan terbesar pada waktu itu.
Kehidupan Sosial Budaya
• Hubungan yang baik antara raja dengan
rakyatnya terjalin dengan baik dan hasil2
kebudayaan kerajaan kediri merupakan berupa
sastra yang ditulis para tokoh kerajaan yang
menceritakan tentang kehidupan kerajaan dan
hubungan baik dengan rakyatnya.
Agama
• agama masyarakat Kediri masa kerajaan
disimpulkan dari peninggalan-peninggalan
arkeologi yang ditemukan di wilayah Kediri.
Candi Gurah dan Candi Tondo Wongso
menunjukkan latar belakang agama Hindu,
khususnya Siwa. Petirtaan Kepung
kemungkinan besar juga bersifat Hindu, karena
tidak tampak unsur-unsur Budhisme pada
bangunan tersebut.
Masa Kejayaan
• Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan ketika masa
pemerintahan Raja Jayabaya. Daerah kekuasaannya semakin
meluas yang berawal dari Jawa Tengah meluas hingga hampir
ke seluruh daerah Pulau Jawa. Selain itu, pengaruh Kerajaan
Kediri juga sampai masuk ke Pulau Sumatera yang dikuasai
Kerajaan Sriwijaya. Kejayaan pada saat itu semakin kuat
ketika terdapat catatan dari kronik Cina yang bernama Chou
Ku-fei pada tahun 1178 M berisi tentang Negeri paling kaya di
masa kerajaan Kediri pimpinan Raja Sri Jayabaya. Bukan
hanya daerah kekuasaannya saja yang besar, melainkan seni
sastra yang ada di Kediri cukup mendapat perhatian. Dengan
demikian, Kerajaan Kediri semakin disegani pada masa itu.
KERUNTUHAN

Raja kediri terakhir adalah kertajaya ( 185-1222 ).


Raja ini terlibat perselisihan dengan para brahmana
karena para brahmana diperintah untuk menyembah
kepadanya. Para barahmana kemudian mencari
perlindungan kepada kenarok yang waktu itu juga
berselisihan dengan kertajaya karena tidak
mengakui ken arok sebagai akuwu tumapel.
Kesempatan ini dimanfaatkan ken arok untuk
memberontak. Tahun 1922 ken arok berhasil
mengalahkan kertajaya. Dengan kekalahan kertajaya
maka berakhirlah riwayat kerajaan kediri.
KERAJAAN
SINGASARI
• Kerajaan Singasari berawal dari kerajaan
Tumapel yang dikuasai oleh seorang
akuwu(bupati) letaknya di daerah pegunungan
yang subur diwilayah malang dengan
pelabuhan bernama pasuruan, dari daerah
inilah kerajaan Singasari berkembang dan
bahkan menjadi sebuah kerajaan besar di jawa
timur.
Daftar Raja-raja Singasari
• Ken Arok
• Anusapati
• Tohjaya
• Ranggawuni
• Kertanegara
Kehidupan Politik
• Untuk memperluas wilayah kekuasaan raja
dari kerajaan Singasari membuat yang
namanya dinasti untuk menjalin kerja sama
dan memperluas wilayah kekuasaan di
daerahnya.
Kehidupan Ekonomi
• Kehidupan ekonomi kerajaan Singasari tidak
jauh berbeda dengan kerajaan Tarumenegara
yaitu membangun sektor perdagangan di
lautan yang menjadi pusat perdagangan waktu
itu.
Kehidupan Sosial Budaya
• Kehidupan sosial budaya kerajaan Singasari
terlihat dari akurnya hubungan antara pihak
kerajaan dan rakyatnya dan ditambah lagi
dengan adanya budaya seni baru yaitu
membangun candi dan patung.
Agama
Agama yang di anut kerajaan kediri adalah
agama Hindu karna hal itu dapat dilihat dari
peninggalannya.
Masa Kejayaan
• Kertanagara ialah raja terakhir & raja terbesar dlm sejarah
Singhasari [1268-1292]. Ia ialah raja pertama yg mengalihkan
wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim
pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra
sebagai benteng pertahanan dlm menghadapi ekspansi bangsa
Mongol.
• Saat itu penguasa Sumatra ialah Kerajaan Dharmasraya
[kelanjutan dari Kerajaan Malayu]. Kerajaan ini akhirnya
dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca
Amoghapasa yg dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan
kedua negara. Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan
ekspedisi menaklukkan Bali.
• Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan
mengirim utusan ke Singhasari meminta agar
Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun
permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara.
Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah
bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa
Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang,
Gurun, & Bakulapura.
KERUNTUHAN

Singasari runtuh karena serangan


jayakatwang ( raja bawahan kertanegara)
tahun 1292. Waktu itu kertanegara dan
pembesar lainnya sedang mengadakan
upacara keagamaan. Sementara pasukan
singasari sedang mengadakan ekspedisi
pamalayu sehingga dengan mudah singasari
dikuasai musuh, kertanegara wafat dan
dimakamkan di candi jawi sebagai siwa budha.
KERAJAAN
BALI

PENDIRI

R. JAYASADHU
R. SRI KESARI

R. UGRASENA R. SRI WIJAYA

R. JAYASINGA R. UDAYANA
Daftar Raja-raja Bali
• Śri Kesari Warmadewa (fl. 914) Marakatapangkaja (fl. 1022-1025)
• Ugrasena (fl. 915-942) [anak Dharma Udayana]
• Tabanendrawarmadewa (fl. 955- • Airlangga (c. 1025-1042; Raja di
967) Java sebelum 1019) [saudara
• Indrajayasingha Warmadewa Marakata]
(penguasa bersama, fl. 960) • Anak Wungsu (fl. 1049-1077)
• Janasadhu Warmadewa (fl. 975) [saudara Airlangga dan Marakata]
• Śri Wijaya Mahadewi (ratu, fl. 983) • Śri Maharaja Walaprabhu (antara
1079–1088)
• Gunapriya Dharmapatni (ratu,
sebelum 989-1007) • Śri Maharaja Sakalendukirana
Laksmidhara Wijayottunggadewi
• Dharma Udayana Warmadewa (fl. (ratu, fl. 1088-1101)
989-1011) [suami Gunapriya]
• Śri Suradhipa (fl. 1115-1119)
• Śri Ajñadewi (ratu, fl. 1016)
• Dharmawangsa Wardhana
• Kerajaan Bali terletak di pulau kecil yang
tidak jauh dari Jawa Timur, dalam
perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai
hubungan erat dengan pulau Jawa karena letak
kedua pulau ini berdekatan.
Kehidupan Politik
• Kehidupan politik masih belum jelas pada
waktu, namun sumber sejarah mengatakan
kerajaan bali adalah kerajaan kecil yang
mengembangkan wilayah kekuasaannya hanya
sebatas daerah bukan meyebar ke wilayah
lainnya.
Kehidupan Ekonomi
• Bidaang ekonomi kerajaan Bali paling utama
adalah perdagangan berupa hasil pertanian dan
hasil penjualan hewan ternak yang dipelihara
kemudian diperdagangkan.
Kehidupan Sosial Budaya
• Kehidupan sosial budaya kerajaan bali yaitu
terjalinnya hubungan yang baik antara
kerajaan bali dengan majapahit walaupun
sebenarnya kerajaan bali merupakan jajahan
dari kerajaan majapahit dan hasil budaya
kerajaan bali berupa seni keraton (penceritaan
kisah kepada rakyat2) dan seni rakyat (hiburan
buat rakyat).
KEADAAN
SOSIAL-EKONOMI

Masyarakat Bali hidup dari bercocok


tanam dan berdagang. Mereka punya
kebiasaan apabila orang meninggal
mayatnya dihiasi dengan emas dan diberi
wangi-wangian lalu dibakar.
Agama
• Agama dan Kepercayaan Masyarakat Kerajaan
Bali meskipun sangat terbuka dalam menerima
pengaruh dari luar, mereka tetap
mempertahankan tradisi kepercayaan nenek
moyangnya. Dengan demikian, di Bali dikenal
ada penganut agama Hindu, Buddha, dan
kepercayaan animisme.
Masa Kejayaan
• Masa kejayaan Kerajaan Bali terjadi pada saat
Dharmodayana naik tahta. Pada masa Dharmodaya,
kerajaan ini mengalami kejayaan dengan sistem
pemerintahan yang semakin jelas daripada
sebelumnya.
• Pada masa Dharmodayana ini, pihak kerajaan
memperkuat hubungan tersebut dengan mengawinkan
Dharma Udayana dengan Mahendradata, putri dari
raja Makutawangsawardhana dari Jawa Timur. Hal ini
akhirnya semakin memperkokoh kedudukan kerajaan
di antara Pulau Jawa dan Bali.
Masa Keruntuhan
• Kerajaan Bali mengalami kejatuhan akibat siasat dari
Mahapatih Gajah Mada yang pada waktu itu sedang
memperluas ekspansinya ke nusantara, awalnya ia mengajak
raja Bali untuk berunding mengenai penyerahan kerajaan Bali
ke tangan Kerajaan Majapahit, karena itulah patih Kebo Iwa
dikirim ke Majapahit untuk perundingan damai, akan tetapi
sesampainya di sana, Kebo Iwa pun dibunuh tanpa
sepengetahuan kerajaan Bali, kemudian Majapahit mengirim
Gajah Mada yang berpura-pura mengajak berunding, akan
tetapi kemudian ia membunuh raja Gajah Waktra sehingga
kerajaan Bali berada di dalam Kerajaan Majapahit.
KERAJAAN
PAJAJARAN

PENDIRI

SRI BADUGA
SRI JAYABUPATI

RAHYANG NISKALA HYANG BUNISORA

RAHYANG DEWA PRABU NISKALA


• Kerajaan Pajajaran teerletak di wilayah Jawa
Barat dan pendirinya adalah Sri Baduga
Maharaja (Prabu Siliwangi).
Daftar Raja-raja Pajajaran
• Sri Baduga Maharaja / Prabu Siliwangi
(1482-1521)
Prabu Surawisesa (1521-1535)
Ratu Dewata (1535-1543)
Ratu Sakti (1543-1551)
Nilakendra Tohaan di Majaya (1551-1567)
Ragamulya Suryakencana (1567-1579)
Kehidupan Politik
• Menurut sumber sejarah kerajaan menjalin
hubungan politik dengan kerajaan lain untuk
membangun kekuatan yang kokoh untuk
memperkuat wilayah kekuasaan dan membuat
jalur perdagangan menjadi lancar.
AGAMA

Agama yang dianut oleh pajajaran adalah Hindu


Waisnawa. Hal ini dapat di lihatdari nama raja pajajaran
yang menggunakan gelar Winumurti

KEADAAN SOSIAL-EKNOMI MASYARAKAT

Kerajaan sunda memiliki 6 pelabuhan, yaitu banten, pontang,


cigede, tamgara, kalapa, dan cimanuk. Melalui 6 kerajaan inilah
masyarakat banten melakukan kegiatan perdagangan dan
pelayaran dengan daerah-daerah lain.
Kehidupan Sosial Budaya
• Terjalinnya hubungan baik antara keluarga
kerajaan dan rakyatnya dan seni yang
dihasilkan pun berupa seni, sastra, bangunan
candi, dan wayang.
Masa Kejayaan
• Masa-masa di mana Kerajaan Pajajaran mengalami kejayaan adalah pada
saat pemerintahan Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaha. Bahkan
sampai sekarang masa keemasan Prabu Siliwangi masih teringat di hati
rakyat Jawa Barat.
• Sri Baduga Maharaha pada masa kejayaannya membangun sebuah telaga
besar yang dia beri nama Maharena Wijaya. Selain itu, dia juga berhasil
membangun sebuah jalan yang menghubungkan antara ibu kota dengan
wilayah Wanagiri. Dari sana Sri Baduga Maharaha membangun banyak
aspek Spiritual seperti menyarankan agar kegiatan-kegiatan agama
dilakukan di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, dia juga membangun
asrama para prajurit, kaputren, tempat pagelaran, memperkuat benteng
pertahanan, merencanakan dan mengatur masalah upeti, dan menyusun
peraturan atau undang-undang kerajaan.
Masa Keruntuhan
• Tercatat bahwa Kerajaan Pajajaran ini runtuh pada tahun 1579. Keruntuhan
Pajajaran lebih banyak disebabkan oleh penyerangan yang dilakukan oleh
Kasultanan Banten. Selain itu, keruntuhan ini ditandai oleh tahta atau
singgasana Raja yang disebut Palangka Sriman Sriwacana dibawa oleh
pasukan Maulana Yusuf dari Kerajaan Pajajaran ke Kraton Surosowan.
Pemboyongan singgasana raja ini dilakukan sebagai tradisi sekaligus
sebagai tanda bahwa tidak mungkin ada raja baru lagi yang bisa dinobatkan
di Kerajaan Pajajaran. Akhirnya, Maulana Yusuf lah yang berkuasa di
wilayah-wilayah Kerajaan Sunda. Jika Anda menengok bekas Kraton
Surosowan di Banten, maka Anda bisa melihat terdapat reruntuhan Palang
Sriman Sriwacana yang telah diboyong oleh Maulana Yusuf. Reruntuhan
batu tersebut di sebut oleh masyarakat Banten sebagai Watu Gilang yang
berarti berseri atau mengkilap.
KERAJAAN
MAJAPAHIT

PENDIRI

Hayam Wuruk
Raden wijaya

Raja jayanegara Wikramawardana

Tribuwanarunggadewi
• Menurut sejarah pendirian kerajaan Majapahit
pada waktu itu dimulai dari pencarian wilayah
baru oleh raja pertama majapahit untuk
mendirikan kerajaan, dan kebetulan waktu itu
terdapat buah maja yang dikira bisa dimakan
ternyata buah itu rasanya sangat pahit dan pada
saat itulah raja melihat wilayah itu strategis
untuk dijadikan sebuah kerajaan dan setelah
kerajaan selesai dibangun maka raja memberi
nama kerajaan itu dengan sebutan Majapahit.
Peta kekuasaan MAJAPAHIT
Daftar Raja-raja Majapahit
– Raden Wijaya (1293-1309)
– Jayanegara (1309-1328)
– Tribuana Tungga Dewi (1328-1350)
– Hayam Wuruk (1350-1389)
– Kusumawardani-Wikramawardhana (1389-1399)
– Suhita (1399-1429)
– Bhre Tumapel (Kertawijaya)- (1447-1451)
– Rajasawardhana (1451—1453)
– Purwawisesa (1456-1466)
– Kartabumi (1466-1478)
Kehidupan Politik
• Kehidupan politik kerajaan majapahit dimulai
dari perluasan kekuasaan dengan sistem
perkawinan dengan tujuan untuk menjalin
hubungan kekeluargaan antar kerajaan dan
saling memperkuat wilayah kekuasaan dan
membuat koloni.
Kehidupan Ekonomi
• Menjalin kerja sama dengan pedagang asing
untuk melakukan politik dagang dan untuk
mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan
sumber daya alam di majapahit.
Kehidupan Sosial Budaya
• Kehidupan sosial dapat dilihat dengan
hubungan yang dilakukan majapahit dengan
kerajaan lainnya untuk memperkuat wilayah
kekuasaannya dan hasil budayanya berupa
sastra yang menceritakan sejarah kerajaan
majapahit dan para raja2nya.
Agama
• Berdasarkan sumber tertulis, raja-raja Majapahit pada
umumnya beragama Siwa dari aliran Siwasiddhanta
kecuali Tribuwanattungadewi (ibunda Hayam Wuruk)
yang beragama Buddha Mahayana. Walau begitu
agama Siwa dan agama Buddha tetap menjadi agama
resmi kerajaan hingga akhir tahun 1447. Pejabat
resmi keagamaan pada masa pemerintahan Raden
Wijaya (Kertarajasa) ada dua pejabat tinggi Siwa dan
Buddha, yaitu Dharmadyaksa ring Kasaiwan dan
Dharmadyaksa ring Kasogatan, kemudian lima
pejabat Siwa di bawahnya yang disebut
Dharmapapati atau Dharmadihikarana.
Masa Kejayaan
• Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan
Hayam Wuruk. Saat Hayam Wuruk berkuasa pada tahun 1350-
1389 M. Selama Hayam Wuruk memerintah, kerajaan
Majapahit berhasil menguasai semenanjung Malaya, Borneo,
Sumatra, Bali dan bahkan sampai Filipina.
• Kerajaan Majapahit saat itu bahkan bisa dikatakan sebagai
negara terbesar yang pernah ada dalam sejarah bangsa
Indonesia. Bersama dengan patih Gajah Mada, kerajaan
majapahit mempunyai misi besar yakni mempersatukan
nusantara. Bahkan saking seriusnya Gajah Mada sampai
mengucapkan sumpah palapa yakni tidak akan mundur dari
jabatannya sebelum dapat mempersatukan nusantara.
KERUNTUHAN MAJAPAHIT
Sepeninggalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk,
kerajaan Majapahit mulai
mundur. Sebab-sebabnya adalah:
a. Meninggalnya Gajah Mada sebagai seorang
pemimpin yang serba bisa.
b. Tidak ada pembentukan pemimpin baru yang
cakap sepeninggalan Gajah Mada.
c. Adanya perang saudara.
d. Banyak daerah-daerah sama melepaskan diri
karena$ Majapahit mula lemah.
e. Pengaruh masuknya agama islam.

Anda mungkin juga menyukai