Anda di halaman 1dari 102

HUBUNGAN ANTARA INTENSI SISWA MENGENAI

PROGRAM KURASAKI DENGAN PERILAKU


PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS SEKOLAH (PSBS) DI
SDN PONDOK PINANG 05 JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar


SARJANA TEKNIK

Program Studi TEKNIK LINGKUNGAN

Oleh :

NAMA : OKY SANTOSO


NIM : 11602573125008

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
JAKARTA
2020
THE RELATION OF STUDENT INTENSION ABOUT
KURASAKI PROGRAM USING SCHOOL-BASED WASTE
MANAGEMENT (PSBS) AT PONDOK PINANG 05 SDN
JAKARTA SELATAN

THESIS

Submitted as One of the Requirements for Obtaining a Degree


BACHELOR OF ENGINEERING

ENVIRONMENTAL ENGINEERING Study Program

By :
NAME : OKY SANTOSO
NIM : 11602573125008

FACULTY OF ENGINEERING
STATE SATYA UNIVERSITY OF INDONESIA
JAKARTA
2020

i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Oky Santoso

NIM : 11602573125008

Program Studi : Teknik Lingkungan

Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah murni hasil karya sendiri dan seluruh isi

Skripsi menjadi tanggung jawab saya sendiri. Apabila saya mengutip dari karya

orang lain saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Saya bersedia dikenai sanksi pembatalan Skripsi ini apabila terbukti melakukan

tindakan plagiat (penjiplakan).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, Februari 2020

Oky Santoso
11602573125008

ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Oky Santoso


NIM : 11602573125008
Jurusan : Teknik Lingkungan
Judul Skripsi / : Hubungan antara Intensi Siswa mengenai Program
Tugas Akhir Kurasaki dengan Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis
Sekolah (PSBS) di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta
Selatan.
Tanggal Sidang Skripsi :

Jakarta, Februari 2020

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Ir. Nurhayati, M.Si) (Dr. Deni Kurniawan, M.Pd)

Dekan Ketua Program Studi

(Ir. Nurhayati, M.Si) (Ir. Nurhayati, M.Si)

iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

HUBUNGAN ANTARA INTENSI SISWA MENGENAI


PROGRAM KURASAKI DENGAN PERILAKU
PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS SEKOLAH (PSBS) DI
SDN PONDOK PINANG 05 JAKARTA SELATAN

Oleh:

NAMA : OKY SANTOSO

NIM : 11602573125008

Telah dipertahankan didepan Penguji pada tanggal 21 Februari 2020

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Ketua Penguji / Pembimbing I Ketua Penguji / Pembimbing II

(Ir. Nurhayati, M.Si) (Dr. Deni Kurniawan, M.Pd)

Anggota Penguji Anggota Penguji

(Dr. Yusriani Sapta Dewi, M.Si) (Drs. Charles Situmorang, M.Si)

iv
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensi siswa


mengenai program Kurasaki dengan perilaku pengelolaan sampah berbasis
sekolah (PSBS) di SDN Pondok Pinang 05 Jakarta Selatan. Metode penelitian
yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Data dianalisa
menggunakan korelasi dan regresi linier sederhana. Lokasi penelitian di SDN
Pondok Pinang 05 Jakarta Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli
sampai Desember 2019. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di SDN
Pondok Pinang 05 Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan cara purposive sampling. Jumlah keseluruhan sampel sebanyak
80 siswa kelas V A dan V B di SDN Pondok Pinang 05 Jakarta Selatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perhitungan analisis regresi sederhana berupa
persamaan Ŷ = 17,897 + 0,664X. Pengujian keberartian dan linearitas regresi
sebesar Fhitung 80,31 > Ftabel 3,96 pada α = 0,05 dan 6,97 pada α = 0,01. Hasil uji
kelinieritasan Fhitung sebesar 1,66 < Ftabel sebesar 1,74 pada α = 0,05. Koefisien
korelasi antara intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan perilaku
pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) (ryx) sebesar 0,712. Hasil uji t untuk
thitung > ttabel pada α = 0,05 dan α = 0,01 adalah 8,962 > 1,990 dan 2,639. Koefisien
determinasi atau kontribusi hubungan antara pengetahuan tentang konsep dasar
ekologi dengan perilaku altruistik lingkungan, pada second order correlation
sebesar 0,507 x 100% berarti 50,7%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
hubungan positif dan signifikan antara intensi siswa mengenai program Kurasaki
dengan perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS). Dengan demikian
semakin meningkat intensi siswa mengenai program Kurasaki, maka semakin
meningkat pula perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS).

Kata kunci: intensi siswa, program kurasaki, perilaku, perilaku pengelolaan


sampah berbasis sekolah (PSBS)

v
ABSTRACT

This study aims to determine the relation of student intentions regarding the
Kurasaki program with school-based waste management (PSBS) behavior at SDN
Pondok Pinang 05, South Jakarta. The research method used was a survey with a
quantitative approach. Data were analyzed using simple linear correlation and
regression. The research location was at SDN Pondok Pinang 05, South Jakarta.
This research was conducted in July to December 2019. The population of this
study was all students at SDN Pondok Pinang 05, South Jakarta. The sampling
technique in this study used a purposive sampling method. The total sample of 80
students in class V A and V B at Pondok Pinang 05 South Jakarta. The results
showed that the calculation of a simple regression analysis in the form of the
equation Ŷ = 17.889 + 0.664X. Test the significance and linearity of the
regression of Fcount 80.31 > F table 3.96 at α = 0.05 and 6.97 at α = 0.01. The
result of the F linearity test was 1.66 < F table of 1.74 at α = 0.05. The
correlation coefficient between student intentions regarding the Kurasaki
program and school-based waste management (PSBS) behavior (ryx) was 0.712.
T test results for t count > t table at α = 0.05 and α = 0.01 are 8.962 > 1.990 and
2.639. The coefficient of determination or contribution of the relationship between
knowledge of the basic concepts of ecology with altruistic environmental
behavior, the second order correlation of 0.507 x 100% means 50.7%. The results
showed a positive and significant relationship between student intentions
regarding the Kurasaki program and school-based waste management behavior
(PSBS). Thus the more students' intentions regarding the Kurasaki program, the
behavior of school-based waste management (PSBS) also increases.

Keywords: student intentions, kurasaki program, behavior, school-based waste


management behavior (PSBS)

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahamat dan
hidayah-Nya yang senantiasa dilimpahakan kepada penulis, sehingga bisa
menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Intensi Siswa mengenai
Program Kurasaki dengan Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS)
di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan” sebagai syarat untuk menyelesaiakan
Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lingkungan Universitas Satya Negara Indonesia.

Penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis


hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupu spiritual. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Ibu Ir. Nurhayati, M.Si., selaku Pembimbing I, Dekan dan Ketua Jurusan
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lingkungan Universitas Satya Negara Indonesia.
2. Dr. Deni Kurniawan, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
memberikan dukungan.

Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga
proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk mendorong penelitian
penelitian selanjutnya.

Jakarta, Februari 2020

Oky Santoso

vii
DAFTAR ISI

Halaman

COVER …………………………………………………………………. i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ………………………... ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ………………………………… iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ……………………………...... iv
ABSTRAK ……………………………………………………………… v
ABSTRACT ……………………………………………………………... vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………. vii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... x
DAFTAR TABEL …………………………………………………....... xi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xii

BAB I PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………......... 1
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………………………… 8
1.3 Pembatasan Masalah ………………………………………………… 8
1.4 Rumusan Penelitian …………………………………………………. 8
1.5 Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 8
1.6 Manfaat Penelitian …………………………………………………... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) …………… 10
2.1.1 Pengertian Perilaku ……………………………......................... 10
2.1.2 Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) ………………. 12
2.2 Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki …………………………. 20
2.2.1 Pengertian Intensi Siswa ………………………………………. 20
2.2.2 Pengertian Program Kurasaki …………………………………. 22
2.3 Hipotesis Penelitian ……………………………………………......... 24

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………...... 25
3.2 Metode Penelitian …………………………………………………… 25
3.3 Populasi dan Sampel ………………………………………................ 26
3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………...... 27
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ………………… 30
3.6 Teknik Analisis Data ………………………………………………... 33
3.7 Hipotesis Statistik …………………………………………………… 36
viii
3.8 Kerangka Berpikir ……………………………………………........... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data dan Pengolahan ……………………………………... 39
4.2 Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data ……………………......... 41
4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian ……………... 43

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ………………………………………………………...... 48
5.2 Saran ………………………………………………………………… 48

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...... 49


LAMPIRAN ……………………………………………………………. 53
RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………. 91

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan 21


Gambar 2.2 Para guru terlihat menikmati tempat duduk dan meja
yang terbuat dari tumpukan sampah plastik …………….. 23
Gambar 3.1 Disain Penelitian ………………………………………… 26
Gambar 4.1 Histogram Skor Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis
Sekolah (PSBS) (Y) ……………………………………... 40
Gambar 4.2 Histogram Skor Intensi Siswa mengenai Program
Kurasaki (X) …………………………………………….. 41
Gambar 4.3 Regresi Linear Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki
dengan Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah
(PSBS) ………................................................................... 44

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skala Likert ……………………………………………… 28


Tabel 3.2 Kisi-kisi Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah
(PSBS) (Y) ........................................................................ 29

Tabel 3.3 Kisi-kisi Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki (X) .. 30


Tabel 3.4 Interprestasi Korelasi Nilai r …………………………….. 31
Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas ............................................................ 33
Tabel 4.1 Statistik Deskripsi Data Penelitian ……………………… 39
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Perilaku Pengelolaan Sampah
Berbasis Sekolah (PSBS) (Y) ………………………....... 40
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Intensi Siswa mengenai
Program Kurasaki (X) ……………………....................... 41
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas …………………………………….. 42
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Varians dengan Levene Satistic ………. 43
Tabel 4.6 ANAVA untuk uji signifikansi dan linearitas model
regresi Ŷ = 17,897 + 0,664X ……………………………. 43
Tabel 4.7 Uji Keberartian Koefisien Korelasi Bivariate (ryx) …….. 45

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Uji Coba Penelitian …………………………... 53


Lampiran 2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ……………………. 61
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian …………………………………….. 65
Lampiran 4 Data Hasil Penelitian ……………………………………. 71
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Statistik Deskripsi …………………… 78
Lampiran 6 Uji Persyaratan Analisis Data …………………………… 80
Lampiran 7 Pengujian Hipotesis ……………………………………... 81
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian …………………………………….. 83
Lampiran 9 Tabel-tabel Penelitian …………………………………… 85
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian …………………………………. 89

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya pertumbuhan penduduk diIndonesia membawa dampak

meningkatnya jumlah sampah atau limbah rumah tangga. Menurut Badan Pusat

Statistik (BPS) jumlah sampah pada tahun 2020 di 384 kota di Indonesia akan

mencapai 80.235,87 ton tiap hari. Dari sampah yang dihasilkan tersebut

diperkirakan sebesar 4,2% akan diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),

sebanyak 37,6% dibakar, dibuang ke sungai sebesar 4,9% dan tidak

tertanganisekitar 53,3%. Dari sekitar 53,3% sampah yang tidak ditangani dibuang

dengan cara tidak sanite. Berdasarkan National Urban Development Srtategy

(NUDS) tahun 2003 rata – rata volume sampah yang dihasilkan per orang sekitar

0,5 – 0,6 kg/hari. Sampah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses

produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).

Berdasarkan UU No.18 Tahun 2008,sampah didefinisikan sebagai sisa

kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi

padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat

terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Solusi

yang umum digunakan untuk mengatasi masalah sampah selama ini adalah solusi

Landfill, yaitu menampung sampah dalam satu tempat. Sampah tersebut diangkut

ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau diambil oleh pemulung dan sisanya

dibakar atau ditimbun untuk waktu yang lama. Solusi landfill bukan merupakan

1
2

alternatif yang sesuai, karena landfill tidak berkelanjutan dan menimbulkan

masalah lingkungan.

Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang yang bisa menjadi

penghasil sampah terbesar selain pasar, rumah tangga, industri dan perkantoran.

Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah warga pelajar, tidak

menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. Di sekolah, sampah

bisa menjadi sesuatu yang memerlukan perhatian serius. Selain dampak positif,

dampak negatif yang disebabkan oleh sampah adalah dengan cepatnya membusuk

dan terurai, sampah akan lebih cepat menimbulkan kesan tidak sehat, tidah bersih,

bahkan tidak nyaman bagi lingkungan. Karena dengan membusuknya sampah-

sampah dapat mengakibatkan tumbuhnya mikroorganisme pathogen dan juga

binatang atau serangga sebagai pemindah atau penyebar (vektor) (Rudarti, 2010).

Salah satu parameter sekolah yang baik adalah berwawasan lingkungan.

Di dalam parameter tersebut tidak bisa dilepaskan dari pola pengelolaan

sampahnya. Sampah basah bisa diolah menjadi kompos, prosesnya mudah dan

sederhana. Anak usia sekolah SD hingga SMA bisa mengerjakan sendiri.

Pembuatan kompos dengan sampah basah di sekolah bisa menjadi media

pembelajaran untuk anak didik, setidaknya anak akan belajar tentang Ilmu

Pengetahuan Alam. Anak belajar menghargai lingkungan, dan belajar bagaimana

sampah itu bisa bermanfaat bagi manusia dan bukan hanya sebagai sesuatu yang

kotor (Andry, 2009).

Pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) merupakan pengelolaan

sampah yang dilakukan pihak sekolah dalam mengurangi sampah di sekolah


3

melalui reduce, reuse, recycle, replace guna menciptakan kondisi lingkungan

yang bersih dan ekonomis. Perilaku pengelolaan sampah adalah segala aktivitas

manusia yang dapat diamati secara langsung maupun tidak dalam hal pengelolaan

sampah. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu diberikan tambahan wawasan

mengenai pentingnya 4R (reduce, reuse, recycle, replace) dan kegunaan bank

sampah sebagai langkah pengolahan sampah guna menciptakan kondisi

lingkungan yang bersih dan ekonomis.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kota Tangerang melakukan upaya pengelolaan sampah berbasis

sekolah (PSBS) melalui program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki).

Prinsip program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki) adalah

mengurangi sampah di sekolah dengan mengubah pola hidup siswa. Siswa yang

awalnya jajan sembarangan, diwajibkan membawa bekal makanan dan minuman

dari rumah, sehingga secara langsung mengurangi volume sampah di sekolah dari

bekas kemasan jajanan.Mawardy (2017) mengatakan, “Siswa dibiasakan memiliki

polahidup sehat dengan tidak jajan sembarangan serta memperlakukan sampah

dengan baik.” Dari evaluasi terhadap 6 sekolah yang menjadi pilot project

program Kurasaki yaitu, SDN Gudang Tigaraksa, SDN Panongan 3, SDN Kadu 4

Curug, SDN Legok 4, SDN Jeungjing 1 Cisoka, SDN Talagasari 1 Balaraja.

Mawardy (2017)menilai program Kurasaki berhasil, bahkan bisa

menurunkan volume sampah sampai 70 persen. Program Kurasaki memiliki

tujuan terpenting yaitu membentuk pola hidup sehat dan bersih siswa sejak dini.

Dengan demikian, lambat laun dalam jangka panjang akan terbentuk masyarakat

yang memiliki kebiasaan hidup bersih dan memperlakukan sampah dengan baik.
4

Dalam sistem atau model pengelolaan sampah berbasis masyarakat

ditunjukkan bahwa sampah rumah tangga berupa sampah organik dapat dijadikan

kompos, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang, digunakan kembali,

dan dimusnahkan (ESP-USAID, 2010). Hal ini tidak berbeda dengan pengelolaan

sampah berbasis sekolah (PSBS) yang meliputi kegiatan daur ulang kertas, bank

sampah dan pengenalan mengenai pemahaman 4R (reduce, reuse, recycle,

replace).

Daur ulang merupakan proses memanfaatkan bahan bekas atau sampah

untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan kembali. Daur ulang memiliki

manfaat, antara lain: (a) mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat

pembuangan akhir, (b) mengurangi dampak lingkungan yang terjadi akibat

menumpuknya sampah di penghasilan melalui penjualan produk daur ulang yang

dihasilkan, (d) mengurangi penggunaan bahan alam untuk kebutuhan industri

plastik, kertas, logam, dan lain-lain.

Selain solusi 4R yang ditawarkan, Bank sampah bisa menjadi strategi

untuk membangun kepedulian siswa terhadap sampah untuk mendapatkan

manfaat ekonomi langsung dari sampah. Bank sampah tidak dapat berdiri sendiri

melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung

yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang

bersih, hijau dan sehat. Oleh karena itu, dibutuhkan siswa yang memiliki intensi

terhadap program Kurasaki di sekolah.

Intensi siswa merupakan kecenderungan sikap positif siswa untuk

bertindak dalam menanggapi program Kurasaki yang peduli lingkungan. Niat


5

untuk melakukan perilaku (intention to act) adalah keinginan bertindak seseorang

untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Niat ini

ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap positif pada perilaku

tertentu, dan sejauh mana individu memilih untuk melakukan perilaku mendapat

dukungan dari orang-orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.

Observasi awal yang dilakukan penulis, masih adanya siswa yang belum

memahami maksud dan tujuan program Kurasaki sekolah. Siswa masih belum

peduli kebersihan kelas dan sekolah. Adanya siswa yang membuang sampah tidak

pada tempat sampah yang digolongkan. Keinginan siswa untuk bertindak dan

mendukung program Kurasaki masih belum optimal. Siswa masih jajan di

sembarang tempat. Masih adanya siswa yang belum membawa makanan sendiri

dari rumah.

Berdasarkan fakta yang disebutkan di atas, perlu adanya penelitian

mengenai intensi siswa pada program Kurasaki dan hubungannya dengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS). Diharapkan adanya perubahan

sikap dan perilaku siswa dalam membentuk pola hidup sehat dan bersih sejak dini.

Sehingga dalam jangka panjang akan terbentuk masyarakat yang memiliki

kebiasaan hidup bersih dan memperlakukan sampah dengan baik.

Penelitian yang berkaitan intensi siswa mengenai program Kurasaki dan

perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) diantaranya,hasil penelitian

Kusminah (2018) mengatakan bahwa, minimnya pengetahuan tentang pengolahan

limbah membuat orang kurang peduli tentang dampak yang ditimbulkan. Setiap

saat, pengolahan limbah dengan metode TPA di mana limbah diangkut ke TPA
6

atau diambil oleh pemulung dan sisanya dibakar atau dibuang untuk waktu yang

lama. Solusinya bukan alternatif yang tepat, karena tempat pembuangan sampah

adalah tidak berkelanjutan dan menyebabkan masalah lingkungan. Sampah itu

harus menjadi penghasilan tambahan bahkan terbakar dan berdampak bagi

kesehatan dan lingkungan.

Penelitian Nugraha, Sutjahjo, dan Amin (2018) mengatakan, pertumbuhan

populasi dan perubahan pola konsumsi telah meningkatkan volume sampah kota

di DKI Jakarta. Masalah pengelolaan limbah menjadi lebih berat setelah

pemerintah gagal mengatasi situasi dengan fasilitas pengelolaan limbah yang

memadai. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat diperlukan untuk

menciptakan sistem pengelolaan limbah kota yang lebih komprehensif,

berdasarkan prinsip “kurangi(reduce), gunakan kembali(reuse), daur

ulang(recycle)”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, responden memiliki

persepsi positif dan partisipasi tinggi dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

Ada korelasi yang signifikan antara faktor internal dan eksternal individu dengan

persepsi masyarakat tentang pengelolaan limbah rumah tangga. Persepsi

masyarakat tentang pengelolaan limbah rumah tangga juga secara signifikan

berkorelasi dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah

tangga.

Penelitian Ulfah, Normelani, dan Arisanty (2016), hasil penelitian

menunjukkan bahwa adanya bank sampah sebagai salah satu pendekatan dalam

pengelolaan sampah di sekolah masing-masing SMA termasuk kategori efektif.

Dari tujuan bank sampah sekolah dalam pengelolaan dan pemilahan sampah
7

organik dan anorganik. Nasabah mampu memanfaatkan sampah sesuai dengan

jenisnya. Sering mengumpulkan sampah di sekolah dan menabung sesuai jadwal

penimbangan yang biasanya dilakukan secara teratur paling tidak satu minggu

sekali. Mengetahui konsep dasar bank sampah 5M, yaitu Mengurangi sampah,

Memilah sampah, Memanfaatkan sampah, Mendaur ulang sampah, dan

Menabung sampah.

Penelitian oleh Hartoyo (2013) mengatakan bahwa, pengelolaan sampah

sederhana mempunyai tujuan untuk membuat lingkungan lebih bersih serta

memanfaatkan sampah secara ekonomis dan memiliki nilai. Hasil penelitian ini

memperlihatkan bahwa pengelolaan sampah yang dijalankan oleh Paguyuban

Pedagang Pasar Baru berjalan sesuai dengan rencana, banyak warga pasar yang

mulai mengikuti program Bank Sampah ini. Namun, banyak juga warga pasar

yang masih belum mengikuti karena kesadaran terhadap pengelolaan sampah serta

melestarikan lingkungan dan juga sosialisasi yang dilakukan belum mencangkup

keseluruhan daerah pasar sehingga warga masih enggan untuk mengikuti program

bank sampah yang dilaksanakan oleh Paguyuban Pedagang Pasar Baru.

Berdasarkan penjelasan dan jurnal di atas, adapun persamaan dengan

penelitian dilakukan peneliti mengenai perilaku pengelolaan sampah. Sedangkan

perbedaan atau kebaruan (novelty) penelitian yang dilakukan peneliti pada intensi

siswa mengenai program Kurasaki di sekolah. Oleh karena itu, peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Korelasi Intensi Siswa mengenai Program

Kurasaki dengan Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) di SDN

Pondok Pinang 05 Jakarta Selatan”.


8

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini diantaranya masih adanya siswa yang belum memahami maksud dan

tujuan program Kurasaki sekolah. Siswa masih belum peduli kebersihan kelas dan

sekolah. Adanya siswa yang membuang sampah tidak pada tempat sampah yang

digolongkan. Keinginan siswa untuk bertindak dan mendukung program Kurasaki

masih belum optimal. Siswa masih jajan di sembarang tempat. Masih adanya

siswa yang belum membawa makanan sendiri dari rumah.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini pada hubungan antara intensi

siswa mengenai program Kurasaki dengan perilaku pengelolaan sampah berbasis

sekolah (PSBS) di SDN Pondok Pinang 05 Jakarta Selatan.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dicari jawabannya dalam penelitian ini

berdasarkan latar belakang dan batasan masalah adalah: Apakah terdapat

hubungan antara intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) di SDN Pondok Pinang 05 Jakarta

Selatan?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensi siswa

mengenai program Kurasaki dengan perilaku pengelolaan sampah berbasis

sekolah (PSBS) di SDN Pondok Pinang 05 Jakarta Selatan.


9

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat hasil dari penelitian ini, terbagi atas secara teoretik dan praktis,

diantaranya:

a. Secara Teoretis

1) Memberikan pemahaman mengenai korelasi intensi siswa mengenai

program Kurasaki dengan perilaku pengelolaan sampah berbasis

sekolah (PSBS) di SDN Pondok Pinang 05 Jakarta Selatan.

2) Diharapkan dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut, sehingga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat sekitar.

b. Secara Praktis

1) Bagi Sekolah

Memberikan informasi dan pemahaman bagi pihak sekolah mengenai

korelasi intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) di SDN Pondok Pinang

05 Jakarta Selatan.

2) Bagi penulis

Sebagai pengalaman dalam melaksanakan penulisan karya tulis ilmiah

danmelatih kemampuan dalam melakukan penelitian di masyarakat.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS)

2.1.1 PengertianPerilaku

Menurut Okviana (2015) mengatakan bahwa, perilaku adalah segenap

manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari

perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan

sampai paling yang tidak dirasakan. Notoatmodjo (2014), perilaku adalah suatu

kegiatan atau aktifitas organisme (mahluk hidup) yang bersangkutan. Wawan

(2011), Perilaku merupakan suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai

frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Berdasarkan tiga

pendapat di atas, perilaku merupakan suatu aktifitas seseorang yang dapat diamati

dalam mencapai tujuan tertentu.

Notoatmodjo (2010) mengatakan, perilaku dipandang dari sudut pandang

biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi,

perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktivitas dari pada manusia itu

sendiri. Perilaku dan gejala yang tampak pada organisme tersebut dipengaruhi

baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat

dikatakan faktor genetik dan lingkungan merupakan penentu dari perilaku mahluk

hidup termasuk dari manusia. Dengan demikian perilaku berasal dari pengalaman

dan interaksi manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Hal

ini terwujud berupa pengetahuan, sikap, dan tindakan.

10
11

Notoatmodjo (2003) mengatakan, perilaku adalah semua kegiatan atau

aktivitas manusia, baik dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati

oleh pihak luar. Perilaku merupakan tindakan atau perbuatan suatu organisme

yang dapat diamati bahkan dapat dipelajari. Perilaku sebagai suatu aksi dan reaksi

organisme terhadap lingkungannya. Perilaku merupakan respons atau reaksi

seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

Respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari

orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respons terhadap

stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Determinan perilaku

dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang

bersangkutan yang bersifat given atau bawaan, misalnya tingkat

kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

b. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik,

sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini

merupakan faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang.

Dari berbagai pengertian perilaku menurut para ahli maka dapat disimpulkan

bahwa perilaku merupakan segala sesuatu yang dilakukan manusia atas dasar

ketergantungan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Bloom dalam Priyoto (2014), indikator perilaku dibagi atas 3

ranah yakni:

a. Pengetahuan (knowledge) merupakan segala sesuatu yang diketahui

melalui hasil penginderaan manusia. Dimana pengetahuan seseorang


12

terbagi atas enam tingkat yakni: 1). Tahu (know), 2). Paham, 3). Aplikasi,

4). Analisis. 5). Sintesis dan 6). Evaluasi.

b. Sikap (Attitude), merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus

atau objek tertentu misalnya sikap setuju tidak setuju, suka tidak suka,

senang tidak senang. Sikap juga memiliki tingkatan yakni: 1). Menerima,

2). Menanggapi, 3). Menghargai, 4). Bertanggung jawab

c. Praktik atau Tindakan (Practice), Sikap belum tentu terwujud dalam

tindakan sebab terwujudnya tindakan perlu faktor lain yakni fasilitas atau

sarana dan prasarana. Artinya pengetahuan dan sikap bisa di realisasikan

atau di praktikkan dalam bentuk perilaku apabila didukung oleh fasilitas

atau sarana yang ada. Misalnya seorang kepala keluarga (KK) tahu bahwa

memiliki MCK pribadi itu penting untuk kesehatan keluarganya, dan KK

ini sudah memiliki niat (sikap) untuk membuat MCK pribadi, agar sikap

ini meningkat menjadi tindakan maka diperlukan uang yang akan

dibelikan material dan tenaga kerja untuk membuat fasilitas atau sarana

MCK tersebut.

Beberapa penjelasan di atas, perilaku merupakan segala sesuatu yang

dilakukan manusia atas dasar ketergantungan dalam rangka memenuhi kebutuhan

hidupnya.

2.1.2 Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS)

2.1.2.1Pengertian Sampah

Sampah dapat diartikan sebagai benda yang tidak terpakai, tidak

diinginkan dan dibuang atau sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
13

disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia serta

tidak terjadi dengan sendirinya. Rozak (2014) mengatakan bahwa, sampah adalah

semua benda atau produk sisa dalam bentuk padat akibat aktivitas manusia yang

dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya dan dibuang

sebagai barang yang tidak berguna.

Sugiyanti (2013) mengatakan bahwa, sampah (refuse) atau limbah adalah

sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus

dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia

(termasuk bagian industri), tetapi bukan biologis (Karena human waste tidak

termasuk didalamnya) dan umumnya bersifat padat. Sumber sampah bisa

bermacam-macam,diantaranya adalah: dari rumah tangga, pasar, warung,

kantor,bangunan umum, industri, dan jalan.

Artiningsih (2008), sampah atau limbah padat diantaranya adalah benda-

benda yang berbentuk plastik, aluminium, besi, kaleng, botol/beling/kaca, dan lain

sebagainya. Sedangkan limbah cair adalah rembesan cairan hasil pembusukan

sampah biasa disebut lindir dan dapat mencemari air tanah dan sungai.

Pencemaran air tanah, misalnya disebabkan oleh kandungan bakteri e-coli dan

logam berat. Jadi sampah merupakan limbah padat dan cair yang dapat mencemari

air tanah dan sungai.

Slamet dalam Pratama et.al (2008), sampah adalah segala sesuatu yang

tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Jadi sampah

merupakan sesuatu yang tidak diingkan keberadaanya dan bersifat padat.

Sementara didalam Naskah Akademis Rancangan Undang-undang Persampahan


14

disebutkan sampah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud padat

atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai maupun

tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke

lingkungan.

Gunawan (2007), sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang

terbuang atau di buang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-

proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai

ekonomi yang negatif karena dalam penanganannya baik untuk membuang atau

membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Jadi sampah merupakan

suatu bahan yang terbuang atau di buang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia

maupun proses-proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,

definisi sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam

yang berbentuk padat. Suprapto (2007), sampah adalah benda padat yang tidak

terpakai lagi, tidak diinginkan keberadaanya yang berasal dari aktivitas manusia.

Sampah menimbulkan masalah apabila tidak dikelola dengan baik. Jadi sampah

merupakan benda padat yang tidak terpakai dan dapat menimbulkan masalah.

Soemirat (2009), menyatakan bahwa kuantitas dan kualitas sampah sangat

dipengaruhi oleh berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor

penting yang mempengaruhi sampah antara lain:

a. Jumlah penduduk

Bahwa dengan semakin banyak penduduk, maka akan semakin banyak

pula sampah yang dihasilkan oleh penduduk.


15

b. Keadaan sosial ekonomi

Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak pula

jumlah per kapita sampah yang dibuang tiap harinya. Kualitas sampah

semakin banyak yang bersifat non organik atau tidak dapat membusuk.

Perubahan kualitas sampah ini, tergantung pada bahan yang tersedia,

peraturan yang berlaku serta kesadaran masyarakat mengenai persoalan

persampahan.

c. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena

pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan

produk manufaktur yang semakin beragam dapat mempengaruhi jumlah

dan jenis sampahnya.

Jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka ragam, ada yang

berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar, sampah rumah

sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan, sampah

institusi/kantor/sekolah, dan sebagainya. Berdasarkan asalnya, sampah padat

dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu:

1) Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati

yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah

ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah

tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah

organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus


16

(selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan

ranting.

2) Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-

hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi

pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi:

sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah

kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar

anorganik tidak dapat diurai oleh alam/mikroorganisme secara

keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat

diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah

tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng,

(Gelbert, 1996). Jadi sampah anorganik merupakan sampah yang sulit

terurai oleh mikroorganisme.

Berdasarkan beberapa definisi sampah tersebut di atas, yang dimaksud

sampah dalam penelitian ini adalah sisa kegiatan sehari-hari siswa dan proses

alam yang berwujud padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai

maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang

ke lingkungan.

2.1.2.2Pengertian Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS)

Alex (2012) mengatakan bahwa, pengelolaan sampah adalah kegiatan

yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendauran ulang atau

pembuangan dari material sampah. Dengan demikian terdapat lima kegiatan


17

pengelolaan sampah yakni pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendauran

ulang atau pembuangan dari material sampah

Neolaka (2008), pengelolaan sampah adalah upaya menciptakan

keindahan dengan cara mengolah sampah yang dilaksanakan secara harmonis

antara rakyat dan pengelola atau pemerintah secara bersama-sama. Jadi upaya

mengolah sampah yang dilaksanakan antara rakyat dan pengelola atau pemerintah

merupakan pengelolaan sampah.

Pengertian pengelolaan sampah berdasarkan Kementrian Lingkungan

Hidup (2007), adalah kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang

meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah juga

dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah biasa

melibatkan zat padat, cair, gas, atau radio aktif dengan metode dan keahlian

khusus untuk masing-masing jenis zat. Jadi kegiatan yang sistematis dan

berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Damanhuri (2010), pengelolaan persampahan sering didefinisikan sebagai

kontrol terhadap timbulan sampah mulai dari proses pewadahan, pengumpulan,

pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan transformasi sampah hingga proses

pembuangan akhir. Sistem ini dijalankan dengan penerapan prinsip-prinsip terbaik

untuk tujuan kesehatan, ekonomi, keteknikan, konservasi, estetika, lingkungan,

dan juga terhadap masyarakat. Keberhasilan pengelolaan sampah bukan hanya

tergantung aspek teknis semata, tapi juga mencakup aspek nonteknis, seperti

bagaimana mengatur sistem agar dapat berfungsi. Jadi pengelolaan sampah

merupakan kontrol terhadap timbulan sampah mulai dari proses pewadahan,


18

pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan transformasi sampah

hingga proses pembuangan akhir.

Menurut UU No.18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, terdapat 2

kelompok utama pengelolaan sampah, yaitu:

a. Pengurangan sampah (waste minimization), yang terdiri dari pembatasan

terjadinya sampah (R1), guna-ulang (R2) dan daur-ulang (R3).

b. Penanganan sampah (waste handling), yang terdiri dari:

1) Pemilahan: dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah

sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah.

2) Pengumpulan: dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah

dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat

pengolahan sampah terpadu.

3) Pengangkutan: dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau

dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat

pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.

4) Pengolahan: dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan

jumlah sampah.

Pengurangan sampah terdiri dari tiga hal (konsep Reduce, Reuse dan

Recycle atau 4R), seperti yang terdapat di dalam Undang-Undang No.18 Tahun

2008, yaitu:

1) Membatasi timbulan sampah (reduce).

Reduce artinya mengurangi. Kurangilah jumlah sampah dan hematlah

pemakaian barang. Misalnya dengan membawa tas belanja saat ke pasar


19

sehingga dapat mengurangi sampah plastik dan mencegah pemakaian

Styrofoam.

2) Memanfaatkan sampah kembali (reuse).

Reuse artinya pakai ulang. Barang yang masih dapat digunakan jangan

langsung dibuang, tetapi sebisa mungkin gunakanlah kembali berulang-

ulang. Misalnya menulis pada kedua sisi kertas dan menggunakan botol isi

ulang.

3) Mendaur ulang sampah (recycle).

Recycle artinya daur ulang. Sampah kertas dapat dibuat hasta karya,

demikian pula dengan sampah kemasan plastik mie instan, sabun, minyak,

dll. Sampah organik dapat dibuat kompos dan digunakan sebagai penyubur

tanaman maupun penghijauan.

4) Mengganti (replace).

Mengganti barang yang digunakan dengan yang lebih ramah lingkungan.

Misalnya: mengganti penggunaan kantong plastik biasa dengan plastik

biodegradable, plastik jenis eco-friendly mudah diuraikan. Mengganti

botol minum dengan botol yang dapat digunakan berulang kali.

Menggantitas yang terbuat dari kain perca batik atau plastik bekas

kemasan detergen yang ramah lingkungan. Mengganti menggunakan

styrofoam, lebih baik bawa kotak bekal sendiri sebagai tempat makanan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, kesimpulan pengelolaan sampah

berbasis sekolah (PSBS) adalah kegiatan pengurangan sampah disekolah terdiri

dari reduce, reuse, recycle dan replace. Dengan demikian, sintesa perilaku
20

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) adalah kegiatan yang dilakukan

siswa di sekolah dalam pengurangan sampah melalui membatasi timbulan sampah

(reduce), memanfaatkan sampah kembali (reuse), mendaur ulang sampah

(recycle), dan mengganti barang yang ramah lingkungan (replace).

2.2 Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki

2.2.1 Pengertian Intensi Siswa

Niat untuk melakukan perilaku (intention to act) adalah keinginan untuk

bertindak seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu

pekerjaan. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap positif

pada perilaku tertentu, dan sejauh mana kalau dia memilih untuk melakukan

perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari orang-orang lain yang

berpengaruh dalam kehidupannya.

Fishbein dan Ajzen (1975) mengatakan, intensi (intention to act)

didefinisikan sebagai dimensi probabilitas lokasi subjektif seseorang yang

menghubungkan antara diri seseorang dengan suatu tindakan tertentu. Intensi

menunjukkan kemungkinan dilakukannya suatu perilaku oleh individu. Jika

belum menjadi perilaku nyata, intensi masih merupakan suatu disposisi

(keinginan) untuk bertingkah laku. Namun ketika kesempatan atau situasi yang

tepat muncul, intensi berubah menjadi suatu usaha untuk melakukan tingkah laku

tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu

perilaku tersebut. Jika seseorang memiliki intensi untuk melakukan lntensi


21

seringkali dipandang sebagai suatu komponen konatif (keinginan untuk

bertingkah laku) dari sikap.

Adapun model teori intensi dengan perilaku dikembangkan oleh Hines

dkk, dapat di jelaskan dan diterangkan pada gambar di bawah ini:

Action skills Situasional


Factors

Knowledge of
action strategies

Intention Responsibility
Knowledge of
Environmental
issues
to act Behavior
Attitudes

Personality
Locus of factors
Control

Personal
responsibility

Gambar 2.1 Model Perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan diadaptasi oleh Blaikie &
Ward, 1993 dari Model Hines, et.al (1986/1987)

Biasanya intensi diasumsikan sebagai komponen afektif (menyangkut

kehidupan emosional seseorang) dari sikap. Perilaku siswa untuk terlibat dalam

peningkatan kualitas lingkungan merupakan bagian dari rasa tanggung jawab.

Hines dalam Hungerford dan Volk (1990) bahwa terdapat lima variabel yang

berpengaruh membentuk faktor kepribadian yaitu keterampilan, pengetahuan

strategi, locus of control, kebiasaan (attitudes) dan tanggapan personal.

Model Hines menunjukkan bahwa seseorang yang mengekspresikan suatu

keinginan untuk mengambil tindakan akan lebih mungkin senang melakukan

tindakan dari pada tanpa keinginan (intention). Namun tampaknya keinginan “to

act” hanya semata – mata artefack dari sejumlah variabel yang menentukan secara
22

kombinasi (seperti pengetahuan kognitif, keterampilan kognitif dan faktor –

faktor personalitas).

Sebelum seseorang mampu bertindak dengan sengaja terhadap masalah

lingkungan tertentu, dia harus mampu mengetahui (be cognizant) eksistensi isu.

Jadi pengetahuan tentang isu muncul sebagai syarat awal terjadinya perilaku

(action). Seseorang harus juga memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang

tindakan yang tersedia dan yang akan sangat efektif pada situasi tertentu.

Komponen kritis lainnya adalah keterampilan menerapkan pengetahuan tersebut

secara benar (knowledge of action strategis) tentang isu – isu tertentu. Perilaku

lingkungan tumbuh dari adanya pengetahuan, sikap dan keterampilan. Model di

atas menggambarkan bahwa minat untuk melakukan aksi atau kegiatan muncul

akibat adanya pengetahuan, keterampilan dan rasa tanggung jawab.

Berdasarkan beberapa uraian dan analisa konsep, kesimpulan intensi siswa

adalah merupakan keinginan bertindak siswa untuk memilih atau tidak melakukan

sesuatu pekerjaan. Perilaku seseorang sebelum bertindak untuk memilih

melakukan tindakan positif terhadap lingkungan yang dipengaruhi oleh latar

belakang seseorang, keyakinan dan normatif suatu tindakan.

2.2.2 Pengertian Program Kurasaki

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang

melakukan upaya pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) melalui program

Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki). Program Kurasaki (kurangi sampah di

sekolah kita) yang digagas oleh Pemkab Tangerang, melalui Bappeda Kabupaten

Tangerang dalam upaya menanggulangi sampah di sekolah. Selain menghimbau


23

agar siswa membawa bekal makanan, program ini juga menciptakan terobosan

baru untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari hasil jajanan.

Prinsip program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki) adalah

mengurangi sampah di sekolah dengan mengubah pola hidup siswa. Siswa yang

awalnya jajan sembarangan, diwajibkan membawa bekal makanan dan minuman

dari rumah, sehingga secara langsung mengurangi volume sampah di sekolah dari

bekas kemasan jajanan. Reduce (mengurangi sampah) merupakan salah satu

sistem dalam program Kurasaki yang ditargetkan 75 persen sampah di sekolah

berkurang, kini dalam prakteknya melebihi batas yang ditargetkan. Dari 32

sekolah yang menjadi pilot project, dapat mengurangi sampah sampai 83 persen.

Dalam aplikasinya siswa menggunakan pola ecobrick, sehingga sampai saat ini

gundukan sampah yang ada di sekolah tinggal 17 persen lagi.

Sutopo (2019) selaku Pokja AMPL Kabupaten Tangerang mengatakan,

ada beberapa sekolah yang memaksimalkan reduce sampah dengan menggunakan

pola ecobrick atau botol plastik yang dikemas dengan sampah plastik dengan

kepadatan tertentu untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali.

Gambar 2.2 Para guru terlihat menikmati tempat dudukdan meja yang terbuat dari tumpukan sampah plastik.
Sumber: suarabanten.com (Diakses, 02 Oktober 2019)
24

Sutopo (2019), “Dari sampah jajanan kemasan industri tersebut dimanfaatkan

menjadi sebuah kursi atau meja, caranya dengan menggunakan botol 600 sampai

1.500 ml, kemudian plastik dimasukan ke dalam botol yang sejenis serta

dipadatkan, lalu dijajarkan dan diikat sehingga terbentuklah sebuah bangunan,”

(suarabanten.com,14 Maret 2019).

Mawardy (2017) menilai program Kurasaki berhasil, bahkan bisa

menurunkan volume sampah sampai 70 persen. Program Kurasaki memiliki

tujuan terpenting yaitu membentuk pola hidup sehat dan bersih siswa sejak dini.

Dengan demikian, lambat laun dalam jangka panjang akan terbentuk masyarakat

yang memiliki kebiasaan hidup bersih dan memperlakukan sampah dengan baik.

Berdasarkan beberapa uraian dan analisa konsep, kesimpulan intensi siswa

mengenai program Kurasaki adalah keinginan bertindak siswa untuk memilih

melakukan tindakan positif terhadap lingkungan dengan indikator keinginan

bertindak menghindari jajan sembarangan, keinginan bertindak membawa bekal

makanan dan minuman dari rumah, keinginan bertindak membuang sampah

dengan memilah tempat organik dan anorganik, dan keinginan bertindak reduce

sampah dengan menggunakan pola ecobrick.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang di ajukan pada penelitian ini adalah: Terdapat korelasi

antara intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan perilaku pengelolaan

sampah berbasis sekolah (PSBS) di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 sampai Januari 2020.

Di mulai dari observasi awal di lokasi penelitian, mencari literatur, pembuatan

proposal sampai hasil penelitian.

3.1.2 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan. Lokasi

penelitian ini dipilih dengan maksud permasalahan penelitian terdapat pada SDN

05 Pondok Pinang Jakarta Selatan.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono (2018), merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis asosiatif, karena

adanya variabel-variabel yang ditelaah hubungannya serta tujuannya untuk

menyajikan gambaran mengenai hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

Sugiyono (2017) mengatakan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

25
26

analisis data bersifat kuantutatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

Pengertian pendekatan asosiatif menurut Sugiyono (2017) adalah suatu

rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua

variabel atau lebih. Dalam penelitian ini pendekatan asosiatif ini digunakan untuk

mengetahui korelasi antara intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan

perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS).

Adapun disain penelitian hubungan antar variabel penelitian dapat dilihat

pada gambar berikut:

X Y

Gambar 3.1 Disain Penelitian

Keterangan : X = Intensi siswa mengenai program Kurasaki


Y =Perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Populasi

penelitian ini adalah seluruh di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2018). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian


27

ini menggunakan cara purposive sampling. Sugiyono (2017) mengatakan bahwa,

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Alasan pemilihan sampel dengan menggunkan purposive sampling

adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah

penulis tentukan. Oleh karena itu, sampel yang dipilih sengaja ditentukan

berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh penulis untuk

mendapatkan sampel yang representatif.

Adapun kriteria kelas yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a) Siswa yang dipilih adalah siswa kelas V A dan VB yang berjumlah 80

siswa.

b) Siswa kelas V merupakan siswa yang belum sibuk dalam menghadapi

ujian nasional.

c) Siswa kelas V dianggap memiliki pengetahuan yang lebih tinggi

tingkatnya dibanding kelas 1 sampai IV.

d) Siswa kelas V sudah diajarkan mengenai reduce, reuse, recycle dan

replace sampah di sekolah.

Jumlah keseluruhan sampel adalah 80 siswa kelas V A dan V B di SDN 05

Pondok Pinang Jakarta Selatan.Ujicoba penelitian sebanyak 20 siswa kelas IV B

dilaksanakan di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Hubungan antara variabel bebas yaitu intensi siswa mengenai program

Kurasaki dengan variabel terikat yaitu perilaku pengelolaan sampah berbasis


28

sekolah (PSBS) diketahui dengan menggunakan kuesioner instrumen penelitian.

Sugiyono (2018) mengatakan, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Adapun skala yang digunakan adalah

skala Likert, seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 SkalaLikert


Alternatif Bobot atau Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Sugiono (2018)

Kuesioner instrumen penelitian disusun berdasarkan kerangka teoritik

yang dikukuhkan dalam bentuk definisi konseptual dan definisi operasional.

Selanjutnya disajikan dalam bentuk kisi-kisi instrumen penelitian yang dilajutkan

dengan penyusunan butir-butir pernyataan. Untuk memperoleh Instrumen yang

valid atau baik, tahapannya adalah sebagai berikut:

3.4.1 Variabel Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS)(Y)

3.4.1.1 Definisi Konseptual

Perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) adalah kegiatan

yang dilakukan seseorang dalam pengurangan sampah melalui membatasi

timbulan sampah (reduce), memanfaatkan sampah kembali (reuse), mendaur

ulang sampah (recycle), dan mengganti barang yang ramah lingkungan (replace).

3.4.1.2 Definisi Operasional

Perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) adalah kegiatan

yang dilakukan siswa di sekolah dalam pengurangan sampahyang diukur dengan


29

skala penilaian perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) dengan

skoring 5 (sangat setuju), 4 (setuju), 3 (netral), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak

setuju) melalui indicator membatasi timbulan sampah (reduce), memanfaatkan

sampah kembali (reuse), mendaur ulang sampah (recycle), dan mengganti barang

yang ramah lingkungan (replace).

3.4.1.3 Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis


Sekolah (PSBS) (Y)
No Indikator Butir Soal
1 Membatasi timbulan sampah (reduce) 1, 2, 3
2 Memanfaatkan sampah kembali (reuse) 4, 5, 6
3 Mendaur ulang sampah (recycle) 7, 8, 9
4 Mengganti barang yang ramah lingkungan (replace) 10, 11, 12
Total butir Pernyataan 12

3.4.2 Instrumen Variabel Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)

3.4.2.1 Definisi Konseptual

Intensi siswa mengenai program Kurasaki adalah keinginan bertindak

seseorang untuk memilih melakukan tindakan positif terhadap lingkungan dengan

indikator keinginan bertindak menghindari jajan sembarangan, keinginan

bertindak membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, keinginan

bertindak membuang sampah dengan memilah tempat organik dan anorganik, dan

keinginan bertindak reduce sampah dengan menggunakan pola ecobrick.

3.4.2.2 Definisi Operasional

Intensi siswa mengenai program Kurasaki adalah keinginan bertindak

siswa untuk memilih melakukan tindakan positif terhadap lingkungan yang diukur

dengan skala penilaian intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan skoring
30

5 (sangat setuju), 4 (setuju), 3 (netral), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak setuju)

melalui indikator keinginan bertindak menghindari jajan sembarangan, keinginan

bertindak membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, keinginan

bertindak membuang sampah dengan memilah tempat organik dan anorganik, dan

keinginan bertindak reduce sampah dengan menggunakan pola ecobrick.

3.4.2.3 Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.3 Kisi-kisi Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)


No Indikator No. Butir
1. Keinginan bertindak menghindari jajan sembarangan. 1, 2, 3
2. Keinginan bertindak membawa bekal makanan dan
4, 5, 6
minuman dari rumah.
3. Keinginan bertindak membuang sampah dengan
7, 8, 9
memilah tempat organik dan anorganik.
4. Keinginan bertindak reduce sampah dengan
10, 11, 12
menggunakan pola ecobrick.
Total butir Pernyataan 12

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.5.1 Pengujian Validitas

Sugiyono (2017) mengatakan, validitas adalah derajat ketepatan antara

data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh

peneliti. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur

apa yang diukur. Uji validitas menggunakan tehnik korelasi product moment dari

Pearson. Uji validitas dilakukan pada α = 0,05 dengan nilai rtabel dengan responden

sebanyak = 20. Jadi n – 2 = 20 – 2 = 18, nilai 18 di rtabeladalah 0,443.

Uji validitas menggunakan softwareStatistical Package for the Social

Sciences (SPSS) versi 26.00. Adapun rumus korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:


31

rhitung=
√{ {

Keterangan :
= Nilai koefisien korelasi antara X dan Y
∑x = Jumlah item / butir
∑y = Jumlah item / butir pertanyaan variabel Y
∑xy = Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y
{∑ = Jumlah kuadrat item / butir prtanyaan variabel X
{∑x = Kuadrat dari jumlah item / butir pertanyaan variabel X
{∑ = Jumlah kuadrat dari item / butir pertanyaan variabel Y
{∑y = Kuadrat dari jumlah item / butir pertanyaan variabel Y
n = Jumlah responden

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai

interpretasi korelasi nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interprestasi Korelasi Nilai r


No. Interval Koefisien Kategori
1. r hitung < r tabel Tidak Valid
2. r hitung > r tabel Valid
Sumber : Ghozali (2016)

3.5.1.1 Hasil Uji Validitas Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah

(PSBS) (Y)

Instrumen variabel perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah

(PSBS)disusun sebanyak 12 butir. Apabila rhitung > rtabel, maka butir dinyatakan

valid. Demikian sebaliknya, apabila rhitung < rtabel maka butir dinyatakan gugur

(drop). Dari 12 butir instrumen yang diujicobakan dan dinyatakan valid adalah

sebanyak 11 butir. Sedangkan 1 butir tidak valid/drop, yaitu butir soal nomor: 6

(perhitungan dapat dilihat pada lampiran 2).


32

3.5.1.2 Hasil Uji Validitas Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki (X)

Instrumen variabel intensi siswa mengenai program kurasakidisusun

sebanyak 12 butir. Apabila rhitung > rtabel, maka butir dinyatakan valid. Demikian

sebaliknya, apabila rhitung < rtabel maka butir dinyatakan gugur (drop). Dari 12 butir

instrumen yang diujicobakan dan dinyatakan valid adalah sebanyak 10 butir.

Sedangkan 2 butir tidak valid/drop, yaitu butir soal nomor: 7 dan 9.

3.5.2 Penghitungan Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam

hal ini dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang

sama akan menghasilkan data yang konsisten (Sugiyono, 2017). Reliabilitas

instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Uji reliabilitas bertujuan mengetahui

apakah kuesioner penelitian menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, dan

konsistensi meskipun kuesioner digunakan dua kali atau lebih pada lain waktu.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan dalam kuesioner yang telah

dinyatakan valid.

Pengukuran reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik

Alpha Cronbach yang merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang paling

sering digunakan. Pengujian ini menggunakan software SPSS Versi 26.00.

Tingkat reliabilitas dapat diukur dengan skala alpha 0 sampai dengan 1, dengan

pengelompokan ke dalam lima skala kelas dengan range yang sama sehingga

ukuran kemantapan alpha dapat diintegrasikan seperti tabel berikut:


33

Tabel 3.5Tingkat Reliabilitas


Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2018)

Perhitungan uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan software SPSS Versi

26.00 dan rumus Alpha Croanbach, yaitu:

Rumus untuk mengetahui reliabilitas instrumen menggunakan rumus

Alpha Cronbach, sebagai berikut: (Jihad, 2009)

2
n S
r11  [ ][1  i 2 ]
n 1 St

Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir soal
Si2 = jumlah varians skor tiap butir
2
St = varians skor total

Kriteria keputusan :
1) Jika r hitung < r tabel Product Moment, maka alat ukur tidak reliabel.
2) Jika r hitung > r tabel Product Moment, maka alat ukur reliabel.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data meliputi: (1) mendiskripsikan data untuk setiap

variabel penelitian, (2) melakukan uji persyaratan analisis, (3) menguji hipotesis.

3.6.1 Analisis Deskriprif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari harga rata-rata, varians,

simpangan baku, distribusi frekuensi, modus, mean, median, pembuatan

histogram dari skor intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS).


34

3.6.2 Uji Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan analisis data diperlukan sebagai persyaratan melakukan uji

hipotesis dengan korelasi atau analisis regresi pada statistik parametrik. Untuk uji

persyaratan datanya adalah:

3.6.2.1 Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Pengujian normalitas data akan dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov. Pengujian yang menunjukkan data yang normal diperoleh

apabila nilai signifikansi > 0,05 (Santoso, 2000).

3.6.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene. Hartati

(2013) mengatakan, ”Uji Levene merupakan metode pengujian homogenitas

varian yang hampir sama dengan uji Bartlett, yaitu bahwa data yang diuji dengan

uji Levene tidak harus berdistribusi normal, namun data harus kontinu”.

Pengambilan keputusan berpedoman pada ketentuan: Jika nilai signifikansi (sig.)

< 0,05, artinya data tidak memiliki variansi yang homogen (tidak sama) dan jika

nilai signifikansi (sig.) > 0,05. Uji Levene menggunakan bantuan software SPSS

versi 26.00.
35

3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian

3.6.3.1 Uji Signifikasi Simultan (Uji F)

Output uji F dilihat untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara keseluruhan.

H0 :ρ1 = ρ2 = 0

H1 :ρ1 ≠ ρ2 ≠ 0

Uji hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan signifikasnsi Fhitung, dengan

ketentuan:

a. Jika signifikansi < 0,05; maka H0 diterima.

b. Jika signifikansi > 0,05; maka H0 ditolak.

Atau dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel :

1) Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima atau H1 ditolak. Artinya variabel

independen secara bersama-sama tidak memengaruhi variabel dependen

secara signifikan.

2) Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak atau H1 diterima. Artinya variabel

independen secara bersama-sama memengaruhi variabel dependen secara

signifikan.

Rumus uji F sebagai berikut: F =

Keterangan:
SSR = Sum of Squares from regression
SSE = Sum of Squares from Sampling Error
k = Derajat kebebasan SSR atau banyaknya variabel bebas
n-k-i = Derajat kebebasan SSE
36

3.6.3.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar varians

dari variabel terikat (dependent) dapat dijelaskan oleh variabel bebas

(independent). Nilai R2 menunjukkan bahwa variasi variabel terikat dapat

dijelaskan oleh variasi variabel bebas. Sebaliknya jika nilai R2 mendekati 0, maka

variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variabel independen.

3.7 Hipotesis Statistik

H0 : ρyx = 0

H1 : ρyx ≠ 0

Keterangan:
ρyx = koefisien korelasi intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan
perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS).
H0 = Hipotesis nol
H1 = Hipotesis alternatif

3.8 Kerangka Berpikir

Pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) merupakan pengelolaan

sampah yang dilakukan pihak sekolah dalam mengurangi sampah di sekolah

melalui reduce, reuse, recycle, replace guna menciptakan kondisi lingkungan

yang bersih dan ekonomis. Perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS)

merupakan kegiatan yang dilakukan siswa di sekolah dalam pengurangan sampah

melalui membatasi timbulan sampah (reduce), memanfaatkan sampah kembali

(reuse), mendaur ulang sampah (recycle), dan mengganti barang yang ramah

lingkungan (replace).
37

Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu diberikan tambahan wawasan

mengenai pentingnya 4R (reduce, reuse, recycle, replace) dan kegunaan bank

sampah sebagai langkah pengolahan sampah guna menciptakan kondisi

lingkungan yang bersih dan ekonomis. Prinsip program Kurangi Sampah Sekolah

Kita (Kurasaki) adalah mengurangi sampah di sekolah dengan mengubah pola

hidup siswa. Siswa yang awalnya jajan sembarangan, diwajibkan membawa bekal

makanan dan minuman dari rumah, sehingga secara langsung mengurangi volume

sampah di sekolah dari bekas kemasan jajanan.

Intensi siswa mengenai program Kurasaki merupakan keinginan bertindak

siswa untuk memilih melakukan tindakan positif terhadap lingkungan dengan

indikator keinginan bertindak menghindari jajan sembarangan, keinginan

bertindak membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, keinginan

bertindak membuang sampah dengan memilah tempat organik dan anorganik, dan

keinginan bertindak reduce sampah dengan menggunakan pola ecobrick.

Intensi siswa merupakan kecenderungan sikap positif siswa untuk

bertindak dalam menanggapi program Kurasaki yang peduli lingkungan. Niat

untuk melakukan perilaku (intention to act) adalah keinginan bertindak seseorang

untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Niat ini

ditentukan oleh sejauh mana individu memiliki sikap positif pada perilaku

tertentu, dan sejauh mana individu memilih untuk melakukan perilaku mendapat

dukungan dari orang-orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.

Siswa yang belum memahami maksud dan tujuan program Kurasaki

sekolah. Siswa masih belum peduli kebersihan kelas dan sekolah. Adanya siswa
38

yang membuang sampah tidak pada tempat sampah yang digolongkan. Keinginan

siswa untuk bertindak dan mendukung program Kurasaki masih belum optimal.

Siswa masih jajan di sembarang tempat. Masih adanya siswa yang belum

membawa makanan sendiri dari rumah.

Berdasarkan fakta tersebut, perlu adanya penelitian mengenai intensi siswa

pada program Kurasaki dan hubungannya dengan perilaku pengelolaan sampah

berbasis sekolah (PSBS). Diharapkan adanya perubahan sikap dan perilaku siswa

dalam membentuk pola hidup sehat dan bersih sejak dini. Sehingga dalam jangka

panjang akan terbentuk masyarakat yang memiliki kebiasaan hidup bersih dan

memperlakukan sampah dengan baik. Dari penjelasan di atas, kerangka berpikir

yang diajukan penulis adalah diduga terdapat korelasi intensi siswa mengenai

program Kurasaki dengan perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS).


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data dan Pengolahan

Hasil pengolahan data statistik secara deskriptif terdapat pada tabel 4.1 di

bawah:

Tabel 4.1 Statistik deskripsi data penelitian.


Intensi Siswa Perilaku Pengelolaan
mengenai Program Sampah Berbasis
Kurasaki (X) Sekolah (PSBS) (Y)
N Valid 80 80
Missing 0 0
Mean 39.08 43.83
Median 41.00 46.00
Mode 39 38
Std. Deviation 7.781 7.249
Variance 60.551 52.551
Range 32 27
Minimum 18 28
Maximum 50 55
Sum 3126 3506
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

4.1.1 Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)

Data mengenai perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah

(PSBS),diperoleh 11 butir yang valid sehingga rentang nilai 11 – 55. Mean =

43,83; median = 46; modus = 38; standard deviation = 7,249; variance = 52,551;

range =27; minimum = 28; maximum = 55; sum = 3506; jumlah kelas : 1+ 3,3

xlog 80 = 7,3 (dibulatkan menjadi 7); jarak kelas = 27 : 7 = 3,9 (dibulatkan jadi

4). Sebaran skor hasil penelitian pada perilaku pengelolaan sampah berbasis

sekolah (PSBS) terdapat pada Tabel 4.2: (perhitungan pada lampiran 5)

39
40

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi skor perilaku pengelolaan sampah berbasis


sekolah (PSBS)(Y).
Frekuensi Frekuensi Frekuensi
No Kelas Interval
Absolut Relatif (%) Kumulatif (%)
1 28 – 31 5 6,25 6,25
2 32 – 35 7 8,75 15
3 36 – 39 14 17,5 32,5
4 40 – 43 8 10 42,5
5 44 – 47 14 17,5 60
6 48 – 51 21 26,25 86,25
7 52 – 55 11 13,75 100,00
Jumlah 80 100,00
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

Distribusi frekuensi skor perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS)di

atas, dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram dibawah ini:

25

20
21
Frekuensi

15
14 14
10
11
5 7 8
5
0
28 – 31 32 – 35 36 – 39 40 – 43 44 – 47 48 – 51 52 – 55
Batas Nyata Skor Y
Gambar 4.1 Histogram skor perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah
(PSBS)(Y).
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

4.1.2 Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)

Data mengenai intensi siswa mengenai program kurasaki,diperoleh 10

butir yang valid sehingga rentang nilai 10 – 50. Mean = 39,08; median = 41;

modus = 39; standard deviation = 7,781; variance = 60,551; range =32; minimum

= 18; maximum = 50; sum = 3126; jumlah kelas : 1+ 3,3 xlog 80 = 7,3(dibulatkan
41

menjadi 7); jarak kelas = 32 : 7 = 4,6 (dibulatkan jadi 5).Sebaran skor hasil

penelitian pada intensi siswa mengenai program kurasaki terdapat pada Tabel 4.3:

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi skor intensi siswa mengenai program


kurasaki(X).
Frekuensi Frekuensi Frekuensi
No Kelas Interval
Absolut Relatif (%) Kumulatif (%)
1 18 – 22 4 5 5
2 23 – 27 4 5 10
3 28 – 32 8 10 20
4 33 – 37 8 10 30
5 38 – 42 24 30 60
6 43 – 47 26 32,5 92,5
7 48 – 52 6 7,5 100,00
Jumlah 80 100,00
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

Distribusi frekuensi skor intensi siswa mengenai program kurasakidi atas, dapat

digambarkan dalam bentuk grafik histogram dibawah ini:

30

25
26
24
20
Frekuensi

15

10

5 8 8
6
4 4
0
18 – 22 23 – 27 28 – 32 33 – 37 38 – 42 43 – 47 48 – 52
Batas Nyata Skor Y
Gambar 4.2 Histogram skor intensi siswa mengenai program kurasaki(X).
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

4.2 Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Data

Pengujian persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas dan

homogenitas. Pengujian dilakukan untuk mengetahui data hasil penelitian apakah

sudah memenuhi syarat untuk selanjutnya dilakukan uji statistik parametrik (uji
42

koefisien korelasi). Pengujian normalitas dan homogenitas dilakukan pada data

perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS)sebagai variabel terikat dan

data variabel bebas adalah intensi siswa mengenai program kurasaki (perhitungan

pada lampiran 6).

4.2.1 Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov test terhadap

kelompok data intensi siswa mengenai program kurasakidengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS). Hasil pengujian normalitas

disajikan pada Tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4 Hasil uji normalitas.


Kolmogorov-
Kelompok N  Kesimpulan
smirnov test (Sig.)
Y atas X 80 0,05 0,104 Normal
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

Berdasarkan tabel di atas nilai kolmogorov-smirnov testSig. (0,104) lebih besar

dari  = 0,05;maka semua variabel menyatakan sebaran sampel mengikuti

distribusi normal. Kesimpulan, sebaran skor perilaku pengelolaan sampah

berbasis sekolah (PSBS) atas skorintensi siswa mengenai program kurasaki

distribusinya normal.

4.2.2 Pengujian Homogenitas

Hasil uji homogenitas intensi siswa mengenai program kurasaki dengan

perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) menggunakan levene

satistic. Hasil pengujian homogenitas disajikan pada Tabel 4.5 di bawah ini:
43

Tabel 4.5 Uji homogenitas varians dengan levene satistic.


Kelompok N  Levene (Sig.) Kesimpulan
Y atas X 80 0,05 0,565 Homogen
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

Berdasarkan tabel di atas nilai Levene Sig. (0,565)lebih besar dari  = 0,05;maka

semua variabel menyatakan sebaran sampel mengikuti distribusi homogen.

Kesimpulan, sebaran skor perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS)

atas skorintensi siswa mengenai program kurasaki distribusinya homogen.

4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian

Hubungan antara intensi siswa mengenai program kurasakidengan

perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis regresi berupa persamaan

Ŷ = 17,897 + 0,664X. Hasil pengujian keberartian dan linearitas regresi disajikan

pada Tabel 4.6 di bawah ini: (perhitungan pada lampiran 7)

Tabel 4.6 ANAVA untuk uji signifikansi dan linearitas model regresi
Ŷ = 17,897+ 0,664X.
Derajat Jumlah Kuadrat
Sumber
Kebebasan Kuadrat Tengah Fhitung Ftabel
Varians
(dk) (JK) (KT)
Total 79 4.151,550 0,05 0,01
Koefisien (a) 1
Regresi (b/a) 1 2.106,091 2.106,091 80,31** 3,96 6,97
Sisa 78 2.045,459 26,224
Tuna Cocok 24 1.109,859 46,244 1,66ns 1,74 2,12
Galat 54 935,600 17,326
ns
** ρ (80,31) > 0,01; (1,66< 1,74) = Non signifikan
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

Pada tabel di atas hasil pengujian signifikansi regresi dapat dilihat Fhitung

80,31> Ftabel 3,96 pada α = 0,05 dan 6,97 pada α = 0,01; sehingga ada hubungan
44

yang sangat signifikan antara intensi siswa mengenai program kurasaki dengan

perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS). Perhitungan linier

menghasilkan Fhitung sebesar 1,66< Ftabel sebesar 1,74 padaα = 0,05. Artinya

hubungan antara intensi siswa mengenai program kurasaki dengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) menggunakan persamaan regresi Ŷ

= 17,897 + 0,664X adalah linier. Grafik regresi linier tersebut disajikan pada

Gambar 4.3 di bawah ini:

60

50

40
Variabel Y

30
Ŷ = 17,897 + 0.6635X
20 R² = 0.507

10

0
0 10 20 30 40 50 60
Variabel X

Gambar 4.3 Regresi linear intensi siswa mengenai program kurasaki


dengan perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS).
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

Persamaan regresi Ŷ = 17,897 + 0,664X menunjukan hubungan antara

intensi siswa mengenai program kurasaki dengan perilaku pengelolaan sampah

berbasis sekolah (PSBS) diinterpretasikan bahwa setiap perubahan skor intensi

siswa mengenai program kurasaki sebesar 1 poin dapat diperkirakan skor perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) pun akan berubah sebesar

0,664pada arah yang sama dengan konstanta sebesar sebesar 17,897.


45

Koefisien korelasi antara intensi siswa mengenai program kurasaki dengan

perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) (ryx) sebesar 0,712. Hasil

pengujian pada tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Uji keberartian koefisien korelasi bivariate (ryx).


Koefisien ttabel
Sampel Second order
korelasi thitung
(n) correlation 0,05 0,01
(zero)
80 0,712 0,507 8,962** 1,99 2,645
** ρ< 0,01
Sumber: Data diolah Peneliti dengan SPSS versi 26.00 (2019).

Hasil uji t untuk thitung > ttabel pada α = 0,05 dan α = 0,01 adalah 8,962>1,990 dan

2,639; artinya koefisien korelasi antara intensi siswa mengenai program

kurasakidengan perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) sangat

signifikan. Hasil penelitian adalah terdapat hubungan positif yang sangat

signifikan antara intensi siswa mengenai program kurasaki dengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS). Hal tersebut menunjukkan intensi

siswa mengenai program kurasaki makin tinggi, maka perilaku pengelolaan

sampah berbasis sekolah (PSBS) juga semakin tinggi.

Koefisien determinasi atau kontribusi hubungan antara intensi siswa

mengenai program kurasaki dengan perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah

(PSBS), pada second order correlation sebesar 0,507 x 100% berarti 50,7%

variasi dalam perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) dapat

dijelaskan dengan intensi siswa mengenai program kurasaki.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa intensi siswa mengenai

program kurasaki berhubungan positif dan sangat signifikan dengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS). Hal ini sesuai hasil penelitian
46

Kusminah (2018), minimnya pengetahuan tentang pengolahan limbah membuat

orang kurang peduli tentang dampak yang ditimbulkan. Setiap saat, pengolahan

limbah dengan metode TPAdi mana limbah diangkut ke TPA atau diambil oleh

pemulung dan sisanya dibakar atau dibuang untuk waktu yang lama. Solusinya

bukan alternatif yang tepat, karena tempat pembuangan sampah adalah tidak

berkelanjutan dan menyebabkan masalah lingkungan. Sampah itu harus menjadi

penghasilan tambahan bahkan terbakar dan berdampak bagi kesehatan dan

lingkungan.

Penelitian Nugraha, Sutjahjo, dan Amin (2018) menunjukkan bahwa,

responden memiliki persepsi positif dan partisipasi tinggi dalam pengelolaan

sampah rumah tangga. Ada korelasi yang signifikan antara faktor internal dan

eksternal individu dengan persepsi masyarakat tentang pengelolaan limbah rumah

tangga. Persepsi masyarakat tentang pengelolaan limbah rumah tangga juga secara

signifikan berkorelasi dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan limbah

rumah tangga.

Penelitian Ulfah, Normelani, dan Arisanty (2016), menunjukkan bahwa

adanya bank sampah sebagai salah satu pendekatan dalam pengelolaan sampah di

sekolah masing-masing SMA termasuk kategori efektif. Dari tujuan bank sampah

sekolah dalam pengelolaan dan pemilahan sampah organik dan anorganik.

Nasabah mampu memanfaatkan sampah sesuai dengan jenisnya. Sering

mengumpulkan sampah di sekolah dan menabung sesuai jadwal penimbangan

yang biasanya dilakukan secara teratur paling tidak satu minggu sekali.
47

Mengetahui konsep dasar bank sampah 5M, yaitu Mengurangi sampah, Memilah

sampah, Memanfaatkan sampah, Mendaur ulang sampah, dan Menabung sampah.

Penelitian Hartoyo (2013), pengelolaan sampah sederhana mempunyai

tujuan untuk membuat lingkungan lebih bersih serta memanfaatkan sampah secara

ekonomis dan memiliki nilai. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa

pengelolaan sampah yang dijalankan oleh Paguyuban Pedagang Pasar Baru

berjalan sesuai dengan rencana, banyak warga pasar yang mulai mengikuti

program Bank Sampah ini. Namun, banyak juga warga pasar yang masih belum

mengikuti karena kesadaran terhadap pengelolaan sampah serta melestarikan

lingkungan dan juga sosialisasi yang dilakukan belum mencangkup keseluruhan

daerah pasar sehingga warga masih enggan untuk mengikuti program bank

sampah yang dilaksanakan oleh Paguyuban Pedagang Pasar Baru.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara intensi siswa mengenai program kurasaki dengan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS). Apabila ingin ditingkatkan perilaku

pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS), maka intensi siswa mengenai

program kurasaki perlu ditingkatkan pula.

5.2 Saran

Berdasarkan temuan, kesimpulan, adapun saran pada penelitian ini sebagai

berikut:

a. Bagi Guru dan Kepala Sekolah, perlu mempertimbangkan intensi siswa

mengenai program kurasaki dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan

pada siswa dalam kegiatan peduli lingkungan.

b. Bagi penelitian selanjutnya, dapat melakukan penelitian mengenai intensi siswa

mengenai program kurasakidengan perilaku pengelolaan sampah berbasis

sekolah (PSBS) dengan variabel lain seperti sanitasi lingkungan, pengetahuan

tentang ekosistem, kepemimpinan lingkungan, green campus, self-efficacy,

keperibadian, dan sebagainya.

48
DAFTAR PUSTAKA

Alex, S. (2012). Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.


Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Andry. (2009). Materi Pengelolaan Sampah Binaan. http://fakutan. Ummul. Ac.


Id/?q=tawarkan=Konsep=bank=sampah=biasditerapkan=di=Sekolah
http://www. Scribd.com Idoc/37449574 (Diakses, 02 Oktober 2019).

Artiningsih, Ni Komang Ayu. (2008). Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan


Sampah Rumah Tangga (Studi Kasus di Sampangan dan Jomblang, Kota
Semarang).Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, 2017.

Damanhuri, E. (2010). Diktat Pengelolaan Sampah. Teknik Lingkungan Institut


Teknologi Bandung (ITB), Bandung.

Davidson,G. Waste Management Practices (http://www.dal.ca/content/dam


/dalhousie /pdf/sustainability/ (Diakses, 10 Oktober 2019).

Fisbein, M.,& Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An


Introduction to Theory and Research.Addison Wesley, MA.

Gelbert, M., et. al., (1996), Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dan ”Wall
Chart”, Buku Panduan Pendidikan Lingkungan Hidup, PPPGT/VEDC,
Malang.

Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM


SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.

Gunawan. G. (2007). Mengolah Sampah Jadi Uang. TransmediaPustaka, Jakarta.

Hartati, Alif., Tiastuti Wuryandari, dan Yuciana Wulandari. (2013). Analisis


Varian Dua Faktor dalam Rancangan Pengamatan Berulang (Repeated
Measures), Jurnal Gaussian, Volume. 2, Nomor. 4, 279-288.

Hartoyo, Alintri S.S. (2013). Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Universitas Brawijaya (UB). Pengelolaan Sampah Sederhana Oleh
Paguyuban Pedagang Pasar Baru (Studi Kasus Pada Program Bank
Sampah di Pasar Baru Kota Probolinggo, Jawa Timur). Skripsi. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Sosiologi Ekonomi,
Universitas Brawijaya, 1-20.

49
Hines, J. M, Hungerford, H. R., & Tomera, A. N. (1987). Analysis and
Synthesisof Research on Responsible Environmental Behavior: A Meta-
Analysis,Journal of Environmental Education, 18(2), 1-8.

Hungerford H.R. & T. Volk. (1990). Changing learner behavior through


environmental education, Journal of Environmental Education. 21(3), 8-
21.

https://suarabantennews.com/2019/03/14/program-kurasaki-pemkab-tangerang-
ciptakan-terobosan-baru. (Diakses, 05 Oktober 2019).

http://tangerangnews.com/kabupaten-tangerang/read/19338/Program-Kurasaki-
Kurangi-Sampah-sampai-70-Persen. (Diakses, 05 Oktober 2019).

Jihad,Asep. (2009).Evaluasi Pembelajaran. Multi Pressindo, Yogjakarta.

Kementrian Lingkungan Hidup (2007)tentang Pengelolaan Sampah.

Kusminah, Imah Luluk. (2018). Penyuluhan 4R (Reduce, Reuse, Recycle,


Replace) dan Kegunaan Bank SampahSebagai Langkah Menciptakan
Lingkungan yang Bersih dan Ekonomisdi Desa Mojowuku Kabupaten
Gresik, Jurnal Pengabdian Masyarakat LPPM Untag Surabaya, Vol. 03,
No. 01, hal 22–28. E-ISSN: 2407-7100. P-ISSN: 2579-3853.

Mawardy, Erwin. (2017). Program Kurangi Sampah Sekolah Kita (Kurasaki).


http://bappeda-tangerangkab.com (Diakses, 10 Oktober 2019).

Neolaka, Amos. (2008). Kesadaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar.


Cetakan Kedua. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Nugraha, Aditya., Sutjahjob, Surjono H,. Amin, Akhmad Arif. (2018). Persepsi
dan Partisipasi Masyarakat terhadap Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
melalui Bank Sampah di Jakarta Selatan, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan,Vol. 8 No. 1 (April 2018): 7-14.

Oktaviana, L. (2014). Hubungan Antara Konformitas Dengan Kecenderungan


Perilaku Bulliying. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

50
Pratama. (2008). Kajian Hubungan Antara Timbulan Sampah Domestik Dengan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,Prosiding Seminar Nasional Sains
dan Teknologi, Universitas Lampung.

Priyoto. (2014). Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Nuha Medika,
Yogyakarta.

Rozak, Abdul. (2014). Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan


(WPL)dalam Pemberdayaan Perekonomian Nasabah. Fakultas Syaria’ah
danHukum, Jakarta.

Rudarti; 2010. Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan. http//nasih.


Wordpress.com/2010/11/01 (Diakses, 02Oktober 2019).

Santoso, Singgih. (2000). Latihan SPSS Statistik Parmetik. Gramedia, Jakarta.

Soemirat (2009). Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press,


Yogyakarta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Evaluasi (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan Kombinasi). Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,


Bandung.

Sugiyanti, Dina. (2013). Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kulit


Udang Sebagai Alternatif Pupuk Organik Alami Ramah Lingkungan untuk
Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat di Daerah Tambak Lorok,
Kelurahan Tanjung Mas, Semarang, Lembaga Penelitian dan
PengabdianKepada Masyarakat, 13-14.

Suprapto, J. (2007). Statistik Untuk Berwawasan Global. Penerbit Salemba


Empat, Jakarta.

Sutopo, Imam. (2019). Program Kurasaki di Kabupaten Tangerang.


suarabanten.com. (Diakses, 12 Oktober 2019).

Ulfah, Norrina Aprida., Ellyn Normelani, Deasy Arisanty. (2016). Studi


Efektifitas Bank Sampah Sebagai Salah Satu Pendekatan Dalam
Pengelolaan Sampah Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Di
Banjarmasin, JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), Volume 3, No 5: 22-37,
e-ISSN : 2356-5225. http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jpg.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

51
USAID. (2010). Diare. United States: Development of Health and Human
ServiceSumber:http://www.esp.or.id/handwashing/media/diare.pdf
(Diakses, 02 Oktober 2019)

Wawan, A., dan Dewi M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusi. Cetakan II. Nuha Medika, Yogyakarta.

52
53

Lampiran 1.

INSTRUMEN UJICOBA PENELITIAN

Kepada YTh.
Siswa dan Siswi Kelas IV B SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan.
Di Tempat

Bersama surat ini, peneliti memohon kesediaan Siswa dan Siswi Kelas IV B SDN
05 Pondok Pinang Jakarta Selatan untuk mengisi daftar pernyataan ini dengan
sejujurnya sesuai dengan kenyataan yang ada. Daftar pernyataan ini buat untuk
memperoleh data yang peneliti butuhkan dalam rangka tugas akhir dalam rangka
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas
Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Jakarta.
Untuk mencapai maksud tersebut, kami memohon kesediaannya untuk memilih
jawaban yang disediakan. Kuesioner penelitian ini untuk kepentingan akademik,
yaitu untuk menemukan kebenaran ilmiah, maka kami menjamin seluruh jawaban
Siswa dan Siswi Kelas IV B SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan terjaga
kerahasiannya sesuai kode etik penelitian.
Atas kesediaan dan bantuannya, peneliti mengucapkan terima kasih.

Jakarta, November 2019


Hormat Kami,

Oky Santoso
54

IDENTITAS RESPONDEN

No. Kode Responden :

Nama : ……………………………….................................

Umur : …… Tahun.

Jenis Kelamin :L/P

Alamat Rumah : ……………………………………………………

No. HP : ………………………………...............................

Sekolah : SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan.

Responden,

(……………………………………)
55

1.1 Variabel Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)

1.1.1 Definisi Konseptual

Perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) adalah kegiatan

yang dilakukan seseorang dalam pengurangan sampah melalui membatasi

timbulan sampah (reduce), memanfaatkan sampah kembali (reuse), mendaur

ulang sampah (recycle), dan mengganti barang yang ramah lingkungan (replace).

1.1.2 Definisi Operasional

Perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) adalah kegiatan

yang dilakukan siswa di sekolah dalam pengurangan sampahyang diukur dengan

skala penilaian perilaku pengelolaan sampah berbasis sekolah (PSBS) dengan

skoring 5 (sangat setuju), 4 (setuju), 3 (netral), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak

setuju) melalui indikator membatasi timbulan sampah (reduce), memanfaatkan

sampah kembali (reuse), mendaur ulang sampah (recycle), dan mengganti barang

yang ramah lingkungan (replace).

1.1.3 Kisi-kisi Instrumen

Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis


Sekolah (PSBS)
No Indikator Butir Soal
1 Membatasi timbulan sampah (reduce) 1, 2, 3
2 Memanfaatkan sampah kembali (reuse) 4, 5, 6
3 Mendaur ulang sampah (recycle) 7, 8, 9
4 Mengganti barang yang ramah lingkungan (replace) 10, 11, 12
Total butir Pernyataan 12
56

1.1.4 Soal Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)

Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada salah satu tempat jawaban, yaitu Sangat
setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju, dan Sangat tidak setuju, pada pernyataan di
bawah ini!

1. Saya menolak bila membawa makanan ke sekolah dengan wadah


styrofoam.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

2. Saya jarang memakai plastik untuk membawa apapun ke sekolah.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

3. Saya membeli jajanan di kantin sekolah dengan membawa tempat sendiri.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

4. Saya menulis pada kedua sisi kertas.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

5. Saya membawa air minum dari rumah dengan botol isi ulang.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

6. Saya jarang menggunakan tisu.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

7. Saya membuat topeng dari daur ulang kertas yang tidak terpakai lagi.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral
57

8. Saya membuat tempat sampah sederhana dari ember bekas cat.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

9. Saya mengumpulan sampah daun untuk dijadikan kompos.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

10. Saya mengganti kantong plastik biasa dengan plastik yang mudah diuraikan.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

11. Saya mengganti botol minum plastik dengan botol yang dapat digunakan
berulang kali.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

12. Saya mengganti menggunakan styrofoam dengan bawa kotak bekal sendiri
sebagai tempat makanan.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral
58

1.2 Variabel Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)


1.2.1 Definisi Konseptual
Intensi siswa mengenai program Kurasaki adalah keinginan bertindak
seseorang untuk memilih melakukan tindakan positif terhadap lingkungan dengan
indikator keinginan bertindak menghindari jajan sembarangan, keinginan
bertindak membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, keinginan
bertindak membuang sampah dengan memilah tempat organik dan anorganik, dan
keinginan bertindak reduce sampah dengan menggunakan pola ecobrick.

1.2.2 Definisi Operasional

Intensi siswa mengenai program Kurasaki adalah keinginan bertindak

siswa untuk memilih melakukan tindakan positif terhadap lingkungan yang diukur

dengan skala penilaian intensi siswa mengenai program Kurasaki dengan skoring

5 (sangat setuju), 4 (setuju), 3 (netral), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak setuju)

melalui indikator keinginan bertindak menghindari jajan sembarangan, keinginan

bertindak membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, keinginan

bertindak membuang sampah dengan memilah tempat organik dan anorganik, dan

keinginan bertindak reduce sampah dengan menggunakan pola ecobrick.

1.2.3 Kisi-kisi Instrumen

Tabel 1.2 Kisi-kisi Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)


No Indikator No. Butir
1. Keinginan bertindak menghindari jajan
1, 2, 3
sembarangan.
2. Keinginan bertindak membawa bekal makanan dan
4, 5, 6
minuman dari rumah.
3. Keinginan bertindak membuang sampah dengan
7, 8, 9
memilah tempat organik dan anorganik.
4. Keinginan bertindak reduce sampah dengan
10, 11, 12
menggunakan pola ecobrick.
Total butir Pernyataan 12
59

1.2.4 Soal Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)

Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada salah satu tempat jawaban, yaitu Sangat
setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju, dan Sangat tidak setuju, pada
pernyataan di bawah ini!
1. Saya enggan membeli jajanan snack di luar sekolah.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

2. Saya ditegur ibu bila membeli makanan di sekolah.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

3. Saya malas membeli minuman yang jual pedagang di sekolah.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

4. Saya berkeinginan membawa makanan dari rumah untuk dimakan di


sekolah saat istirahat.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

5. Saya berkeinginan membawa minuman dari rumah yang disediakan ibu.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

6. Saya berkeinginan memberikan kue dari rumah kepada teman di sekolah.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

7. Saya berniat membuang sampah pada tempatnya.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral
60

8. Saya berkeinginan menempatkan sampah organik pada tempat sampah


yang disediakan sekolah.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

9. Saya berkeinginan menempatkan sampah anorganik pada tempatnya.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

10. Saya berencana membuat meja dari bekas botol minuman plastik.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

11. Saya berniat membuat kursi kecil dari bekas botol mineral.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

12. Saya berkeinginan membuat tempat pensil dari bekas kaleng yang tidak
dipakai lagi.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral
61

Lampiran 2.

HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

a. Uji Validitas dan Perhitungan Reliabilitas Perilaku Pengelolaan Sampah


Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)
Tabel 2.1 Data Ujicoba Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah
(PSBS) (Y)
No No. Butir Pernyataan Skor
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 4 5 1 22
2 1 4 1 2 1 3 1 1 1 4 1 2 22
3 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 47
4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 1 4 4 47
5 1 1 1 1 1 3 1 1 2 4 1 1 18
6 1 4 1 5 1 5 1 4 3 1 1 1 28
7 4 4 4 1 4 3 4 4 5 4 4 4 45
8 1 1 1 3 1 2 1 1 5 1 1 1 19
9 1 3 1 2 1 5 1 1 1 1 1 1 19
10 1 3 1 2 1 1 1 3 4 1 1 1 20
11 3 4 3 5 3 4 3 3 5 4 3 3 43
12 1 4 1 5 1 3 1 4 2 3 1 1 27
13 1 1 1 3 1 1 1 4 5 1 1 1 21
14 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 43
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 49
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 49
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 49
19 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 57
20 5 4 5 4 1 4 2 4 4 4 2 2 41
62

Tabel 2.2 Rekapitulasi Perhitungan Tiap Butir SoalUjicoba Perilaku


Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Soal1 33.00 142.947 .934 . .920
Soal2 32.50 161.737 .591 . .934
Soal3 32.95 144.261 .923 . .921
Soal4 32.35 162.029 .463 . .939
Soal5 33.20 145.011 .909 . .922
Soal6 32.30 169.063 .409 . .939
Soal7 33.15 144.345 .952 . .920
Soal8 32.60 158.674 .661 . .932
Soal9 32.15 162.976 .462 . .939
Soal10 32.45 158.050 .535 . .937
Soal11 32.95 150.261 .750 . .928
Soal12 33.10 145.674 .938 . .921

b. Koefisien Reliabilitas Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah


(PSBS) (Y)

Tabel 2.3 Koefisien Reliabilitas Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis


Sekolah (PSBS) (Y) dengan 12 Butir Soal Pernyataan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items
.935 .932 12

Tabel 2.4 Koefisien Reliabilitas Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis


Sekolah (PSBS) (Y) dengan 11 Butir Soal Pernyataan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items
.939 .937 11
63

c. Uji Validitas dan Perhitungan Reliabilitas Intensi Siswa mengenai


Program Kurasaki (X)
Tabel 2.5 DataUji coba Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki (X)
No No. Butir Pernyataan Skor
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
1 1 1 1 1 1 1 3 1 4 1 1 1 17
2 2 2 2 2 4 3 4 4 4 2 1 2 32
3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 50
4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 48
5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 49
6 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 49
7 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 57
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
9 1 1 1 1 1 3 5 1 5 1 1 1 22
10 2 4 2 4 4 4 4 5 4 2 2 2 39
11 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47
12 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 50
13 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 38
14 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 51
15 4 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 49
16 2 3 2 3 5 4 4 5 4 2 2 2 38
17 4 5 4 5 2 4 4 2 4 4 4 4 46
18 1 3 1 3 3 4 4 3 4 1 1 1 29
19 5 4 2 4 5 5 1 5 5 5 5 5 51
20 1 4 1 4 4 3 1 5 1 2 2 2 30

Tabel 2.6 Rekapitulasi Perhitungan Tiap Butir Soal Ujicoba Intensi Siswa
mengenai Program Kurasaki (X)
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
Soal1 38.90 91.568 .929 . .913
Soal2 38.50 101.947 .734 . .923
Soal3 39.05 94.261 .856 . .917
Soal4 38.40 99.937 .761 . .921
Soal5 38.30 103.800 .590 . .927
Soal6 38.35 107.187 .641 . .927
Soal7 38.10 114.305 .128 . .943
Soal8 37.95 101.103 .596 . .928
Soal9 37.85 112.661 .280 . .936
Soal10 38.85 92.661 .930 . .913
Soal11 38.90 91.779 .920 . .913
64

Soal12 38.85 92.661 .930 . .913

d. Koefisien Reliabilitas Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki (X)

Tabel 2.7 Koefisien Reliabilitas Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki


(X) dengan 18 Butir Soal Pernyataan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items
.929 .924 12

Tabel 2.8 Koefisien Reliabilitas Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki


(X) dengan 17 Butir Soal Pernyataan

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items
.954 .953 10
65

Lampiran 3.

KUESIONER PENELITIAN

Kepada YTh.
Siswa dan Siswi Kelas V A dan V B di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan.
Di Tempat

Bersama surat ini, peneliti memohon kesediaan Siswa dan Siswi Kelas V A dan V
B di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatanuntuk mengisi daftar pernyataan ini
dengan sejujurnya sesuai dengan kenyataan yang ada. Daftar pernyataan ini buat
untuk memperoleh data yang peneliti butuhkan dalam rangka tugas akhir dalam
rangka memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Prodi Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) Jakarta.
Untuk mencapai maksud tersebut, kami memohon kesediaannya untuk memilih
jawaban yang disediakan. Kuesioner penelitian ini untuk kepentingan akademik,
yaitu untuk menemukan kebenaran ilmiah, maka kami menjamin seluruh jawaban
Siswa dan Siswi Kelas V A dan V B di SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan
terjaga kerahasiannya sesuai kode etik penelitian.
Atas kesediaan dan bantuannya, peneliti mengucapkan terima kasih.

Jakarta, Desember 2019


Hormat Kami,

Oky Santoso
66

IDENTITAS RESPONDEN

No. Kode Responden :

Nama : ……………………………….................................

Umur : …… Tahun.

Jenis Kelamin :L/P

Alamat Rumah : ……………………………………………………

No. HP : ………………………………...............................

Kelas : V….

Sekolah : SDN 05 Pondok Pinang Jakarta Selatan.

Responden,

(……………………………………)
67

A. Soal Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)

Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada salah satu tempat jawaban, yaitu Sangat
setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju, dan Sangat tidak setuju, pada pernyataan di
bawah ini!

1. Saya menolak bila membawa makanan ke sekolah dengan wadah


styrofoam.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

2. Saya jarang memakai plastik untuk membawa apapun ke sekolah.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

3. Saya membeli jajanan di kantin sekolah dengan membawa tempat sendiri.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

4. Saya menulis pada kedua sisi kertas.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

5. Saya membawa air minum dari rumah dengan botol isi ulang.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

6. Saya membuat topeng dari daur ulang kertas yang tidak terpakai lagi.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

7. Saya membuat tempat sampah sederhana dari ember bekas cat.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral
68

8. Saya mengumpulan sampah daun untuk dijadikan kompos.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

9. Saya mengganti kantong plastik biasa dengan plastik yang mudah


diuraikan.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

10. Saya mengganti botol minum plastik dengan botol yang dapat digunakan
berulang kali.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

11. Saya mengganti menggunakan styrofoam dengan bawa kotak bekal sendiri
sebagai tempat makanan.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral
69

B. Variabel Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)


Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada salah satu tempat jawaban, yaitu Sangat
setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju, dan Sangat tidak setuju, pada
pernyataan di bawah ini!
1. Saya enggan membeli jajanan snack di luar sekolah.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

2. Saya ditegur ibu bila membeli makanan di sekolah.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

3. Saya malas membeli minuman yang jual pedagang di sekolah.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

4. Saya berkeinginan membawa makanan dari rumah untuk dimakan di


sekolah saat istirahat.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

5. Saya berkeinginan membawa minuman dari rumah yang disediakan ibu.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

6. Saya berkeinginan memberikan kue dari rumah kepada teman di sekolah.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

7. Saya berkeinginan menempatkan sampah organik pada tempat sampah


yang disediakan sekolah.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral
70

8. Saya berencana membuat meja dari bekas botol minuman plastik.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

9. Saya berniat membuat kursi kecil dari bekas botol mineral.


Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral

10. Saya berkeinginan membuat tempat pensil dari bekas kaleng yang tidak
dipakai lagi.
Sangat setuju Tidak setuju
Setuju Sangat tidak setuju
Netral
71

Lampiran 4.

DATA HASIL PENELITIAN

4.1 Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)


Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis
Sekolah (PSBS) (Y)
No. Butir Pernyataan Total
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Score
1 4 4 4 3 4 4 5 2 4 5 4 43
2 2 1 4 4 5 2 5 5 4 1 5 38
3 3 5 2 2 5 5 2 1 2 1 2 30
4 5 5 2 4 2 4 5 2 2 4 1 36
5 3 4 4 5 1 3 2 4 4 3 2 35
6 1 5 1 3 2 4 3 2 4 4 3 32
7 5 3 5 5 4 5 4 3 5 4 4 47
8 5 5 5 2 3 2 2 5 2 5 2 38
9 2 4 2 1 1 4 3 1 5 2 4 29
10 2 5 5 3 4 5 5 4 4 5 4 46
11 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 52
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
13 4 2 5 4 4 3 5 2 1 4 4 38
14 3 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 50
15 5 2 4 5 2 3 1 2 5 1 3 33
16 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 48
17 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 51
18 4 5 5 4 2 4 4 4 5 5 2 44
19 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 50
20 2 4 5 4 4 5 4 2 4 4 4 42
21 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 52
22 4 3 4 2 3 2 2 4 2 2 4 32
23 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 2 47
24 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 49
25 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 49
26 3 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 44
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
28 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 48
29 2 3 2 4 2 5 4 2 4 4 5 37
30 4 4 2 5 2 2 4 3 5 4 5 40
31 2 4 2 5 3 5 3 4 2 5 4 39
32 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 46
33 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 52
34 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 51
35 2 5 1 4 4 4 5 4 2 1 4 36
36 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 48
37 5 5 2 4 2 5 4 5 5 2 4 43
38 3 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 42
39 3 5 2 4 5 2 5 2 4 5 2 39
40 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 53
41 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 50
42 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 50
72

43 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 53
44 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 46
45 4 5 2 1 2 5 3 1 2 2 1 28
46 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 50
47 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 48
48 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 51
49 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 48
50 4 5 2 3 4 4 1 2 1 5 1 32
51 2 1 4 4 5 2 5 5 4 1 5 38
52 3 5 3 2 5 5 2 5 2 5 2 39
53 1 3 2 4 2 4 5 2 5 4 5 37
54 3 4 4 5 1 3 2 4 4 3 2 35
55 1 5 1 3 2 4 3 2 4 2 3 30
56 5 3 5 5 4 5 4 3 5 4 4 47
57 5 5 5 2 3 2 2 5 2 5 2 38
58 2 4 2 1 1 4 3 1 5 2 4 29
59 2 5 5 3 4 5 5 4 4 5 4 46
60 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 52
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
62 4 2 5 4 4 3 5 2 1 4 4 38
63 3 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 50
64 5 2 4 5 2 3 1 2 5 1 3 33
65 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 51
66 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 48
67 4 5 5 4 2 4 4 4 5 5 2 44
68 5 2 5 3 5 4 4 5 4 5 5 47
69 2 4 5 4 4 5 4 2 4 4 4 42
70 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 52
71 4 3 4 4 3 2 5 4 5 5 4 43
72 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 47
73 5 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 49
74 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 49
75 3 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 44
76 4 4 2 5 2 2 4 3 5 4 5 40
77 2 2 2 5 4 5 3 4 2 5 5 39
78 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 46
79 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 52
80 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 51
∑ 308 337 330 317 300 327 331 299 317 316 324 3506
73

4.2 Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)


Tabel 4.2 Data Hasil Penelitian Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki
No. Butir Pernyataan Total
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Score
1 4 5 1 3 2 4 2 2 4 5 32
2 5 2 4 2 2 5 2 2 4 2 30
3 4 2 3 2 2 1 4 2 4 1 25
4 5 3 2 3 2 4 2 2 4 5 32
5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 46
6 3 2 2 1 2 4 2 4 1 5 26
7 5 5 5 5 4 3 4 3 5 4 43
8 5 2 3 5 5 4 5 5 2 3 39
9 2 4 5 3 5 4 3 4 4 2 36
10 2 1 1 3 4 1 3 4 1 3 23
11 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 46
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
13 2 1 2 2 5 1 5 4 2 5 29
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
15 2 5 5 4 5 3 4 5 5 3 41
16 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 46
17 5 2 4 3 4 5 5 2 4 4 38
18 4 5 2 4 2 5 4 4 2 2 34
19 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
20 2 4 5 4 4 5 4 5 4 4 41
21 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 47
22 4 2 2 2 3 2 5 2 2 4 28
23 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42
24 5 4 2 5 4 5 5 5 5 3 43
25 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 45
26 5 2 5 4 3 4 5 4 4 4 40
27 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 47
28 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 47
29 5 3 4 5 5 5 4 2 2 4 39
30 4 5 5 5 2 5 4 3 5 4 42
31 2 4 1 2 1 2 2 4 4 4 26
32 3 4 5 4 4 5 4 5 4 3 41
33 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 44
34 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 35
35 4 3 5 4 4 4 5 2 4 4 39
36 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 44
37 5 3 2 4 4 2 4 4 4 2 34
38 2 5 5 4 4 4 5 4 4 4 41
39 3 2 2 4 5 2 5 3 4 2 32
40 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
74

41 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 44
42 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 42
43 2 5 5 4 4 5 5 3 5 5 43
44 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 43
45 2 2 2 1 2 3 1 2 2 1 18
46 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 47
47 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 46
48 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 45
49 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49
50 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 19
51 5 2 2 2 2 2 5 5 4 1 30
52 3 4 5 3 2 5 2 1 2 1 28
53 5 2 2 4 5 4 5 2 1 4 34
54 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 20
55 5 5 5 5 4 4 3 2 4 2 39
56 5 2 5 5 5 5 4 3 5 4 43
57 4 5 5 4 5 2 2 5 2 5 39
58 2 2 2 1 3 2 3 1 3 2 21
59 4 4 3 4 1 5 5 4 4 5 39
60 1 4 5 4 2 4 5 4 5 4 38
61 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
62 5 5 5 5 5 3 5 2 1 4 40
63 3 4 5 4 4 4 5 3 5 5 42
64 5 5 5 4 5 3 1 2 5 1 36
65 3 4 4 5 2 5 5 4 4 4 40
66 5 5 4 4 3 5 5 5 4 4 44
67 5 4 3 4 2 4 4 4 5 5 40
68 2 4 4 4 4 1 5 5 4 5 38
69 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 44
70 4 4 5 3 4 5 5 5 4 4 43
71 5 4 5 4 5 2 2 4 2 2 35
72 2 1 4 5 5 5 4 5 5 4 40
73 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 42
74 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 46
75 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 46
76 4 5 4 5 5 2 4 3 5 4 41
77 5 5 5 5 5 1 3 4 2 1 36
78 4 5 4 5 5 5 4 5 4 3 44
79 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 45
80 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 47
∑ 321 309 318 316 315 313 330 299 305 300 3126
75

4.3 Data Baku


Tabel 4.3 Data Baku Score Penelitian Intensi Siswa mengenai Program
Kurasaki (X) dan Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah
(PSBS) (Y)

Intensi Siswa mengenai Program Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis


No.
Kurasaki (x) Sekolah (Y)
Resp. Total Score Total Score
1 32 43
2 30 38
3 25 30
4 32 36
5 46 35
6 26 32
7 43 47
8 39 38
9 36 29
10 23 46
11 46 52
12 50 55
13 29 38
14 50 50
15 41 33
16 46 48
17 38 51
18 34 44
19 49 50
20 41 42
21 47 52
22 28 32
23 42 47
24 43 49
25 45 49
26 40 44
27 47 55
28 47 48
29 39 37
30 42 40
31 26 39
32 41 46
33 44 52
34 35 51
76

35 39 36
36 44 48
37 34 43
38 41 42
39 32 39
40 49 53
41 44 50
42 42 50
43 43 53
44 43 46
45 18 28
46 47 50
47 46 48
48 45 51
49 49 48
50 19 32
51 30 38
52 28 39
53 34 37
54 20 35
55 39 30
56 43 47
57 39 38
58 21 29
59 39 46
60 38 52
61 49 55
62 40 38
63 42 50
64 36 33
65 40 51
66 44 48
67 40 44
68 38 47
69 44 42
70 43 52
71 35 43
72 40 47
73 42 49
74 46 49
75 46 44
77

76 41 40
77 36 39
78 44 46
79 45 52
80 47 51
∑ 3126 3506
78

Lampiran 5

HASIL PERHITUNGAN STATISTIK DESKRPTIF

Tabel 5.1Statistik deskripsi data penelitian.


Intensi Siswa Perilaku Pengelolaan
mengenai Program Sampah Berbasis
Kurasaki (X) Sekolah (PSBS) (Y)
N Valid 80 80
Missing 0 0
Mean 39.08 43.83
Median 41.00 46.00
Mode 39 38
Std. Deviation 7.781 7.249
Variance 60.551 52.551
Range 32 27
Minimum 18 28
Maximum 50 55
Sum 3126 3506

5.1 Skor Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS)(Y)


Tabel 5.2 Frekuensi Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (Y)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 28 1 1.3 1.3 1.3
29 2 2.5 2.5 3.8
30 2 2.5 2.5 6.3
32 3 3.8 3.8 10.0
33 2 2.5 2.5 12.5
35 2 2.5 2.5 15.0
36 2 2.5 2.5 17.5
37 2 2.5 2.5 20.0
38 6 7.5 7.5 27.5
39 4 5.0 5.0 32.5
40 2 2.5 2.5 35.0
42 3 3.8 3.8 38.8
43 3 3.8 3.8 42.5
44 4 5.0 5.0 47.5
46 5 6.3 6.3 53.8
47 5 6.3 6.3 60.0
48 6 7.5 7.5 67.5
49 4 5.0 5.0 72.5
50 6 7.5 7.5 80.0
51 5 6.3 6.3 86.3
52 6 7.5 7.5 93.8
53 2 2.5 2.5 96.3
55 3 3.8 3.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
79

5.2 Skor Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)


Tabel 5.3 Frekuensi Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18 1 1.3 1.3 1.3
19 1 1.3 1.3 2.5
20 1 1.3 1.3 3.8
21 1 1.3 1.3 5.0
23 1 1.3 1.3 6.3
25 1 1.3 1.3 7.5
26 2 2.5 2.5 10.0
28 2 2.5 2.5 12.5
29 1 1.3 1.3 13.8
30 2 2.5 2.5 16.3
32 3 3.8 3.8 20.0
34 3 3.8 3.8 23.8
35 2 2.5 2.5 26.3
36 3 3.8 3.8 30.0
38 3 3.8 3.8 33.8
39 6 7.5 7.5 41.3
40 5 6.3 6.3 47.5
41 5 6.3 6.3 53.8
42 5 6.3 6.3 60.0
43 6 7.5 7.5 67.5
44 6 7.5 7.5 75.0
45 3 3.8 3.8 78.8
46 6 7.5 7.5 86.3
47 5 6.3 6.3 92.5
49 4 5.0 5.0 97.5
50 2 2.5 2.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
80

Lampiran 6

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

6.1 Uji Normalitas

Tabel 6.1 Uji Normalitas Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah


(PSBS) (Y) dengan Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)
Intensi Siswa Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
mengenai
Program
Kurasaki (X) Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Perilaku 26 .260 2 .
Pengelolaan 28 .260 2 .
Sampah 30 . 2 .
Berbasis 32 .204 3 . .993 3 .843
Sekolah 34 .337 3 . .855 3 .253
(PSBS) (Y) 35 .260 2 .
36 .219 3 . .987 3 .780
38 .314 3 . .893 3 .363
39 .294 6 .113 .910 6 .434
40 .233 5 .200* .966 5 .847
41 .250 5 .200* .913 5 .483
42 .281 5 .200* .767 5 .043
43 .255 6 .200* .880 6 .271
44 .205 6 .200* .961 6 .830
45 .253 3 . .964 3 .637
46 .298 6 .104 .855 6 .172
47 .179 5 .200* .984 5 .955
49 .185 4 . .972 4 .855
50 .260 2 .
*. This is a lower bound of the true significance.

Tabel 6.2 Uji Homogenitas

Tabel 6.2 Uji Homogenitas Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah


(PSBS) (Y) dengan Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki(X)
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Perilaku Based on Mean .565 18 54 .909
Pengelolaan Based on Median .315 18 54 .995
Sampah Berbasis Based on Median and .315 18 32.136 .994
Sekolah (PSBS) (Y) with adjusted df
Based on trimmed mean .533 18 54 .929
81

Lampiran 7

PENGUJIAN HIPOTESIS

7.1 Uji Keberartian Signifikansi dan Linearitas Regresi Y atas X

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .712 .507 .501 5.121
a. Predictors: (Constant), Intensi Siswa mengenai Program
Kurasaki (X)

ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2106.091 1 2106.091 80.312 .000
Residual 2045.459 78 26.224
Total 4151.550 79
a. Dependent Variable: Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)
b. Predictors: (Constant), Intensi Siswa mengenai Program Kurasaki (X)

Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 17.897 2.949 6.068 .000
Intensi Siswa mengenai .664 .074 .712 8.962 .000
Program Kurasaki (X)
a. Dependent Variable: Perilaku Pengelolaan Sampah Berbasis Sekolah (PSBS) (Y)

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Perilaku Pengelolaan Between (Combined) 3215.950 25 128.638 7.425 .000
Sampah Berbasis Groups Linearity 2106.091 1 2106.091 121.557 .000
Sekolah (PSBS) (Y) Deviation from Linearity 1109.859 24 46.244 1.669 .001
* Intensi Siswa Within Groups 935.600 54 17.326
mengenai Program Total 4151.550 79
Kurasaki (X)
82

Tabel 7.1 ANAVA untuk uji signifikansi dan linearitas model regresi
Ŷ = 17,897+ 0,664X
Derajat Jumlah Kuadrat
Sumber
Kebebasan Kuadrat Tengah Fhitung Ftabel
Varians
(dk) (JK) (KT)
Total 79 4.151,550 0,05 0,01
Koefisien (a) 1
Regresi (b/a) 1 2.106,091 2.106,091 80,31** 3,96 6,97
Sisa 78 2.045,459 26,224
Tuna Cocok 24 1.109,859 46,244 1,66ns 1,74 2,12
Galat 54 935,600 17,326
ns
** ρ< 0,01; = Non signifikan

Correlations
Intensi Siswa Perilaku
mengenai Pengelolaan Sampah
Program Berbasis Sekolah
Kurasaki (X) (PSBS) (Y)
Intensi Siswa mengenai Pearson Correlation 1 .712**
Program Kurasaki (X) Sig. (2-tailed) .000
N 80 80
**
Perilaku Pengelolaan Pearson Correlation .712 1
Sampah Berbasis Sig. (2-tailed) .000
Sekolah (PSBS) (Y) N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 7.2 Uji keberartian koefisien korelasi bivariate (ryx)


Koefisien ttabel
Sampel Second order
korelasi thitung
(n) correlation 0,05 0,01
(zero)
80 0,712 0,507 8,962** 1,990 2,639
** ρ< 0,01
83

Lampiran 8
SURAT IZIN PENELITIAN
84
85

Lampiran 9

TABEL – TABEL PENELITIAN

Tabel 9.1 rProduct Moment Pada Sig.0,05 (Two Tail)


N r N R N R N R N r N r
1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138
2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137
3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137
4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137
5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136
6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136
7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136
8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135
9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135
10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135
11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134
12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134
13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134
14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134
15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133
16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133
17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133
18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132
19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132
20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132
21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131
22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131
23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131
24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131
25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13
26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13
27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13
28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129
29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129
30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129
31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129
32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128
33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128
34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128
35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127
36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127
37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127
38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127
39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126
40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126
86

Tabel 9.2 F pada α = 0,05


df untuk pembilang (N1)
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
87

Tabel 9.3 Tabel F pada α = 0,01


df untuk pembilang (N1)
(N2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 7.22 5.10 4.24 3.76 3.44 3.22 3.06 2.93 2.82 2.73 2.66 2.60 2.54 2.50 2.45
47 7.21 5.09 4.23 3.75 3.43 3.21 3.05 2.92 2.81 2.72 2.65 2.59 2.53 2.49 2.44
48 7.19 5.08 4.22 3.74 3.43 3.20 3.04 2.91 2.80 2.71 2.64 2.58 2.53 2.48 2.44
49 7.18 5.07 4.21 3.73 3.42 3.19 3.03 2.90 2.79 2.71 2.63 2.57 2.52 2.47 2.43
50 7.17 5.06 4.20 3.72 3.41 3.19 3.02 2.89 2.78 2.70 2.63 2.56 2.51 2.46 2.42
51 7.16 5.05 4.19 3.71 3.40 3.18 3.01 2.88 2.78 2.69 2.62 2.55 2.50 2.45 2.41
52 7.15 5.04 4.18 3.70 3.39 3.17 3.00 2.87 2.77 2.68 2.61 2.55 2.49 2.45 2.40
53 7.14 5.03 4.17 3.70 3.38 3.16 3.00 2.87 2.76 2.68 2.60 2.54 2.49 2.44 2.40
54 7.13 5.02 4.17 3.69 3.38 3.16 2.99 2.86 2.76 2.67 2.60 2.53 2.48 2.43 2.39
55 7.12 5.01 4.16 3.68 3.37 3.15 2.98 2.85 2.75 2.66 2.59 2.53 2.47 2.42 2.38
56 7.11 5.01 4.15 3.67 3.36 3.14 2.98 2.85 2.74 2.66 2.58 2.52 2.47 2.42 2.38
57 7.10 5.00 4.15 3.67 3.36 3.14 2.97 2.84 2.74 2.65 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37
58 7.09 4.99 4.14 3.66 3.35 3.13 2.96 2.83 2.73 2.64 2.57 2.51 2.45 2.41 2.36
59 7.08 4.98 4.13 3.65 3.34 3.12 2.96 2.83 2.72 2.64 2.56 2.50 2.45 2.40 2.36
60 7.08 4.98 4.13 3.65 3.34 3.12 2.95 2.82 2.72 2.63 2.56 2.50 2.44 2.39 2.35
61 7.07 4.97 4.12 3.64 3.33 3.11 2.95 2.82 2.71 2.63 2.55 2.49 2.44 2.39 2.35
62 7.06 4.96 4.11 3.64 3.33 3.11 2.94 2.81 2.71 2.62 2.55 2.49 2.43 2.38 2.34
63 7.06 4.96 4.11 3.63 3.32 3.10 2.94 2.81 2.70 2.62 2.54 2.48 2.43 2.38 2.34
64 7.05 4.95 4.10 3.63 3.32 3.10 2.93 2.80 2.70 2.61 2.54 2.48 2.42 2.37 2.33
65 7.04 4.95 4.10 3.62 3.31 3.09 2.93 2.80 2.69 2.61 2.53 2.47 2.42 2.37 2.33
66 7.04 4.94 4.09 3.62 3.31 3.09 2.92 2.79 2.69 2.60 2.53 2.47 2.41 2.36 2.32
67 7.03 4.94 4.09 3.61 3.30 3.08 2.92 2.79 2.68 2.60 2.52 2.46 2.41 2.36 2.32
68 7.02 4.93 4.08 3.61 3.30 3.08 2.91 2.78 2.68 2.59 2.52 2.46 2.40 2.36 2.31
69 7.02 4.93 4.08 3.60 3.29 3.08 2.91 2.78 2.68 2.59 2.52 2.45 2.40 2.35 2.31
70 7.01 4.92 4.07 3.60 3.29 3.07 2.91 2.78 2.67 2.59 2.51 2.45 2.40 2.35 2.31
71 7.01 4.92 4.07 3.60 3.29 3.07 2.90 2.77 2.67 2.58 2.51 2.45 2.39 2.34 2.30
72 7.00 4.91 4.07 3.59 3.28 3.06 2.90 2.77 2.66 2.58 2.50 2.44 2.39 2.34 2.30
73 7.00 4.91 4.06 3.59 3.28 3.06 2.89 2.77 2.66 2.57 2.50 2.44 2.38 2.34 2.29
74 6.99 4.90 4.06 3.58 3.28 3.06 2.89 2.76 2.66 2.57 2.50 2.43 2.38 2.33 2.29
75 6.99 4.90 4.05 3.58 3.27 3.05 2.89 2.76 2.65 2.57 2.49 2.43 2.38 2.33 2.29
76 6.98 4.90 4.05 3.58 3.27 3.05 2.88 2.75 2.65 2.56 2.49 2.43 2.37 2.33 2.28
77 6.98 4.89 4.05 3.57 3.26 3.05 2.88 2.75 2.65 2.56 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28
78 6.97 4.89 4.04 3.57 3.26 3.04 2.88 2.75 2.64 2.56 2.48 2.42 2.37 2.32 2.28
79 6.97 4.88 4.04 3.57 3.26 3.04 2.87 2.75 2.64 2.55 2.48 2.42 2.36 2.32 2.27
80 6.96 4.88 4.04 3.56 3.26 3.04 2.87 2.74 2.64 2.55 2.48 2.42 2.36 2.31 2.27
81 6.96 4.88 4.03 3.56 3.25 3.03 2.87 2.74 2.63 2.55 2.47 2.41 2.36 2.31 2.27
82 6.95 4.87 4.03 3.56 3.25 3.03 2.87 2.74 2.63 2.54 2.47 2.41 2.35 2.31 2.27
83 6.95 4.87 4.03 3.55 3.25 3.03 2.86 2.73 2.63 2.54 2.47 2.41 2.35 2.30 2.26
84 6.95 4.87 4.02 3.55 3.24 3.02 2.86 2.73 2.63 2.54 2.47 2.40 2.35 2.30 2.26
85 6.94 4.86 4.02 3.55 3.24 3.02 2.86 2.73 2.62 2.54 2.46 2.40 2.35 2.30 2.26
86 6.94 4.86 4.02 3.55 3.24 3.02 2.85 2.73 2.62 2.53 2.46 2.40 2.34 2.30 2.25
87 6.94 4.86 4.02 3.54 3.24 3.02 2.85 2.72 2.62 2.53 2.46 2.40 2.34 2.29 2.25
88 6.93 4.85 4.01 3.54 3.23 3.01 2.85 2.72 2.62 2.53 2.46 2.39 2.34 2.29 2.25
89 6.93 4.85 4.01 3.54 3.23 3.01 2.85 2.72 2.61 2.53 2.45 2.39 2.34 2.29 2.25
90 6.93 4.85 4.01 3.53 3.23 3.01 2.84 2.72 2.61 2.52 2.45 2.39 2.33 2.29 2.24
88

Tabel 9.4 Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)


Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526

Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam kedua ujung
89

RIWAYAT HIDUP

OKY SANTOSO, Lahir di Jakarta tanggal 21 Oktober tahun


1993, merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari
Bapak Sutarno (Alm) dan Ibu Sri Joharti, menikah dengan
Amanda Permatasari pada tahun 2019.

Menyelesaikan pendidikan di SD Negeri Petukangan Utara 010


pada tahun 1999 dan Tamat pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri
177 Jakarta pada tahun 2005 dan selesai pada tahun 2008, kemudian Sekolah
Menegah Atas Negeri 90 Jakarta pada tahun 2008 dan tamat pada tahun 2011, lalu
melanjutkan Kuliah di Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II
Jurusan Kesehatan Lingkungan pada tahun 2011 dan tamat pada tahun 2014, dan
saat ini Kuliah di Universitas Satya Negara Indonesia dari tahun 2016 sampai
sekarang.

Pengalaman kerja sebagai Staff Admin Operasional di Perusahan Wirecard Asia


Pasific dari Tahun 2014 sampai sekarang.

Anda mungkin juga menyukai