Anda di halaman 1dari 11

Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol.

8 Issue 3, 2024, 265-274

ARTIKEL PENELITIAN

Profil Kemampuan Berfikir Kritis Konsep


Bioteknlogi Pada Siswa Kelas IX SMP
Unggulan Pondok Modern Selamat
a,1, b,2
Latifah Wasdi Saputri *, Fenny Roshayanti Sari
Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas 246 Malang, Jawa Timur 65144, Indonesia ;
WhatsApp +6281216183817
B Program Magister Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas
Negeri Yogyakarta, Jl. Kolombo Yogyakarta No 1, Karangmalang, Catur tunggal, Sleman,
Yogyakarta 55281, Indonesia
c Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Pasundan, Jl. Tamasari No.6 Bandung, Jawa Barat 40154, Indonesia

1 puputrys@gmail.com; 2 fennyroshyanti@gmail.com ; 3 mia.nurkanti@unpas.ac.id (0823 2591


9963 )

Abstrak: Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan pada setiap sektor kehidupan.
Institusi pendidikan melakukan transformasi metode pembelajaran dari pembelajaran tatap muka
menjadi pembelajaran jarak jauh berbasis daring agar proses pembelajaran tetap berjalan di era
pandemi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan hasil analisis mengenai
profil pembelajaran dan sistem evaluasi yang digunakan dalam perkuliahan di Program Studi
Pendidikan Biologi pada Masa Pandemi. Penelitian survey ini dilaksanakan pada bulan Agustus
2020 sampai dengan Agustus 2021, semester genap tahun 2019/2020, semester ganjil tahun
2019/2020, semester genap tahun 2020/2021, dan semester ganjil tahun 2021/2022. Populasi
penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Biologi UMM dan mahasiswa perguruan tinggi swasta
*For correspondence: di Kota Malang. Purposive sampling digunakan untuk pemilihan sampel. Instrumen yang
yunipantiwati@umm.ac.id digunakan berupa survei dan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Hasil
HP. 0823 2591 9963 penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring ternyata belum maksimal di Pendidikan
Article history: Biologi dan Perguruan Tinggi Swasta lainnya di Malang karena adanya keterbatasan dalam
Received: diskusi, penugasan, dan penilaian. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan, perencanaan, dan
pelaksanaan pembelajaran online yang inovatif untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.
Revised:
Agar proses pembelajaran menjadi lebih akurat dan efektif, diperlukan pula evaluasi .
Accepted:
Published: Kata Kunci : penugasan; evaluasi; pembelajaran online; model kuliah online; jenis penilaian

10.22219/jpbi.v8i3.22992

© Copyright Pantiwati et al. Perkenalan


This article is distributed
under the terms of the COVID-19 telah menjadi isu populer saat ini. Sejak Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai
Creative Commons Attribution pandemi global seiring dengan banyaknya orang yang terinfeksi (Cucinotta & Vanelli, 2020) . Situasi
License Pandemi COVID-19 mendorong banyak negara untuk menerapkan beberapa kebijakan kesehatan,
seperti penjarakan fisik, bekerja dari rumah, dan status lockdown untuk mencegah penyebaran virus
COVID-19 (Chu et al., 2020; Kramer & Kramer, 2020) . Implementasi kebijakan tersebut telah
berdampak pada berbagai sektor kehidupan, seperti perekonomian dan pendidikan (Daniel, 2020;
p-ISSN: 2442-3750
e-ISSN: 2537-6204
265
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

Sparrow dkk., 2020; Susilawati dkk., 2020) .


Penutupan berbagai lembaga pembelajaran akan memunculkan berbagai dampak negatif bagi
masyarakat dan negara. Agar proses pembelajaran tetap berjalan baik di masa pandemi, lembaga
pendidikan melakukan transformasi metode pembelajaran dari pembelajaran tatap muka menjadi
pembelajaran jarak jauh berbasis online (Adedoyin & Soykan, 2020; Basilaia & Kvavadze, 2020) .
Penerapan pembelajaran online dianggap sebagai alternatif bagi lembaga pendidikan mana pun
(Dhawan, 2020) . Selain itu, hal ini juga dapat mendorong pemberdayaan keterampilan abad ke- 21
(Clark et al., 2010) . Terlebih lagi, era ini menuntut digitalisasi dalam pendidikan sehingga
pembelajaran memang harus memadukan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran online
(Barabanova et al., 2019; Schmidt & Tang, 2020; Shatunova dkk., 2021) .
Namun pembelajaran online menimbulkan permasalahan baru dalam dunia pendidikan. Masalah
utama yang sering dilaporkan adalah kurangnya akses internet. Hal tersebut antara lain lambatnya
jaringan internet, mahalnya biaya internet, dan terbatasnya peran orang tua dalam menyediakan
fasilitas pembelajaran online (Aguilera-Hermida, 2020; Ferri dkk., 2020) . Di beberapa negara lain,
banyak siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran daring karena tidak memiliki perangkat
pendukung (Yusuf, 2020) . Akibatnya pembelajaran daring dapat mempengaruhi motivasi siswa. Jika
motivasi belajar rendah maka kualitas pembelajaran juga rendah (Alyusfitri, 2020) . Rendahnya
motivasi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran daring menjadi tantangan yang ditemukan dalam
berbagai penelitian.
Khususnya di Indonesia, pembelajaran online menjadi tantangan besar. Hal ini dikarenakan masih
banyak daerah yang akses internetnya rendah dan fasilitasnya kurang memadai (Azhari & Fajri, 2021;
Octaberlina & Muslimin, 2020) . Apalagi banyak juga orang tua yang tidak mampu menyediakan kuota
internet untuk anaknya. Permasalahan perekonomian juga menyebabkan banyak keluarga tidak dapat
membeli kuota internet untuk pembelajaran online (Rahmawati & Sujono, 2021) . Kondisi ini
diperparah dengan kurang siapnya para pendidik dalam menggunakan berbagai platform
pembelajaran online. Faktanya, mereka masih belum mengenal perangkat teknologi, seperti komputer
dan smartphone (Churiyah et al., 2020; Putri dkk., 2020) . Oleh karena itu, perancangan pembelajaran
dan perumusan kebijakan menjadi tantangan besar bagi lembaga pendidikan dalam mengoptimalkan
mutu pendidikan.
Terlepas dari tantangan dalam penerapan pembelajaran daring, beberapa lembaga pendidikan di
Indonesia telah menyediakan Learning Management System (LMS) untuk memudahkan dosen dalam
merancang pembelajaran, antara lain di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan perguruan
tinggi swasta di Kota Malang. Di UMM, ELMU telah disediakan dan dikembangkan oleh kampus yang
merupakan LMS berbasis Canvas. Dalam beberapa hal, dosen dapat menggunakan platform
pembelajaran lain berdasarkan kebutuhannya. Berdasarkan observasi awal di Prodi Pendidikan
Biologi UMM, beberapa dosen memanfaatkan platform online, seperti Zoom, Google Meet, Google
Classroom, Edmodo, YouTube, dan WhatsApp. Selain itu, setidaknya ada 12 aplikasi gratis di
Indonesia yang dapat dijadikan media pembelajaran online di masa pandemi COVID-19, yaitu Belajar
di Rumah, Meja Kita, Icando, Indonesia X, Google for Education, Kelas Pintar, Microsoft Office 365,
Quipper School, Ruang guru, Sekolah Anda, Zenius dan Cisco Webex. Namun, persentase
penggunaan media masih belum diketahui.
Terkait pembelajaran di era pandemi COVID-19, berbagai penelitian dilakukan peneliti untuk mengkaji
pembelajaran daring. Beberapa penelitian telah mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran
online (Churiyah et al., 2020; Rahmawati & Sujono, 2021) . Beberapa penelitian membahas tentang
tanggapan berbagai pihak, seperti guru dan siswa, terhadap pembelajaran online (Bączek et al., 2021;
Rahayu & Wirza, 2020) . Peneliti lain telah membahas tentang kesiapan siswa mengikuti pembelajaran
daring dan pengaruh kompetensi guru terhadap pembelajaran daring (Hindun et al., 2021; Martha
dkk., 2021) . Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti ingin memetakan penggunaan platform online,
metode pembelajaran, penugasan, dan evaluasi dalam perkuliahan online di lembaga pendidikan yang
memiliki fasilitas LMS. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk membahas tentang model
pembelajaran dan sistem pada Prodi Pendidikan Biologi UMM dan perguruan tinggi swasta lainnya di
Kota Malang. Penelitian ini menguraikan gambaran tentang bagaimana para pendidik mengadaptasi,
menciptakan, dan merancang pembelajaran online meskipun lembaga telah menyediakan platform
yang dapat digunakan.

metode
Penelitian ini menggunakan analisis survei yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan hasil
analisis mengenai profil pembelajaran dan sistem evaluasi yang digunakan pada Program Studi
Pendidikan Biologi di UMM dan perguruan tinggi swasta lainnya di Kota Malang. Metode survei ini
termasuk dalam kategori Survei Longitudinal karena digunakan untuk memahami pembelajaran pada
awal dan masa pandemi COVID-19. Survei ini terdiri dari dua bagian; survei pertama dimaksudkan
untuk mendapatkan data awal gambaran umum pembelajaran dan survei kedua dimaksudkan untuk
266
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

mengidentifikasi sistem penilaian. Uraian hasil survei digunakan untuk membuat rencana dan
kebijakan pembelajaran selanjutnya. Survei dilakukan untuk memperoleh pendapat, sikap, dan
harapan siswa dalam mengungkap fakta serta dampak suka atau tidak suka. Selain itu, Cross
Sectional Survey digunakan untuk membandingkan sistem pembelajaran dan evaluasi di UMM dan
universitas lain.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 hingga Februari 2022 di Universitas
Muhammadiyah Malang, IKIP Budi Utomo, dan Universitas Tribuana Tunggadewi Malang. IKIP Budi
Utomo dipilih karena sebagai perguruan tinggi swasta, program studi Pendidikan Biologinya telah
terakreditasi B. Selanjutnya, program studi Pendidikan Biologi Universitas Tribuana Tunggadewi juga
telah terakreditasi C. Penelitian dilaksanakan selama 4 semester yaitu pada semester genap semester
ganjil tahun 2019/2020, semester ganjil tahun 2019/2020, semester genap tahun 2020/2021, dan
semester ganjil tahun 2021/2022.
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Malang. Teknik pemilihan sampel adalah
purposive sampling yang bertujuan untuk memperoleh gambaran dan hasil analisis mengenai profil
pembelajaran dan sistem evaluasi yang digunakan di Program Studi Pendidikan Biologi UMM dan PTS
lain di Kota Malang. Jumlah minimal sampel yang diharapkan untuk dilibatkan dalam penelitian ini
adalah 36 mahasiswa UMM dengan dasar perhitungan 4 kali rata-rata jumlah mahasiswa setiap 30
persen dan batas minimal 30 persen (4 x 30) sehingga jumlahnya berjumlah minimal 36. Sedangkan
jumlah responden PTS minimal 27 responden dengan dasar perhitungan 3 x PT x 30 responden x 30
persen sebanyak 27 responden. Rincian keseluruhan responden ditunjukkan pada Tabel 1 .

Tabel 1. Responden penelitian


Semester Universitas Total
Semester Genap 2019/2020 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 195
Semester Gasal 2019/2020 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 201
Semester Genap 2020/2021 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) 125
Semester Genap 2020/2021 IKIP Budi Utomo 125
Semester Gasal 2021/2022 Universitas Tribuana Tunggadewi 44

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berupa Google form yang dibagikan
kepada responden. Angket terdiri dari enam item untuk mengukur enam aspek yaitu pembelajaran
daring, model pembelajaran daring, metode pembelajaran daring, jenis tugas, diskusi, dan penilaian.
Instrumen dikembangkan oleh peneliti dan divalidasi oleh tim ahli. Setelah instrumen dikembangkan,
instrumen disebarkan kepada responden melalui grup WhatsApp. Kuesioner digunakan untuk
mengetahui pendapat responden mengenai sistem pembelajaran dan evaluasi pada masa Pandemi
COVID-19. Setelah data terkumpul, data dianalisis secara deskriptif-kuantitatif dalam bentuk diagram
batang.

Hasil dan Diskusi


Sejak Maret 2020, seluruh proses perkuliahan dan pembelajaran di UMM dilakukan secara daring. Hal
ini sesuai dengan imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penerapan Kebijakan Pendidikan pada Masa Darurat Corona
Virus Disease (COVID-19). Berikut ini gambaran sistem perkuliahan daring pada Program Studi
Pendidikan Biologi UMM, IKIP Budi Utomo, dan Universitas Tribuana Tunggadewi Malang ditinjau dari
berbagai aspek pembelajaran.

Jenis platform yang digunakan dalam perkuliahan online


Guru dapat melaksanakan pembelajaran bersama sekaligus menggunakan kelompok di media sosial
seperti WhatsApp, Zoom Cloud Meeting, Google Meet, atau media lainnya. Jenis platform yang
digunakan dalam perkuliahan daring di Prodi Pendidikan Biologi UMM, IKIP Budi Utomo, dan
Universitas Tribuana Tunggadewi Malang disajikan pada Gambar 1 . Pada awal masa Pandemi atau
semester genap tahun 2020/2021, terlihat pada Gambar 1 bahwa aplikasi yang sering digunakan
dalam perkuliahan online adalah Google Meet, Zoom Meeting, Google Classroom, WhatsApp,
YouTube, dan Edmodo, sedangkan e- mail dan Instagram story jarang digunakan. Pada semester
ganjil 2020/2021, Zoom Meeting, Google Meet, Google Classroom, WhatsApp, YouTube, dan Edmodo
sering digunakan dalam kegiatan perkuliahan, sedangkan Instagram Story jarang digunakan. Pada
semester genap 2021/2022, Zoom Meeting, WhatsApp, Google Meet, dan YouTube banyak digunakan
dalam perkuliahan online. Sedangkan Canvas, Edmodo, Email, Instagram Story, dan Telegram
digunakan dengan persentase paling sedikit. Pada semester ganjil 2021/2022, Zoom, Google Meet,
Google Classroom, dan WhatsApp menduduki posisi dengan persentase penggunaan tertinggi. Di sisi

267
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

lain, Telegram menempati posisi dengan persentase penggunaan terendah.


Berdasarkan Gambar 1 , dapat diketahui bahwa pada awal masa pandemi (semester genap), terdapat
tiga platform dengan persentase penggunaan tertinggi, yaitu Zoom Meeting, Google Meet, dan
WhatsApp. Penggunaan aplikasi dalam pembelajaran online umumnya selalu mempertimbangkan
beberapa hal, salah satunya adalah untuk memudahkan akses aplikasi tanpa membebani siswa
(Rahman & Leman, 2021) . Survei selama empat semester menunjukkan Zoom Meeting dan Google
Meet merupakan dua platform berbasis video conference dengan persentase penggunaan tertinggi.
Zoom dan Google Meet mungkin memberikan bentuk perkuliahan yang paling mirip dengan
perkuliahan tatap muka di kelas. Bahkan dosen dan mahasiswa dapat bertemu secara virtual sehingga
dapat dilakukan diskusi, tanya jawab, presentasi, dan kegiatan perkuliahan lainnya (Joia & Lorenzo,
2021; Putri dkk., 2020) . Cara-cara tersebut lazim dilakukan pada pembelajaran tatap muka di kelas.
Temuannya menunjukkan bahwa para dosen lebih nyaman merancang perkuliahan daring yang
memiliki metode serupa dengan perkuliahan luring.
Zoom merupakan platform yang paling banyak digunakan untuk pembelajaran online pada masa
Pandemi COVID-19, menurut penelitian yang dilakukan di negara lain, seperti Hong Kong (Kohnke &
Moorhouse, 2020) dan Amerika Serikat (Serembus & Kemery, 2020) . Zoom merupakan platform
pembelajaran online yang sangat mudah diakses karena dapat diunduh secara gratis oleh semua
pengguna. Dengan menggunakan Zoom Meeting, pendidik dan siswa dapat berkomunikasi lebih
efektif karena semua orang dapat melihat dan mendengar percakapan satu sama lain selama proses
pembelajaran (Guzacheva, 2020) . Melalui platform ini, guru dapat menjadwalkan kegiatan
pembelajaran melalui menu Jadwal. Zoom Cloud Meeting dapat digunakan pada sistem Android,
Windows, iOS, dan Mac dan latar belakang virtual pengguna dapat disesuaikan. Zoom juga dapat
merekam dan menyimpan video kegiatan pembelajaran tanpa bantuan software ketiga (Archibald et
al., 2019) .
Temuan lain yang perlu dikhawatirkan adalah belum optimalnya pemanfaatan Learning Management
System (LMS) oleh dosen pada awal pandemi. Dosen yang menggunakan LMS hanya 28 persen,
Google Classroom 15 persen, dan Edmodo 13 persen. Sebenarnya pembelajaran online bisa
dioptimalkan dengan memanfaatkan LMS. LMS merupakan suatu aplikasi perangkat lunak yang
dikhususkan untuk kebutuhan dalam kegiatan belajar mengajar secara online, seperti administrasi,
dokumentasi, materi, diskusi, evaluasi, dan laporan suatu proses belajar mengajar (Juhary, 2014) .
Penggunaan LMS dapat mengoptimalkan dan mengaktifkan proses belajar mengajar secara elektronik
(Cavus, 2015) . Temuan ini menunjukkan bahwa para dosen belum siap atau belum menggunakan
LMS dalam proses pembelajaran meskipun telah mengikuti pelatihan penggunaan kanvas
UMM/ELMU. Padahal, kehadiran ELMU diharapkan dapat memudahkan para dosen dalam
merancang perkuliahan daring yang lebih rapi dan terukur.

19%

0.24
Zoom Meeting 19%
18%
0.13
Whatsapps 18%
16%
18%
0.1
Youtube 9%
11%
12%
0.01
Telegram 0% 1%
0%
0.04
University Platform 8%
15%
0% 1%
2%
0
Instagram Stories 1%

18%
0.18
Google Meet 19%
16%
15%
0.18
Google Classroom 13%
16%
4%
0.08
Email 5%
5%
13%
0
Edmodo 5%
0% 1%
0%
0
Canvas 2%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

Odd Semester 2021/2022 Even Semester 2021/2022 Odd Semester 2020/2021 Even Semester 2020/2021

268
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

Gambar 1. Jenis platform yang digunakan dosen

Metode perkuliahan pada saat perkuliahan online


Metode pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan materi
kepada peserta didik dengan tujuan membantu dan mempermudah proses belajar mengajar. Ada
berbagai macam metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menunjang
kegiatan pembelajaran di kelas. Seperti dijelaskan pada Gambar 2 , terdapat metode perkuliahan yang
diterapkan oleh dosen Prodi Pendidikan Biologi UMM, IKIP Budi Utomo, dan Universitas Tribuana
Tunggadewi Malang. Gambar 2 menunjukkan metode pembelajaran yang dilakukan oleh dosen
Program Studi Pendidikan Biologi UMM. Metode pembelajaran dengan persentase tertinggi pada
semester genap 2020/2021 adalah metode tanya jawab dengan persentase sebesar 43 persen,
disusul dengan ceramah dengan persentase sebesar 42 persen, dan PjBL (Project Based Learning)
dengan persentase sebesar 15. persen. Sedangkan pada semester ganjil 2020/2021, metode
pembelajaran dengan persentase tertinggi adalah metode tanya jawab dengan persentase 36 persen,
disusul ceramah dengan persentase 27 persen, PjBL dengan persentase 19 persen, dan PBL
( Pembelajaran Berbasis Masalah) dengan persentase 18 persen. Pada semester genap 2021/2022,
metode pembelajaran dengan persentase tertinggi adalah metode tanya jawab dengan persentase 35
persen, disusul ceramah dengan persentase 24 persen, PjBL dengan persentase 23 persen, dan PBL
dengan persentase 23 persen. sebesar 18 persen. Pada semester ganjil 2020/2021, metode
pembelajaran dengan persentase tertinggi adalah metode tanya jawab dengan persentase sebesar 49
persen dan disusul dengan ceramah dengan persentase sebesar 26 persen.
Metode diskusi menyampaikan bahan ajar dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah untuk
dibahas dan dipecahkan bersama. Dengan menggunakan metode ini kreativitas siswa dapat
ditingkatkan, selain itu mereka terbiasa menghargai pendapat orang lain. Namun metode diskusi
mempunyai beberapa kelemahan, seperti pembicaraan yang kadang melenceng terlalu lama
(Widayati, 2004) . Sedangkan metode tanya jawab merupakan metode pembelajaran dengan
menyajikan pelajaran berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab khususnya dari guru kepada
siswa. Metode tanya jawab dapat melatih siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi sehingga
kondisi pembelajaran dapat menyenangkan dan pada akhirnya meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa (Sitohang, 2017) . Namun metode tanya jawab juga mempunyai kelemahan yaitu tidak
mudahnya membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa dan waktu yang terbuang,
apalagi jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut.

60%
49%
50%
42% 43%
40% 36% 35%

30% 27%
24% 26% 23%
18% 18% 19%
20% 15%
12% 13%
10%
0%
0%
Talk Question and Answer PBL PjBL
Discussion

Even Semester 2020/2021 Odd Semester 2020/2021


Even Semester 2021/2022 Odd Semester 2021/2022
Gambar 2 . Jenis metode pembelajaran yang digunakan dosen pada kelas online

Selain metode tanya jawab, ternyata beberapa dosen juga telah menerapkan model pembelajaran
inovatif, seperti Project-Based Learning (PjBL) dan Problem-Based Learning (PBL). Berdasarkan
berbagai penelitian terdahulu, kedua model pembelajaran ini memang direkomendasikan baik untuk
pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran online (Albanese & Dast, 2013; Kokotsaki dkk., 2016;
Yew & Goh, 2016) . Beberapa penelitian juga menginformasikan bahwa desain pembelajaran hybrid-
PJBL dapat memberdayakan keterampilan penting siswa (Rahardjanto et al., 2019; Tong dkk., 2020) .
Beberapa keterampilan tersebut juga dapat diberdayakan secara optimal melalui penerapan hybrid-
PBL.

Jenis tugas selama online


269
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

Penugasan merupakan salah satu upaya pendidik agar peserta didik dapat mengulangi materi yang
telah diajarkan di luar jam belajar dan sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Hal ini juga diterapkan pada dosen Prodi Pendidikan Biologi UMM, IKIP Budi Utomo, dan Universitas
Tribuana Tunggadewi Malang saat pembelajaran daring dimana mahasiswa belajar dari dosen seperti
dijelaskan pada Gambar 3 . Berdasarkan Gambar 3 , pada semester genap tahun 2020/2021, jenis
tugas yang menduduki jabatan dengan persentase tinggi adalah tanya jawab dengan persentase 26
persen, pembuatan makalah dengan persentase 24 persen, pembuatan resume dengan persentase
24 persen. sebesar 23 persen, dan analisis artikel dengan persentase 23 persen. Pada semester ganjil
2020/2021, jenis tugas yang menduduki jabatan dengan persentase cukup tinggi adalah analisis artikel
dengan persentase 27 persen, tanya jawab dengan persentase 25 persen, pembuatan resume dengan
persentase 22 persen, dan pembuatan kertas dengan persentase 23 persen. Sedangkan pada
semester genap 2021/2022, jenis tugas dengan persentase tinggi adalah pembuatan makalah dengan
persentase 18 persen, pembuatan PPT dengan persentase 18 persen, tanya jawab dengan
persentase 16 persen, dan artikel. analisis dengan persentase 15 persen. Selanjutnya pada semester
ganjil 2021/2022 jenis tugas yang persentasenya paling tinggi adalah pembuatan video dengan
persentase 20 persen dan tanya jawab dengan persentase 19 persen.
Berdasarkan temuan yang diperoleh, terlihat bahwa beberapa tugas yang diberikan oleh sebagian
besar dosen telah mendorong mahasiswa untuk mengembangkan 4C, khususnya pada analisis artikel.
Melalui tugas-tugas tersebut, mahasiswa dituntut untuk mampu memahami isi artikel sebelum dapat
melakukan analisis lebih lanjut. Saat menyampaikan hasil analisis, kemampuan komunikasi mereka
juga akan dilatih karena mereka dipaksa untuk mampu menerjemahkan informasi dalam artikel
dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Selain itu, dengan membaca artikel ilmiah, mahasiswa
akan memahami perkembangan penelitian di bidang Biologi dan Pendidikan serta mempelajari cara
melakukan penelitian di kedua bidang tersebut.
Selain analisis artikel, pembuatan resume dan makalah juga menjadi tugas yang biasa diberikan oleh
dosen. Dengan pemberian resume dan pembuatan makalah, mahasiswa diharapkan termotivasi untuk
membaca materi perkuliahan. Melalui kegiatan seperti ini, mereka akan terpacu untuk belajar mandiri,
baik sebelum maupun sesudah mengikuti kelas daring. Adanya kegiatan membaca dapat
meningkatkan minat baca dan literasi budaya mereka. Tingginya minat membaca merupakan dasar
utama untuk meningkatkan kompetensi siswa lainnya (Wigfield et al., 2016) . Literasi yang tinggi juga
akan menghindarkan mereka dari misinformasi yang banyak bertebaran di era pandemi COVID-19 (De
Paor & Heravi, 2020; Sharon & Baram ‐ Tsabari, 2020) .

270
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

0%
Make Atlas 0%1%
0%

0%
Make Learning Media 0%1%
0%

0%
Make Product 0%
0%
1%

0%
Report 0% 5%
1%

4%
Article Review 0% 10%
0%

11%
Resume 16%
22%
23%

19%
Answer the Question 13%
25%
26%

20%
Make Videos 5%
1%
1%

18%
PPT 18%
1%
1%

15%
Make Paper 18%
22%
24%

13%
Article Analysis 15%
27%
23%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

Odd Semester 2021/2022 Even Semester 2021/2022


Odd Semester 2020/2021 Even Semester 2020/2021
Gambar 3 . Jenis tugas pada saat perkuliahan online

Jenis penilaian yang digunakan dosen


Penilaian pembelajaran merupakan instrumen untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik,
namun penilaian bukanlah satu-satunya indikator kunci dalam pembelajaran. Penilaian menjadi
tantangan dalam pembelajaran daring, terutama ketika dosen ingin mengevaluasi aspek afektif dan
psikomotorik mahasiswa. Kesulitan ini sejalan dengan temuan beberapa penelitian sebelumnya.
Faktanya, pembelajaran daring membatasi dosen untuk mengamati sikap mahasiswa selama proses
pembelajaran. Selain itu, pembelajaran daring juga membatasi dosen untuk merancang pembelajaran
yang memberdayakan psikomotorik seperti yang terdapat pada kelas tatap muka. Sehubungan
dengan itu, pada bidang Biologi, mahasiswa belum mampu mengakses laboratorium dan memperoleh
peralatan material untuk berbagai praktik. Tidak mengherankan jika dosen akan kesulitan mengakses
atau memberdayakan aspek afektif dan psikomotorik mahasiswanya. Namun proses evaluasi dan
hasil pembelajaran harus dilakukan oleh dosen Pendidikan Biologi pada saat pembelajaran daring.
Oleh karena itu, berbagai kegiatan dan penilaian dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut.
Berdasarkan Gambar 4 , terdapat berbagai macam penilaian yang digunakan oleh dosen Program
Studi Pendidikan Biologi UMM, IKIP Budi Utomo, dan Universitas Tribuana Tunggadewi Malang.
Berdasarkan hasil survey, tugas umumnya berupa pembuatan makalah, pembuatan resume,
pembuatan jurnal analitis-kritis , pembuatan PPT, pembuatan video pembelajaran, review artikel,
pembuatan artikel, pembuatan soal, review makalah. Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
menjadi hal yang sangat penting bagi dosen karena mencerminkan kedisiplinan dan tanggung jawab
mahasiswa. Penyelesaian tugas harus sesuai dengan standar poin yang telah ditentukan oleh dosen.
Selain partisipasi dan penugasan, evaluasi diskusi presentasi merupakan salah satu penilaian yang

271
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

persentasenya tinggi selama tiga semester. Ciri-ciri penilaian presentasi diskusi dilakukan dosen
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Sebelum sesi diskusi presentasi, dosen membagi mahasiswa
menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok diberikan materi yang berbeda dengan kelompok
lainnya. Tata cara penilaian meliputi cara siswa dalam menyampaikan materi atau topik.
Penyampaiannya menentukan pemahaman siswa terhadap topik tersebut. Oleh karena itu, siswa
dituntut untuk memahami materi secara mendalam. Selain metode penyampaian, kompetensi siswa
dalam menjawab soal juga menjadi syarat penilaian.

52%
Final exams 14%
6%
6%

16%
Midterm exam 13%
1%
0%

9%
Assignment 9%
26%
25%

2%
Product 6%
12%
3%

12%
Presence 12%
5%
9%

5%
Portofolio 0% 3%
1%

2%
Rating Between Friends 6%
1%
0%

8%
Quiz 0% 8%
8%

15%
Activity 15%
27%
30%

14%
Presentation Discussion 14%
22%
18%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

Odd Semester 2021/2022 Even Semester 2021/2022


Odd Semester 2020/2021 Even Semester 2020/2021
Gambar 4 . Jenis penilaian yang digunakan dosen

Upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dilihat dari mutu pembelajaran dan sistem penilaiannya,
karena mutu pembelajaran dapat ditinjau dari hasil evaluasinya. Penilaian juga merupakan cerminan
kualitas pembelajaran karena desain penilaian harus sejalan dengan tujuan dan desain pembelajaran
yang telah dilaksanakan (Ramdiah et al., 2019) . Jenis penilaian yang digunakan umumnya berbeda-
beda tergantung kesepakatan yang diputuskan oleh para pendidik. Umumnya jenis penilaian akan
digunakan untuk menyampaikan materi pada awal pembelajaran. Di sisi lain, kegiatan evaluasi
mencakup tantangan sulit yang dihadapi guru selama pembelajaran daring di era pandemi (García-
Peñalvo et al., 2021) . Perubahan bentuk pembelajaran mengharuskan guru mengubah metode dan
alat evaluasinya (Sutarto dkk., 2020) . Namun meskipun sulit, siswa harus dievaluasi secara terus
menerus dengan berbagai kegiatan penilaian online (García-Peñalvo et al., 2021) .

272
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

Kesimpulan
Pandemi COVID-19 menyebabkan beberapa perguruan tinggi mengubah metode pembelajarannya
dari luring menjadi daring. Pada Program Studi Pendidikan Biologi, video conference memiliki
persentase penggunaan tertinggi pada pembelajaran jarak jauh. Bicara dan tanya jawab menjadi
pilihan yang paling umum digunakan oleh para dosen, bahkan sebagian dari mereka sudah
menerapkan Project-Based Learning dan Problem-Based Learning. Pembuatan artikel kritis analitis,
pembuatan makalah, dan pembuatan resume sering diberikan oleh para dosen. Pada aspek penilaian,
dosen sering melakukan penilaian melalui tugas, kegiatan, dan diskusi presentasi.
Berdasarkan analisis survei, pembelajaran daring nampaknya belum optimal di Program Studi
Pendidikan Biologi UMM, IKIP Budi Utomo, dan Universitas Tribuana Tunggadewi Malang. Beberapa
desain pembelajaran talk, penugasan, dan evaluasi pembelajaran sudah memberdayakan
keterampilan abad 21, namun persentase penggunaannya masih belum memuaskan. Pelatihan,
pembiasaan, dan pelaksanaan pembelajaran daring yang inovatif memerlukan totalitas dalam proses
pembelajaran. Selain itu, desain evaluasi juga diperlukan agar proses pembelajaran dapat lebih akurat
dan efektif.

Pengakuan
Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM) yang telah memfasilitasi penelitian melalui kebijakan kelembagaan Direktorat Penelitian dan
Pengabdian Sosial UMM.

Konflik kepentingan
Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan terkait penerbitan makalah ini.

Kontribusi Penulis
YP: metodologi, TNI S: analisis; YP dan TNI S: penulisan penyusunan draf asli, dan YP, TNIS, dan
M.N: review dan editing.

Referensi
Adedoyin , OB, & Soykan, E. (2020). Pandemi COVID-19 dan pembelajaran online: tantangan dan
peluang. Lingkungan Pembelajaran Interaktif , 1–13.
https://doi.org/10.1080/10494820.2020.1813180
Aguilera -Hermida, AP (2020). Penggunaan dan penerimaan pembelajaran online darurat oleh
mahasiswa karena COVID-19. Jurnal Internasional Penelitian Pendidikan Terbuka , 1 , 100011.
https://doi.org/10.1016/j.ijedro.2020.100011
Albanese , MA, & Dast, LC (2013). Pembelajaran berbasis masalah. Dalam T. Swanwick (Ed.),
Memahami Pendidikan Kedokteran (hlm. 61–79). John Wiley & Sons, Ltd.https
://doi.org/10.1002/9781118472361.ch5
Alyusfitri , R. (2020). Peran motivasi dan kreativitas siswa SD dalam pembelajaran daring di masa
pandemi COVID-19. Jurnal Cerdas Proklamator , 8 (2), 64–72.
https://doi.org/10.37301/jcp.v8i2.61
Archibald , MM, Ambagtsheer, RC, Casey, MG, & Pelanggar Hukum, M. (2019). Menggunakan
konferensi video zoom untuk pengumpulan data kualitatif: Persepsi dan pengalaman peneliti
dan peserta. Jurnal Internasional Metode Kualitatif , 18 , 1–8.
https://doi.org/10.1177/1609406919874596
Azhari , B., & Fajri, I. (2021). Pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19: Penutupan sekolah
di Indonesia. Jurnal Internasional Pendidikan Matematika dalam Sains dan Teknologi , 1–21.
https://doi.org/10.1080/0020739X.2021.1875072
Bączek , M., Zagańczyk-Bączek, M., Szpringer, M., Jaroszyński, A., & Wożakowska-Kapłon, B. (2021).
Persepsi siswa terhadap pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19. Kedokteran , 100
(7), 1–6. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000024821
Barabanova , SV, Kaybiyaynen, AA, & Kraysman, NV (2019). Digitalisasi pendidikan dalam konteks
global. Pendidikan Tinggi di Rusia , 28 (1), 94–103. https://doi.org/10.31992/0869-3617-2019-
28-1-94-103
273
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

Basilaia , G., & Kvavadze, D. (2020). Transisi ke pendidikan online di sekolah selama pandemi Sars-
Cov-2 Virus Corona (COVID-19) di Georgia. Penelitian Pedagogis , 5 (4), em0060.
https://doi.org/10.29333/pr/7937
Cavus , N. (2015). Pembelajaran jarak jauh dan sistem manajemen pembelajaran. Procedia - Ilmu
Sosial dan Perilaku , 191 , 872–877. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.04.611
Chu , DK, Akl, EA, Duda, S., Solo, K., Yaacoub, S., Schünemann, HJ, Chu, DK, Akl, EA, El-harakeh,
A., Bognanni, A., Lotfi, T ., Loeb, M., Hajizadeh, A., Bak, A., Izcovich, A., Cuello-Garcia, CA,
Chen, C., Harris, DJ, Borowiack, E., … Schünemann, HJ (2020). Jarak fisik, masker wajah, dan
pelindung mata untuk mencegah penularan SARS-CoV-2 dan COVID-19 dari orang ke orang:
tinjauan sistematis dan meta-analisis. Lancet , 395 (10242), 1973–1987.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)31142-9
Churiyah , M., Sholikhan, S., Filianti, F., & Sakdiyyah, DA (2020). Kesiapan dunia pendidikan
Indonesia melakukan pembelajaran jarak jauh dalam situasi pandemi COVID-19. Jurnal
Internasional Pemahaman Multikultural dan Multiagama , 7 (6), 491–507.
https://doi.org/10.18415/ijmmu.v7i6.1833
Clark , D., Sampson, V., Stegmann, K., Marttunen, M., Kollar, I., Janssen, J., Erkens, G., Weinberger,
A., Menekse, M., & Laurinen, L. (2010). Lingkungan pembelajaran online, argumentasi ilmiah,
dan keterampilan abad ke-21. Dalam Konstruksi Pengetahuan E-Kolaboratif: Belajar dari
Lingkungan yang Didukung Komputer dan Virtual . IGI Global. https://doi.org/10.4018/978-1-
61520-729-9.ch001
Cucinotta , D., & Vanelli, M. (2020). WHO menyatakan COVID-19 sebagai pandemi. Acta Bio-Medica :
Atenei Parmensis , 91 (1), 157–160. https://doi.org/10.23750/abm.v91i1.9397
Daniel , SJ (2020). Pendidikan dan pandemi COVID-19. Prospek , 49 (1), 91–96.
https://doi.org/10.1007/s11125-020-09464-3
De Paor , S., & Heravi, B. (2020). Literasi informasi dan berita palsu: Bagaimana bidang perpustakaan
dapat membantu memerangi epidemi berita palsu. Jurnal Perpustakaan Akademik , 46 (5),
102218. https://doi.org/10.1016/j.acalib.2020.102218
Dhawan , S. (2020). Pembelajaran daring: Obat mujarab di masa krisis COVID-19. Jurnal Sistem
Teknologi Pendidikan , 49 (1), 5–22. https://doi.org/10.1177/0047239520934018
Ferri , F., Grifoni, P., & Guzzo, T. (2020). Pembelajaran online dan pengajaran jarak jauh darurat:
Peluang dan tantangan dalam situasi darurat. Masyarakat , 10 (4), 86.
https://doi.org/10.3390/soc10040086
García -Peñalvo, FJ, Corell, A., Abella-García, V., & Grande-de-Prado, M. (2021). Rekomendasi
asesmen online wajib pada perguruan tinggi pada masa pandemi COVID-19. Dalam D. Burgos,
A. Tlili, & A. Tabacco (Eds.), Solusi Radikal untuk Pendidikan dalam Konteks Krisis. Catatan
Kuliah Teknologi Pendidikan (hlm. 85–98). https://doi.org/10.1007/978-981-15-7869-4_6
Guzacheva , N. (2020). Teknologi zoom sebagai alat yang efektif untuk pembelajaran jarak jauh dalam
pengajaran bahasa Inggris kepada mahasiswa kedokteran. Buletin Sains dan Praktek , 6 (5),
457–460. https://doi.org/10.33619/2414-2948/54/61
Hindun , I., Husamah, H., Nurwidodo, N., Fatmawati, D., & Fauzi, A. (2021). E-learning dalam pandemi
COVID-19: Apakah hal ini menantang kognisi kerja guru dan kesadaran metakognitif? Jurnal
Instruksi Internasional , 14 (3), 547–566. https://doi.org/10.29333/iji.2021.14332a
Joia , LA, & Lorenzo, M. (2021). Perbesar, perkecil: Dampak pandemi COVID-19 di kelas.
Keberlanjutan , 13 (5), 2531. https://doi.org/10.3390/su13052531
Juhary , J. (2014). Kegunaan dan kemudahan penggunaan sistem manajemen pembelajaran sebagai
alat pembelajaran. Studi Pendidikan Internasional , 7 (8), 23–34.
https://doi.org/10.5539/ies.v7n8p23
Kohnke , L., & Moorhouse, BL (2020). Memfasilitasi pembelajaran bahasa online yang sinkron melalui
Zoom. Jurnal RELC , 003368822093723.https ://doi.org/10.1177/0033688220937235
Kokotsaki , D., Menzies, V., & Wiggins, A. (2016). Pembelajaran berbasis proyek: Tinjauan literatur.
Peningkatan Sekolah , 19 (3), 267–277. https://doi.org/10.1177/1365480216659733
Kramer , A., & Kramer, KZ (2020). Potensi dampak pandemi COVID-19 terhadap status pekerjaan,
bekerja dari rumah, dan mobilitas kerja. Jurnal Perilaku Kejuruan , 119 (103442), 1–4.
https://doi.org/10.1016/j.jvb.2020.103442
Martha , ASD, Junus, K., Santoso, HB, & Suhartanto, H. (2021). Menilai kompetensi e-learning
mahasiswa sarjana: Sebuah studi kasus dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia. Ilmu
Pendidikan , 11 (4), 189. https://doi.org/10.3390/educsci11040189
Octaberlina , LR, & Muslimin, AI (2020). Perspektif siswa EFL terhadap hambatan dan alternatif
pembelajaran online menggunakan Moodle/Google Classroom selama pandemi Covid-19.
Jurnal Internasional Pendidikan Tinggi , 9 (6), 1–9. https://doi.org/10.5430/ijhe.v9n6p1
Putri , RS, Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Wijayanti, LM, & Hyun, CC (2020). Dampak
pandemi COVID-19 terhadap pembelajaran di rumah secara daring: Studi eksploratif sekolah
dasar di Indonesia. Jurnal Internasional Sains dan Teknologi Lanjutan , 29 (5), 4809–4818.
http://sersc.org/journals/index.php/IJAST/article/view/13867
274
Latifah et al. | JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), Vol. 8 Issue 3, 2024, 265-274

Rahardjanto , A., Husamah, H., & Fauzi, A. (2019). Hybrid-PjBL: Hasil belajar, kemampuan berpikir
kreatif, dan motivasi belajar calon guru. Jurnal Instruksi Internasional , 12 (2), 179–192.
https://doi.org/10.29333/iji.2019.12212a
Rahayu , RP, & Wirza, Y. (2020). Persepsi guru terhadap pembelajaran daring pada masa pandemi
COVID-19. Jurnal Penelitian Pendidikan , 20 (3), 392–406.
https://doi.org/10.17509/jpp.v20i3.29226
Rahman , M., & Leman, D. (2021). Pemilihan aplikasi meeting online menggunakan metode topsis.
Jurnal CSRID , 13 (3A), 167–176. https://doi.org/10.30645/j-sakti.v4i2.245
Rahmawati , A., & Sujono, FK (2021). Komunikasi digital melalui pembelajaran online di Indonesia:
Tantangan dan peluang. Jurnal ASPIKOM , 6 (1), 61–76.
https://doi.org/10.24329/aspikom.v6i1.815
Ramdiah , S., Abidinsyah, A., Royani, M., & Husamah, H. (2019). Pemahaman, perencanaan, dan
implementasi HOTS oleh guru biologi SMA se-Banjarmasin-Indonesia. Jurnal Instruksi
Internasional , 12 (1), 425–440. https://doi.org/10.29333/iji.2019.12128a
Schmidt , JT, & Tang, M. (2020). Digitalisasi dalam pendidikan: Tantangan, tren dan potensi
transformatif. Dalam M. Harwardt, P. Niermann, A. Schmutte, & A. Steuernagel (Eds.), Führen
und Managen in der digitalen Transformation (hlm. 287–312). Springer Fachmedien
Wiesbaden. https://doi.org/10.1007/978-3-658-28670-5_16
Serembus , JF, & Kemery, DC (2020). Menciptakan pembelajaran dinamis dengan zoom. Perawat
Pendidik , 45 (6), 1–4. https://doi.org/10.1097/NNE.0000000000000915
Sharon , AJ, & Baram - Tsabari, A. (2020). Dapatkah literasi sains membantu individu mengidentifikasi
misinformasi dalam kehidupan sehari-hari? Pendidikan Sains , 104 (5), 873–894.
https://doi.org/10.1002/sce.21581
Shatunova , O., Bozhkova, G., Tarman, B., & Shastina, E. (2021). Transformasi preferensi membaca
generasi muda masa kini di era digital: Dialog antarbudaya. Jurnal Kajian Etnis dan Budaya , 8
(3), 62–73. https://doi.org/10.29333/ejecs/347
Sitohang , J. (2017). Penerapan metode tanya jawab untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa
sekolah dasar. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, Sains, Dan Humaniora , 3 (4), 681–
688. https://doi.org/10.24014/suara%20guru.v3i4.4851
Sparrow , R., Dartanto, T., & Hartwig, R. (2020). Indonesia dalam kondisi normal baru: Tantangan dan
langkah ke depan. Buletin Kajian Ekonomi Indonesia , 56 (3), 269–299.
https://doi.org/10.1080/00074918.2020.1854079
Susilawati , S., Falefi, R., & Purwoko, A. (2020). Dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian
Indonesia. Institut Penelitian dan Kritikus Internasional Budapest (BIRCI-Journal): Humaniora
dan Ilmu Sosial , 3 (2), 1147–1156. https://doi.org/10.33258/birci.v3i2.954
Sutarto , S., Sari, DP, & Fathurrochman, I. (2020). Strategi guru dalam pembelajaran daring untuk
meningkatkan minat belajar siswa di masa pandemi COVID-19. Jurnal Konseling Dan
Pendidikan , 8 (3), 129–137. https://doi.org/10.29210/147800
Tong , Y., Kinshuk, & Wei, X. (2020). Desain pengajaran dan praktik model pembelajaran campuran
berbasis proyek. Jurnal Internasional Pembelajaran Seluler dan Campuran , 12 (1), 33–50.
https://doi.org/10.4018/IJMBL.2020010103
Widayati , A. (2004). Metode mengajar sebagai strategi dalam mencapai tujuan Belajar mengajar.
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia , 3 (1), 66–70. https://doi.org/10.21831/jpai.v3i1.836
Wigfield , A., Gladstone, JR, & Turci, L. (2016). Melampaui kognisi: Motivasi membaca dan
pemahaman membaca. Perspektif Perkembangan Anak , 10 (3), 190–195.
https://doi.org/10.1111/cdep.12184
Ya , EHJ, & Goh, K. (2016). Pembelajaran berbasis masalah: Gambaran proses dan dampaknya
terhadap pembelajaran. Pendidikan Profesi Kesehatan , 2 (2), 75–79.
https://doi.org/10.1016/j.hpe.2016.01.004
Yusuf , BN (2020). Apakah kita cukup siap? Studi kasus tantangan pembelajaran daring di perguruan
tinggi swasta selama wabah COVID-19. Jurnal Penelitian Kemajuan Ilmu Sosial , 7 (5), 205–
212. https://doi.org/10.14738/assrj.75.8211

275

Anda mungkin juga menyukai