UNIVERSITAS MAJALENGKA
(Studi Fenomenologi Kualitatif Mengenai Efektivitas Belajar Daring di Kalangan
Mahasiswa Universitas Majalengka)
Oleh:
Raka Rusena Gibran
152050376
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
LEMBAR PENGGESAHAN
Oleh:
Raka Rusena Gibran
152050376
USULAN PENELITIAN
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
PENDAHULUAN
SARSCoV -2). Virus ini sendiri merupakakan keluarga Coronavirus yang dapat
menyerang hewan, dan ketika virus menyerang manusia biasanya visrus ini
2020, ketika dua orang warga Indonesia berinteraksi dengan warga negara
jepang, lalu dua warga Indonesia yang berasal dari depok inipun dinyatakan
mahkluk hidup dan alam semesta. Segala upaya sudah dilakukan pemerintah
guna memperkecil kasus penularan Covid-19. salah satu nya adalah kebijakan
belajar daring atau dalam jaringan, untuk seluruh siswa/i hingga mahasiswa/i
d. Bukti atau prosuk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang
skor/nilai kuantitatif.
Pendidikan saat ini dipermudah dengan adanya era revolusi industri 4.0
yang dikenal dengan abad keterbukaan dan globalisasi. Pada masa ini ditandai
dan internet dalam proses belajar mengajar yang sering disebut sebagai e-
secara daring bahkan bisa dilakukan melalui media social seperti Instagram
informasi.
Belajar daring sendiri bukan hal yang baru di kalangan pelajar ataupun
maupun dosen dalam hal belajar mengajar, sehingga belajar daring sudah
merupakan trend atau alternative untuk mengajar ketika guru ataupun dosen
berhalangan hadir tatap muka di kelas. Akan tetapi dalam keadaan pandemi ini,
belajar daring sudah menjadi suatu fenomena belajar jarak jauh, di karenakan
adanya larangan kontak fisik secara langsung, berbagai macam reaksi yang di
timbulkan karena belum terbiasa belajar dari jarak jauh inilah yang cukup
diatas, maka focus yang diambil dalam penelitian ini akan ditentukan, agar dapat
membatasi secara jelas tujuan utama penelitian ini. Oleh karena itu fokus utama
Majalengka”
daring?
Majalengka?
kuliah daring.
b. Untuk mengetahui perilaku mahasiswa Universitas M ajalengka ketika
kuliah daring.
Majalengka.
pengembangan suatu ilmu berkaitan dengan judul penelitian. Kegunaan ini terbagi
menjadi dua bagian yaitu Kegunaan Teoritis dan Kegunaan Praktis yang secara
komunikasi.
penelitian selanjutnya.
mengenai cara dan media apa saja yang bisa di pakai untuk belajar
KAJIAN PUSTAKA
sebagai acuan dan juga perbandingan dari penelitian yang dibuat. Penelitian
2.2.2.1. Komunkasi
dalam kehidupan organisasi, tapi juga dalam kehidupan manusia secara umum
maupun secara kompleks, dan teknologi yang tegolong canggih saat ini telah
hanya terbatas dengan kata-kata yang terucap semata, melainkan bentuk dari
apa saja, misalnya, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap
badan, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama
objek studi ilmu komunikasi tidak hanya penyampaian informasi saja, akan
hari, selain dari itu komunikasi juga memiliki fungsi yang bersifat persuasif,
karena jika tidak ada proses komunikasi maka proses interaksi dan pertukaran
proses pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta,
gagasan, perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Proses ini
dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi dan/ atau mengubah informasi yang
dimiliki serta tingkah laku orang yang menerima pesan tersebut . Menurut definisi
b. Organization Communications
dan manusia bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada
orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi jika di
dukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek, unsur ini bisa
manusia, sumber itu sendiri bisa terdiri dari satu orang, akan tetapi bisa
juga terdiri lebih dari dua orang dalam bentuk kelompok misalnya
(Cangara,2008:22-24).
manusia untuk ngengontrol dan juga menentukan sikap terhadap sesuatu sebelum
diungkapkan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini,
orang atau khalayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang
penting, atau bahkan masalah dalam suatu organisasi. Seminar adalah media
komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang atau lebih. Konferensi
organisasi tertentu. Adapun orang dari luar organisasi, akan tetapi tapi
biasanya orang dari luar organisasi status hanya peninjau. Media publik, atau
khalayak.
dengan tujuan agar khalayak tersebut mau merubah sudut pandang dan
perilakunya.
yang tujuan akhirnya khalayak tersebut mau mendukung dan ikut serta
lainnya, orang mengirim surat untuk komunikasi jarak jauh. Surat inilah yang
dalam komunikasi adalah perasaan manusia, seperti telinga dan mata. Media
instruksi atau bimbingan, sebagai filter pengalaman atau berbagi dan fokus
pada orang lain, cermin yang mencerminkan diri kita dan mengaburkan
komunikasi adalah perasaan manusia, seperti mata dan telinga. Informasi yang
diterima oleh organ indera kemudian diproses oleh otak untuk ditentukan reaksi
teknologi perangkat lunak dan perangkat keras. Pada saat yang sama, Wilbur
Schramm (Wilbur Schramm) mengatakan: “Media adalah teknologi yang
interpretasi media adalah sama, yaitu diasumsikan bahwa media adalah alat
komunikasi yang lebih memperhatikan teknologi. Hal ini terkait erat dengan 12
penting karena media harus menyesuaikan dengan konteks pesan yang akan
disampaikan agar dapat mencapai inti dari komunikasi itu sendiri, yaitu
2.1.2.2. Fenomenologi
Barulah pada abad ke-18 istilah fenomenoligi digunakan sebagai nama teori
Abad ke-18 tidak hanya penting untuk fenomenologi, tetapi juga untuk
seluruh dunia filosofis. Karena abad ini juga merupakan awal dari diskusi
filosofis modern. Di satu sisi, terdapat aliran empirisme yang percaya bahwa
pengetahuan dihasilkan dari perasaan. Dengan cara ini, kita dapat mengalami
dunia dan melihat apa yang terjadi. Bagi empiris, sumber pengetahuan yang
Di sisi lain, ada aliran rasionalisme, aliran inilah yang meyakini bahwa
yang diperoleh melalui akal yang memenuhi syarat untuk diakui sebagai
nyata.
Oleh karena itu, kita juga dapat menyimpulkan bahwa Kant (Immanuel Kant)
mengartikan pengetahuan sebagai apa yang kita lihat. Sejak gagasan Immanuel
Kant tersebar luas, fenomena ini menjadi titik awal diskusi tentang filsafat,
Oleh karena itu dari segi terminologi, Fenomenologi sudah ada sejak
(noumena atau the thing in its self), maka fenomenologi telah ada.
ke-20.
yang membuat dasar fenomenologi menjadi lebih tegas. Dalam tulisannya yang
fisik (objek atau persepsi eksternal yang dimulai dari warna dan bentuk). Jadi
bagi Bretano, fenomena fisik ada karena “kesengajaan”, dalam tindakan sadar
(intentional in existence).
Lebih lanjut lagi menurut Bretano yang di kutif Engkus dalam
wawasan, dan emosi. Setiap fenomena mental (perilaku sadar) selalu dikaitkan
deskriptif.
menjelaskan bahwa:
noema mengacu pada konten kesadaran itu. Noema tindakan sadar Husserl
(objek yang muncul) disebut noema. Interpretasi Husserl ini mendukung teori
musyawarah Husserl kemudian (apakah noema adalah aspek objek atau media
tujuan).
pengetahuan.
ontologi, dan fenomenologi akan dibawa ke dalam masalah dasar pikiran dan
dan pengetahuan.
standar ilmiah di bidang inti filsafat secara tidak langsung menegaskan status
dan semantik dari makna dan proposisi ideal menekankan teori logika sebagai
pusatnya. Pada saat yang sama, logika terstruktur dapat ditemukan dalam
Bahasa, baik dalam bahasa sehari-hari ataupun bentuk simbolik (seperti logika
orang lain (dalam bentuk simpati dan empati). Ketika mempelajari sejarah
fenomenologi, kita akan menemukan bahwa etika adalah tujuan akhir dari
fenomenologi.
Sebagai ekonom yang menyukai musik dan tertarik pada filsafat, psikologi,
mendalam.
melalui Schutz, gagasan abstrak Husserl dapat dipahami dengan lebih jelas dan
Subyektif)
“hal-hal yang muncul”, maka kita dapat mempelajari fenomena yang terjadi di
sekitar kita. Tetapi Schutz dengan jelas melihat makna sosiologisnya dalam
tentang dunia sosial, tetapi juga menjelaskan berbagai hal mendasar dari
konsep ilmiah dan berbagai model teoritis dari realitas yang ada.
mimpi dan kegilaan di dunia. Tetapi realitas terakhir adalah dunia kehidupan
Menurut Schutz, ada enam ciri yang sangat mendasar dari the life
adalah komunikasi dan tindakan sosial. Keenam, ada pengertian waktu dalam
masyarakat.
Menurut Schutz ada enam karakteristik yang sangat mendasar dari the life
world ini, yaitu pertama, wide-awakeness (ada unsur dari kesadaran yang berarti
sadar sepenuhnya). Kedua, reality (orang yakin akan eksistensi dunia). Ketiga,
Dalam the life world terdapat dialektika yang dapat memperjelas konsep
"budaya dunia" dan "budaya". Selain itu, dalam konsep ini Schutz juga
yang kita miliki atau yang dimiliki seseorang. Stock of knowledge mencakup
ilmu sosial.
orang lain?
secara mendalam?
mewakili sesuatu").
sosial).
merupakan abstraksi dari dunia sosial dan dapat dipahami melalui tingkat
sehari-hari.
masa depan.
pendahulu kita.
peneliti harus mengacu pada empat tipe ideal yang berkaitan dengan interaksi
ideal berikut:
2.1.2.2.3. Belajar
individual due to interaction of that individual and his environments which fills
a need and makes him capable of dealing adequality with his environment”
Menurut Hilgrad dan Bower, belajar (to learn) memiliki arti : “to gain
forme of to find out” Menurut definisi ini, belajar mengacu pada memperoleh
itu pembelajaran memiliki makna dasar dari aktivitas atau aktivitas dan
pembelajaran sulit untuk diamati. Oleh karena itu, manusia cenderung melihat
tingkah laku manusia sebagai model tingkah laku, dan akhirnya menyusunnya
menjadi suatu model yang menjadi prinsip belajar, yang dapat dijadikan syarat
yang berbeda, dan setiap individu siswa juga dapat menerapkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
yang diharapkan.
pengajaran.
Fasilitas yang cukup dibutuhkan untuk pembelajaran agar siswa dapat belajar
dengan tenang.
dan interpretasi.
itu diharapkan mahasiswa dapat dengan mudah dan baik menerima dan
2.1.2.2.4. E-Learning
ahli menjelaskan pengertian e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu
definisi yang dapat diterima banyak pihak adalah Dari E. Hartley [Hartley,
definisi yang lebih luas bahwa: “e-Learning adalah sistem pendidikan yang
dan multimedia (grafik, audio, video), sebagai Media utama materi dan
mahasiswa).
pembelajaran.
ajar kepada siswa. Menurut Asep H Suyanto (2005: 3), e-learning adalah
Onno W Purbo menjelaskan bahwa kata "e" atau singkatan dari e-learning
diterapkan pada dunia pendidikan dalam bentuk dunia maya. Istilah “e-
di sekolah dan perguruan tinggi menjadi bentuk digital yang dijembatani oleh
istilah e-learning sendiri dapat merujuk pada semua kegiatan pelatihan yang
dari dua bagian, yaitu "e" (untuk elektronik) dan “Learning” (yaitu,
pembelajaran). Oleh karena itu, belajar berarti belajar dengan menggunakan
jasa elektronik / alat bantu (khususnya peralatan komputer). Oleh karena itu
praktis, serta akses langsung terhadap sumber belajar melalui internet. Guru
melalui media elektronik seperti internet, intranet, CD-ROM, video tape, DVD,
istilah "e" atau singkatan dari elektronika dalam e-learning. Digunakan sebagai
istilah untuk teknologi elektronik Internet apa pun. Internet, intranet satelit,
tape / audio, TV interaktif dan CD-ROM, karena semua media elektronik yang
melalui layanan elektronik seperti telepon, audio, video tape, satelit atau
learning adalah sebagai berikut: Era penggunaan bahan ajar cetak diiringi
dengan era penggunaan bahan ajar teknologi audio dan multimedia lainnya.
Bahan ajar dan sistem penyampaiannya menggunakan layanan komputer dan
fasilitas yang ada (seperti Internet dan CD-ROM serta kombinasi dari ketiga
model di atas).
tersebut dapat berupa layanan teknis elektronik, di mana guru dan siswa, siswa
dan teman sekelas atau guru dan guru dapat berkomunikasi dengan relatif
mudah.
Sutopo (2012: 146) bahwa terdapat 4 hal yang berdampak pada penggunaan e-
1. Siswa harus menentukan dengan jelas apa yang dihasilkan sehingga dia
evaluasi (transkrip), sistem ujian online, dan semua fungsi yang terkait dengan
pengelolaan proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak ini sering disebut
sebagai sistem manajemen pembelajaran (LMS). Banyak LMS yang bersifat
dan murah.
komunikasi antara pengajar dan peserta didik, peserta didik dan peserta
siswa di depan guru melalui layar komputer yang terhubung melalui internet.
Singkatnya, e-learning perlu dibuat, seperti halnya siswa belajar secara teratur,
tetapi ditransfer ke sistem digital melalui Internet. Oleh karena itu, e-learning
rumah dan kegiatan tindak lanjut. Oleh karena itu perancangan e-learning perlu
sesungguhanya sebagai data utama dari sebuah penelitian. Maka dari itu dalam
fenomena tersebut merupakan sebuah realita yang awal mulanya bukan sesuatu
yang biasa namun menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh kalangan
mahasiswa yang menjadikan hal tersebut sebuah pengalaman yang dialami oleh
setiap mahasiswa
benar atau salah dari sebuah fenomena. Studi fenomenologi ini digunakan oleh
peneliti untuk meneliti motif dari mahasiswa yang melakukan kuliah daring
kuliah daring. Hal tersebut menajadikan data yang benar-benar penting dari
penelitian yang dilakukan. Maka dari itu latar belakang tersebut akan
Teori Fenomenologi
Alfred Schutz
METODOLOGI PENELITIAN
Subjek penelitian adalah orang yang dijadikan sebagai sumber data atau
penelitian sosial, subjek penelitian adalah manusia. Subjek darii penelitian ini
adalah mahasiswa aktif yang sedang berkuliah atau belajar dari di Universitas
Majalengka
Table 3.1.
Daftar Informan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
prinsip, dan prosedur bagi peneliti untuk memecahkan masalah dan mencari
(Sugiyono, 2010: 2). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap peristiwa
atau fakta, situasi dan fenomena. Penelitian ini mendeskripsikan data-data yang
berkaitan dengan keadaan saat ini, serta pandangan dan sikap yang terjadi di
masyarakat, konflik antara dua kondisi atau lebih, dan dampak kondisi
tersebut.
ini merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui esensi dan hubungan
tertentu secara lebih spesifik, sehingga diperoleh keterkaitan dengan yang ada.
Data yang sesuai dengan pertanyaan dapat mencapai tujuan penelitian. Data
tersebut diolah, dianalisis dan diolah lebih lanjut sesuai dengan teori yang
setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
memperkuat data yang diperoleh saat itu juga. Oleh karena itu teknik
a. Studi Kepustakaan
b. Wawancara Mendalam
tidak terstruktur dan tidak teratur. Kuncinya, akan ada pertemuan langsung
mereka sendiri.
Dalam konteks penelitian ini, metode pengumpulan data dan informasi
penelitian.
c. Observasi
dapat secara langsung mengamati gejala dari objek yang diteliti, baik
tertentu. Fenomena ini meliputi interaksi (tingkah laku) dan dialog antar
dapat dengan mudah dipahami dan temuannya dibagikan kepada orang lain
analisis data yang digunakan juga analisis data kualitatif. Data kualitatif dapat
berupa kata, kalimat, atau narasi yang diperoleh dari wawancara atau
observasi.
Berikut adalah langkah-langkah teknis analisis dalam penelitian ini:
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi data
akan memudahkan peneliti untuk memilih data apa yang bisa dan tidak
bisa digunakan.
3. Penyajian data
digunakan.
Tahapan terakhir adalah setiap data yang telah diperoleh akan melalui
penelitian ini.
lebih dari satu teori dan beberapa teknik analisis, serta melibatkan lebih
2. Member checking atau inspeksi anggota, teknik ini berarti bahwa data
peneliti mencari di berbagai social media guna mendapat info dan daftar untuk
Majalengka tersebut.
informan.
Persiapan
Perizinan
Pengajuan Judul
Studi Pustaka
Seminar Outline
Pelaksanaan
Observasi
Penyusunan
Pengelolaan Data
DAFTAR PUSTAKA